Askep Keluarga Pada Tahap 1 Fiks [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA TAHAP BERGANNING FAMILY



Mata Kuliah : KEPERAWATAN



KOMUNITAS



KELOMPOK 1 1.



Sulis



Tri Wahyuni (201801047) Rini Rosidah (201801053) Siti Faiqoh Palupi (201801062) Machita Yustin P (201801065) Angga Febrianto (201801070)



2. 3. 4. 5. 6. Rafif Adika W



(201801078)



PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO TA 2020/2021 Jl. Raya Jabon Km 6 Mojokerto, (0321) 390203



KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari seluruh komponen yang telah membantu dalam penyelesaian makalah. Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, serta seluruh Masyarakat Indonesia khususnya para mahasiswa untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah ini agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin dalam pembuatan makalah kali ini masih banyak ditemukan kekurangan, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.



Mojokerto, 14 April 2021



Penulis



ii



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR.....................................................................................................................ii BAB I...............................................................................................................................................4 PENDAHULUAN...........................................................................................................................4 1.1



Latar Belakang......................................................................................................................4



1.2



Rumusan Masalah.................................................................................................................5



1.3



Tujuan...................................................................................................................................5



BAB II.............................................................................................................................................6 TINJAUAN TEORI.........................................................................................................................6 2.1



Familiy Nursing....................................................................................................................6



2.2



Tahapan Perkembangan........................................................................................................6



BAB III............................................................................................................................................7 TINJAUAN KASUS.......................................................................................................................7 3.1



Trigger Case..........................................................................................................................7



3.2



Asuhan Keperawatan............................................................................................................8



1.



Pengakajian..............................................................................................................................8



2.



Analisa Data...........................................................................................................................17



3.



Skoring...................................................................................................................................18



4.



Diagnosa Prioritas Keperawatan Keluarga.............................................................................20



5.



Rencana Intervensi Keperawatan Keluarga...........................................................................22



6.



Implementasi..........................................................................................................................27



7.



Evaluasi Summatif.................................................................................................................31



BAB IV..........................................................................................................................................34 PENUTUP.....................................................................................................................................34 4.1



Kesimpulan.........................................................................................................................34



4.2



Saran...................................................................................................................................34



DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................35 LAMPIRAN..................................................................................................................................36



iii



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keluarga merupakan lembaga pertama dalam kehidupan anak tempat anak belajar dan bersosialisasi dimana umumnya anak melakukan interaksi yang intim. Keluarga adalah sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan menciptakan dan mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional dan sosial dari tiap anggota keluarga (Duval, 1972 dalam Setiadi 2008). Sedangkan menurut Achiar, (2010) keluarga adalah suatu sistem sosial yang berisi dua atau lebih orang yang hidup bersama yang mempunyai hubungan darah perkawinan atau adopsi, tinggal bersama dan saling menguntungkan, mempunyai tujuan bersama, mempunyai generasi penerus, saling pengertian, dan saling menyayangi. Pada keluarga terdapat tahap perkembangan dan tugas perkembangan. Tahap perkembangan keluarga menurut teori Duval 1985 dalam Setiadi (2008) dibagi dalam delapan tahap perkembangan, yaitu keluarga baru (Berganning Family), keluarga dengan anak pertama < 30 bulan (Childbearing), keluarga dengan anak pra sekolah, keluarga dengan anak usia sekolah (6-13 tahun), keluarga dengan anak remaja (13-20 tahun), keluarga dengan anak dewasa (anak pertama meninggalkan rumah), keluarga usia pertengahan (Midlle Age Family), dan keluarga lanjut usia. Tahap perkembangan keluarga dengan Berganning Family adalah keluarga yang dimulai saat suatu pasangan yang baru menikah menempuh hidupnya yang baru. Dalam menghadapi hidup yang baru pastilah semua pasangan perlu dalam membuat rencana kedepannya untuk menambah pengetahuan mereka mengenai keluarga baru itu seperti apa. Salah satu program pemerintah untuk pasangan baru adalah program Keluarga Berencana. Keluarga berencana (KB) adalah usaha peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan, pengaturan, kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga dan peningkatan kesejahteraan keluarga untuk mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera (Soleha, 2016). KB dalam pengertian khusus adalah keluarga berencana dalam kehidupan sehari-hari berkisar pada pencegahan konsepsi atau pencegahan terjadinya pertemuan antara sel mani (Spermatozoa) dari pria dan sel telur (ovum) dari wanita sekitar persetubuhan (Irianto, 2014). Program keluarga berencana merupakan suatu program untuk membantu keluarga 4



termasuk individu yang merencanakan kehidupan berkeluarga dengan baik. Sehingga dapat mencapai keluarga yang berkualitas melalui penyelenggaraan pelayanan, pengaturan dan dukungan yang diperlukan (Muttaqin, 2016). 1.2 Rumusan Masalah Bagaimana asuhan keperawatan keluarga Tn. Xy pada tahap perkembangan keluarga pasangan baru dengan defisiensi pengetahuan keluarga berencana 1.3 Tujuan 1. Tujuan umum Melaksanakan asuhan keperawatan keluarga Tn. Xy pada tahap perkembangan keluarga pasangan baru dengan defisiensi pengetahuan keluarga berencana 2. Tujuan Khusus -



Melakukan pengkajian keperawatan keluarga Tn. Xy pada tahap perkembangan keluarga pasangan baru dengan defisiensi pengetahuan keluarga berencana



-



Melakukan diagnosis keperawatan keluarga Tn. Xy pada tahap perkembangan keluarga pasangan baru dengan defisiensi pengetahuan keluarga



-



Melakukan perencanaan keperawatan keluarga Tn. Xy pada tahap perkembangan keluarga pasangan baru dengan defisiensi pengetahuan keluarga berencana



-



Melaksanakan tindakan keperawatan keluarga Tn. Xy pada tahap perkembangan keluarga pasangan baru dengan defisiensi pengetahuan keluarga berencana



-



Melakukan evaluasi keperawatan keluarga Tn. Xy pada tahap perkembangan keluarga pasangan baru dengan defisiensi pengetahuan keluarga berencana



5



BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Familiy Nursing Salvacion G. Bailon dan Araceles Maglaja (1978) mendefinisikan perawatan kesehatan keluarga sebagai tingkat perawatan kesehatan masyarakat yang dipusatkan pada “keluarga” sebagai unit atau kesatuan yang dirawat dengan “sehat” sebagai tujuannya dan perawatan sebagai sasarannya. Dalam perawatan kesehatan, masyarakat yang menerima asuhan keperawatan dibagi dalam 3 tingkat. Pertama, tingkat individu. Perawat memberi asuhan keperawatan kepada individu dengan kasus tertentu, misalnya pasien tuberculosis, diabetes dan ibu hamil, yang dijumpai di klinik yang kadang – kadang ditindaklanjuti perawatannya di rumah (lingkungan keluarga). Perhatian utama pada tingkat ini adalah individu yang bersangkutan. Kedua, tingkat keluarga. Pada tingkat ini sasaran asuhan keperawatan adalah keluarga. Perhatian utamanya adalah masalah keluarga. Perawat akan menghadapi pasien, yaitu keluarga dengan anggotanya yang menderita penyakit TBC, keluarga dengan ibu hamil, keluarga dengan anak retardasi, dan lain-lain. Ketiga, tingkat masyarakat. Asuhan keperawatan msih tetap ditujukan pada individu atau keluarga, tetapi klien tersebut dilihat dari satu kesatuan dalam masyarakat. Contoh penanggulangan yang direncanakan dan dilaksanakan dalam tingkat masyarakat pada kondisi endemic malaria, epidemic kolera, dan lain-lain adalah perbaikan sanitasi, penyuluhan kesehatan, dan lain-lain. 2.2 Tahapan Perkembangan Menurut Doengoes (2010), pembentukan pasangan menandakan permulaan suatu keluarga baru dengan pergerakan dari membentuk keluarga asli sampai ke hubungan intim yang baru. Tahap ini juga disebut tahap pernikahan. Pasangan yang baru menikah saat ini membuat porsi rumah tangga menjadi lebih kecil daripada beberapa dekade sebelumnya. Tugas perkembangan keluarga pasangan baru : 1. Membentuk pernikahan yang memuaskan bagi satu sama lain. 2. Berhubungan secara harmonis dengan jaringan kekerabatan. 3. Merencanakan sebuah keluarga. 4. Perhatian kesehatan. 6



BAB III TINJAUAN KASUS 3.1 Trigger Case Pada tanggal 9 April 2021 pukul 10.00 WIB di Desa Kutogirang Rt 04/02 Jetak, Wonosari. Terdapat pasangan baru menikah, yaitu Tn.Xy yang berusia 35 tahun dan Ny.Y 33 tahun. Yang dimana Tn.Xy Pegawai industri dan sedangkan Ny.Y seorang karyawan swasta. Penghasilan Tn. Xy sebagai pegawai industry Rp.1.400.000,00 perbulan dan Ny. Y sebagai karyawan swasta Rp. 1.200.000,00 – 1.400.000,00. Keluarga Tn. Xy berada pada tahap suatu keluarga pasangan baru yang belum memiliki seorang anak, sebagai keluarga baru belum bisa berhubungan secara harmonis di dalam sebuah keluarga. Hal ini dikarenakan kesibukan Tn. Xy dan Ny. Y dalam bekerja. Kesibukan Tn. Xy dan Ny. Y membuat mereka jarang menghabiskan waktu untuk bersama. Keluarga mengatakan bila sakit flu dan batuk sering mengkonsumsi obat-obatan dari warung tidak pernah periksa ke puskesmas. Keluarga mengatakan cara merawat ketika keluarganya sakit hanya dengan menganjurkan beristirahat, tidur secukupnya, makan – makanan bergizi dan menjaga kenyamanan beristirahat. Tempat tinggal Tn. Xy dan Ny.Y masih merupakan rumah kedua orang tua Ny. Y tempat tinggalnya permanen dengan luas kira-kira 110 m2 – 140 m2. Tembok rumah sudah disemen lantai keramik. Ada 3 kamar tidur, ruang tamu, ruang makan kondisi dalam rumah kotor dan peralatan perabot tidak teratur. Ruang tamu terlihat kotor. Jendela dalam rumah terlihat berdebu dan jarang dibersihkan. Hubungan dengan tetangga cukup baik dan untuk kegiatan seperti arisan, rapat rutin dan kegiatan masyarakat lainnya Tn. Xy dan Ny. Y jarang mengikuti karena kesibukannya dalam bekerja namun apabila kegiatan tersebut dilakukan pada hari libur Tn.Xy dan Ny.Y terkadang juga mengikuti. Keluarga Tn. Xy dan Ny. Y mengatakan selama menjadi pasangan baru sudah pernah Ada petugas kesehatan yang memberikan penyuluhan tentang KB. Keluarga Tn. Xy dan Ny. Y mengatakan belum memiliki fasilitas jaminan kesehatan yang dapat digunakan untuk pengobatan dan perawatan di fasilitas kesehatan yang ada. Mereka tidak mempunyai fasilitas jaminan kesehatan karena mereka mengatakan tidak bisa menggunakan. Saat diwawancarai keluarga tampak bingung. Tn. Xy dan Ny. Y mengatakan ingin memiliki anak atau momongan, namun sampai sekarang Ny. Y belum mendapatkan tanda-tanda awal kehamilan.



7



Setelah dilakukan wawancara pengkajian, Perawat melakukan pemeriksaan tanda-tanda Vital yang dimana Hasil pemeriksaan Tn.Xy Berat Badan 55kg dan Tinggi badan 160cm. TD : 120/80 mmHg, Nadi : 90 x/menit, Rr : 20 x/menit, Suhu : 36,7°C. Dan sang istri Ny.Y Berat Badan 48kg dan Tinggi badan 155cm. TD : 100/70 mmHg, Nadi : 100 x/menit, Rr : 20 x/menit, Suhu : 36,8°C 3.2 Asuhan Keperawatan 1. Pengakajian A. Identitas Umum Keluarga a. Data Umum - Nama : Tn. Xy - Usia Kepala Keluarga : 35 tahun - Pendidikan Kepala Keluarga: SD Sederajat - Pekerjaan : Industri - Alamat Dan Telepon : Kutogirang Rt 04/02 Jetak, Wonosari, Lampung (083344445555) b. Komposisi Keluarga - Nama : Tn. Xy Ny. Y - Jenis kelamin : Laki – laki Perempuan - Hubungan dg KK : Suami Istri - Umur : 35 tahun 33 tahun - Pekerjaan : Industri Karyawan swasta - Pendidikan : SD SLTA - Genogram



8 Tn. Xy



Ny. Y



c. Tipe Keluarga



: Keluarga Besar



d. Suku



: Lampung



e. Agama



: Islam



f. Status Sosek Keluarga



:



Penghasilan



Tn.



Xy



sebagai



pegawai



industry



Rp.1.400.000,00 perbulan dan Ny. Y sebagai karyawan swasta Rp. 1.200.000,00 – 1.400.000,00 g. Aktivitas Rekreasi Keluarga: Aktivitas rekreasi yang biasa dilakukan keluarga Tn. Xy dan Ny. Y adalah menonton TV di rumah B. Riwayat Dan Tahap Perkembangan Keluarga 1. Tahap Perkembangan Keluarga Saat ini keluarga Tn. Xy berada pada tahap suatu keluarga pasangan baru yang belum memiliki seorang anak 2. Tahap Perkembangan Keluarga Yang Belum Terpenuhi Saat ini tahapan perkembangan keluarga yang belum terpenuhi adalah keluarga Tn Xy dan Ny. Y sebagai keluarga baru belum bisa berhubungan secara harmonis di dalam sebuah keluarga. Hal ini dikarenakan kesibukan Tn. Xy dan Ny. Y dalam bekerja. Kesibukan Tn. Xy dan Ny. Y membuat mereka jarang menghabiskan waktu untuk bersama. 3. Riwayat Keluarga Inti Tn. Xy dan Ny. Y mengatakan dalam keluarga mereka tidak terdapat penyakit menular. Biasanya Tn. Xy dan Ny. Y bila sakit flu dan batuk sering mengkonsumsi obat warung seperti Panadol, Puyer, Ultraflu dan Paramex. Tn. Xy dan Ny. Y mengatakan apabila sakit tidak pernah periksa ke puskesmas. Tn. Xy dan Ny. Y hanya mengandalkan obat - obat dari warung. 4. Riwayat Keluarga Sebelumnya Menurut Tn. Xy dan Ny. Y riwayat keluarga sebelumnya tidak pernah mengalami sakit berat yang memungkinkan mereka perlu perawatan di rumah sakit ataupun perawatan di rumah yang lama dan dari riwayat keluarga tidak ada yang memiliki penyakit kronis. C. Lingkungan a) Karakteristik rumah 9



b)



c)



d)



e)



Tempat tinggal Tn. Xy dan Ny.Y masih merupakan rumah kedua orang tua Ny. Y tempat tinggalnya permanen dengan luas kira-kira 110 m2 – 140 m2. Tembok rumah sudah disemen lantai keramik. Ada 3 kamar tidur, ruang tamu, ruang makan kondisi dalam rumah kotor dan peralatan perabot tidak teratur. Ruang tamu terlihat kotor. Jendela dalam rumah terlihat berdebu dan jarang dibersihkan sumber mata air menggunakan sumur. Kondisi air jernih tidak berbau dan tidak berasa. Keluarga Tn. Xy dan Ny. Y menggunakan ember sebagai penampung air untuk keperluan memasak sampah ditampung di tempat sampah samping rumah penerangan di malam hari menggunakan lampu listrik dan kadang pada siang hari juga menggunakan lampu listrik karena rumah tampak gelap. Kebersihan pekarangan rumah tampak gelap. Kebersihan pekarangan rumah tampak kotor dan tidak terawat, dan pekarangan begitu sempit karena rumah diapit oleh beberapa rumah di sebelahnya. Karakteristik tetangga dan komunitasnya Wilayah tempat tinggal keluarga Tn. Xy dan Ny. Y diapit oleh beberapa rumah ,hubungan dengan tetangga cukup baik dan untuk kegiatan seperti arisan, rapat rutin dan kegiatan masyarakat lainnya Tn. Xy dan Ny. Y jarang mengikuti karena kesibukannya dalam bekerja namun apabila kegiatan tersebut dilakukan pada hari libur Tn.Xy dan Ny.Y terkadang juga mengikuti. Mobilitas geografis keluarga Tn. Xy dan Ny. Y mengatakan karena mereka pasangan yang baru menikah dan baru mengumpulkan modal untuk sementara Tn. Xy dan Ny. Y tinggal bersama dengan orang tua Ny. Y. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat Tn. Xy mengatakan karena di rumah hanya mereka bersama kedua orang tua jadi waktu berkumpul bersama keluarga besar yang lain hanya ketika lebaran tiba. Dan untuk interaksi dengan masyarakat biasanya Tn. Xy dan Ny. Y mengikuti kegiatan arisan, rapat rutin, tempat hajatan pernikahan atau kegiatan masyarakat lainnya. Namun seiring kesibukan masing-masing Tn. Xy dan Ny. Y jarang mengikuti kegiatan tersebut. Sistem pendukung keluarga Keluarga Tn. Xy dan Ny. Y mengatakan selama menjadi pasangan baru pernah Ada petugas kesehatan yang memberikan penyuluhan tentang KB. keluarga Tn. Xy dan Ny. Y mengatakan belum memiliki fasilitas jaminan kesehatan yang dapat digunakan untuk pengobatan dan perawatan di fasilitas kesehatan yang ada. Client tidak mempunyai fasilitas jaminan kesehatan karena klien mengatakan tidak bisa menggunakan.



Denah rumah keluarga Tn. Xy Luas 110 – 140 m2 U 6



5 10



7



D. Struktur Keluarga 1. Struktur peran a) Peran formal Tn.Xy menjalankan perannya sebagai seorang suami , dan Ny. Y menjalankan perannya sebagai seorang istri. b) Peran Informal Ny. Y aktif dalam bekerja memenuhi kebutuhan hidup keluarga mereka , selain itu juga bekerja sebagai karyawan swasta. Sebagai ibu rumah tangga yang menyiapkan keperluan suaminya di rumah dan rangka perannya karena hanya demi memenuhi kebutuhan kehidupan sehari-hari. c) Pola komunikasi Tn. Xy dan Ny. Y mengatakan dalam keluarganya komunikasi yang digunakan adalah komunikasi terbuka, jika ada masalah maka akan dimusyawarahkan bersama. d) Struktur kekuatan keluarga Keluarga Tn. Xy dan Ny. Y sebagai keluarga baru belum bisa berhubungan secara harmonis di dalam sebuah keluarga. Hal ini dikarenakan kesibukan Tn. Xy dan Ny. Y dalam bekerja . Kesibukan Tn. Xy dan Ny. Y membuat mereka jarang menghabiskan waktu untuk bersama. e) Nilai atau norma keluarga Dalam keluarga Tn. Xy dan Ny. Y menekankan etika yang sopan santun dalam bergaul dengan orang lain, saling menghormati dan menghargai serta berani karena benar. E. Fungsi Keluarga 1. Fungsi afektif keluarga Tn Xy dan Ny Y sebagai keluarga baru belum bisa berhubungan secara harmonis di dalam sebuah keluarga. Hal ini dikarenakan kesibukan Tn. Xy dan Ny. Y dalam bekerja. Kesibukan Tn. Xy dan Ny. Y membuat mereka jarang menghabiskan waktu untuk bersama. 2. Fungsi sosialisasi Tn Xy dan Ny Y mengatakan berusaha untuk belajar dan banyak bertanya kepada orang - orang yang lebih berpengalaman seperti orang tua, kakak dan teman - teman serta tetangga mengenai tugas peran dan fungsi keluarga yang baik 3. Fungsi reproduksi Saat ini Tn Xy dan Ny Y tidak menggunakan alat kontrasepsi karena ingin segera memiliki anak 4. Fungsi ekonomi Semua pendapatan yang ada digunakan untuk keperluan sehari – hari dan hal - hal yang tidak terduga. Tn Xy dan Ny Y mengatakan apabila kebutuhan terpenuhi dan masih terdapat sisa. Sisanya digunakan untuk menabung. 5. Fungsi perawatan kesehatan 11



a. Mengenal masalah kesehatan Tn Xy dan Ny Y mengatakan apabila ada salah satu keluarga yang sakit. Klien menganggap bahwa sakit tersebut dikarenakan masuk angin dan kelelahan saja. b. Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan Tn Xy dan Ny Y mengatakan apabila ada salah satu keluarga yang sakit. Klien mengatakan sudah terbiasa mengkonsumsi obat warung apabila sedang sakit. Biasanya setelah minum obat dari warung rasa sakit yang dirasakan berangsur -angsur membaik. c. Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit Selain mengandalkan obat - obatan dari warung Tn Xy dan Ny Y mengatakan cara merawat ketika keluarganya sakit adalah . Klien hanya menganjurkan dengan beristirahat, atau untuk tidur secukupnya, makan - makanan yang bergizi dan menjaga kenyamanan saat beristirahat. d. Dalam memelihara/memodifikasi kesehatan Tn Xy dan Ny Y mengatakan karena rumahnya tergolong untuk santai malah dijadikan tempat untuk menyetrika pakaian dan tempat main anak - anak sehingga terkadang perabot - perabot rumah berceceran di ruang tamu. e. Menggunakan fasilitas kesehatan yang ada Tn Xy dan Ny Y jarang untuk berobat ke puskesmas atau ke kliik kesehatan terdekat. Tn. Xy mengatakan jika sakit hanya mengandalkan obat obatan dari warung F. Stress Dan Koping Keluarga a) Stressor jaangka pendek dan panjang 1. Stressor jangka pendek : Tn. Xy dan Ny. Y mengatakan ingin sekali memiliki anak atau momongan, namun sampai sekarang Ny. Y belum mendapatkan tandatanda awal kehamilan 2. Stressor jangka panjang : Tn. Xy dan Ny. Y mengatakan sampai sekarang keinginan mereka mempunyai anak belum terpenuhi b) Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/ stress : Tn. Xy dan Ny. Y selalu mensupport satu sama lain, baik itu dalam hal pekerjaan, keuangan, keharmonisan dan



lain-lain.



c) Strategi koping yang digunakan keluarga bila menghadapi permasalahan : Tn. Xy



dan Ny. Y apabila mendapat suatu permasalahan selalu menghadapi dengan tenang, dan mereka bertanya tentang solusi permasalahan kepada keluarga terumata orang



12



tua



yang



lebih



berpengalaman



berumah



tangga.



G. Pemeriksaan Fisik



Kepala



Pemeriksaan



Tn.Xy Bentuk simetris, distribusi rambut merata, tebal, berwarna



Leher Telinga



hitam, tidak terdapat benjolan dan tidak ada luka. Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid Bentuk simetris antara telinga kanan dan kiri, liang telinga



Mata



terlihat bersih, eritema (-), tidak ada gangguan pendengaran Kelopak mata terlihat dapat membuka menutup, sklera bening, konjungtiva pink tidak pucat, alis mata terbatas tegas dan simetris, pembengkakan mata (-), respon terhadap



Mulut dan hidung



cahaya (+). Bentuk simetris, ekspresi muka sesuai, lidah berwarna putih kemerahan, tidak ada sekret yang keluar melalui hidung, tidak ada kotoran yang terlihat melalui hidung, lidah pada posisi normal, berbicara normal tidak pelo, tidak ada gangguan menelan, bibir simetris, mukosa bibir kering, tidak ada cuping hidung, tidak ada lesi pada rongga mulut,



Dada dan paru-paru



perdarahan dan pembengkakan (-), karies gigi (+). Inspeksi tidak ada retraksi dada saat bernafas, palpasi pengembangan dada simetris, perkusi sonor, auskultasi paru



Jantung



vesikuler di semua lapang paru. Bunyi jantung lup-dub, tidak terdapat bunyi tambahan



Abdomen



seperti mur-mur atau galop. Inspeksi : tidak ada lesi di sekitar abdomen, tidak ada distensi, perut tidak kembung. Askultasi : bising usus 8x/menit. Perkusi : tympani. Palpasi : tidak ada nyeri tekan di seluruh lapangan abdomen,



Genetalia



tidak ada pembesaran organ. Tidak ada keluhan pada genetalia, kebersihan dalam



Eliminasi



mengganti pakaian dalam 2-3 x/hari. BAK : pola ± 4x sehari, tidak mengalami inkontinensia. 13



Sistem integument



BAB : pola 1x sehari, tidak ada konstipasi. Turgor kulit elastis, tidak ada abrasi, tidak ada lebam, tidak



Sistem musculoskeletal



bengkak, tidak ada eritema. Ekstremitas atas dan bawah simetris, rentang gerak penuh,



BB dan TB Tanda-tanda Vital



dan otot kuat. Berat Badan 55kg dan Tinggi badan 160cm. TD : 120/80 mmHg Nadi : 90 x/menit Rr : 20 x/menit



Capillary refill Pemeriksaan Kepala



Suhu : 36,7°C < 2 detik. Ny.Y Bentuk simetris, distribusi rambut merata, tebal, berwarna hitam, terkadang rontok, tidak terdapat benjolan dan tidak



Leher Telinga



ada luka. Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid Bentuk simetris antara telinga kanan dan kiri, liang telinga



Mata



terlihat bersih, eritema (-), tidak ada gangguan pendengaran. Kelopak mata terlihat dapat membuka menutup, sklera bening, konjungtiva pink tidak pucat, alis mata terbatas tegas dan simetris, pembengkakan mata (-), respon terhadap



Mulut dan hidung



cahaya (+). Bentuk simetris, ekspresi muka sesuai, lidah berwarna putih kemerahan, tidak ada sekret yang keluar melalui hidung, tidak ada kotoran yang terlihat melalui hidung, lidah pada posisi normal, berbicara normal tidak pelo, tidak ada gangguan menelan, bibir simetris, mukosa bibir kering, tidak ada cuping hidung, tidak ada lesi pada rongga mulut,



Dada dan paru-paru



perdarahan dan pembengkakan (-), karies gigi (+). Inspeksi tidak ada retraksi dada saat bernafas, palpasi pengembangan dada simetris, perkusi sonor, auskultasi paru



Jantung



vesikuler di semua lapang paru. Bunyi jantung lup-dub, tidak terdapat bunyi tambahan



Abdomen



seperti mur-mur atau galop. Inspeksi : tidak ada lesi di sekitar abdomen, tidak ada 14



distensi, perut tidak kembung. Askultasi : bising usus 10x/menit. Perkusi : tympani. Palpasi : tidak ada nyeri tekan di seluruh lapangan abdomen, Genetalia



tidak ada pembesaran organ. Tidak ada keluhan pada genetalia, kebersihan dalam



Eliminasi



mengganti pakaian dalam 2-3 x/hari. BAK : pola ± 5x sehari, tidak mengalami inkontinensia.



Sistem integument



BAB : pola 1x sehari, tidak ada konstipasi. Turgor kulit elastis, tidak ada abrasi, tidak ada lebam, tidak



Sistem musculoskeletal



bengkak, tidak ada eritema. Ekstremitas atas dan bawah simetris, rentang gerak penuh,



BB dan TB Tanda-tanda Vital



dan otot kuat. Berat Badan 48kg dan Tinggi badan 155cm. TD : 100/70 mmHg Nadi : 100 x/menit Rr : 20 x/menit



Capillary refill H. Harapan Keluarga



Suhu : 36,8°C < 2 detik.



Harapan keluarga Persepsi keluarga terhadap perawat



klien Bagi keluarga Tn. xy dan Ny. Y perawat merupakan tenaga kesehatan yang membantu memberikan penyuluhan - penyuluhan pendidikan kesehatan selain itu bagi keluarga Tn. Xy dan Ny. Y perawat mampu menanggulangi dan mengatasi masalah kesehatan.



Harapan keluarga terhadap perawat



Dengan adanya perawat yang datang ke rumahnya keluarga mengharapkan supaya petugas kesehatan bisa memberikan pengetahuan yang dapat membantu mempersiapkan bagaimana sebenarnya kesehatan dalam rumah tangga yang baru.



2. Analisa Data Analisis Data



Rumusan Masalah 15



DS :    



DO :  



DS :    DO :  



Klien mengatakan ketika sakit flu dan batuk sering mengkonsumsi obat obatan dari warung seperti panadol Apabila sakit tidak pernah periksa ke puskesmas Klien mengatakan apabila ada salah satu keluarga yang sakit dianganggap hanya sakit karena masuk angin dan kelelahan saja. Klien mengatakan cara merawat ketika keluarganya sakit hanya dengan menganjurkan beristirahat, tidur secukupnya, makan - makanan bergizi dan menjaga kenyamanan beristirahat.



Deficit pengetahuan tentang perilaku hidup sehat



Klien hanya mengandalkan obat – obatan dari warung keluarga Tn. Xy dan Ny. Y belum memiliki fasilitas jaminan kesehatan yang dapat digunakan untuk pengobatan dan perawatan di fasilitas kesehatan yang ada karena keluarga belum bisa menggunakannya. Klien mengatakan kondisi dalam rumah kotor. Klien mengatakan peralatan perabot rumah berceceran di ruang tamu tidak teratur. Jendela dalam rumah terlihat berdebu dan jarang dibersihkan.



Hambatan pemeliharaan Rumah



Kondisi rumah klien terlihat kotor dan berantakan Jendela dalam rumah terlihat berdebu dan jarang dibersihkan.



3. Skoring a. Deficit pengetahuan tentang perilaku hidup sehat berhubungan dengan kurang terpapar informasi Kriteria Sifat masalah:



Bobot 1



Total 3/3 x 1 = 1



Pembenaran Klien mengatakan Apabila sakit



Defisit kesehatan (3)



tidak



Ancaman kesehatan (2)



puskesmas



Faktor risiko (1) Kemungkinan masalah diubah: Mudah (2)



2



1/2 x 2 = 1



Klien



pernah



sudah



periksa



ke



terbiasa



mengkonsumsi obat-obatan di 16



Sebagian (1)



warung. Klien tidak mempunyai



Tidak dapat (0)



fasilitas karena



Potensi untuk dicegah:



1



Tinggi (3)



jaminan klien



kesehatan



belum



bisa



menggunakan 2/3 x 1 = Klien sudah



terbiasa



2/3



warung.



mengkonsumsi



obat



Cukup (2)



selain itu, ketika keluarganya



Rendah (1)



sakit klien hanya menganjurkan dengan beristirahat, atau untuk tidur



Menonjolnya masalah:



1



0/2 x 1 = 0



secukupnya,



makan



makanan



yang



bergizi



menjaga



kenyamanan



-



dan saat



beristirahat. Karena kondisi tersebut sudah



Masalah dirasakan dan harus



berlangsung lama dan terjadi



segera ditangani (2)



terus - menerus



Masalah



dirasakan



tidak



namun



membutuhkan



penanganan segera (1) Tidak



dirasakan



sebagai



masalah atau kondisi yang membutuhkan perubahan (0) Total



2 2/3



b. Hambatan pemeliharaan rumah berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang pemeliharaan Kriteria Sifat masalah:



Bobot 1



Total 3/3 x 1 = 1



Klien



Pembenaran mengatakan kondisi



Defisit kesehatan (3)



dalam rumah kotor, peralatan



Ancaman kesehatan (2)



perabot rumah berceceran di



Faktor risiko (1)



ruang tamu tidak teratur, dan Jendela dalam rumah terlihat berdebu dan jarang dibersihkan. 17



Kemungkinan masalah diubah:



2



1/2 x 2 = 1



Tidak menutup kemungkinan



Mudah (2)



kondisi dan situasi terkadang



Sebagian (1)



meskipun



Tidak dapat (0)



dan



Potensi untuk dicegah:



1



Tinggi (3)



sudah



dirapikan



dibersihkan



akan



tampak



kotor dan berdebu 1/3 x 1 = Karena kondisi tersebut sudah 1/3



Cukup (2)



berlangsung lama dan terjadi terus menerus



Rendah (1) Menonjolnya masalah:



1



0/2 x 1 = 0



Karena kondisi tersebut sudah



Masalah dirasakan dan harus



berlangsung lama dan terjadi



segera ditangani (2)



terus – menerus



Masalah tidak



dirasakan



namun



membutuhkan



penanganan segera (1) Tidak



dirasakan



sebagai



masalah atau kondisi yang membutuhkan perubahan (0) Total



2 1/3



4. Diagnosa Prioritas Keperawatan Keluarga a. Deficit pengetahuan tentang perilaku hidup sehat berhubungan dengan kurang terpapar informasi b. Hambatan pemeliharaan Rumah berhubungan dengan Kurang pengetahuan tentang pemeliharaan rumah



18



19



5. Rencana Intervensi Keperawatan Keluarga Analisa Data



Diagnose



NOC



NIC



DS : 



Defisit pengetahuan tentang perilaku hidup sehat berhubungan dengan kurang terpapar informasi (00111)



TUM : Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 4 kali kunjungan diharapkan keluarga Tn. Xy dan Ny. Y dengan masalah Defisit pengetahuan tentang perilaku hidup sehat di desa Kutogirang Rt 04/02 Jetak, Wonosari, Lampung dapat teratasi



Keluarga Tn. Xy mampu mengenal masalah kesehatan



 







DO :  



Klien mengatakan ketika sakit flu dan batuk sering mengkonsumsi obat obatan dari warung seperti panadol Apabila sakit tidak pernah periksa ke puskesmas Klien mengatakan apabila ada salah satu keluarga yang sakit dianggap hanya sakit karena masuk angin dan kelelahan saja. Klien mengatakan cara merawat ketika keluarganya sakit hanya dengan menganjurkan beristirahat, tidur secukupnya, makan makanan bergizi dan menjaga kenyamanan beristirahat. Klien hanya mengandalkan obat – obatan dari warung keluarga Tn. Xy dan Ny.



TUK 1 Setelah dilakukan tindakan keperawatan, keluarga Tn. Xy mampu mengenal masalah kesehatan kriteria hasil: Domain IV : pengetahuan kesehatan dan perilaku



tentang



Kelas S : pengetahuan tentang kesehatan Luaran : pengetahuan proses penyakit yaitu pemahaman tentang proses penyakit tertentu dan komplikasinya meningkat dari 2 (pengetahuan terbatas) menjadi 4 (pengetahuan baik) dengan indicator : - factor predisposisi dan precipitasi - factor resiko - tanda dan gejala



Domain 3 : Behavioral Classes S : Patient education Intervention : Teaching disease process (5602) 1. identifikasi tingkat pengetahuan keluarga tentang proses penyakit 2. review pengetahuan keluarga tentang keadaan penyakit 3. jelaskan tanda dan gejala umum tentang penyakit 4. gali kesiapan keluarga untuk manajemen tanda dan gejala penyakit 5. identifikasi factor penyebab penyakit 6. berikan informasi tentang keadaan penyakit 7. diskusikan progam pengobatan 8. anjurkan keluarga untuk melaporkan tanda dan gejala kepada tenaga kesehatan



20



Y belum memiliki fasilitas jaminan kesehatan yang dapat digunakan untuk pengobatan dan perawatan di fasilitas kesehatan yang ada karena keluarga belum bisa menggunakannya.



- proses perjalanan penyakit - strategi meminimalkan perkembangan penyakit - manfaat manajemen penyakit TUK 2 Keluarga Tn. Xy mampu mengambil Setelah dilakukan tindakan keperawatan, keputusan yang tepat keluarga Tn. Xy mampu mengambil keputusan yang tepat. Intervention : dukungan pengambilan keputusan Domain IV : pengetahuan tentang Observasi kesehatan dan perilaku - identifikasi persepsi mengenal masalah Kelas Q : perilaku kesehatan Luaran : perilaku patuh, yaitu tindakan inisiatif sendiri untuk meningkatkan kesejahteraan, pemulihan, dan rehabilitasi secara optimal meningkat dari 2 (jarang dilakukan) menjadi 4 (sering dilakukan) dengan indicator: - mempertimbangkan resiko atau keuntungan perilaku sehat - mendapatkan alas an untuk melakukan perilaku sehat - menggunakan strategi untuk mengelminasi perilaku tidak sehat TUK 3 Setelah dilakukan tindakan keperawatan,



terapeutik - fasilitasi mengklarifikasi nilai dan harapan yg membantu membuat pilihan - fasilitasi melihat situasi secara realistic - motivasi mengungkapkan tujuan perawatan yg diharapkan - fasilitasi pengambilan keputusan secara kolaboratif - hormati hak pasien untuk menerima atau menolak informasi - fasilitasi hubungan antara pasien, keluarga, dan tenaga kesehatan lainnya.



Keluarga mampu memberikan perawatan bagi keluarga yang mempunyai masalah 21



Keluarga Ny.Y mampu memberikan kesehatan. perawatan bagi keluarga yang mempunyai Intervention : edukasi perilaku upaya masalah kesehatan dengan kriteria hasil : kesehatan Domain VI : Kesehatan Keluarga 1. identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi Kelas X : Kesejahteraan Keluarga 2. sediakan materi dan media pendidikan kesehatan Luaran : Partisipasi keluarga dalam perawatan profesional yaitu kapasitas 3. jelaskan penanganan masalah kesehatan keluarga untuk terlibat dalam pemberian 4. anjurkan menggunakan fasilitas kesehatan perawatan dan evaluasi perawatan yang 5. ajarkan cara pemeliharaan kesehatan diberikan tenaga kesehatan meningkat dari 6. ajarkan pencarian dan penggunaan system fasilitas pelayana kesehatan 2 (jarang menunjukkan) menjadi 4 (sering 7. berikan kesempatan untuk bertanya menunjukkan) dengan indikator : 1. Berpartisipasi perawatan



dalam



perencanaan



2. Berpartisipasi perawatan



dalam



menyediakan



3. Mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi perawatan 4. Bekerja perawatan



sama



dalam



menentukan



TUK 4



Keluarga mampu melakukan modifikasi lingkungan untuk meminimalisir masalah setelah dilakukan tindakan keperawatan kesehatan yang dialami anggota keluarga mampu memodifikasi lingkungan keluarganya. untuk menjamin kesehatan anggota keluarganya yang sakit dengan kriteria 22



hasil : Domain VI : Kesehatan Keluarga



Domain 1 : Family



Kelas X : Kesejahteraan Keluarga



Kelas D : Lifespan care



Luaran : Iklim sosial keluarga, yaitu kapasitas keluarga untuk menyediakan lingkungan yang mendukung yang ditandai dengan hubungan dan tujuan anggota keluarga meningkat dari 2 (jarang menunjukkan) menjadi 4 (sering menunjukkan) dengan indikator:



Intervensi :



1. 2. 3. 4. 5.



Menetapkan rutinitas keluarga Mempertahankan rutinitas keluarga Menjaga kebersihan rumah Mendukung satu sama lain Memecahkan masalah bersama-sama



Home maintenance assistance (7180) 1. Identifikasi pemeliharaan rumah klien yang ditentukan 2. Libatkan klien dan keluarga untuk menentukan pemeliharaan rumah yang telah ditentukan 3. Berikan informasi tentang cara menciptakan lingkungan rumah yang bersih dan aman 1. 4. Diskusikan biaya pemeliharaan yang dibutuhkan dan sumber daya yang tersedia



TUK 5



Keluarga mampu memanfaatkan pelayanan kesehatan untuk meminimalisir masalah Setelah dilakukan tindakan keperawatan, kesehatan dalam anggota keluarganya keluarga mampu memanfaatka fasilitas pelayanan kesehatan dengan kriteria hasil : Domain IV : pengetahuan kesehatan dan perilaku



tentang Domain 1 : family Kelas Y : health sistem mediation



Kelas D : pengetahuan tentang kesehatan



Intervensi : Health sistem guidance (1400) Luaran : pengetahuan sumber kesehatan, 1. Jelaskan sistem perawatan kesehatan, yaitu tingkat pemehaman yang disamakan bagaimana sistem kerja dan apa yang tentang sumber-sumber asuhn keperawatan dapat keluarga harapkan yang relevan meningkat dari 2 23



(pengetahuan terbatas) menjadi (pengetahuan baik) dengan indikator :



4 2. Bantu klien untuk memilih perawatan kesehatan profesional 3. informasikan kepada klien bagaimana cara 1. Sumber perawatan terkemuka mengakses pelayanan gawat darurat 2. Sumber sumber perawatanan darurat melalui telepon 3. Strategi untuk mengakses layanan 4. Informasikan kepada klien tentang biaya, kesehatan waktu, alternatif dan resiko yang muncul apabila selama prosedur pemeriksaan 5. Identifikasi dan fasilitasi kebutuhan transportasi untuk menjangkau fasilitas pelayanan kesehatan



24



6. Implementasi Diagnose



Tanggal/jam



Defisit 15 pengetahuan 2021 tentang perilaku sehat/gaya hidup sehat berhubungan dengan kurang terpapar informasi (00111)



Implementasi



April Implementasi TUK 1 Keluarga mampu mengenal masalah kesehatan Teaching : proses penyakit Media : leaflet Waktu : 60 menit Tempat : Tn. Xy Proses : Setelah semua persiapan selesai, dilakukan penjelasan mengenai masalah kesehatan kepada keluarga menggunakan leaflet. Kegiatan ini dihadiri Tn. Xy dan Ny. Y. keluarga sangat antusias mendengarkan penjelasan perawat selama proses Teaching, kadang keluarga langsung bertanya mengenai hal-hal yang belum diketahui. Sebagai media agar keluarga mampu mengingat dan menerapkan materi yang telah dijelaskan, maka perawat memberikan leaflet untuk keluarga. Implementasi TUK 2 Keluarga mampu mengambil keputusan yang tepat 1. Teaching proses penyakit 2. Dukungan membuat keputusan 3. Membangun harapan



Evaluasi



TTD



Subjektif : - Keluarga mengatakan bahwa mampu mengenal masalah kesehatan yang terjadi di keluarganya setelah dilakukan penjelesan mengenai masalah kesehatan - Keluarga dapat membedakan beberapa penyakit, sehingga tidak menganggap semua penyakit adalah demam dan masuk angin saja (skala 4 = pengetahuan baik) - Keluarga mampu mengambil keputusan yang tepat ketika anggota keluarga yang lain sakit Objektif - Keluarga memperhatikan saat diskusi berlangsung - Keluarga aktif dalam bertanya dan menjawab pertanyaan evaluasi - Terdapat kontak mata selama proses diskusi - Sesekali menganggukkan kepala saat diberikan penjelasan Analisis : - TUK 1 dan 2 tercapai, keluarga mampu mengenal masalah kesehatan dan mampu mengambil keputusan yang tepat terkait masalah kesehatan yang sering terjadi - Pengetahuan dalam membedakan masalah kesehatan (skala 4) - Mengambil keputusan tindakan yang tepat 25



Perencanaan : Lanjutkan ke TUK 3 kemampuan keluarga merawat anggota keluarga Impelementasi TUK 3 Keluarga mampu memberikan perawatan bagi keluarga yang mempunyai masalah kesehatan Intervention : edukasi perilaku upaya kesehatan Media : demonstrasi menggunakan gadget/laptop Waktu : 60 menit Tempat : Rumah Tn. Xy Proses : Setelah semua persiapan selesai dilakukan penjelasan mengenai perawatan anggota keluarga jika ada yang sakit kemudian dilanjutkan dengan demonstrasi tentang penanganan masalah kesehatan dasar mengenai pencarian dan penggunaan system fasilitas pelayanan kesehatan. Kegiatan ini dihadiri oleh Tn. Xy dan Ny. Y. selama proses berlangsung keluarga sangat antusias dan ikut mempraktekkannya



Subjektif : - Keluarga mengatakan bahwa sudah bisa melakukan perawatan dasar jika ada keluarga yang sakit (skala 4) - Keluarga mengatakan sudah bisa menggunakan jaminan kesehatan yang tersedia apabila ada keluarga yang sakit - Keluarga mengatakan sudah bisa melakukan cara pemeliharaan kesehatan Objektif : - Keluarga sangat antusias dan ikut mempraktekkan ketika demonstrasi berlangsung - Keluarga aktif dalam bertanya dan menjawab pertanyaan evaluasi - Terdapat kontak mata saat demonstrasi berlangsung Analisis : - TUK 3 tercapai, keluarga mampu memberikan perawatan bagi keluarga yang mempunyai masalah kesehatan - Kapasitas keluarga untuk terlibat dalam pemberian perawatan (skala 4) - Dapat menggunakan jaminan kesehatan yang tersedia Perencanaan : Lanjutkan ke TUK 4 memodifikasi lingkungan 26



untuk menjamin kesehatan anggota keluarga Implementasi TUK 4 Keluarga mampu memodifikasi lingkungan untuk menjamin kesehatan anggota keluarga Intervention : home maintenance assistance Media : leaflet Waktu : 60 menit Tempat : Rumah Tn. Xy Proses : Setelah semua persiapan selesai dilakukan penjelasan mengenai modifikasi lingkungan untuk menjamin kesehatan keluarga Tn. Xy. Kegiatan ini dihadiri oleh Tn. Xy dan Ny. Y. selama proses berlangsung keluarga sangat antusias dan ikut serta dalam membuat jadwal rutinitas membersihkan rumah.



Implementasi TUK 5 Keluarga mampu memanfaatkan pelayanan kesehatan



Subjektif : - Keluarga mengatakan mengetahui cara untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan aman - Keluarga mengatakan mampu mengidentifikasi pemeliharaan rumah yang ditentukan - Keluarga mengatakan mengerti biaya dan sumberdaya yang dibutuhkan untuk melakukan pemeliharaan kesehatan Objektif : - Keluarga sudah dapat menyusun jadwal rutinitas kebersihan rumah - Keluarga mulai menjaga kebersihan rumah - Seluruh keluarga mampu terlibat dalam menentukan pemeliharaan rumah - Keluarga terlihat saling mendukung satu sama lain (skala = 4) Analisis : - TUK 4 tercapai, keluarga Tn. Xy mampu memodifikasi lingkungan untuk menjamin kesehatan anggota keluarga Perencanaan : Lanjutkan ke TUK 5 yaitu kemampuan keluarga dalam memanfaatkan layanan kesehatan dalam mengatasi masalah kesehatan



Subjektif : fasilitas - Keluarga mengatakan mampu memahami 27



Intervention : health system mediation Media : ceramah (gadget/laptop) Waktu : 60 menit Tempat : Rumah Tn. Xy Proses : Setelah semua persiapan selesai, dilakukan penjelasan mengenai pemanfaatan fasilitas palayanan kesehatan keluarga dan juga terkait kemudahan akses pelayanan kesehatan Tn. Xy. Kegiatan ini dihadiri oleh Tn. Xy dan Ny. Y. selama proses berlangsung keluarga sangat antusias dalam menanyakan manfaat dan cara dalam mengakses fasilitas pelayanan kesehatan.



system kerja pelayanan kesehatan - Keluarga mengatakan apabila nanti ada keluarga yang sakit langsung membawanya ke Puskesmas - keluarga mengatakan akan mengurangi pembelian obat warung lagi apabila ada keluarga yang sakit objektif : - keluarga mampu menyebutkan beberapa pelayanan kesehatan dan membedakan tipe fasilitas pelayanan kesehatan yang ada disekitarnya - keluarga mengetahui manfaat dari pelayanan kesehatan - akses transportasi dalam menjangkau fasilitas pelayaanan dapat dipenuhi analisi : TUK 5 tercapai, keluarga Tn. Xy mampu memnafaatkan pelayanan kesehatan yang tersedia di masyarakat Perencanaan : Mengevaluasi hasil intervensi keperawatan (TUK 1-5) untuk meningkatkan kemandirian keluarga dalam mengatasi deficit pengetahuan perilaku hidup sehat pada keluarga Tn. Xy.



28



7. Evaluasi Summatif N



Respon Keluarga



Hasil Modifikasi Intervensi Ya Tidak



O 1



Keluarga mampu mengatakan



pengertian kesehatan. Kesehatan adalah



kondisi kesejahteraan fisik, mental, dan sosial yang lengkap dan bukan V sekadar tidak adanya penyakit atau kelemahan.  2



Keluarga mampu mengatakan beberapa faktor penyebab timbulnya masalah V kesehatan antara lain seperti kurang menjaga kebersihan lingkungan rumah. Dan keluarga mampu mengetahui beberapa tanda dan gejala dari beberapa masalah kesehatan sehingga keluarga tidak menganggap terjadinya masalah



3



kesehatan karena demam saja. Keluarga mampu mengambil keputusan yang tepat dalam menghadapi V masalah kesehatan seperti : 1. Melihat tanda dan gejala yang telah diajarkan, apabila dari tanda dan gejala tersebut terlihat kondisi anggota keluarga yang sakit tidak terlalu memburuk maka dapat dilakukan perawatan sendiri seperti halnya demam dapat dikompres dengan air hangat. 2. Apabila tanda dan gejala masalah kesehatan terlihat memburuk maka keluarga mampu mengambil keputusan untuk membawanya ke pelayanan



4



kesehatan yang tepat. Keluarga mampu menyebutkan beberapa modifikasi lingkungan yang dapat V



Dengan melihat tanda gejala



digunakan untuk meminimalisir masalah kesehatan yang dialami anggota



yang ada pada Bapak T yang



keluarganya antara lain :



sedang mengalami kelumpuhan 29



1. Menjaga kebersihan lingkungan rumah



akibat stroke dan demensia



2. Membuat jadwal rutin membersihkan rumah 3. Menjaga ventilasi udara di dalam rumah 5



4. Melibatkan anggota keluarga untuk membersihkan rumah Keluarga mampu menyebutkan manfaat dari pelayanan kesehatan untuk



V



meminimalisir masalah kesehatan yang terjadi dalam anggota keluarganya, antara lain : 1. Sebagai akses utama pelayanan kesehatan 2. Meringankan beban biaya pengobatan 6



3. sebagai tempat pengobatan dan pemulihan Keluarga mampu mengakses pelayanan gawat darurat melalui telepon V yaitu dengan cara menghubungi nomor 119 dengan ketentuan yang sudah dijelaskan



1.



Keluarga mampu menyebutkan 3 dari 6 fasilitas pelayanan kesehatan yaitu: V



Melibatkan



kader



untuk



puskesmas, posyandu, RS, Praktek perawat, dokter praktek dan praktek



memberitahukan



bidan.



megenai fasilitas yang dapat



keluarga



diakses 8.



Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada



V



Melibatkan



kader



memotivasi



keluarga



untuk agar



mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan



30



31



BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Tahap perkembangan keluarga dengan Berganning Family adalah keluarga yang dimulai saat suatu pasangan yang baru menikah menempuh hidupnya yang baru. Dalam menghadapi hidup yang baru pastilah semua pasangan perlu dalam membuat rencana kedepannya untuk menambah pengetahuan mereka mengenai keluarga baru itu seperti apa. Salah satu program pemerintah untuk pasangan baru adalah program Keluarga Berencana. Keluarga berencana (KB) adalah usaha peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan, pengaturan, kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga dan peningkatan kesejahteraan keluarga untuk mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera (Soleha, 2016). 4.2 Saran a. Bagi Penulis Mampu memberikan tindakan pengelolaan selanjutnya pada klien dengan pada asuhan keperawatan keluarga dan komunitas b. Bagi Institusi Pelayanan Kesehatan (Puskesmas) Mampu memberikan pelayanan kesehatan dan mempertahankan hubungan kerja, baik antara tim kesehatan dengan klien. Sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan asuhan keperawatan keluarga dan komunitas khususnya mengenai penyuluhan Keluarga Berencana. c. Bagi Institusi Pendidikan Mampu meningkatkan mutu pelayanan pendidikan yang lebih berkualitas dan profesional sehingga dapat tercipta perawat profesional terampil, inovatif dan bermutu memberikan asuhan keperawatan secara menyeluruh berdasarkan kode etik keperawatan.



32



DAFTAR PUSTAKA Andriyanto, A. (2020). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Keluarga, berdasarkan evidence based practice. Mojokerto: Infermia Publising. Dongoes, M. E., & dkk. (2010). Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman Untuk Perencanaan Dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Jakarta: EGC. Maglaya, B. (1997). Perawatan kesehatan Keluarga Sebagai Suatu Proses. jakarta: Depkes RI. PPNI. (2016). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia. Jakarta Selatan: Dewan Pengurus Pusat PPNI. PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Jakarta Selatan: DPP PPNI. PPNI. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Jakarta Selatan: DPP PPNI.



33



LAMPIRAN  Leaflet 1



34



 Foto menjelaskan leaflet



35



36