Askep Wound Dehiscence An. A [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. A DENGAN WOUND DEHISCENCE RUANG CENDRAWASIH BAWAH RSUD AJIBARANG



“Disusun Untuk Memenuhi Tugas Profesi Stase Keperawatan Medikal Bedah” CI Klinik : Sunarti, S.Kep., Ns



MARIYAM FAUD I4B019075



KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGGI UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM PROFESI NERS JURUSAN KEPERAWATAN PURWOKERTO 2020



ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH



A. PENGKAJIAN Tanggal : 05 Oktober 2020 Jam



: 12.30 WIB



1. Identitas Klien Nama



: An. A



Umur



: 10 tahun 2 bulan



Jenis Kelamin



: Laki-laki



Pendidikan



: SD



Pekerjaan



:-



Alamat



: Tumiyang, RT 004/RW 005



Diagnosa Medis



: Wound Dehiscence



2. Riwayat Kesehatan a. Keluhan utama: Jahitan post op laparatomi lepas dan nyeri b. Riwayat Penyakit Sekarang: Pasien datang ke IGD RSUD Ajibarang pada hari Jumat, 2 Oktober 2020 sekitar pukul 10.00 dengan keluahan jahitan post op yang terbuka semenjak hari Rabu, awalnya jahitan yang terbuka satu kemudian jahitan yang terbuka semakin lebar sehingga di bawah ke RSUD. c. Riwayat Penyakit Dahulu: Pasien memiliki riwayat operasi laparatomi (appendisitis) d. Riwayat penyakit Keluarga: Ayah pasien mengatakan mempunyai keluarga dengan riwayat hipertensi sedangkan Ibu pasien mengatakan keluarganya tidak memiliki riwayat penyakit seperti DM, hipertensi dan laiinya. 3. Pola Kesehatan Fungsional a. Pola Persepsi Kesehatan dan Pola Manajemen Kesehatan Ayah pasien mengatakan sebelum di rawat di RS, An. A sering mengkonsumsi mie instan dan membeli jajan sembarangan saat di sekolah ataupun di lingkungan rumah saat bermain dengan teman-temannya. Karena



merupakan anak tunggal sehingga keinginan-keinginan An. A selalu diusahakan untuk dipenuhi oleh orang tua dan terkdang tidak terlalu memperhatikan apakah jajanan yang di konsumsi An. A itu sehat atau tidak. Selain itu, ayah dari An. A merupakan seorang perokok selama 10 tahun terkahir b. Pola Nutrisi dan Metabolik Keluarga mengatakan An. A tidak mengalami penurunan nafsu makan selama di rawat di RS, saat pengkajian pun anak tampak lahap saat makan dan menghabiskan buah yang di sediakan dari RS karena An. A sedang diprogramkan untuk mendapatkan extra susu 3x200 cc dan extra buah. c. Pola Eliminasi An. A terpasang kateter urin dan dipantau urin selama 24 jam. Saat pengkajian Ibu pasien mengatakan 10 hari terakhir An. A tidak BAB, pernah sekali tetapi hanya sedikit BAB yang keluar. d. Pola Aktivitas dan Latihan Ibu pasien mengatakan An. A sebelum di rawat dan di operasi merupakan anak yang aktif dan sering bermain dengan teman-temannya. Selama sakit An. A hanya berada di tempat tidur karena belum diperbolehkan untuk duduk dan berjalan karena masih dalam proses penyembuhan dan untuk aktivitas sehari-hari An. A dibantu oleh orang tuanya. Selama sakit An. A diberikan gadget yang digunakan menonton video di youtube untuk menghilangkan rasa bosannya dengan ditemani orang tuanya. e. Pola Istirahat dan Tidur Selama di rawat An. A tidak lebih cepat dari sebelumnya karena kegiatannya hanya nonton. Ibu pasien mengatakan An. A sering terbangun di malam hari ketika merasa nyeri pada luka post operasinya. f. Pola Kognitif dan Persepsi 1.



Penglihatan : Pasien dapat melihat dengan jelas



2.



Pengecap : Pasien melaporkan dapat membedakan rasa (manis, asam, pedes, asin dan pahit)



3.



Pendengaran : Pasien tampak masih bisa mendengar dengan baik.



4.



Sensasi : Pasien menunjukan feedback apabila disentuh.



5.



Penghidu : Pasien dapat mencium bau- bauan



g. Pola Konsep Diri dan Persepsi Diri Pasien tampak belum memahami sepenuhnya terkait dengan masalah kesehatan yang dialami. Berbeda dengan oarnag tua yang sudah memahami sehingga lebih menunjukan rasa sedih, takut serta cemas terkait dengan kondisi An. A. Hal inipun tampak saat pengkajian ketika membericarakan keadaan anaknya oarang tua tampak sedih dan cemas. h. Pola Peran Hubungan An. A merupakan anak satu-satunya sehingga mempunyai hubungan yang sangat dekat dan baik dengan orang tuanya dan keluarganya. Begitupun orang tua ke An. A, mengatakan apapun yang dilakukan semua demi anak mereka. i. Pola Seksualitas dan Reproduksi Pasien berjenis kelamin laki-laki dan tidak mengalami penyakit kelamin. j. Pola Nilai dan Kepercayaan Pasien beragama islam. Selama dirawat An. A tidak sholat karena kondisi fisiknya tetapi ketika dilakukan tindakan ganti balut selalu mengucapkan ayat-ayat suci Al-Qur’an. 4. Pemeriksaan Fisik a.



Keadaan umum



: baik



b.



Kesadaran



: composmentis (GCS: E4 M6 V5)



c.



Tanda-tanda vital : Nadi: 110x/menit, S: 36,7 ˚C, Respirasi: 22 x/menit



d.



Kepala : Rambut berwarna hitam, tidak ada penonjolan dan nyeri tekan di kepala.



e.



Kulit : Kulit sawo matang, turgor kulit baik, pasien banyak berkeringat



f.



Mata: Reflek cahaya ++/++, pupil isokhor 2/2, sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis, tidak ada edema palpebra



g.



Hidung: Penciuman baik, tidak ada polip dan inflamasi



h.



Telinga: Tampak sedikit serumen, tidak ada benjolan dan pembengkakan pada telinga, fungsi pendengaran baik



i.



Mulut: Bibir terlihat pucat, tidak terdapat sariawan, bercak putih pada lidah.



j.



Leher : tidak terdapat peningkatan JVP, tidak ada massa, tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid, tidak ada devisi trakea,



k.



Thorak  Inspeksi: Kondisi dada simetris, tidak ada lesi, tidak ada retraksi dinding dada  Palpasi : Tidak ada krepitasi dan tidak ada nyeri tekan  Perkusi : Sonor  Auskultasi : Suara nafas vesikuler.



l.



Jantung Inspeksi: Ictus cordis tidak nampak. Palpasi: Tidak ada nyeri tekan Perkusi: Terdengar bunyi dullness pada saat di perkusi Auskultasi: Terdengar S1 Lub, S2 Dub reguler, tidak terdengar suara jantung tambahan.



m. Abdomen Inspeksi: terdapat luka post operasi laparotomi Palpasi : terdapat nyeri tekan n.



Ekstremitas: Akral teraba hangat, CRT