5 0 3 MB
PROTAP SUBLUKSASI SHOULDER MAHARANNY PUSPANINGRUM C13112281 ILUSTRASI: Rayyan, Pemain bola basket (23 tahun) adalah seorang mahasiswa di salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Makassar. Di tim basket yang dia bintangi, Rayyan selalu dijadikan sebagai penyerang dan shooter oleh pelatihnya karena memiliki speed, agility, dan ketepatan dalam memasukkan bola ke dalam ring. Suatu ketika dalam sebuah pertandingan Rayyan berusaha memasukkan bola ke dalam ring lawan, akan tetapi ketika Rayyan melompat dan bersiap untuk melakukan shoot, maka dari arah belakang seorang pemain dari tim lawan menyenggol bahu sebelah kanannya seingga Rayyan spontan terjatuh dan tersungkur di lapangan. A. ASSESMENT TOTAPS Talk
Physio menanyakan terkait kesadaan Nn. Mengajak bicara/tanya seputar sakitnya (nyeri? Bagian mana? Dll). Contoh : Physio : Apakah terasa nyeri ? Rayyan : Iya sangat nyeri. Physio : Di bagian mana nyeri yang terasa sangat menyakitkan? Rayyan : Di bahu kanan. Physio : Adakah rasa pusing yang dirasakan? Rayyan : Tidak ada Pada kasus ini Rayyan masih mampu menjawab pertanyaan dengan benar dan kooperatif yang menunjukkan tidak adanya gangguan
Observe
pada SSP sadar Physio mengamati area cedera (shoulder joint dextra), dan terdapat tanda-tanda yang muncul, seperti : Inflamasi (5 tanda inflamasi rubor, kolor, dolor, tumor, dan
loss of function mulai nampak saat dilakukan pemeriksaan. Adanya penonjolan pada acromion Bahu terlihat rata Penonjolan kepala humerus Lengan abduki dan rotasi eksternal Adanya antalgic position, Rayyan mencegah pergerakan rotasi internal, fleksi siku, dan lengan bawah dibantu dengan tangan yang normal.
Touch
Nyeri yang diekspresikan dengan mimik wajah dan rintihan. Physio melakukan palpasi pada area shoulderdan menemukan
Active Movement
tanda-tanda : Inflamasi seperti kolor dan tumor. Kepala humerus teraba Nyeri tekan Physio meminta Rayyan untuk melakukan gerakan aktif pada
Passive Movement
shoulder joint dan hasilnya : Fleksi : Sangat terbatas dan nyeri Ekstensi : Terbatas dan nyeri Abduksi : Terbatas dan nyeri Adduksi : Sangat terbatas dan nyeri Eksternal rotasi : Terbatas dan nyeri Internal rotasi : Sangat terbatas dan nyeri Physio melakukan gerakan pasif pada region shoulder dan nampak bahwa terdapat nyeri pada setiap gerakan sehingga menyebabkan tidak dapat mencapai full ROM. Nyeri terutama pada gerakan
Skill Test
adduksi, rotasi internal, dan fleksi. Physio melakukan pemeriksaan Skill Test dalam hal ini kaitannya sebagai atlet bola basket. Berdiri : Rayyan bias berdiri dengan mandiri (dapat dilakukan) Berlari : Berlari diuji dengan meminta Rayyan berlari di
tempat (dapat dilakukan) Agility : Rayyan diminta untuk melakukan gerakan zigzag di
tempat (dapat dilakukan) Menggiring biola : Rayyan diminta untuk melakukan gerakan dribble. Akan tetapi, dalam tes ini Rayyan tidak dapat
melakukan karena cedera yang dia alami. Shoot : Rayyan diminta untuk melakukan gerakan shoot, hasilnya Rayyan tidak dapat mengangkat tangannya karena cedera yang dialami. Dari hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa dalam skill test mengenai menggiring bola dan Shoot yang merupakan dua gerakan inti dalam permainan basket tetapi Rayyan tidak dapat melakukannyamaka dapat disimpulkan bahwa Rayyan tidak dapat melanjutkan permainan dan harus diberikan penanganan lebih lanjut.
B. ON-FIELD TREATMENT
Penganan pertama yang diberikan sesaat setelah dilakukan pemeriksaan TOTAPS pada kasus ini adalah Reposisi dan PRICER 1. Reposisi Terdapat beberapa teknik yang dapat diaplikasikan dalam mereposisi subluksasi shoulder. a. Stimson maneuver. Intervensi ini dilakukan dengan pengaturan posisi dan pemberian beban. Pasien diatur dengan posisi telungkup (prone) dengan lengan menjuntai pada sisi ranjang dengan sudut bahu 900 dan fleksi ke depan. Kemudian pada pergelangan tangan diberikan beban selama 15-20 menit sampai terjadi reduksi.
b. Manipulasi scapula Posisi bisa dilakukan secara telungkup atau duduk. Pada posisi telungkup, Physio menekan scapula dan asisten menarik lengan seperti traksi dengan beban pada maneuver Stimson. Pada posisi duduk, asisten mendorong scapula dan Physio melakukan penarikan pada lengan.
c. Metode traksi dan kontertraksi Inttervensi bias dilakukan dengan harus banyak diberi sedasi atau dianastesi dan dalam posisi terlentang. Tarikan perlahan-lahan pada lengan dengan bahu yang sedikit berabduksi, sementaraitu asisten melakukan traksi-lawan yang kuat pada tubuh (handuk yang dililitkan sekitar dada pasien).
2. PRICE a. P : Protact
Rayyan diberikan perlindungan dengan dibawa ke area lapangan yang lebih aman atau tempat istirahat agar tidak terjadi kemungkinan gangguan / cedera berulang. b. R : Rest Rayyan diistirahtkan dalam pertandingan agar cedera tidak bertambah parah c. I : Ice Pemberian ompres air dingin merupakan salah satu cara terbaik untuk meminimalisasi adanya inflamasi pada area cedera. d. C : Compress Pada area cedera diberikan kompresi dengan menggunakan elastic bandage yang berfungsi untuk memminimalisasi adanya pembengkakan dan membantu dalam proses recovery e. E : Elevasi Posisi lengan dielevasikan dengan memasangkan sling. f. R : Refer Rayyan perlu dirujuk ke pusat pelayanan kesehatan lebih lanjut untuk mendapatkan pertolongan lebih kompleks. C. CLINICAL TREATMENT 1. Detraining a. Early stage Mengurangi nyeri gerak dengan Interferensi F : 3 x / minggu I : 30 mA T : Contra planar T : 15 menit Meningkatkan elastisitas jaringan dengan HFC F : 3 x / minggu I : Interupted T : Contra planar T : 10 menit Meningkatkan ROM dengan Exercise therapy F : 1x / hari I : 8 hitungan x 9 repetisi T : AAROMEX / PROMEX T : 10 menit Meningkatkan kekuatan otot dengan Exercise therapy F : 1 x / hari I : 8 hitungan x 9 repetisi T : Strengthening with isometric exc T : 10 menit
Exercise
Low-moderate interval cycling b. Intermediate stage Resistance exc (10 repetisi x 10 detik)
Exercises with blade (10 set x 10 repetisi)
Full-body exc. (4 set x 8 repetisi)
c. Advanced stage Strengthening exc. (4 set x 8 repetisi)
Moderate-high interval cycling Upper-limb weight training (4 set x 8-12 repetisi)
2. Retraining Training a. Lakukan gerakan aktif pada region shoulder dan tidak ada nyeri yang dirasakan. b. Upper-limb plyometric with Physio ball
c. Lari intensitas tinggi dengan jarak yang relevan dengan kondisi atlet d. Laihan skill dalam bola basket