Bab I Askep Sehat Jiwa [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS AKHIR KEPERAWATAN JIWA ASUHAN KEPERAWTAN SEHAT JIWA DEWASA MUDA PADA NN. D DI SERDAM



Dosen Pembimbing : Ns, Ridha Mardiyani, M.Kep



Disusun Oleh: Hanafi Setiawati Lestari Riski Risdian Pitri Dwiana Lestari Tria Nuryanti Siti Musyaroh Ya’ Reynaldi Kusuma Pratama Dayang Nurul Indah Oktaviani Artanti Fezi Buana Algi Fahri Bambang Kurniawan Ria Afriani



SRP20317041 SRP20317045 SRP20317043 SRP20317048 SRP20317000 SRP20317046 SRP20317000 SRP20317000 SRP20317000 SRP20317000 SRP20317000 SRP20317000 SRP20317000



PROGRAM STUDI NERS REGULER -A SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH PONTIANAK 2020



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa dewasa adalah masa pencarian kemantapan dan masa reproduktif, yaitu masa yang penuh dengan masalah dan ketegangan emosional, periode isolasi, periode komitmen dan masa ketergantungan, perubahan nilai-nilai, kreativitas, dan penyesuaian diri pada pola hidup yang baru. Secara etimologis, istilah dewasa berkaitan erat dengan istilah “adult” yang berasal dari kata kerja bahasa latin, seperti halnya istilah “adolesene-adolescere” yang berarti “tumbuh menjadi kedewasaan”. Dalam konteks lain, “adult” berasal dari kata kerja adultus dapat diartikan “ telah tumbuh menjadi kekuatan dan ukuran yang sempurna atau telah menjadi dewasa”. Oleh karena itu, orang dewasa adalah individu yang telah menyelesaikan pertumbuhan sebelumnya dan siap menerima kedudukan dalam masyarakat bersama orang dewasa lainnya (Mariani, 2015). Pertumbuhan sebelumnya yang dimaksudkan adalah pertumbuhan sebelum menuju ke masa dewasa. Masa dewasa disini menurut Hurlock dibagi dalam tiga kelompok yaitu pertama, masa dewasa dini secara usia dimulai umur 18 tahun sampai sekitar40 tahun. Kedua, masa dewasa madya dimulai umur 40 tahun sampai sekitar 60 tahun. Ketiga, masa dewasa lanjut dimulai umur 60 tahun sampai kematian (Elizabeth & Hurlock, 1980). Erickson mengatakan bahwa seseorang yang digolongkan dalam usia dewasa awal berada dalam tahap hubungan hangat dekat dan komunikatif dengan atau idak melibatkan kontak seksual. Apabila gagal dalam bentuk keintiman, ia akan mengalami isolasi (merasa tersisihkan dari orang lain, kesepian, menyalahkan diri karena berbeda dari orang lain) (Monks et all., 2006). Menurut para ahli psikologi perkembangan, Santrock, orang dewasa muda termasuk masa transisi, baik transisi secara fisik, transisi secara intelektual, serta transisi peran sosial. Agoes Soejanto memandang masa adolescence, sebagai masa peralihan dari masa remaja atau masa pemuda ke masa dewasa (Mariani, 2015). Dari tiga pengertian dewasa awal



dapat disimpulkan bahwa dewasa awal merupakan masa dimana fisik dan tertentu mengalami perubahan yang bersamaan dengan masalah-masalah penyesuaian diri dan harapanharapan terhadap perubahan yang muncul pada dirinya. Hurlock mengkategorikan masa dewasa dini pada dua bagian, yaitu masa dewasa dini dalam konteks penyesuaian pribadi dan sosial serta masa dewasa dini dalam konteks penyesuaian pekerjaan dan keluarga. Masa dewasa dini atau masa dewasa awal merupakan masa yang bertanggung jawab (Dariyo, 2003). Menurut Hurlock dan Havighurs tugas atau tanggung jawab pada masa dewasa awal ini sangatlah banyak. Maka dari itu perlulah persiapan saat memasuki masa dewasa awal ini. Masa dewasa dikatakan sebagai masa yang sulit dan bermasalah. Hal ini dikarenakan seseorang harus mengadakan penyesuaian dengan peran barunya. Ada tiga faktor yang membuat masa ini begitu rumit yaitu; pertama, individu ini kurang siap dalam penuh konflik. Orang dewasa awal diharapkan dapat memainkan peranan baru, seperti peran suami istri, orang tua, pencari nafkah, danmengembangkan sikap baru, keinginan baru, dan nilai-nilai baru, sesuatu dengan tugas barunya (Mariani, 2015). Selain itu, masa dewasa awal mulai membentuk kehidupan keluarga dengan pasangan hidupnya, yang telah dibina sejak masa remaja atau masa sebelumnya. Havighurst mengemukakan tugastugas pada masa dewasa awal, diantaranya mencari dan menemukan calon pasangan hidup, membina kehidupan rumah tangga, meniti karier dalam rangka memantapkan kehidupan ekonomi rumah tangga, dan menjadi warga negara yang menghadapi babak baru bagi dirinya dan tidak dapat menyesuaikan dengan babak atau peran baru ini. Kedua, karena kurang persiapan, maka ia kaget dengan dua peran atau lebih yang harus diembannya secara serempak. Ketiga, ia tidak memperoleh bantuan dari orang tua atau siapapun dalam menyelesaikan masalah (Jahya, 2011). Jadi apabila tugas-tugas pada masa dewasa awal ini tidak terselesaikan dengan baik maka bisa menimbulkan rasa yang tidak tenang seperti stres atau kecemasan.



Ada kegelisahan yang dalam, biasanya memikirkan suatu permasalahan yang dihadapi. B. Rumusan Masalah Ada beberapa masalah yang akan dibahas dalam makalah ini yang berhubungan dengan perkembangan masa dewasa muda, adapun masalah-masalah itu diantaranya sebagai berikut: 1. Apa yang dimaksud dengan konsep kesehatan sehat jiwa? 2. Apa yang dimaksud dengan konsep dewasa muda? 3. Bagaimana asuhan keperawatan secara teori pada pasien sehat jiwa? C. Tujuan 1. Umum Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada pasien perkembangan dewasa muda. 2. Khusus a. Untuk mengetahui konsep dari sehat jiwa b. Untuk mengetahui konsep dari dewasa muda c. Untuk mengetahui asuhan keperawatan secara teori pada pasien sehat jiwa.



BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Keseahatan Jiwa Kesehatan jiwa yaitu organo-biologis (fisik atau jasmani) dan psiko-edukatif (mental-emosional), sosio-kultural (Efendi & Makhfudli, 2009). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, sehat adalah keadaan bugar dan nyaman seluruh tubuh dan bagian lainnya. Bugar dan nyaman adalah relatif, karena bersifat subjektif sesuai dengan orang yang mendefinisikan dan merasakannya. Komponen tubuh manusia bukan hanya fisik , tetapi ada juga psikologis, lingkungan sosial, dan spriritual. Sedangkan Jiwa yang sehat didefinisikan dengan tepat, meskipun demikian ada beberapa indikator yang untuk menilai kesehatan jiwa. Karl meinger mendefinisikan bahwa orang yang sehat jiwa adalah orang yang mempunyai kemampuan untuk menyesuaikan diri pada lingkungannya, dan berinteraksi dengan baik, tepat, dan bahagia (Yusuf, dkk, 2015). Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kesehatan jiwa bukan sehat fisik, tetapi juga menyangkut bio-psiko-sosio-kultural dan mampu menyesuaikan diri untuk berinteraksi baik, tepat dengan lingkungannya. B. Ciri-ciri Sehat Jiwa Menurut WHO (World Health Organization, 2008) ciri-ciri sehat jiwa yaitu : 1. Sikap positif kepada diri sendiri Individu menerima dengan baik dirinya sendiri secara utuh dan menyadari kelebihan dan kekurangan dirinya sendiri. 2. Tumbuh kembang dan beraktualisasi diri



Individu yang mengalami perubahan dalam tahap tumbuh kembang dan dapat mengapresikan potensi atau bakat yang ada dalam dirinya.



3. Integrasi Individu menyadari bahwa yang ada dalamdirinya adalah satu kesatuan utuh dan mampu bertahan terhadap stress dan dapat mengatasi kecemasan yang ada. 4. Persepsi sesuai dengan kenyataan Individu memamhami terhadap stimulus eksternal sesuai dengan kenyataan yang ada, persepsi individu dapat berubah terhadap informasi baru, dan memiliki empati terhadap orang lain. 5. Otonomi Individu bisa mengambil keputusan dengan bertanggung jawab dan mampu mengatur kebutuhan yang menyangkut dirinya tanpa bergantung terhadap orang lain. C. Faktor –faktor yang mempengaruhi aspek kesehatan jiwa Menurut (Hakim, 2010) Masalah pada kesehatan jiwa adalah permaslahan yang harus diatasi secara komprehensif, faktor pendukungnya adalah sebagai berikut: 1. Faktor fisik (organo biologis) Faktor fisik cukup dapat mempengaruhi kualitas kesehatan jiwa pada seseorang, contohnya yaitu saat seseorang mengetahui bahwa tubuhnya digerogoti kanker pada saat itu juga seseorang telag kehilangan sebagian kehidupannya, walaupun secara pemikiran sadar teapi mental emosionalnya telah terganggu dan mempercepat proses penurunan sistem kekebalan tubuh secara drastis dan semngat hidupnya juga berkurang.



2. Faktor mental/emosional (psikoedukatif) Kekuatan pada mental dan emosional yang mendukung, dan saran positif diperlukan untuk membangunkan semangat hidup dalam mengembalikan kesehatan secara jasmani dan rohani. 3. Faktor sosial budaya (sosial kultural) Lingkungan



keluarga



menyempurnakan



dan



konsep



satu



darah



kesehatan



sangat



mental



diperlukan



emosional



untuk



seseorang,



komunikasi dalam keluarga sangat dibutuhkan dalam mengatasi setiap permasalahan yang datang kapan saja dalam hidup. Dalam keluarga, lingkungan, budaya, sangat menentukan kualitas kesehatan mental emosional seseorang dalam menghadapi setiap permasalahan yang ada. D. Karakteristik aspek kesehatan jiwa Menurut (Videback, 2008) karakteristiknya dibagi menjadi 7 yaitu: 1. Otonomi dan kemandirian Individu dapat melihat dirinya untuk menemukan nilai dan tujuan hidup. Individu yang otonomi dan mandiri dapat bekerja secara independen atau kooperatif dengan orang lain tanpa kehilangan otonom. 2. Memaksimalkan potensi diri Individu mempunyai orientasi pertumbuhan dan aktualisasi diri. 3. Menoleransi ketidakpastian hidup Individu menghadapi tantangan sehari-hari dengan harapan dan pandangan positif walaupun tidak mengetahui apa yang akan terjadi di masa depan. 4. Harga diri Individu memiliki kesadaran yang realistis terhadap kemampuannya. 5. Menguasai lingkungan Individu dapat menghadapi dan mempengaruhi kemampuan dan juga keterbatasannya.



6. Orientasi realistis Individu mampumenoleransi stres dalam kehidupan, merasakan cemas atau berduka sesuai dengan keadaan, mengalami kegagalan tanpa merasakan hancur. Menggunakan dukungan keluarga dan teman untuk mengatasi krisis karena stres tidak akan berlangsung selamanya. E. Dewasa Muda 1. Pengertian Dewasa Muda Masa dewasa muda dimulai sekitar usia 18 sampai 22 tahun dan berakhir pada usia 35 sampai 40 tahun (Lemme, 1995). Lebih lanjut Lemme (1995), menjelaskan bahwa masa dewasa adalah masa yang ditandai dengan adanya ketidaktergantungan secara finansial dan orangtua serta adanya rasa tanggung jawab terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan. Sejalan dengan yang dikatakan Lemme, Hurlock (dalam Lemme, 1995) menegaskan kembali mengenai tanggung jawab tersebut, bahwa individu dewasa adalah individu yang telah menyelesaikan pertumbuhannya dan siap menerima kedudukan dalam masyarakat bersama dengan orang dewasa lainnya. Hurlock (dalam Lemme, 1995) mengatakan bahwa masa dewasa muda merupakan periode penyesuaian terhadap pola-pola kehidupan baru dan harapan-harapan sosial baru. Individu diharapkan dapat menjalankan peranperan barunya sebagai suami/istri pencari nafkah, orangtua, yang disisi lain dapat mengembangkan sikap, keinginan dan nilai sesuai dengan tujuan yang baru. Dapat diambil kesimpulan bahwa dewasa muda adalah masa dimana individu memiliki tanggung jawab atas tindakan, sikap, keinginan yang ia miliki dan tidak bergantung pada orang lain. Pada tahapan perkembangan ini, dewasa muda memiliki tugas utama yang harus diselesaikan seperti meninggalkan rumah, memilih dan mempersiapkan karir, membangun



hubungan dekat seperti persahabatan dan pernikahan dan memulai untuk membentuk keluarga sendiri (Atwater & Duffy, 2005). 2. Tugas pada Tahapan Perkembangan Dewasa Muda Individu yang berada pada masa dewasa muda ternyata memiliki berbagai tugas dalam perkembangannya. Tugas-tugas tersebut meliputi aspek-aspek sosial



dalam



hidup



individu



tersebut,



misalnya



aspek



hubungan



interpersonal, pekerjaan, dan lainnya. Havighurst (dalam Lemme, 1995) mengungkapkan tugas-tugas perkembangan masa dewasa muda, yaitu: a. Menentukan pasangan hidup. Seperti yang dikatakan oleh Erikson bahwa krisis yang dialami pada masa dewasa muda adalah intimacy atau kedekatan dengan orang lain disekitarnya. Jika krisis utama ini mampu diselesaikan oleh individu maka individu akan memiliki hubungan yang baik dan sehat dengan lawan jenis. b. Belajar untuk menyesuaikan diri dan hidup bersama pasangan (suami atau istri). Ketika individu telah mampu menemukan pasangan hidup, ia harus mampu beradaptasi dengan pasangannya dan mulai untuk membentuk keluarga. c. Membentuk keluarga. d. Belajar mengasuh anak. e. Mengelola rumah tangga. f. Meniti karir atau melanjutkan pendidikan. g. Mulai bertanggung jawab sebagai warga negara secara layak. Contoh bertanggung jawab sebagai warga negara secara layak adalah membayar pajak, peduli terhadap lingkungan sekitar, mengikuti pemilu dan lainnya. h. Memperoleh kelompok sosial yang sejalan dengan nilai-nilai yang dianutnya. Dapat dilihat bahwa tugas perkembangan yang dimiliki usia dewasa muda adalah membentuk hubungan sosial dengan orang lain, dan lingkungan di



sekitarnya. Individu dituntut untuk mampu mengembangkan diri dan beradaptasi dengan lingkungannya. Telah disebutkan di atas oleh Havighurst bahwa meniti karir merupakan tugas perkembangan pada usia dewasa muda. Okun (dalam Turner & Helms, 1987) menjabarkan sembilan tugas yang lebih spesifik dalam bidang pekerjaan yang harus diselesaikan oleh dewasa muda, yaitu: a. Belajar bagaimana pekerjaan dapat diselesaikan, mengerti mengenai sistem kerja, dan tahu bagaimana memberikan performa yang baik untuk menjadi seorang karyawan. Dengan kata lain, individu mampu untuk mendapatkan dan meningkatkan kemampuan-kemampuan dalam bidang pekerjaannya serta orientasi yang dibutuhkan untuk mencapai sukses. b. Menerima status subordinat secara profesional dan organisasional. Pada tugas ini, individu dituntut untuk dapat bekerja dalam struktur organisasi dan menerima konsekuensi sebagai seorang bawahan dan/atau atasan. c. Menerima tanggung jawab atas fungsi dan tugas pekerjaan yang tengah dijalani. d. Dapat beradaptasi dan membina hubungan baik dengan atasan dan juga rekan kerja. e. Dapat menunjukkan bahwa individu tersebut dapat memelihara pekerjaan tersebut serta mengalami peningkatan dan kemajuan. f. Mencari dan berkonsultasi dengan mentor dan sponsor. g. Dapat menyeimbangkan hubungan antara pekerjaan dengan minat dan hubungan dengan orang lain yang dimiliki diluar pekerjaan. h. Mempertimbangkan kembali pilihan utama, sehingga individu dapat mengikuti jenis pekerjaan sesuai dengan umpan balik yang diterima dan outcome yang sebenarnya dari pekerjaan. i. Belajar memahami dan mengatasi perasaan frustrasi, kekecewaan dan kesuksesan dan/kegagalan.



F. Kesiapan Peningkatan Perkembangan Dewasa Muda Kesiapan peningkatan perkembangan dewasa muda adalah tahap perkembangan pada usia 18 - 40 tahun. Perkembangan psikososial pada dewasa muda adalah keintiman atau keakraban dengan orang lain, terutama lawan jenis yang memperlihatkan kasih sayang dan cinta. Pada tahap ini, individu mencoba untuk mandiri, mempunyai pekerjaan membangun keluarga, dan mencakupi kebutuhan dirinya. Interaksi yang dilakukan mengarah pada bekerja, perkawinan dan mempnyai keluarga serta menjadi bagian dari masyarakat (Keliat, dkk, 2015). Jika perkembangan tidak tercapai maka dapat terjadi isolasi. G. Tanda dan Gejala 1. Subjektif : a. Melakukan hal-hal positif b. Menolong orang lain c. Berinteraksi dengan orang lain terutama lawan jenis d. Memiliki motivasi yang tinggi 2. Objektif : a. Memiliki pekerjaan dan keluarga b. Mengembangkan bakat c. Mempunyai keluarga d. Bersosialisasi dengan masyarakat e. Berpartisipasi dalam kegiatan di masyarakat f. Memiliki ide yang kreatif dan inisiatif D. Tujuan Asuhan Keperawatan 1. Kognitif, dewasa muda mampu : a. Mengetahui perkembangan dewasa muda b. Mempunyai pengetahuan untuk bekerja c. Memahami pentingnya kelompok sosial



2. Psikomotor, dewasa muda mampu : a. Mempunyai pekerjaan b. Mempunyai hubungan intim dengan lawan jenis c. Aktif dalam kegiatan masyarakat 3. Afektif, dewasa muda mampu : a. Mengendalikan emosi b. Memiliki rasa kepercayaan diri c. Memiliki jiwa penolong d. Mencintai keluarga dan pekerjaan H. Tindakan Keperawatan 1. Tindakan pada dewasa muda Tindakan keperawatan ners : a. Diskusikan tentang perkembangan



psikososial yang normal dan



menyimpang b. Diskusikan cara mencapai perkembangan sosial yang normal : 1) Menetapkan tujuan hidup 2) Menetapkan karier atau pekerjaan 3) Berinteraksi dengan banyak orang termasuk lawan jenis 4) Memilih calon pasangan hidup 5) Berperan serta melibatkan diri dalam kegiatan di masyarakat c. Diskusikan penyimpangan perkembangan dan cara mengatasinya melalui pelayanan kesehatan 2. Tindakan pada keluarga Tindakan keperawatan ners : tindakan keperawatan ners pada keluarga diberikan kepada teman, pasangan, dan anggota keluarga dari dewasa muda, kegiatannya yaitu : a. Jelaskan perkembangan yang harus dicapai dewasa muda



b. Diskusikan cara memfasilitasi usia dewasa muda untuk bekerja dan mendapat pasangan hidup : 1) Memberi pendapat dan ide tentang pekerjaan 2) Memberi motivasi dan dukungan untuk bekerja 3) Memberi pendapat dan ide tentang pasangan hidup dan keluarga memberi motivasi dan dukungan untuk berkeluarga c. Diskusikan dan motivasi peran serta dalam masyarakat d. Memberi dukungan dan pujian atas keberhasilan dalam bekrja dan kehidupan keluarga 3. Tindakan pada kelompok Tindakan keperawatan ners : a. Edukasi kelompok dewasa muda ditempat kerja sebagai bagian dari kesehatan jiwa di tempat kerja b. Tindakan keperawatan spesialis : terapi kelompok terapeutik dewasa muda 1) Sesi 1 : Stimulasi perkembangan aspek biologis dan psikoseksual 2) Sesi 2 : Stimulasi perkembangan aspek kognitif 3) Sesi 3 : Stimulasi perkembangan aspek emosional 4) Sesi 4 : Stimulasi perkembangan aspek sosial 5) Sesi 5 : Stimulasi perkembangan aspek spiritual 6) Sesi 6 : Monitoring dan evaluasi pengalaman dan manfaat latihan



BAB III ASUHAN KEPERAWATAN PENGKAJIAN KLIEN SEHAT JIWA DEWASA MUDA Nama Mahasiswa : Tria Nuryanti Tanggal Pengkajian



: Jum’at, 25 Desember 2020



Tempat Pengkajian: Di Rumah Sungai Raya Dalam, Gg. Taman Sungai Raya, Komplek Kapuas Mas No. A18 Sumber Data



: Wawancara



A. Identitas Klien Nama Klien Lengkap



: Dwiva Hayati



Nama Panggilan Klien



: Eva/ Dwiva



Umur/TTL



: 22 tahun/ Putusibau, 03 Juli 1998



Jenis Kelamin



: Perempuan



Agama



: Islam



Pendidikan



: Sarjana



Pekerjaan



: Mahasiswa



Suku Bangsa



: Melayu



Status Marital



: Belum Menikah



Alamat Lengkap



: Serdam, Gg. Taman Sungai Raya, Komplek Kapuas Mas, No A18



Nama Ibu



: Murniaty (Alm)



Umur



: 52 Tahun



Pekerjaan



: Pegawai Negeri Sipil (PNS)



Pendidikan



: SMA



Nama Ayah



: Abdurrasyid



Umur



: 57 Tahun



Pekerjaan



: Pegawai Negeri Sipil (PNS)



Pendidikan



: Magister



B. Riwayat Terdahulu 1. Riwayat Prenatal: Klien mengatakan bahwa saat klien dikandung ibunya, ibunya sering memeriksakan kandungannya ke Rumah Sakit setiap trimester kehamilan. 2. Riwayat Persalinan: Klien mengatakan bahwa klien dilahirkan oleh ibunya di Rumah Sakit Putusibau secara normal, klien merupakan anak kedua. 3. Postnatal: Klien mengatakan bahwa ketika klien telah lahir, 3 hari setelah itu klien di pulangkan ke rumah bersama keluarganya. 4. Alergi: Klien mengatakan klien tidak memiliki alergi baik dari makanan, udara maupun dari cuaca. 5. Penyakit dan pengobatan yang pernah diterima: Klien mengatakan bahwa 6. lien tidak pernah menderita penyakit serius maupun keturunan, penyakit yang pernah dideritanya sepertia, sakit perut, demam, flu dan batuk dan sakit gigi serta desminore. C. Kegiatan Kehidupan Sehari-hari 1. Gizi: Klien mengatakan setiap hari selalu mengkonsumsi makanan yang sehat seperti sayur dan buah-buahan. 2. Berat Badan (BB): 50 Kg 3. Tinggi Badan (TB): 152 cm 4. Makan & Minum: Klien mengatakan makan 3 kali sehari dengan nasi ditambah dengan cemilan serta minum air putih kurang lebih sebanyak 5 gelas per hari 5. Tidur: Klien mengatakan jika tidur jam 10 malam dan terbangun jam 4 subuh, klien mengatakan jarang tidur siang



6. Kecacatan dan Keterbatasan: Klien mengatakan tidak memiliki kecacatan dan keterbatasan sejak lahir baik fisik maupun psikologis



D. Pengkajian Fisik 1. Keadaan Kulit: Kulit terlihat bersih, tidak terdapat masa atau benjolan, tidak ada nyeri tekan, warna kulit kuning langsat, kuku tangan dan kaki pendek, keadaan kuku tangan dan kaki bersih, tidak terdapat varises. 2. Kepala & Rambut: Kepala simetris, distribusi rambut tipis, rambut berwarna hitam, kulit kepala bersih, tidak terdapat ketombe, tidak terdapat benjolan, tidak terdapat lesi, tidak ada nyeri tekan, terdapat kerontokan rambut, bentuk wajah bulat. 3. Mata: Mata simetris, konjungtiva anemis, sklera ikterik, distribusi bulu mata tipis, distribusi alis mata terlihat tipis, mata berbentuk sipit, tidak ada sekret pada kedua mata. 4. Telinga: Telinga simetris, tidak terdapat serumen telinga, tidak terdapat benjolan, tidak ada nyeri tekan, bentuk kedua pina simetris. Tidak ada gangguan pendengaran. 5. Hidung: Hidung simetris, tidak ada masa, tidak ada benjolan, pernapasan tidak menggunakan cuping hidung, tidak ada sekret pada hidung, tidak terdapat polip pada hidung. 6. Mulut: Mulut simetris, mukosa bibir kering, tidak terdapat stomatitis, gigi terlihat bersih, tidak terdapat karies gigi, tidak terdapat karang gigi. E. Status Mental 1. Emosi: Klien mengatakan bahwa ia sudah bisa mengontrol emosi nya sejalan dengan berjalannya waktu dn kedewasaannya.



2. Persepsi Sensori: Klien mengatakan tidak pernah mendengarkan suara aneh yang tidak ada wujudnya. 3. Perilaku: Klien mempertahankan kontak mata, serta menjaga privasi dan perasaan orang lain 4. Cara Berbicara : Mengikuti topik lawan bicara 5. Interaksi: Pasien mengatakan tidak memilih dalam pertemanan, bergaul dengan siapa saja. F. Riwyat Personal dan Keluarga 1. Kehidupan keluarga: Klien mengatakan bahwa ia memilki ayah dan ibu serta satu abang laki-laki dan adik perempuan, semenjak tahun 2016 ia diam di Pontianak untuk melakukan kuliah di kampus STIK Muhammadiyah Pontianak. Kaka pertama atau abangnya telah menikah dan adiknya masih kelas 1 SMP. Saat ini sejak tahun 2019 ia memilki ibu sambung karena ibunya telah meninggal pada tahun 2018 silam. 2. Status kesehatan Klien mengatakan saat ini ia tidak memiliki suatu penyakit apapun. G. Hubungan Interpersonal Klien mengatakan untuk hubungan interpersonalnya yang pertama adalah kepada Allah, ayah serta sahabatnya. H. Kemampuan Yang Dimilki Saat ini Klien mengatakan saat ini ia mampu mandiri dengan memiliki bisnis belanja online shop yang dijalankannya lewat media sosial di Instagram dan facebook, dan ia pun mampu untuk tinggal di rumah sendiri jauh dari orang tuanya serta klien mengatakan selalu mencoba untuk menjadi pengganti peran ibu yang baik untuk adiknya yang masih kecil walaupun hanya peran ibu tidak dapat digantikan oleh siapaun termasuk dia maupun orang lain. Namun, klien mengatakan jika dimula dari ini lah sifat dewasa dia mulai tumbuh seiring berjalannya waktu. I. Masalah Keluarga Keluhan dalam keluarga:



Sebagai anak tertua perempuan klien harus memberikan contoh yang baik untuk adiknya maupun abang kandungnya sebagai contoh untuk jadi kakak sekaligus adik yang baik. Semenjak ayah klien memiliki keluarga klien hanya mampu mengikuti walaupun berat namun klientidak menentang dan bersikap dewasa, berbeda dengan sikap saudara kecilnya. J. Identitas Penanggung Jawab Nama Penanggung Jawab Klien



: Abdurrasyid



Umur



: 57 Tahun



Agama



: Islam



Suku Bangsa



: Melayu



Alamat Lengkap



: Jl. Lintas Selatan, No. 43



Telp yang mudah dihubungi



: 0812-4357-6292



Hubungan dengan klien



: Ayah



K. Pencapaian Tugas Perkembangan Dewasa Muda usia 18-25 Tahun Petunjuk teknis pengisian format: 1. Berilah tanda (√) jika klien dan keluarga mampu melakukannya 2. Apabila semua kemampuan tercapai (jawaban “Ya” mencapai 100% maka dikategorikan “Normal” namun bila kurang dari 100% maka dikategorikan “Penyimpangan” No Kemampuan 1 Mempunyai konsep diri dan pedoman hidup yang



Ya √



2 3



realistis Mengerti arah dan tujuan hidup yang diinginkan Merasa mampu untuk mandiri, bertanggung jawab



√ √



4



secara ekonomi dan social Memiliki hubungan yang baik dengan keluarga dan







5 6



orang lain Mempunyai hubungan dekat dengan sahabat Memiliki kehidupan sosial yang berarti



√ √



Tidak



7



Mempunyai komitmen yang jelas dalam bekerja dan







8



interaksi Mampu mengendalikan emosi secara konstruktif dan







9 10



bertanggung jawab Membentuk keluarga baru Menyukai dirinya, mampu mengatasi stress dalam



√ √



11



kehidupannya Tidak menjadi pelaku tindak kriminal atau terlibat dalam







1



masalah narkoba Kemampuan keluarga Membantu individu memilih nilai dan pedoman hidup







2



yang positif Membimbing individu menentukan pilihan pekerjaan







3 4



sesuai bakat dan kemampuan Membimbing individu menentukan pasangan hidup Membimbing individu mengambil keputusan penting



√ √



5



dalam hidup, menikah dan punya anak Membimbing individu untuk mandiri



dengan







6 7



kehidupannya sendiri Memfasilitasi individu menentukan tujuan hidup Segera menghubungi pusat layanan kesehatan bila



√ √



8



menjumpai masalah dengan kesehatannya Membimbing secara bijak bila terlihat tindak kriminal







atau masalah narkoba Diagnosa Keperawatan: Normal: Kesiapan Peningkatan Perkembangan usia dewasa (produktif) L. Analisa Data Data Subjektif: - Nn. D mengatakan bahwa akhir-akhir ini ia dapat mengatur emosinya dengan baik. - Nn. D mengatakan dia sangat menhgargai dirinya dan sangat mencintai dirinya dan selalu



Masalah Afektif Tidak Terganggu



menilai positif lingkungan maupun temantemannya. - Nn. D mengatakan bahwa lebih baik tangan diatas dari pada tangan dibawah, dan ia lebih senang menolong sesame. Objektif: - Nn. D terlihat menyangi keluarga - Nn. D terlihat senang dengan perkuliahan yang ia jalani -



Nn.



D



terlihat



dapat



mengendalikan



emosional - TD : 110/85 mmHg - N : 74 x/ M - S : 36.3 °C - RR : 20 x/ M Subjektif:



Psikomotor tidak terganggu



- Nn. D mengatakan setelah selesai kuliah di semester akhir ia berkeinginan untuk mencari pekerjaan di RS dan selanjutnya melanjutkan study nya di Magister. - Nn. D mengatakan ia pernah mempunyai hubungan



intim



dengan



lawan



jenis



dimasalalunya namun sekarang ia focus menata masa depan. Objektif: - Nn. D terlihat mandiri dirumahnya - Nn. D terlihat sangat mencintai waktu



bersamakeluarganya - Mengembangkan Bakat yang dimiliki Subjektif:



Kognitif tidak terganggu



- Nn. D mengatakan di usianya saat ini ia sering



belajar



menempatkan



untuk



menempatkan posisi yang baik sebagai contoh adiknya. - Nn. D mengatakan bahwa kelompok sosial seperti teman lingkungan itu sangat penting untuk lebih memudahkan mencari ide-ide kreatif. Objektif: - Memiliki ide kreatif - Memiliki ide inisiatif - Belum berkeluarga



M. Diagnosa Keperawatan Normal: Kesiapan Peningkatan Perkembangan usia dewasa (produktif) N. Intervensi Keperawatan Diagnosa Keperawatan Kesiapan



Tujuan



Intervensi Klien



1. Mengetahui



1. Menjelaskan



Keluarga 1. Menjelaskan



Peningkatan



perkembanga



tentang



perkembangan yang



Perkembangan



n dewasa



perkembangan



harus dicapai



usia dewasa



muda



psikososial yang



dewasa muda



(produktif)



2. Mencintai keluarga dan



normal dan menyimpang pada



2. Diskusikan cara memfasilitasi usia



pekerjaan



dewasa muda



3. Aktif dalam



2. Menjelaskan cara



dewasa muda untuk bekerja dan



kegiatan



mencapai



mendapat pasangan



Masyarakat



perkembangan



hidup



psikososial yang



-



Memberi



normal



pendapat dan



-



Menetapkan



ide tentang



tujuan hidup



pekerjaan



-



-



Menetapkan



-



Memberi



Karier



motivasi dan



Mempunyai



dukungan untuk



pekerjaan



bekerja



Berinteraksi



-



Memberi



dengan banyak



pendapat dan



orang termasuk



ide tentang



lawan jenis



pasanga



Memilih calon



hidupdan



pasangan hidup



keluarga



3. Menjelaskan



-



Memberi



penyimpanagan



motivasi dan



perkembangan dan



dukungan untuk



cara mengatasinya



berkeluarga



melalui pelayanan kesehatan



3. Mendiskusikan dan memotivasi peran serta dalam masyarakat 4. Memberi dukungan dan pujian atas



keberhasilan dalam bekerja dan kehidupan keluarga O. Catatan Perkembangan Hari/



Implementasi



Evaluasi (SOAP)



Paraf/



Tanggal/



Nama



Waktu



Jelas



Tindakan Sabtu/ 26



Perawat 1. Jelaskan



Kamis 24 Desember 2020 Jam



Desember



perkembangan yang



16.20 WIB



2020



harus dicapai



Subyektif:



Jam 15.30



dewasa muda



-



2. Jelaskan atau



Nn.D mengatakan lebih mengerti dan tau banyak



diskusikan tentang



mengenai perkembangan



perkembangan



usianya



psikososial yang



-



Nn. D mengatakan mengetahui



normal dan



penyimpangan psikososial yang



menyimpang pada



terjadi di usianya



dewasa muda



-



Nn. D mengatakan masih belum memahami dukungan dan motivasi seperti apa yang harus ada pada dewasa muda agar giat dalam pekerjaan



Obyektif: -



Nn. D terlihat menyimak diskusi yang dilangsungkan



-



Nn. D mampu memahami



perkembangan yang normal dan menyimpang di usianya dengan menjelaskan kembali yang telah di diskusikan secara bersama Analisis: -



Kesiapan Peningkatan Perkembangan usia dewasa (produktif)



Planning: -



Lanjutkan intervensi mengenai cara pencapain perkembanagn psikosial di usia dewasa muda



-



Memberi pendidikan kesehatan mengenai motivasi dan dukungan dewasa muda tentang



Minggu/ 27 1. Berikan



pekerjaan motivasi Jum’at 25 Desember 2020



Desember



dan



dukungan Jam 15.10 WIB



2020



dewasa



Jam 14.30



tentang pekerjaan



muda Subyektif:



2. Jelaskan diskusikan



-



Nn. D mengatakan bahwa ia



dan



mengetahui cara bagaimana



cara



perkembangan psikososial yang



mencapai



normal di usia muda setelah



perkembangan



mendengarkan penjelasan



psikososial



yang -



Nn. D mengatakan ia belum



normal, yaitu:



memiliki pekerjaan tetap karena



-



masih mahasiswa atau pelajar



Menetapkan



Tria Nuryanti



tujuan hidup -



-



-



Nn.D mengatakan setelah



Menetapkan



mendengar penkes yang



Karier



diberikan mulai menata planning



Mempunyai



menggenai pekerjaan yang



pekerjaan



hendak dicapai di usia nya



Berinteraksi dengan banyak



Obyektif:



orang termasuk



-



Nn. D terlihat memahami



lawan jenis



penjelasan dengan menjelaskan



Memilih calon



kembali



pasangan hidup



-



Nn. D terlihat antusias menyimak



-



Nn D masih mengingat diskusi 1 hari yang lalu



Analisis: -



Kesiapan Peningkatan Perkembangan usia dewasa (produktif)



Planning: -



Hentikan intervensi



Tria Nuryanti



BAB IV PEMBAHASAN A. Pengkajian Untuk pegkajian, penulis mengumpulkan informasi yang sistematis mengenai Nn D dengan pendekatan teoritis yang terkait. Dari hasil pengkajian penulis memperoleh beberapa data klien yang sesuai dengan konsep asuhan keperawatan teoritis asuhan keperwatan sehat jiwa. Semua data yang ada pada pengkajian secara teori juga ditemukan pada pengkajian real saat pada pasien Nn. D. Adapun yang menjadi faktor pendukung dari proses pengkajian adalah sikap Nn. D dan keluarganya yang sangat kooperatif sehingga memudahkan panulis dalam memberikan informasi yang dibutuhkan oleh perawat, Sedangkan untuk faktor – sedikit penghambat penulis yaitu jarak tempat tinggl pasien yang jauh sehingga jika ada data yang belum dapat perawat hanya mengkonfirmasi lewat telpon saja. E. Diagnosa Keperawatan Berdasarkan hasil pengkajian kemudian dilakukan proses analisa dan pengelompokkan, penulis merumuskan 1 diangnosa, dengan masalah aktual Bila dibandingkan dengan teori penulis menemukan 1 diagnosa yang sesuai dengan diagnosa keperawatan pada tinjauan teoritis yaitu, Kesiapan Perkembangan Dewasa muda. F. Rencana Keperawatan Pada tahap ini penulis melakukan berbagai kegiatan dengan langkah – langkah penentuan prioritas diagnosa, tujuan dan hasil yang diharapkan berdasarkan kriteria spesifik, dapat diukur (measurable), dapat dicapai (achievable), nyata (reliable), waktu (time). Pada kasus ini penulis membuat rencana keperawatan yang merujuk kepada teori namun disesuaikan kembali



dengan kondisi klien. Ada beberapa rencana yang tidak sama persis dengan teori. Hal ini dimaksudkan agar rencana tersebut lebih cocok dan sesuai dengan kondisi klien saat ini. G. Implementasi Dalam implementasi penulis berusaha untuk memberikan asuhan keperawatan sesuai rencana keperawatan yang telah dibuat pada tahap sebelumnya. Keseluruhan intervensi yang telah penulis rencanakan dapat diimplementasikan kepada Nn. D Selama tiga kali pertemuan yang menjadi hambatan saat memberikan implementasi adalah pertemuan yang singkat dan karena sulit untuk mencocokan jadwal dengan pasien. H. Evaluasi Pada tahap ini penulis menilai sejauh mana keberhasilan yang dicapai dalam pemberian asuhan keperawatan dan membandingkannya dengan tujuan dan kriteria hasil yang telah penulis buat. sehingga penulis dapat menentukan sampai dimana tingkat keberhasilan sesuai dengan tujuan dan sesuai dengan kreteria yang ditentukan oleh penulis. dari hsil evaluasi intervensi yang diberikan sudah berhasil atau tercapai sesuai dengan tujuan yang di buat oleh penulis.



BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Kesehatan jiwa yaitu organo-biologis (fisik atau jasmani) dan psikoedukatif (mental-emosional), sosio-kultural (Efendi & Makhfudli, 2009). Sehat



jiwa



adalah



orang



yang



mempunyai



kemampuan



untuk



menyesuaikan diri pada lingkungannya, dan berinteraksi dengan baik, tepat, dan bahagia (Yusuf, dkk, 2015). sedangkan kesiapan peningkatan perkembangan dewasa muda adalah tahan perkemabngan pada usia 18-40 tahun. perkembangan psikososial pada dewasa muda adalah keintiman atau keakraban dengan orang lain, terutama lawan jenis yang memperlihatkan kasih sayang dan cinta. Tahap peningkatan perkembangan dewasa muda yaitu : dewasa muda mampu untuk mengetahui perkembangan psikososial yang normal dan menyimpang, deawsa muda mampu mencapai perkembangan psikososial yang normal seperti (menetapkan tujuan hidup, menetapkan karier atau pekerjaan, mempunyai pekerjaan, berinteraksi dengan banyak orang termasuk lawan jenis, memilih calon pasangan hidup, berperan serta atau melibatkan diri dalam melibatkan kegiatan di masyarakat), serta dewasa muda mampu mengetahui pernyimpangan perkembangan dan cara mengatasinya melalui pelayanan kesehatan.



B. Saran Saran untuk dewasa awal agar dapat untuk menerapkan perkembangan psikososial yang baik dan normal serta memberikan motivasi kepada dewasa muda agar mencapai perkembangan psikososial yang baik. diharapkan hasil dari penugasan ini bisa menjadi referensi bagi mahasiswa yang sedang mengerjakan tugas keperawatan jiwa.



DAFTAR PUSTAKA Elizabeth B. Hurlock, Psikologi perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Hidup, (Jakarta: Erlangga, 1980), hlm.246 Monks, Knoers & Haditiono, Psikologi Perembangan pengantar dalam Berbagai Bagaiannya, (Yogyakara: Gadjah Mada University Press, 2006), hlm. 135



Rosleney Mariani, Psikologi Perkembangan, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2015), hlm.182