Bahan Ajar Pendidikan Konservasi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES) Kantor: Rektorat UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229 Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Warek I: (024) 8508001 Website: www.unnes.ac.id - E-mail: [email protected] FORMULIR MUTU



BAHAN AJAR/DIKTAT No. Dokumen FM-01-AKD-07



No. Revisi 02



Hal 1 dari 35



Tanggal Terbit 27 Februari 2017



BAHAN AJAR MATAKULIAH PENDIDIKAN KONSERVASI KODE MATAKULIAH 18U00012 2 SKS



PUSAT PENGEMBANGAN KURIKULUM, INOVASI PEMBELAJARAN, MKU DAN MKDK



LEMBAGA PENGEMBANGAN PENDIDIKAN DAN PROFESI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2020



KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES) Kantor: Rektorat UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229 Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Warek I: (024) 8508001 Website: www.unnes.ac.id - E-mail: [email protected] FORMULIR MUTU



BAHAN AJAR/DIKTAT No. Dokumen FM-01-AKD-07



No. Revisi 02



Hal 2 dari 35



Tanggal Terbit 27 Februari 2017



HALAMAN PENGESAHAN



Pada hari ini Senin tanggal 25 bulan Agustus tahun 2020 Bahan Ajar Mata Kuliah Pendidikan Konservasi telah diverifikasi oleh Ketua Pusat Pengembangan Kurikulum, Inovasi Pembelajaran, MKU dan MKDK.



Semarang, 25 Agustus 2020 Ketua Pusat Pengembangan Kurikulum, Inivasi Pembelajaran, MKU dan MKDK



Tim Penulis



Dr. Saiful Ridlo, M.Si. NIP. 196604191991021002



Tim Dosen



KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES) Kantor: Rektorat UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229 Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Warek I: (024) 8508001 Website: www.unnes.ac.id - E-mail: [email protected] FORMULIR MUTU



BAHAN AJAR/DIKTAT No. Dokumen FM-01-AKD-07



No. Revisi 02



Hal 3 dari 35



Tanggal Terbit 27 Februari 2017



PRAKATA Assalamualaikum Wr.Wb. Salam Konservasi! Seiring dengan ditetapkannya Universitas Negeri Semarang sebagai perguruan tinggi terakreditasi A, maka prosedur mutu harus dijalankan dengan baik. Termasuk dalam hal ini adalah layanan akademik. Guna mewujudkan hal tersebut UNNES, melalui Badan Penjaminan Mutu menetapkan suatu standar penyusunan bahan ajar. Bahan ajar inilah yang nantinya menjadi salah satu acuan bagi dosen dalam menjalankan perkuliahannya selama satu semester ke depan. Menanggapi dinamika tersebut, kami mengembangkan bahan ajar Mata kuliah Pendidikan Konservasi. Secara garis besar, bahan ajar ini mengkaji tentang konsep dasar dan ruang lingkup pendidikan koservasi, permasalahan-isu lingkungan, nilai-nilai konservasi, konservasi sumber daya alam (sumberdaya, arsitektur hijau, energi bersih dan transportasi internal, pengelolaan limbah dan nirkertas), konservasi seni dan budaya. Sehingga nantinya mahasiswa dapat melaksanakan pilar konservasi, pelestarian lingkungan hidup, seni, dan nilai-nilai konservasi yang berkembang di masyarakat untuk mewujudkan perilaku berwawasan konservasi. Adanya bahan ajar ini hendaknya menjadi bahan acuan dalam perkuliahan baik untuk dosen maupun mahasiswa dalam berdiskusi dan menambah referensi. Selain itu, melalui buku ini bisa menjadi penopang rumah ilmu di Universitas Negeri Semarang menuju 2020 Tahun Mandiri. Kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya atas hasil karya kepada para penulis. Semoga buku ini dapat memperkaya referensi dan membawa manfaat yang sebesar-besarnya bagi pembaca. Bagiku, kamu sangatlah berkesan Hingga berpisah denganmu, sangat kutangisi Ayo rapatkan barisan Menuju UNNES Tahun Reputasi Wassalamualaikum Wr. Wb. Semarang, 25 Agustus 2020 Tim Penulis,



Tim Dosen



KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES) Kantor: Rektorat UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229 Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Warek I: (024) 8508001 Website: www.unnes.ac.id - E-mail: [email protected] FORMULIR MUTU



BAHAN AJAR/DIKTAT No. Dokumen FM-01-AKD-07



No. Revisi 02



Hal 4 dari 35



Tanggal Terbit 27 Februari 2017



DESKRIPSI MATAKULIAH



Mata kuliah Pendidikan Konservasi merupakan mata kuliah yang mengkaji mengenai konsep dasar dan ruang lingkup pendidikan koservasi, permasalahan-isu lingkungan, nilai-nilai konservasi, konservasi sumber daya alam (sumberdaya, arsitektur hijau, energi bersih dan transportasi internal, pengelolaan limbah dan nirkertas), konservasi seni dan budaya. Capaian pembelajaran lulusan dalam mata kuliah ini adalah mampu Mahasiswa memiliki kemampuan, sikap, dan perilaku berwawasan konservasi. Pengetahuan: Mahasiswa mampu menganalisis fenomena alam, budaya, dan sosial dan mengaitkan dengan pengetahuan konservasi Sikap: Mahasiswa memiliki sikap dan berperilaku bijak di dalam menghadapi terjadinya perubahan lingkungan Ketrampilan: Mahasiswa memiliki kemampuan mengaplikasikan nilai konservasi berbasis lingkungan, budaya, dan karakter. Capaian pembelajaran mata kuliah ini adalah bahwa mahasiswa dapat Melaksanakan pilar konservasi, pelestarian lingkungan hidup, seni, dan nilai-nilai konservasi yang berkembang di masyarakat untuk mewujudkan perilaku berwawasan konservasi.



KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES) Kantor: Rektorat UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229 Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Warek I: (024) 8508001 Website: www.unnes.ac.id - E-mail: [email protected] FORMULIR MUTU



BAHAN AJAR/DIKTAT No. Dokumen FM-01-AKD-07



No. Revisi 02



Hal 5 dari 35



Tanggal Terbit 27 Februari 2017



DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ....................................................................................... HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... PRAKATA ................................................................................................... DESKRIPSI MATA KULIAH ........................................................................ DAFTAR ISI .................................................................................................



1 2 3 4 5



BAB I PENDAHUAN Konsep Dasar Lingkungan Pengertian Konservasi Lingkungan Ruang Lingkup Pendidikan Konservasi BAB II ISU LINGKUNGAN Permasalahan lingkungan Masalahan Lingkungan Secara Global Masalahan Lingkungan Secara Nasional Masalah Lingkungan Secara Lokal (Kota Semarang) BAB III KONSERVASI NILAI Paradigma dan Etika lingkungan Nilai-nilai Karakter dan Nilai-nilai Konservasi Perilaku Konservasi Konservasi Budaya Kaderisasi Konservasi BAB IV KONSERVASI SUMBER DAYA . Sumber daya Konservasi Sumber daya Alam Non-hayati Konservasi Sumber daya Alam Hayati Potensi Keanekaragaman Hayati di Indonesia Nilai Keanekaragaman Hayati Indonesia Ancaman Keanekaragaman Hayati Indonesia Konservasi Keanekaragaman Hayati Tatangan Upaya Perlindungan Kawasan Konservasi Kehati Pelestarian Keanekaragaman Hayati Berbasis Kearifan Lokal BAB V KONSERVASI TERKAIT ARSITEKTUR HIJAU, ENERGI BERSIH DAN TRANSPORTASI HIJAU Arsitektur Hijau Energi Bersih Transportasi Hijau BAB VI KONSERVASI TERKAIT PENGELOLAAN LIMBAH DAN NIRKERTAS Pengolahan Limbah Nirkertas DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................



KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES) Kantor: Rektorat UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229 Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Warek I: (024) 8508001 Website: www.unnes.ac.id - E-mail: [email protected] FORMULIR MUTU



BAHAN AJAR/DIKTAT No. Dokumen FM-01-AKD-07



No. Revisi 02



Hal 6 dari 35



Tanggal Terbit 27 Februari 2017



BAB I PENDAHULUAN



A. Konsep Dasar Lingkungan Kata ekologi selama ini berkonotasi dengan lingkungan. Menurut Martopo dan Gunawan (1996), istilah ekologi pertama kali diperkenalkan oleh Ernest Haeckel seorang ahli biologi Jerman pada tahun 1969. Ekologi berasal dari kata “Oikos” yang berarti “rumah”, dan “logos” yang berarti telprotestaaah atau “ilmu”. Dengan demikian ekologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Definisi ekologi tersebut nampaknya juga sama dengan yang diberikan oleh A Dictionary Of The Natural Environment (Monkhouse and Small,1968). Makhluk hidup atau organisme memiliki tingkatan organisasi makhluk hidup seperti dalam organisasi biologi yang disebut spektrum biologi (protoplasma, sel, jaringan, organ, sistem organ, organisme, populasi, komunitas, ekosistem, biosfer). Dengan demikian, ekologi memiliki cakupan yang sangat luas dan dapat dibagi ke berbagai macam pengertian. Masalah lingkungan akan terjadi jika ekosistem terganggu. Manusia sebagai salah satu unsur dalam sebuah ekosistem tentu akan memiliki pengaruh yang lebih besar. Manusia tidak saja memiliki tenaga namun juga pikiran yang menghasilkan



teknologi.



Semakin



tinggi



teknologi



semakin



besar



pula



ancamannya terhadap keseimbangan sebuah ekosistem. Ini artinya masalah lingkungan terkait erat dengan pertumbuhan jumlah penduduk. Jumlah penduduk yang meningkat pada akhirnya juga membutuhkan banyak makanan atau energi yang harus diserap. Akibatnya tekanan terhadap unsur lain untuk mempertahankan hidup menjadi besar. Apalagi jika jumlah manusia semakin banyak maka perebutan sumber daya juga akan makin sengit. Oleh karena itum tekanan terhadap sumber daya seperti hutan, sungai, danau, perluasan tanah pertanian, dan sebagainya terus berlanjut. Ketika teknologi yang dikuasai manusia semakin tinggi maka kecenderungan intensitas perusakan alam akan lebih cepat terjadi, baik disadari atau tidak.



KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES) Kantor: Rektorat UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229 Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Warek I: (024) 8508001 Website: www.unnes.ac.id - E-mail: [email protected] FORMULIR MUTU



BAHAN AJAR/DIKTAT No. Dokumen FM-01-AKD-07



No. Revisi 02



Hal 7 dari 35



Tanggal Terbit 27 Februari 2017



B. Pengertian Konservasi Lingkungan konservasi



adalah



upaya



pelestarian



lingkungan,



tetapi



tetap



memperhatikan, manfaat yang dapat diperoleh pada saat itu dengan tetap mempertahankan keberadaan setiap komponen lingkungan untuk pemanfaatan, masa depan. Salah satu wujud konservasi adalah konservasi sumber daya alam, yakni upaya pengelolahan sumber daya alam yang menjamin pemanfaatannya secara bijaksana, sementara bagi sumber daya terbarui adalah untuk menjamin kesinambungan



untuk



persediaannya



dengan



tetap



memelihara



dan



meningkatkan kualitas nilai dan keanekaragaman. Konservasi juga dapat dipandang dari segi ekonomi dan ekologi. Konservasi dari segi ekonomi adalah usaha mengalokasikan sumber daya alam untuk sekarang, sedangkan dari segi ekologi, konservasi merupakan alokasi sumber daya alam untuk sekarang dan masa yang akan datang. Konservasi dalam pengertian sekarang, sering diterjemahkan sebagai the wise use of nature resource (pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana).



C. Ruang Lingkup Pendidikan Konservasi Pendidikan konservasi merupakan sebuah proses pembelajaran untuk membangun



spirit



penduduk



(mahasiswa),



tentang



lingkungan



untuk



pembangunan berwawasan masa kini dan memperhatikan generasi masa mendatang. Tujuan mata kuliah Pendidikan Konservasi adalah untuk mengubah perilaku dan sikap yang dilakukan oleh berbagai pihak atau elemen masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan kesadaran mayarakat tentang nilai-nilai lingkungan dan isu permasalahan lingkungan yang pada akhirnya dapat menggerakkan masyarakat untuk berperan aktif dalam upaya pelestarian dan keselamatan lingkungan untuk kepentingan generasi sekarang dan yang akan datang. Mengutip laporan UNESCO, Jacques Delors, et. al. (1998) mengatakan bahwa peran perguruan tinggi di negara berkembang sangatlah sentral. Perguruan tinggi merupakan tempat penyiapan sumber daya manusia untuk mendukung pmbangunan nasional, baik dari tenaga madia yang terampil,



KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES) Kantor: Rektorat UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229 Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Warek I: (024) 8508001 Website: www.unnes.ac.id - E-mail: [email protected] FORMULIR MUTU



BAHAN AJAR/DIKTAT No. Dokumen FM-01-AKD-07



No. Revisi 02



Hal 8 dari 35



Tanggal Terbit 27 Februari 2017



maupun para pemikir dan ilmuwan peneliti yang handal. Perguruan tinggi merupakan bagian dari kebudayaan bangsa yang tidak lepas dari nilai-nilai historis sebagai sumber identitas dan kesatuan nasional. Pendidikan tidak dapat lepas sama sekali dari berbagai kepentingan ekonomis politis, maka perguruan tinggi berkewajiban dan bertanggung jawab memberi nilai kultural yang membawa perubahan masyarakat lebih beradab.



KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES) Kantor: Rektorat UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229 Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Warek I: (024) 8508001 Website: www.unnes.ac.id - E-mail: [email protected] FORMULIR MUTU



BAHAN AJAR/DIKTAT No. Dokumen FM-01-AKD-07



No. Revisi 02



Hal 9 dari 35



Tanggal Terbit 27 Februari 2017



BAB II ISU LINGKUNGAN



A. Permasalahan lingkungan Secara



umum



beberapa



contoh



permasalahan



lingkungan



yang



disebabkan oleh ulah manusia dikemukakan sebagai berikut. a.



Masalah sampah yang tiap hari kian menumpuk. Walaupun sudah beriburibu kali digalakan instruksi untuk membuang sampah pada tempatnya, hingga saat ini masih saja banyak masalah yang ditimbulkan karena jumlah sampah semakin banyak. Akibat tidak adanya penanganan sampah yang benar dan tuntas, maka tumpukan sampah tersebut akan mengakibatkan pencemaran lingkungan seperti bau busuk sampah yang mengganggu warga sekitar, terjangkitnya penyakit, tersumbatnya saluran air dan selokan oleh sampah yang nantinya akan berakibat banjir, dan merusak keindahan lingkungan dan kenyamanan pemukiman.



b.



Permasalahan lingkungan karena eksploitasi flora dan fauna yang berlebihan. Kasus penebangan liar dan perburuan illegal akan berdampak pada punahnya flora dan fauna. Hal ini akan mengakibatkan terganggunya keanekaragaman hayati, kelangkaan fauna dan flora terutama flora dan fauna yang dilindungi. Paling mengkhawatirkan adalah generasi muda kita tidak mengenal beberapa jenis flora dan fauna yang sudah punah akibat ulah manusia.



c.



Permasalahan



lingkungan



berupa



pencemaran. Sumber



pencemaran



berasal dari limbah, sedangkan jenisnya: pencemaran air, tanah, maupun udara. Pencemaran biasanya terjadi karena semakin padatnya penduduk namun tidak didukung oleh bagusnya kualitas lingkungan serta tidak didukung peraturan tentang pemanfaatan sumber daya alam dengan bijak dan smart. Dengan kata lain, pencemaran bisa diminimalisasi dengan cara pemanfaatan SDA berwawasan lingkungan.Pencemaran lingkungan terbagi menjadi



beberapa



macam:



pencemaran



udara,



pencemaran



air,



pencemaran tanah, dan pencemaran suara. Pencemaran tersebut akan



KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES) Kantor: Rektorat UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229 Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Warek I: (024) 8508001 Website: www.unnes.ac.id - E-mail: [email protected] FORMULIR MUTU



BAHAN AJAR/DIKTAT No. Dokumen FM-01-AKD-07



No. Revisi 02



Hal 10 dari 35



Tanggal Terbit 27 Februari 2017



membuahkan dampak negative pada kita. Dampak/ akibat adanya pencemaran antara lain: adanya tanah kritis, penyimpangan iklim, hujan asam, dan menipisnya lapisan ozon pada atmosphere bumi.



B. Masalahan Lingkungan Secara Global 1.



Perubahan Iklim (Climate Change) Perubahan iklim dapat terjadi di permukaan bumi, Sepanjang sejarah terbentuknya bumi sampai saat ini telah terjadi perubahan iklim, mulai jaman es sampai periode-periode panjang bumi menjadi hangat dan es mencair. Peristiwa perubahan iklim tidak terjadi secara tiba-tiba, tetapi ada penyababnya yaitu terjadi fenomena alam maupun karena tingkah laku manusia. Sejak akhir abad 18, aktivitas manusia yang berhubungan dengan revolusi industri juga telah mengubah komposisi atmosfer sehingga mempengaruhi iklim bumi.Beberapa faktor penyebab perubahan iklim antara lain: aktivitas manusia seperti penebangan hutan secara liar, terjadinya fenomena pemanasan global, terjadinya peristiwa efek rumah kaca, terjadinya El Nino dan El Nina dilautan, dan menipisnya lapisan ozon di atmosfir bumi.



2.



Kerusakan Lapisan Ozon (Ozon Depletion) Lapisan ozon adalah lapisan konsentrasi molekul ozon yang terdapat di stratosfer. Ozon adalah senyawa kimia yang terdiri atas 3 atom oksigen (O 3). Sekitar 90% dari ozon yang ada di bumi terdapat di lapisan ozon. Di lapisan atmosfer (dekat permukaan bumi) ozon dapat mengganggu kesehatan, tetapi di lapisan stratosfer ozon akan melindungi mahluk hidup dan sinar ultra violet yang dipancarkan oleh matahari. Berlubangnya lapisan ozon mengakibatkan semakin banyak radiasi yang mencapai permukaan bumi. Untuk manusia, paparan sinar UV yang berlebihan dapat mengakibatkan kanker



kulit,



katarak,



dan



memperlemah



sistem



kekebalan



tubuh.



Peningkatan radiasi UV juga mengakibatkan berkurangnya hasil panen dan gangguan pada rantai makanan di laut.



KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES) Kantor: Rektorat UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229 Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Warek I: (024) 8508001 Website: www.unnes.ac.id - E-mail: [email protected] FORMULIR MUTU



BAHAN AJAR/DIKTAT No. Dokumen FM-01-AKD-07



3.



No. Revisi 02



Hal 11 dari 35



Tanggal Terbit 27 Februari 2017



Efek Rumah Kaca Selain penipisan ozon, masih banyak lagi ancaman Iingkungan yang



dapat mempengaruhi kehidupan manusia, yaitu adanya gas pencemar (polutan) yang menyebabkan efek rumah kaca (ERK). Gas-gas pencemar akan melapisi bumi sehingga sinar matahari yang berhasil menerobos, panasnya akan tertahan tidak dapat lepas kembali ke atmosfer bebas. Fenomena ini menyerupai efek rumah kaca (green house effect), suhu dalam rumah kaca lebih tinggi karena panasnya tidak dapat menembus kaca. Sebenarnya bila bumi ini tidak ada gas polutan yang membentuk gas rumah kaca (GRK) seperti CO, Ca 2, metana, maka suhu rata-rata permukaan bumi hanya -18°C suhu yang dingin bagi kehidupan mahluk hidup. Tetapi dengan meningkatnya kadar GRK akan meningkat pula ERK (efek rumah kaca) sehingga suhu permukaan bumi akan naik pula, sehingga menyebabkan pemanasan global.



4.



Hujan Asam Hujan asam adalah istilah yang secara luas digunakan untuk campuran



materi asam nitrit dan asam sulfit baik secara basah dan kering dari atmosfer melebihi jumlah normal. Penyebab atau unsur kimia pembentuk dari hujan asam berasal dari sumber-sumber alami seperti kegiatan vulkanik dan vegetasi yang terurai, maupun yang diakibatkan oleh aktivitas manusia, yang terutama berasal dari sulfur dioksida (SO2) dan nitrogen oksida (NOx) berasal dari pembakaran bahan bakar fosil.



C. Masalahan Lingkungan Secara Nasional 1.



Kerusakan Hutan Tropis Kerusakan disebabkan penjarahan yang dilakukan secara terang-



terangan menyebabkan hutan-hutan rusak parah. Disamping penjarahan kerusakan juga diakibatkan karena kebakaran baik karena faktor alam maupun ulah manusia yang tidak bertanggungjawab. Luas daratan Indonesia mencapai 190,47 juta Ha, terbagi atas Kawasan Hutan Negara seluas 130,61 juta Ha (69%) dan areal penggunaan lain seluas 59,86 juta Ha (31%). Kawasan hutan



KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES) Kantor: Rektorat UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229 Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Warek I: (024) 8508001 Website: www.unnes.ac.id - E-mail: [email protected] FORMULIR MUTU



BAHAN AJAR/DIKTAT No. Dokumen FM-01-AKD-07



No. Revisi 02



Hal 12 dari 35



Tanggal Terbit 27 Februari 2017



negara terbagi atas hutan konservasi (21,17 juta Ha), hutan lindung (32,06 juta Ha), hutan produksi (77,37 juta Ha) (Kementerian Kehutanan 2012). Di dalam Pasal 4 ayat (1) UU NO. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan dikemukakan, semua hutan di dalam wilayah Republik Indonesia termasuk kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. 2.



Pencemaran Wilayah Perairan Tingkat pencemaran laut di Indonesia masih sangat tinggi. Pencemaran



berat terutama terjadi di kawasan laut sekitar dekat muara sungai dan kota-kota besar. Tingkat pencemaran laut ini telah menjadi ancaman serius bagi laut Indonesia dengan segala potensinya. 3.



Kerusakan Terumbu Karang Kerusakan terumbu karang sampai kedalaman 3 m di Indonesia sangat



mengkhawatirkan. Kegiatan manusia yang menyebabkan kerusakan terumbu karang antara lain penangkapan udang atau ikan dengan merusak karang, pengambilan karang untuk bangunan, pembersihan karang dari perairan pantai untuk keperluan pariwisata. Dengan rusaknya terumbu karang maka fungsi terumbu karang sebagai penahan gelombang, tempat tinggal banyak organisme, potensi ekonomi dan pariwisata jelas terganggu. 4.



Kerusakan Hutan Bakau Kerusakan hutan bakau yang utama adalah alih fungsi hutan bakau



tersebut menjadi daerah



tambak (Kep.



Karimunjawa,



Cilacap), daerah



pemukiman (Tanah Mas Semarang), perluasan objek wisata atau rekreasi. Belum lagi penebangan hutan bakau sebagai kayu bakar atau bahan bangunan. Polusi minyak juga mengancam juga tumbuhnya hutan bakau. 5.



Kesenjangan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKHL) Keberadaan sungai menjadi salah satu indikator pengukuran IKLH.



Perhitungan indeks untuk indikator kualitas air sungai dilakukan berdasarkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 115 Tahun 2003 tentang Pedoman Penentuan Status Mutu Air. Pengukuran dilakukan dengan mengambil



KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES) Kantor: Rektorat UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229 Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Warek I: (024) 8508001 Website: www.unnes.ac.id - E-mail: [email protected] FORMULIR MUTU



BAHAN AJAR/DIKTAT No. Dokumen FM-01-AKD-07



No. Revisi 02



Hal 13 dari 35



Tanggal Terbit 27 Februari 2017



sampel air sungai pada masing-masing provinsi. Pengambilan sampel dilakukan tiga kali dalam setahun dari lokasi yang berbeda. 6.



Pencemaran Air di Indonesia Asian Development Bank (2008) pernah menyebutkan pencemaran air di



Indonesia menimbulkan kerugian Rp 45 triliun/tahun. Biaya yang akibat pencemaran air ini mencakup biaya kesehatan, biaya penyediaan air bersih, hilangnya waktu produktif, citra buruk pariwisata, dan tingginya angka kematian bayi.Dampak lainnya yang tidak kalah merugikan dari pencemaran air adalah terganggunya lingkungan hidup, ekosistem, dan keanekaragaman hayati. Air yang tercemar dapat mematikan berbagai organisme yang hidup di air. Kita tentu sangat merindukan masa-masa kecil ketika kita bebas bermain di sungai-sungai kecil dengan airnya yang bersih jernih, bebas dari berbagai polutan, mengejar ikan wader. 7.



Abrasi Pantai di Indonesia Abrasi merupakan proses pengikisan pantai oleh gerusan air laut baik



yang disebabkan oleh meningkatnya permukaan air laut ataupun oleh tenaga gelombang laut dan arus laut yang bersifat merusak. Abrasi biasanya disebut juga erosi pantai. Abrasi pantaitelah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan. Sedikitnya 40 persen dari 81 ribu km pantai di Indonesia, rusak akibat abrasi. Dalam beberapa tahun terakhir, garis pantai di beberapa daerah di Indonesia mengalami penyempitan yang cukup memprihatinkan. Abrasi yang terjadi mampu menenggelamkan daratan dan kondisi ini sangat memperihatinkan. 8.



Air Minum Kemasan Air minum dalam kemasan menjadi pilihan paling praktis untuk



menghilangkan rasa haus. Di mana-mana mudah membeli air minum kemasan. Praktis, tinggal beli langsung bisa diminum airnya. Konon, air minum kemasan selain praktis juga lebih sehat dibandingkan air hasil memasak sendiri sehingga semakin banyak yang mengkonsumsinya tanpa menyadari bahwa air minum dalam kemasan merupakan salah satu sumber sampah terbesar. Pernahkah kita berpikir bahwa sebenarnya kita bukan membeli air tetapi membeli kemasan plastik. Air minum dalam kemasan gelas isi 240 ml biasanya dijual seharga Rp.



KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES) Kantor: Rektorat UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229 Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Warek I: (024) 8508001 Website: www.unnes.ac.id - E-mail: [email protected] FORMULIR MUTU



BAHAN AJAR/DIKTAT No. Dokumen FM-01-AKD-07



No. Revisi 02



Hal 14 dari 35



Tanggal Terbit 27 Februari 2017



500,- per gelas. Sedangkan air minum kemasan botol isi 600 ml dijual dengan harga Rp. 2.000,-. Benarkah uang sejumlah itu kita gunakan untuk membeli air?. Bukan, ternyata uang itu kita gunakan untuk membeli sampah berupa kemasan gelas dan botol plastik. 9.



Pengelolaan Sampah Sampah telah menjadi sebuah permasalahan di Indonesia. Bukan hanya



kota besar, kota-kota kecil pun semakin hari semakin dipusingkan oleh sampah dan pengelolaannya. Semakin hari, sampah bukannya semakin berkurang justru sebaliknya semakin menumpuk dan bertambah. Apa sebabnya? Mungkin pola pikir kita yang perlu dibenahi. Atau gaya hidup kita yang musti dirubah. Gaya hidup kita memang sangat akrab dengan sampah. 10. Tingkat Pencemaran Udara di Indonesia semakin memprihatinkan. Suatu studi melaporkan bahwa Indonesia menjadi negara dengan tingkat polusi udara tertinggi ketiga di dunia. World Bank juga menempatkan Jakarta menjadi salah satu kota dengan kadar polutan atau partikulat tertinggi setelah Beijing, New Delhi dan Mexico City. Rekor yang semakin memiriskan. Di Indonesia sendiri, sebagaimana data yang dipaparkan oleh Pengkajian Ozon dan Polusi Udara Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Jawa Barat menduduki peringkat polusi udara tertinggi di Indonesia.



D. Masalah Lingkungan Secara Lokal (Kota Semarang) 1.



Penyebaran Air Payau (intrusi air laut) Penyebaran air payau di Kota Semarang semakin luas dan kadar garam



semakin tinggi. Pemanfaatan air tanah di kawasan pantai yang dilakukan berlebihan tanpa perhitungan akan menyebabkan air laut begitu mudah meresap ke darat. Kondisi menyolok terjadi di sekitar Tawangsari, Tambaklorog, Genuksari, Wonosari, Tambaksari, dan Bedono. Pada daerah-daerah tersebut, sampai kedalaman 40 meter air tanah sudah payau. Air tanah segar baru didapat pada kedalaman lebih dari 60 meter. Hampir semua air tanah dangkal di kawasan Semarang, terutama sumur gali dengan kedalaman sampai 10 meter memiliki salinitas tinggi.



KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES) Kantor: Rektorat UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229 Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Warek I: (024) 8508001 Website: www.unnes.ac.id - E-mail: [email protected] FORMULIR MUTU



BAHAN AJAR/DIKTAT No. Dokumen FM-01-AKD-07



2.



No. Revisi 02



Hal 15 dari 35



Tanggal Terbit 27 Februari 2017



Banjir dan Rob Banjir yang terjadi di Kota Semarang pada umumnya disebabkan karena



tidak terkendalinya aliran sungai, akibat kenaikan debit, pendangkalan dasar badan sungai dan penyempitan sungai karena sedimentasi, adanya kerusakan lingkungan pada daerah hulu (wilayah atas kota Semarang) atau daerah tangkapan air (recharge area) serta diakibatkan pula oleh ketidakseimbangan input – output pada saluran drainase kota. Cakupan banjir saat ini telah meluas di beberapa kawasan di Kota Semarang, yang mencakup sekitar muara Kali Plumbon, Kali Siangker sekitar Bandara Achmad Yani, Karangayu, Krobokan, Bandarharjo, sepanjang jalan di Mangkang, kawasan Tugu Muda – Simpang Lima sampai Kali Semarang, di Genuk dari Kaligawe sampai perbatasan Demak. 3.



Longsor Kota Semarang merupakan salah satu kota besar yang unik. Karena kota



ini terbagi dalam dua alam yang kontras dengan jarak sangat berdekatan. Kawasan kota bawah berbatasan langsung dengan pantai. Sementara kawasan perbukitan jaraknya sangat pendek. Kawasan kota yang berada di bawah tentu rawan banjir dan rob. Sementara daerah perbukitan rawan longsor. Tujuh dari 16 kecamatan di Kota Semarang memiliki titik-titik rawan longsor. Ketujuh kecamatan tersebut adalah Manyaran, Gunungpati, Gajahmungkur, Tembalang, Ngaliyan, Mijen, dan Tugu. Kontur tanah di kecamatan-kecamatan tersebut sebagian adalah perbukitan dan daerah patahan dengan struktur tanah yang labil.



KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES) Kantor: Rektorat UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229 Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Warek I: (024) 8508001 Website: www.unnes.ac.id - E-mail: [email protected] FORMULIR MUTU



BAHAN AJAR/DIKTAT No. Dokumen FM-01-AKD-07



No. Revisi 02



Hal 16 dari 35



Tanggal Terbit 27 Februari 2017



BAB III KONSERVASI NILAI



A. Paradigma dan Etika lingkungan 1.



Paradigma Lingkungan Deep Ecology adalah suatu teori yang pertama kali diperkenalkan oleh



Arne Naess, seorang filsuf Norwegia tahun 1973, dan dikenal sebagai salah seorang tokoh utama gerakan deep ecology hingga sekarang. Beberapa ahli mengkaji tentang hal tersebut, ada yang mementang, dan banyak yang mendukung. Sebagian ahli yang sudah mapan dengan dengan pandangannya, tidak setuju, tetapi sebagian yang lain yang sejalan dengan pandangannya, mendukung.



Deep Ecology menuntut suatu etika baru yang tidak berpusat



hanya pada manusia, tetapi berpusat pada mahkluk hidup secara keseluruhan dalam kaitan dengan upaya mengatasi persoalan lingkungan hidup. Etika baru ini tidak mengubah sama sekali hubungan antara manusia dengan manusia. Manusia dan kepentingannya bukan lagi ukuran bagi segala sesuatu yang lain. Manusia bukan lagi pusat dari dunia moral. Tetap lebih menyangkut gerakan yang jauh lebih dalam dan komprehensif dari sekedar sesuatu yang instrumental dan ekspansionis. Serta menuntut suatu pemahaman yang baru tentang relasi etis yang ada dalam alam semesta disertai adanya prinsip-prinsip baru sejalan dengan relasi etis baru tersebut, yang kemudian diterjemahkan dalam gerakan atau aksi nyata di lapangan, yaitu etika lingkungan (Keraf 2008). 2.



Etika Lingkungan Etika lingkungan merupakan petunjuk atau arah perilaku praktis manusia



dalam mengusahakan terwujudnya moral lingkungan. Dengan etika lingkungan kita manusia tidak saja mengimbangi hak dengan kewajiban terhadap lingkungan, tetapi etika lingkungan hidup juga membatasi perilku, tingkah laku dan upaya untuk mengendalikan berbagai kegiatan agar tetap berada dalam batas kelentingan lingkungan hidup. Jadi etika lingkungan hidup juga berbicara mengenai relasi di antara semua kehidupan alam semesta, yaitu antara manusia dengan manusia yang mempunyai dampak pada alam dan antara manusia



KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES) Kantor: Rektorat UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229 Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Warek I: (024) 8508001 Website: www.unnes.ac.id - E-mail: [email protected] FORMULIR MUTU



BAHAN AJAR/DIKTAT No. Dokumen FM-01-AKD-07



No. Revisi 02



Hal 17 dari 35



Tanggal Terbit 27 Februari 2017



dengan mahkluk lain atau dengan alam secara keseluruhan, termasuk di dalamnya berbagai kebijakan yang mempunyai dampak langsung atau tidak langsung terhadap alam. Untuk menuju kepada etika lingkungan



tersebut,



diperlukan pemahaman tentang perubahan paradigma terhadap lingkungan itu sendiri. Etika lingkungan tidak tidak dapat dilepaskan dari iman manusia beragama di dalam ia (manusia) bertanggungjawab terhadap Tuhan Yang Maha Kuasa mengenai relasinya dengan lingkungan dan segenap mahkluk yang ada di dalamnya. Etika bertalian dengan realsi antara manusia dengan sesamanya, manusia dan dirinya sendiri, serta manusia dan Tuhan Penciptanya (Daldjoeni, 2004).



B. Nilai-nilai Karakter dan Nilai-Nilai Konservasi a.



Religius 1) menyakini kebenaran agama atau kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa; 2) menjalankan ajaran agama sesuai dengan keyakinan masing-masing; 3) menghargai perbedaan agama atau kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa; 4) memiliki jiwa amanah (tulus, ikhlas, dan dapat dipercaya) dalam menerima dan melaksanakan tugas dengan segala konsekuensinya; 5) melakukan suatu pekerjaan secara sungguh-sungguh, disertai doa, dan menyerahkan apapun hasilnya kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.



b.



Jujur 1) berperilaku sesuai dengan nilai dan norma kebenaran dalam segala aspek kehidupan; 2) berani membela kebenaran secara objektif sesuai dengan harkat dan martabat manusia; 3) berani mengatakan yang benar dan tidak lazim; 4) melaksanakan janji secara konsisten dan konsekuen; 5) berani mencela kebohongan dan kecurangan.



c.



Cerdas



KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES) Kantor: Rektorat UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229 Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Warek I: (024) 8508001 Website: www.unnes.ac.id - E-mail: [email protected] FORMULIR MUTU



BAHAN AJAR/DIKTAT No. Dokumen FM-01-AKD-07



No. Revisi 02



Hal 18 dari 35



Tanggal Terbit 27 Februari 2017



1) berpikir logis sesuai dengan konsep ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan/atau olahraga; 2) menemukan kebenaran secara logis dan metodologis; 3) memecahkan masalah secara tepat dan akurat berdasarkan data empiris; 4) kreatif dalam mengembangkan model atau cara-cara yang baru; 5) menemukan solusi secara cepat berdasarkan pemikiran yang logis. d.



Adil 1) berperilaku sesuai dengan harkat dan martabat manusia; 2) berperilaku seimbang, serasi, dan selaras dalam hubungan manusia dan lingkungan; 3) tidak sewenang-wenang dan tidak diskriminatif terhadap orang lain; 4) tidak membeda-bedakan hak orang yang satu dengan yang lain; 5) berperilaku objektif dan proporsional dalam menyelesaikan masalah.



e.



Tanggung Jawab 1) bekerja sesuai dengan hak dan kewajibannya; 2)



bekerja secara tulus dan ikhlas;



3)



dapat mengemban kepercayaan dari orang lain;



4)



mengakui kesalahan atau kekurangan dirinya sendiri;



5)



mengakui kelebihan orang lain.



KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES) Kantor: Rektorat UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229 Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Warek I: (024) 8508001 Website: www.unnes.ac.id - E-mail: [email protected] FORMULIR MUTU



BAHAN AJAR/DIKTAT No. Dokumen FM-01-AKD-07



f.



No. Revisi 02



Hal 19 dari 35



Peduli 1) peka terhadap kesulitan orang lain; 2) peka terhadap kerusakan lingkungan fisik; 3) peka terhadap berbagai perilaku menyimpang; 4) peka terhadap kebutuhan dan tuntutan masyarakat yang dinamis; 5) peka terhadap perubahan pola-pola kehidupan sosial.



g.



Toleran 1) mengakui perbedaan agama dan kepercayaan kepada Tuhan YME; 2) mengakui perbedaan ras, etnis, gender, status sosial, dan budaya; 3) mendahulukan kepentingan dan hak orang lain; 4) menjaga perasaan orang lain; 5) menolong atau membantu kesulitan orang lain.



h.



Demokratis 1) mengakui persamaan hak;



i.



2)



mampu menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban;



3)



mengutamakan musyawarah untuk mufakat;



4)



menghargai perbedaan atau keragaman;



5)



mematuhi aturan permainan.



Cinta Tanah Air 1) berani membela kepentingan bangsa dan negara;



j.



2)



berjiwa patriot;



3)



mencintai budaya nasional;



4)



berani membela martabat bangsa dan negara;



5)



mencintai produk dalam negeri;



6)



memelihara lingkungan hidup.



Tangguh 1) pantang menyerah dalam menghadapi kesulitan; 2)



bersemangat untuk mencapai hasil kerja optimal;



3)



tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang tidak akurat;



4)



dapat bekerja di bawah tekanan;



5)



percaya pada kemampuan diri sendiri;



Tanggal Terbit 27 Februari 2017



KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES) Kantor: Rektorat UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229 Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Warek I: (024) 8508001 Website: www.unnes.ac.id - E-mail: [email protected] FORMULIR MUTU



BAHAN AJAR/DIKTAT No. Dokumen FM-01-AKD-07



No. Revisi 02



6) k.



Hal 20 dari 35



Tanggal Terbit 27 Februari 2017



mampu menaklukkan tantangan yang dihadapi



Santun 1) rendah hati dalam pergaulan antar sesama; 2)



berbicara dengan bahasa yang baik dan benar;



3)



berperilaku sesuai dengan nilai-nilai moral;



4)



selalu respek kepada orang lain;



5)



mengutamakan keharmonisan dalam pergaulan dengan sesama;



6)



berperilaku sesuai adat istiadat masyarakat beradab.



Nilai-nilai konservasi tersebut dijelaskan sebagai berikut. a. Inspiratif Inspiratif, adalah suatu nilai tercermin pada seseorang yang senantiasa memiliki idea atau gagasan untuk siap bertindak melakukan sesuatu, baik secara sengaja maupun tidak sengaja berdasarkan ide yang hadir ke otak dalam situasi dan kondisi apapun. Nilai inspiratif tercermin pada figure calon sarjana, baik yang calon guru dan ilmuwan di bidangnya (Unnes, 2015). b. Humanis Humanis, adalah seseorang yang mendabakan dan memperjuangkan terwujudnya pergaulan hidup yang lebih baik, berdasarkan asa perikemanusiaan, pengabdi kepentingan sesama umat manusia. Berdasarkan aliran filsafat yang disebut dengan humanis atau humanistis, humanis memandang manusia bermartabat luhur, mampu menentukan nasib sendiri, dan dengan kekuatan sendiri mampu mengembangkan diri. Nilai humanis tercermin pada sikap mahasiswa yang bersedia menghargai orang lain, senantiasa mengharapkan dan memperjuangkan terwujudnya pergaulan hidup yang lebih baik berdasarkan asas kemanusiaan (UNNES, 2015). c. Peduli Peduli adalah nilai karakter individu untuk menghormati dan menghargai. Peduli lingkungan merupakan sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan lingkungan dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan yang sudah terjadi akibat tindakan manusia. Peduli sosial, merupakan



KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES) Kantor: Rektorat UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229 Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Warek I: (024) 8508001 Website: www.unnes.ac.id - E-mail: [email protected] FORMULIR MUTU



BAHAN AJAR/DIKTAT No. Dokumen FM-01-AKD-07



No. Revisi 02



Hal 21 dari 35



Tanggal Terbit 27 Februari 2017



sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan kepada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan (UNNES, 2015). d. Inovatif Inovatif, memiliki pengertian usaha seseorang dengan mendayagunakan pemikiran, kemampuan imajinasi, berbagai stimulan, dan individu yang mengelilinginya atau lingkungannya, dalam menghasilkan produk baru, baik bagi dirinya sendiri ataupun lingkungannya. Berpikir inovatif bercirikan elastisitas, produktivitas, orisinalitas, dan sensitivitas tinggi. Inovasi berarti proses dan/atau hasil pengembangan pemanfaatan pengetahuan, keterampilan dan pengalaman untuk menciptakan atau memperbaiki produk berupa barang dan/atau jasa, proses, dan/atau sistem yang baru, yang memberikan nilai yang berarti secara ekonomi dan sosial. Istilah baru bukan berarti original saja, tetapi lebih ke kebaharuan atau newness (FMIPA, 2016). Seseorang yang inovatif akan dapat menambahkan nilai dari produk tidak hanya bagi institusi, tetapi juga stakeholder dan masyarakat. e. Sportif Sportif merupakan nilai karakter diri untuk menghargai orang lain. Salah satu ciri sikap sportif adalah dalam diri individu mau mengakui prestasi orang lain. Sekalipun orang lain itu adalah lawan dalam pertandingan. Sportif merupakan sikap mental seseorang yang menunjukkan sikap kesatria, jujur, fair, dan mau mengakui kekalahan diri sendiri. f. Kreatif Kreatif adalah sifat yang tercermin dalam kemampuan berpikir atau bertindak untuk menyelesaikan masalah secara cerdas dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil dari sesuatu yang dimiliki (Unnes, 2015). Kreatif adalah suatu kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, berupa gagasan maupun karya nyata. Karya tersebut dapat baru atau kombinasi dengan yang sudah ada sebelumnya. Kreatif lebih menekankan kepada kemampuan



yang



berkaitan



dengan



kemampuan



mengkombinasikan,



memecahkan masalah atau menjawab masalah, dan cerminan kemampuan operasional anak kreatif (www.labscool, diunduh Maret 2016). Kreatif tercermin



KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES) Kantor: Rektorat UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229 Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Warek I: (024) 8508001 Website: www.unnes.ac.id - E-mail: [email protected] FORMULIR MUTU



BAHAN AJAR/DIKTAT No. Dokumen FM-01-AKD-07



No. Revisi 02



Hal 22 dari 35



Tanggal Terbit 27 Februari 2017



pada keberadaan eksistensi, kemampuan berpikir atau bertindak untuk menyelesaikan



masalah



secara



cerdas dan



melakukan



sesuatu



untuk



menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang dimiliki. g. Kejujuran Jujur merupakan perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan. Jujur merupakan suatu sikap atau sifat seseorang yang menyatakan sesuatu dengan sesungguhnya dan apa adanya, tidak ditambahi ataupun tidak dikurangi. Sifat jujur harus dimiliki oleh setiap manusia, karena sifat dan sikap jujur merupakan prinsip dasar dari cerminan akhlak, kepribadian seseorang, dan kepribadian bangsa (Wahyono, dkk, 2015). Ghazali (2013) menjelaskan bahwa di dalam sifat jujur terdapat lima bentuk jujur, yaitu jujur dalam lisan, berniat dan berkehendak, cita-cata, menepati obsesi, dan beramal. h. Keadilan Adil adalah nilai karakter individu yang merujuk pada suatu keseimbangan, tidak memihak. Keadilan memiliki cakupan yang luas, mjulai dari yang bersifat etik, filosofis, hukum, sampai pada sosial. Keadilan juga dipahami secara metafisik keberadaannya sebagai kualitas atau fungsi mahkluk super manusia, yang sifatnya tidak dapat diamati oleh manusia. Konsekuensinya, realisasi keadilan digeser ke dunia lain, di luar pengalaman manusia, dan akal manusia yang esensial bagi keadilan tunduk pada cara-cara Tuhan yang tidak dapat diubah atau keputusan-keputusan Tuhan yang tidak dapat diguga (Plato dalam Friedman, 1993; Rodiyah, 2016). Nilai keadilan merupakan nilai yang utama dalam kehidupan manusia, sehingga harus diimplementasikan kedalam setiap sendi kehidupan manusia dalam bermasyarakat, baik manusia dalam individu dan masyarakat. Berbagai bentuk implementasi dapat dilakukan dalam kehidupan, baik di lembaga dan masyarakat.



C. Perilaku Konservasi a.



Perilaku Konservasi pada Pilar Keanekaragaman Hayati



1)



Tanam dan rawat tanaman di sekitar kita.



KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES) Kantor: Rektorat UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229 Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Warek I: (024) 8508001 Website: www.unnes.ac.id - E-mail: [email protected] FORMULIR MUTU



BAHAN AJAR/DIKTAT No. Dokumen FM-01-AKD-07



2)



No. Revisi 02



Hal 23 dari 35



Tanggal Terbit 27 Februari 2017



Jangan menebang tanaman, kecuali diperlukan. a) menebang tanaman karena sudah saatnya dipanen, b) ada keperluan lain yang lebih penting, misal untuk kemaslahatan umum, c) tanaman membahayakan, misal sudah terlalu tua atau rapuh.



3)



Manfaatkan tanaman secara bijak



4)



Jangan berburu satwa di lingkungan kita.



5)



Lindungi dan lestarikan satwa sekitar kita.



6)



Jaga tempat hidup flora dan fauna untuk kelestariannya.



7)



Anggaplah bahwa alam yang kita tempati ini adalah titipan, bukan warisan.



b.



Perilaku Konservasi pada Pilar Energi Bersih



1)



Bijak dalam pemanfaatan energi listrik di rumah dan tempat kerja a) Kampanyekan perilaku hemat energi b) Gunakan pencahayaan langsung (alami) dari pada banyak lampu. c) Mematikan lampu penerangan dan peralatan listrik lainnya saat tidak digunakan. d) Menggunakan otomatisasi sakelar lampu. e) Lampu penerangan jalan menggunakan sumber listrik bertenaga surya. f) Mengatur penyejuk udara atau AC pada posisi eko-efisien, gunakan inverter pada AC, g) Menghidupkan AC satu jam setelah di ruangan dan mematikan satu jam sebelum meninggalkan ruang. h) Lebih memilih menggunakan kipas angin daripada menggunakan AC karena beban listrik AC sangat tinggi.



2)



Bijak dalam pemanfaatan peralatan listrik a) Gunakan peralatan listrik dengan mode hemat listrik & hemat energi (LHE). b) Gunakan peralatan saat dibutuhkan, jika ditinggal keluar ruangan harus pada posisi hybernate. c) Mematikan peralatan jika tidak dipergunakan. d) Memilih peralatan yang eko-efisien.



KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES) Kantor: Rektorat UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229 Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Warek I: (024) 8508001 Website: www.unnes.ac.id - E-mail: [email protected] FORMULIR MUTU



BAHAN AJAR/DIKTAT No. Dokumen FM-01-AKD-07



No. Revisi 02



Hal 24 dari 35



Tanggal Terbit 27 Februari 2017



e) Melakukan perawatan rutin untuk menghindari pemborosan energi. 3)



Bijak dalam hemat bahan bakar dalam berkendaraan a) Hemat bahan bakar, jika memungkinkan gunakan berkendaraan secara bersama. b) Memilih kendaraan hemat energi dan ramah lingkungan c) Menerapkan teknik megemudi berbasis eko-driving sebagai solusi yang paling cepat, tepat, dan murah dalam hal penghematan bahan bakar (BBM) serta pelestarian lingkungan alam, kecepatan konstan 40-50 km/jam di jalan biasa (dalam kota) atau 80 km/jam di jalan bebas hambatan (luar kota).



4)



Bijak dalam mengupayakan pemanfaaatn sumber energi baru terbarukan a) Tidak boros menggunakan BBM (bahan Bakar minyak) dari fosil. b) Berupaya mencari dan menggunkan sumber energi terbarukan misalnya solar sel, biogas, bio masa, biofue, kincir angin dan lainnya. c) Mendorong



terwujudnya



teknologi



sumber



energi



terbarukan



di



lingkungan sendiri sebagai sumber energi alternatif.



c.



Perilaku Konservasi Pilar Arsitektur Hijau dan Transportasi internal



1)



Bijak dalam Mengelola Ruang a) Gunakan penghawaan alami daripada penghawaan AC. b) Gunakan pencahayaan alami daripada pencahayaan lampu listrik. c) Membuka jendela di dinding sisi luar untuk mengoptimalkan penghawaan alami. d) Membuka tirai jendela kaca untuk mengoptimalkan pencahayaan alami. e) Tidak menutup sisi dinding bukaan (berjendela) dengan perabot yang menghalangi jendela/bouvenlight. f) Tidak menempelkan sesuatu di kaca jendela. g) Menjaga kebersihan bukaan (termasuk kaca), dan kebersihan ruang. h) Menambah kehijauan ruang dalam bentuk tanaman pot. i) Tidak merokok di dalam dan luar ruang. j) Membuang sampah pada tempat yang telah disediakan.



KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES) Kantor: Rektorat UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229 Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Warek I: (024) 8508001 Website: www.unnes.ac.id - E-mail: [email protected] FORMULIR MUTU



BAHAN AJAR/DIKTAT No. Dokumen FM-01-AKD-07



No. Revisi 02



Hal 25 dari 35



Tanggal Terbit 27 Februari 2017



k) Turut menjaga keamanan dan keawetan aset-aset milik lembaga yang ada dalam ruang. l) Mematuhi aturan pemakaian ruang yang telah ditetapkan pengelola. m) Melapor kepada pengelola jika terjadi kerusakan perabot dan komponen dalam ruang. 2)



3)



Bijak dalam Menggunakan Air a)



Lakukan hemat air, menggunakan air dengan efisien dan wajar.



b)



Membuka kran maksimal 60% putaran, jika kondisi air cukup deras.



c)



Menutup kembali kran setelah menggunakan air.



d)



Menghindarkan air dari terbuang percuma.



e)



Turut menjaga keawetan perangkat sanitasi.



f)



Melapor kepada pengelola jika terjadi kerusakan perangkat sanitasi.



Bijak dalam Berkendara di Kawasan Kampus a) Utamakan penggunaan kendaraan ramah lingkungan tidak menimbulkan polusi udara. b) Mematuhi peraturan dan tanda lalu lintas yang ada. c) Berkendara dengan konsentrasi dan waspada. d) Berkendara dengan batas kecepatan Max 30 km/jam. e) Berkendara dengan menggunakan lajur kiri pada jalan. f) Berkendaraan menggunakan kendaraan dengan kelengkapan komponen yang berfungsi normal, seperti: lampu utama, sein, lampu rem, sepion. g) Menyalakan tanda lampu belok (sein) sebelum berbelok/menepi dan kembali setelahnya. h) Memperhatikan kondisi jalan dan pengguna lain untuk menghindari kecelakaan. i) Tidak berkendara dengan berjajar. j) Parkir kendaraan sesuai dengan tempat parkir yang telah ditentukan.



4)



Bijak dalam Berjalan a) Berjalan pada jalur yang tersedia, misalnya: trotoar, sidewalk. b) Berjalan dengan konsentrasi dan waspada.



KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES) Kantor: Rektorat UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229 Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Warek I: (024) 8508001 Website: www.unnes.ac.id - E-mail: [email protected] FORMULIR MUTU



BAHAN AJAR/DIKTAT No. Dokumen FM-01-AKD-07



No. Revisi 02



Hal 26 dari 35



Tanggal Terbit 27 Februari 2017



c) Jika menggunakan jalur kendaaran, berjalan pada lajur sisi kiri jalan paling tepi. d) Jika berjalan berjajar, tidak lebih dari 2 orang. e) Jika berjalan dengan membawa barang dijinjing, tidak diperkenankan berjajar. f) Berjalan dengan saling menyapa pejalan kaki lain lebih utama. g) Berjalan dengan langkah normal dan tidak menimbulkan masalah pada pejalan kaki lain. 5)



Bijak dalam Menggunakan Fasilitas Transportasi Kampus a)



Menggunakan fasilitas sesuai dengan ketentuan dan fungsinya.



b)



Turut menjaga kamanan dan keawetan fasilias.



c)



Mematuhi aturan-aturan penggunaan fasilitas.



d)



Melapor kepada pengelola jika terjadi kerusakan fasilitas.



d.



Perilaku Konservasi pada Pilar Kebijakan Nirkertas



1)



Bijak dalam menggunakan kertas a) Sebelum mencetak, naskah telah disunting untuk meminimalisasi kesalahan. b) Mencetak naskah hanya bila benar-benar diperlukan. c) Gunakan ukuran huruf tidak lebih dari 12pt, spasi tidak lebih dari 1,5, bila memungkinkan gunakan kertas secra bolak-balik. d) Gunakan margin pengetikan tidak lebih dari 3 cm. e) Gunakan kembali kertas bekas untuk keperluan lain. f) Lakukan daur ulang kertas bekas.



2)



Cerdas dalam menerapkan teknologi informasi a) Gunakan sistem informasi untuk mengurangi penggunaan kertas tercetak. b) Apabila dimungkinkan, gunakan berkas digital (missal bentuk file) untuk menggantikan cetak kertas. c) Gunakan penyimpanan arsip secara digital.



e.



Perilaku Konservasi pada Pilar Pengelolaan Limbah



KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES) Kantor: Rektorat UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229 Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Warek I: (024) 8508001 Website: www.unnes.ac.id - E-mail: [email protected] FORMULIR MUTU



BAHAN AJAR/DIKTAT No. Dokumen FM-01-AKD-07



No. Revisi 02



Hal 27 dari 35



Tanggal Terbit 27 Februari 2017



1)



Biasakan membuang sampah pada tempatnya.



2)



Biasakan memungut sampah di sekitar kita (khususnya sampah anorganik)



3)



Budayakan kerjabakti bersama untuk bersih-bersih lingkungan.



4)



Memanfaatkan limbah sampah organik menjadi kompos.



5)



Bijak mengurangi limbah anorganik, seperti plastik, botol, dan lain-lain.



6)



Membiasakan pemanfaatkan produk daur ulang.



f.



Perilaku Konservasi pada Pilar Etika Seni dan Budaya



1)



Menonton pertunjukan seni dan budaya.



2)



Ikut mengenalkan dan mempopulerkan seni dan budaya Indonesia di tingkat regional, nasional, dan global.



3)



Menciptakan karya seni.



4)



Menggunakan batik/pakaian nasional pada hari/acara tertentu.



5)



Cinta makanan tradisional dan produk dalam negeri.



6)



Saling menghargai dan menghormati terhadap sesama bangsa Indonesia.



7)



Menggunakan bahasa daerah pada hari dan acara tertentu.



8)



Memperkenalkan dan menggunakan bahasa Indonesia pada masyarakat dunia.



9)



Melestarikan musyawarah untuk kebaikan bersama.



10) Melestarikan dan mengembangkan local wisdom/kearifan lokal.



g.



Perilaku Konservasi pada Pilar Kader Konservasi



1)



Ikut berperan dan berpartisipadi dalam kegiatan kader konservasi di Unit.



2)



Megikuti Pelatihan Keterampilan Konservasi.



3)



Berperan aktif pada kegiatan Bakti Sosial di Organisasi Mahasiswa.



D. Konservasi Budaya Terdapat banyak wujud konservasi budaya yang telah dilakukan di Universitas Negeri Semarang sebagai Universitas Konservasi. Implementasi konservasi budaya tersebut antara lain sebagai berikut. a.



Karawitan



KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES) Kantor: Rektorat UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229 Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Warek I: (024) 8508001 Website: www.unnes.ac.id - E-mail: [email protected] FORMULIR MUTU



BAHAN AJAR/DIKTAT No. Dokumen FM-01-AKD-07



No. Revisi 02



b.



Jajanan Tradisional



c.



Parikan Konservasi



d.



Tari dan Senam Konservasi



e.



Selasa Legen



f.



Busana Tradisional dan Peragaan Busana



Hal 28 dari 35



Tanggal Terbit 27 Februari 2017



Implementasi konservasi seni tersebut antara lain sebagai berikut. a.



Musik tradisional



b.



Ketoprak



c.



Teater



d.



Pembacaan Puisi



e.



Pewarnaan alami



f.



Lukisan



g.



Wayang



h.



Senam Konservasi



E. Kaderisasi Konservasi Terdapat banyak cara mengembangkan kader konservasi yang bisa dilakukan di Universitas Negeri Semarang sebagai Universitas Konservasi. Pengembangan kader konservasi tersebut antara lain sebagai berikut. a.



Mahasiswa Menanam



b.



Pelatihan Kader Konservasi



c.



Mahasiswa KKN Menanam



d.



Membudayakan Kebersamaan dalam Konservasi



e.



Kuliah Pendidikan Konservasi



KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES) Kantor: Rektorat UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229 Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Warek I: (024) 8508001 Website: www.unnes.ac.id - E-mail: [email protected] FORMULIR MUTU



BAHAN AJAR/DIKTAT No. Dokumen FM-01-AKD-07



No. Revisi 02



Hal 29 dari 35



Tanggal Terbit 27 Februari 2017



DAFTAR PUSTAKA Bahri, Zainul. 2006. Kamus Umum, Khususnya Bidang Hukum dan Politik. Bandung: Angkasa. Badan Pusat Statistik (BPS). 1971. Hasil Sensus Penduduk Indonesia 2000. Jakarta. BPS Badan Pusat Statistik (BPS). 1980. Hasil Sensus Penduduk Indonesia 2000. Jakarta. BPS Badan Pusat Statistik (BPS). 1990. Hasil Sensus Penduduk Indonesia 2000. Jakarta. BPS Badan Pusat Statistik (BPS). 2000. Hasil Sensus Penduduk Indonesia 2000. Jakarta. BPS. Badan Pusat Statistik (BPS). 2010. Hasil Sensus Penduduk Indonesia 2010. Jakarta. BPS. Badan Pengembang Kosevasi. 2015. Panduan Nilai Konservasi, Karakter Konservasi, Pilar Konservasi, Perilaku Konservasi. Bangvasi. Unnes. Publikasi Terbatas. BPTP (Badan Pengkajian Teknologi Pertanian). 2014. Sumber Daya Genetik Spesifik Jawa Tengah. BPTP Jawa Tengah, Ungaran. Baiquni, M., dan Susilowardani. 2003. Edisi Kedua. Pembangunan yang tidak Berkelanjutan. Refleksi Kritis Pembangunan Indonesia. Yogyakarta. Transmedia Global Wacana bekerja sama dengan ideas. Bertens, K., 1993. Etika. Jakarta. PT. Gramedia. Dahuri, Rokhmin. 1992. “Anatomi Pembangunan Berkelanjutan”. Kompas 7 Agustus Halaman 4. Daldjoeni, N. 2004. Pedesaan, Lingkungan dan Pembangunan. Bandung. Alumni. Darsono, Valentinus. 1995. Pengantar Ilmu Lingkungan. Yogyakarta. Penerbitan Universitas Atma Jaya. Dunggio, I dan Gunawan, H. 2009. Telaah Sejarah Kebijakan Pengelolaan Taman Nasional di Indonesia. Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan. 6(1):43-56.



KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES) Kantor: Rektorat UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229 Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Warek I: (024) 8508001 Website: www.unnes.ac.id - E-mail: [email protected] FORMULIR MUTU



BAHAN AJAR/DIKTAT No. Dokumen FM-01-AKD-07



No. Revisi 02



Hal 30 dari 35



Tanggal Terbit 27 Februari 2017



Dwi Janarko, Bambang. 2014. Kajian Prasarana Transportasi Internal Jalur Barat Universitas Negeri Semarang (KOPMA-PKMU) ditinjau dari persepsi dan observasi. Skripsi. FT Unnes. Tidak dipublikasikan. Dwiyantari, Sri. 2005. “Latihan diri dan Paradigma Kepempimpinan Stephen R. Covey”. Widya. Edisi Februari 2005, No.233 Tahun XXII, halaman 1. Effendi, M.R. 2009. Dasar-Dasar Konservasi Sumber Daya Alam hayati dan Ekosistemnya. Materi disampaikan pada Pembentukan Kader Konservasi BTNGC. Fakhruddin, dkk. 2016. Buku Panduan Penumbuh-kembangan Karakter Inspiratif. Semarang. Fakultas Ilmu Pendidikan. Publikasi Terbatas. Fakultas Bahasa dan Seni (FBS). 2016. Buku Panduan Pilar Humanis Universitas Negeri Semarang. Semarang. Publikasi Terbatas. Fakultas Ilmu Sosial (FIS). 2013. Panduan Konservasi Sosial FIS Unnes. Semarang. FIS UNNES. Publikasi Terbatas. Fakultas Ilmu Sosial (FIS). 2015. Buku Panduan FIS Peduli. Menguatkan Konservasi Sosial. Semarang. FIS UNNES. Publikasi Terbatas. Ganter, Grace and Margaret Yeakel. 1980. Human Behavior and the Social Environment a Perspective for Social Work Practice. New York. Columbia Unievrsity Press. Greertz, C., 1973. The Interpretation of Culture. New York: Basic Books. Guilfard. 1997. Way Beyond the IQ. Buffalo: Creative Learning Press. Gunawan, Totok dan Sudarmadji. 1998. Dasar-Dasar Ekologi. Yogyakarta. Program Pasca Sarjana, UGM. Gunawan, Totok. 2003. Lingkungan Hidup dan Pembangunan Berwawasan Lingkungan. Jakarta Depdiknas. Gunn, Alastair S dan P. Aarne Vesilind. 1986. Environmental Ethics For Engineers. New Zealand. Lewis Publishers, Inc. Hardati, 2007. Pengantar Ilmu Lingkungan. Buku Ajar. Edisi revisi. Jurusan Geografi. Fakultas Ilmu Sosial Unnes. Tidak dipublikasikan. Hardati, P., dkk. 2015. Pendidikan Konservasi. Kerja sama Magnum Pustaka Utama dengan Pusat Pengembangan Kurikulum MKU MKDK Unnes. Hilman, H dan A. Romadoni, 2001. Pengelolaandan Perlindungan Aset Kekayaan Intelektual. Panduan bagi peneliti Bioteknologi, The British Council. Bandung. p. 1-24



KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES) Kantor: Rektorat UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229 Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Warek I: (024) 8508001 Website: www.unnes.ac.id - E-mail: [email protected] FORMULIR MUTU



BAHAN AJAR/DIKTAT No. Dokumen FM-01-AKD-07



No. Revisi 02



Hal 31 dari 35



Tanggal Terbit 27 Februari 2017



Indriyanto. 2006. Ekologi Hutan. Jakarta. Bumi Aksara. Idrus Affandi. 2014. Pendidikan Pemimpin Mendidik Pemimpin Memimpin Pendidik. Bandung: Mutiara Press. IUCN-UNEP, WWF. Bumi Wahana, Strategi Berkelanjutan. Jakarta: PT.Gramedia.



Menuju Kehidupan yang



KemenPPN/BAPPENAS [Kementrian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional]. 2004. Wilayah Kritis Keanekaragaman Hayati di Indonesia: Instrmen Penilaian dan Pemindaian Indikatif/Cepat bagi Pengambil Kebijakan, Sebuh Studi Kasus EKosistem Pesisir Laut. Bappenas, Jakarta. KemenPPN/BAPPENAS [Kementrian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional]. 2016. Indonesian Biodiversity Strategy and Action Plan (IBSAP) 2015-2020. Kerjasama Kementrian PPN/Bappenas, KLHK dan LIPI. Bappenas, Jakarta. Kemen. LH. 2009. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Kementerian Lingkungan Hidup RI. Keraf, A. Sonny. 2005. Etika Lingkungan. Jakarta. Penerbit Buku Kompas. Kementerian Energi dan Sumber daya Mineral. 2012. Kajian Supply and Demand Energy. Pusat Data dan Informasi Koentjaraningrat. 2000. Pengatar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta. Koirudin. 2004. Partai Politik dan Agenda Transisi Demokrasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Komite Olimpiade Indonesia. 2013. Filosofi dan Nilai-Nilai dalam Olympism. ToT Olympism, Jakarta. LIPI [Lembaga ILmu Pengetahuan Indonesia]. 2014. Kekinian Keanekaragaman Hayati Indonesia. Kerjasama Kementrian PPN/Bappenas, KLHK dan LIPI. LIPI Press, Bogor. Liesnoor, D.S. dkk. 2014. Pendidikan Lingkungan Hidup. http//www.unnes.ac.id. Diunduh Maret 2016. Martopo, Sugeng dan Gunawan.1996 Dasar-dasar Ekologi, Yogyakarta : Program Pascasarjana UGM, Meadows, Donela. H. 1992. Beyond the Limit. London : Earthscan Publication



KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES) Kantor: Rektorat UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229 Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Warek I: (024) 8508001 Website: www.unnes.ac.id - E-mail: [email protected] FORMULIR MUTU



BAHAN AJAR/DIKTAT No. Dokumen FM-01-AKD-07



No. Revisi 02



Hal 32 dari 35



Tanggal Terbit 27 Februari 2017



Limited. Mujianto, Yan. dkk. 2010. Pengantar Ilmu Budaya. Yogyakarta: Pelangi Publishing Murdiyarso, Daniel. 2003. CDM : Mekanisme Pembangunan Bersih. Jakarta. Penerbit Buku Kompas. Nawawi, Hadari. 2003. Kepemimpinan Mengefektifkan Organisasi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Nellemann C, Henriksen R, Raxter P, Ash N, Mrema E (eds). 2014. The Environmental Crime Crisis-Threats to Sustainable Development from Illegal Exploitation and Trade in Wildlife and Forest Resources. Novita, K.N dan Widiatedja, I.G.N.P. 2004. Bentuk-Bentuk dan Perlindungan Konservasi Sumber Daya Alam Hayati di Indonesia. Bagian Hukum Administrasi Negara/ Hukum Pemerintahan. Fakultas Hukum Universitas Udayana Perserikatan Bangsa Bangsa. 2012. A UNEP Rapid Response Assessment. United Nations Environment Programme and GRID-Arendal, Nairobin and Arendal. Pratama, Hieronymus Yuwan. 2011. “Menemukan Bentuk Dan Proses Kaderisasi Pemimpin Dalam Kegiatan Rohani Kampus”. Skripsi. Program Studi Ilmu Pendidikan Teologi, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Purba, J. 2005. Pengelolaan Lingkungan Sosial. Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup. Jakarta. Yayasan Obor Indonesia. Pusat Kurikulum Departemen Pendidikan Nasional. 2010. Bahan Pelatihan Penguatan Metodologi Pembelajaran Berdasarkan Nilai-nilai Budaya Untuk Membentuk Daya Saing dan karakter Bangsa. Makalah. Jakarta. Depdiknas. Qudus, Nur,. Dkk. 2016. Pilar Kreativitas Universitas Konservasi. Buku Panduan. Universitas Megeri Semarang. Rachman, Maman. 2011. Konservasi Sistem Nilai Warisan Nusantara: Implikasi dan Implementasinya dalam Manajemen Universitas Negeri Semarang Indonesia. Artikel. Seminar Internasional Warisan Budaya Nusantara, Malaysia Sabah, 9-11 Desember 2011. Rahayuningsih, Margareta. 2010. Menuju Unnes Konservasi. Kumpulan Dokumen Universitas Konservasi. Tim Pengembang Konservasi UNNES. Semarang. Publikasi Terbatas.



KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES) Kantor: Rektorat UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229 Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Warek I: (024) 8508001 Website: www.unnes.ac.id - E-mail: [email protected] FORMULIR MUTU



BAHAN AJAR/DIKTAT No. Dokumen FM-01-AKD-07



No. Revisi 02



Hal 33 dari 35



Tanggal Terbit 27 Februari 2017



Rodiyah, dkk. 2016. Pilar Keadilan Universitas Konservasi. Buku Panduan. Universitas Negeri Semarang. Salim, E. 1986. Pembangunan Berwawasan Lingkungan. LP3ES. Jakarta. Salim, Peter. 2008. Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer. Jakarta: Modern English Press. Santosa, Kukuh. 2006. Pengantar Ilmu Lingkungan. Semarang. Unnes Press. Said, A., Kamal, S dan Djabar, F. tt. Kegiatan Pendataan Bahan Galian Tertinggal Dalam Tambang di Daerah Bekas tambang Emas Mangani, Kabupaten Limapul Kota, Propinsi Sumatera Barat. Soerjani, M. 2009. Pendidikan Lingkungan, Sebagai Dasar Kearifan Sikap Bagi Kelangsungan Kehidupan Menuju Pembangunan Berkelanjuttan. Yayasan Institut Pendidikan dan Pengembangan Lingkungan. Jakarta Soerjani, Moch. Rofiq Ahmad, Rozy Munir. Editor. 1987. Lingkungan: Sumber daya Alam, dan Kependudukan dalam Pembangunan. Jakarta. Penerbit Universitas indonesia. Soemarwoto, O. 1987. Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta. Penerbit Djambatan. Suka, I.G. 2012. Teori Etika Lingkungan. Bali. Udayana Unoversity Press. Sukamdi. 2007. Memahami Perkembangan Kualitas Penduduk di Indonesia. Sumber Daya Manusia Tantangan Masa Depan. Halaman 45-66. Yogyakarta. Kerja sama Pustaka Pelajar dengan PPSK UGM. Supryadi, D. 1994. Kreativitas, Kebudayaan & Perkembangan IPTEK. Bandung. Penerbit Alfabeta. Suseno, Franz Magnis. 1987. Etika Dasar. Yogyakarta. Kanisius. Suyanto. 2008. Pendidikan Karakter Untuk Anak Bangsa Kini dan Ke Depan. Makalah. Disajikan dalam Seminar Pendidikan. Lembaga Lingkungan Hidup PP Muhammadiyah. 2007. Teologi Lingkungan (Teologi Pengelolaan Lingkungan dalam Perspektif Islam). Jakarta. Lembaga Lingkungan Hidup PP Muhammadiyah bekerjasama dengan Kementerian Negara Lingkungan Hidup. Santosa, A (Ed). 2008. Konservasi Indonesia, Sebuah Potret Pengelolaan dan Kebijakan. Perpustakaan Nasional. Jakarta.



KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES) Kantor: Rektorat UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229 Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Warek I: (024) 8508001 Website: www.unnes.ac.id - E-mail: [email protected] FORMULIR MUTU



BAHAN AJAR/DIKTAT No. Dokumen FM-01-AKD-07



No. Revisi 02



Hal 34 dari 35



Tanggal Terbit 27 Februari 2017



Setyowati, A.B., dkk. 2009. Konservasi Indonesia, Sebuah Potret Pengelolaan & Kebijakan. Pokja Kebijakan Konservasi PHKADepartemen Kehutanan RI. Subowo, Rita. 2016. Penanaman nilai-nilai Olipisme di lingkungan pendidikan sebagai upaya membangun sikap positip mahasiswa. OCA Vice President. OCA Coordinator for 18 th Asean Games 2018. Kuliah Umum. FIK Unnes. Maret 2016. Suparmoko, M. 2008. Ekonomi Sumber Daya Alam Edisi 4. Yogyakarta: BPFE. Soemarwoto, O. 1994. Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Bandung: Penerbit Djambatan. Soerjani, M., Rofiq, M. dan M. Rozy, M. 1987. Lingkungan Sumber daya Alam dan Kependudukan dalam Pembangunan. Jakarta: UI Press. Soekanto, Soerjono. 2002. Sosiologi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Tandyo, R. dkk. 2016. Karakter Sportif. Buku Panduan. Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang. Tandjung, Shalihuddin Djalal. Tt. Ekologi Dan Pengantar Ilmu Lingkungan. Yogyakarta. Program Studi Ilmu Lingkungan. Program Pasca Sarjana, UGM. Team SOS. 2011. Pemanasan Global. Solusi dan Peluang Bisnis. Jakarta. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. Trombulak, SC., Omland, KS., Robinson, JA., Lusk, JJ., Fleischer, TL., Brown, G., Domroese, M. 2004. Principle of Concervation Biology: Recommended Guidlenes for Concervation Literacy from the Education Committee of the Society for Conserrvation Biology. Conservation Biology. 18(5):1180-1190. Wahyono, dkk. 2015. Puku Panduan Pilar Kejujuran Universitas Konservasi. Universitas Negeri Semarang. Tim Fakultas Ekonomi UNNES. Weitz. 1950. Philosophy of the Art. Cambridge: Havard University Press. Winkel, W.S. 2001. Psikologi Pengajaran. Jakarta. PT Grasindo. Jacques Delors et al .1998. Learning : The Treasure Within, Report to UNESCO of the International Commission on Education for Twenty First Century. Paris Unesco. Zaenuri, dkk. 2016. Karakter Inovatif Penguat Konservasi. Buku Panduan. FMIPA. Universitas Negeri Semarang.



KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES) Kantor: Rektorat UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229 Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Warek I: (024) 8508001 Website: www.unnes.ac.id - E-mail: [email protected] FORMULIR MUTU



BAHAN AJAR/DIKTAT No. Dokumen FM-01-AKD-07



No. Revisi 02



Hal 35 dari 35



Tanggal Terbit 27 Februari 2017



Perundang-undangan Anonim. 1997. Pedoman Pembinaan Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup. Jakarta. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Penddikan Dasar dan Menengah. Anonim. Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Anonim. 2003. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2003 Tentang Pengelolaan Sampah. Jakarta. Anonim. 2009. Peraturan Rektor Universitas Negeri Semarang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Universitas Negeri Semarang Sebagai Universitas Konservasi. Semarang. Unnes. nonim. 2010. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup RI. No. 08 Tahun 2010 Tentang Kriteria dan Serfifikasi banguanan ramah lingkungan. Menteri Negara LH. Anonim. 2012. Peraturan Rektor Universitas Negeri Semarang No.27/Tahun 2012 Tentang Tata Kelola Kampus Berbasis Konservasi di Universitas Negeri Semarang Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). 1992. Undangundang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1992 Tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera. Jakarta. BKKBN. Universitas Negeri Semarang. 2015. Kurikulum Universitas Negeri Semarang Tahun 2015. Semarang. Unnes. Tidak Dipublikasikan. Dokumen. Tim Pengembang Kurikulum. Sumber dari web http://id.wikibooks.org/wiki/Manajemen_Lalu_Lintas/Jalur_sepeda/ 17/06/20 15. http://www.konservasi.unnes.ac.id. 17 juni 2015. http://www.repositori.bppt.go.id.energi+bersih.pdf. 18 juni 2015. http://www.globalgreen.org/idpolicies/energi-bersih.pdf . 18 juni 2015. www.fisionesia.com/fair-play-dan-sportivitas-dalam-olahraga. 30 April 2015.