Balita Sehat [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA SEHAT USIA 54 BULAN DI PUSKESMAS MONTONG, TUBAN



Oleh : Nama



: Anis Dwi Kristiyana



NIM



: P27824411060



Semester



: I (Satu)



Tanggal Praktik



: 21 November – 4 Desember 2011



POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA JURUSAN KEBIDANAN PROGRAM STUDI D IV BIDAN KLINIK KAMPUS TUBAN 2011



Lembar Pengesahan Laporan Asuhan Kebidanan ini dibuat sesuai dengan kondisi pasien yang sebenarnya, Pada tanggal 2 – 15 Januari 2012 Di Puskesmas Montong, Tuban



Tuban, 20 Januari 2012 Pembimbing Pendidikan



Pembimbing Ruangan



Hadi Purwanto, S.Kp.,Ns.,M.kes.



Nunik Sulistiorini, SST.



NIP. I9731017 199803 1 002



NIP. 19630409 198409 2 001



Mengetahui,



Ketua Program Studi



Kepala Puskesmas



Dwi Purwanti, S.Kp., SST., M. Kes.



dr. Awalis Sholihah



NIP. 19670602 199003 2 003



NIP. 19821126 201101 2 005



KATA PENGANTAR



Assalamu’ alaikum Wr. Wb. Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. ata segala rahmat, taufiq dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Asuhan Kebidanan yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Balita Sehat,di Puskesmas Montong, Tuban “ pada tanggal 21 November – 4 Desember 2011 dengan lancar. Dengan Terselesainya pembuatan laporan ini, tidak lupa kami mengucapkan banyak terima kasih , kepada yang terhormat : 1.



Bapak DR. Ir. H. Bambang Guruh Irianto, AIM, MM ; Selaku Direktur Poltekkes Kemenkes Surabaya



2.



Ibu K. Kasiati, S.Pd.,Amd.Keb.,M.Kes.; Selaku Ketua Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Surabaya



3.



Ibu Dwi Purwanti, S.Kp., SST., M.Kes.; Selaku Ketua Prodi D IV Bidan Klinik Poltekkes Kemenkes Surabaya



4.



Ibu dr. Awalis sholihah ; Selaku Kepala Puskesma Tambakboyo, Tuban



5.



Ibu Nunik Sulistiorini, SST. ; Selaku Pembimbing Ruangan di Puskesmas Montong, Tuban



6.



Hadi Purwanto, S.Kp.,Ns.,M.kes. ; Selaku Pembimbing Pendidikan program studi D IV Bidan Klinik Kampus Tuban



7.



Teman-teman D IV Bidan Klinik Kampus Tuban



Kami menyadari bahwa didalam pembuatan laporan Askeb ini masih banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharap kesediaan dari para pembaca sekalian dalam memberikan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan dan kesempurnaan pembuatan laporan kami selanjutnya. Terima kasih.



Wassalammu’ alaikum Wr. Wb. Tuban, 20 Januari 2011



Penulis



DAFTAR ISI



HALAMAN JUDUL ..............................................................................................



i



LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................................



ii



KATA PENGANTAR ...........................................................................................



iii



DAFTAR ISI ..........................................................................................................



iv



BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG ……………………………………………...



1



B. TUJUAN ………………………….…………………………………



1



C. PELAKSANAN …………………………………………………….



2



BAB II LANDASAN TEORI A. PENGERTIAN ..................................................................................



1



B. FISIOLOGI NIFAS ...........................................................................



1



C. PERIODE NIFAS ..............................................................................



3



D. PENGELOLAAN ..............................................................................



4



E. PENGKAJIAN DATA .......................................................................



6



F. PELAKSANAAN .............................................................................. 22 G. EVALUASI ........................................................................................ 23 BAB III TINJAUAN KASUS A. PENGKAJIAN ................................................................................... 23 B. DIAGNOSA KEBIDANAN .............................................................. 23 C. PERENCANAAN .............................................................................. 23 D. PELAKSANAAN .............................................................................. 24 E. EVALUASI ........................................................................................ 24 BAB IV PEMBAHASAN BAB V KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA



BAB 1 PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Anak adalah seseorang yang belum mencapai 1 tahun dan belum pernah kawin. Batasan umur ini ditetapkan oleh karena berdasarkan pertimbangan usaha kesejahteraan sosial, kematangan pribadi dan kematangan mental seorang anak dicapai pada umur 21 tahun (Ilyas, dkk, 1993 : 3). Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram, pound, kilo gram), ukuran panjang (cm, meter), umur tulang dan keseibangan metabolik (retensi kalium dan nitrogen tubuh) (Soetjiningsih, 1995 : 1). Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan (skill), struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil pematangan (Soetjiningsih, 1995 : 1). Anak memiliki berbagai tahapan pertumbuhan dan perkembangan, oleh karena itu, sebagai orang tua hendanya jangan sampai melewati brbagai periode emas yang terjadi pada anak. Karena, apabila orang tua lalai pda ada, perkembangan dan pertumbuhannya bis terhambat atau abnormal dari seharusnya.



1.2 Tujuan 1.2.1



Tujuan Umum Mahasiswa mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada balita sehat



1.2.2



Tujuan khusus



1.2.2.1 Mahasiswa dapat melakukan pengkajian dan pengumpulan data secara subyektif dan obyektif 1.2.2.2 Mahasiswa dapat merumuskan diagnosa kebidanan 1.2.2.3 Mahasiswa dapat menyusun rencana asuhan kebidanan berdasarkan diagnosa 1.2.2.4 Mahasiswa dapat melaksanakan asuhan kebidanan berdasarkan rencana asuhan. 1.2.2.5 Mahasiwa dapat melaksanakan tindakan dan evaluasi



1.3 Pelaksanaan Laporan asuhan kebidanan ini disusun berdasarkan pada praktik klinik yang dilaksanakan di Pusksmas Montong, Tuban tanggal 2 – 15 Januari 2012.



BAB 2 LANDASAN TEORI



2.1 KONSEP DASAR BALITA SEHAT A. PENGERTIAN -



Anak adalah bukan miniatur orang dewasa tetapi merupakan individu yang unik dan mempunyai kebutuhan khusus sesuai dengan tahapan perkembangan dan pertumbuhan (Ilyas, dkk, 1993 : 3).



-



Anak adalah seseorang yang belum mencapai 1 tahun dan belum pernah kawin. Batasan umur ini ditetapkan oleh karena berdasarkan pertimbangan usaha kesejahteraan sosial, kematangan pribadi dan kematangan mental seorang anak dicapai pada umur 21 tahun (Ilyas, dkk, 1993 : 3).



-



Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram, pound, kilo gram), ukuran panjang (cm, meter), umur tulang dan keseibangan metabolik (retensi kalium dan nitrogen tubuh) (Soetjiningsih, 1995 : 1).



-



Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan (skill), struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil pematangan (Soetjiningsih, 1995 : 1).



B. TEORI PERKEMBANGAN ANAK Periode penting dalam tumbuh kembang adalah masa balita karena pada masa ini pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya, emosional dan intelegensia berjalan sangat cepat dan merupakan landasan perkembangan berikutnya. Perkembangan moral serta dasardasar kepribadian juga dibentuk pada masa ini. Menurut Frankenburg & Dodds (1981) dalam Soetjiningsih (1995 : 29), ada 4 parameter perkembangan : 1. Personal sosial (kepribadian/ tingkah laku sosial) Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri bersosialisai dan berinteraksi dengan lingkungan. 2. Fine motor adaptive (gerakan motorik halus) Aspek yang berhubungan dengan kemampuan untuk mengamati sesuatu, melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja dan



dilakukan otot-otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang cermat, misal : kemampuan untuk menggambar suatu benda. 3. Language (Bahasa) Kemampuan untuk memberikan respon terhadap suara, mengikuti perintah, dan berbicara spontan. 4. Gross motor (Perkembangan motorik kasar) Aspek yang berhubungan dengan gerak dan sikap tubuh. (Soetjiningsih, 1995 : 29)



C. TEORI PERTUMBUHAN ANAK Anak yang sehat akan menunjukkan tumbuh kembang yang optimal, apabila diberikan lingkungan biofisika-psikososial yang adekuat. Untuk mengetahui pertumbuhan fisik anak perlu parameter tertentu antara lain : 1. Ukuran Antropometik Dalam ukuran ini dibedakan menjadi 2 kelompok : a. Tergantung umur -



BB terhadap umur



-



TB terhadap umur



-



Lingkar kepala terhadap umur



-



Lila terhadap umur



b. Tidak tergantung umur -



BB terhadap TB



-



Lila terhadap TB



Lain-lain, LILA dibandingkan dengan standar/ baku, lipatan kulit, pada trisep, sub skapular, abdominal dibandingkan dengan baku, kemudian hasil pengukuran antropometrik debanding dengan suatu baku tertentu misalnya baku harvard, NCHS atau baku nasional. (Soetjiningsih, 1995 : 37-38) 2. Berat Badan (BB) Indikator BB dimanfaatkan untuk : a. Bahan informasi menilai keadaan gizi baik yang akut maupun kronis, tumbuh kembang dan kesehatan. b. Memonitor keadan kesehatan, misalny pada pengobatan penyakit. c. Dasar penghitungan dosis obat dan makan yang perlu diberikan (Soetjiningsih, 1995 : 38)



Untuk memperkirakan BB anak dapat digunakan rumus dikutip oleh Behrman, 1992 yaitu : Perkiraan BB dalam kg 1) Lahir



: 3,25 kg



2) 3-12 bulan : umur (bulan) + 9 2 3) 1-6 bulan : umur (tahun) x 2 + 8 4) 6-12 bulan : umur (tahun) x 7 – 5 (Soetjiningsih, 1995 : 20) 3. Tinggi Badan (TB) Merupakan ukuran antropometri kedua yang terpenting, keistimewaannya adalah pada masa pertumbuhan meningkat terus sampai tinggi maksimal dicapai. Kenaikan berfluktuasi, dimana meningkat pesat pada masa bayi, kemudian melambat pesat kembali (Adolesen) melambat lagi dan berhenti umur 18-20 tahun. Tinggi rata-rata pada waaktu lahir = 50 cm Secara garis besar tinggi badan anak dapat diperkirakan sebagai berikut : -



1 tahun



= 1,5 x TB lahir



-



4 tahun



=2



-



6 tahun



= 1,5 x TB lahir



-



13 tahun



=3



-



Dewasa



= 3,5 x TB lahir (2 x TB 2 tahun)



x TB lahir



x TB lahir



Perkiraan tinggi badan dalam centimeter -



-



Lahir



= 50 cm



Umur tahun



= 75 cm



2-12 tahun



= umur (tahun) x 6 + 77



(Soetjiningsih, 1995 : 21)



2.2 KONSEP DASAR ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA SEHAT MENURUT HELLEN VARNEY A. PENGKAJIAN DATA 1. Identitas/ Biodata Nama : Identitas Umur : Umur paling rawan adalah masa balita untuk mengetahui dasar perkembangan anak (Soetjiningsih, 1995 : 10).



2. Jenis kelamin Pada masyarakat awam, wanita mempunyai status yang lebih rendah dibanding laki-laki, sehingga angka kematian bayi dan mal nutrisi masih tinggi pada wanita (Soetjiningsih, 1995 : 10). 3. Anak Ke… Jumlah anak yang banyak dalam keluarga dengan keadaan sosial ekonominya cukup akan mengakibatkan kurangnya perhatian dan kasih sayang yang diterima, belum ditambah lagi bila jarak anak terlalu dekat (Soetjiningsih, 1995 : 10). 4. Agama Pengajaran agama harus sudah ditanamkan mulai anak-anak sedini mungkin, karena dengan memahami agama akan menuntut umatnya untuk berbuat kebaikan dan kebajikan (Soetjiningsih, 1995 : 10). 5. Penanggung Jawab a. Nama orang tua sebagai penanggung jawab b. Pendidikan ayah/ ibu Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam tumbuh kembang anak karena dengan pendidikan yang lebih baik maka orang tua dapat menerima sebagai informasi tentang kesehatan anaknya. 6. Pekerjaan/ pendapatan keluarga Dengan pendapatan keluarga yang memadai menunjang tumbuh kembang anak karena orang tua dapat menyediakan segala kebutuhan anak. c. Alamat Untuk mengetahui dimana tempat tinggal sewaktu dibutuhkan. (Soetjiningsih, 1995 : 10) 7. Riwayat Kedehatan Anak Masa Lalu Riwayat kesehatan ibu, gizi ibu hamil jelas sebelum terjadinya kehamilan maupun sedang hamil, akan menghasilkan BBLR atau bayi lahir mati dan menyebabkan cacat bawaan, juga menghambat pertumbuhan otak janin, anemia pada BBL,



mudah terkena infeksi, abortus dan lain-lain



(Soetjiningsih, 1995 : 2). 8. Riwayat Parental Riwayat kesehatan ibu Gizi ibu hamil jelas sebelum terjadinya kehamilan maupun sedang hamil, akan menghasilkan bayi berat lahir rendah (BBLR) atau bayi lahir mati dan menyebabkan cacat bawaan, juga menghambat pertumbuhan otak janin,



anemia pada bayi baru lahir, BBL mudah terkena infeksi, abortus dan lainlain (Soetjiningsih, 1995 : 2). 9. Riwayat Kelahiran Bayi baru lahir harus bisa melewati masalah transisi, dari suhu sistem yang teratur yang sebagian besar tergantung pada organ-organ ibunya, ke suatu sistem yang tergantung pada pada kemampuan genetik dan mekanisme homeostatik bayi itu sendiri. Masa prenatal yaitu masa antara 28 minggu dalam kandungan sampai 7 hari setelah dilahirkan, merupakan masa awan dalam proses tumbuh kembang anak khususnya tumbuh kembang otak. Trauma kepala akibat persalinan akan berpengaruh besar dan dapat meninggalkan cacat yang permanen (Soetjiningsih, 1995 : 4-5). 10. Riwayat Kesehatan Keluarga Dalam keluarga bila ada yang menderita sakit menular dapat menularkan pada bayinya. Juga faktor genetik merupakan modal dasar mencapai hasil akhir proses tumbuh kembang (Soetjiningsih, 1995 : 2). 11. Riwayat Tumbuh Kembang Dengan mengetahui ilmu tumbuh kembang, dapat mendeteksi berbagai hal yang berhubungan dengan segala upaya untuk menjaga dan mengoptimalkan tumbuh kembang anak baik fisik, mental, dan sosial, juga menegakkan diagnosa dini setiap kelainan tumbuh kembang dan kemungkinan penanganan yang efektif serta mencegah dan mencari penyebabnya (Soetjiningsih, 1995:7). 12. Riwayat Imunisasi Dengan pemberian imunisai diharapkan anak terhindar dari penyakit-penyakit tertentu yag bisa menyebabkan kecacatan dan kematian. Dianjurkan anak sebelum umur 1 tahun sudah mendapat imunisai lengkap (Soetjiningsih, 1995 : 7). Umur



Jenis Imunisasi



0-7 hari



Hb 1



1 bulan



BCG



2 bulan



HB2, DPT1, Polio 1



3 bulan



HB3, DPT2, Polio 2



4 bulan



DPT3, Polio 3



9 bulan



Campak, Polio 4



(Depkes RI-JICA, 1997 : 27)



13. Pola kebiasaan sehari-hari a. Nautrisi/ gizi Pemberian nutrisi pada anak harus cukup baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya seperi : protein, lemak, karbohidrat dan mineral serta vitamin (Ilyas, dkk, 1993 : 10-11). b. Eliminasi BAB/ BAK Anak umur 1,5-2 tahun berhenti mengompol pada siang hari. 2,5-3 tahun berhenti mengompol pada malam hari. Anak perempuan lebih dulu berhenti mengompol, bila umur 3-4 tahun masih mengompol, dicari penyebabnya. Toilet training (latian defekasi perlu dimulai penyebabnya agar evakuasi sisa makanan dilakukan secara teratur yang mempermudah kelancaran pemberian makanan) (Abdoerrachman, dkk, 1985 : 55). c. Istirahat dan tidur Anak yang sudah mulai besar akan berkurang waktu istirahtnya. Karena kegiatang fisiknya meningkat seperti bermain. Kebutuhan tidur 2 hingga 3 jam tidur siang dan 7 hingga 8 jam pada saat malam hari (Suryanah, 1996 : 80). d. Olahraga dan Rekreasi Olahraga akan meningkatkan sirkulasi, aktifitas fisiologi dan dimulai perkembangan otot-otot (Ilyas, dkk, 1993 : 16). e. Personal Hygiene Anak mandi 2x sehari, keramas 3x seminggu, ptong kuku 1 kali seminggu, membersihkan mulut dan gigi. f. Tanda-tanda Vital Menurut Ilyas, dkk (1995 : 8-9) : 1. Suhu Nilai normal suh anak rata-rata : Usia



Nilai Suhu (derajat)



3 bulan



37,5



6 bulan



37,5



1 tahun



37,7



3 tahun



37,2



5 tahun



37



7 tahun



36,8



9 tahun



36,7



11 tahun



36,7



13 tahun



36,6



Keterangan : Frekuensi kenaikan suhu pada bayi sering berbeda sekitar 0,5-1 derajat celcius masih dalam batas normal. 2. Nadi Nilai nadi pada anak (denyut nadi) anak per menit : Usia



Waktu Bangun



Tidur



Demam



BBL



100-180



80-100



7220



1 minggu - 3 bulan



100-220



80-200



720



3 bulan - 2 tahun



80-150



70-120



7200



2 tahun - 10 tahun



70-110



60-90



7200



10 tahun - dewasa



55-90



50-90



7200



3. Pernafasan Nilai pernafasan rata-rata setiap menit sesuai umur : Umur



Nilai Pernafasan (menit)



BBL



35



1-11 bulan



30



2 tahun



25



4 tahun



23



6 tahun



21



8 tahun



20



10-12 tahun



19



14 tahun



18



16 tahun



17



18 tahun



16-18



4. Tekanan Darah Biasanya diukur pada usia 3 tahun keatas. Pada pengukuran tekanan darah harus tenang dan rileks. Akurat tidaknya pengukuran tekanan darah tergantung dari ukuran manset tensimeternya. Lebar manset harus mencukupi 2/3 lengan atas sedangkan panjang manset harus cukup melingkar lengan. g. Pemeriksaan umum Menurut Muslihatun (2009 : 203-204) : 1. Kepala Menilai lingkar kepala dan ubun-ubun.



2. Wajah Menilai



kesimestrisan



wajah,



adakah



paralisis



wajah



dan



pembengkakan. 3. Mata Menilai



fisus,



keadaa



palpebra,



kelenjar



lacrimalis,



ductus



nasolacrimalis, sklera, kornea, pupil, lensa dan bola mata. 4. Telinga Menilai telinga bagian luar, yaitu bentuk, besar dan posisi daun telinga, lubang telinga, membran tympani, pembesaran daerah mastoid dan fungsi pendengaran. 5. Hidung Menilai kelainan bentuk, adanya epistaksis. 6. Mulut Adakah trismus, halitosis, labioskisis, edema dan peradangan gusi, kelainan pada lidah, ukuran dan adanya tremor lidah, keadaan gigi dan pengeluaran saliva. 7. Leher Menilai tekanan vena jugularis, masa pada leher dan pembesaran kelenjar tyroid. 8. Paru Inspeksi pengembangan paru saat bernapas, adakah kelainan patologis, palpasi kesimetrisan, fremitus dan krepitasi, perkusi langsung dan tidak langsung untuk mengidentifikasi suara paru dan auskultasi untuk menilai suara nafas dasar dan tambahan. 9. Abdomen Dengan inspeksi ukuran dan bentuk, auskultasi peristaltik usus dan suara bising, palpasi dinding abdomen, nyeri tekan, pembesaran organ dan perkusi abdomen. Periksa organ hati, ginjal dan lambung. Pemeriksaan dilanjutkan ke organ lain, seperti anus dan rectum. 10. Genetalia Laki-laki



: Perhatikan ukuran bentuk penis, testis dan kelainan lubang urethra dan peradangan testis dan skrotum.



Perempuan : Adakah



epispadia,



pengeluaran cairan.



tanda



seks



sekunder



dan



11. Tulang belakang dan ekstremitas Inspeksi adanya kelainan, kelemahan dan nyeri pada tulang belakang. Periksa tulang, otot dan sendi, jari tabuh, nyeri tekan, gaya berjalan, ataksia, spasme otot, paralisis, atropi/hipertropi otot, kontraktur dan lain-lain.



B. ANALISA DAN DIAGNOSA ANAK SEHAT Anak sehat umur… jenis kelamin ….. status gizi ….. pertumbuhan ….. perkembangan ….. dengan masalah yang mungkin timbul : 1. Resiko cedera karena pertumbuhan dan perkembangan. 2. Kurangnya pengetahuan orangtua terhadap perawatan anak. 3. Resiko kekurangan nutrisi karena ketidakmampuan anak. (Depkes RI, 1995 : 9)



C. PERENCANAAN TINDAKAN Diagnosa Kondisi Anak sehat umur ..… jenis kelamin ….. status gizi ….. pertumbuhan ….. perkembangan ….. Tujuan



: Tumbuh kembang anak optimal.



Kriteria



:-



Anak sehat bertambah umur, bertambah tinggi dan besar. Tumbuh kembang anak sesuai dengan umurnya.



Intervensi : 1. Jelaskan tentang tujuan dari DDST dan DDTK. R/ Ibu menjadi tidak khawatir lagi jika anak mengalami kegagalan saat dites, tapi sebaiknya diberi rangsangan atau stimulasi. 2. Beritahu ibu tentang hasil pemeriksaan. R/ Ibu tahu tentang keadaan anaknya, sehingga bisa lebih kooperatif dalam tindakan. 3. Jelaskan pada ibu tentang gizi pada anak. R/ Ibu bisa meningkatkan kebutuhan gizi anaknya, sehingga mencukupi. 4. Pantau tumbuh kembang anak jika ada kemungkinan mengalami gangguan. R/ Ibu bisa mengetahui bagaimana tumbuh kembang anaknya sesuai dengan usianya. (Depkes RI, 1995 : 15)



D. PELAKSANAAN Pada langkah ini, rencana asuhan menyeluruh yang telah disusun dilakukan secara efisien dan aman. Tindakan yang dilakukan dalam memberikan asuhan pada anak sehat sesuai dengan rencana yang telah disusun berdasarkan diagnosa dan masalah yang timbul (Depkes RI, 1995 : 11). Pada langkah ini, bidan mengarahkan atau melaksanakan rencana asuhan secara efektif dan aman. Pelaksanaan asuhan ini sebagian dilakukan oleh bidan, sebagian oleh klien sendiri atau oleh petugas kesehatan lainnya. Walau bidan tidak melaksanakan seluruh asuhan sendiri, tetapi dia tetap memiliki tanggung jawab untuk mengarahkan pelaksanaannya (misalnya memantau rencananya benar-benar terlaksana). Bila perlu berkolaborasi dengan dokter, misalnya karena adanya komplikasi. Manajemen yang efisien berhubungan dengan waktu, biaya, serta peningkatan mutu asuhan. Kaji ulang apakah semua rencana telah dilaksanakan (Musihatun, dkk, 2009 : 208).



E. EVALUASI Dilakukan evaluasi ketelitian dimaksukkan sudah diberikan meliputi pemeriksaan kebutuhan apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai dengan kebutuhan sebagaimana telah didefinisikan dalam diagnosa dan masalah (Depkes RI, 1995 : 13). Padal langkah ini, dievaluasi keefektifan asuhan yang telah diberikan, apakah telah memenuhi kebutuhan asuhan yang telah terdentifikasi dalam diagnosis maupun masalah. Pelaksanaan rencana asuhan tersebut dapat dianggap efektif apabila anak menunjukkan pertumbuhan dan perkembangan yang lebih baik, terjadi pencapaian dalam tugas perkembangan sesuai dengan kelompok usia dan ukuran fisik sesuai dengan batasan ideal anak. Ada kemungkinan bahwa sebagaian rencana tersebut terlaksana dengan efektif dan mungkin sebagian belum efektif. Karena proses manajemen asuhan ini merupakan suatu kegiatan yang berkesinambungan maka perlu evaluasi, kenapa asuhan yang diberikan belum efektif. Dalam hal ini, mengulang kembali dari awal setiap asuhan yang belum efektif melalui proses manajemen untuk mengidentifikasi mengapa proses tersebut tidak efektif serta melakukan penyesuaian dan modifikasi apabila memang diperlukan. (Muslihatun, 2009 : 208-209)



BAB 3 TINJAUAN KASUS



A. PENGKAJIAN DATA Tanggal 8 Januari 2012, pukul 09.30 WIB 1. Pengumpulan Data a. Data Subyektif 1) Biodata Anak Nama



: An. “A”



Umur



: 54 bulan



Tanggal Lahir



: 27 Juni 2007



Agama



: Islam



Jenis Kelamin



: Perempuan



Anak Ke



:1



Penanggung jawab : Orang tua Ibu



Ayah



Nama



: Ny. “M”



Tn. “S”



Umur



: 35 tahun



37 tahun



Agama



: Islam



Islam



Suku/Bangsa



: Jawa/Indonesia



Jawa/Indonesia



Pendidikan



: S1



S1



Pekerjaan



: Guru



Kaeyawan



Penghasilan



:-



-



Alamat



: Ds. Montong, Montong, Tuban



2) Keluhan Utama Ibu mengatakan ingin mengetahui keadaan tumbuh kembang anaknya.. 3) Riwayat Kesehatan Sekarang Anak sampai saat ini dalam keadaan sehat. 4) Riwayat Kesehatan yang Lalu Setelah lahir sampai usia 4,5 tahun tidak pernah menderita penyakit berat (batuk lama yang tidak sembuh > 2 minggu) sampai opname di RS, hanya batuk pilek biasa.



5) Riwayat Prenatal Selama dalam kehamuilan ibu periksa rutin ke bidan, mendapat imunisasi TT 2x dan tablet tambah darah, diminum sampai habis. 6) Riwayat Persalinan Anak lahir langsung menagis, jenis kelamin perempuan, berat badan lahir 3100 gram, panjang badan 49 cm, plasenta lahir lengkap, perdarahan normal. 7) Riwayat Tumbuh Kembang Ibu mengatakan anak dapat berdiri sendiri pada saat ia berusia 9 bulan dan dapat makan nasi sendiri pada saat dia berusia 2,5 tahun. 8) Riwayat Imunisasi -



BCG



: 1x umur 1 bulan.



-



Polio



: 4x umur 1 bulan, 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan.



-



DPT



: 3x umur 3 bulan, 4 bulan, 5 bulan.



-



Hepatitis B : 3x umur 1 bulan, 2 bulan, 5 bulan.



-



Campak



: 1x umur 9 bulan.



9) Kebiasaan Sehari-hari a) Nutrisi Anak usia 0 – 4 bulan mendapat ASI saja, selanjutnya diberi ASI dan makanan pendamping ASI sampai usia 2 tahun. Setelah itu anak disapih ASI tapi dilanjut dengan susu formula. Saat ini anak diberi makan seperti orang dewasa (nasi, lauk, buah, sayur). Bisa makan sendiri, semua jenis makanan mau. b) Eliminasi BAB 1x sehari, konsistensi lunak, warna kuning, bau khas, BAK 5-6 kali sehari, warna jernih, bau khas. Ibu mengatakan anak biasa BAK dan BAB sendiri, setelah itu cebok. c) Istirahat dan tidur Anak biasa tidur siang 13.00-15.00 WIB, dan tidur malam pukul 21.00-06.00 WIB. Ditemani ibunya. d) Pola aktivitas Anak saat ini bersekolah di playgroup dan senang bermain dengan teman sebayanya. e) Personal hygiene Anak dimandikan rutin 2x sehari, gosok gigi 2x sehari, keramas 3x seminggu, ganti celana dalam 2x sehari. Bila celana atau baju basah, ia minta agar diganti dengan bantuan ibunya.



f) Psikososial Hubungan anak dengan orang tua baik. Anak sudah mulai mandiri, sudah bisa gosok gigi tanpa bantuan, cuci tangan dan mengeringkan tangan. Anak gampang bergaul. b. Data Obyektif Pemeriksaan Umum 1) Kondisi umum baik, kesadaran komposmentis. 2) Tanda-tanda Vital S



: 37oC



N



: 84x /menit, kuat dan teratur.



R



: 24x /menit, teratur.



3) Pemeriksaan Fisik a) Kepala



: Rambut bersih, warna hitam, pendek, penyebaran merata, tidak mudah rontok, tidak mudah dicabut, tidak ada luka, tidak ada benjolan.



b) Mata



: Bentuk simetris, sklera putih, konjungtiva merah muda, tidak ada secret, gerakan bola mata simetris.



c) Hidung



: Bersih, tidak ada secret, tidak ada polip, tidak ada pernapasan cuping hidung.



d) Mulut



: Bersih, bibir berwarna merah muda, tidak pucat, tidak kering, tidak ada stomatitis.



e) Gigi



: Tidak ada caries, tidak ada lubang gigi.



f) Telinga



: Simetris, bersih, tidak ada serumen, pendengaran baik (bila dipanggil ibu dengan suara pelan akan menoleh).



g) Leher



: Tidak terdapat pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada pembesaran kelenjar lymfe, dan tidak ada pembendungan vena jugularis.



h) Dada



: Bentuk dinding thorax simetris, tidak ada retraksi, tidak ada kelainan bunyi nafas.



i) Abdomen



: Perut datar, tidak kembung, tidak ada benjolan.



j) Genetalia



: Bersih, tidak ada kelainan.



k) Ekstremitas -



Atas



: Simetris, tidak ada kelainan, berfungsi baik.



-



Bawah



: Simetris, gerak aktif, tidak oedem, tidak ada kelainan, berfungsi baik.



4) Pemeriksaan Penunjang a. Pertumbuhan 



BB



: 15 kg







TB



: 99 cm







BB/TB : - 2 SD s/d 2 SD (normal)







Lika



: 48,5 cm







Lila



: 17 cm



b. Perkembangan 



DDST



: Normal







TDD



: Normal







TDL



: Normal







KPSP



: Sesuai







KMME : Normal







GPPH



: Bukan



 B. DIAGNOSA KEBIDANAN Anak ke-1 umur 54 bulan, sehat status gizi baik, pertumbuhan dan perkembangan normal, keadaan umum baik. Prognosa baik. C. PERENCANAAN Anak ke-1 umur 54 bulan, sehat status gizi baik, pertumbuhan dan perkembangan normal, keadaan umum baik. Prognosa baik. Tujuan



: Pertumbuhan dan perkembangan anak normal.



Kriteria



: Tumbuh kembang anak sesuai dengan umurnya.



Intervensi : a. Jelaskan tentang tujuan DDTK dan DDST pada ibu. R/ Ibu menjadi tidak khawatir lagi jika anak mengalami kegagalan saat di tes, tapi sebaiknya ia diberi rangsangan atau stimulasi. b. Beritahu ibu tentang hasil pemeriksaan. R/ Ibu atau tentang keadaan anaknya sehingga bisa lebih kooperatif dalam tindakan. c. Jelaskan pentingnya makanan bergizi dan seimbang untuk anak. R/ Makanan berperan penting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak.



d. Anjurkan ibu menstimulasi anak sesuai dengan perkembangan berikutnya. R/ Ibu bisa mengajari anaknya di rumah sampai anak bisa melakukan sektor perkembangan diusianya. e. Anjurkan ibu untuk menyiapkan anak memasuki usia sekolah R/ Anak lebih siap dalam menghadapi fase sekolah. f. Pantau tumbuh kembang anak jika ada kemungkinan mengalami gangguan. R/ Ibu bisa mengetahui bagaimana tumbuh kembang anaknya yaitu sesuai dengan usianya atau tidak.



D. PELAKSANAAN Tangal 8 Januari 2012, pukul 10.00 WIB Diagnosa/masalah : Anak ke-1 umur 54 bulan, sehat status gizi baik, pertumbuhan dan perkembangan normal, keadaan umum baik. Prognosa baik. Implementasi : a. Menjelaskan pada ibu bahwa DDTK dan DDST bukan merupakan tes IQ, hanya merupakan tes perkembangan dan pertumbuhan anak. b. Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada ibu bahwa anak normal. c. Menjelaskan pada ibu tentang pentingnya gizi seimbang pada anak yaitu meliputi : 1. Menjelaskan tentang nutrisi -



-



Kualitas/komposisi 



Karbohidrat



: Nasi, roti, ubi







Protein



: Ayam, telur, daging, ikan, tempe, tahu.







Vitamin



: Sayuran dan buah-buahan.







Mineral



: Sayuran.







Lemak



: Daging, ikan, minyak.







Air 5 – 6 gelas tiap hari dan ditambah 1 gelas susu tiap harinya.



Kuantitas Berikan makanan pada anak 3x sehari dengan komposisi nasi, sayur, lauk pauk, buah-buahan, air dan ditambah dengan 1 gelas susu



-



Waktu pemberian Berikan makan pada anak saat pagi, siang, dan sore. Pagi sekitar pukul 06.00 – 07.00 WIB, siang 12.00 – 13.00 WIB dan malam hari pukul 18.00 – 20.00 WIB.



2. Makanan tambahan atau selingan Berikan makanan selingan antara makan pagi dan makan siang, antara pukul 10.00 WIB dan antara makan siang dan makan malam sekitar



pukul 16.00 WIB. Makan yang diberikan bisa berupa makanan yang di sukai anak tanpa mengesampingkan kebutuhan gizinya misalnya, roti, jus, bubur. 3. Melakukan pemeriksaan berat badan secara teratur. 4. Merujuk anak jika dalam 2 bulan berat badan tidak naik. d. Menganjurkan ibu untuk menstimulasi anak sesuai dengan perkembangan berikutnya. 



Motorik halus Mencontoh Ajari anak untuk menirukan gambar



e. Menganjurkan ibu untuk menyiapkan anak memasuki usia sekolah yaitu dengan membaca dan menulis. f. Memantau tumbuh kembang anak jika ada kemungkinan mengalami gangguan. E. EVALUASI Tanggal 8 Januari 2012, pukul 10.30 WIB S



: - Ibu mengatakan mengerti penjelasan mengenai tujuan DDTK dan DDST. - Ibu mengatakan mengerti pentingnya gizi seimbang pada anak.



O



: - Ibu mampu menjelaskan kembali tentang kebutuhan gizi pada anak. - Ibu mengangguk saat diberi penjelasan tentang tujuan DDTK dan DDST.



A



: - Anak usia 54 bulan status gizi baik perkembangan normal keadaan umum baik.



P



: - Melanjutkan rencana. - Memantau tumbuh kembang anak secara teratur.



BAB 4 PEMBAHASAN



4.1 PENGKAJIAN DATA Pada pengkajian data yang meliputi data subjektif dan objektif didapatkan : Data subjektif : Hampir semua teori yang terdapat dalam refrensi memiliki kesamaan dengan kasus yang ada. Pada dasarnya, data subjektif yang terkaji dalam anamnesa memiliki kesamaan dengan teori yang ada.



4.2 IDENTIFIKASI DIAGNOSA/ MASALAH Pada teori dan kasus tidak memiliki perbedaan yang signifikan, hamper teori secara menyeluruh sama dengan kasus yang ada.



4.3 IDENTIFIKASI DIAGNOSA/ MASALAH POTENSIAL Pada dasarnya, balita sehat tidak terdapat diagnosa potensial yang menyertai.



4.4 TINDAKAN SEGERA/ KOLABORASI Pada kasus ini, tidak dibutuhan tidakan kolaborasi ataupun rujukan, karena kondisi balita dalam batas normal dan sehat.



4.5 INTERVENSI Intervensi yang diberikan pada kasus ini tidak harus disamakan dengan teori yang ada, akan tapi disesuaikan dengan kondisi pasien saat itu, mana intervensi yang diprioritaskan dan mana yang digunakan sebagai tambahan. Tetapi pada kasus ini secara keseluruhan memiliki kesamaan dalam hal perencanaan.



4.6 PELAKSANAAN Pada pelaksanaan, tidak harus selalu sama dengan intervensi yang telah ditentukan sebelumnya. Antara teori dengan kasus yang ada, memiliki kesamaan secara keseluruhan, tanpa ada perbedaan yang signifikan.



4.7 EVALUASI Pada tahap evaluasi, dilakukan pengkajian ulang terhadap pasien dengan metode SOAP, dan ini lakukan ketika semua tindakan telah dilaksanakan secara menyeluruh, sehingga petugas bias mengetahui apakah tindakan dan intervensi yang telah diberikan berhasil atau tidak. Pada kasus ini, secara keseluruhan dari awal hingga akhir memiliki kesamaan.



BAB 5 KESIMPULAN



Anak adalah bukan miniatur orang dewasa tetapi merupakan individu yang unik dan mempunyai kebutuhan khusus sesuai dengan tahapan perkembangan dan pertumbuhan. Periode penting dalam tumbuh kembang adalah masa balita karena pada masa ini pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya, emosional dan intelegensia berjalan sangat cepat dan merupakan landasan perkembangan berikutnya. Perkembangan moral serta dasardasar kepribadian juga dibentuk pada masa ini.



DAFTAR PUSTAKA



Anonim, Pedoman Deteksi Dini Tumbuh Kembang Balita. Jakarta : Depkes RI. Ilyas, dkk. 1993. Asuhan Kesehatan Anak dalam Konteks Keluarga. Jakarta : Pusdiknakes-Depkes RI. Muslihatun, 2009. Dokumentasi Kebidanan. Yogyakarta : Fitramaya. Soetjiningsih, 1995. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta : EGC. Suryanah, 1996. Keperawatan Anak Untuk Siswa SPK. Jakarta : EGC.