Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi Pendengaran [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA HALUSINASI PENDENGARAN PADA Tn.S DENGAN OBSESI PSIKIATRIK DI RUANG SADEWA RSUD BANYUMAS



DISUSUN OLEH : NUR ARSISKA KURNIASANTI P1337420216110 TINGKAT IIIC



KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLTEKKES KEMENKES SEMARANG PRODI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO 2018



ASUHAN KEPERAWATAN JIWA HALUSINASI PENDENGARAN PADA Tn.S DENGAN OBSESI PSIKIATRIK DI RUANG SADEWA RSUD BANYUMAS



Nama



: Sebastian Alfarizi



NIM



: P1337420216022



Tanggal Pengkajian



: 18 Juli 2018



Ruang Rawat



: Ruang Nakula RSUD Banyumas



A. Pengkajian 1. Identitas a. Pasien Nama



: Tn.S



Umur



: 38 Tahun



No RM



: 047879



Jenis kelamin



: Laki-laki



Agama



: Islam



Status perkawinan



: Belum Kawin



Pendidikan terakhir



: SLTP



Tanggal masuk RS



: 12 Juli 2018



Alamat



: Pasuruan RT 13 RW 04 Binangun Cilacap



b. Penanggung Jawab Nama



: Tn.M



Umur



: 64 Tahun



Jenis kelamin



: Laki Laki



Hub dg klien



: Ibu Kandung



Alamat



: Pasuruan RT 13 RW 04 Binangun Cilacap



2. Alasan Masuk Pasien datang ke IGD RSUD Banyumas pada tanggal 12 Juli 2018 dengan adanya



perubahan



tingkah



laku



3



hari



yang



lalu



yaitu



pasien



mengamuk,pasien mendengar bisikan untuk mengambil uang di bank tiap hari padahal tidak punya tabungan,mengaku mendengar bisikan dari gusti Allah, bicara sendiri dan tidak bisa tidur. 3. Faktor Presipitasi Pasien mengatakan bisikan itu muncul terus menerus. Menyuruhnya untuk mengambil uang di bank, membebaskannya untuk sholat. Pasien merasakan dirinya belum menikah padahal adiknya sudah menikah dan membuat dirinya sering mendengar bisikan bisikan. 4. Faktor Predisposisi Pasien pernah dirawat 3x di bangsal jiwa dan punya riwayat epilepsi sejak SMP kelas 1 dan pengobatan rutin. Terakhir kambuh sebulan yang lalu. Pasien melakukan tindak kekerasan di bank karena ingin mengambil uang yang sebenarnya bukan miliknya. Bolak-balik ke banj selama tiga hari. Bekerja sambil tertawa sendiri. 5. Konsep Diri a. Citra tubuh Pasien mensyukuri apa yang telah dimiliki dalam tubuhnya sebagai anugerah dari Allah SWT. b. Identitas Pasien mengatakan bahwa dirinya laki-laki, belum menikah dan bekerja dirumah membuat kandang ayam. c. Peran Pasien mengatakan didalam keluarganya berperan sebagai anak pertama dari 5 bersaudara. d. Ideal diri Pasien mengatakan ingin cepat pulang.



e. Harga diri Pasien merasa minder karena belum menikah sampai sekarang diantara sama adik adiknya 6. Spiritual a. Nilai keyakinan Pasien mengatakan sakitnya adalah pemberian dari Alloh SWT. b. Ibadah Pasien mengatakan beragama islam, sholatnya masih jarang. 7. Hubungan sosial a. Orang yang sangat berarti Pasien mengatakan bahwa orang yang berarti dalam hidupnya adalah ayah kandungnya. b. Peran serta dalam kegitan kelompok Kurang aktif dalam bermasyarakat c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain Ada hambatan berhubungan dengan orang lain, karena diawasi orang tua.



8. Genogram



Keterangan :



: Laki-Laki



: Tn. S



: Perempuan



: Tinggal serumah



: Keturunan



: Menikah



Klien merupakan anak ke 1 dari 5 bersaudara. Klien tinggal dengan bapak,ibu dan adik yang terakhir. Klien dan adik yang terakhir belum menikah. Di dalam keluarga tidak ada anggota keluarga yang mengalami riwayat gangguan jiwa a. Pola pengambilan keputusan Pasien mengatakan bahwa dalam keluarga yang mengambil keputusan bersama dengan ayahnya setelah dirundingkan dengan saudarasaudaranya. 9. Persepsi & harapan pasien a. Persepsi pasien atas masalahnya Pasien kadang mendengar suara suara aneh b. Harapan pasien sehubungan dengan pemecahan masalah Pasien mengatakan ingin cepat pulang dan bertemu dengan keluarganya dirumah 10. Masalah Budaya a. Masalah dg hubungan kelompok / masyarakat Pasien mendapat dukungan dari keluarganya walaupun dirawat di bangsal jiwa RSUD Banyumas. Hal ini di buktikan dengan datangnya pasien diantar oleh ayahnya. b. Masalah berhubungan dengan lingkungan Pasien termasuk orang yang ramah sering mengobrol dengan tetangganya c. Masalah dalam pendidikan



Pasien tamat SLTA d. Masalah pekerjaan Pasien bekerja dirumah membuat kandang ayam. e. Masalah perumahan Pasien tidak boleh ikut ke sawah dengan ayahnya karena nanti takut epilepsinya akan kambuh. f. Masalah dg pelayanan kesehatan Pasien kooperatif saat diberi tindakan keperawatan. 11. Status Mental a. Penampilan Pasien berpenampilan kurang rapi, pakaian sesuai, rambut pendek namun tidak tersisir. b. Pembicaraan Pasien tidak pernah memulai pembicaraan terlebih dahulu pada lawan bicara.Pasien menjawab pertanyaan seperlunya saja dengan keras, terkadang pembicaraan sirkumstansialitas dengan pertanyaan yang diajukan. c. Aktivitas Motorik Ketika berbincang-bincang mau menjawab dan mau berkontak mata. d. Alam perasaan Pasien mengatakan perasaannya gelisah dan sedih takut mendengar bisikan kembali. e. Afek Afek klien luas dalam ekspresi wajah, irama suara maupun gerakan tubuh, serasi dengan suasana yang dihayatinya. f. Interaksi selama wawancara Pasien kooperatif saat diwawancarai g. Persepsi



Pasien kadang mendengar suara suara aneh, seperti melarangnya untuk minum obat karena itu utusan dari Allah, di suruh untuk mengambil uang di bank. h. Isi pikir Pasien berfikiran bahwa dirinya paling benar didunia i. Proses pikir Pasien sedikit mengalami proses berfikir saat dikaji, seperti pasien selalu lupa jika kita mengulang kembali pertanyaanya.



j. Tingkat kesadaran Tingkat kesadaran pasien baik, pasien tidak mengalami disorientasi waktu atau tempat. k. Memori Daya ingat pasien kurang untuk daya ingat jangka panjang. l. Tingkat konsentrasi & berhitung Pasien mampu menjawab ketika ditanya perkalian angka (5x5=25) m. Kemampuan menilai Pasien dapat menilai yang baik dan yang buruk. n. Daya tilik diri Pasien menyadari tentang apa yang diderita klien saat ini. 12. Mekanisme koping Pasien mengatakan, apabila pasien mendengar suara suara aneh tersebut terkadang masih suka mengikuti apa yang didengar dari bisikan tersebut. 13. Pemeriksaan fisik a. Keadaan Umum : Composmentis b. GCS



: 15 (E : 4, V : 5, M : 6)



c. TTV TD: 120/80mmHG N : 80x/m



S : 36,10 C R : 22x/m 14. Aspek Medis a. Diagnosa medis : Obsesi psikiatrik b. Terapi yg diberikan No.



Nama Obat



Cara Pemberian Injeksi Intra Moskuler



Dosis Obat 5 mg



1.



Lodomer



2.



Risperidon



Per Oral



25 mg



3.



Phenitoin



Per Oral



5 mg



4.



Phenobarbital



Per Oral



100 mg



Dosis yang Waktu Diberikan Pemberian 5mg (1 Ampul) - 17 Juli 2018, pukul 09.00 WIB - 18 Juli 2018, pukul 09.00 WIB 1 tablet (25 - 2x1 mg) Pukul 06.00 WIB dan 18.00 WIB 2 tab/3 tab - 2 tab pukul 06.00 WIB - 3 tab pukul 18.00 WIB 30 mg - 1x1 Pukul 09.00 WIB



5.



Asam Folat



Per Oral



5 mg



1 tablet (5 mg) - 1x1



Pukul 09.00 WIB



15. Kebutuhan perencanaan pulang a. Kemampuan klien memenuhi kebutuhan Melatih pemenuhan kebutuhan pasien, perawatan kesehatan b. Kehidupan sehari-hari Bantuan minimal perawatan diri seperti mandi,makan,BAB/BAK, kebersihan, berpakaian. c. Nutrisi Meningkatkan nafsu makan dalam frekuensi makan sehari 3x. d. Tidur & Istirahat Pasien mengatakan sudah tidak mengalami masalah dalam istirahatnya. e. Penggunaan obat Pasien minum obat secara mandiri, pasien minum obat secara teratur dengan dosis yang benar. Klien tidak tahu jenis dan manfaat obat yang diminum. f. Pemeliharaan kesehatan Bila menurut pasien sakitnya biasa saja, pasien tidak pergi ke dokter (seperti masuk angin, dll). Dan saat ini pasien mengatakan rutin minum obat dan obat yang diminum sesuai dengan yang diberikan oleh perawat. g. Aktivitas di rumah Pasien diharapkan dapat melakukan kegiatan rumah dengan baik h. Aktivitas diluar Pasien diharapkan dapat melakukan kegiatan di luar rumah dan bersosialisasi dengan orang lain di luar rumah.



B. Analisa Data Dx 1.



2.



Data Fokus DS : Pasien mengatakan mendengar bisikan, seperti suara menyuruhnya melakukan suatu tindakan, seperti mengambil uang di bank, membebaskan sholat, tidak minum obat. DO : - Pasien berbicara mengulangi perkataannya - Pasien menolak minum obat - Pasien kontak mata baik



Problem Perubahan persepri sensori; Halusinasi Pendengaran.



DS : Resiko Perilaku - Pasien mengatakan mengamuk saat di Kekerasan. bank, di suruh oleh bisikan untuk mengambil uang dan melawan petugas bank. - Pasien mengatakan sering menjadi korban perilaku kekerasab oleh keluarga (adiknya) bila sedang ada masalah. DO : - Pasien tampak tegang - Pasien tampak sedih



C. Pohon Masalah Resiko mencederai diri sendiri dan orang lain



Perubahan persepsi sensori halusinasi



Isolasi sosial (Menarik diri)



D. Diagnosa Keperawatan



Effect



Core problem



Cause



1. Perubahan persepsi sensori; Halusinasi Pendengaran



E. Rencana Tindakan Keperawatan



No. 1.



DX. Keperawat an



Rencana Tindakan Keperawatan Tujuan



Perubahan a. Pasien dapat persepsi membina sensori; hubungan Halusinasi saling Pendengar percaya an dengan perawat b. Pasien dapat mengenal halusinasi c. Pasien dapat menyebutkan isi, waktu, frekuensi, situasi, dan kondisi yang menimbulka n halusinasi d. Pasien dapat mengontrol halusinasi dengan cara menghardik halusinasi e. Pasien dapat mengontrol halusinasi dengan cara bercakap cakap dengan orang lain.



Kriteria Hasil Setelah dilakukan tindakan keperawata n selama 3x24 jam diharapkan halusinasi dapat berkurang.



Intervensi SP I 1. Bina hubungan saling percaya, dengan : a. beri salam setiap berinteraksi. b. Perkenalkan nama, nama panggilan perawat, dan tujuan perawat berkrnalan c. Tanyakan dan panggil nama kesukaan pasien d. Tunjukan sikap jujur dan menepati janji setiap kali berinteraksi e. Tanyakan perasaan dan masalah yang dihadapi klien f. Buat kontrak interaksi yang jelas g. Dengarkan dengan penuh perhatian



Rasional



Hubungan saling percaya merupakan langkah awal untuk melakukan interaksi



f. Pasien dapat mengontrol halusinasi dengan minum obat teratur.



ekspresi perasaan pasien 2. Tanyakan pada pasien tentang halusinasi yang dirasakan. 3. Tanyakan pada pasien tentang isi, isi, waktu, frekuensi, situasi, dan kondisi yang menimbulkan halusinasi. 4. Ajarkan pasien mengontrol halusinasi dengan cara menghardik halusinasi. 5. Berikan pujian kepada pasien bila dapat melakukan dengan baik SP II 1. Evaluasi SP I



2. Ajarkan pasien mengontrol halusinasi dengan cara kedua yaitu bercakap cakap dengan orang lain. 3. Berikan pujian kepada pasien apabila dapat melakukan dengan baik.



Agar mengerti halusinasi yang dirasakan pasien Agar mengetahui tentang isi, isi, waktu, frekuensi, situasi, dan kondisi yang menimbulkan halusinasi. Agar pasien dapat mengontrol halusinasi dengan cara menghardik halusinasi yang dirasakan. Agar meningkatkan semangat dan harga diri pasien.



Agar pasien tidak lupa tentang cara yang telah diberikan. Agar pasien dapat mengontrol halusinasi dengan cara bercakap cakap dengan orang lain secara baik.



F. Implementasi Dx



Waktu



18 Juli 2018 Pendengaran 17.30 Halusinasi



17.40



Implementasi SP I 1. Bina Hubungan Saling Percaya a. Memberi salam kepada pasien.



Respon



DS : Pasien menjawab salam. DO: Pasien terlihat tidak tertutup mau diajak komunikasi



b. Memperkenalkan nama, nama panggilan perawat, dan tujuan perawat berkenalan



DS : Pasien mendengarkan DO: Pasien terlihat memperhatikan



c. Menanyakan dan memanggil nama kesukaan pasien



DS : Pasien mengatakan “supranto aja enggak apa apa” DO : Pasien kooperatif terlihat bahagia saat dipanggil namanya



17.50



d. Menanyakan perasaan DS : Pasien menjawab ya dan masalah yang begini mba rasanya kadang dihadapi pasien. denger bisikan. DO : Pasien terlihat terbuka, tidak curiga dan mau bercerita tentang masalah hidupnya.



18.00



e. Mendengarkan dengan penuh



DS : Pasien menjawab semua jika diberi pertanyaan



Paraf



perhatian ekspresi perasaan pasien.



DO : Afek pasien datar.



18.05



f. Menanyakan pada pasien tentang halusinasi yang dirasakan.



DS : Pasien mengatakan kadang mendengar bisikan. DO : Pasien terlihat sedih



18.20



g. Menanyakan pada pasien tentang isi, isi, waktu, frekuensi, situasi, dan kondisi yang menimbulkan halusinasi.



DS : Pasien mengatakan kadang mendengar bisikan seperti “ enggak usah minum obat itu utusan Allah”. DO : Pasien terlihat percaya dengan bisikan yang didengar



Halusinasi 19 Juli Pendengaran 2018 13.00



SP I a. Mengajarkan pasien mengontrol halusinasi dengan cara menghardik halusinasi.



DS : Pasien mengatakan iya mba bisa. DO : Pasien terlihat emperhatikan saat diajari cara menghardik.



13.10



b. Mengevaluasi cara yang telah diajarkan.



DS : Pasien mengatakan saya lupa lupa terus mba,, mba siska yang sabar ya DO : Pasien terlihat masih bingung



13.20



c. Memberikan pujian kepada pasien setelah pasien mampu melakukan yang telah diajarkan.



DS : Pasien mengatakan sekarang sudah bisa mengingat cara menghadik DO: Pasien Pasien terlihat senang saat dipuji dan sudah mampu melakukan cara menghardik dengan sendiri Pasien terlihat senang saat dipuji.



13.45



d. Melakukan kontrak untuk pertemuan selanjutnya.



Halusinasi Jumat, 20 SP II pendengaran Juli 2018 1. Mengevaluasi SP I 13.30 WIB



DS : Pasien mengatakan setuju dengan rencana pertemuan berikutnya. DO : Pasien terlihat antusias untuk pertemuan berikutnya.



DS : Pasien mengatakan dan menjelaskan SP 1 DO : Pasien tidak perlu diingatkan kembali mengenai cara pertama, yaitu menghardik.



2. Ajarkan pasien mengontrol halusinasi dengan cara kedua yaitu bercakap cakap dengan orang lain.



DS : Pasien mengatakan ingin mengetahui cara kedua untuk mengontrol halusinasi DO : Pasien antusias saat diajari cara kedua, yaitu bercakap-cakap dengan orang lain.



3. Mengevaluasi cara yang telah diajarkan.



DS : Pasien mengatakan bisa mempraktekan sendiri setelah diajarin cara kedua mengontrol halusinasi DO : Pasien mampu melakukan cara kedua, yaitu bercakap-cakap dengan orang lain dengan baik.



4. Berikan pujian kepada pasien apabila dapat melakukan dengan baik.



DS : Pasien mengatakan terimakasih setelah diberikan pujian DO : Pasien terlihat senang saat dipuji.



G. Evaluasi Waktu DX 17 juli Halusinasi 2018 pendengaran 18.40 WIB



18 Juli 2018 Halusinasi 14.10 WIB pendengaran



Evaluasi S: - Pasien memperkenalkan nama, umur dan alamatnya. - Pasien mengatakan perasaannya gelisah - Pasien mengatakan kadang mendengar bisikan O: - Pasien tampak gelisah - Pasien tampak bingung - Afek luas A: - BHSP dengan pasien tercapai - Identifikasi penyebab halusinasi pendengaran tercapai. P: - Ajarkan pasien mengontrol halusinasi dengan cara pertama, menghardik halusinasi. - Berikan pujian kepada pasien setelah pasien mampu melakukan yang telah diajarkan. - Lakukan kontrak untuk pertemuan selanjutnya. S: - Pasien mengatakan ingin belajar cara mengontrol halusinasi yang pertama, yaitu dengan cara menghardik O: - Pasien terlihat antusias saat dilatih cara yang pertama untuk mengontrol halusinasi yaitu menghardik. A:



Paraf



-



Latihan cara pertama untuk mengontrol halusinasi, yaitu menghardik halusinasi tercapai.



P: - Lanjutkan SP II yaitu evaluasi SP 1 dan mengajarkan cara mengontrol halusinasi yaitu bercakap-cakap dengan orang lain.



19 Juli Halusinasi 2018 Pendengaran 14.00 WIB



S: - Pasien mengatakan ingin belajar cara mengontrol marah yang kedua, yaitu bercakap-cakap dengan orang lain. O: - Pasien terlihat antusias saat dilatih cara yang kedua yaitu bercakap-cakap dengan orang lain. A: - Latihan cara kedua yaitu bercakap cakap dengan orang lain tercapai. P: Evaluasi latihan mengontrol halusinasi yang telah dilatih.