10 0 324 KB
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DENGAN GANGGUAN TIDUR
Oleh: Ayu Oktaviani 20214663017
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA 2021
BAB I PEMBAHASAN A. KONSEP
INSOMNIA
1.1 PENGERTIAN Insomnia adalah kesukaran dalam memulai atau mempertahankan tidur yang bisa
bersifat
ketidakmampuan
sementara
atau
persisten
untuk mencukupi
(Siregar,2011).
kebutuhan
Insomnia
tidur baik kualitas
adalah maupun
kuantitas.Jenis insomnia ada 3 macam yaitu insomnia inisial atau tidak dapat memulai tidur, insomnia intermitten atau tidak bisa mempertahankan tidur atau sering terjaga dan insomnia terminal atau bangun secara dini dan tidak dapat tidur kembali (Potter, 2005).Insomnia merupakan suatu keadaan seseorang yang mengalami sulit untuk tidur atau sering terbangun di malam hari atau bangun terlalu pagi (Hariana, 2004:46).Berdasarkan penjelasan di atas, dapat
disimpulkan bahwa insomnia
merupakan suatu keadaan dimana seseorang mengalami gangguan tidur berupa kesulitan untuk memulai tidur, sering terbangun dimalam hari atas sering bangun terlalu pagi yang dapat bersifat sementara atau persisten. 1.2 ETIOLOGI 1. Faktor psikologis Beragam faktor psikologis dapat menyebabkan insomnia. Faktor tersebut antara lain rasa cemas, depresi, ketakutan, berduka, dan stres.Seorang lansia yang ditinggal pasangan dan anak cenderung memiliki perasaan depresi. Selain itu, gangguan tidur pada lansia dapat disebabkan oleh berbagai hal seperti berkurangnya aktivitas, pensiun, perubahan pola sosial, atau kematian pasangan.
2. Faktor lingkungan Lingkungan dapat memengaruhi seseorang untuk dapat tidur. Lingkungan yang bising, cahaya yang terang atau gelap, suhu yang ekstrem, kelembaban lingkungan, dan tatanan yang tidak familiar bisa mengganggu pola tidur seseorang. 4. Asupan nutrisi Asupan nutrisi bagi lansia juga mempengaruhi timbulnya insomnia, seperti konsumsi alkohol, kebersihan diri yang tidak terjaga dengan baik, dan konsumsi obat yang memiliki efek samping gangguan tidur lansia. 5. Ketidaknyamanan fisik Penurunan fisik dan penyakit yang menghampiri lansia menyebabkan pola tidur terganggu. Misalnya nyeri, batuk, mual, inkontinensia, permasalahan kardiovaskuler (perawatan paska operasi jantung), urgensi, penyakit Alzheimer, penyakit degeneratif, penyakit paru. (Joewana, 2006). 1.3 PATOFISIOLOGI Pola tidur-bangun berubah sesuai dengan bertambahnya umur,Dewasa muda membutuhkan waktu tidur 7-8 jam dengan NREM 75% dan REM 25%.Kebutuhan ini menetap sampai batas lansia.Lansia menghabiskan waktunya lebih banyak di tempat tidur, mudah jatuh tidur, tetapi juga mudah terbangun dari tidurnya.Perubahan yang sangat menonjol yaitu terjadi pengurangan pada gelombang lambat, terutama stadium 4, gelombang alfa menurun, dan meningkatnya frekuensi terbangun di malam hari atau meningkatnya fragmentasi tidur karena seringnya terbangun.Gangguan juga terjadi pada dalamnya tidur sehingga lansia sangat sensitif terhadap stimulus
lingkungan.
Selama tidur malam, seorang dewasa muda normal akan terbangun
sekitar 2-4 kali. Tidak begitu halnya dengan lansia, ia lebih sering terbangun. Walaupun demikian, rata-rata waktu tidur total lansia hampir sama dengan dewasa muda.
Ritmik sirkadian tidur-bangun lansia juga sering terganggu. Jam biologik
lansia lebih pendek dan fase tidurnya lebih maju. Seringnya terbangun pada malam hari menyebabkan keletihan, mengantuk, dan mudah jatuh tidur pada siang hari. Dengan perkataan lain, bertambahnya umur juga dikaitkan dengan kecenderungan untuk tidur dan bangun lebih awal. (Amir, 2007).
1.4 PATHWAY
1.5 TANDA DAN GEJALA
Menurut Remelda (2008), tanda dan gejala yang timbul dari pasien yang mengalami insomnia yaitu penderita mengalami kesulitan untuk tertidur atau sering terjaga di malam hari dan sepanjang hari merasakan kelelahan. Insomnia juga bisa dialami dengan berbagai cara: 1. Sulit untuk tidur tidak ada masalah untuk tidur namun mengalami kesulitan untuk tetap tidur (sering bangun) 2. Bangun terlalu awal Kesulitan tidur hanyalah satu dari beberapa gejala insomnia. Gejala yang dialami waktu siang hari adalah: a. Resah b. Mengantuk c. Sulit berkonsentrasi d. Sulit mengingat e. Gampang tersinggung
2.6 PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan yang dapat dilakukan pada pasien dengan insomnia ini dapat dibagi menjadi 2 (dua), yaitu : 1. Tindakan Keperawatan a. Kaji efek samping pengobatan pada pola tidur klien. b. Pantau pola tidur klien dan catat hubungan faktor-faktor fisik (misalnya: apnea saat tidur, sumbatan jalan nafas, nyeri / ketidaknyamanan, dan sering berkemih).
c. Jelaskan pada klien pentingnya tidur adekuat (selama kehamilan, sakit, stress psikososial). d. Ajarkan klien dan keluarga untuk menghindari faktor penyebab (misal : gaya hidup, diet, aktivitas, dan faktor lingkungan). e. Ajarkan klien dan kelurga dalam teknik relaksasi (pijat/urut sebelum tidur, mandi air hangat, minum susu hangat).Menurut Remelda (2008) untuk tindakan keperawatan pada pasien insomnia dimulai dengan menghilangkan kebiasaan (pindah tempat tidur, memakai tempat tidur hanya untuk tidur, dll). Jika tidak berhasil dapat diberikan obat golongan hipnotik (harus konsultasi dengan psikiater). 2. Tindakan Medis Menurut Remelda (2008) untuk tindakan medis pada pasien insomnia yaitu dengan cara pemberian obat golongan hipnotik-sedatif misalnya : Benzodiazepin (Diazepam, Lorazepam, Triazolam, Klordiazepoksid) tetapi efek samping dari obat tersebut mengakibatkan Inkoordinsi motorik, gangguan fungsi mental dan psikomotor, gangguan koordinasi berpikir, mulut kering.
BAB II TINJAUAN KASUS A. ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DENGAN INSOMNIA Seorang pasien laki-laki usia 70 tahun datang kerumah sakit dengan keluhan sulit untuk tidur,pasien mengatakan membutuhkan waktu sekitar 40 menit untuk tidur,sering terbangun dimalam hari dan sulit untuk tidur lagi,pasien mengatakan sering mengantuk pada siang hari dan sulit berkomunikasi, istri mengatakan suaminya sering marah,setelah dilakukan pengkajian pasien mengatakan sering merasakan cemas karena memikirkan anaknya yang jauh darinya.pasien juga sering mengonsumsi kopi dimalam hari,pasien terlihat lemas dan mengantuk pada siang hari,pasien mengatakan tidak tahu cara untuk mengatasi masalah tidurnya,pasien tidak bisa menjawab saat ditanya masalah apa yang membuatnya susah tidur ,TTV,TD: 100/90,N:105 X/mnt,RR: 24 X/mnt,S: 370C PENGKAJIAN 1) DATA BIOGRAFI Nama
: Tn. A L/P
Tempat&tanggal lahir
:Surabaya,22 maret 1948
Gol.Darah:O/A/B/AB Pendidikan terakhir
: SMP
Agama
:Islam
Status perkawinan
:Menikah
Alamat
: Jln.Kedung Mangu NO.22
Telp
:0819167878787
Orang yang dekat dihubungi
:NY.M
Hubungan dengan lansia
: Istri
Alamat
: Jln.Kedung Mangu NO.22
L/P
2) RIWAYAT KELUARGA
3) RIWAYAT PEKERJAAN 1. Pekerjaan saat ini saat ini pasien bekerja menjaga toko yang dibangun di 2. Pekerjaan sebelumnya sebelumnya pasien adalah seorang penjual sate keliling 4) RIWAYAT LINGKUNGAN HIDUP 1. Tipe tempat tinggal
: Perumahan
2. Ukuran
: 6x4 M
3. Jendela
:4
4. Pencahayaan
: cukup terang
5. Jumlah kamar
:3
6. Jumlah orang yang tinggal dirumah :2
rumahnya sendiri
5) RIWAYAT REKREASI 1. Hobi/minat
: Mancing
2. Keanggotaan organisasi
:-
3. Liburan/perjalanan
:belum perna malakukan liburan atau perjalanan
jauh 6) STATUS KESEHATAN 1. Keluhan utama Pasien mengeluh tidak bisa tidur 2. Riwayat penyakit sekarang pasien mengatakan tidak bisa tidur,ia membutuhkan waktu sekitar 40 menit untuk tidur dan sering terbangun tengah malam,dan pagi harinya selalu terlihat lemah dan mengantuk,pasien sering mengonsumsi kopi dimalam hari,pasien sering mersa cemas pada anaknya yang breada jauh darinya,sejak 2 minggu yang lalu. 3.
Riwayat penyakit 1 atau 5 tahun yang lalu semala ini pasien tidak menmiliki riwayat penyakit apapun
7) AKTIVITAS HIDUP SEHARI-HARI 1. Aktivitas Pasien selalu bangun lebih awal nampak lemah dan mengantuk pada siang
hari,sehingga saat siang hari pasien tidak melakukan aktifitas
2. Istirahat/tidur pasien sulit untuk tidur dimalam hari selalu terbangun lebih awal,dan mengantuk pada siang hari
3. Rekreasi semenjak ditingal menikah oleh anaknya pasien dan istri tidak perna pergi berlibur atau berekreasi 4. Psikologis -
Emosi
: sejak 2 minggu ini pasien sulit diajak komunikasi pasien
mudah sekali marah atau tersingung 5. Indeks katz : (A) Kemandirian dalam hal makan, berpindah tempat, kekamar kecil, berpakaian dan mandi 8) TINJAUAN SISTEM Keadaan umum
: Compos metis (CM)
Tingkat kesadaran
:15
Skala koma Glasgow :E4V5M6 Tanda-tanda vital
: TD :100/90 mmhg,N : 105x/mnt ,S :370C,
RR: 24
x/mnt 9) STATUS KOGNITIF/AFEKTIF/SOSIAL 1. Short portebh mental status questionare (SPMSQ) : Kesalahan 4, (Inteletual Ringan) Skore +
-
No
Pertanyaan
+
1
Tanggal berapa hari ini ?
+
2
Hari apa sekarang ?
+
3
Apa nama Tempat ini ?
4
Berapa nomor telepon anda ?
-
Jawaban 1 maret 2018 Senin Jln.kambing hitam NO.22 Tidak hapal
Dimana Alamat anda ? (tanyakan bila tidak memiliki telepon) + +
5
Berapa umur anda ?
70 tahun
6
Kapan anda lahir ?
22 maret 1948
7
Siapa Presiden Indonesia sekarang ?
Jokowi
+ +
8
Siapa Presiden sebelumnya ?
SBY
9
Siapa nama kecil ibu anda ?
Tidak tahu
10
Kurangi 3 dari angka 20, tetap kurangi 3
17,14,11
lagi untuk hasil angka pertama, semua secara menurun 4
Jumlah Kesalahan Total
2. Inventaris depresi beck : Skor
Uraian
A. Kesedihan
B.
C.
3
Saya sangat sedih/tidak bahagia dimana saya tak dapat menghadapinya
2
Saya galau / sedih sepanjang waktu dan saya tidak dapat keluar darinya
1
Saya merasa sedih atau galau
0
Saya tidak merasa sedih
Pesimisme 3
Saya merasa bahwa masa depan adalah sia-sia dan sesuatu tidak dapat membaik
2
Saya merasa tidak mempunyai apa-apa untuk memandang kedepan
1
Saya merasa berkecil hati mengenai masa depan
0
Saya tidak begitu pesimis atau kecil hati tentang masa depan.
Rasa Kegagalan 3
Saya merasa benar-benar gagal sebagai orang tua (suami/istri)
2
Bila melihat kehidupan kebelakang, semua yang dapat saya lihat hanya kegagalan
1
Saya merasa telah gagal melebihi orang pada umumnya
0
Saya tidak merasa gagal
D. Ketidak puasan
3
Saya tidak puas dengan segalanya
2
Saya tidak lagi mendapatkan kepuasan dari apapun
1
Saya tidak menyukai cara yang saya gunakan
0
Saya tidak merasa tidak puas
Rasa Bersalah
E.
3
Saya merasa seolah-olah sangat buruk atau tak berharga
2
Saya merasa sangat bersalah
1
Saya merasa buruk/tak berharga sebagai bagian dari waktu yang baik
0
Saya tidak merasa kecewa dengan diri sendiri
Tidak Menyukai Diri Sendiri
F.
3
Saya benci diri saya sendiri
2
Saya muak dengan diri saya sendiri
1
Saya tidak suka dengan diri saya sendiri
0
Saya tidak merasa kecewa dengan diri sendiri
G. Membahayakan Diri Sendiri
3
Saya akan membunuh diri saya sendiri jika saya mempunyai kesempatan
2
Saya mempunyai rencana pasti tentang tujuan bunuh diri
1
Saya merasa lebih baik mati
0
Saya tidak mempunyai pikiran-pikiran mengenai membahayakan diri sendiri
H. Menarik Diri Dari Sosial
3
Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain dan tidak perduli pada mereka semuanya
2
Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain dan mempunyai sedikit perasaan pada mereka
1
Saya kurang berminat pada orang lain dari pada sebelumnya
0
Saya tidak kehilangan minat pada orang lain Keragu-raguan
I.
3
Saya tidak dapat membuat keputusan sama sekali
2
Saya mempunyai banyak kesulitan dalam membuat keputusan
1
Saya berusaha mengambil keputusan
0
Saya membuat keputusan yang baik Perubahan Gambaran Diri
J.
3
Saya merasa bahwa saya jelek atau tampak menjijikkan
2
Saya merasa bahwa ada perubahan-perubahan yang permanen dalam penampilan saya danini membuat saya tampak tua atau tak menarik
1
Saya khawatir bahwa saya tampak tua atau tak menarik
0
Saya tidak merasa bahwa saya tampak lebih buruk dari pada sebelumnya
K. Kesulitan Kerja
3
Saya tidak melakukan pekerjaan sama sekali
2
Saya telah mendorong diri saya sendiri dengan keras untuk melakukan sesuatu.
1
Saya memerlukan upaya tambahan untuk mulai melakukan sesuatu
0
Saya dapat bekerja kira-kira sebaik sebelumnya Keletihan
L.
3
Saya sangat lelah untuk melakukan sesuatu
2
Saya merasa lelah untuk melakukan sesuatu
1
Saya merasa lelah dari yang biasanya
0
Saya tidak merasa lebih lelah dari biasanya
M. Anoreksia
3
Saya tidak lagi mempunyai nafsu makan sama sekali
2
Napsu makan saya sangat memburuk sekarang
1
Napsu makan saya tidak sebaik sebelumnya
0
Napsu makan saya tidak buruk dari biasanya PENILAIAN
8
Depresi sedang
3. APGAR keluarga : No
Uraian
Fungsi
Skor
1
Saya puas bahwa saya dapat kembali pada keluarga (teman-teman) saya untuk membantu pada waktu sesuatu menyusahkan saya
Adaption
2
2
Saya puas dengan cara keluarga (teman-teman) saya membicarakan sesuatu dengan saya dan mengungkapkan masalah dengan saya
Partnership
2
3
Saya puas bahwa keluarga (teman-teman) saya menerima danmendukung keinginan saya untuk
Growth
2
melakukan aktivitas atau arah baru 4
Saya puas dengan cara keluarga (teman-teman) saya mengekspresikan afek dan berespons terhadap emosi-emosi saya, seperti marah, sedih atau mencintai
5
Saya puas dengan cara teman-teman saya dan saya menyediakan waktu bersama-sama
Affection
2
Resolve
1
Penilaian : Pertanyaan-pertanyaan yang dijawab; 1. Selalu : skor 2 2. Kadang-kadang : skor 1 3. Hampir tidak pernah : skor 0
10) Data focus DATA FOKUS DATA SUBJEKTIF
DATA OBJEKTIF
1. Pasien mengatakan sulit untuk
1. pasien terlihat lemas dan mengatuk
tidur,untuk tidur pasien membutuhkan waktu sekitar 40 menit 2.
Pasien mengatakan sering terbangun dimalam hari dan sulit untuk tidur lagi
3. pasien mengatakan sering mengantuk pada siang hari dan sulit berkomunikasi 4. istri pasien mengatakan pasien seing marah 5. pasien mengatakan tidak tahu cara untuk mengatasi masalah tidurnya 6. pasien mengatakan tidak tahu mengapa ia tidak bisa tidur
2. TD: 100/90,N:105 X/mnt,RR: 24 X/mnt,S: 370C 3. Pasien terlihat binggung saat ditanya mengapa tidak bisa tidur
ANALISA DATA ANALISA DATA DATA Ds :
ETIOLOGI
PROBLEM
Cemas
Gangguan Pola Tidur
1. Pasien mengatakan sulit untuk tidur,untuk tidur pasien membutuhkan waktu sekitar 40 menit
Merangsang sistem limbik (pengatur sistem emosi) untuk meningkatkan pengeluaran katekolamin
2.Pasien mengatakan sering terbangun dimalam hari dan sulit untuk tidur lagi 3.pasien mengatakan sering mengantuk pada siang hari dan sulit berkomunikasi istri pasien mengatakan pasien seing marah 4.pasien sering mengonsumsi kopi dimalam hari, pasien mengatakan tidak tahu cara untuk mengatasi masalah tidurnya Do : 1. pasien terlihat lemas dan mengatuk 2. TD: 100/90,N:105 X/mnt,RR: 24 X/mnt,S: 370C
Merangsang Sistem Aktivasi Retikuler (SAR) untuk menurunkan pengeluaran serotonin Insomnia Gangguan Pola Tidur
Ds :
sering merasa cemas
Kurang pengetahuan
1. pasien mengatakan tidak tahu mengapa ia tidak bisa
Pasien tidak bisa tidur sering
tidur
bangun malam,tidur tidak puas(insomnia)
Do : 1. pasien terlihat lemas dan
Tidak mengerti cara mengatasi
mengatuk
gangguan tidur
2. Pasien terlihat binggung saat ditanya mengapa
Kurang pengetahuan
tidak bisa tidur
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan pola tidur berhubungan dengan ansietas ditandai dengan sulit untuk tidur,sering terbangun dimalam hari,sering mnegntuk pada siang hari,sulit berkomunikasi,mudah marah ,dan sering merasa cemas. 2. Kurang pengetahuan berhubungan dengan pemahaman klien yang buruk mengenai insomnia
INTERVENSI KEPERAWATAN No Tujuan dan kreteria .dx hasil 1. Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama
2x24
jam
pola
tidur
gangguan
Intervensi
Rasional
Sleep Enhancemen
1. Untuk mengetahui
1. Monitor pola tidur dan jumlah jam tidur 2. Anjurkan
frekunsi tidur klien
agar
(kopi)
indicator :
diet klien di malam hari
Sleep : Extent ang Pattern 1. Jumlah jam tidur
3. Bantu
klien
dari
mengatasi
stress klien pergi tidur untuk latihan
normal
tenang, mandi
sesuai dengan kebutuhan berdasarkan usia 2. Mengonsumsi Kafein dapat menyabkan pasien berjaga untuk waktu
4. Tentukan waktu sebelum
dalam batas 2. Pola tidur,kualitas
dihilangkan
kafein
pasien teratasi dengan Anxiety Control
apakah poal tidur atau
relaksasi ,Fasilitasi
yang lama dan sulit untuk tidur
yang 3. Kondisi stress dapat dan
menyebakan pasien
untuk
berfikir terlalu keras
dalam batas
mempertahankan aktivitas
hingga pasien yang
normal
sebelum tidur (membaca)
memiliki tingkat stress
dan Ciptakan lingkungan
yang tinggi biasanya
yang nyaman
akan kesulitan untuk
3. Perasaan fresh sesudah tidur/istirahat 4. Mampu mengidentifikasi
5. Jelaskan pentingnya tidur yang adekuat
tidur 4. Membaut jadwal tidur dapat membantu pasien
hal-hal yang
terbiasa untuk
meningkatkan tidur
tidur,latihan relaksasi dan mandi dengan air hangat dapat membuat pasien lebih tenang sehingga dapat tidur dengan lebih nyenyak,membuat lingkungan yang nyaman seperti cahaya yang
cukup dan tidak bising juga membantu pasien untuk tidur dengan lebih tenang. 5. Untuk membuat pasien mengerti bahwa tidur yang cukup merupakan hal yang penting sehingga pasien akan mengusahakan cara yang tepat untuk mengatsi gangguan tidurnya
2
Setelah dilakukan tindakkan keperawatan
Teaching : Health
1. Agar
1. Bantu pasien
pasien
mengindari
dapat hal-hal
1 x 24 jam pengetahuan
mengidentifikasi
yang
pasien meningkat
penyebab gangguan tidur
mempengaruhi
dengan indicator :
pada pasien
kualitas tidurnya
Knowledge :Health 1. Pasien memahami
2. Jelaskan pada pasien
dapat
2. Sehingga pasien dapat
mengenai tanda dan gejala
mengerti
masalah yang
dari perubahan yang
perubahan-perubahan
dihadapi
dihadapi
yang
2. Pasien mengatakan
3. Diskusikan bersama
terjadi
dirinya
pasien dan keluarga
mengatasi masalah
mengatasi masalah tidur
dapat
pasien
tindakkan yang tepat
menjelaskan kembali
masalah
akibat
tahu cara 3. Pasien mampu
cara
pada
tidur
dan
menentukan
untuk mengatsinya 3. Pasien dan keluarga
pemahaman yang
dapat memahami cara
diberikan
untuk menyelesaikan masalahnya
serta
dapat mengatasi dan
memilih
bersama
perawat
intervensi
atau trapi yang akan diberikan