5 0 131 KB
URAIAN UMUM DED Penataan dan Pengembangan Emplasemen Stasiun Klari Tahap 2
BAGIAN - 5 PERENCANAAN MEKANIKAL, ELEKTRIKAL DAN PLUMBING (MEP)
5.1. DATA BANGUNAN Ditinjau dari fungsi bangunan adalah stasiun tempat keberangkatan dan kepulangan penumpang. Untuk Stasiun Klari tergolong kedalam stasiun kelas 3. Data bangunan adalah sebagai berikut : Kelompok
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Nama Ruang
Kegiatan Unit Petugas Operasional Stasiun
Unit Pelayanan & Publik
16
PT. INDULEXCO MEP
Ruang PPKA Toilet PPKA R Kep Stasiun R Petugas Keamanan R Petugas Kebersihan Gudang Alat Hall R Pelayanan Informasi Loket Ruang Tunggu Ruang Boarding Musholla Tempat Wudhu Toilet Disable (Unisex) Toilet Pria - 1 WC - 2 Urinal
- 1 Wastafel Toilet Wanita - 2 WC - 1 Wastafel
1
1
Jumlah
Kapasitas
Ruang 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Ruang 1 1 1 1 2 org 4 org -
-
Luasan (m2) 28.36 4.84 20 12 6.25 10 7.5 40 20 10 4.16 10.6
11
PERENCANAAN
URAIAN UMUM DED Penataan dan Pengembangan Emplasemen Stasiun Klari Tahap 2 - mobil - motor
Tempat Parkir Total Luasan
184.71
5.2. STANDAR DAN PERATURAN Standar dan peraturan untuk perencanaan bangunan ini antara lain : •
Peraturan
Menteri
Pekerjaan
Umum
No.26/PRT/M/2008
tentang
Persyaratan Teknis Sistem Proteksi Kebakaran pada Bangunan
Gedung
dan Lingkungan. •
SNI No. C4-0225-2011 tentang Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL) 2011.
•
SNI
No.03-6575-2001
tentang
Tata
Cara
Perancangan
Sistem
Pencahayaan Buatan pada Bangunan Gedung. •
SNI No.03-7015 Tahun 2004 tentang Sistem Proteksi Petir pada Bangunan Gedung.
•
SNI IEC 62305-1 Tahun 2013 tentang Proteksi terhadap petir bab 1 Prinsip Umum.
•
SNI IEC 62305-2 Tahun 2009 tentang Proteksi terhadap Petir bab 2 Manajemen Resiko.
•
Keputusan Menteri Negara Pekerjaan Umum No. 10/KPTS/2000 tentang Ketentuan Teknis Pengamanan Terhadap Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Gedung dan Lingkungan.
•
SNI 8153-2015 Tentang Sistem Plumbing Plumbing pada Bangunan Gedung.
•
Surat Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan hidup No. Kep.o5/Men KLH/2014 tentang Baku Mutu Air Limbah.
•
SNI 03-6571-2001tentang Sistem Pengendalian Asap Kebakaran pada Bangunan Gedung.
•
SNI 03-6572-2001 tentang Tata Cara Perancangan Sistem Ventilasi dan Pengkondisian Udara.
PT. INDULEXCO MEP
2
PERENCANAAN
URAIAN UMUM DED Penataan dan Pengembangan Emplasemen Stasiun Klari Tahap 2
•
SNI 6390-2011 tentang Konservasi Energi Sistem Tata Udara Bangunan Gedung.
•
AMCA-210-74 tentang Fan Performance Testing Standard.
•
Buku Standardisasi Stasiun 2012
Peraturan Menteri Perhub no. 48 thn 2015 ttg Standar Pelayanan Minimum utk Angkutan Orang dengan KA
5.3. SISTEM MEKANIKAL, ELEKTRIKAL DAN PLUMBING (MEP) 5.3.1. SISTEM TATA UDARA Mengacu
pada
fungsi
dan
bentuk
bangunan
dan
effisiensi
operasionalsistem yang digunakan untuk perencanaan bangunan adalah sistem tata udara (Air Conditioner/AC) single split dimana satu outdoor unit akan melayani satu indoor unitAC. Penempatan outdoor unit diletakkan di luar bangunan dan akan disesuaikan dengan kondisi bangunan. Tipe air conditioner single split yang digunakan dengan tipe split wall (wall mounted type) dan sudah inverter. 5.3.2. SISTEM VENTILASI Pengelompokan tipe fan berdasarkan fungsi ruang adalah sebagai berikut :
Toilet Public Area, Janitor & Wudhu Udara di toilet, janitor maupun wudhu akan dibuang keluar bangunan melalui ducting yang berada di atas plafon dengan bantuan fan tipe ceiling duct fan. Ducting yang digunakan untuk saluran udara dengan material PVC class D.
Gudang Udara yang ada di gudang akan dibuang langsung kedalam plafon dengan bantuan fan tipe ceiling ductless.
PT. INDULEXCO MEP
3
PERENCANAAN
URAIAN UMUM DED Penataan dan Pengembangan Emplasemen Stasiun Klari Tahap 2
Ruang Tunggu Sirkulasi udara di ruang tunggu akan disirkulasikan dengan bantuan fan tipe natural ceiling fan atau dengan tipe natural wall fan.
Ruang Utilitas Pada ruangan utilitas antara lain: ruang genset, ruang panel utama, ruang pompa dan STP direncanakan dengan sistem ventilasi mekanis dengan menggunakan propeller fan atau axial wall fan.
5.3.3. SISTEM PLUMBING 1) Sistem Air Bersih Sumber utama air bersih disuplai dari sumur dangkal dengan pompa jet pumpdan air PDAM dengan kapasitas kebutuhan air bersih : 758 m3/hari. Air dari sumur dangkal atau PDAM akan dialirkan ke roof tank kapasitas 500 liter dengan bantuan pompa transfer (jet pump) kapasitas 1 x 270 liter/menit. 2) Sistem Air Kotor a. Sistem Air Kotor
Air kotor diolah STP berasal dari closet, peturasan & air bekas ( floor drain dan wastafel).
Kapasitas
limbah air kotor adalah 80% dari kebutuhan air
bersih perhari.
STP yang digunakan adalah tipe portable dengan kapasitas : 1 m3/hari.
b. Sistem Air Hujan
PT. INDULEXCO MEP
4
PERENCANAAN
URAIAN UMUM DED Penataan dan Pengembangan Emplasemen Stasiun Klari Tahap 2
Sistem air hujan yang digunakan tipe konvensional dimana air dari atap bangunan dialirkan langsung ke salauran kota melalui pipa tipe PVC class AW, kapasitas air hujan : 13 m³/hari. 3) Sistem Pemadam Kebakaran Sistem pemadam kebakaran untuk perencanaan bangunan stasiun klari menggunakan APAR. APAR yang digunakan kapasitas 3 kg-an. 5.3.4. SISTEM ELEKTRIKAL 1) Penyediaan Daya Lisrtik dan Distribusi
Penyediaan daya listrik untuk gedung menggunakan sumber utama
adalah
Listrik
PLN,
sedangkan
sumber
cadangan
digunakan generator set yang harus mampu memback-up 100 % dari kebutuhan daya.
Kebutuhan daya listrik berdasarkan luas dan fungsi adalah 17.000VA.
Generator set ( Existing ) yang digunakan kapasitas : 14 KVA
Sistem distribusi daya listrik menggunakan sistem radial, dimana semua beban disuplai langsung dari panel utama.
2) Sistem Penerangan Penerangan di siang hari diusahakan dapat memanfaatkan sinar matahari
seoptimal
mungkin.
Direncanakan
untuk
gedung
ini
menggunakan peralatan listrik yang hemat energi antara lain : Tipe lampu yang digunakan tipe balok T5 untuk area parkir dan ruang tunggu,untuk kantor dan area service dengan downlight LED.
PT. INDULEXCO MEP
5
PERENCANAAN
URAIAN UMUM DED Penataan dan Pengembangan Emplasemen Stasiun Klari Tahap 2
Air Conditioner yang dipilih sudah dilengkapi dengan inverter. Disamping penerangan biasa, sistem harus dilengkapi dengan lampu emergency yang bentuknya sama dengan lampu penerangan lain. Lampu emergency harus menyala terus walau listrik dimatikan. Posisi disesuaikan dengan kebutuhan di tiap ruang. Sistem penerangan juga mencakup penerangan luar bangunan dan peralatan di luar gedung yang memerlukan penerangan. 3) Sistem Penangkal Petir Sesuai SNI No.03-7015 -2004 tentang Sistem Proteksi Petir pada Bangunan Gedung adalah suatu proteksi petir yang dirancang dan dipasang sesuai dengan standart ini tidak menjamin proteksi terhadap bangunan gedung, manusia atau objek secara mutlak, namun demikian penggunaan standard ini akan mengurangi secara nyata resiko kerusakan yang disebabkan petir terhadap bangunan gedung yang diproteksinya. Sistem penangkal petir yang digunakan adalah konvensional dengan metoda jala. Untuk keperluan perlindungan permukaan yang datar , sistem penangkal petir konvensional dengan metode jala diyakini melindungi seluruh permukaan jika kondisi terpenuhi konduktor terminasi udara ditempatkan pada :
Garis pinggir sudut atap
Serambi atap
Garis bumbungan atap jika kemiringan atap lebih dari 1/10
Sistem metoda dalam pemilihan sistem proteksi petir (SPP) ini terdiri dari : a. Sistem terminasi udara Sistem terminasi udara menggunakan beberapa batang SPP tak terisolasi setinggi 1 meter. b. Rancangan konduktor penyalur
PT. INDULEXCO MEP
6
PERENCANAAN
URAIAN UMUM DED Penataan dan Pengembangan Emplasemen Stasiun Klari Tahap 2
Jarak konduktor penyalur direncanakan 20 meter (tingkat proteksi I) c. Rancangan sistem terminasi bumi Sistem
terminasi
bumi
menggunakan
terminasi
tunggal
terintegrasi karena sistem ini cocok untuk semua keperluan. 5.3.5. ELEKTRONIKA 1) Mini PABX ( Key Telepon ) Untuk komunikasi telepon dibangunan ini menggunakan Mini PABX yang diletakan di ruang Equipment Room, sehingga hanya disediakan sambungan extention dan direct untuk masing-masing ruang yang harus dilengkapi dengan sambungan telepon. 2) Sound Sistem Pengelompokan sound sistem menurut fungsinya terdiri dari :
Background Musik
Car Call
Evakuasi
Paging
3) Fire Alarm Sistem
Fire alarm sistem menggunakan sistem semi addressable.
Detector dari type yang sesuai dengan fungsi ruangnya.
Peletakan
”break
glass”
type
yang
dapat
direset,
dan
ditempatkan dengan ketinggian yang tidak mudah dijangkau oleh anak-anak.
PT. INDULEXCO MEP
Zoning dibagi dalam jumlah yang paling optimal.
7
PERENCANAAN
URAIAN UMUM DED Penataan dan Pengembangan Emplasemen Stasiun Klari Tahap 2 4)
CCTV (Closed Circuit Television) Design CCTV meliputi : Sistem CCTV, didesign untuk dapat memonitor, merekam, area/aktivitas yang diawasi. Area yang diawasi dapat di dalam maupun di luar gedung. Monitoring di dalam gedung adalah di area ruang tunggu. Kamera harus mempunyai kemampuan sejauh objek yang akan di monitor dengan kualitas yang memadai. Kamera juga mempunyai kemampuan tilt/pan secara manual, maupun elektrik otomatis.
5) MATV MATV fungsinya dipakai sebagai media hiburan yang dapat di manfaatkan untuk :
Menampilkan siaran/channel TV, Video, dan berbagai kebutuhan dalam
memberikan
pelayanan
kepada
penumpang
dan
pengunjung stasiun.
Dapat dipakai sebagai sarana sosialisasi program-program perkereta apian.
Dapat
dipakai
menggunakan
sebagai running
sarana text,
penempatan
penayangan
iklan,
gambar
baik
berkala,
maupun dengan model digital signage.
PT. INDULEXCO MEP
Informasi jadwal keberangkatan maupun kedatangan.
8
PERENCANAAN