Batik Bali Ulamsari Mas [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BATIK BALI ULAMSARI MAS



Motif Ulamsari Batik Bali Indonesia Selain dijuluki kota penghasil batik di indonesia bali juga merupakan surganya berlibur bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Motif tersebut menggambarkan kekayaan alam yang ada di bali. Ulamsari mas adalah salah satu motif batik yang berasal dari bali. Corak pada motif batik ulamsari mas ini menampilkan gambar udang dan juga ikan. Motif batik bali ulamsari mas bermakna kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat yang hidup di daerah pesisir pantai. Selain itu ikan dan udang yang termasuk ke dalam hewan laut ini menggambarkan mata pencaharian yang populer di kalangan masyarakat bali yaitu nelayan. Motif batik bali ulamsari mas adalah salah satu jenis motif batik bali yang paling terkenal. Motif batik bali ini menunjukkan gambar ikan dan udang yang mewakili mata pencaharian masyarakat bali yaitu nelayan. Pantai sejuta umat ini punya daya tarik tersendiri yang membuat wisatawan harus berkunjung ke sana. Motif batik bali ulamsari mas merupakan inspirasi batik art yang di kerjakan oleh pembatik terbaik seluruh indonesia untuk menciptakan batik pattern yang memiliki kualitas terbaik dengan ide dan inspirasi desain motif batik bali yang memiliki resolusi 1200x1600 graha batik harapkan dapat terlihat dengan jelas untuk memenuhi kebutuhan saat ini. Sebut saja pantai kuta.



BATIK BALI Batik Bali merupakan hasil penyebaran Batik dari Pulau Jawa. Bali mempunyai potensi yang besar sebagai tempat bertumbuh dan berkembangnya batik, karena masyarakat Bali diketahui secara luas mempunyai kepandaian yang tinggi dalam olah seni. Batik di Bali dibuat untuk berbagai keperluan sandang termasuk dalam upacara adat ritual keagamaan, maupun untuk Kehidupan umum sehari-hari, serta juga memenuhi kebutuhan wisatawan sebagai cinderamata. Motif batik Bali sangat ditentukan berdasarkan suatu hal, selain karena mempunyai ragam hias tradisonal yang kaya, kreativitas senimannya kuat, juga industri pariwisata mampu menyerap dengan cepat hasil karya batik, sehingga dinamika kreativitas cukup cepat dan tinggi. Motif batik Bali terinspirasi dari lingkungan alam dan budaya bali serta pengaruh dari luar daerah, yang divisualisasikan sebagai motif naturalis, dekoratif, dan abstrak.



Perpaduan



antara



motif



Bali



dengan



Jawa, Sumatra, Kalimantan,



Sulawesi, Papua, dan scbagainya, juga terjadi di Bali, karena banyak seniman pendatang yang berkarya di Bali. Adapun motif batik Bali yang mengandung makna nilai-nilai solidaritas antara lain motifnya, yaitu: 



Motif Sekar Jagad Bali bermakna keanekaragaman Bali dalam kesatuan motif yang indah. Motif ini terinspirasi dari motif Sekar Jagad di Jawa. Komposisi motif Sekar Jagad Jawa yang dikreasi kan ulang dengan dimasukkan unsur-unsur alam dan budaya Bali, sehingga menjadi batik yang berciri khas Bali.



Motif Sekar Jagad Bali 



Motif Teratai Banji yang bermakna kesucian jiwa yang tulus, hidup rukun damai dan bersatu dalam keteraturan agama dan keseimbangan alam sehingga dapat menggapai kebahagiaan hidup pribadi maupun bersama.



Motif Teratai Banji 



Makna motif Poleng Biru adalah keseimbangan dalam menjalani kehidupan, sehingga dapat hidup rukun dan harmonis dalam diri sendiri, keluarga, bermasyarakat dan dengan lingkungan alam, sehingga menerbitkan optimisme hidup yang bahagia dan sejahtera.



Motif Poleng Biru



BATIK BANTEN Kota Banten terletak di ujung barat pulau Jawa, Banten merupakan provinsi pecahan dari provinsi Jawa Barat sejak tahun 2000. Banten memiliki salah satu kerajinan yang bersumber dari kearifan lokal yaitu berupa kain Batik Banten. Sebagian orang mungkin belum siaga jika di Banten terdapat batik. Sejarah Batik Banten, tak akan lepas dari peninggalan kerajaan Banten. Beberapa tahun terakhir batik Banten menjadi pembicaraan karena baru diketahui bahwa masyarakat Banten sudah memiliki tradisi sejak abad 17, dimana kala itu dikenal yang namanya selimut batik atau Simbut. Sejak masa kejayaan Banten berakhir, tradisi ini pun tidak lagi dapat dimengerti. Batik Banten mulai dikembangkan lagi pada tahun 2002, ketika seorang arkeolog menemukan peninggalan Kerajaan Banten yang kemudian diteliti. Arkeolog tersebut ingin memperkenalkan ragam hias yang dapat selama penelitian arkeologi di situs Banten Lama. Dari hasil penelitian tersebut, ditemukan lebih kurang 75 ragam hias. Untuk lebih memperkenalkan ragam hias tersebut, dipilihlah media batik sebagai sarana yang paling mudah untuk memasyarakat. Sampai sekarang, sudah lebih dari 50 ragam hias yang dituangkan dalam bentuk kain batik, Batik Banten memiliki tampilan warna yang sangat meriah, gabungan dari warna pastel yang berkesan ceria namun lembut. Sangat cocok dalam menggambarkan karakter orang Banten yang memiliki semangat tinggi, cita-cita tinggi, karakter yang ekspresif namun tetap rendah hati. Paduan warna tersebut diperoleh oleh air tanah, yang dalam proses pencelupan, mereduksi warna-warna terang menjadi warna pastel karena kandungan yang ada di dalamnya. Batik Banten pun muncul sebagai salah satu batik yang mempunyai ciri khas dan keunikan yang berbeda dari batik lain yang selama ini dikenal. Motif Batik Banten merupakan rekonstruksi dari pola hias gerabah dan keramik lokal peninggalan Keraton Kesultanan Banten. Pola hias yang ditetapkan dan merupakan pola khas Banten. Motif Batik Banten banyak mengandung filosofi yang berasal dari toponim yang diambil dari nama tempat, bangunan, atau ruang dari situs Banten Lama dan juga dari nama gelar di masa Kesultanan Banten. Motif yang mengambil nama tempat di antaranya adalah Pamaranggen, Pancaniti, Pasepen, Pajantren, Singayaksa, Pasulaman, Datulaya, Srimanganti, dan Surosowan.  Motif Singayaksa, motif ini diambil dari nama tempat Sultan Hasanuddin sholat Istikharah memohon petunjuk Allah dalam dekorasi keraton.



Motif Batik Banten Singayaksa







Motif Pancaniti, diambil dari nama tempat di mana Sultan Maulana Hasanuddin menyaksikan para prajuritnya berlatih dilapangan.



Motif Batik Banten Pancaniti 



Motif Pamaranggen adalah nama tempat dimana para pengrajin keris dan asesoris keris dilingkungan kasultanan Banten.



Motif Batik Banten Pamaranggen 



Motif Pasepen adalah nama tempat tata ruang istana Tempat Sultan Maulana Hasanuddin melakukan meditasi di Kesultanan Banten.



Motif Batik Banten Pasepen 



Motif Pejantren adalah motif yang terinspirasi dari nama tempat di mana para pengrajin tenun di wilayah Banten.



Motif Batik Banten Pejantren







Motif Surosowan adalah nama tempat atau ruang menghadap raja atau Sultan Kesultanan Banten.



Motif Batik Banten Surosowan 



Motif Datulaya yaitu tempat tinggal atau tata ruang keluarga di Kesultanan Banten. Motif ini memiliki dasar belah ketupat berbentuk bunga dan lingkaran dalam figura sulur-sulur daun. Warna yang digunakan, motif dasar berwarna biru, variasi motif pada figura sulur-sulur daun berwarna abu-abu. Nama datulaya ini diambil dari tempat tinggal Sultan Maulana Hasanuddin. Datu itu artinya pangeran, laya artinya tempat tinggal. Batik Banten juga ada yang berwarna dasar abu-abu lembut agak menunjukkan simbol watak orang Banten yang keras tapi sederhana, memiliki cita-cita tinggi dan disegani.



Motif Batik Banten Datulaya







Motif yang mengambil nama gelar, Sabakingking (gelar dari Sultan Maulana Hasanudin), Kawangsan (nama gelar yang diberikan kepada Pangeran Wangsa dalam penyebaran agama Islam), Kapurban (nama gelar yang diberikan kepada pangeran Purba dalam penyebaran agama Islam), Mandalikan (berhubungan dengan Pangeran Mandalika).



Motif Batik Banten Kapurban Penggunaan batik banten sekarang ini sudah mulai memasyarakat, terutama penggunaan di kota Serang. Beberapa sekolah sekarang ini sudah menggunakan batik banten untuk seragam sekolah. Ragam hias bangunan artefak Banten Lama yang dijadikan motif batik tersebut kini juga kembali digunakan dalam ragam hias bangunan Masjid Agung di Kawasan Pusat Pemerintahan Propinsi Banten. Tahukan Sahabat Fitinline, jika Batik Banten merupakan batik pertama yang memiliki hak paten di UNESCO bahkan predikat terbaik sedunia. Pada tahun 2003, motif Batik Banten dipatenkan setelah adanya kajian di Malaysia dan Singapura yang diikuti oleh 62 negara di seluruh dunia. Batik Banten telah mengalami proses panjang hingga akhirnya di



seluruh dunia. Batik Banten memiliki identitas tell story (motifnya bercerita) memiliki ciri khas, karena beberapa motifnya diadopsi dari benda-benda sejarah (artefak). Inilah tatanan aset yang menjadi ciri khas Batik Banten tersebut. Batik Banten sudah masuk di kancah internasional, bukan karena bentuk dan tatanananya saja, melainkan juga ciri khas yang dimiliki. 



KARYA LUKIS DARI BANDUNG ‘The Corona Virus #17’



Seniman Bandung menghadirkan karya seni lukis dengan berbagai tema. Seperti karya Ismet Zainal Effendi yang membuat lukisan karya ilustrasi aplikatif dengan judul ‘The Corona Virus #17’. Ismet merespon kondisi masyarakat karena pandemi, tersiksa, dan terkalahkan hingga tidak berkutik oleh makhluk renik bernama Corona. Pada keterangan lukisannya, Ismet menerangkan kalau virus ini sudah menjadi momok layaknya monster bagi kehidupan makhluk lain yang jemawa bernama manusia.



Maka itu, dalam lukisan tergambar ilustrasi virus Corona yang dibuat seram layaknya monster. Di atas kertas berukuran A4, cat air dipoles Ismet menggambar virus corona yang kini menyengsarakan banyak manusia di muka bumi.



KAIN CUAL DARI BANGKA BELITUNG



Salah satu warisan budaya daerah bangka, yaitu kain cual tenun khas bangka. Kain cual adalah kain tenun tradisional bangka belitung kain cual dibuat seperti kerajinan songket, namun yang motifnya adalah tenun ikat. Motif tenun cual antara lain susunan motif corak penuh (penganten bekecak), dan motif ruang kosong jande bekecak). Cual bangka dahulu dikenal dengan nama limar muntok. Awal mula perkembangan kain ini ada di kota muntok pada sekitar abad ke-17. Kain cual pertama kali diperkenalkan oleh kakek buyut pendiri toko kain cual pertama yang berada di pangkal pinang, ishadi. Seiring berjalannya waktu, kain cual mulai dikenal masyarakat sebagai kain khas provinsi bangka belitung. Kain cual kini menjadi kebanggaan masyarakat bangka dan telah menjadi seragam resmi di beberapa sekolah dasar dan kantorkantor pemerintahan di daerah yang terkenal sebagai penghasil timah ini. Kain cual juga memiliki beberapa motif lain, seperti motif kembang gajah, bunga cina, naga bertarung, dan burung hong. Motif naga bertarung juga mempunyai pesan yang terkandung. Menurut kepercayaan tiongkok, naga mempunyai kedudukan tinggi sebagai pelindung. Motif naga bertarung mempunyai makna perjuangan hidup manusia untuk saling melindungi sesama manusia.  Naga juga  sebagai simbol keperkasaan dan kegagahan sang pemakai. Sementara itu, motif bebek  mempunyai makna persatuan dan kesatuan. Sedangkan kain cual bermotif bunga menggambarkan keanggunan, kesucian, rezeki, dan kebaikan bagi sang pemakai.



Motif naga bertarung



Corak cual merupakan perpaduan corak klasik yang diwariskan secara turun-temurun dan corak baru yang menggambarkan keterbukaan masyarakat dan interaksi dengan alam sekitarnya. Didominasi warna merah serendit/merah buah rukam, selain warna ungu, hijau, kuning, biru, ragam corak cual juga terinspirasi dari flora, fauna, benda-benda angkasa, dan bentuk simetris lainnya. Beberapa motif kain cual ada yang dibuat dengan menggunakan benang sutra dan bahkan ada yang dibuat dengan benang emas 18 karat. Harga jual kain cual sangat bervariasi. Mulai dari rp. 50.000 hingga jutaan rupiah. Harga ini tergantung dari motif dan bahan kain. Jenis kain yang termahal adalah kain songket cual, harga sehelai kain ini mencapai 15 juta rupiah. Hal ini dikarenakan proses pembuatan kain songket cual memerlukan ketelitian tinggi dan waktu yang sangat lama. 



SENI PAHAT PATUNG SAPUNDU DARI PALANGKARAYA



Sapundu adalah berupa sebuah tiang berukir yang terbuat dari kayu Ulin/Kayu Besi, atau dalam bahasa dayak dikenal dengan nama kayu "Tabalien". jenis kayu ini merupakan jenis yang sangat kuat dan tahan lama. Pada bagian atasnya dibentuk menyerupai manusia. Patung Sapundu bukanlah ornamen pelengkap dari upacara TIWAH, tapi merupakan bagian penting dari upacara itu sendiri. bukan hanya digunakan untuk mengikat hewan yang akan di korbankan (Sapi, Kerbau, Babi, dll). Biasanya, patung yang ada pada bagian atas Sapundu dibuat menuruti jenis kelamin dari leluhur yang akan ditiwahkan. Apabila jenis kelamin perempuan, maka patung akan dibuat dengan motif patung perempuan. Begitu juga sebaliknya. Sapundu dianggap sebagai bentuk penghormatan dan bukti kasih kepada para leluhur dan dipercaya memiliki kekuatan mistis. Sapundu merupakan media yang harus selalu ada pada setiap pelaksanaan Upacara Tiwah. Patung ini biasanya dipasang di tempat pelaksanaan Upacara Tiwah dengan sebelumnya melakukan sebuah ritual khusus terlebih dahulu untuk pemasangannya.  Upacara Tiwah sendiri adalah salah satu ritual keagamaan umat Kaharingan. Tiwah merupakan ritual untuk mengantarkan arwah leluhur yang telah meninggal ke lewu tatau (surga). Sebuah prosesi kematian tingkat akhir yang dilakukan dengan cara membersihkan dan memindahkan sisa jasad berupa tulang belulang dari liang kubur ke tempat yang baru. Tempat tersebut berupa rumah-rumahan kecil yang dinamakan ‘Sandung’. Dalam kepercayaan umat Kaharingan, orang yang meninggal belum akan sampai ke surga dan bertemu dengan Ranying Hatalla Langit (Tuhan Umat Kaharingan) jika belum ‘diantarkan’ melalui Upacara Tiwah ini.



Beragam Bentuk dan Ukiran Sapundu