Asuhan Gizi Hemoroid Dan Anemia [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN KASUS HARIAN IBU MENYUSUI DENGAN HEMOROID DAN ANEMIA RINGAN RUANG DARA DI RSUD WANGAYA KOTA DENPASAR



OLEH: MADE PATHYA DANTI PURNAWIJAYA NIM. P07131015021



KEMENTERIAN KESEHATAN RI POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR JURUSAN GIZI PRODI DIII 2018



LAPORAN KASUS HARIAN I.



IDENTITAS PASIEN No RM



: 123745



Ruangan/kelas : Ruang Dara / II



Nama Pasien : NWM



Diagnose



Umur



Diet dan bentuk makanan : TKTP dalam bentuk makanan lunak



: 33 tahun



Jenis Kelamin : Perempuan Alamat



: Ibu menyusui + Hemoroid + Anemia ringan



Tanggal pengamatan



: 24 April 2018



: Jl. Tangkuban Perahu, Gg. Unta No.4 Linak, Batuan



Tanggal MRS : 21 – 4 - 2018 II.



PENGKAJIAN DATA DAN DIAGNOSE GIZI PENGKAJIAN DATA



IDENTIFIKASI MASALAH



DIAGNOSE GIZI PES



ANTROPOMETRI  BB : 62 kg TB : 160 cm 



LLA : 26 cm







Rentang Lengan : - cm







TB estimasi :- cm







Persentil LLA ❑ ❑ = ❑❑







BBI : 54 kg







BBIH : 66.6



BIOKIMIA/LABORATORIUM :



-



Perubahan nilai laboratorium



Perubahan



nilai



laboratorium



Parameter GDS Hb



Hasil 83 10.3



Satuan mg/dl gr/dl



Standar 80-200 12-16



Ket. Normal Rendah



FISIK/KLINIS 1. Fisik  Kaki kesemutan 2. Klinis Pemeriksaan



Hasil



Nadi



80x/mnt



Respirasi Tekanan Darah



20x/mnt 110/70 mmHg



Nilai Normal 80100x/mnt 12-20x/mnt 120/80 mmHg



Ket Normal Normal Normal



RIWAYAT GIZI 1. Pola Makan pasien sebelum MRS :  Teratur 3x makan pokok  Tidak suka makanan pedas  Suka konsumsi sayur dan buah  Tidak suka ngemil  Konsumsi susu ibu hamil setiap hari



2. Tabel Analisa Tingkat Konsumsi berdasarkan hasil sqffq sebelum MRS : Implementasi Energi Protein Lemak KH



berkaitan dengan keadaan patologis pasien ditandai dengan Hb = 10.3 gr/dL



Asupan Kebutuhan sebelum MRS % Tingkat Konsumsi Kategori



(kkal) 2181.6



(gr) 78.01



(gr) 64.75



(gr) 324.08



2355.25



88.32



65.42



353.29



92.67



88.32



99



91.73



Baik



Baik



Baik



Baik



Menurut WNPG 2004 kategori asupan dapat dibagi menjadi tiga ketagori yaitu : - Lebih : > 110% dari Kebutuhan - Baik : 80-110% dari Kebutuhan - Kurang : < 80% dari Kebutuhan Perhitungan Kebutuhan Gizi sebelum MRS menurut rumus Harris Benedict : 



Kebutuhan energi BEE



= 655 + ( 9.6 x BBIH ) + ( 1.8 x TB ) + ( 4.7 x usia ) = 655 + ( 9.6 x 66.6 ) + ( 1.8 x 160 ) + (4.7 x 33) = 655 + 639.36 + 288 – 155.1 = 1427.26 x Fs x F. akt fisik = 1427.26 x 1.2 x 1.2 = 2055.25 kkal



TE



= 2055.25 + 300 = 2355.25 kkal







Kebutuhan Protein = 15% x 2355.25



= 353.28 kkal =







= 88.32 gr



Kebutuhan Lemak = 25% x 2355.25



= 588.81 kkal =







353.28 4



588.81 9



= 65.42 gr



Kebutuhan Karbohidrat = TE – (P + L) = 2355.25 – (353.28 + 588.81) =



3.



1413.16 4



= 353.29 gr



Tabel analisa Tingkat Penerimaan berdasarkan hasil recall 24 jam di Rumah sakit : Energi Protein Lemak KH Implementasi (kkal) (gr) (gr) (gr) Asupan 2109.5 77.8 47.35 341.61 Standar RS 2109.5 77.8 47.35 341.61 % Tingkat 100 100 100 100 Penerimaan Kategori Baik Baik Baik Baik Keterangan : Menurut WNPG 2004 kategori asupan dapat dibagi menjadi tiga ketagori yaitu :



-



Lebih Baik Kurang



: > 110% dari Kebutuhan : 80-110% dari Kebutuhan : < 80% dari Kebutuhan



RIWAYAT PERSONAL  Mengalami hemoroid sejak kelahiran anak kedua  Obat yang diberikan dirumah sakit : Cefradoxil 2 x 500 mg SF 1 x 300 mg Metilergonetrin 3 x 0.125 mg Asam mefenamat 3 x 500 mg III.



RENCANA INTERVENSI GIZI



INTERVENSI GIZI 1. Jenis Diet : TKTP 2. Prinsip Diet : tinggi energi tinggi protein 3. Tujuan Diet  Untuk mempermudah proses pencernaan makanan  Untuk memenuhi kebutuhan zat gizi 4. Syarat Diet : a. Energy, protein, lemak, karbohidrat, dan zat gizi lain cukup b. Makanan diberikan dalam bentuk cincang atau lunak, sesuai dengan keadaan penyakit dan kemampuan makan pasien c. Makanan diberikan dalam porsi sedang, yaitu 3 kali makan lengkap dan 2 kali selingan d. Makanan mudah cerna, rendah serat, dan tidak mengandung bumbu yang tajam 5. Kebutuhan Zat Gizi :  Diketahui : TB : 160 cm



BBI : 54 kg BBIH : 66.6 Umur : 33 tahun 



Kebutuhan energi BEE



= 655 + ( 9.6 x BBI ) + ( 1.8 x TB ) + ( 4.7 x usia ) = 655 + ( 9.6 x 54 ) + ( 1.8 x 160 ) + (4.7 x 33) = 655 + 518.4 + 288 – 155.1 = 1306.3 x Fs x F. akt fisik = 1306.3 x 1.2 x 1.2 = 1881.07 kkal



TE 



= 1881.07 + 330 = 2211.07 kkal



Kebutuhan Protein = 15% x 2211.07



= 331.66 kkal =







= 83 gr



Kebutuhan Lemak = 25% x 2211.07



= 552.76 kkal =







331.66 4



Kebutuhan Karbohidrat = TE – (P + L)



552.76 9



= 61.4 gr



= 2211.07 – (331.66 + 552.76) =



1326.65 4



= 331.66 gr



6. Implementasi Diet yang diberikan di rumah sakit yaitu makanan dalam bentuk lunak (bubur) 7. Rencana Edukasi/ Konseling Gizi Tempat



: ruang dara



Waktu



: 10.00 WITA



Metode



: ceramah



Media



: leaflat



Sasaran



: px dan keluarga px



Materi



:



1. Makanan yang dihindari dan dianjurkan bagi penderita hemoroid dan anemia ringan 2. Pola makan yang baik 3. Porsi makan yang sesuai 4. Gizi ibu menyusui 5. ASI eksklusif dan MP ASI



IV.



MONITORING, EVALUASI GIZI DAN KONSULTASI GIZI MONITORING DAN EVALUASI GIZI



RENCANA TINDAK LANJUT



1. Asupan Energi Protein Implementasi (kkal) (gr)



Lema k (gr) 47.35 47.35



KH (gr)



Asupan 2109.5 77.8 341.61 Kebutuhan 2109.5 77.8 341.61 % Tingkat 100 100 100 100 Konsumsi Kategori Baik Baik Baik Baik Keterangan : Menurut WNPG 2004 kategori asupan dapat dibagi menjadi tiga ketagori yaitu : Lebih : > 110% dari Kebutuhan Baik : 80-110% dari Kebutuhan Kurang : < 80% dari Kebutuhan 2. Antropometri Monitoring antropometri tidak bisa dilakukan karena pengamatan px hanya dilakukan selama satu hari sehingga tidak dapat menggambarkan perubahan berat badan 3. Biokimia Perubahan biokimia belum diketahui lebih lanjut 4. Pemeriksaan Fisik/Klinis Perubahan fisik/klinis belum terjadi perubahan secara signifikan



Lanjutkan memberikan diet rumah sakit. Ketika diijinkan pulang diet yang sama tetap diberikan hingga keadaan pasien stabil pasca operasi. Diberikan edukasi mengenai ibu menyusui.



5. Pembahasan Kasus Pada kasus ini px merupakan ibu menyusui yang baru saja melahirkan anak ketiga. Px juga didiagnosa menderita hemoroid, sehingga tidak dapat melahirkan secara normal. Untuk memulihkan kondisi pasien pasca operasi caesar, pasien diberikan diit TKTP dalam bentuk makanan lunak.



+ Lampirkan menu sehari



Pembimbing Kasus



……………………………………………… NIP……………………………..