Audit SDM 2020 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Nama : Muhammad Naafi’ NIM : 042308346



TUGAS TUTORIAL KE-2 PROGRAM STUDI MANAJEMEN Nama Mata Kuliah Kode Mata Kuliah Jumlah sks Nama Pengembang Nama Penelaah Status Pengembangan Tahun Pengembangan Edisi Ke-



No 1



2



: : : : : : : :



Audit SDM EKMA 4476 2 SKS Ni Wayan Marsha, S.ST.Par., M.Par Efraim Bavi Priyana, S.Tr.Par., M.Par Baru 2020.2 2 (Dua)



Tugas Tutorial



Skor Maksimal



Terdapat 5 cara pendekatan audit SDM menurut Wether dan Davis. Sebutkan dan jelaskan! Pada saat dilakukan audit SDM di bagian HRD (human resource department) pada suatu perusahaan, sistem seleksi salah satu bagian penting untuk diperhatikan. Auditor harus memahami dan mampu memeriksa kelengkapan dan ketepatan sistem seleksi yang berlaku dalam perusahaan.



30



Sumber Tugas Tutorial Modul 3 KB 1



40



Modul 3 KB 2



30



Modul 4 KB 2



a. Sebutkan dan jelaskan indikator kunci keberhasilan auditor melakukan audit fungsi seleksi! b. Berikan contoh kuesioner audit fungsi seleksi yang ada di perusahaan tempat kerja anda atau perusahaan yang anda ketahui, dengan diisi kondisi dan penjelasannya.



3.



Pada tahun 2020 banyak hotel melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) dikarenakan adanya pandemic covid 19 yang



berdampak pada perkonomian, antaranya adalah dunia pariwisata indonesia dan dunia. Hotel X memiliki 400 karyawan, pada bulan Juli 2020 Hotel X harus melakukan PHK dengan pemutusan kerja dari Hotel X kepada 15 karyawan dan PHK karena pengunduran diri sebanyak 5 karyawan dikarenakan gaji hanya dibayarkan 30% dari gaji pokok selama masa pandemic. Dengan adanya kasus hitunglah: a. Separation rate b. Resignation rate * coret yang tidak sesuai



ilustrasi



diatas,



Jawab :



1. Audit SDM menurut Werther dan Davis memiliki beberapa pendekatan, antara lain adalah: a. Pendekatan Komparatif Dalam pendekatan ini, obyek audit dibandingkan dengan suatu standar tertentu yang merupakan kondisi ideal atau kondisi yang diharapkan. Standar yang menjadi acuan ini bisa berasal dari teori yang sudah dianggap benar, atau bisa juga berasal dari benchmarking terhadap perusahaan atau organisasi lain yang dianggap sebaga best practices dalam pengelolaan SDM di industrinya.



b. Pendekatan Otoritas luar Audit SDM bisa dilakukan oleh atau mengacu pada pihak luar yang berwenang seperti pemerintah atau asosiasi industri. Terkait dengan industri penerbangan misalnya, ada beberapa standar yang terkait dengan pengelolaan SDM perusahaan, misalnya rasio jumlah cabin crew dengan penumpang atau dengan ground staff.



c. Pendekatan Statistik Pendekatan statistik juga dapat digunakan dalam audit SDM. Dalam pendekatan ini, tentu auditor harus memahami dan menguasai cara atau metode pengambilan sampel sampai dengan pengolahan dan analisis data. Pendekatan statistik bisa digunakan dalam audit kepuasan kerja, audit tingkat keluar masuknya (turn over) pegawai, perencanaan SDM, dan sebagainya.



d. Pendekatan ketaatan terhadap kebijakan dan peraturan Pendekatan ketaatan terhadap kebijakan dan peraturan merupakan salah satu pendekatan yang populer dalam audit SDM. Dalam pendekatan ini, obyek audit dibandingkan dengan kebijakan dan peraturan yang ada baik kebijakan dan peraturan internal perusahaan maupun eksternal. Pendekatan ini dapat digunakan untuk melihat ketaatan praktek pengelolaan SDM terhadap SOP yang ada mulai dari perencanaan SDM, rekrutmen dan seleksi, pelatihan dan pengembangan karir, penilaian kinerja, sampai pada kompensasi atau balas jasa. Audit SDM juga dapat mengacu pada peraturan perundangan yang berlaku seperti upah minimum, struktur dan skala gaji, serikat pekerja, keselamatan dan kesehatan kerja, dan sebagainya.



e. Pendekatan Management by Objective (MBO) Pendekatan Management by Objective (MBO) dalam audit SDM dilakukan untuk membandingkan obyek audit dengan tujuan yang telah ditetapkan. Tujuan ini umumnya terbagi dalam efektivitas dan efisiensi pengelolaan SDM. Dalam hal efisiensi, misalnya yang umum dilakukan adalah dengan membandingkan realisasi biaya SDM dengan anggaran. Sedangkan terkait efektivitas, misalnya audit SDM dilakukan untuk menilai kecepatan pengisian suatu lowongan pekerjaan, gap kompetensi karyawan, evaluasi keberhasilan pelatihan, dan sebagainya. Pendekatan ini tentu saja hanya dapat digunakan apabila perusahaan sudah menetapkan target yang akan menjadi acuan pelaksanaan audit SDM.



2. Kelengkapan dan ketepatan sistem seleksi yang berlaku dalam perusahaan a. Agar audit fungsi seleksi bisa efektif, Auditor juga harus memahami dan mampu memeriksa kelengkapan dan ketepatan Sistem Seleksi yang ada, berlaku dalam perusahaan dengan mengacu pada indikator kunci keberhasilan yaitu : •



Penetapan selection ratio yang tepat.







Ketersediaan Standard Operating Procedure (SOP) Seleksi







Seleksi adminstratif yang selaras dengan persyaratan jabatan







Ketepatan tes pengetahuan umum dan keahlian profesi .







Ketepatan tes potensi dan kompetensi, dengan menggunakan metode dan peralatan tes yang tepat.







Kelengkapan dan keakuratan test kesehatan







Pertimbangan pengguna



Selanjutnya, dalam melakukan audit seleksi, auditor harus memperhatkan: •



Apakah selection ratio yang digunakan sudah tepat?







Alat tes apa saja yang digunakan, dan apakah sudah tepat?







Apakah seleksi dilakukan bebas bias?







Apakah perusahaan sudah menerapkan E-selection dan sudah terintegerasi dengan fungsi-fungsi MSDM lainnya?



b. Contoh Kuisioner Audit Fungsi Seleksi :



Contoh 1 :



Sumber : http://digilib.unhas.ac.id/opac/detail-opac?id=2046



Contoh 2



KUESIONER PENGENDALIAN MANAJEMEN KPM Obyek Review : Sistem Seleksi Lokasi Review : Departemen Rekrutmen & Staffing WP Ref. No Management Proses yang Direview



1 Apakah perusahaan sudah memiliki kebijakan SDM terkait dengan seleksi pegawai yang mendukung strategi bisnis?



2



Apakah perusahaan memiliki Standard Operating Procedure (SOP) Seleksi pegawai? Jelaskan jawaban anda!



Apakah seleksi pegawai yang dilakukan berbasis kompetensi? 3 Jelaskan jawaban anda!



4 Apakah seleksi pegawai untuk setiap posisi jabatan menggunakan selection ratio? Jelaskan jawaban anda!



Apakah seleksi pegawai dilakukan oleh pihak internal perusahaan 5 (Unit SDM)? Mohon jelaskan !



6 Apakah seleksi pegawai menggunakan pihak eksternal ( institusi profesional ) ? Mohon jelaskan pertimbangan yang digunakan dalam menentukan institusi profesional ?



Apakah seleksi pegawai menggunakan tahapan berikut : 7



a. Tahap I Seleksi administratif? b. Tahap II. Test keahlian profesi c. Tahap III. Tes potensi dan tes kompetensi



Kondisi & Penjelasan



Lampiran



d. Tahap IV Test kesehatan dan Wawancara pengguna ? e



Pelaporan?



Jelaskan jawaban anda untuk setiap tahap!



8 Apakah dalam tes keahlian profesi dilakukan tes pengetahuan umum, tes bahasa Inggeris dan tes bidang profesi? Jelaskan jawaban anda!



9



Apakah tes kompetensi sudah selaras dengan profil dan tingkat penguasaan kompetensi dari posisi jabatan ? Jelaskan jawaban anda !



Apakah alat tes yang digunakan sudah reliabel, valid, dan bebas bias 10 tanpa diskriminatif?



11 Apakah wawancara pengguna menggunakan metode, pedoman dan kriteria/rating kompetensi yang sama? Jelaskan jawaban anda !



Apakah proses seleksi menggunakan tools/perangkap tes 12 yang mutakhir/ terkini? Jelaskan jawaban anda!



13 Apakah alat seleksi yang digunakan selalu dievaluasi secara berkala?



Sumber : BMP Audit SDM EKMA 4476/ Modul 3



3. Pada tahun 2020 banyak hotel melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) dikarenakan adanya pandemic covid 19 yang berdampak pada perkonomian, antaranya adalah dunia pariwisata indonesia dan dunia. Hotel X memiliki 400 karyawan, pada bulan Juli 2020 Hotel X harus melakukan PHK dengan pemutusan kerja dari Hotel X kepada 15 karyawan dan PHK karena pengunduran diri sebanyak 5 karyawan dikarenakan gaji hanya dibayarkan 30% dari gaji pokok selama masa pandemic. Dengan adanya kasus ilustrasi diatas, hitunglah: • Separation rate • Resignation rate



a. Separation Rate = Number of separations during the month x 100% Total number of employees at mid month Separation rate = 15 x 100% 400 Separation rate = 3,75% Jadi tingkat separation rate pada bulan Juli tahun 2020 sebesar 3,75% b. Resignation rate = Total resignation x 100% Total number of employees Resignation rate = 5 x 100% 400 Resignation rate = 1,25% Jadi tingkat resignation rate perusahaan tersebut adalah 1,25%



Sumber : BMP Audit SDM EKMA4476 Modul 3 dan 4 http://digilib.unhas.ac.id/opac/detail-opac?id=2046