Asuhan Keperawatan Diare [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN : DIARE



CONTOH KASUS



Pada tanggal 3 Oktober 2017, pukul 11.30 WIB Ny. S datang ke UGD dengan keluhan diare selama 2 hari. Klien berumur 50 th dan mengatakan sudah diare selama 2 hari. BAB encer berlendir dengan frekuensi 4 - 5 kali setiap harinya. Menurut hasil observasi perawat badan klien panas, warna dan bau feses khas. Setelah ditanya kembali klien mengatakan sebelumnya makan makanan pedas.Berdasarkan pemeriksaan fisik didapatkan tanda-tanda vital : Tensi



: 110/70 mmHg



Nadi



: 78 x/menit



RR



: 20x/menit



Suhu



: 37,5 C



Keadaan umum



: Lemah Mukosa bibir kering



I.



PENGKAJIAN A. PENGKAJIAN DATA KEPERAWATAN No. Register



: 2012



Ruang



: Anggrek 1



Tgl/ jam MRS



: 22 juni 2010, jam 11.30 WIB



Tgl pengkajian



: 23 juni 2010



Dignosa medis



: Gastroenteritis



B. IDENTITAS a. Biodata Klien Nama



: Ny.S



Jenis kelamin



: Perempuan



Umur



: 50 tahun



Agama



: Islam



Suku/Bangsa



: Jawa/Indonesia



Pendidikan



: SLTA



Pekerjaan



: Ibu rumah tangga



Alamat



: Gadung 1



b. Penanggung Jawab Nama



: Tn.A



Jenis kelamin



: Laki-laki



Umur



: 25 tahun



Agama



: Islam



Suku/Bangsa



: Jawa/Indonesia



Pendidikan Pekerjaan



: SMA : Swasta



hubungan dengan klien alamat



: Anak klien : Gadung 1



C. RIWAYAT KESEHATAN a. Keluhan Utama Klien menyatakan diare 2 hari. b. Riwayat Penyakit Sekarang Klien menyatakan sudah diare ± 2 hari yang lalu sejak tanggal 20 juni 2010. Klien BAB encer, dengan frekuensi 4 - 5x setiap harinya ( ± 500cc),warna dan bau khas feses. Klien menyatakan sebelumnya



mengkonsumsi makanan pedas. Klien juga mengatakan badannya panas. c. Riwayat Penyakit dahulu Klien mengatakan sebelumnya Klien tidak pernah sakit seperti ini. Klien juga tidak pernah MRS sebelumnya. d. Riwayat Penyakit Keluarga Klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang mengalami DM, Hipertensi, dan penyakit menurun lainnya. D. POLA AKTIVITAS SEHARI – HARI



No Pola Aktivitas



Di Rumah



Di RS



1.



Nutris



3x/ hari dengan porsi 3x/



Makan



sedang (± 8 sendok sedang (± 4 sendok makan)



Minum



makan)



Nasi,



hari



dengan



porsi



lauk, bubur merah. Air putih ± 7



sayur. Air putih ± 7 gelas / hari (± 1500 cc ) gelas/ hari (± 1500 cc)



2.



Pola Eliminasi



1 – 2x / hari, dengan 4 – 5x / hari, dengan



BAB



konsisten



BAK



berwarna kuning. 6 – (±



lunak



dan konsisten cair. 6 – 7x / hari 1400



cc)



berwarna



7x / hari ( ± 1400 cc) kuning jernih berwarna kuning jernih



3.



Aktivitas Fisik



Klien biasanya bekerja Klien hanya menghabiskan sebagai



ibu



rumah waktunya di tempat tidur



tangga



dan



waktu



senggang



biasanya



digunakan klien untuk berkumpul



bersama



keluarganya



4.



Istirahat Tidur



Klien tidur ± 10 jam / Klien tidur ± 12 jam / hari hari



menggunakan menggunakan



kasur



kasur, bantal, guling, dengan peneranga terang dengan



penerangan



terang 5.



Personal Hygiene



1 x / hari (Belum sejak



Mandi



2x / hari



MRS)



Keramas



3x/ minggu



1x / hari



Gosok Gigi



2x / hari



1x / hari



Ganti Pakaian



2x / hari



1x / hari



E. DATA PSIKOSOSIAL a. Status Emosi Klien tampak tenang saat dilakukan pengkajian b. Konsep Diri  Body image Klien menerima penyakitnya dengan ikhlas dan menganggapnya sebagai cobaan dari Tuhan  Self Ideal Klien mengatakan ingin cepat sembuh dan pulang agar dapat beraktivitas seperti biasa dan dapat berkumpul dengan keluarganya kembali



 Self Esteem Klien mengatakan diperlakukan dengan baik oleh dokter dan perawat  Role Performance Klien di rumahnya berperan sebagai ibu rumah tangga  Self Identify Klien adalag seorang ibu dengan tiga orang anak dan seorang istri dari seorang suami c. Interaksi Sosial Klien sangat kooperatif saat dilakukan pengkajian d. Spiritual Klien beragama Islam F. PEMERIKSAAN FISIK a. Keadaan Umum



: Lemah



b. Kesadaran



: Composmentis



c. TTV



: - TD : 110/70 mmHg



- N : 78x/ menit



- RR : 20x/ menit



- Suhu : 37,5 º C



d. Kepala Ekspresi Wajah



: Tenang



Rambut



: Rambut



beruban,



persebaran



merata,



berminyak. Wajah



: Simetris, tidak ada luka



Mata



: Sklera putih, Konjungtiva merah muda, dapat membuka mata secara spontan



Hidung



: Tidak ada pernapasan cuping hidung, tidak ada Secret



Mulut



: Tidak ada sariawan, simetris, mukosa kering



Telinga



:Simetris,



tidak



pendengaran baik



ada



serumen,



fungsi



Leher



: Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembengkakan vena jugularis



e. Thorax Inspeksi



: Simetris, tidak ada benjolan dan luka



Palpasi



: Tidak ada nyeri tekan pada dada



Perkusi



: Suara paru sonor, suara jantung dullnes



Auskultasi



: Tidak ada bunyi tambahan, irama jantung teratur



f. Abdomen Inspeksi



: Bentuk perut datar



Auskultasi



: Bising usus 14x / menit



Perkusi



: Suara hipertimpani



Palpasi



: Tidak ada pembesaran hepar



g. Ekstermitas Atas



: Jari lengkap, terpasang infus RA : D5 pada tangan kanan, tonus otot 5 I 5



Bawah



: Jari lengkap, tonus otot 5I5



h. Genetalia



: Tidak dikaji



G. DATA PENUNJANG a. HB



: 11,56



b. Leukosit



: 6100



c. Trombosit : 154.000 d. PCU



: 36



e. Widal



: TO : TH : -



H. TERAPI a. Infus RA : D5 30 TMP b. Injeksi Cefotaxime 3 x 1



c. Sanmol 3 x 1 d. Plantasit syrup 3 x 1 e. Luminal 2x1 / 2



I. DATA SENJANG DS : a. klien mengatakan diare 2 hari b. klien mengatakan BAB klien encer dengan frekuensi 4 – 5 x / hari c. klien mengatakan feses berbau dab berwarna khas feses d. klien mengatakan sebelumnya mengkonsumsi makanan pedas e. klien mengatakan badannya panas DO : a. Keluhan utama Lemah b. Suhu : 37,5 º C



- TD : 110/70 mmHg



c. Nadi : 78 x / menit



- RR : 20 x /menit



d. Konsistensi feses cair e. Mukosa bibir kering f. Suara perut hipertimpani



II.



DIAGNOSA



Diagnosa keperawatan adalah cara mengidentifikasi, memfokuskan, dan mengatasi kebutuhan spesifik pasien serta respon terhadap masalah aktual, resiko tinggi ataupun potensial. Secara teori didapatkan masalah keperawatan : 1. Diare berhubungan dengan malabsorbsi usus (doenges, Ed 3 1999).



2. Gangguan keseimbangan cairan berhubungan dengan adanya melabsorbsi usus. 3. Gangguan keseimbangan suhu tubuh hypertermi berhubungan dengan dehidrasi. 4. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan nafsu makan kurang. 5. Kecemasan berhubungan dengan kurang dari pembelajaran tentang penyakit. 6. Gangguan rasa nyaman nyeri abdomen berhubungan dengan peregangan dengan spasme pada intestinal. 7. Potensial/resiko tinggi terjadi infeksi inosokomial berhubungan dengan BAB yang terus menerus. 8. Gangguan pemenuhan istirahat tidur berhubungan dengan peningkatan frekwensi BAB. 9. Resiko tinggi kerusakan terhadap integritas kulit berhubungan dengan iritasi disekitar daerah anus. 10. Nutrisi; perubahan kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan gangguan absorbsi nutrient .(doengoes 1999) 11. Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar) tentang kondisi, prognosis dan kebutuhan



pengobatan.



Berhubungan



informasi.(doengoes 1999)



III. INTERVENSI KEPERAWATAN Beri penyuluhan untuk pasien/keluarga



dengan



kesalahan



interpretasi



1. Berikan penyuluhan sesuai tingkat pemahaman pasien. Ulangi informasi jika perlu 2. Gunakan pendekatan berbagai cara, redemonstrasi dan berikan umpan balik verbal dan tulisan 3. Bina hubungan saling percaya 4. Bangun kredibilitas sebagai guru, jika perlu 5. Terapkan tujuan pembelajaran bersama yang realistis dengan pasien 6. Ciptakan lingkungan yang kondusif untuk belajar 7. Pilih metode dan strategi penyuluhan yang sesuai 8. Pilih materi pengajaran yang sesuai Teaching : disease Process 



Berikan penilaian tentang tingkat pengetahuan pasien tentang proses penyakit yang spesifik







Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaimana hal ini berhubungan dengan anatomi dan fisiologi, dengan cara yang tepat.







Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada penyakit, dengan cara yang tepat







Gambarkan proses penyakit, dengan cara yang tepat







Identifikasi kemungkinan penyebab, dengan cara yang tepat







Sediakan informasi pada pasien tentang kondisi, dengan cara yang tepat







Hindari harapan yang kosong







Sediakan bagi keluarga informasi tentang kemajuan pasien dengan cara yang tepat







Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin diperlukan untuk mencegah komplikasi di masa yang akan datang dan atau proses pengontrolan penyakit







Diskusikan pilihan terapi atau penanganan







Dukung pasien untuk mengeksplorasi atau mendapatkan second opinion dengan cara yang tepat atau diindikasikan







Eksplorasi kemungkinan sumber atau dukungan, dengan cara yang tepat







Instruksikan pasien mengenali tanda dan gejala untuk melaporkan pada pemberi perawatan kesehatan, dengan cara yang tepat



9. Beri penguatan terhadap perilaku yang sesuai 10. Anjurkan pasien untuk bertanya dan diskusi 11. Dokumentasikan penyuluhan 12. Ikutsertakan keluarga atau orang terdekat, jika perlu



Untuk lansia 13. Kaji keterbatasan fisik dan mental untuk belajar dan sesuaikan cara penyuluhan sesuai kebutuhan 14. Pastikan bahwa kacamata dan alat bantu dengar dapat berfungsi dengan baik, jika ada 15. Berikan materi tertulis, sehingga pasien dapat menggunakannya nanti ditatanan yang lebih santai 16. Berikan informasi secara berulang dan beri penekanan serta persingkat waktu pertemuan 17. Gunakan materi audiovisualisasi 18. Gunakan bahasa dan tulisan yang mudah dipahami oleh pasien



IV. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN Memberikan penyuluhan untuk pasien/keluarga 1. Memberikan penyuluhan sesuai tingkat pemahaman pasien. Mengulangi informasi dan memberikan penekanan terhadap informasi-informasi penting yang disampaikan 2. Menggunakan pendekatan dengan redemonstrasi dan memberikan umpan balik verbal dan tulisan 3. Membina hubungan saling percaya 4. Membangun kredibilitas sebagai guru 5. Menerapkan tujuan pembelajaran bersama yang realistis dengan pasien 6. Menciptakan lingkungan yang kondusif untuk belajar



7. Memilih metode dan strategi penyuluhan yang sesuai 8. Memilih materi pengajaran yang sesuai Teaching : disease Process 



Memberikan penilaian tentang tingkat pengetahuan pasien tentang proses penyakit yang spesifik







Menjelaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaimana hal ini berhubungan dengan anatomi dan fisiologi







Menggambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada penyakit







Menggambarkan proses penyakit







Mengidentifikasi kemungkinan penyebab







Menyediakan informasi pada pasien tentang kondisi







Menghindari harapan yang kosong







Menyediakan bagi keluarga informasi tentang kemajuan pasien







Mendiskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin diperlukan untuk mencegah komplikasi di masa yang akan datang dan atau proses pengontrolan penyakit







Mendiskusikan pilihan terapi atau penanganan







Mendukung pasien untuk mengeksplorasi atau mendapatkan second opinion dengan cara yang tepat atau diindikasikan







Mengeksplorasi kemungkinan sumber atau dukungan







Menginstruksikan pasien mengenali tanda dan gejala untuk melaporkan pada pemberi perawatan kesehatan



9. Memberi penguatan terhadap perilaku yang sesuai 10. Menganjurkan pasien untuk bertanya dan diskusi 11. Mendokumentasikan penyuluhan 12. Mengikutsertakan keluarga atau orang terdekat, jika perlu



Untuk lansia 13. Mengkaji keterbatasan fisik dan mental untuk belajar dan menyesuaikan cara penyuluhan sesuai kebutuhan



14. Memastikan bahwa kacamata dan alat bantu dengar dapat berfungsi dengan baik 15. Memberikan materi tertulis, sehingga pasien dapat menggunakannya nanti ditatanan yang lebih santai 16. Memberikan informasi secara berulang dan memberi penekanan serta mempersingkat waktu pertemuan 17. Menggunakan materi audiovisualisasi 18. Menggunakan bahasa dan tulisan yang mudah dipahami oleh pasien



V. EVALUASI Evaluasi adalah umpan balik untuk menilai keberhasilan tindakan keperawatan yang telah diberikan mengacu pada tujuan dan kriteria hasil yang telah ditetapkan sebelumnya. Dari hasil evaluasi, didapatkan bahwa semua masalah teratasi. Adapun masalah keperawatan yang telah teratasi adalah : 1. Diare berhubungan dengan proses infeksi. (teratasi pada hari selasa tanggal 24 Juli 2012) 2. Nyeri berhubungan dengan hiperperistaltik usus (teratasi pada hari selasa tanggal 24 Juli 2012) 3. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang terpajan informasi tentang penyakit (teratasi pada hari minggu tanggal 22 Juli 2012)



LAMPIRAN



REFERENSI



Judith M. Wilkinson dan Nancy R. Ahern. Buku Saku DIAGNOSIS KEPERAWATAN Diagnosis NANDA, Intervensi NIC, Kriteria hasil NOC Edisi 9. Alih Bahasa Ns. Esti Wahuningsih, S.Kep dan Ns. Dwi Widiarti, S,Kep. EGC. Jakarta.



Nurkhasanah, Ana. 2015. Kurang Pengetahuan : Nanda-NIC-NOC 2010. http://www.askepkeperawatan.com/2015/09/kurang-pengetahuan-nanda-nicnoc-2010.html. Diakses pada tanggal 1 Oktober 2017



Wahyudin.2012.AskepKasusDiareRumahSakit. https://merpatisepuluh.wordpress.com/2013/04/09/askep-kasus-diare-rumahsakit [online]( diakses pada 18 Oktober 2017 pukul 19.30 WIB)