Asuhan Keperawatan Transkultural Pada Ibu Hamil [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KASUS : Ny.Y umur 23 tahun, agama islam, pendidikan SMP, pekerjaan sebagai ibu rumah tangga, klien menikah dengan Tn. S 26 tahun, agama islam, pendidikan SMA, pekerjaan wiraswasta (penjaga toko), suku Sunda dan tinggal bersama mertuanya. Kehamilan ini merupakan kehamilan yang pertama. Usia kehamilan 8 minggu. Ny.Y mendapat informasi tentang kehamilan dari mertuanya. Ny.Y merasa pusing, lemas dan pucat selama 3 hari. Kemudian Ny.Y memeriksakan keadaan dan kehamilannnya di rumah sakit. Setelah diperiksa keadaannnya, seperti tensi, berat badan, tinggi badan, lingkar panggul, USG dan lain-lain. Lalu, dokter memberi advis untuk cek darah yang dapat menunjang diagnosis ny.Y. Dari hasil, pemeriksaan tersebut didapatkan bahwa kadar Hemoglobin (Hb)nya 8 mg/dl dan dari hasil USG tersebut didapatkan bahwa bayi ny.Y adalah seorang perempuan dan sungsang. Dokter menyimpulkan bahwa Ny.Y menderita anemia. Kemudian Dokter mengkaji pola makan, istirahat, pola aktivitas dan lain-lainnya. Dari hasil pengkajian tersebut, di daerahnya masih percaya pada sihir dan hal-hal gaib. Pada saat istrinya hamil, suaminya maupun semua anggota keluarganya tidak boleh membunuh binatang yang mengakibatkan nantinya anaknya lahir cacat dan didapatkan pantangan makanan pada ibu hamil yang di yakini di daerahnya yaitu ibu hamil tidak boleh makan ikan laut karena bisa menyebabkan Asinya menjadi Asin. Ny.Y sering mengkonsumsi jamu yang dianjurkan mertuanya agar setelah bayinya lahir tidak amis. Kepercayaan tersebut diyakini dan dipatuhi oleh mertua dan semua anggota keluarganya dari pihak laki-laki. Dokter menganjurkan Ny.Y untuk mengurangi aktivitas yang berlebihan, sering berolahraga (jalan-jalan), dianjurkan untuk melakukan senam hamil, istirahat yang cukup dan diberi obat/ vitamin penambah darah (Zat Besi). Dari hasil USG menyatakan bahwa bayi ny.Y sungsang kemudian ny.Y dan mertuanya membawa ke dukun bayi untuk dipijatkan perutnya. Setelah beberapa hari, keadaan ny.Y tidak membaik karena ny.Y tidak bisa atau jarang minum obat yang diberikan oleh dokter. Akhirnya, ibu di rawat inap di RS. S.



Asuhan Keperawatan Transkultural Nursing A. Pengkajian 1. Faktor Teknologi Klien memeriksakan kehamilannya di dokter dan berencana akan melahirkan di sana, Klien mendapat informasi tentang kehamilan dari mertua, Klien mengeluh mengalami pusing, lemas dan pucat selama 3 hari. Klien biasa berobat ke dokter, Klien masih percaya pada sihir dan hal-hal gaib pada saat wanita itu hamil. 2. Faktor agama dan filsafah hidup a. Agama yang dianut yaitu agama islam b. Kebiasaan agama yang berdampak positif terhadap kesehatan menurut aturan yang dibuat oleh pemuka agama dan para santri bahwa bagi para laki-laki yang istrinya hamil dilarang membunuh binatang. c. Klien dan keluarga percaya bahwa membunuh binatang pada saat hamil bisa membuat nantinya anaknya cacat (lahir tidak sempurna) klien merencanakan akan berobat ke dokter. Klien masih mempercayai adanya hal-hal mistik, seperti tidak boleh memakan ikan laut, sedangkan suaminya pantang untuk membunuh binatang. 3. Faktor sosial dan keterikatan kekeluargaan a. Nama lengkap : Ny. Y b. Nama panggilan : Ny.Y c. Umur : 23 tahun d. Jenis kelamin : perempuan e. Status : sudah menikah f. Tipe keluarga : intim (tinggal sekeluarga tanpa ada keluarga lain) g. Pengambilan keputusan dalam anggota keluarga : ada pada pihak laki-laki 4. Faktor nilai-nilai budaya dan gaya hidup a. Makanan pantangan yaitu ikan laut. Ny.Y makan habis dengan 1 porsi 3x sehari. Ibu jarang makan buah. Ibu sesekali minum jamu agar anaknya tidak bau amis pada saat melahirkan. Ny.Y pergi ke dukun bayi untuk membenahkan keadaan kehamilannya yang letak sungsang. Suaminya tidak boleh membunuh binatang yang mengakibatkan anaknya lahir cacat (tidak sempurna) b. Persepsi sehat sakit berhubungan dengan aktifitas sehari-hari, yaitu: 1) Pasien memeriksakan kehamilannya di dokter dan berencana akan melahirkan disana. Pasien jarang minum vitamin, pasien jarang berolahraga. 2) Pasien mengeluh mengalami pusing, lemas dan pucat selama 3 hari, pasien dianjurkan untuk mengurangi aktivitas yang berlebihan, sering berolahraga



(jalan-jalan), dianjurkan untuk melakukan senam hamil, istirahat yang cukup dan diberi obat/ vitamin penambah darah (Zat Besi). 5. Faktor politik Kebijakan dan peraturan RS, yaitu: a. Alasan mereka datang ke RS Karena pasien mengeluh pusing, lemas, dan pucat selama 3 hari. b. Kebijakan yang didapat di RS Klien di periksa keadaannnya seperti tensi, berat badan, tinggi badan, lingkar panggul, USG, cek darah dan disuruh untuk mengurangi aktivitas yang berlebihan, sering berolahraga (jalan-jalan), dianjurkan untuk melakukan senam hamil, istirahat yang cukup dan diberi obat/ vitamin penambah darah (Zat Besi). 6. Faktor ekonomi a. Pekerjaan Klien bekerja sebagai ibu rumah tangga b. Sumber biaya pengobatan Klien dan keluarga telah menyiapkan tabungan untuk persalinan klien c. Sumber ekonomi yang dimanfaatkan klien Klien menggunakan tabungannya untuk biaya bersalin 7. Faktor pendidikan a. Pendidikan Ny.Y adalah SMP dan suaminya adalah SMA. Pekerjaan Ny.Y adalah sebagai ibu rumah tangga dan suaminya sebagai wiraswasta (penjaga toko). b. Setelah di diagnosis anemia dan keadaan bayinya sungsang. Klien tidak menerima dan merencanakan akan pergi ke dukun bayi. Kemampuan klien masih minim karena masih percaya hal-hal gaib daripada medis B. Analisa Data No 1.



Data



Masalah (P)



DS : Klien mengatakan bahwa klien lebih memilih untuk pergi ke dukun bayi dan minum jamu daripada minum obat setelah disarankan vitamin mengurangi



untuk secara aktivitas



minum teratur, yang



berat, mengikuti senam hamil.



Ketidakpatuhan dalam pengobatan



Ny.Y



menganggap



bahwa



minum jamu itu agar anaknya tidak bau amis dan pergi ke dukun bayi untuk membenahi perutnya agar anaknya tidak sungsang. DO : 2.



DS :  Klien mendapat informasi tentang kehamilan dari



Gangguan interaksi sosial



mertuanya.  Klien percaya ibunya melanggar pantangan dalam sesaji.  Hubungan kekerabatan yang lebih dominan adalah laki-laki.  Aturan dan kebijakan lebih diatur oleh pemuka agama dan para santri.  Makanan pantangan untuk



perempuan adalah makan ikan laut.  Suami klien tidak boleh membunuh binatang. DO : 3.



DS :  Klien percaya dengan sihir dan hal-hal gaib.  Pasien tidak percaya dan tidak menerima diagnosa dari dokter.  Klien mempunyai pantangan



makan ikan laut.  Klien minum jamu sesekali supaya anaknya tidak amis. DO :



Kurang pengetahuan



 Pendidikan klien SMP.



C. Diagnosa



NO 1. 2. 3.



Diagnosa Ketidakpatuhan dalam pengobatan berhubungan dengan sistem nilai yang diyakini. Gangguan interaksi sosial berhubungan dengan disorientasi sosiokultur Kurang penngetahuan berhubungan dengan kepercayaan dan sistem nilai yang dianut klien tentang kehamilan.



D. Analisa Data No 1.



Data



Masalah (P)



DS : Klien mengatakan bahwa klien lebih memilih untuk pergi ke dukun bayi dan minum jamu



Ketidakpatuhan dalam pengobatan



daripada minum obat setelah disarankan vitamin



untuk secara



mengurangi



minum teratur,



aktivitas



yang



berat, mengikuti senam hamil. Ny.Y



menganggap



bahwa



minum jamu itu agar anaknya tidak bau amis dan pergi ke dukun bayi untuk membenahi perutnya agar anaknya tidak



2.



sungsang. DO : DS :  Klien mendapat informasi tentang kehamilan dari mertuanya.  Klien percaya ibunya melanggar pantangan dalam sesaji.  Hubungan kekerabatan yang



Gangguan interaksi sosial



lebih dominan adalah laki-laki.  Aturan dan kebijakan lebih diatur oleh pemuka agama dan para santri.  Makanan pantangan untuk



perempuan adalah makan ikan laut.  Suami klien tidak boleh membunuh binatang. DO : DS :  Klien percaya dengan sihir dan



3.



hal-hal gaib.  Pasien tidak percaya dan tidak



Kurang pengetahuan



menerima diagnosa dari dokter.  Klien mempunyai pantangan



makan ikan laut.  Klien minum jamu sesekali supaya anaknya tidak amis. DO :  Pendidikan klien SMP.



E. Diagnosa



NO 1. 2. 3.



Diagnosa Ketidakpatuhan dalam pengobatan berhubungan dengan sistem nilai yang diyakini. Gangguan interaksi sosial berhubungan dengan disorientasi sosiokultur Kurang penngetahuan berhubungan dengan kepercayaan dan sistem nilai yang dianut klien tentang.



F. Rencana Keperawatan NO Dx 1. 1



Setelah



Tujuan diberikan



asuhan Melakukan



Rencana Kegiatan pendekatan dengan



keperawatan selama (1x24 jam) Cultural



Care



cara



Preserventation/



diharapkan klien mau patuh dalam Maintenance : mengikuti



pengobatan,



dengan



Kriteria Hasil:  Klien bersedia untuk minum vitamin,



makan



 



Memelihara komunikasi yang sedang terjalin dengan baik (tanpa ada masalah karena



yang



budaya) antara klien dengan perawat



mengandung zat besi seperti



maupun klien dengan dokter atau klien



ikan laut. menerima







dengan tenaga kesehatan lain. Identifikasi perbedaan konsep antara







perawat dan Ny. Y tersebut Perbedaan konsep perawat dan Ny.Y



 Klien



diagnosa



anemia dan letak sungsang oleh dokter.



terletak pada kepercayaan Ny.Y yang masih percaya pada sihir dan hal-hal 



gaib. Perawat harus tenang dan tidak terburuburu berinteraksi dengan Ny.Y. Perawat bisa







perlahan-lahan



untuk



berkomunikasi dengan Ny.Y. Lalu perawat bisa mendiskusikan perbedaan budaya yang dimilikinya dengan Ny.Y yang masih percaya kepada dukun serta sihir dan hal-hal



2.



2



Setelah



diberikan



gaib. asuhan Melakukan



pendekatan



dengan



cara



keperawatan selama (1x24 jam) Cultural Care Accomodation/ Negotiation : diharapkan Klien tidak mengalami







Bersikap tenang dan tidak terburu-buru



gangguan interaksi sosial. Dengan



saat interaksi dengan klien, mencoba



Kriteria Hasil :  Klien dan keluarga tidak



memahami kebudayaan klien sepanjang tidak memperburuk proses intra natal



mengalami kesalahpahaman dalam hal kepercayaan.  Klien dan keluarganya dapat memahami



perbedaan







klien. Perawat bisa menggunakan bahasa yang mudah di pahami oleh Ny.Y seperti bahasa sehari-harinya.



persepsi yang mendukung







kesehatan klien.



Kemudian



dalam



perencanaan



perawatan, perawat bisa melibatkan keluarga Ny.Y seperti suami,ibunya 



atau mertua Ny.Y. Jika konflik tidak



terselesaikan,



lakukanlah negosiasi dengan Ny.Y berdasarkan



pengetahuan



biomedis



perawat tersebut. Misalnya :  Ikan Laut yang kaya akan Zat besi yang berguna untuk pembentukan myoglobin, yang membawa oksigen ke jaringan otot dan hemoglobin yang memberi oksigen ke darah dan menjaga asupan yang cukup.  Pergi ke dukun bayi, hal ini tidak di benarkan karena memijat perut pada saat kehamilan dapat mengakibatkan hal yang membahayakan bayi yang ada di dalam perutnya.  Minum jamu, hal ini tidak dibenarkan karena jamu mengandung campurancampuran / ramuan-ramuan yang berbahaya yang bisa mengakibatkan bayi 3.



3



Setelah



menjadi



kuning



bahkan



meninggal dalam kandungan. asuhan Melakukan pendekatan dengan



diberikan



keperawatan



selama



(1x24jam) Cultural



diharapkan



klien



memahami Reconstruction:



tentang penyakit yang dialaminya



o



Care



Memberikan



cara



Repartening informasi



/



mengenai



dan cara penanganannya. Dengan



kondisi klien dengan membantu klien



Kriteria Hasil :  Klien bersedia



memilih serta menyarankan hal-hal dilakukan



tinndakan kuretase.  Klien mengetahui



dan



mengerti jenis makanan yang



yang



dapat



meningkatkan



derajat



kesehatan klien. Sebagai contoh klien mempunyai



pantangan



mengkonsumsi



makanan



untuk ikan



laut



dapat meningkatkan kondisi



dimana ikan laut itu sangat baik



kesehatannya.



dikonsumsi karena mengandng zat besi yang dibutuhkan oleh wanita hamil. Kita bisa menyarankan klien untuk lebih banyak makan daging, buncis, sayuran hijau, kacang, kerang dan produk padi yang diperkaya zat besi. Sedangkan jamu bisa kita ganti dengan vitamin dari buah-buahan maupun resep dokter. o



Melibatkan keluarga untuk turut serta memberikan pengertian kepada klien bahwa



makanan



membantu



yang



bergizi



meningkatkan



kondisi



kesehatannya. o



Selanjutnya perawat bisa memberikan kesempatan



pada



memahami



informasi



Ny.Y yang



untuk telah



diberikan dan melakukannya. o



Lalu tentukan tingkat perbedaan Ny.Y melihat



dirinya



dari



budaya



kelompoknya sendiri. o



Kemudian gunakan pihak ketiga bila perlu,seperti



tetangga



atau kerabat



dekat Ny.Y. o



Dan terjemahkan terminologi gejala Ny.Y



tersebut



ke



dalam



bahasa



kesehatan yang mudah dipahami Ny.Y dan orang tuanya. o



Terakhir berikan informasi pada Ny.Y tentang sistem pelayanan kesehatan.



G. Implementasi



No dx 1.



Hari/tanggal



Jam



Senin, 20 Maret 08.00 2017



Tindakan yang diberikan Cultural Care Preserventiation Mantenance 1. Melakukan komunikasi dengan px. 2. Mengidentifikasi perbedaan konsep antara perawat dengan px. 3. Melakukan diskusi mengenai perbedaan budaya yang dimilikinya dengan Ny. Y yang masih percaya kepada dukun serta



2.



Senin, 20 Maret 08.30 2017



sihir dan hal-hal gaib. Culturalcare Accmodation Negotiation 1. Melakukan pemahaman mengenai kebudayaan



klien



sepanjang



tidak



memperburuk proses intra natal px. 2. Melakukan negosiasi budaya dengan px berdasarkan 3.



Senin, 20 Maret 09.00 2017



pengetahuan



biomedis



perawat. Cultural Care Repartening/Reconstruction 1. Memberikan edukasi kepada klien mengenai kondisinya dan menyarankan hal-hal yang dapat meningkatkan derajat kesehatan px. 2. Memberikan kesempatan pada px untuk memahami informasi yang diberikan dan dapat dilakukan.



H. Evaluasi S : px mengatakan sudah paham mengenal informasi yang diberikan perawat. O : - px tampak sudah mulai patuh terhadap pengobatan medis yang diberikan. - px tampak sudah mulai melakukan interaksi sosial dengan baik. A : Masalah teratasi, tujuan tercapai. P : Pertahankan kondisi px.