Askep Perikarditis [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PERIKARDITIS



OLEH: NAMA



: GITA FITRIA



NIM



: 19.01.0015



AKADEMI KEPERAWATAN PANGKALPINANG PANGKALPINANG TAHUN 2020



ASUHAN KEPERAWATAN PERIKARDITIS A.Definisi Perikarditis adalah peradangan pericardium parietal, pericardium visceral, atau keduanya. Perikarditis  dibagi atas perikarditis akut, subakut, dan kronik. Perikarditis subakut dan kronik mempunyai etiologi, manifestasi klinis, pendekatan diagnostic, dan penatalaksanaan yang sama. (Arif, 2010). Perikarditis adalah peradangan perikardium parietalis, viseralis dan keduanya. Respons perikardium terhadap peradangan bervariasi dari akumulasi cairan atau darah (efusi perikard), deposisi fibrin, proliferasi jaringan fibrosa, pembentukan granuloma (lesi makrofak yang terjadi dari reaksi peradangan lokal dari suatu jaringan tubuh) atau kalsifikasi (pengapuran). Itulah sebabnya manifestasi klinis perikarditis sangat bervariasi dari yang tidak khas sampai yang khas (Sudoyo dkk, 2009). Perikard merupakan kantung avaskular yang melingkupi jantung. Perikard terdiri atas dua lapisan, yaitu: perikard visceral dan parietal. Perikard visceral tersusun atas selapis sel mesothel yang melekat dengan epikard. Perikard parietal adalah struktur fibrous dengan ketebalan 2 mm dan tersusun atas kolagen dan sejumlah kecil elastin. Kedua lapisan perikard dipisahkan oleh suatu area yang normalnya mengandung cairan serous sebanyak 15-35 ml yang terdistribusi merata di daerah atrial-ventrikular dan di cekungan interventrikular (Ratri, 2019). Perikarditis akut adalah peradangan akut dari perikardium yang mengakibatkan sindrom klinis yang terdiri dari nyeri dada pleuritik/posisi, elektrokardiogram (EKG) perubahan, dan gosok gesekan perikardal. Sebuah perikardard efusi mungkin atau mungkin tidak berkembang (Yusuf dkk, 2016).



B.Etiologi Etiologi perikarditis akut, kronis dan kronik konstruktif adalah sebagai berikut. a.Perikarditis Akut Perikarditis akut dapat disebabkan oleh infeksi virus maupun infeksi bakteri. Berdasarkan studi pada anak-anak dari tahun 1960-an, virus patogen yang paling umum adalah Coxsackie, tetapi data terakhir menunjukkan bahwa pada orang dewasa yang



paling sering terpengaruh adalah virus Sitomegalo, virus Herpes, dan HIV. Adapun bakteri paling umum yang dapat menyebabkan penyakit perikarditis yaitu bakteri Pneumococcus dan Tuberculosis. Di Afrika dan India, tuberkulosis masih merupakan penyebab tersering dari semua bentuk perikarditis. Selain itu penyebab perikarditis akut lain yaitu sebagai berikut: 1)  Idiopatik (biduran) 2)  Trauma 3)  Sindrom paska infark miokard 4)  Uremia (kondisi yang terkait dengan penumpukan urea dalam darah karena ginjal tidak bekerja secara efektif) 5)  Sindrom paska perikardiotomi 6)  Neoplasma (neoplasma adalah massa abnormal dari jaringan yang terjadi ketika selsel membelah lebih dari yang seharusnya atau tidak mati ketika mereka seharusnya) b. Perikarditis kronis Pada umumnya penyebab perikarditis kronis tidak diketahui, tetapi mungkin disebabkan oleh kanker, tuberkulosis atau penurunan fungsi tiroid. Sebelumnya tuberkulosis adalah penyebab terbanyak dari perikarditis kronis di Amerika Serikat, tetapi saat ini kasusu tersebut hanya tinggal 2%. Selain itu penyebab perikarditis kronis yang lain yaitu sebagai berikut: 1)  Operasi jantung sebelumnya 2)  Radiasi dada 3)  Pasca infark yang luas 4)  Sarkoidosis (Sarkoidosis adalah suatu penyakit peradangan yang ditandai dengan terbentuknya granuloma pada kelenjar getah bening, paru-paru, hati, mata, kulit dan jaringan lainnya) 5)   Trauma dada 6)   Infeksi virus akut (Adenovirus dan Coxsackie virus) atau kronis (Tuberculosis). C. Patofisiologi Tipe pericarditis yang tersering ditemukan adalah fibrinous akut, serous, perlekatan fokal kronis, perlekatan menyeluruh, dan hemorrhagis, dapat bersifat kering, fibrin atau efusif. Secara makroskopis, ditemukan penebalan perikard yang terkadang dapat ditemukan perlekatan antara lapisan visceral dan parietal, mengobliterasi spasium perikard



diffuse maupun fokal. Secara mikroskopis, penebalan perikard terjadi oleh karena proliferasi fibroblastik, edema, dan infiltrasi oleh sel-sel inflamasi mononuclear (Ratri, 2019). Faktor imunologis memegang peranan penting dalam beberapa manifestasi serositis seperti pleuritis dan perikarditis pada SLE. Hal ini dibuktikan oleh Quismorio dkk yang melakukan studi imunofluoresensi pada cairan perikard. Didapatkan bahwa pada cairan perikard pasien SLE: (1) Terjadi penurunan konsentrasi dari seluruh komplemen dan komponen komplemen spesifik Clq, C4, C3; (2) Ditemukan antibodi antinuclear termasuk antibodi Anti-DNA; (3) Terdapat bukti aktivasi komplemen in vivo baik dari jalur klasik maupun alternatif. Kompleks imun juga terdeteksi pada cairan perikard pasien SLE.14 Terdapat IgG, IgM dan C3 dalam arteriol perikard pasien dengan perikarditis Lupus. Sehingga dapat diartikan bahwa kompleks imun terdeposit dalam perikard dan menyebabkan jejas jaringan melalui aktivasi komplemen dan infiltrasi leukosit (Ratri, 2019) D. Klasifikasi Perikarditis dapat diklasifikasikan berdasarkan komposisi inflamasi eksudat atau dengan kata lain komposisi cairan yang terakumulasi sekitar jantung (Brunner & Suddarth, 2013). Jenis meliputi: 1. serousserous 2. bernanah 3. fibrinous 4. caseous 5. hemorrhagic 6. Post infark Tergantung pada waktu presentasi dan durasi, perikarditis dibagi menjadi akut "dan" kronis "bentuk". perikarditis akut lebih umum dari perikarditis kronis, dan dapat terjadi sebagai komplikasi dari infeksi, kondisi imunologi, atau bahkan sebagai hasil dari serangan jantung (infark miokard). Perikarditis kronis namun kurang umum, suatu bentuk yang perikarditis konstriktif Berikut ini adalah klasifikasi klinis akut vs kronis:  Klinis akut ( 6 bulan). Substernal atau kiri prekordial berhubung dgn selaput dada Nyeri dada dengan radiasi ke



punggungan trapezius (bagian bawah tulang belikat di belakang), yang lega dengan duduk dan membungkuk maju dan diperparah dengan berbaring (telentang atau terlentang posisi) atau inspirasi (mengambil napas dalam), adalah rasa sakit karakteristik perikarditis. Rasa sakit, bisa menyerupai nyeri angina pectoris atau serangan jantung tetapi berbeda dalam bahwa perubahan rasa sakit dengan posisi tubuh, sebagai lawan dari serangan sakit jantung yang seperti tekanan, dan konstan dengan radiasi ke lengan kiri dan / atau rahang. Gejala lain dari perikarditis mungkin termasuk kering batuk demam , kelelahan, dan kecemasan. Karena kesamaan dengan infark miokard (serangan jantung) sakit, perikarditis bisa misdiagnosed sebagai akut infark miokard (serangan jantung) hanya berdasarkan data klinis dan sangat ekstrim kecurigaan pada bagian diagnostik yang diperlukan. Ironisnya akut infark miokard (serangan jantung) juga dapat menyebabkan perikarditis, tetapi sering gejala menyajikan bervariasi cukup untuk menjamin diagnosis. Tabel berikut mengatur presentasi klinis perikarditis: Klasifikasi Klinis Perikarditis Fibrinosa



Klasifikasi Etiologis Perikarditis Virus,



akut



Infeksiosa



mikotik, infeksi lain (sifilis, parasit)



Perikarditis non-



Infark



infeksiosa



neoplasia: tumor primer dan tumor



pirogenik,



tuberkulosis,



(