BJU EKMA4158 Perilaku Organisasi A.N Joko Jatmika [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU) UAS TAKE HOME EXAM (THE) SEMESTER 2021/22.2 (2022.1)



Nama Mahasiswa



: Joko Jatmika



Nomor Induk Mahasiswa/NIM



: 044468152



Tanggal Lahir



: 28 Mei 1990



Kode/Nama Mata Kuliah



: EKMA4158 / Perilaku Organisasi



Kode/Nama Program Studi



: 54 / Manajemen



Kode/Nama UPBJJ



: 44 / Surakarta



Hari/Tanggal UAS THE



: Senin / 27 Juni 2022



Tanda Tangan Peserta Ujian



Petunjuk 1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini. 2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik. 3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan. 4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.



KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN RISET, DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS TERBUKA



BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA



Surat Pernyataan Mahasiswa Kejujuran Akademik Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama Mahasiswa



: Joko Jatmika



NIM



: 044468152



Kode/Nama Mata Kuliah



: EKMA4158 / Perilaku Organisasi



Fakultas



: Ekonomi



Program Studi



: Manajemen



UPBJJ-UT



: Surakarta



1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman https://the.ut.ac.id. 2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun. 3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian UAS THE. 4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan saya). 5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka. 6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka. Surakarta, 27 Juni 2022 Yang Membuat Pernyataan



Joko Jatmika



BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA



1. a. Karyawan PT. Anugerah Makmur memiliki karakteristik yang berbeda-beda



karena



PT



Anugerah



Makmur



membutuhkan



karyawan yang memiliki karakteristik yang berbeda-beda untuk memenuhi kebutuhan posisi yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.



Sesuai



dengan



produknya,



perekrutan



di



karyawan



dilakukan untuk semua lini sesuai dengan bidangnya masingmasing. Untuk bagian produksi misalnya, karyawan berasal dari pendidikan SMP sampai dengan SMA. Kecuali level koordinator dan manajerial, latar belakang pendidikan karyawannya adalah lulusan S 1 / S 2 . D e n g a n l a t a r b e l a k a n g p e n d i d i k a n k a r y a w a n t e n t u l a h m a s i n g - m a s i n g karyawan memiliki karakteristik yang berbeda. Selain itu, karyawan di PT Anugerah berasal dari berbagai latar belakang yang berbeda, baik dalam hal agama, suku bangsa, lingkungan keluarga dan lain-lain dengan jabatan/pekerjaan yang berbeda-beda pula. b. Yang harus dilakukan seorang manager di PT. Anugerah Makmur untuk mengelola perbedaan agar konflik yang ada bisa teratasi adalah dengan melakukan hal-hal sebagai berikut :  Identifikasi keragaman karyawan yang ada Langkah pertama yang bisa Anda lakukan yaitu mengidentifikasi keragaman mulai dari usia, ras, etnis, tingkat pendidikan, agama, latar belakang, senioritas, dan lainnya. Keragaman ini sebenarnya hal yang sudah pasti ditemui dalam setiap perusahaan.  Membangun komunikasi Komunikasi merupakan hal yang sangat penting dalam perusahaan. Masalah komunikasi dan hambatan persepsi bahasa dan budaya perlu diatasi agar tercipta komunikasi yang baik.  Pelajari karakteristik karyawan Hal yang dapat Anda lakukan untuk mengatasi keragaman dalam perusahaan adalah mempelajari karakteristik individu masing-masing.  Bersikap terbuka terhadap keragaman Karyawan Perlu strategi khusus agar budaya keragaman dapat efektif menembus setiap departemen, tiap divisi, dan fungsi organisasi perusahaan.



 Perlakukan yang adil Masalah yang kerap muncul dalam keragaman adalah adanya perbedaan perlakuan. Diskriminasi biasanya timbul bila terdapat standar yang berbeda  terhadap individu.  Rutin lakukan evaluasi Untuk menangkal resistensi perubahan, sebisa mungkin libatkan setiap karyawan untuk merumuskan evaluasi keragaman. Gunakan hasil evaluasi tersebut untuk membangun kesuksesan perusahaan dengan keragaman. Di era global seperti saat ini tentunya semakin beragam pula tenaga kerja yang ada. c. Langkah yang sebaiknya dilakukan PT. Anugerah Makmur untuk menyelesaikan konflik yang ada adalah dengan melakukan beberapa metode/pendekatan:  Metode Rujuk Metode rujuk dilakukan oleh pihak bersengketa kemudian bisa jadi sebuah pendekatan dan hasrat untuk kembali bekerja sama hingga menjalankan sebuah hubungan baik demi kepentingan bersama. Dari metode rujuk ini biasanya diperlukan mediasi hingga manajemen konflik bisa diterapkan dan mengurangi unsur ketegangan di beberapa pihak.  Persuasi Metode persuasi juga bisa dilakukan untuk memberi perubahan posisi dari pihak lainnya. Tujuan dari persuasi ini sangat baik yakni mengurangi kerugian yang bisa muncul dengan adanya berbagai bukti faktual hingga bisa memperlihatkan bahwa dari pendapat beberap orang akan memberikan keuntungan serta konsistensi dalam penerapan norma hingga standar keadilan yang sekarang masih berlaku.  Metode Pemecahan Masalah Terpadu Ada solusi lainnya bisa dengan mudah diterapkan untuk memberi sistem manajemen konflik lebih baik, yakni menggunakan metode pemecahan masalah terpadu. Nantinya terdapat usaha untuk menyelesaikan masalah dengan menggabungkan berbagai kebutuhan kedua belah pihak. Bahkan beberapa proses masih bisa terjadi seperti bertukar informasi, fakta, perasaan, kemudian masih memperlihatkan berbagai macam solusi untuk menimbulkan rasa saling percaya kemudian dapat menghadirkan berbagai alternatif pemecahan masalah dengan keuntungan berimbang di kedua belah pihak  Tawar Menawar Metode tawar menawar juga masih saja jadi solusi terbaik untuk meredakan konflik internal ataupun eksternal di sebuah perusahaan. Metode tawar menawar ini akan menghadirkan penyelesaian yang nanti bisa diterima oleh kedua pihak. Bahkan dari kedua pihak tersebut akan mempertukarkan konsesi yang mana tanpa mengemukakan sebuah janji secara eksplisit.  Penarikan Diri



Salah satu manajemen konflik yang sekarang kerap dilakukan adalah salah satu atau kedua pihak saling menarik diri dari hubungan. Untuk cara satu ini memang terlihat efektif jika keduanya tidak terlalu aktif berinteraksi kemudian sanggup.



2. a. Stress yang terjadi pada Rina adalah stress yang terjadi pada level individual karena stress yang dialami oleh Rina dialami oleh dirinya sendiri dan tidak melibatkan orang lain. Rina ditempatkan pada bagian HRD yang tidak sesuai dengan background pendidikannya dan tidak sesuai dengan perekrutan pada awalnya Rina mendaftar untuk menjadi karyawan pada bagian produksi sebagai operator/teknisi mesin produksi (sesuai dengan pendidikannya yaitu Lulusan S1 Teknik Mesin). Stress yang terjadi pada level individual terjadi karena stress yang berasal dari semua factor lingkungan yang terkait langsung dengan pekerjaan seseorang, misalnya kerjaan yang tidak seimbang dan bukan sesuai dengan kemampuan. b. Langkah yang harus dilakukan oleh Rina untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan melakukan strategi



pengendalian/manajemen stress. Strategi mengatasi stres merupakan segala



bentuk perilaku dan atau pengetahuan seseorang yang bisa digunakan untuk mengatasi situasi yang menimbulkan stres. Menurut saya yang harus dilakukan oleh Rina untuk mengatasi stress yang dialami yaitu: 



Dengan mengendalikan stres (control strategy) Merupakan upaya yang dilakukan secara langsung untuk mengantisipasi atau mengatasi persoalan stress. Contohnya : Rina harus lebih kooperatif, lebih giat lagi belajar untuk mengerjakan pekerjaannya, bertanya kepada yang lebih menguasai/mengetahui bidang yang dia kerjakan dll.







Menghindari stres (escape strategy) Yaitu dengan tidak mempedulikan masalah yang menimbulkan stres. Disini Rina mengacuhkan beratnya/ketidakbisaannya dalam bidang HRD dan melakukan pekerjaannya.







Mengelola gejala stres (Symptom management strategy) Merupakan upaya mengatasi stress dengan cara relaksasi, meditasi atau olahraga. Disini Rina menghilangkan stresnya dengan melakukan kegiatan lain misalnya relaksasi, meditasi atau olahraga yang dirasa dapat menyegarkan pikirannya.



c. Tindakan yang harus dilakukan perusahaan untuk mengatasi permasalahan Rina adalah dengan teknik atau cara penanganan gangguan psikologis yang ditujukan untuk mengendalikan tingkat stres seseorang, terutama stres kronis. Yang dilakukan perusahaan untuk mengatasi permasalahan Rina yaitu dengan melakukan manajemen stres yang terbagi menjadi 2 yaitu:



 Manajemen stres secara individu Manajemen stres secara individu ini lebih difokuskan kepada pribadi individu (Rina). Manajemen ini untuk menentukan keberhasilan manajemen stress di dalam suatu perusahaan sehingga tidak mempengaruhi suatu organisasi dengan menurunnya kinerja karyawan (Rina). Beberapa hal yang dapat dilakukan diantaranya adalah menerapkan manajemen waktu secara baik, meningkatkan waktu olahraga, melatih diri agar lebih rileks, memperluas sosialisasi.  Manajemen stres secara organisasional Upaya – upaya untuk mengurangi stress ditempat kerja dilakukan oleh pihak manjemen melalui program – program yang sengaja didesain untuk mengurangi stress. Beberapa program atau tindakan manajemen untuk mengurangi stres organisasi yang akhirnya juga untuk mengurangi stress individu adalah sebagai berikut: -



Membangun budaya dan iklim kerja yang kondusif;



-



Membangun quality of work life (QWL) atau kualitas kehidupan kerja;



-



Mengurangi konflik dan memperjelas peran karyawan dalam organisasi/ perusahaan;



-



Membuat perencanaan karir dan memberikan konseling;



-



Memberikan cuti/ijin kepada karyawan untuk merefresh pikiran.



Maka tindakan yang harus dilakukan perusahaan untuk mengatasi permasalahan Rina dengan cara manajemen stress organisasional sesuai dengan penjabaran diatas. 3. a. Komunikasi yang dibangun antara manajemen dan karyawan belum berjalan efektif karena komunikasi yang efektif yaitu komunikasi yang memiliki tujuan agar kedua belah pihak yang berkomunikasi memiliki kesamaan pemahaman terhadap persoalan yang dikomunikasikan dalam rangka mencapai tujuan yang lebih luas. Dalam kondisi diatas antara karyawan dengan pihak manajemen masih belum mendapatkan kesepakatan sehingga komunikasi yang terjadi masih belum sesuai dengan yang diharapkan. Dimana pihak manajemen belum mengabulkan/menerima permintaan tuntutan karyawan. Sehingga belum ada kesepakatan antara kedua belah pihak. Pihak perusahaan terkesan lamban dan enggan mengambil tindakan untuk menyelesaikan masalah tersebut sehingga tidak ada titik terang dari permasalahan. Tuntutan yang diajukan oleh karyawan berupa mulai kesejahteraan, peningkatan jumlah pesangon dan kompensasi dari manajemen namun manajemen belum menanggapinya. b. Langkah yang sebaiknya di tempuh untuk menyelesaikan konflik antara karyawan dan pihak manajemen adalah dengan melakukan manajemen konflik yaitu dengan melakukan pendekatan kepada karyawan untuk menciptakan konflik menjadi terprogram melalui dua pendekatan yaitu devil’s advocacy (merupakan cara dengan menunjuk seseorang untuk mempromosikan diri sebagai pengkritik terhadap pendapat dan usulan dengan tujuan agar seseorang terbiasa dengan pikiran kritis dan menguji sejauh mana usulan pihak lain bisa diterima dan logis) dan dialectic method (menekankan pada perdebatan dua



arah yang terstruktur sebelum dibuat keputusan final). Dalam kondisi konflik diatas termasuk ke dalam konflik disfungsional yang cara untuk mengatasinya menurut saya dengan menggunakan berbagai gaya dalam menangani konflik tersebut yaitu : 



Integrasi Merupakan gaya dimana seorang (dalam kasus diatas yaitu manajemen) memiliki kepentingan yang lebih tinggi untuk memenuhi tujuannya, tapi pada saat yang sama ia juga bersedia membantu orang lain (karyawan) dalam memenuhi kebutuhannya (tuntutan untuk kesejahteraan). Dalam hal ini manajemen bersedia secara kooperatif untuk mengidentifikasi dan mendiskusikan masalah, menemukan dan mengajukan alternatif solusi, dan memilih solusi terbaik.







Akomodasi Yaitu seseorang (manajemen) mengabaikan kepentingan dirinya (perusahaan) demi untuk memenuhi kepntingan pihak lain (karyawan). Dalam penyelesaian model ini pihak manajemen perusahaan harus rela menerima seluruh tuntutan karyawan dengan ikhlas agar proses produksinya tidak terhambat dan rela untuk mengesampingkan perbedaan dan keinginan perusahaan.







Kompromi Yaitu kedua belah pihak (manajemen dan karyawan) secara moderat mempedulikan dirinya dan pihak lain. Artinya kedua belah pihak mengetahui tuntutan masing-masing sehingga nantinya akan tercipta kesepahaman.



c. Tipe negosiasi yang cocok diterapkan untuk mengatasi masalah tersebut adalah tipe negosiasi integratif yaitu merupakan tipe negosiasi dimana negosiator berusaha secara optimal (pihak manajemen dan perwakilan karyawan) untuk mencapai kesepakatan. Kedua belah pihak berkolaborasi untuk mencapi kesepakatan yang sesungguhnya/final agar tidak ada yang merasa dirugikan. Tipe negosiasi ini merupakan tipikal negosiasi dimana kedua belah pihak merasa menang (win-win). Dalam hal ini negosiator (pihak manajemen dan perwakilan karyawan) harus memiliki dan menggunakan skill: 



Bisa menetapkan tujuan yang tidak biasa







Memisahkan orang dari persoalan







Fokus pada pokok persoalan bukan pada posisi masing-masing







Menemukan opsi pilihan untuk keuntungan bersama







Menggunakan kriteria yang objektif