Bahaya Berbohong Dan Hukumnya Dalam Islam [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Bahaya Berbohong dan Hukumnya dalam Islam Perbuatan bohong akan menimbulkan rasa saling membenci antara sesama teman. Rasa saling mempercayai antar sesama akan hilang, dan akan tercipta suatu bentuk masyarakat yang tidak berlandaskan asas saling tolong-menolong atau gotong royong. Apabila bohong sudah merajalela ke dalam tubuh masyarakat, maka hilanglah rasa senang dan keakraban antara anggota-anggotanya. Mengingat dampaknya yang sangat negatif dan membahayakan masyarakat, maka Islam melarang berbohong dan menganggap perbuatan ini sebagai perbuatan dosa besar. Cukuplah kiranya untuk menjadi dalil pengharaman bohong ini ayat-ayat sebagai berikut : “Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang melampaui batas lagi pendusta.” (Q.S. 40 : 28). Dan firman Allah : “Kemudian marilah kita bermubahalah (bersumpah) kepada Allah dan kita minta supaya laknat Allah ditimpakan kepada orang-orang yang dusta” (QS. 3 : 61). Kemudian Nabi SAW berwasiat agar kaum muslimin berpegang teguh pada kejujuran dan membuang jauh-jauh sifat pembohong. Dalam hadits berikut beliau bersabda : ‫ وان الكذب يهدى الى‬,‫ وان الرجل ليصدق حتى يكتب عند هللا صديقا‬,‫ ان البر يهدى الى الجنة‬,‫ان الصدق يهدى الى البر‬ ‫القجور وان الفجور يهدى الى النار وان الرجل ليكذب حتى يكتب عند هللا كذابا )رواه البخارى و مسلم‬ “Sesungguhnya kejujuran akan menunjukkan kepada kebaikan, dan kebaikan itu akan menghantarkan kepada surga. Seseorang yang berbuat jujur oleh Allah akan dicatat sebagai orang yang jujur. Dan sesungguhnya bohong itu akan menunjukkan kepada kelaliman, dan kelaliman itu akan menghantarkan ke arah neraka. Seseorang yang terus menerus berbuat bohong akan ditulis oleh Allah sebagai pembohong.” (Hadits riwayat Bukhari dan Muslim ) Rasulullah pernah bersabda pula : ‫ اذا حدث كذب واذا وعد أخلف واذا ؤتمن خان‬: ‫اية المنافق ثالث‬ “Pertanda orang yang munafiq ada tiga: apabila berbicara bohong, apabila berjanji mengingkari janjinya dan apabila dipercaya berbuat khianat” (Hadits riwayat Bukhari dan Muslim.). Di dalam riwayat Al Imam Muslim ada tambahan: ‫ولم أسمع يرخص في شيء مما يقول الناس كذب إال في ثالث الحرب واإلصالح بين الناس وحديث الرجل امرأته وحديث‬ ‫المرأة زوجها‬ Artinya: Dan aku (Ummu Kultsum) tidak mendengar bahwa beliau memberikan rukhsoh (keringanan) dari dusta yang dikatakan oleh manusia kecuali dalam perang, mendamaikan antara manusia, pembicaraan seorang suami pada istrinya dan pembicaraan istri pada suaminya”. [Dinukil dari Riyadhush Sholihin, Bab. Al Ishlah bainan naas]