Barisan Dan Deret Geometri [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Barisan dan Deret Geometri (Ukur / Kali)



414



Matematika Kelas 2 >Barisan dan Deret < Sebelum



Sesudah >



1. BARISAN GEOMETRI U1, U2, U3, ......., Un-1, Un disebut barisan geometri, jika U1/U2 = U3/U2 = .... = Un / Un-1 = konstanta Konstanta ini disebut pembanding / rasio (r) Rasio r = Un / Un-1 Suku ke-n barisan geometri a, ar, ar² , .......arn-1 U1, U2, U3,......,Un Suku ke n Un = arn-1  fungsi eksponen (dalam n) 2. DERET GEOMETRI a + ar² + ....... + arn-1 disebut deret geometri a = suku awal r = rasio n = banyak suku Jumlah n suku Sn = a(rn-1)/r-1 , jika r>1 = a(1-rn)/1-r , jika r Un-1 c. Barisan geometri akan turun, jika untuk setiap n berlaku Un < Un-1 Bergantian naik turun, jika r < 0 d. Berlaku hubungan Un = Sn - Sn-1 e. Jika banyaknya suku ganjil, maka suku tengah _______ __________ Ut =  U1xUn = U2 X Un-1 dst. f.



Jika tiga bilangan membentuk suatu barisan geometri, maka untuk memudahkan perhitungan, misalkan bilangan-bilangan itu adalah a/r, a, ar



3. DERET GEOMETRI TAK BERHINGGA Deret Geometri tak berhingga adalah penjumlahan dari U1 + U2 + U3 + ..............................    Un = a + ar + ar² ......................... n=1



dimana n  dan -1 < r < 1 sehingga rn  0 Dengan menggunakan rumus jumlah deret geometri didapat : Jumlah tak berhingga



S = a/(1-r)



Deret geometri tak berhingga akan konvergen (mempunyai jumlah) untuk -1 < r < 1 Catatan: a + ar + ar2 + ar3 + ar4 + ................. Jumlah suku-suku pada kedudukan ganjil a+ar2 +ar4+ .......



Sganjil = a / (1-r²)



Jumlah suku-suku pada kedudukan genap a + ar3 + ar5 + ......



Sgenap = ar / 1 -r²



Didapat hubungan : Sgenap / Sganjil = r



PENGGUNAAN Perhitungan BUNGA TUNGGAL (Bunga dihitung berdasarkan modal awal) M0, M1, M2, ............., Mn M1 = M0 + P/100 (1) M0 = {1+P/100(1)}M0 M2 = M0 + P/100 (2) M0 = {1+P/100(2)} M0 . . .



. Mn =M0 + P/100 (n) M0  Mn = {1 + P/100 (n) } M0



Perhitungan BUNGA MAJEMUK (Bunga dihitung berdasarkan modal terakhir) M0, M1, M2, .........., Mn M1 = M0 + P/100 . M0 = (1 + P/100) M0 M2 = (1+P/100) M0 + P/100 (1 + P/100) M0 = (1 + P/100)(1+P/100)M0 = (1 + P/100)² M0 . . . Mn = {1 + P/100}n M0 Keterangan : M0 Mn p n



= Modal awal = Modal setelah n periode = Persen per periode atau suku bunga = Banyaknya periode



Catatan: Rumus bunga majemuk dapat juga dipakai untuk masalah pertumbuhan tanaman, perkembangan bakteri (p > 0) dan juga untuk masalah penyusutan mesin, peluruhan bahan radio aktif (p < 0).