4 0 96 KB
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KALA III
DATA SUBYEKTIF (S) Keluhan Utama : Ibu mengatakan telah melahirkan anak ketiganya jam 11.20, tapi ari-ari belum lahir, perut terasa mules. DATA OBYEKTIF (O) Kesadaran : composmentis. Keadaan umum : baik. Tanda-tanda vital Tekanan darah : 110/70 MmHg Nadi : 80 x/menit Respirasi : 24 x/menit Suhu : 37OC Palpasi abdomen : -
Tinggi fundus uteri : setinggi pusat ± 24 cm, tidak ada janin kedua.
-
Kontraksi uterus : Lemah ( ) Kuat (+), uterus teraba keras.
-
Vesika urinaria : kandung kemih kosong.
Tanda pelepasan plasenta : Uterus naik (+) Semburan darah (+) Tali pusat menjulur (+) Ibu ingin mengedan (+) Pengeluaran darah : ± 100 cc. Analisa Data No. 1.
Data Ds : Ibu mengatakan
Kemungkinan Penyebab Kontraksi uterus
perutnya terasa mules setelah melahirkan anak
Pelepasan plasenta
ketiganya dan ari-ari belum lahir.
Terlepasnya plasenta dari
Masalah Nyeri akut
Do : -
endometrium
Pasien tampak ingin mengejan.
-
Trauma jaringan
Tekanan darah : 110/70 MmHg
Terputusnya kontuinitas
Nadi : 80
jaringan
x/menit Respirasi : 24
Pelepasan neurotransmitter
x/menit
nyeri di konteks serebral
Suhu : 37OC 2.
Nyeri akut Pelepasan plasenta
Ds : -
Resiko defisien
Do : -
volume cairan
Perdarahan
Terlepasnya plasenta dari
pervaginam ± 100
endometrium
cc. -
Tekanan darah :
Keluarnya darah
110/70 MmHg Nadi : 80
Resiko defisien volume
x/menit
cairan
Respirasi : 24 x/menit Suhu : 37OC II. DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Nyeri akut berhubungan dengan trauma jaringan setelah pelepasan plasenta. 2. Resiko defisien volume cairan berhubungan dengan peningkatan kehilangan cairan tanpa disadari.
III. PERENCANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN No
Diagnosa
Perencanaan Intervensi 1. Kaji skala
. 1.
Keperawatan Nyeri akut
Tujuan Setelah
berhubungan
dilakukan
dengan trauma
tindakan
akibat
jaringan
keperawatan
kontraksi
setelah
selama kala III
uterus.
nyeri
Rasional 1. Mengetahui tingkat nyeri
Paraf
pelepasan
pasien mampu
plasenta.
beradaptasi
teknik non
napas dalam
dengan baik
farmakologis
dapat
dan nyeri
untuk
mengurangi
berkurang
mengurangi
rasa nyeri
dengan kriteria
nyeri (napas
dan relaksasi
hasil:
dalam).
abdomen.
-
-
Mampu
2. Ajarkan
3. Anjurkan
2. Teknik
3. Dapat
mengontrol
pasien
membantu
nyeri.
mengejan
proses
Melaporka
saat
pengeluaran
n nyeri
kontraksi.
plasenta.
berkurang skala 3-4. -
Melaporka n rasa nyaman setelah nyeri
2.
Resiko
berkurang. Setelah
defiesien
dilakukan
tanda vital
tekanan
volume cairan
tindakan
ibu
darah dan
berhubungan
keperawatan
berdasarkan
nadi dalam
dengan
selama kala III
kehilangan
keadaan
peningkatan
pasien
darah.
normal dan
kehilangan
terhindar dari
mencegah
cairan tanpa
kekurangan
terjadinya
disadari.
volume cairan
syok
dengan kriteria
hemoragik.
hasil:
1. Monitor
2. Monitor
1. Mengetahui
2. Mengetahui
1. Tekanan
jumlah
kehilangan
darah, nadi,
kehilangan
darah dalam
dan suhu
darah.
batas
dalam batas normal. 2. Kehilangan
normal/tidak. 3. Kolaborasi pemberian
3. Membantu memenuhi
darah dalam
cairan IV,
kebutuhan
batas normal.
jika perlu.
cairan dan
3. Tidak ada
elektrolit
tanda-tanda
pasien.
dehidrasi. 4. Kolabolasi
4. Meningkatka
pemberian
n efek
oksitosin.
vasokontriksi dalam uterus untuk mengontrol perdarahan setelah pengeluaran plasenta.
5. Berikan
5. Membantu
asupan
memenuhi
cairan oral.
cairan yang dibutuhkan tubuh.
IV. PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN & EVALUASI FORMATIF No. 1.
Tanggal/jam
Diagnosa Keperawatan Nyeri akut berhubungan dengan trauma
Tindakan Keperawatan 1. Mengkaji skala nyeri. Hasil: skala nyeri 6. 2. Mengajarkan teknik non farmakologis
jaringan setelah
untuk mengurangi nyeri (napas dalam).
pelepasan plasenta.
Hasil: pasien mampu melakukan secara mandiri, dan mengatakan nyeri dapat dikontrol. 3. Menganjurkan pasien mengejan saat kontraksi. Hasil: pasien mengejan dengan baik saat kontraksi sampai plasenta berhasil keluar.
Paraf
2.
Resiko defisien
1. Memonitor tanda vital ibu berdasarkan
volume cairan
kehilangan darah.
berhubungan
Hasil: TD : 110/70 MmHg, Nadi : 83
dengan peningkatan
x/menit, RR : 24 x/menit, Suhu 37OC.
kehilangan cairan tanpa disadari.
2. Memonitor jumlah kehilangan darah. Hasil: perdarahan pervaginam ± 150 cc. 3. Berkolaborasi pemberian cairan IV, jika perlu. Hasil: cairan IV diberikan sesuai intruksi RL 20 tpm. 4. Berkolabolasi pemberian oksitosin. Hasil: oksitosin dapat diberikan. 5. Memberikan asupan cairan oral. Hasil: pasien setuju untuk asupan cairan oral dan kebutuhan cairan pasien cukup terpenuhi.
V. CATATAN PERKEMBANGAN (EVALUASI SUMATIF) Tanggal/jam
Diagnosa Keperawatan
Catatan Perkembangan
Paraf
Nyeri akut
S: pasien mengatakan nyeri nya berkurang.
Annisa
berhubungan dengan
O: pasien tidak tampak menahan sakit, skala
nurwahyuni
trauma jaringan
nyeri 4, pasien tampak mengejan dengan baik
setelah pelepasan
saat kontraksi pengeluaran plasenta.
plasenta.
A: Nyeri akut teratasi. P: Intervensi dihentikan.
Resiko defisien
S: Pasien mengatakan tidak merasa haus.
Annisa
volume cairan
O: pasien tidak tampak pucat tetapi sedikit
nurwahyuni
berhubungan dengan
lemas, TD = 110/70 MmHg, nadi = 83 x/menit,
peningkatan
RR = 24 x/menit, suhu 37OC, perdarahan ± 150
kehilangan cairan
cc.
tanpa disadari.
A: resiko defisien volume cairan teratasi sebagian. P: intervensi dilanjutkan.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KALA IV (EMPAT) DATA SUBYEKTIF (S) : Keluhan Utama ;
Ibu mengatakan baru melahirkan anak ketiganya dan ari-ari telah lahir. DATA OBYEKTIF (O)
Keadaan umum baik, TD 110/60 mmHg, nadi 76x/mnt, suhu 37°C Palpasi abdomen : - Tinggi Fundus Uteri : sepusat - Kontraksi Uterus : Lemah ( ) Kuat (+) - Vesica Urinaria : Kosong (+) Penuh ( ) - Pengeluaran darah : ± 500 cc - Tidak ada laserasi jalan lahir 2. Analisa Data No. 1.
Data DS :
Kemungkinan Penyebab
Masalah
Ari-ari keluar / telah lahir
Resiko kekurangan volume cairan
Ibu mengatakan baru melahirkan
anak
ketiganya dan ari-ari
Perdarahan
telah lahir. DO :
Resiko kekurangan volume cairan
Keadaan umum baik, TD 110/60 mmHg, nadi 76x/mnt, suhu 37°C Tinggi
Fundus
Uteri : sepusat Kontraksi Uterus :
Lemah ( ) Kuat (+) Vesica
Urinaria
:
Kosong (+) Penuh () Pengeluaran darah :
± 50 cc
Tidak ada laserasi jalan lahir
DO :
2.
Kontraksi Uterus
Ketidaknyamanan pasca
- Kontraksi Uterus kuat
partum Perasaan tidak nyaman
Ketidaknyamanan Pasca Partum II. DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan terjadinya perdarahan 2. Ketidaknyamanan Pasca Partum berhubungan dengan kontraksi uterus
III. PERENCANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN No.
Diagnosa Keperawatan
Perencanaan Intervensi tindakan 1. Jelaskan hasil 1.
1.
Resiko kekurangan volume
Setelah
cairan berhubungan dengan
keperawatan selama 2 jam pada kala
terjadinya perdarahan
IV
Tujuan dilakukan
pasien
tidak
pemeriksaan pada ibu
mengalami
-
setelah melahirkan 2. Bersihkan ibu
dengan kriteria hasil :
keadaan bersih
suhu dalam batas normal Tidak ada tanda-tanda
-
3. Berikan teh manis 3. pada pasien
dehidrasi Perdarahan berhenti
2. Menjaga agar ibu tetap dalam
Tekanan darah, nadi dan
-
mengetahui keadaannya
kekurangan cairan dan perdarahan berhenti
Rasional Agar pasien
Memastikan
tidak dehidrasi
4. Rapikan alat-alat 4.
Menjaga
pertolongan
kebersihan tempat
persalinan
tidur pasien
5.
observasi
5. Peningkatan nadi dan Lakukan penurunan tekanan darah menunjukan terjadinya syok hemoragik 6. Keluarga bisa mendampingi
6. Pindahkan ibu ke ruang nifas 2.
Ketidaknyamanan Partum
Pasca
berhubungan
dengan kontraksi uterus
Setelah
dilakukan
tindakan 1.
keperawatan selama 20 menit
Lakukan
pemeriksaan uterus
1.
Mengetahui
perubahan
ketidaknyamanan pasca partum
kontraksi
dapat
uterus
berkurang
atau
dengan kriteria hasil :
hilang 2. Ajarkan pada ibu
2.
pada
Memberikan
-
Kontraksi
uterus cara masase uterus
kenyamanan
menurun
dan
memandirikan
Pasien dapat mengontrol rasa tidak nyamannya
pasien 3.
Jelaskan
bahwa
3.
Kurangnya
ketidaknyamanan yang
pengetahuan
yang
dialami merupakan hal
menyebabkan
yang normal
ketidaknyamanan
4. Berikan support 4.
Agar
semangat
lebih untuk
pulih
IV. PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN & EVALUASI FORMATIF No. 1.
Tanggal/Jam
Diag. Keperawatan Resiko
kekurangan
volume
cairan
berhubungan
dengan
terjadinya perdarahan
1.
Tindakan Keperawatan Paraf Menjelaskan hasil Intan Windiastika
pemeriksaan pada ibu, bahwa ibu dalam keadaan baik. Hasil :
Ibu dan keluarga mengatakan senang melihat keadaan ibu. 2. Membersihkan ibu
Intan Windiastika
Hasil : Ibu sudah dimandikan dan dirapikan
Intan Windiastika
3. . Memberikan minum teh manis pada ibu Hasil : Ibu minum ½ gelas 4. . Melakukan observasi TD, nadi, kontraksi uterus, kandung kemih, perdarahan. Hasil : Keadaan umum baik, TD 110/60 mmHg, nadi 76x/mnt, suhu 37°C Tinggi Fundus Uteri :
sepusat Kontraksi
Uterus
:
Lemah ( ) Kuat (+) Vesica
Urinaria
:
Intan Windiastika
Kosong (+) Penuh ( ) Pengeluaran darah : ±
500 cc Tidak
ada
laserasi Intan Windiastika
jalan lahir 5. Memindahkan ibu ke ruang nifas Hasil : Ibu dan bayi dirawat secara roming in 1.
Ketidaknyamanan Pasca
1. Melakukan pemeriksaan uterus
Partum
Hasil : pasien tampak lebih tenang
berhubungan
dengan kontraksi uterus
2.
Menjelaskan
ketidaknyamanan
Intan Windiastika
bahwa
yang
dialami
merupakan hal yang normal Hasil : pasien paham dengan
Intan Windiastika
penjelasan yang diberikan 3. Memberikan support Hasil : pasien merespon positif support yang diberikan
Intan Windiastika VI.CATATAN PERKEMBANGAN (EVALUASI SUMATIF)
Tanggal/Jam
Diag. Keperawatan
Catatan Perkembangan
Resiko kekurangan volume cairan
S : pasien mengatakan takut
berhubungan
karena
dengan
terjadinya
perdarahan
adanya
darah
Paraf Intan Windiastika
yang
keluar O: -
Perdarahan 500 ml keluar dari vagina
-
Pasien tampak tidak kehausan
-
TD : 110/60 mmHg,
-
nadi 76x/mnt,
-
suhu 37°C
A : Resiko kekurangan volume cairan belum teratasi Ketidaknyamanan berhubungan uterus
Pasca
dengan
Partum kontraksi
P : lanjutkan intervensi S : Pasien mengatakan Intan Windiastika semangat paham
untuk
pulih
dan
bahwa
ketidaknyamanannya adalah hal wajar O: - Pasien tampak lebih nyaman A : Ketidaknyamanan Pasca Partum sudah teratasi P : Intervensi dihentikan
Menyetujui dan Mengesahkan
Tangerang ………………………
Pembimbing klinik
Praktikan/Penolong
Nama : ……………………………..
Nama:……………………………
NIP : ………………………………
NIM :……………………………