LP Perikarditis [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. A DENGAN PERIKARDITIS



Disusun oleh : Ni Kadek Yolanda Dewi (102081806)



UNIVERSITAS TRIATMA MULYA FAKULTAS KESEHATAN, SAINS DAN TEKNOLOGI PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN JEMBRANA BALI



2020



LAPORAN PENDAHULUAN (LP) ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PERIKARDITIS



1. Tinjauan Teori a.



Pengertian Perikarditis adalah peradangan perikardium parietal, perikardium viseral, atau kedua-duanya (Arif Mansjoer, 2000). Perikarditis adalah peradangan perikardium viseralis atau parietalis dengan atau tanpa disertai timbulnya cairan dalam rongga perikardium baik bersifat transudat atau eksudat atau purulen dan disebabkan oleh berbagai macam penyebab (Ngatisyah, 2005).



b.



Etiologi Penyebab yang paling umum diketahui adalah : 1) Demam Rematik 2) Infeksi virus 3) Infeksi bakteri 4) Trauma 5) Sindrom pascainfark miokard 6) Sindrom pasca perikardiotomi 7) Neoplasma 8) Idiopatik



c.



Patofisiologi Sebenarnya beberapa peneliti percaya bahwa virus terutama menyebabkan kasus perikarditis “idiopatik” akut, walaupun tidak semua. Diantara kasus perikarditis virus yang dikenal yang disebabkan oleh virus Coxsackie B, influenza A, dan B, beberapa virus ekho dan epstein-barr (dalam hubungan dengan mononukleosis) amat penting. Patogenesis perikarditis virus tidak jelas. Sering terjadi infeksi akut saluran bagian pernafasan bagian atas, walaupun demikian tidak diketaui dengan jelas virus penyebab itu kemudian menyebar ke dalam perikardium. Terdapat beberapa penunjang pandangan itu, bahwa banyak virus tidak secara langsung menyerang jaringan perikardium,tetapi lebih utama dengan berbagai



cara



perikardium.



menggalakan



hipersensitivitas



yang



kemudian



melibatkan



Bakteri dapat mencapai perikardium baik secara langsung dari struktur terkena seperti paru dan pleura, atau oleh karena penyebarn hematogen atau limfatik. Pada tahun-tahun terakhir ini, angka kejadian perkaditis bakteri telah nyata menurun. Meskipun penyebab stafilokokus dan tuberkulosis tetap penting. Terutama pada anak, perikarditis stafilokokus relatif sering dan hampir selalu diikuti entah dengan pneumoni atau osteomielitis. Nyatanya baik penyertaan perikarditis spesis yang menguasai gambaran klinik maupun hanya sebagian kecil gambaran klinik, memang bervariasi. Diantara perikarditis metabolik, yang paling sering terjadi karena uremi, bentuk perikarditis metabolik yang jarang dengan etiologi tidak diketahui, disebut perikarditis



kolesterol



karena



terdapat



kristal



kolesterol



dalam



cairan



intraperikardium. Perikarditis neoplasi, hampir selalu berasal dari tumor langsung atau metastase tumor yang terjadi di luar kantung perikardium. Paling sering penyebaran langsung dari limfoma mediastinumatau dari karsinoma bronkogenik atau esofagus. Meskipun metastasis kangker apa pun dalam tubuh dapat melibatkan perikardium, penyebaran semacam itu pada umumnya jarang. Perikarditis traumatik relatif lebih sering disebabkan oleh karena dada tak tembus. Hal ini mencerminkan baik kontusi ringan permukaan perikardium jantung maupun adanya darah dalam kantung perikardium yang menyebabkan respon perbaikan, seperti dalam ruang pleura atau peritoneum. Jarang luka tembus dada menyebabkan penyebaran langsung kuman ke dalam ruang perikardium, yang menyebabkan perikarditis supuratif. Perikardium seperti selaput serosa lain , sangat rentan pada status hipersensivitas. d.



Manifestasi Klinis Gejala yang khas pada perikarditis adalah : 1) Nyeri hebat di dalam dada, yang kadang-kadang menjalar ke bahu. 2) Nafas yang cepat 3) Lesu, lemas dan pucat 4) Demam dan menggigil 5) Batuk



e.



Pemeriksaan Penunjang / Diagnostik 



EKG ( Elektrokardiografi ) Kelainan yang ditemukan sesuai dengan keadaan pasien apakah dalam fase akut / telah lama.







Pemeriksaan Radiologi Dilakukan dalam sikap berdiri atau duduk akan tampak perbesaran jantung yang berbentuk segitiga dan akan berubah bentuk menjadi globular pada sikap tiduran. Kadang tampak pula bendungan vena. Jumlah cairan dan besar jantung yang sebenarnya dapat diduga dengan angiokardiogram atau ekokardiogram.







Pemeriksaan Laboratorium Laju endap darah umumnya meninggi terutama pada fase akut. Terdapat pula leukositosis yang sesuai dengan kuman penyebab. Cairan perikard yang ditemukan sesuai dengan penyebab terjadinya perikarditis. Cairan perikard harus dilakukan pemeriksaan mikroskopik terhadap jenis sel yang ditemukan, pemeriksaan kimia terhadap komposisi protein yang ada dan pemeriksaan bakteriologis dengan sediaan langsung, pembiakan kuman yang ditujukan pada pemeriksaan basil tahan asam maupun kuman lainnya.







Foto Toraks Dilakukan untuk mengetahui adanya cairan pericardial.



f.



Penatalaksanaan Medis Tujuan pengobatan adalah untuk mengobati infeksi. Agresif antibiotik digunakan untuk mengobati infeksi bakteri. Obat lain mungkin termasuk analgesik untuk mengurangi rasa sakit dan diuretik untuk membuang kelebihan cairan. Aspirin, ibuprofen, non-steroid lainnya obat anti inflamasi (OAINS), atau kortikosteroid mungkin akan diresepkan untuk menghilangkan peradangan pada perikardium. Istirahat dengan bantal ditinggikan disarankan untuk mengurangi beban kerja pada jantung. Pericardiocentesis (pemindahan cairan dari kantung perikardial) diperlukan untuk mengalirkan cairan perikardial terinfeksi dan untuk mencegah atau mengobati jantung tamponade. Bedah pericardiectomy (pemotongan atau penghapusan bagian dari perikardium) dapat dianjurkan jika perikarditis bakteri yang kronis atau berulang.



2. WOC Inflamasi, invasi virus dan kuman ke perikardium



Trauma pasca infark, trauma pasca pembedahan



Virus dan bakteri menyebar ke perikardium



Ruptur jantung, pembentukan eksudat pada perikardium



Efulsi perikardium



Perikarditis



Nyeri akut



Tekanan Ventrikel



Nyeri dada



Pengisian diastolik



Iskemik miokardium



Volume sekuncup



Aliran darah koroner



Curah jantung



Peningkatan volume perikardium Kompensasi perikardial Curah jantung menurun



Kompensasi perikardial Kemampuan dilatasi jantung menurun



Aliran darah tiddak adekuat ke sistemik Suplay O2 ke otot berkurang Kelemahan fisik



Kongesti pulmonal



O2 dalam tubuh menurun



Kontraksi ventrikel menurun



Intoleransi aktivitas



Penurunan curah jantung



Sesak nafas



Gangguan pertukaran gas



3. TINJAUAN ASKEP a. Pengkajian Pengkajian keperawatan yang dapat muncul menurut Marulynn E Doengoes,1999 adalah sebagai berikut : 1) Aktivitas / istirahat Gejala : Kelelahan , kelemahan Tanda : Takikardi, penurunan TD, dispnea dengan aktivitas 2) Sirkulasi Gejala :     riwayat demam rematik, penyakit jantung kongenital, bedah jantung (CABG / penggantian akutp / by pass Kardiopumonal lama), palpitasi, jatuh pingsan. Tanda :      takikardi, distrimia, perpindahan tim(titik impuls maksimal) kiri dan inferior (pembesaran jantung) friction rub Perikardia(biasanya intermiten, terdengar di batas sternal kiri), murmur aortik, mitral, stenosis / insufisiensi trikuspid : perubahan dalam marmur yang mendahului ; disfungsi otot papilar, irama gallop (S3/S4), edema, petekie(kongjungtiva, membran mukosa), hemoragi splinter(punggung kuku), nodus oster(jari/ibu jari), lesi janeway(telapak tangan, telapak kaki) 3) Eliminasi Gejala:     riwayat penyakit ginjal/gagal ginjal, penurunan frekuensi / jumlah urine Tanda:    urine pekat gelap



b.



4) Nyeri / ketidaknyamanan Gejala:    nyeri pada anterior (sedang sampi berat / tajam) diperberat oleh inspirasi, batuk, gerakan menelan, berbaring. Hilang dengan duduk, bersandar kedepan, tidak hilang dengan nigtrogtoserin 5) Pernapasan Gejala: napas pendek Tanda: dispnea, batuk, inspirasi mengi, takipnea, krekels, ranki, pernapasan dongkal 6) Keamanan Gejala: riwayat infeksi virus, bakteri, jamur, penurunan sistem imun, SLE, atau pennyakit kolagen lainnya. Tanda: demam Diagnosa Keperawatan Diagnosa keperawatan yang dapat muncul menurut maryllin E doengoes,1992



adalah sebagai berikut: 1) nyeri berhubungan dengan inflamasi perikardium ; efek-efek sistemik dari infeksi. 2) Intoleran Aktivitas berhubungan dengan pembatasan pengisisan jantung  / kontraksi ventrikel, penurunan curah jantung 3) Penurunan curah jantung berhubungan dengan akumulasi cairan dalam kantung perikardia c. Perencanaan N Diagnosa Keperawatan NOC NIC o. 1 Nyeri akut NOC Activity therapy : Batasan karakteristik :  Tingkat kenyamanan  Kelola nyeri pasca  Mengungkapkan bedah awal dengan  Pengendalian nyeri secara verbal atau pemberian obat yang  Tingkat nyeri melaporkan nyeri terjadwal Kriteria hasil : dengan isyarat.  Bantu pasien  Memperlihatkan teknik  Respons autonomik mengidentifikasi relaksasi secara individual (misalnya diaforesis, tindakan kenyamanan yang efektif untuk perubahan tekanan yang efektif mencapai kenyaman darah, pernapasan,  Bantu pasien untuk  Mempertahankan tingkat atau nadi, dilatasi lebih berfokus pada nyeri ( dengan skala 0-10 ) pupil) aktivitas bukan pada  Melaporkan nyeri kepada  Perubahan selera nyeri penyedia pelayanan makan  lakukan perubahan kesehatan  Posisi untuk posisi  Tidak mengalami menghindari nyeri  ajarkan penggunaan gangguan dalam frekuensi  Bukti nyeri yang tekhnik pernapasan,frekuensi dapat diamati nonfarmakologi jantung,atau tekanan darah Faktor yang misalnya kompres  Mempertahankan selera



berhubungan : Agens-agens penyebab cedera (misalnya biologis, kimia, dan psikologis) 2



3



Penurunan Curah jantung Batasan karakteristiki:  perubahan pola EKG  peningkatan atau penurunan tekanan vena sentral ( CVP )  peningkatan atau penurunan tekananan baji arteri pulmonal  pengisian ulang kapiler memanjang  penurunan curah jantung Faktor yang berhubungan :  peningkatan kerja ventrikel  kerusakan ventrikel  iskemia ventrikel  keterbatasan ventrikel Intoleransi aktivitas Batasan karakteristik :  Respon tekanan darah abnormal terhadap aktivitas  Respon Frekuensi jantung abnormal terhadap aktivitas  Perubahan EKG yang mencerminkan aritmia  Perubahan EKG yang mencerminkan iskemia  Ketidaknyamanan stelah beraktivitas  Dipsnea setelah



makanan yang baik



NOC  Tingkat keparahan kehilangan darah  Efektivitas pompa jantung  Status sirkulasi  Perfusi jaringan  Status tanda vital Kriteria hasil :   



Menunjukkan curah jantung yang memuaskan Menunjukkan status sirkulasi Menunjukkan peningkatan toleransi terhadap aktivitas fiisik



hangat atau dingin dan masase



NIC Activity therapy :  Kolaborasi dengan dokter menyangkur patameter pemberian atau penghentian obat tekanan darah  Ubah posisi pasien keposisi datar atau trendlenburg  Pantau frekuensi jantung,irama dan nadi  Pantau tanda-tanda vital



NOC NIC Terapi Aktivitas  Konserpasi energi  Kolaborasikan dengan  Toleransi Aktivitas tenaga Rehabilitasi  Perawatan Diri medik dalam  merencanakan Kriteria Hasil prrogram terapi yang  Berpartisipasi dalam tepat aktivitas fisik tanpa disertai  Bantu klien untuk mengidentifikasi peningkatan tekanan dara, aktivitas yang mampu nadi dan RR dilakukan  Mampu melakukan  Bantu untuk memilih aktivitas sehari-hari aktivitas konsisten (ADLs) secara mandiri yang sesuai dengan  Tanda-tanda vital normal kemampuan fisik , psikologi dan sosial  Energy Psikomotor  Bantu untuk



beraktivitas  Menyatakan merasa letih  Menyatakan merasa lemah Faktor yang berhubungan  Tirah baring atau imobilisasi  Kelemahan umum  Ketidakseimbang an  Imobilitas 



Gaya hidup monoton



    



Level kelemahan Mampu berpindah: dengan atau tanpa bantuan alat Status kardiopulmonary adekuat Sirkulasi status baik Status respirasi : Pertukaran gas dan ventilasi adekuat







  







d.



e.



mengidentifikasi dan mendapatkan sumber yang diperlukan untuk aktivitas yang diinginkan Bantu untuk mendapatkan alat bantuan aktivitas seperti kursi roda, krek Bantu umtuk mengidentifikasi aktivitas yang disukai Bantu klien untuk membuat jadwal latihan diwaktu luang Bantu pasien/ Keluarga untuk mengidentifikasikekur angan dalam beraktifitas Kembangkan motivasi diri dan penguatan



Implementasi Implementasi keperawatan dilakukan sesuai dengan rencana asuhan keperawatan. Ditulis tindakan yang dilakukan sesuai dengan diagnosa yang diangkat setiap hari, diberikan tanggal dan waktu. Evaluasi Evaluasi keperawatan dibagi menjadi dua yaitu evaluasi formatif dan sumatif.



Daftar Pustaka Arif, Mansjoer, dkk, 2000 . Kapita Selekta Kedokteran. Edisi ke-3. FKUI,. Jakarta: Medica Doenges, marlynn. E, dkk (1999). Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman Untuk Perencanaan & Pendokumentasian Perawatan Pasien (edisi ketiga), Jakarta : EGC. Ngastiyah. 2005. Perawatan Anak Sakit, Jakarta : EGC http://medicastore.com/penyakit/144/Perikarditis_Kronis.html [diakses tanggal 6 Juli 2020] http://health.detik.com/read/2009/12/01/103236/1251689/770/perikarditis-bakteri [diakses tanggal 6 Juli 2020] http://www.mentorhealthcare.com/news.php?nID=195&action=detail [diakses tanggal 6 Juli 2020]