4 0 193 KB
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Menurut Ervin, 2002 (dalam Riasmini, 2017: 5) Komunitas adalah komponen penting dari pengalaman manusia sebagai bagian dari pengalaman yang saling terkait dengan keluarga, rumah, serta berbagai ragam budaya dan agama. Penyakit
HIV/AIDS
merupakan
suatu
penyakit
yang
terus
berkembang dan menjadi masalah global yang melanda dunia. Masalah. HIV/AIDS diyakini bagaikan fenomena gunung es karena jumlah kasus yang dilaporkan tidak mencerminkan masalah yang sebenarnya (Hardisman, 2009). Pada akhir tahun 2016 diestimasikan 36,7 juta orang di dunia hidup dengan HIV, sebanyak 1,8 juta orang baru terinfeksi HIV, dan menyebabkan 1 juta kematian pada tahun 2016 (WHO, 2017). Di dunia tercatat 34,5 juta orang terjangkit HIV dengan penderita wanita sebesar 17,8 juta sedangkan penderita anak berusia kurang dari 15 tahun 2,1 juta (UNAIDS, 2017). Asia Tenggara menduduki peringkat kedua sebagai penderita HIV terbanyak setelah Afrika, yakni sebesar 3,5 juta orang dengan 39% penderita HIV merupakan wanita dan anak perempuan (WHO, 2016). Pada tahun 2015, Indonesia menduduki peringkat kedua yang diestimasikan sebagai penyumbang orang dengan HIV/AIDS terbanyak di Asia Tenggara setelah India (60%) yakni sebesar 20% atau 690.000 ODHA (WHO, 2016). Tahun 2016, Indonesia mengalami kenaikan kejadian insiden HIV menjadi 41.250 orang yang sebelumnya sebesar 30.935 orang pada tahun 2015 (Ditjen P2P Kemenkes RI, 2016). Hasil estimasi dan proyeksi jumlah orang dengan HIV/AIDS pada umur > 15 tahun di Indonesia pada tahun 2016 sebanyak 785.821 orang dengan jumlah infeksi baru sebanyak 90.915 orang dan kematian sebanyak 40.349 orang (Ditjen P2P Kemenkes RI, 2016). Menurut jenis kelamin,
penderita HIV/AIDS pada laki-laki masih lebih besar dibandingkan perempuan. HIV positif pada laki-laki sebesar 63,3% dan pada perempuan sebesar 36,7%. Sedangkan penderita AIDS pada laki-laki sebesar 67,9% dan pada perempuan sebesar 31,5%. Proporsi HIV/AIDS terbesar masih pada penduduk usia produktif (15-49 tahun) yang dibagi dalam tiga golongan umur yaitu 15-19 tahun (3,7%), 20-24 tahun (17,3%), dan 25-49 tahun (69,3%), dimana kemungkinan penularan terjadi pada usia remaja (Kemenkes RI, 2017). Jawa tengah menduduki peringkat ke-5 terbesar jumlah infeksi HIV di Indonesia sebesar18.038 orang setelah Jawa Barat (24.650), Papua (25.586), Jawa Timur (33.043), dan DKI Jakarta (46.758) (Ditjen P2P Kemenkes RI, 2017). Sedangkan menurut Laporan Perkembangan HIV/AIDS Triwulan I tahun 2017, Jawa Tengah menduduki peringkat ke 4 yaitu sebesar 1.171 orang setelah DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur. Berdasarkan hasil Final Laporan HIV/AIDS Triwulan I tahun 2016, Kota Surakarta merupakan penyumbang terbesar kasus HIV di Jawa Tengah. Pada tahun 2017, kasus HIV/AIDS di Surakarta mengalami peningkatan dari 91 kasus pada tahun 2016 menjadi 118 kasus, sedangkan sampai Maret 2018 di Surakarta terdapat 27 kasus HIV/AIDS (P2P Dinkes Surakarta, 2018). 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana aplikasi asuhan keperawatan komunitas pada kelompok remaja?
1.3 Tujuan 1.
Tujuan Umum Adapun tujuan umum dibuatnya makalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana aplikasi asuhan keperawatan komunitas pada kelompok remaja.
2.
Tujuan Khusus Adapun tujuan khusus dari pembuatan makalah ini adalah :
a. Untuk memenuhi tugas mata kuliah keperawatan komunitas. b. Untuk mengetahui pengkajian data kelompok remaja yang ada di Dusun Cemenggaon, Desa Celuk, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar. c. Untuk mengetahui analisa data pada kasus remaja yang mengalami manajemen kesehatan tidak efektif di Dusun Cemenggaon, Desa Celuk, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar. d. Untuk mengetahui strategi intervensi pada kasus asuhan keperawatan komunitas pada kelompok remaja.
BAB II PENGKAJIAN
2.1 Data Inti Komunitas 1.
Demografi Jumlah remaja di Dusun Cemenggaon, Desa Celuk, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar sebanyak 200 orang, yang dikaji adalah remaja Gg.Baruna yang berjumlah 30 orang.
2.2 Persiapan Dan Pelaksanaan Dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, khususnya kelompok remaja secara optimal, maka melalui
Praktek Keperawatan
Komunitas Mahasiswa program Studi Ilmu Keperawatan STIKes Wira Medika Bali di Dusun Cemenggaon, Desa Celuk, ,Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, akan menerapkan konsep-konsep keperawatan komunitas yang di dalamnya dilakukan pendekatan keperawatan kelompok sebagai dasar dalam pemberian pelayanan kesehatan utama pada masyarakat. Kegiatan praktek keperawatan komunitas yang dilaksanakan di Dusun Cemenggaon, Desa Celuk, ,Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar terdiri dari beberapa tahap kegiatan meliputi pengkajian awal (pengumpulan dan pengolahan data), penegakan diagnosis dan penentuan prioritas masalah, serta pembuatan intervensi dalam bentuk Planning of Action. Kegiatan keperawatan komunitas yang akan dilaporkan adalah tahap persiapan dan pelaksanaan. Persiapan meliputi persiapan kemasyarakatan dan persiapan teknis sedangkan tahap pelaksanaan terdiri dari
pengkajian, penegakan
diagnosis, dan perencanaan. 1.
Persiapan a. Persiapan Kemasyarakatan Pada tahap awal, kelompok mahasiswa melakukan pertemuan dengan Dosen STIKes Wira Medika Bali, Kelian Banjar, Ketua STT
Dusun Cemenggaon, Desa Celuk, ,Kecamatan Sukawati, dan Kepala Puskesmas I Sukawati, serta identifikasi tokoh masyarakat yang dilaksanakan pada tanggal 4 Desember 2019. Setelah mengidentifikasi tokoh masyarakat, kelompok mahasiswa melakukan pendekatan dan membina hubungan saling percaya dengan memperkenalkan diri dan menjelaskan Mahasiswa
tentang
tujuan
Praktek
Keperawatan
Komunitas
Program Mahasiswa program Studi Ilmu Keperawatan
STIKes Wira Medika Bali di Dusun Cemenggaon, Desa Celuk, ,Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar. Selanjutnya pada tanggal 5 Desember 2019, mahasiswa melakukan pertemuan dan diskusi bersama Kelian Banjar dan Ketua STT Dusun Cemenggaon, Desa Celuk, ,Kecamatan
Sukawati,
Kabupaten
Gianyar
untuk
melakukan
identifikasi remaja yang akan dijadikan sampel. b. Persiapan Teknis Persiapan teknis yang dilakukan kelompok mahasiswa meliputi mengorganisir anggota kelompok dalam melakukan pendataan dan pembagian
tugas,
mengidentifikasi
mempersiapkan
format
pengkajian,
serta
wilayah Gg. Baruna Dusun Cemenggaon, Desa
Celuk, ,Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar. 2.
Pelaksanaan Tahap perlaksanaan terdiri atas pengkajian, perencanaan, implementasi, dan evaluasi. a. Pengkajian Pengumpulan Data Tahap pengumpulan data yang dilakukan meliputi : a) Melakukan pengumpulan data dengan cara mengunjungi masingmasing rumah penduduk, wawancara langsung kepada remaja yang bersangkutan serta observasi kondisi rumah dan lingkungan sekitarnya. Kegiatan pengumpulan data ini dilakukan pada tanggal 7 Desember 2019 (pagi dan sore). b) Melakukan tabulasi data dari hasil pengumpulan data yang telah dilakukan, yaitu tanggal 7 Desember 2019.
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Pengkajian Keperawatan Kelompok Wanita Dewasa Nama Perawat Yang
Perawat Stikes Wira Medika
Tanggal Pengkajian
7 Desember 2019
Mengkaji Nama Kelompok
Populasi Penyakit Kronik (Ca Alamat
Gg. Baruna, Dusun Cemenggaon,
Mamae)
Desa Celuk, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar.
1. Data Dasar Anggota Kelompok No Nama
Jenis Kelamin
Tgl Lahir
Pendidikan
Pekerjaan
Agama
Suku
1
Wanita N
Perempuan
5 April 1972
SMA
Ibu Rumah Tangga
Hindu
Bali
2
Wanita A
Perempuan
12 Mei 1969
SD
Swasta
Hindu
Bali
3
Wanita P
Perempuan
12 Januari 1984
SMP
Swasta
Hindu
Bali
4
Wanita M
Perempuan
15 Desember
SMA
Ibu Rumah Tangga
Hindu
Bali
1972 5
Wanita K
Perempuan
20 Mei 1970
SMP
Pedagang
Hindu
Bali
6
Wanita S
Perempuan
19 April 1983
SMA
Swasta
Hindu
Bali
7
Wanita C
Perempuan
25 Februari 1978
SMA
Pedagang
Hindu
Bali
8
Wanita B
Perempuan
23 Maret 1974
SMP
Pedagang
Hindu
Bali
9
Wanita J
Perempuan
30 Januari 1969
SD
Ibu Rumah Tangga
Hindu
Bali
10
Wanita K
Perempuan
05 Juli 1983
SMA
Pedagang
Hindu
Bali
11
Wanita Y
Perempuan
09 September
SMA
Swasta
Hindu
Bali
SMP
Ibu Rumah Tangga
Hindu
Bali
1981 12
Wanita R
Perempuan
11 November 1980
13
Wanita D
Perempuan
15 Oktober 1982
SD
Swasta
Hindu
Bali
14
Wanita O
Perempuan
17 Juni 1984
SMA
Pedagang
Hindu
Bali
15
Wanita E
Perempuan
27 Juli 1983
SMP
Pedagang
Hindu
Bali
2. Status Kesehatan Anggota Kelompok
No
Keadaan Umum
TTV T
N
Status Gizi R
S
TB
BB Konjungtiva
Riwayat Penyakit
Alat
Pola
bantu/ Olga
Tidur
Senam
Baik
Senam
Baik
Senam
Baik
Senam
Baik
Protesa 1
Baik
120
80x/
16x
36
160
60
/80
meni
/me
o
C
cm
kg
mm
t
nit
110
78x/
20
36,
150
55
/70
meni
x/m
6 oC
cm
kg
t
enit
120
80
18
36,
154
56
/80
x/me
x/m
4oC
cm
kg
nit
enit
72x/
20x
36,
160
59
Ananemis
Flu
Tidak ada
Hg 2
Baik
mm
Ananemis
Demam
Tidak ada
Hg 3
Baik
mm
Ananemis
Diare
Tidak ada
Hg 4
Baik
110
Ananemis
Batuk
Tidak
Ket Lain
Analisis Masalah Kesehatan
/80 mm
meni
/me
t
nit
Baik
cm
kg
ada
8
Hg 5
7 oC
100
80x/
18
36,
147
50
/70
meni
x/m
5 oC
cm
kg
mm
t
enit
110
80x/
20
36,
158
60
/70
meni
x/m
6oC
cm
kg
mm
t
enit
Ananemis
Demam
Tidak
Senam
Baik
Senam
Baik
Senam
Baik
Senam
Baik
ada
Hg 6
Baik
Hg 7
Baik
Ananemis
Flu
Tidak ada
0
120
80
18
36,
150
52
/80
x/me
x/m
5 oC
cm
kg
mm
nit
enit
110
78x/
20
36o
154
49
/70
meni
x/m
Ananemis
Diare
Tidak ada
Hg
8
Baik
Ananemis
Demam
Tidak
mm
t
enit
C
cm
kg
110
80
20
37
160
59
/80
x/me
x/m
o
C
cm
kg
mm
nit
enit
110
80
20
36
150
50
/80
x/me
x/m
o
C
cm
kg
mm
nit
enit
110
84x/
18
36,
160
58
/80
meni
x/m
3 oC
cm
kg
mm
t
enit
100
78x/
20
36,
158
48
/70
meni
x/m
5 oC
cm
kg
mm
t
enit
ada
Hg 9
Baik
Ananemis
Batuk
Tidak
Senam
Baik
Senam
Baik
Senam
Baik
Tidak
Senam
Baik
ada
lansia
ada
Hg 10
Baik
Ananemis
Demam
Tidak ada
Hg 11
Baik
Ananemis
Demam
Tidak ada
Hg 12
Baik
Hg
Ananemis
Batuk
13
Baik
120
80x/
20x
36,
150
52
/70
meni
/me
5 oC
cm
kg
mm
t
nit
110
78
15
36,
158
55
/70
x/me
x/m
5 oC
cm
kg
mm
nit
enit
120
80
14
36o
160
50
/80
x/me
x/m
C
cm
kg
mm
nit
enit
Ananemis
Flu
Tidak
Senam
Baik
Senam
Baik
Senam
Baik
ada
Hg 14
Baik
Ananemis
Masalah
Kaca
kesehata
mata
n mata
Hg 15
Baik
Ananemis
Sakit
Tidak
kepala
ada
Hg 3. Upaya Peningkatan Kesehatan Anggota Kelompok No
Uraian pengkajian
Penilaian Ada
A
Fasilitas pelayanan kesehatan yang
Gambaran kondisi
No
Uraian pengkajian
Tidak
Penilaian Ada
E
Setatus Ekonomi
Tidak
Gambaran kondisi
tersedia untuk kelompok 1. Puskesmas dan
Jaringannya
2. Klinik
Sebanyak orang)
100
%
(30
memanfaatkan
Sebanyak 67% (20 orang)
memiliki
tabungan
puskesmas
(
dan
jaringannya. Sebanyak 47% ( 14 orang) kesehatan ke klinik.
Sebanyak 33% (10 orang)
pelayanan kesehatan ke
memanfaatkan pelayanan
3. Rumah sakit
1. Tabungan
memanfaatkan pelayanan kesehatan ke rumah sakit.
2. Lainnya
10
dan
33%
orang)
tidak
memiliki tabungan. Tidak dilakukan pengkajian
Tidak
4. Lainnya
dilakukan
pengkajian B
Pelayanan
F
kesehatan yang
Status social budaya
dimanfaatkan oleh kelompok 1. Pelayanan kesehatan
Di Gg. Baruna Dusun Cemenggaon pelayanan
tempat kesehatan
1. Kegiatan Keagamaan
Sebagian
besar
wanita
dewasa
mengikuti
kegiatan
mudah dijangkau dengan
keagamaan
seperti
jarak kurang lebih 2 km
sembahyang
setiap
dari wilayah Gg. Baruna
hari di rumah dan di
Dusun Cemenggaon.
tempat
suci
(Pura)
pada
hari
raya
Transportasi
yang
digunakan
untuk
mencapai
tempat
pelayanan
kesehatan
menggunakan motor 100%.
sepeda
tertentu.
2. Lainnya
Tidak pengkajian
dilakukan
Tidak
2. Kepercayaan yang
dilakukan
pengkajian
bertentangan dengan penanggulangan masalah kesehatan. 3. Kegiatan sosial
Sebagian
(gotong royong,
wanita
dll)
mengikuti
besar dewasa kegiatan
sosial berupa gotong royong 4. Lainnya
yang
diadakan oleh PKK. Kegiatan yang dilakukan
wanita
dewasa di saat ada waktu
senggang
antara lain berkumpul dengan tetangga,dll.
C
Fasilitas pendidikan 1. Fasilitas
G
Terdapat
Komunikasi
40%
fasilitas
1. Alat komunikasi
seperti
yang digunakan
berkomunikasi
(12
orang
pendidikan yang
pendidikan
tersedia untuk
penyuluhan yang tersedia
kelompok sehari-
menggunakan
kelompok
untuk wanita dewasa di
hari
handphone
a. Penyuluhan
Gg.
a. Telepon
memperoleh
b. Handphone
informasi
Baruna,
Dusun
Cemenggaon.
)
untuk kesehatan
dan 60% ( 18 orang) tidak
biasa
menggunakan 2. Fasilitas pendidikan yang
Di Gg. Baruna, Dusun
2. Efektifitas proses
handphone. Berkomunikasi tidak
komunikasi
efektif
terdapat media informasi
antara anggota
sebanyak 60% (18
untuk kelompok
kesehatan
dalam kelompok
orang) tidak memiliki
untuk kegiatan
digunakan oleh wanita
penyuluhan
dewasa
kesehatan,
mendapatkan
dimanfaatkan
pembelajaran di
Cemenggaon
masih
yang
dapat untuk
informasi
handphone
karna
kelompok, dll
kesehatan. Media yang digunakan antara lain leaflet 50 % ( 15 orang ), sosialisasi 33% ( 10 orang), internet 17% ( 5 orang)
D
Lingkungan sekitar
H
Fasilitas rekreasi
tempat tinggal
yang tersedia untuk
anggota kelompok
kelompok
1. Sumber air bersih
Sebanyak 40% (12 orang)
1. Taman
Di Gg. Baruna Dusun
menggunakan air bersih
Cemenggaon
(air
untuk
tersedia
sarana
sehari-hari
rekreasi
seperti
sumur)
keperluan
seperti mandi, mencuci, dan memasak. Sedangkan sebanyak 60% (18 orang) menggunakan air sungai untuk keperluan sehari-
taman.
tidak
hari
seperti
mandi,
mencuci, dan memasak. Sumber air minum wanita dewasa
yaitu
menggunakan air sumur sebanyak
60%
(18
orang), menggunakan air mineral sebanyak 40% (12 orang) Tidak
2. Dapur umum
dilakukan
2. Pantai
pengkajian.
Di
Gg.
Baruna,
Dusun Cemenggaon tidak tersedia sarana
3. Tempat
Dari 30 wanita dewasa
3. Sarana olahraga
rekreasi
seperti
pantai. Di Gg.
Baruna,
pembuangan
hanya 33% ( 10 orang)
Dusun Cemenggaon
sampah
yang membuang sampah
tersedia
sarana
pada tempatnya. 67 %
olahraga
seperti
(20 orang ) membuang
lapangan olahraga
4. Sarana MCK
sampah sembarangan Sebanyak 100% (30
(berapa
orang)
jumlahnya)
menggunakan WC/jamban
4. Lainnya
masyarakat keluarga
untuk sarana BAB seharihari. 5. Saluran
Tidak dilakukan pengkajian
pembuangan limbah
I
Kebiasaan / prilaku dalam kelompok 1. Pemeliharaan kebersihan diri
Sebanyak 73% (22 orang) tidak pernah mencuci
tangan
sebelum makan, dan
sebanyak
27%
orang)
mencuci
tangan
sebelum
makan. 3.2 Gambaran Kasus Kesehatan di Gg. Baruna, Dusun Cemenggaon, Desa Celuk, Kecamatan Sukawati Tabulasi Data Kuisioner
Tidak melakukan pemeriksaan SADARI Rutin melakukan pemeriksaan SADARI
Berdasarkan 30 wanita dewasa yang dikaji, sebanyak 67% (20 orang) mengatakan tidak pernah melakukan pemeriksaan SADARI karena minimnya pengetahuan dan sebanyak 33% (10 orang) mengatakan rutin melakukan pemeriksaan SADARI.
(8
Mengonsumsi makanan cepat saji Tidak pernah mengkonsumsi makanan cepat saji
Berdasarkan 30 wanita dewasa yang dikaji, sebanyak 50% (15 orang) mengatakan sering mengkonsumsi makanan cepat saji dan sebanyak 50% (15 orang) mengatakan tidak pernah mengkonsumsi makanan cepat saji.
Tidak pernah mencuci tangan sebelum makan Mencuci tangan sebelum makan
Berdasarkan 30 wanita dewasa yang dikaji, sebanyak 73% (22 orang) mengatakan tidak pernah mencuci tangan sebelum makan, dan sebanyak 27% (8 orang) mengatakan mencuci tangan sbeelum makan.
Menggunakan air bersih (air sumur) untuk keperluan sehari-hari Menggunakan air sungai untuk keperluan sehari-hari
Berdasarkan 30 wanita dewasa yang dikaji, sebanyak 40% (12 orang) mengatakan menggunakan air bersih (air sumur) untuk keperluan sehari-hari, seperti mandi, mencuci, dan memasak. Sedangkan sebanyak 60% (18 orang) mengatakan menggunakan air sungai untuk keperluan sehari-hari, seperti mandi, mencuci, dan memasak.
Tidak pernah menyetrika pakaian dalam Sering menyetrika pakaian dalam
Berdasarkan 30 wanita dewasa yang dikaji, sebanyak 83% (25 orang) mengatakan tidak pernah menyetrika pakaian dalamnya, dan sebanyak 17% (5 orang) mengatakan sering menyetrika pakaian dalamnya. Lingkungan tempat menjemur pakaian ditempat yang Lingkungan tempat menjemur pakaian bersih
Berdasarkan hasil observasi dari 30 wanita dewasa yang dikaji sebanyak 63% (19 orang) lingkungan tempat menjemur pakaiannya ditempat yang kumuh dan kotor, sebanyak 37% (11 orang) lingkungan tempat menjemur pakaiannya bersih.
Kamar mandi kotor Kamar mandi bersih
Berdasarkan hasil observasi dari 30 wanita dewasa yang dikaji sebanyak 57% (17 orang) kamar mandi terlihat kotor dan sebnyak 43% (13 orang) kamar mandinya terlihat bersih.
3.3 Data Fokus Data Fokus Data Subjektif:
Berdasarkan 30 remaja yang dikaji sebanyak 40 % (12 orang) mengatakan tidak menggunakan alat kontrasepsi saat melakukan hubungan intim dan sebanyak 27% (8 orang) mengatakan menggunakan alat kontrasepsi saat berhubugan dan 33% (10 orang) mengatakan tidak pernah melakukan hubungan intim
Berdasarkan 30 remaja yang dikaji sebanyak 77% (23 orang ) mengatakan tidak mengetahui cara penularan penyakit HIV dan sebanyak 23% (7 orang) mengatakan mengetahui cara penularan HIV.
Berdasarkan 30 remaja yang dikaji sebanyak 67% (20 orang) mengatakan sering gonta gonti pasangan dan sebanyak 33% (10 orang) mengatakan setia kepada pasangannya.
Berdasarkan 30 remaja yang dikaji sebanyak 70% (21 orang) mengatakan sering pergi ke club malam dan sebanyak 30%(9 orang) mengatakan tidak pernah pergi ke club malam.
Berdasarkan 30 remaja yang dikaji, sebanyak 50% (15 orang) mengatakan sering mengkonsumsi makanan cepat saji dan sebanyak 50% (15 orang) mengatakan tidak pernah mengkonsumsi makanan cepat saji.
Berdasarkan 30 remaja yang dikaji, sebanyak 73% (22 orang) mengatakan tidak pernah mencuci tangan sebelum makan, dan sebanyak 27% (8 orang) mengatakan mencuci tangan sbeelum makan.
Berdasarkan 30 remaja yang dikaji, sebanyak 40% (12 orang) mengatakan menggunakan air bersih (air sumur) untuk keperluan sehari-hari, seperti mandi, mencuci, dan memasak. Sedangkan sebanyak 60% (18 orang) mengatakan menggunakan air sungai untuk keperluan sehari-hari, seperti mandi, mencuci, dan memasak.
Berdasarkan 30 remaja yang dikaji sebanyak 50% (15 orang) mengatakan
masih membuang sampah sembarangan ( sungai ) dan sebanyak 50 % (15 orang) mengatakan sudah membuang sampah pada tempatnya. Data Objektif:
Berdasarkan hasil observasi dari 30 remaja yang dikaji sebanyak 50% (15 orang) lingkungan tempat tinggal masih terlihat sampah berserakan dan sebanyak 50% (15 orang) lingkungan tempat tinggalnya tersedia tempat sampah.
Berdasarkan hasil observasi dari 30 remaja yang dikaji sebanyak 57% (17 orang) kamar mandi terlihat kotor dan sebnyak 43% (13 orang) kamar mandinya terlihat bersih.
Berdasarkan hasil observasi dari 30 remaja yang dikaji sebanyak 50% (15 orang) lingkungan tempat tinggalnya dekat dengan club malam dan sebanyak 50% (15 rang) lingkungan tempat tinggalnya berjauhan dengan club malam. 3.4 Analisa Data Tanggal Pengkajian
: 7 Desember 2019
Tempat Pengkajian
: Gg Baruna, Dusun Cemenggaon, Desa Celuk, Kecamatan Sukawati
No.
Tanda dan Gejala
1.
Data Subjektif:
Berdasarkan
30
Diagnosis Keperawatan Ketidakefektifan remaja
yang
dikaji, Pemeliharaan
sebanyak 50% (15 orang) mengatakan sering Kesehatan mengkonsumsi makanan cepat saji dan sebanyak 50% (15 orang) mengatakan tidak pernah mengkonsumsi makanan cepat saji.
Berdasarkan
30
remaja
yang
dikaji,
sebanyak 73% (22 orang) mengatakan tidak pernah mencuci tangan sebelum makan, dan sebanyak
27%
(8
orang)
mengatakan
mencuci tangan sbeelum makan.
Berdasarkan 30 remaja yang dikaji, sebanyak 40% (12 orang) mengatakan menggunakan air bersih (air sumur) untuk keperluan seharihari, seperti mandi, mencuci, dan memasak. Sedangkan
sebanyak
60%
(18
orang)
mengatakan menggunakan air sungai untuk keperluan
sehari-hari,
seperti
mandi,
mencuci, dan memasak.
Berdasarkan 30 remaja yang dikaji sebanyak 50%
(15
orang)
mengatakan
masih
membuang sampah sembarangan ( sungai ) dan sebanyak 50 % (15 orang) mengatakan sudah membuang sampah pada tempatnya. Data Objektif:
Berdasarkan hasil observasi dari 30 remaja yang dikaji sebanyak 50% (15 orang) lingkungan tempat tinggal masih terlihat sampah berserakan dan sebanyak 50% (15 orang)
lingkungan
tempat
tinggalnya
tersedia tempat sampah.
Berdasarkan hasil observasi dari 30 remaja yang dikaji sebanyak 57% (17 orang) kamar mandi terlihat kotor dan sebnyak 43% (13 orang) kamar mandinya terlihat bersih.
Data Subjektif:
Prilaku
Berdasarkan 30 remaja yang dikaji sebanyak beresiko 40
%
(12
menggunakan
orang)
mengatakan
tidak
alat
kontrasepsi
saat
melakukan hubungan intim dan sebanyak 27% (8 orang) mengatakan menggunakan
kesehatan
alat kontrasepsi saat berhubugan dan 33% (10
orang)
mengatakan
tidak
pernah
melakukan hubungan intim
Berdasarkan 30 remaja yang dikaji sebanyak 77%
(23
orang
)
mengatakan
tidak
mengetahui cara penularan penyakit HIV dan sebanyak
23%
(7
orang)
mengatakan
mengetahui cara penularan HIV.
Berdasarkan 30 remaja yang dikaji sebanyak 67% (20 orang) mengatakan sering gonta gonti pasangan dan sebanyak 33% (10 orang) mengatakan setia kepada pasangannya.
Berdasarkan 30 remaja yang dikaji sebanyak 70% (21 orang) mengatakan sering pergi ke club malam dan sebanyak 30%(9 orang) mengatakan tidak pernah pergi ke club malam.
Data Objektif:
Berdasarkan hasil observasi dari 30 remaja yang dikaji sebanyak 50% (15 orang) lingkungan tempat tinggalnya dekat dengan club malam dan sebanyak 50% (15 rang) lingkungan tempat tinggalnya berjauhan dengan club malam.
3.5 Diagnosa Keperawatan Prioritas 1. Ketidakefektifan Pemeliharaan Kesehatan 2. Prilaku Kesehatan Beresiko
3.6 Diagnosa Keperawatan 1. Scoring Diagnosa Keperawatan Diagnosis 1. Ketidakefektifan Pemeliharaan Kesehatan Kriteria Sifat masalah :
Bobot 1 Aktual
Skor =3
Risiko
=2
ketidakefektifan
Potensial
=1
kesehatan
aktual
3/3x1= 1
Pembenaran Masalah ini aktual
Dusun
karena
pemeliharaan
sudah
terjadi
Cemenggaon,
Sukawati
karena
di
celuk,
kurangnya
ketersedianya air bersih dan
Kemungkinan masalah
2 untuk
diubah : sebagian
tempat
pembuangan
yang
akan
sampah
menimbulkan
Mudah
=2
masalah kesehatan. Kemungkinan masalah untuk
Sebagian
=1
dicegah adalah sebagian karena
Tidak dapat = 0
ada beberapa remaja yang belum
½x2=1
mampu mengakses
informasi
kesehatan akibat keterbatasan media
sehingga
pengetahuan
tentang kesehatan kurang, ada beberapa
remaja
yang
pendapatan keluarganya dalam sebulan kurang dari rata-rata, dan
ada
beberapa
keluarga
remaja yang masih sulit untuk Potensi untuk cukup
masalah dicegah
:
1
Tinggi
=3
menjangkau fasilitas kesehatan. Potensi masalah untuk dicegah
Cukup
=2
adalah cukup karena remaja
Rendah
=1
sudah
1/3 x 1= 1/3
sebagaian
yang
menghetahui tentang penyakit yang
ditimbulkan
dari
pemeliharaan kesehatan yang tidak efektif, hanya saja masih
kurangnya Menonjolnya masalah
:
1 segera
diatasi
kesadaran
untuk
Segera diatasi = 2
melakukannya. Masalah ini harus segera diatasi
Tidak segera diatasi = 1
untuk mencegah penyakit yang
Tidak dirasakan adanya akan
ditimbulkan
dari
masalah = 0
pemeliharaan kesehatan yang
2/2 x 1 = 1
tidak efektif. 3 1/3
Total 2. Scoring Diagnosa Keperawatan Diagnosis 2. Prilaku Kesehatan Berisiko Kriteria Sifat masalah :
Bobot 1 Aktual
Skor =3
Risiko
=2
prilaku
Potensial
=1
dilakukan
resiko
2/3x1= 2/3
Pembenaran Masalah ini resiko
masalah
2 untuk
diubah : sebagian
kesehatan
yang
sebagian
besar
beresiko penularan penyakit dan akan
Kemungkinan
karena
berisiko
menimbulkan
Mudah
=2
masalah kesehatan. Kemungkinan masalah untuk
Sebagian
=1
dicegah adalah sebagian karena
Tidak dapat = 0
ada beberapa remaja yang belum
½x2=1
mampu mengakses
informasi
kesehatan akibat keterbatasan media
sehingga
pengetahuan
tentang kesehatan kurang, ada beberapa
remaja
yang
pendapatan keluarganya dalam sebulan kurang dari rata-rata, dan
ada
beberapa
keluarga
remaja yang masih sulit untuk Potensi untuk
masalah dicegah
:
1
Tinggi
=3
menjangkau fasilitas kesehatan. Potensi masalah untuk dicegah
Cukup
=2
adalah cukup karena remaja
cukup
Rendah
=1
sudah
1/3 x 1= 1/3
sebagaian
yang
menghetahui tentang penyakit yang
ditimbulkan
dari
pemeliharaan kesehatan yang tidak efektif, hanya saja masih kurangnya Menonjolnya masalah
1
:
segera
diatasi
kesadaran
untuk
Segera diatasi = 2
melakukannya. Masalah ini harus segera diatasi
Tidak segera diatasi = 1
untuk mencegah resiko yang
Tidak dirasakan adanya akan ditimbulkan dari prilaku masalah = 0
kesehatan yang beresiko
2/2 x 1 = 1 Total
2 1/3
3. Intervensi Keperawatan Data
Data Subjektif:
NOC
NIC
Keperawatan
Hasil
Intervensi
ketidakefektifan 30 pemeliharaan
Berdasarkan
yang kesehatan
remaja
Prevensi Primer :
Prevensi Primer :
Kepercayaan mengenai Pendidikan kesehatan kesehatan : mersakan
1.
Targetkan
sasaran
kemampuan
pada
50% (15 orang)
melakukan
beriko tinggi dan
mengatakan sering
1.
dikaji,
sebanyak
Persepsi
bahwa
kelompok
rentang usia yang
mengkonsumsi
prilaku
makanan cepat saji
tidak terlalau rumit
manfaat besar dari
dan sebanyak 50%
(skala 3-5)
pendidikan
Persepsi
kesehatan
(15
orang)
2.
kesehatan
akan
kemungkinan
pernah
prilaku
mengkonsumsi
sepanjang
makanan
(skala 3-5)
meningkatkan atau
Kpercayaan
mengurangi
terhadap
motivasi
cepat 3.
Berdasarkan
30
2.
mendapat
mengatakan tidak
saji.
Diagnosa
kesehatan waktu
Identifikasi internal
faktor atau
ekternal yang dapat
untuk
remaja
yang
dikaji,
sebanyak
untuk
melakukan
prilaku
sehat 3.
Pertimbangkan
73% (22 orang)
kesehatan (skala 3-
riwayat
individu
mengatakan tidak
5)
dalam
konteks
pernah
mencuci
Prevensi Sekunder :
persenal
dan
tangan
sebelum
Kepercayaan mengenai
riwayar
sosial
makan,
dan
kesehatan
budaya
indivdu,
:
sebanyak 27% (8
yang diterima
orang)
1. Usaha
mengatakan mencuci
kontrol
keluarga, untuk
mengumpulkan tangan
sbeelum makan.
kemampuan
dan
masyarakat 4.
Tentukan
informaasi (skala 4-
pengetahuan
5)
keesehatan
dan
30
2. Keyakinan
bahwa
gaya hidup prilaku
remaja
yang
keputusan
sendiri
saat
dikaji,
sebanyak
yang
mengkontrol
40% (12 orang)
hasil
kesehatan
mengatakan
(skala 4-5)
Berdasarkan
ini
pada
individu, keluarga, atau
kelompok
sasaran
menggunakan air
3. Menerima tanggung
bersih (air sumur)
jawab terkait dengan
keluarga, kelompok
untuk
keputusan kesehatan
dalam perencanaan
(skala 4-5)
dan
keperluan
sehari-hari, seperti mandi, dan
implementasi gaya
memasak.
Dukungan Sosial
hidup
1.
Orang-orang
yang
dapat
membantu
orang)
sesuai
kebutuhan
mengatakan
(skala 3-4)
menggunakan air
2.
seperti mencuci,
3.
kesehatan Prevensi Sekunder :
Jaringan sosial yang 4) Koneksi
sosial (skala 3-4)
:
Komunitas 1.
Identifikasi tujuan, prosedur,
dukungan
atau
modifikasi prilaku
Surveilans
membantu (skala 3-
untuk
keperluan seharimandi,
rencaana
Prevensi Tersier:
sebanyak 60% (18
hari,
Libatkan individu,
mencuci,
Sedangkan
sungai
5.
dan
mekanisme pelaporan
yang
dan memasak.
Jaringan sosial yang
diharpkan
stabil (skala 3-4)
sistem
pelaporan
remaja yang dikaji
data
kesehatan
sebanyak 50% (15
sukarela
Berdasarkan
4. 30
2.
orang)
frekuensi
terkait
membuang
pengumpulan data
sampah
dan pelaporan data 3.
dengan
Berpartisipasi
( sungai ) dan
dalam
sebanyak 50 % (15
program
orang)
berhungan dengan
mengatakan sudah
pengumpulan
membuang
pelaporan data
sampah
pada
dan
Prevensi Tersier :
Berdasarkan hasil
hubungan
observasi dari 30
percaya
remaja
yang
keluarga
sebanyak
2. Dukung
50% (15 orang) lingkungan tempat tinggal
masih
terlihat
sampah
berserakan
yang
1. Tingkatkan
Data Objektif:
dikaji
pejalanan
Dukungan keluarga
tempatnya.
dan
saling dengan harapan
yang realistis 3. Berikan pengetahuan
yang
dibutuhkan
bagi
keluarga
untuk
sebanyak 50% (15
membantu
orang) lingkungan
membuat keputusan
tempat tinggalnya
terkait pasien.
tersedia
tempat
sampah.
Bangun
mengatakan masih
sembarangan
dan
Berdasarkan hasil
mereka
observasi dari 30 remaja dikaji
yang sebanyak
57% (17 orang) kamar
mandi
terlihat kotor dan sebnyak 43% (13 orang)
kamar
mandinya terlihat bersih. Data Subjektif :
Berdasarkan
30
remaja yang dikaji sebanyak 40 % (12
Prilaku Kesehatan
Prevensi Primer :
Beresiko
Prilaku 1.
saat
2.
melakukan hubungan (8
orang)
3.
saat
berhubugan
dan
33% (10 orang) mengatakan tidak pernah melakukan
Berdasarkan
30
remaja yang dikaji
menghindari resiko
rentang usia yang
(skala 4-5)
akan prilaku
manfaat besar dari
personal
terkait
pendidikan kesehatan 2.
Menggunakan
Identifikasi
faktor
internal
atau
sosial
ekternal yang dapat
untuk meningkatkan
meningkatkan atau
kesehatan (skala 4-
mengurangi
5)
motivasi
Mengatur anggota
2.
mendapat
Memonitor
Fungsi keluarga
hubungan intim
kelompok
beriko tinggi dan
Prevensi Sekunder: 1.
sasaran
yang
dukungan
menggunakan alat
Targetkan pada
4-5)
mengatakan kontrasepsi
Menggunakan
dengan resiko (skala
intim
dan sebanyak 27%
1.
prilaku
mengatakan tidak kontrasepsi
promosi Pendidikan kesehatan
kesehatan
orang) menggunakan alat
Prevensi Primer :
sehat 3.
prilaku keluarga
untuk
Pertimbangkan riwayat
individu
dalam
konteks
(skala 3-5)
persenal
dan
Menciptakan
riwayar
sosial
lingkungan dimana
budaya
indivdu,
sebanyak 77% (23
anggota
orang
secara terbuka dapat
)
mengatakan tidak
mengungkapkan
mengetahui
perasaan (skala 3-5)
cara
keluarga, masyarakat 4.
Tentukan pengetahuan
Prevensi Tersier:
keesehatan
HIV dan sebanyak
Dukungan Sosial
gaya hidup prilaku
(7
orang)
1. Orang-orang yang
mengatakan mengetahui
cara
penularan HIV. Berdasarkan
30
2.
saat
dan
ini
pada
dapat membantu
individu, keluarga,
sesuai kebutuhan
atau
(skala 3-4)
sasaran
Jaringan sosial yang
5.
kelompok
Libatkan individu,
remaja yang dikaji
membantu (skala 3-
keluarga, kelompok
sebanyak 67% (20
4)
dalam perencanaan
3.
orang) mengatakan sering gonta
gonti
pasangan
dan
4.
Koneksi
dukungan
dan
rencaana
sosial (skala 3-4)
implementasi gaya
Jaringan sosial yang
hidup
stabil (skala 3-4)
modifikasi prilaku
atau
kesehatan
sebanyak 33% (10 orang)
Prevensi Sekunder:
mengatakan setia
Identifikasi resiko
kepada
1.
pasangannya.
dan
penularan penyakit 23%
keluarga
Berdasarkan
30
ulang
data
yang
didapatkan
dari
pengkajian
resiko secara rutin
remaja yang dikaji sebanyak 70% (21
Kaji
2.
Identifikasi adanya
orang)
sumber-sumber
mengatakan sering
agensi
pergi
club
membantu
dan
menurukan
ke
malam sebanyak
mengatakan tidak
faktor
resiko
30%(9
orang)
untuk
3.
Instrusikan
faktor
resiko dan rencana
pernah pergi ke
untuk mengurangi
club malam.
faktor resiko
Data Objektif:
4.
aktivitas-aktivatas
observasi dari 30
pengurangan resiko
remaja yang dikaji
berkolaborasi
sebanyak 50% (15
dengan
orang) lingkungan dekat dengan club malam
dan
sebanyak 50% (15 rang)
lingkungan
dan
rencanakan
Berdasarkan hasil
tempat tinggalnya
Diskusikan
individu
atau kelompok Prevensi Tersier: Peningkatan
sistem
dukungan 1.
Identifikasi respon psikologis terhadap
tempat tinggalnya
situasi
berjauhan dengan
dan
ketersediaan sistem
club malam.
dukungan 2.
Anjurkan
pasien
untuk berpartisifasi dalam kgitan sosial dan masyarakat 3.
Sediakan dengan peduli mendukung
layanan sikap dan
Planning of Action (POA) No
Diagnosa
Tujuan
Keperawat Ketidakefek TUM : tifan Pemelihara an Kesehatan
Kegiatan
Sasaran Waktu
Tempat Sumber
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 hari di Gg Baruna Dusun Cemenggaon diharapkan dapat mengurangi ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan
1. Penyuluhan pengelolaan sampah 2. Penyuluhan peningkatan status gizi 3. Penyuluhan
Media
Dana
(NIC)
an 1
Intervensi
Promosi Wanita kesehatan modifikasi perilaku
dewasa di
Gg
Baruna Dusun Cemeng gaon
Jawab
8 Desember Gg
Mahasis
2019
Baruna
wa
Dusun
kampus
Pukul: 08.00selesai
dan
Cemeng (kerja gaon, Desa Celuk,
peningkatan
Kecama
kebersihan
tan
lingkungan
Sukawa ti
Penanggung
sama)
Leaflet dan PPT
TUK: 1.Dapat meningkatkan pengetahuan remaja mengenai pemeliharaan kesehatan tentang kesehatan lingkungan
dan
penyakit-penyakit yang
akan
berpotensi timbul. 2.Dapat meningkatkan kesadaran
dan
memotivasi remaja
untuk
berperilaku hidup
sehat. 2
Prilaku Kesehatan Berisiko
TUM : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 hari di Gg Baruna Dusun Cemenggaon diharapkan dapat mengurangi Prilaku Kesehatan Berisiko TUK:
1. Penyuluhan Promosi
Wanita
8 Desember Gg
Mahasis
terkait cara kesehatan
dewasa
2019
Baruna
wa
penularan
di
Dusun
kampus
penyakit 2. Promosi
perilaku
Gg
Baruna Dusun
kesehatan
Cemeng
cara
gaon
Pukul: 08.00selesai
Cemeng (kerja gaon, Desa Celuk,
pencegahan
Kecama
terkait
tan
faktor
Sukawa
risiko
ti
penyakit 3. Demonstra
1.Dapat
sikan cara
meningkatkan
menggunak
pengetahuan
an
remaja mengenai
kontrasepsi
pemeliharaan
modifikasi
alat
dan
sama)
Leaflet dan PPT
kesehatan tentang kesehatan lingkungan
dan
penyakit-penyakit yang
akan
berpotensi timbul. 2.Dapat meningkatkan kesadaran
dan
memotivasi remaja
untuk
berperilaku hidup sehat.
BAB IV PENUTUP
4.1 Simpulan Asuhan keperawatan agregat kesehatan remaja yang dilakukan pada remaja. Pendataan dilakukan di Gg Baruna, Dusun Cemenggaon, Desa Celuk, Kecamatan Sukawati selama 1 hari pada tanggal 7 Desember 2019 Masalah yang paling banyak terjadi pada remajadi Gg Baruna, Dusun Cemenggaon, Desa Celuk, Kecamatan Sukawati, yang berjumlah 30 orang mengalami Ketidakefektifan Pemeliharaan Kesehatan dan prilaku kesehatan beresiko. Diharapkan kelian dinas dan ketua Karang Taruna dapat mengetahui masalah yang muncul dan program seperti apa yang mereka perlukan.