Ast 1 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN UPH PROFESI NERS KEPERAWATAN DASAR PROFESI (KDP) Judul: Analisa Sintesa Tindakan (AST) Keperawatan Memberikan Makan Melalui NGT Nama Mahasiswa/NIM



: Ony Winarto



Nama Pasien / Usia



: Tn. A



No. MR



: 185340



Tanggal Masuk RS



: 9 Juni 2019



Tanggal dan Jam Tindakan



: 11 Juni 2019/ jam 12.00 WIB



Diagnosa Medis



: Ca Colon



No



AST ke 1



Kriteria



1 Diagnosa Keperawatan (PE):



Bobot 10



1. Ketidak seimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kurang asupan makanan ditandai dengan



ketidak mampuan menelan makanan (dysphagia), mual, muntah dan penyempitan esophagus. (Herdman & Kamitsuru, 2014) 2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d gangguan absorbsi nutrien, status hipermetabolik sekunder terhadap proses keganasan usus. (Brunner & Suddarth, 2010) 2 Data Subjekif: 



Pasien mengatakan mual dan muntah apabila makan dan minum







Pasien mengatakan sulit untuk menelan makanan dan minuman



10







Pasien mengatakan tidak nafsu makan



3 Data Objektif:



10







Pasien tampak lemah







Perut pasien tampak membesar







Terdapat lubang kolostomi di abdomen kuadran kanan bawah







Pasien mendapatkan diet nutrisi sonde fuding 6 x 200ml







Mukosa mulut tampak kering







Pasien terlihat seperti ingin muntah







Pasien terpasang selang Naso Gastrik dengan ukuran NO.16 dan tidak terdapat residu







Bising Usus positif







Tanda-tanda vital; TD: 100/ 60mmHg, Nadi: 92x/ menit, Suhu: 36,3℃, RR: 14x/ menit, dan SpO2: 100%







Hasil Laboratorium dan pemeriksaan penunjang: 9 Juni 2019 -



Haemoglobin: 13,3 g/dL



- Hematokrit: 40,2 %



- Erytrosit: 4,73 /uL



-



Leukosit: H 19,2 /uL



- Trombosit: H 710 /uL



- Segment Neutrophil: H 85 %



-



Band Neutrofil: H 0 %



- Lymphocyt: L 12 %



- ESR: H 25 mm



-



Elektrolit Chloride: L 93 mmol/ L



-



X-Ray Thorak 14 Mei 2019 Bronchitis



-



CT-Scan Complet Abdomen Kontras 22 April 2019 Massa solid tepi ireguler, menyengat heterogen post kontras, ukuran +/ - 6,4 x 6 x 4,8cm pada regtosigmoid, sampai ke distal rectum, dari anorectal angle sekitar 1,5cm. Tampak infiltrasi ke mesorectal fat dengan fat stranding dan multiple nodul kecil mesorectal ukuran 0,3-0,7cm (jumlah >5) dan dinding posterior buli-buli terutama sisi kiri dan vesicle seminalis. Tampak perluasan ke posterior, berbatas tidak tegas dengan presacral soft tissue. Multiple extramesorectal nodal den regional lymph node, terbesar pada parailiaca kanan ukuran 2,6 x 2cm. Colostomy pada hemiabdomen kanan. Multiple lymph node oval subcm paraaorta, aortacaval.







Pengobatan: Infus RL 500ml/ 8jam Omeprazole 40mg x 2



Ondansentron 8mg x 3



Cefixime 2gr x 1



Ketorolac 30mg x 3



Morphine 2mg BTP



Metronidazole 500mg x 3



Candasartan 8mg x 1 P.O



HCT 6,25mg x 3 P.O



Laxadine 3 x



4 Langkah-langkah Tindakan Keperawatan yang dilakukan saat praktik (bukan menurut teori): 1. Mengucapkan salam teraupetik, menjelaskan kepada pasien dan keluarga tentang rencana pemberian makan melalui NGT dan melakukan kontrak waktu dengan pasien. 2. Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan seperti stetoskop, syring 50 cc, makanan pasien (sonde fuding) 200cc, air putih, sarung tangan bersih. 3. Menjaga privasi pasien 4. Mendekatkan alat-alat yang akan digunakan serta menyiapkan makanan/ diet yang akan diberikan



10



5. Memberi posisi semifowler 6. Mencuci tangan dan memakai sarung tangan bersih 7. Mengecek penempatan/kepatenan NGT dengan cara memasukan udaran menggunakan spuit 10cc dan menghubungkan pada selang NGT. Meletakkan stetoskop pada daerah lambung, kemudian memasukan udara sambil medengarkan suara “dup” melalui stetoskop. 8. Melakukan pengecekan residu 9. Memberi makanan melalui selang NGT dengan cara menekuk ujung selang dengan tangan yang tidak dominan, masukan makanan / formula ke dalam kateter tip sampai penuh dan kemudian buka klem secara perlahan sehingga makanan memasuki selang secara perlahan-lahan sebanyak 200 cc ditambah 20 cc air putih sebagai bilasan. 10. Menyisakan air tetap berada di selang NGT, lalu mengklem dan menutup selang NGT 11. Merapikan dan membersihkan alat dan lingkungan sekitar pasien 12. Mengevaluasi tindakan 13. Mencuci tangan 14. Merencanakan tindak lanjut 15. Melakukan pendokumentasian tindakan dan hasil 5 Dasar Pemikiran: Kanker kolorektal adalah keganasan yang berasal dari jaringan usus besar, terdiri dari kolon (bagian terpanjang dari usus besar) dan/atau rektum (bagian kecil terakhir dari usus besar sebelum anus). Society AC. Colorectal Cancer Facts & Figures 20142016. Ileus obstruktif merupakan kegawatan yang paling tersering di jumpai pada kasus keganasan kolorektal. Ileus obstruksi



15



merupakan suatu penyumbatan mekanis baik total atau parsial pada usus yang akan menganggu atau menghambat pasase cairan, gas maupun makanan. Penyumbatan ini dapat terjadi pada setiap titik sepanjang traktus gastrointestinal dan gejala klinis yang muncul tergantung pada tingkat obstruksi yang terjadi. Obstruksi menyebabkan dilatasi usus bagian proksimal dan kolapsnya usus bagian distal. (Panduan Penatalaksanaan Kanker Kolorektal, KEMENKES RI) Permasalahan nutrisi yang sering dijumpai pada pasien kanker adalah malnutrisi dan kaheksia. Selain diagnosis malnutrisi, dapat ditegakkan diagnosis kaheksia. Kaheksia adalah suatu sindrom kehilangan massa otot, dengan ataupun tanpa lipolisis, yang tidak dapat dipulihkan dengan dukungan nutrisi konvensional, serta dapat menyebabkan gangguan fungsional progresif. Diagnosis kaheksia ditegakkan apabila terdapat penurunan BB ≥5% dalam waktu ≤12 bulan atau IMT5 mg/L atau IL-6 >4pg/dL), anemia (Hb