Bab Iv [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

48



BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN



4.1



Gambaran Umum Obyek Penelitian 4.1.1 Sejarah PT. Mandala Multifinance Didirikan pada tahun 1983, PT Mandala MultifinanceTbk bergerak pada bidang usaha pembiayaan dengan fokus utama pembiayaan konsumen kendaraan roda dua. Perusahaan didirikan dengan nama PT Vidya Cipta Leasing Corporation dan telah beberapa kali berganti nama, hingga pada 21 Juli1997 nama PT Mandala Multifinance disahkan olehMenteri Keuangan berdasarkan



Keputusan



MenteriKeuangan



RI



No.323/KMK.017/1997.



Berdasarkankeputusan tersebut, kegiatan usaha Perusahaan meliputi Sewa Guna Usaha, Anjak Piutang, UsahaKartu Kredit, dan Pembiayaan Konsumen. Sejak pertama didirikan, Perusahaan memegang teguh komitmen untuk memberikan pelayananterbaik terhadap konsumen dan mitra bisnis. Komitmen ini diwujudkan melalui pelayanan optimalyang tidak hanya didukung oleh ketersediaan infrastruktur operasional yang memadai tetapi juga dengan pengelolaan sumber daya manusia yang terarah, terpadu, dan berkesinambungan. Pemegang saham utama PT Mandala Multifinance Tbk merupakan para professional yang berpengalaman lebih dari 20 tahun di bidang otomotif, diawali sebagai main dealer sepeda motor di wilayah Lampung dan Jawa Barat. Perusahaan mencatatkan sahamnya dengan kode [MFIN] di Bursa Efek Indonesia pada tanggal l6 September 2005 dengan menjual sahamnya kepada publik sebesar 24,53%. Hal ini bertujuan untuk memperkuat struktur permodalan serta meningkatkan sumber dana untuk modal kerja Perusahaan.Unit Usaha Syariah dibuka



49



pada April 2006 dengan rekomendasi DewanSyariah Nasional – Majelis Ulama Indonesia No.U-075/DSN-MUI/IV/2006. Pembiayaan syariah ini dijalankan dengan dukungan kerja sama dari hampir semua bank syariah diIndonesia



dan



perkembangannya



dari



tahun



ke



tahun



cukup



menggembirakan. 4.2.2 Visi dan Misi PT. Mandala Multifinance Banjarmasin Visi : Menjadi perusahaan pembiayaan terbaik secara finansial yang berorientasi pada pelanggan. Misi : 1. Menyediakan fasilitas pembiayaan dengan cepat dan efektif melalui perbaikan proses kerja, teknologi informasi, dan perluasan jaringan. 2. Mengutamakan kepuasan pelanggan dan mitra usaha. 3. Mengutamakan kemitraan yang saling menguntungkan. 4. Menjaga kredibilitas dan kepercayaan perbankan. Sebagai pedoman agar fokus dalam pencapaian tujuan perusahaan, perusahaan mempunyai visi dan misi, dimana visi dan misi ini telah tercantumdalam website perusahaan, dengan tujuan agar calon pelanggan juga dapatmengetahuinya sehingga timbul kepercayaan dari pihak calon pelanggan terhadapperusahaan.



4.1.3



Struktur Organisasi Struktur organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara setiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Biasanya, struktur organisasi perusahaan akan dibuat dalam struktur fungsional. Yaitu dimana masing-masing posisi memiliki fungsi yang jelas, termasuk dalam menentukan kewenangan serta garis komandi dalam sistem tersebut. Meski demikian, penggambaran struktur organisasi perusahaan ini tidak bisa diberlakukan secara mutlak untuk semua perusahaan. Masingmasing



50



perusahaan memiliki hak untuk membuat struktur organisasi perusahaan mereka, sesuai dengan gaya dan kebutuhan perusahaan tersebut. Tujuan adanya



Struktur



Organisasi



adalah



pencapaian



kerja



ataupun



pendelegasian dalam organisasi yang berdasarkan pada pola hubungan kerja serta lalu lintas wewenang dan tanggung jawab. Dalam menjalankan kegiatan usahanya, PTMandala Multifinance Tbk. Selalu mengacu kepada implementasi tata kelola perusahaan yang baik. Perwujudan praktik ini dibuat sejalan dengan prinsip keterbukaan, akuntabilitas, pertanggung jawaban, independensi, dan keadilan untuk mewujudkan perusahaan yang ideal dengan kinerja maksimal. Pentingnya penerapan tata kelola perusahaan yang baik membawa perusahaan kepada kemajuan yang signifikan dan berkelanjutan. Tata kelola dalam suatu perusahaan dapat memberikan suatu gambaran yang jelas mengenai fungsi, wewenang, dan tanggung jawab yang dimiliki oleh masing-masing bagian dan karyawannya. Berikut Stuktur organisasi yang ada pada PT. Mandala Multifinance, Tbk :



51



Gambar 4.1 Struktur Organisasi 4.1.4



Pembagian Wewenang Kerja Pembagian tugas dan wewenang 1. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tugas RUPS, antara lain: a. Menetapkan target dan melakukan penilaian kinerja masing-masing direksi dan komisaris. b. Mendeleagiskan kepada komisaris tentang pembagian tugas dan wewenang anggota direksi. Wewenang RUPS,Antara lain : 1) Mengangkat dan memberhentikan direksi dan komisaris. 2) Menetapkan auditor eksternal untuk melakukan audit atas 3)



laporan keuangan. Memutuskan hal penting yang tidak termasuk dalam hal-hal



yang bersifat operasional sehari-hari. Dewan Komisaris Tugas dewan komisaris, antara lain : 1. Melakukan pengawasan terhadap kebijakan direksi serta pemberian nasehat kepada direksi. 2. Memberikan pendapat kepada RUPS mengenai masalah strategi atau yang dianggap penting.



52



3. Melaporkan dengan segera kepada RUPS tentang terjadinya gejala menurunnya kinerja perusahaan. Wewenang Dewan Komisaris, antara lain : 1. Memiliki akses terhadap perusahaan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar dan perundang-undangan yang berlaku 2. Mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh direksi. 3. Memberhentikan sementara waktu anggota direksi. Dewan Direksi Tugas Dewan Direksi, antara lain: 1. Memimpin dan mengurus perusahaan. 2. Memelihara, dan mengurus kekayaan perusahaan. 3. Bertanggung jawab penuh dalam menjalankan tugas untuk kepentingan perusahaan sesuai ketentuan yang berlaku. 4. Menetapkan struktur organisasi dan uraian tugasnya. 5. Memberikan penjelasan dan pertanggung jawaban kepada komisaris tentang keadaan dan jalannya perusahaan. Wewenang dewan direksi, antara lain: 1. Menetapkan kebijakan-kebijakan yang berlaku di perusahaan. 2. Mengangkat dan memberhentikan pekerja. 3. Memiliki akses langsung terhadap perusahaan. 4. Sekretaris Perusahaan Tugas Sekretaris perusahaan, antara lain: 1. Mengkoordinasikan rapat direksi dan rapat gabungan direksi dan komisaris 2. Membuat notulen RUPS, rapat direksi dan rapat gabungan direksi dan komisaris. 3. Menyeleksi informasi yang relevan untuk dipublikasikan kepada pemegang saham. Wewenang Sekretaris Perusahaan, antara lain: 1. Mewakili perusahaan untuk berkomunikasi dengan pemegang saham. 2. Mengupayakan kelancaran pelaksanaan agenda Direksi. 3. Menyiapkan laporan perusahaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 4. Menyiapkan laporan kegiatan Sekertaris Perusahaan secara benar dan tepat waktu. Internal Audit Tugas & Tanggung jawab: 1. Tugas utama auditor internal yaitu mengamankan asset perusahaan 2. Melakukan evaluasi terhadap ketaatan perusahaan, apakah sudah berjalan dengan baik atau belum



53



3. Membantu



manajemen



dalam



pencegahan



,pendeteksian



dan



memberikan keyakinan bahwa apa yang dilaporkan bawahan tentang laporan keuangan perusahaan adalah benar Wewenang Internal Audit : 1. Melakukan komunikasi secara langsung dengan Komisaris, dewan direksi dan komite audit 2. Dapat mengakses seluruh informasi mengenai perusahaan terkait dengan tugas dan fungsinya GM HRD&GA Tugas GM HRG & GA 1. Membuat strategi dan kebijakan pengelolaan SDM berdasarkan rencana dan jangka pendek yang telah ditetapkan agar diperoleh SDM dengan kinerja , kapabilitas dan kompetensi yang dinginkan. 2. Mengkoordinir perencanaan tenaga kerja, penilaian kompetensi dan jenjang karir. 3. Menyusun anggaran sesuai dengan rencana kerja dan melakukan control atas penggunaan anggaran agar digunakan dengan efisien. Wewenang GM HRD & GA, antara lain : Mengatur seluruh staff HRD & GA untuk menjalankan rencana strategis operasional. GMIT Tugas GM IT, antara lain: 1. Bertanggung jawab untuk kegiatan perusahaan yang berkaitan dengan pemanfaatan IT. 2. Menentukan arah strategi yang akan diterapkan oleh divisi IT. Wewenang GM IT, antara lain : Mengatur seluruh staff dan property yang dimiliki oleh divisi IT. GM Operation Tugas GM Operation : 1. Bertanggung jawab untuk kegiatan operasional perusahaan. 2. Membuat target perencanaan kegiatan operasional. Wewenang GM Operation, antara lain : 1. Mengatur dan mengawasi semua kegiatan operasional. 2. Bertindak sebagai wakil dari perusahaan untuk kepentingankepentingan perusahaan. GM Finance Tugas GM Finance : 1. Bertanggung jawab terhadap aktivitias keuangan perusahaan



54



2. Bertanggung jawab akan pembukuan perusahaan dan laporkan keuangan perusahaan. Wewenang GM Finance, antara lain Memiliki akses penuh atas kondisi keuangan perusahaan secara keseluruhaan. GM Marketing Tugas GM Marketing, antara lain : 1. Menganalisa dan mengembakan strategi marketing untuk meningkatkan jumlah pelanggan dan area sesuai dengan target yang ditentukan. 2. Melaksanakan koordinasi tugas masing-masing fungsi yang berbeda dibawah pengelolaannya sesuai dengan struktur organisasi yang ditetapkan. Wewenang GM Marketing, antara lain : 1. Memberikan ketentuan-ketentuan khusus yang berlaku dalam program



4.1.5



promosi. 2. Memimpin kegiatan pelaksanaan perusahaa Kegiatan Usaha PT. Mandala Multifinance, Tbk Cabang Banjarmasin merupakan suatu lembaga non bank yang melaksanakan kegiatan pembiayaan konsumen (consumer financing) terhadap pembelian mobil secara kredit dengan perjanjian konsumen akan melakukan angsuran penjualan sesuai dengan perjanjian pembiayaan meliputi hutang pokok, bunga, serta biayabiaya lain yang timbul akibat perjanjian pembiayaan.



4.2



Hasil Penelitian 4.2.1



Prosedur Pembiayaan PT. Mandala Multifinance, Tbk Cabang Banjarmasin yang selama ini dijalankan Prosedur pembiayaan



kendaraan



roda



dua



PT.



Mandala



Multifinance, Tbk Cabang Banjarmasin sebagai berikut: 1. Pemohon mengisi formulir permohonan pembiayaan 2. Pemohon melengkapi berkas pengajuan pembiayaan 3. Kepala Surveyor meregitrasi data pemohon dan mencetak Order Surveyor 4. Surveyor melakukan survey ke rumah pemohon setelah menerima Order Surveyor



55



5. Kepala Surveyor menerima hasul survey a. Jika hasil survey di approved atau permohonan pemohon diterima maka berkas akan dilimpahkan ke bagian Administrasi Purchase Order untuk mencetak Purchase Order. b. Jika survey direjected maka hasil akan disampaikan ke pihak pemohon. 1. Proses Bisnis yang berjalan Pemesanan kredit yaitu proses nasabah memilih Mandala Multifinance sebagai pemberi jasa kredit untuk kendaraan bermotor yang akan dibelinya. Proses ini diawali dengan Konsumen yang ingin memiliki kendaraan bermotor tetapi tidak memiliki dana secara tunai atau cash , konsumen mengirimkan permintaan untuk melakukan pembelian kendaraan secara kredit kepada pihak Mandala Multifinance. Mandala Multifinance bekerja sama dengan beberapa dealer atau agen yang telah dipilih oleh calon nasabah. Setelah calon nasabah memilih jenis kendaraan yang diinginkan dan memilih Mandala Multifinance sebagai jasa pemberi kreditnya, calon nasabah harus mengisi sebuah formulir permohonan kredit. Formulir permohonan kredit yang telah diisi dengan lengkap beserta lampiran-lampiran yang dibutuhkan kemudian dikirimkan oleh dealer kepada pihak Mandala Multifinance untuk ditindak lanjuti. Berkas-berkas diterima oleh bagian Administrasi Marketing, kemudian data-data calon nasabah dimasukan ke dalam sistem yang berjalan. Selanjutnya tim survey yang telah ditugaskan untuk melakukan survey, membawa formulir yang berisikan daftar penilaian terhadap lingkungan tempat tinggal calon nasabah tersebut. Hasil survey yang diperoleh diserahkan kepada bagian Marketing. Bagian ini akan menghitung total perolehan nilai dari calon nasabah. Setelah total keseluruhan nilai diperoleh, maka nilai tersebut



56



akan diberikan kepada pimpinan cabang sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan apakah nasabah ini berhak untuk mendapatkan kredit yang diinginkan atau tidak. Bagian Marketing akan memberitahukan hasil keputusannya kembali kepada tim survey. Jika permohonan kredit calon nasabah diterima, maka tim survey akan menginformasikan kepada dealer, lalu akan disampaikan kepada nasabah atau pembeli itu sendiri. Jika permohonan kredit tersebut ditolak, Tim survey akan langsung menginformasikan



kepada



nasabah.



Bagian



Purchasing



akan



melakukan pengecekan data pemesanan kredit yang baru. Untuk setiap pemesanan kredit yang baru, bagian ini akan mengirimkan Purchase Order dan surat jalan kepada dealer yang berhubungan, sehingga motor dapat langsung dikirimkan kepada pembeli. Setelah itu bagian Purchasing



akan



mengurus



asuransi



yang



dibutuhkan,



lalu



menyampaikan permintaan dana ke bagian Finance cabang. Bagian Finance cabang akan meneruskan permintaan dana tersebut ke bagian Finance pusat. Setelah dana dicairkan, Finance cabang dapat langsung mentransfer dana kepada dealer. Setelah itu pihak dealer akan menyerahkan BPKB dari kendaraan yang dipilih kepada bagian Finance cabang, yang lalu akan diteruskan kepada Finance pusat dan disimpan sampai nasabah melunasi kreditnya. 2. Proses Development User melakukan permintaan/perbaikan program kepada bagian Komite Sistem& Prosedur dengan membuat Form Permintaan/Perbaikan Program sebanyak 3 rangkap : a. Rangkap 1 : diberikan untuk kepala divisi, kepala divisi hanya mengecek saja.



57



b. Rangkap 2 : diberikan ke kepala sub divisi. c. Rangkap 3 : diarsip oleh komite sistem & prosedur. Setelah menerima Form Permintaan / Perbaikan Program dari Komite Sistem & Prosedur, Kepala Sub Divisi akan mengecek apakah program yang diberikan perlu didiskusikan dengan Komite Design. Apabila perlu didiskusikan maka Komite Design membuat / revisi design & spesifikasi berdasarkan prosedur design & spesifikasi sistem bersama dengan Kepala Sub Divisi yang menghasilkan Form Permintaan Persetujuan hasil Design/Spesifikasi yang akan diberikan kepada Kepala Divisi. Kepala Divisi bertugas menyetujui Form Permintaan Persetujuan hasil Design/ Spesifikasi. Jika disetujui maka Kepala Sub Divisi akan membuat Form Hasil Design & Spesifikasi yang akan diberikan kepada PIC yang ditugaskan. PIC akan memberikan Form Hasil Design & Spesifikasi kepada Bagian Developer lalu Bagian Developer akan melakukan implementasi kedalam design sistem. Jika tidak disetujui maka Komite Design akan mengulang proses dari membuat / revisi design& spesifikasi berdasarkan prosedur design & spesifikasi sistem. Apabila tidak perlu didiskusikan maka Kepala Sub Divisi akan membuat / revisi design & spesifikasi berdasarkan prosedur design & spesifikasi sistem. Kepala Sub Divisi membuat Form Permintaan Persetujuan hasil Design/Spesifikasi. Jika Form Permintaan Persetujuan hasil Design/ Spesifikasi disetujui oleh Kepala Divisi maka akan membuat Form Hasil Design & Spesifikasi yang akan diberikan kepada PIC yang ditugaskan. PIC akan memberikan Form Hasil Design & Spesifikasi kepada Bagian Developer lalu Bagian Developer akan melakukan implementasi kedalam design sistem. 3. Teknologi Informasi yang Digunakan



58



PT Mandala Multifinance memiliki total karyawan ± 7000 karyawan yang tersebar di seluruh cabang dari sabang sampai merauke , beberapa hardware yang digunakan untuk medukung proses bisnis yang terjadi dalam PT Mandala Multifinance TBK adalah : a. Menggunakan ±3000 Unit Komputer Setiap



Karyawan



menggunakan 1 Komputer. b. Menggunakan Operating System Linux. c. Pembuatan Program dengan menggunakan Software Java dan eclipse d. Sistem database menggunakan Oracle. 4. Kebijakan Keamanan terhadap Teknologi Informasi Berdasarkan hasil wawancara dengan Manager IT, diketahui bahwa perusahaan telah memiliki standar-standar dalam kebijakan keamanan terhadap TI. Berikut adalah kebijakan keamanan terhadap TI perusahaan tersebut : a. Setiap informasi, data, peralatan komputer, harus dipastikan aman dan tidak untuk dipublikasikan kepada pihak yang tidak berwenang. b. Seluruh karyawan memahami kebijakan pengamanan informasi yang telah dibuat oleh perusahaan. c. Setiap sistem harus didukung oleh strategi back-updan recovery. d. User ID dan Password tidak untuk diberikan kepada orang lain. Setiap orang bertanggung jawab atas setiap transaksi yang terjadi dengan menggunakan user IDnya. e. Yang dapat mengakses server hanya boleh dilakukan oleh bagian TI f.



/ yang berkepentingan dan mendapat ijin dari bagian TI. Data dan laporan dari sistem tidak boleh diberikan kepada orang



lain tanpa sepengetahuan atau tanpa ijin dari pimpinan perusahaan. 5. Risiko Teknologi Informasi Berdasarkan hasil wawancara langsung dengan Manager IT , maka



ditemukan



kemungkinan



terjadinya



risiko-risiko



teknologi



informasi: a. Terjadi nya bencana alam yang tidak dapat dicegah seperti gempa bumi, dll akan menyebabkan kerusakan hardware.



59



b. Human error atau kesalahan dalam penginputan data. c. Biaya yang besar bila ingin mengupgrade hardware dan software. d. Pembuatan program yang terlalu dini akan menyebabkan program itu tidak langsung dipakai atau dibiarkan dahulu. e. Tidak ada nya maintenance yang disinkronisasi dari pusat ke cabang akan terjadi error pada saat melakukan penginputan . f. Penyalahgunaan oleh pihak yang tidak berwenang. g. Umur pemakaian yang telah melewati masa nya. h. Virus yang dapat masuk ke dalam sistem komputer dan merusak data-data yang penting. Proses Penerimaan Kas Flowchart yang menggambarkan alur penerimaan kas PT. Mandala Multifinance, Tbk Cabang Banjarmasin:



Gambar 1.1 Flowchart PT. Mandala Multifinance Sumber: PT. Mandala Multifinance Banjarmasin, 2016 Gambar 1.1 menggambarkan alur penerimaan kas PT. Mandala Multifinance,



Tbk



Cabang



Banjarmasin



dimana



sistem



akuntansi



60



perusahaan sudah terkomputerisasi dan laporan keuangan terbentuk secara otomatis. Berikut ini deskripsi Gambar diatas: 1. Konsumen datang melakukan pembayaran 2. Kasir melakukan pemeriksaan data konsumen nomor kredit yang tercantum di buku angsuran konsumen 3. Kasir menerima pembayaran dari konsumen 4. Kasir mencetak struk bukti pembayaran sebanyak 2 lembar: a. Lembar 1: untuk konsumen b. Lembar 2: untuk Kasir sebagai arsip Namun jika sampai pada tanggal jatuh tempo konsumen belum membayar



angsuran



maka



perusahaan



akan



mengirim



Surat



Peringatan 1 (SP1), agar supaya dapat melakukan pembayaran angsuran. Selang 3 hari tidak ada tindak lanjut konsumen terhadap SP1 maka akan dikirim SP2. Jika belum lagi melunasi angsuran akan dilayangkan SP3. Sampai pada SP3 belum ada tanggapan dari konsumen maka, PT. Mandal Multifinance berhak untuk mengambil motor untuk dititip di perusahaan. Sampai konsumen dapat membayar angsuran serta denda yang ada. Selanjutnya untuk Sistem Pengendalian Intern sudah dijalankan perusahaan dan temuan penelitian menunjukan bahwa PT. Mandala Multifinance, Tbk Cabang Banjarmasin telah mengupayakan agar supaya dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengendalian internal dalam pelaksanaan operasional perusahaan. Namun masih terdapat kendala yang menurunkan efektivitas pengendalian.Seperti digambarkan dalam tabel dibawah ini: Tabel 4.1 Efektivitas Pengendalian Intern Penerimaan Kas No. 1



Elemen - Elemen Sistem Pengendalian Intern Lingkungan Pengendalian (Control Environment)



Keterangan



Kelemahan



Adanya struktur Organisasi dan Job Description. Namun



Struktur organisasi yang tidak



61



struktur organisasi belum memadai karena masih terjadi perangkapan tugas.



2



Penilaian Resiko (Risk Assessment)



3



Aktivitas Pengendalian (Control activities)



4



Informasi dan Komunikasi (Informmation and communication)



5



Pengawasan (Monitoring)



Terdapat prosedur penaksiran resiko, untuk penerimaan kas diotorisasi oleh bagian Kasir dengan dokumen yang jelas untuk setiap penerimaan kas Adanya Ketentuan Intern Perusahaan (KIP) menjadi pengendalian setiap divisi perusahaan.  Sistem akuntansi perusahaan sudah menggunakan Sistem informasi akuntansi yang dikomputerisasi  Komunikasi terjadi dengan baik antara atasan dan bawahan begitupun sebaliknya Pengawasan dilakukan oleh Auditor Internal perusahaan



memadai dapat mempengaruhi efektivitas kerja dalam organisasi



Tidak Ada



Tidak Ada



Tidak Ada



Tidak Ada



Sumber: Data Olahan, 2016 Tabel 4.1 menunjukkan Efektivitas Pengendalian Internal penerimaan kas pada PT. Mandala Multifinance, Tbk Cabang Banjarmasin, dapat



diketahui bahwa



masih terdapat



beberapa



kekurangan dari Sistem Pengendalian perusahaan.Dimana masih terjadi perangkapan tugas.



4.2.2



Prosedur Pembiayaan PT. Mandala Multifinance, Tbk Cabang Banjarmasin yang seharusnya 1. Tahap Persiapan Kredit Persiapan kredit PT. Mandala Multifinance, Tbk Cabang Banjarmasin yang berhubungan dengan pengendalian pemberian kredit yaitu: a. Melakukan wawancara awal dengan calon debitur. b. Mengumpulkan informasi dasar mengenai calon debitur untuk perusahaan. Walaupun informasi kredit telah dilaksanakan oleh PT.



62



Mandala Multifinance, Tbk Cabang Banjarmasin tetapi karyawan bagian marketing tidak melaksanakan dengan baik seperti tidak melakukan survey dengan benar, dengan tidak melakukan survey lingkungan dan pemalsuan data-data calon nasabah agar layak disetujui sehingga data-data konsumen yang dilaporkan tidak sesuai dengan kenyataan. 2. Tahap Analisis Kredit a. Analisis kredit yang berhubungan dengan pengendalian kredit pada PT. Mandala Multifinance, Tbk Cabang Banjarmasin yaitu: 1) Penerimaan aplikasi kredit dari konsumen dianalisis oleh fungsi marketing dalam hal ini yaitu kredit marketing officer. 2) Bagian marketing melakukan pengecekan data calon debitur melalui



KTP



calon



debitur



untuk



mengetahui



historis



pembayaran debitur tersebut pada perusahaan pembayaran atau bank lain. 3) Analisis supervisor marketing terhadap hasil survey kelayakan konsumen yang dilakukan oleh CMO dengan didukung oleh data-data konsumen dan data-data kredit. 4) Analisis dari komite kredit/credit analist terhadap aplikasi kredit yang direkomendasikan supervisor marketing dan dengan melakukan analisa ulang, verifikasi dan konfirmasi ke konsumen. 5) Analisis pimpinan cabang terhadap aplikasi kredit yang direkomendaiskan supervisor marketing dan kredit analisis untuk mendapatkan persetujuan. 6) Pencairan dilakukan oleh kantor pusat melalui staf administrasi atau aplikasi yang telah disetujui oleh pimpinan cabang 7) Jika kredit yang akan dilakukan jumlah pokoknya lebih besar dari standar kantor cabang, maka harus dianalisis dan harus mendapatkan persetujuan dari kantor pusat.



63



8) Kurang ketelitian dalam menganalisis yang dapat menyebabkan kredit bermasalah 3. Tahap Keputusan Kredit Keputusan kredit yang berhubungan dengan pengendalian pemberian kredit pada PT. Mandala Multifinance, Tbk Cabang Banjarmasin yaitu atas dasar laporan hasil analis kredit dengan melalui pengisian formulir-formulir aplikasi kredit. Dari hasil analis kredit dilakukan oleh kredit marketing officer, marketing supervisor dan kredit analis dilanjutkan ke kepala cabang untuk memutuskan apakah kredit tersebut disetujui atau tidak. 4. Tahap Pelaksanaan dan Administrasi Kredit Tahap pelaksanaan dan administrasi kredit yang dilakukan oleh PT. Mandala Multifinance, Tbk Cabang Banjarmasin yaitu setelah aplikasi kredit tersebut telah disetujui oleh kepala cabang yang kemudian dicetaknya



dokumendokumen



perjanjian



kredit



yang



akan



di



tandatangani oleh pihak kreditur, debitur dan dealer atau showroom. 5. Tahap Pembinaan Debitur Pada PT. Mandala Multifinance, Tbk Cabang Banjarmasin pembinaan debitur yaitu melakukan penggunaan kredit yang telah diberikan dengan cara menganalisis dan mempelajari informasi atau data-data yang ada pada konsumen apakah terdapat tungakantungakan dalam data operasional, apakah semua kewajiban debitur telah dijalankan dengan baik sesuai dengan jadwal ditentukan atau terdapat tunggakan-tunggakan baik pokok maupun bunga. Walaupun demikian debitur yang melakukan tunggakan-tunggakan hanya diberi peringatan tanpa dilakukan sanksi secepatnya agar debitur tersebut tidak lari dan melarikan mobil yang menjadi objek pembiayaan. Pada proses penyelamatan kredit, PT. Mandala Multifinance, Tbk Cabang Banjarmasin juga tidak menggunakan sistem Reschedulling



64



atau merubah tanggal jatuh tempo dan penambahan uang muka pada saat kredit telah berlangsung. Hal ini tentu saja menyulitkan debitur yang ingin merubah tanggal jatuh tempo yang mana debitur tersebut mengalami perubahan dalam menerima penghasilannya tiap bulan dan penambahan uang muka atau down paymen yang bertujuan untuk memperkecil angsuran debitur tersebut 4.3 Pembahasan 4.3.1 Prosedur Pembiayaan PT. Mandala Multifinance, Tbk Cabang Banjarmasin yang selama ini dijalankan 1. Analisis Lingkungan Pengendalian Titik tolak pemahaman



lingkungan



pengendalian



siklus



penerimaan kas adalah memahami pemberian kekuasaan atau wewenang dan tanggungjawab atas transaksi penjualan.Apabila metode pemberian wewenang dan tanggungjawab telah ditentukan dan dikomunikasikan dengan jelas maka, pengendalian-pengendalian relativ lebih efekttif.Deskripsi tugas yang jelas dan kebijakan tertulis dan kebijakan tertulis sangat mendukung hal tersebut. PT. Mandala Multifinance, Tbk cabang Banjarmasin memiliki struktur organsisasi dan pembagian tugas kerja.Namun, karena keterbatasan SDM, maka pada divisi operasional tidak ada unit yang menangani akuntansi secara khusus. Oleh sebab itu laporan keuangan di kerjakan oleh manajer operasional. 2. Analisis Penaksiran Resiko oleh Manajemen dalam Penerimaan Kas Penaksiran resiko pengendalian merupakan proses pengevaluasian



efektifitas



kebijakan



dan



prosedur



Sistem



Pengendalian Intern dalam mencegah dan mendeteksi salah saji material dalam laporan keuangan. Dalam kasus pada PT. Mandala Multifinance, Tbk cabang Banjarmasin pencapaian target perusahaan



65



tetap dijalankan sesuai ketentuan yang berlaku berdasarkan Standar oprasional perusahaan yang ada. Dimana dijelaskan sebelumnya bahwa untuk penerimaan kas dilakukan bagian kasir dan di input dalam sistem operasi yang ada. Sehingga kecil kemungkinan terjadi kesalahan penghitungan, kecuali ada kesalahan dalam menginput data oleh kasir. Untuk kendala dalam piutang yang tak tertagih atau biasa disebut kredit macet, itu ditanggulangi oleh kolektor. Dimana kolektor menjalankan tugas sesuai dengan Standar operasional yang berlaku dalam perusahaan.Dimana Koordinator wilayah berperan sebagai pengawas dalam kegiatan yang dijalankan kolektor.Dalam hal ini Kordinator Wilayah memantau kinerja kolektor lewat Lembar Penagihan Kolektor (LPK). Sehingga diharapkan setiap kolektor menjalankan tugas dan tanggungjawab sesuai prosedur yang ada. 3. Analisis Aktivitas Pengendalian Aktivitas pengendalian merupakan kebijakan dan prosedur yang dibangun untuk membantu memastikan bahwa arahan manajemen dilaksankan dengan baik. Pada PT. Mandala Multifinace, Tbk Cabang Banjarmasin analisis aktivitas pengendalian dituangkan dalam prosedur perusahaan yang disebut KIP atau Kebijakan Internal Perusahaan. Hal ini membantu perusahaan dalam pengendalian penerimaan kas.Dan adanya KIP ini sangat membantu setiap karyawan untuk melaksanakan fungsi dan kerja, terutama Kasir bagian penting dalam penerimaan kas. 4. Analisis Informasi dan Komunikasi Sistem informasi sangat penting dalam menunjang pengendalian intern khususnya pada siklus penerimaan kas. Dimana sistem informasi dibuat dalam bentuk alur sistem akuntansi yang digunakan perusahaan.Dalam hal ini sistem akuntansi pada PT.



66



Mandala Multifinance, Tbk Cabang Banjarmasin sangat sederhana dimana penerimaan kas hanya dilakukan dibagian kasir dan diinput dalam sistem akuntansi komputerisasi. Maka dapat disimpulkan informasi dan komunikasi pada PT. mandala Multifinance, Tbk cabang Banjarmasin telah efektif, ini ditandai dengan adanya kelengkapan formulir-formulir dan penggunaan sistem teknologi dan komunikasi yang baik yang sangat membantu dalam pelaporan keuangan. 5. Pengawasan Merupakan komponen terakhir dari Sistem pengendalian Intern. Namun untuk SPI terhadap penerimaan kas, pengawasan merupakan indikator yang paling penting karena kerentanan terhadap kecurangan terjadi pada siklus ini.Dalam hal ini kurangnya pengawasan semakin tinggi kemungkinan terjadinya kecurangan (Fraud). Pengawasan PT. Mandala Multifinace, Tbk Cabang Banjarmasin cukup efektif.Fungsi internal audit sangat berperan dalam mengawasi dan menilai secara independen kegiatan yang dilakukan perusahaan demi tercapainya efiseiensi,



efektifitas dan ketaatan dalam



perusahaan.



Dan



adanya



Buffering



atau



pelaksanaan pengawasan



operasi serta



pembekalan khusus dilakukan setiap divisi sangat membantu dalam melatih serta mendapingi karyawan dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab sesuai dengan prosedur perusahaan yang berlaku. Sistem Pengendalian Intern pada PT. Mandala Multifinance cukup memadai dan sudah terorganisir dengan baik. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Mulyani (2011), juga melakukan analisis sistem pengendalian intern dan hasil penelitian menununjukan sistem pengendalian yang dijalankan perusahaan belum efektif. Begitu



67



juga penelitian yang dilakukan Biga (2013), menunjukan analisis sistem pengendalian intern yang ada dijalankan sudah cukup memadai. 4.3.2



Prosedur Pembiayaan PT. Mandala Multifinance, Tbk Cabang Banjarmasin yang seharusnya Pemberian kredit atau pinjaman yang diberikan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan konsumen merupakan suatu piutang usaha yang harus ditagih ketika tiba jatuh temponya. Untuk itu pengelolaan piutang memerlukan perencanaan yang matang, mulai dari penjualan kredit yang menimbulkan piutang sampai menjadi kas. Pengeloaan piutang usaha merupakan



faktor



yang



sangat



menentukan tinggi rendahnya piutang tak tertagih pada perusahaan. Oleh karena itu perlu dipahami pengendalian terhadap pengelolaan piutang yaitu dimulai dari pemberian kredit sebelum kredit diberikan kepada konsumen. Pemahaman terhadap pengendalian pengelolaan piutang dilakukan untuk menilai dan menentukan seberapa jauh aktivitas pengendalian yang ada, sehingga mencegah terjadinya kesalahan dalam pemberian kredit yang mengakibatkan kerugian dalam perusahaan. 1. Pengelolaan Pemberian Kredit a. Tahap Persiapan Pemberian Kredit Pada tahap persiapan pemberian kredit, karyawan bagian marketing perusahaan tidak melakukan survey dengan benar sehingga piutang tak tertagih pun terjadi dan semakin meningkat. Tahap persiapan pemberian kredit adalah tahap permulaan dengan maksud untuk saling mengetahui informasi dasar antara calon debitur dengan perusahaan, terutama calon debitur yang baru pertama



kali



akan



mengajukan



wawancara atau cara-cara lain.



kredit



biasanya



melakukan



68



Dalam hal ini, kredit marketing officer tidak melakukan survey dengan benar bahkan tidak melakukan survey sama sekali ke rumah atau ke tempat usaha calon debitur sehingga informasi yang didapatkan tidak akurat dan tidak sesuai dengan kenyataan sehingga aplikasi yang tidak layak disetujui menjadi layak untuk disetujui yang pada akhirnya dapat menimbulkan kredit yang bermasalah. b. Tahap Analisis dan Penilaian Kredit Tahap analisis dan penilaian kredit yang dilakukan oleh supervisor marketing dan kredit analis belum dilakukan dengan baik terutama diakhir bulan. Sering kali aplikasi permohonan kredit yang masuk



tidak



konfirmansi



diperiksa dan



secara teliti



verifikasi



kepada



dan



tidak



konsumen



dilakukannya dan



dapat



menimbulkan kredit macet. Tahap analisis kredit merupakan tahap penilaian yang mendalam tentang keadaan usaha atau proyek permohonan kredit yang meliputi berbagai aspek dan pada umumnya terdiri dari aspek manajemen dan organisasi, aspek pemasaran, aspek teknis, aspek keuangan, aspek yuridis, dan aspek sosial ekonomi. Tahap analisis kredit memerlukan data-data dan informasi yang akurat dan mendalam dari berbagai sumber dan dengan berbagai cara atau teknik antara lain dengan wawancara atau kunjungan langsung ke tempat usaha. Persetujuan kredit harus berdasarkan analisis yang tajam, data lengkap, akurat dan relevan. Seorang kredit analis dituntut untuk melakukan analisa permohonan kredit dengan tepat dan sebaik-baiknya mulai dari kelengkapan dan keaslian data calon konsumen sampai dengan konfirmasi dan verifikasi langsung lewat



69



telepon kepada konsumen untuk menanyakan langsung kepada calon debitur tentang laporan yang sebelumnya dibuat oleh kredit marketing officer. c. Tahap Keputusan Kredit Atas dasar hasil analisis kredit, maka pihak kreditur melalui pemutusan kredit baik berupa seorang pejabat yang ditunjuk atau pimpinan perusahaan kreditur, masing-masing dapat memutuskan apakah permohonan kredit tersebut layak untuk disetujui atau tidak. Tahap keputusan kredit dilakukan setelah tahap analisis kredit yang dilaporkan dan direkomendasikan oleh supervisor marketing dan kredit analis dilakukan oleh seorang pejabat ditunjuk atau pimpinan perusahaan. Aplikasi yang telah sampai ke tahap ini atau tahap keputusan kredit ditentukan oleh kepalah cabang apakah layak atau tidak aplikasi kredit tersebut disetujui. Namun aplikasi tersebut pasti disetujui hanya dengan melihat komposisi struktur kredit tanpa menganalisa ulang dan meminta keterangan detail dari marketing, supervisor marketing dan kredit analisis. d. Tahap Pelaksanaan dan Administrasi Kredit Setelah tercapainya tahap persetujuan akhir dari pimpinan cabang atas aplikasi suatu kredit, maka akan dicetak dokumendokumen perjanjian kredit yang harus ditandatangani oleh calon debitur dan pihak dealer atau showroom. Calon debitur terlebih dahulu mempelajari dan menyetujui isi keputusan kredit serta kreditur telah menerima dan meneliti semua persyaratan kredit maka kedua belah pihak menandatangani perjanjian kredit serta syaratsyarat



umum



pemberian



kredit,



beserta



lampiran-lampiran.



70



Menandatangani surat perjanjian yang telah dilakukan oleh pihak debitur, kreditur dan dealer atau showroom pada proses pemberian kredit, staf administrasi PT. Mandala Multifinance, Tbk Cabang Banjarmasin



kemudian



akan



menyiapkan



pembayaran



atau



perlunasan ke dealer atau showroom. e. Tahap Pembinaan Debitur Tahap pembinaan debitur merupakan upaya pengamatan kredit



yang



telah diberikan,



dengan cara mempelajari



dan



menganalisis informasi-informasi dan data yang ada pada debitur, khususnya terhadap debitur yang pada angsurannya terdapat tunggakan-tunggakan dalam data operasional yang dapat dipelajari dan



memperhatikan



semua



kewajibannya



agar



pembayaran



angsuran dijalankan dengan baik sesuai jadwal yang ditentukan. PT. Mandala Multifinance, Tbk Cabang Banjarmasin hanya melakukan peringatan-peringatan terhadap debitur yang menunggak melalui telepon dan tidak segera mungkin menagih debitur sehingga bisa menyebabkan debitur tersebut lari dan atau malarikan mobil yang menjadi objek pembiayaan. Sebaiknya pihak collector yang bertanggungjawab dalam hal penagihan harus secepat mungkin melakukan tindakan-tindakan penagihan kerumah debitur untuk mengetahui penyebab macetnya pembayaran debitur dan memberikan solusi yang terbaik bagi debitur dan PT. Mandala Multifinance, Tbk Cabang Banjarmasin. Pihak collector juga bisa menarik mobil tersebut sebelum mobil tersebut hilang atau dibawah lari oleh debitur agar tidak terjadinya kerugian perusahaan. 4.4 Implikasi Hasil Penelitian



71



Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa PT. Mandala Multifinance, Tbk Cabang Banjarmasin memiliki permasalahan pada piutang usaha atau adanya penunggakan piutang, hal ini terjadi karena konsumen melakukan penunggakan pembayaran yang melebihi 30 hari dari tanggal jatuh tempo untuk pembayaran angsuran kredit mobilnya. Kondisi piutang yang tidak tertagih pada perusahaan dari tahun 2012 sampai tahun 2016 mengalami kenaikan yang cukup besar, Maka diharapkan PT. Mandala Multifinance, Tbk Cabang Banjarmasin lebih selektif lagi dalam menentukan calon debitur dan melakukan survey yang lebih detail, teliti dan hatihati dalam melihat situasi dan kondisi calon debitur