Bju Umum Pembelajaran Terpadu Di SD Edrial 856232117 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU) UAS TAKE HOME EXAM (THE) SEMESTER 2020/21.2 (2021.1) Nama Mahasiswa



: EDRIAL



Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 856232117 Tanggal Lahir



: 08 Agustus 1992



Kode/Nama Mata Kuliah



: PDGK4205/ Pembelajaran Terpadu di SD



Kode/Nama Program Studi



: 199/ Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan



Kode/Nama UPBJJ



: 14/PADANG



Hari/Tanggal UAS THE



: Senin/ 05 Juli 2021



Tanda Tangan Peserta Ujian



Petunjuk 1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini. 2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik. 3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan. 4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.



KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS TERBUKA



BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA



Surat Pernyataan Mahasiswa Kejujuran Akademik Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama Mahasiswa



: EDRIAL



NIM Kode/Nama Mata Kuliah



: 856232117 : PDGK4205/ Pembelajaran Terpadu di SD



Fakultas



: FKIP



Program Studi



: 199/ Fakultas Keguruan dan



Ilmu Pendidikan UPBJJ-UT



: 14/PADANG



1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman https://the.ut.ac.id. 2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun. 3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian UAS THE. 4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan saya). 5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka. 6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka. ……., ……………………… Yang Membuat Pernyataan



EDRIAL Nama Mahasiswa



BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA



1. Dalam pembelajaran terpadu, terdapat beberapa landasan yang melandasi pelaksanaan pembelajaran terpadu tersebut diantaranya adalah landasan filosofis, landasan psikologis, landasan praktis, serta landasan sosial budaya dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Adapun secara filosofis kemunculan pembelajaran terpadu sangat dipengaruhi oleh tiga aliran. Aliran apa sajakah yang menpengaruhi pembebelajaran terpadu secara filosofis? Jelaskan! Jawab : a.



Aliran progressivisme Beranggapan bahwa proses pembelajaran pada umumnya perlu sekali di tekankan pada ada: 1) Pembentukan kreativitas 2) Pemberian sejumlah kegiatan 3) Suasana yang alamiah 4) Memperhatikan pengalaman siswa



Dengan kata lain proses pembelajaran itu bersifat mekanistis. Aliran ini juga memandang bahwa dalam proses belajar siswa sering dihadapkan pada persoalan-persoalan yang harus mendapatkan pemecahan atau bersifat problem solving. Dalam memecahkan masalah tersebut siswa perlu memilih dan menyusun ulang pengetahuan dan pengalaman belajar yang telah dimilikinya. Dalam hal Demikian maka terjadi proses berpikir yang terkait dengan metakognitif yaitu proses menghubungkan pengetahuan dan pengalaman belajar dengan pengetahuan lain untuk menghasilkan sesuatu. Terdapatnya kesalahan atau kekeliruan dalam proses pemecahan masalah atau suatu yang dihasilkan adalah sesuatu yang wajar, karena hal itu merupakan bagian dari proses belajar. b. Aliran konstruktivisme, melihat pengalaman langsung siswa sebagai kunci dalam pembelajaran. sebab itu pengalaman orang lain yang diformulasikan misalnya dalam suatu buku teks perlu dihubungkan dengan pengalaman siswa secara langsung. aliran konstruktivisme ini menekankan bahwa pengetahuan adalah hasil konstruksi atau bentuk bentukan manusia.



manusia konstruksi



pengetahuan melalui interaksi dengan objek , fenomena, pengalaman, dan lingkungannya. Suatu



pengetahuan dianggap benar bila pernyataan itu dapat berguna untuk menghadapi dan memecahkan persoalan atau fenomena yang sesuai. bagi konstruktivisme pengetahuan tidak dapat ditransfer begitu saja dari seorang guru kepada siswa, tetapi harus diinterpretasikan sendiri oleh masingmasing siswa. siswa harus mengkonstruksi pengetahuan sendiri. pengetahuan bukan sesuatu yang sudah jadi melainkan suatu proses yang berkembang secara terus-menerus.



dalam proses itu



keaktifan siswa yang diwujudkan oleh rasa ingin tahunya amat berperan dalam perkembangan pengetahuannya.



pengetahuan tidak lepas dari objek yang dipelajari atau yang sedang belajar,



pengetahuan lebih dianggap sebagai proses pembentukan yang terus-menerus berkembang dan berubah. ah para penganut konstruktivisme menganggap bahwa pengetahuan bukanlah suatu tiruan dari kenyataan. anne-marie dari dunia kenyataan yang ada.



alat yang tersedia bagi siswa untuk



mengetahui sesuatu adalah indranya sendiri. siswa berinteraksi dengan objek dan lingkungannya dengan cara melihat,



mendengar,



menjamah,



mencium,



dan merasakan. kan dari sentuhan



inderawi itulah siswa membangun gambaran dunianya. c. Aliran humanisme melihat siswa dari segi : 1) Keunikan atau kekhasan nya 2) Potensinya 3) Nya motivasi yang dimilikinya Siswa selain memiliki kesamaan juga memiliki kekhasan. Implikasi dari hal tersebut dalam kegiatan pembelajaran yaitu: 1) Layanan pembelajaran selain bersifat klasikal juga bersifat Individual 2) Pengakuan adanya siswa lambat dan siswa yang cepat 3) Penyikapan yang unik terhadap siswa yang baik menyangkut faktor personal atau individual maupun yan gmenyangkut faktor lingkungan atau faktor sosial dan kemasyarakatan



2. Para



guru



seringkali



menggunakan



model



pembelajaran



terpadu



dalam



kegiatan



pembelajarannya. Dalam pembelajaran terpadu terdapat sepuluh jenis tipe pembelajaran terpadu. Akan tetapi tidak semua model dapat diterapkan dalam pembelajaran. Mengapa di antara sepuluh model pembelajaran terpadu yang dikemukakan oleh Fogarty hanya model webbed, connected, dan integrated yang lebih tepat dimplementasikan di sekolah dasar? Jelaskan menurut pendapat Anda! Jawab : a. Pendapat saya tentang model pembelajaran Webbeb yaitu Model webbed merupakan model pembelajaran terpadu yang menggunakan tema sebagai dasar pembelajaran sehingga cocok digunakan pada satuan pendidikan Sekolah Dasar karena Model pembelajaran ini memadukan



multi disiplin ilmu atau berbagai mata pelajaran yang diikat oleh satu tema. Tema dapat ditetapkan oleh guru dengan siswa atau sesama guru. Setelah tema disepakati maka dilanjutkan dengan pemilihan sub-sub tema dengan memperhatikan kaitannya dengan mata pelajaran yang lain. Untuk itu, tema utama harus mempunyai cakupan materi yang luas dan memberi bekal bagi siswa untuk belajar lebih lanjut. Model webbed lebih menekankan pada keterlibatan siswa dalam pembelajaran sehingga siswa dapat memperoleh pengalaman langsung. Melalui pengalaman langsung akhirnya siswa akan memahami konsep-konsep yang telah mereka pelajari dan dapat menguhungkan dengan konsep lainnya. Model webbed menurut saya menyajikan pendekatan tematik yang sesuai untuk kurikulum 2020 dam 2021 untuk mengintegrasikan mata pelajaran. Satu tema yang subur dijaring laba-labakan untuk isi kurikulum dan mata pelajaran. Mata pelajaran menggunakan tema untuk menyelidiki keseuaian konsep, topik, dan ide-ide”. Berdasarkan pernyataan di atas, model webbed (Model Jaring Laba-laba) merupakan model pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan tematik dan memadukan multi disiplin ilmu. Karakteristik Kurikulum Model webbed Berpusat pada siswa Model webbed memeliki karakteristik sebagai berikut : 1) Model ini menekankan siswa sebagai subjek belajar, sedangkan guru lebih berperan sebagai fasilitator dengan memberikan kemudahan-kemudahan kepada siswa untuk melakuakan aktivitas belajar. 2) Memberi pengalaman langsung dengan pengalaman langsung, siswa dihadapkan pada sesuatu yang nyata/ konkrit sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang lebih abstrak. 3) Pemisahan mata pelajaran yang tidak begitu jelas fokus pembelajaran diarahkan kepada pembahasan tema-tema yang paling dekat berkaitan dengan kehidupan siswa. 4) Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran, Menyajikan konsep-konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran. Dengan demikian siswa mampu memahami konsep-konsep tersebut secara utuh. Hal ini deperlukan untuk membantu siswa dalam memecahkan masalah yang dihadapi sehari-hari. 5) Bersifat Fleksibel,- Guru dapat mengkaitkan bahan ajar dari satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lain, bahkan mengkaitkan mata pelajaran dengan kehidupan siswa dan keadaan lingkungan sekolah dimana meraka berada. 6) Menggunakan prinsip belajar sambil bermain yang menyenangkan. Kelebihan Kurikulum Model webbed menurut ilmu yang saya ketahui sebagai berikut : 1) Kelebihan ketika melaksanakan pembelajaran terpadu model jaring laba-laba antara lain : 2) Faktor motivasi yang dihasilkan dari penyeleksi tema yang diminati. 3) Model webbed atau jaring laba-laba relatif lebih mudah dilakukan guru yang belum berpengalaman mengajar.



4) Model ini memudahkan perencanaan kerja tim untuk mengembangkan tema kesemua bidang isi pelajaran. 5) Memberi kemudahan bagi peserta didik dalam melihat kegiatan-kegiatan yang saling terikat. 6) Siswa dapat dengan mudah melihat bagaimana kegiatan yang berbeda dan ide yang berbeda dapat saling berhubungan. b. Pendapat saya tentang model pembelajaran connected yaitu model pembelajaran yang menghubungkan satu konsep dengan konsep lain, satu topik dengan topik lain, satu keterampilan dengan keterampilan lain, tugas dilakukan pada satu hari dengan tugas yang dilakukan pada hari berikutnya, bahkan ide-ide yang dipelajari pada satu semester dengan ide-ide yang dipelajari pada semester berikutnya dalam satu bidang studi, dengan begitu model pembelajaran connected tersebut cocok digunakan untuk satuan pendidikan Sekolah Dasar untuk kurikulum sekarang yang berbasis kurikulum 2013 dimana semua pembelajarannya berhubungan dan berkaitan. Fokus model connected adalah pada keterkaitan dalam seluruh bidang, keterkaitan antar topik, keterkaitan antar konsep, keterkaitan antar keterampilan, mengaitkan tugas pada hari ini dengan selanjutnya bahkan ide-ide yang dipelajari pada satu semester dengan ide-ide yang dipelajari pada semester berikutnya dalam satu bidang studi. Model Connected (terhubung) menekankan pada perlu adanya integrasi inter bidang studi itu sendiri. Selain itu, model terhubung juga secara nyata menghubungkan satu konsep dengan konsep lain, satu topik dengan topik lain, satu keterampilan dengan keterampilan lain, tugas yang dilakukan dalam satu hari dengan tugas yang dilakukan pada hari berikutnya, serta ide-ide yang dipelajari pada satu semester dengan semester berikutnya. Hal ini terkait dengan upaya menghindari terjadinya penjejalan kurikulum dalam proses pembelajaran, sebagai akibat dari mengejar target kurikulum. Dalam model Pembelajaran connected, makna “terhubung” tidak diartikan menghubungkan beberapa disiplin ilmu yang memiliki karakteristik yang mirip. Tiap-tiap disiplin ilmu tetap berada pada posisinya masing-masing. Makna “terhubung” dimaksudkan untuk menghubungkan materi-materi dalam satu disiplin ilmu. Dengan menggunakan model connected, dimungkinkan materi-materi yang memiliki keterkaitan dapat dipadukan menjadi satu aktivitas pembelajaran sehingga materi dapat mudah dikuasai siswa dan tidak terpecah-pecah. Dengan model connected, dimungkinkan siswa akan mampu menuangkan ide-ide, gagasan, dan keterampilannya sehingga sangat dimungkinkan antar tema, materi, bab, maupun keterampilan dapat saling terpadu menjadi satu kesatuan pemahaman yang utuh. Kunci utama dari model connected (terhubung) adalah adanya usaha untuk menghubungkan materi, konsep, keterampilan dalam satu disiplin ilmu dengan asumsi bahwa siswa akan dapat secara otomatis memahami hubungan tersebut. Contohnya: guru menghubungkan konsep pecahan dengan desimal kemudian menghubungkan/



mengaplikasikan untuk materi uang, angka/satuan. Keunggulan dari model pembelajaran ini adalah peserta didik memperoleh gambaran secara menyeluruh tentang suatu konsep sehingga transfer pengetahuan akan sangat mudah karena konsep-konsep pokok dikembangkan terusmenerus. Secara umum proses pembelajaran sebagai suatu sistem dipengaruhi oleh tiga faktor masukan, yaitu raw input, instrumental input, dan environmental input. Demikian halnya dengan pembelajaran terpadu connected, maka sistem itu dapat digunakan. Selanjutnya kemampuan, sikap, minat dan motivasi merupakan faktor peserta didik yang akan berpengaruh pada kegiatan pembelajaran. Instrumental input merupakan acuan dalam pengembangan pembelajaran terpadu model connected, berdasarkan pada undang-undang, peraturan pemerintah, peraturan menteri (Kurikulum, SKL, dan SKKD) maka guru mengembangkan model pembelajaran. Dalam enviromental input, lingkungan yang berpengaruh pada kegiatan pembelajaran adalah ketersediaan sarana prasarana dan dukungan dari masyarakat baik moral maupun material Contoh: 1) Guru menghubungkan/menggabungkan konsep matematika tentang uang dengan konsep jual beli, untung rugi, simpan pinjam, dan bunga. 2) Guru menghubungkan konsep pecahan dengan desimal, dan pecahan dengan uang, tingkatan, pembagian, rasio, dan sebagainya dari pemaduan pembelajaran. Beberapa kelebihan dari model terhubung (connected) adalah sebagai berikut : 1) Dampak positif dari mengaitkan ide-ide dalam satu bidang studi adalah siswa memperoleh gambaran yang luas sebagaimana suatu bidang studi yang terfokus pada suatu aspek tertentu. 2) Siswa dapat mengembangkan konsep-konsep kunci secara terus menerus, sehingga terjadilah proses internalisasi. 3) Menghubungkan ide-ide dalam suatu bidang studi sangat memungkinkan bagi siswa untuk mengkaji, mengkonseptualisasi, memperbaiki, serta mengasimilasi ide-ide secara terus menerus sehingga memudahkan untuk terjadinya proses transfer ide-ide dalam memecahkan masalah. c. Pendapat saya tentang model pembelajaran integrated yaitu cukup sesuai digunakan untuk satuan pendidikan Sekolah Dasar untuk kurikulum sekarang yang berbasis kurikulum 2013 . Model ini diusahakan dengan cara menggabungkan bidang studi dengan cara menetapkan prioritas kurikuler dan menemukan keterampilan, konsep, dan sikap yang saling tumpang tindih di dalam beberapa bidang studi. Pada model ini tema yang berkaitan dan tumpang tindih merupakan hal terakhir yang ingin dicari dan dipilih oleh guru dalam tahap perencanaan program.



Pertama kali guru menyeleksi konsep-konsep, keterampilan dan sikap yang diajarkan dalam satu semester dari beberapa bidang studi, selanjutnya dipilih beberapa konsep, keterampilan, dan sikap yang memiliki keterhubungan yang erat dan tumpang tindih di antara berbagai bidang studi. Pada tahap awal guru hendaknya membentuk tim antar bidang studi untuk menyeleksi konsep-konsep, keterampiian-keterarnpilan, dan sikap-sikap yang akan dibelajarkan dalam satu semester tertentu untuk beberapa bidang studi, Langkah berikutnya dipilih beberapa konsep, keterampilan, dan sikap yang mernpunyai keterhubungan yang erat dan tumpang tindih di antara beberapa bidang studi. Bidang studi yang diintegrasikan misal matematika, IPA seni dan bahasa, dan pelajaran sosial. Kelebihan Model Pembelajaran Integrated 1) Adanya kemungkinan pemahaman antar bidang studi, karena dengan memfokuskan pada isi pelajaran, strategi berpikir, ketrampilan social dan ide-ide penemuan lain, satu pelajaran dapat mencakup semua dimensi, sehingga siswa dalam pembelajaran menjadi semakin diperkayadan berkembang. 2) Memotivasi siswa dalam belajar. 3) Tipe terintregasi juga memberikan perhatian pada berbagai bidangyang penting dalam satu saat, tipe ini tidak memerlukan penambahan waktu untuk bekerja dengan guru lain. Dalam tipe ini guru tidak perlu mengulang kembali meteriyang tumpang tindih sehingga tercapailah efisiensi dan efektifitas pembelajaran. 4) Guru akan dapat melihat gambaran yang menyeluruh dari kemampuan yang dikembangkan dari berbagai bidang studi/mata pelajaran; 5) Memberikan kegiatan yang lebih terarah pada tiap bidang pengembangan untuk mencapai kemampuan yang telah ditentukan pada indikator; 6) Siswa merasa senang dengan adanya keterkaitan dan hubungan timbale balik antar berbagai disiplin ilmu; 7) Memperluas wawasan dan apresiasi guru. 3. Setiap pembelajaran yang dilakukan oleh guru harus sesuai dengan perangkat pembelajaran yang telah disiapkan, dan harus sesuai dengan rambu-rambu yang telah ditetapkan. Perangkat pembelajaran yang telah dibuat oleh guru sebelum mengajar antara lain silabus, rancangan pembelanjaran/RPP, rancangan penilaian, baik berupa tes ataupun non tes. Seperti halnya dalam pembelajaran terpadu yang dilakukan oleh guru. Guru pun juga harus menyiapkan perangkat pembelajaran tersebut.



a. Silabus dengan mengintegrasikan tiga sampai empat mata pelajaran di kelas awal/rendah! SILABUS TEMATIK KELAS II TAHUN AJARAN 2020/ 2021 Satuan Pendidikan



: SD IT Cahaya Makkah



Kelas / Semester



: II / 1 (Satu)



Tema 1



: Hidup Rukun



Sub Tema 1



: Hidup Rukun di Rumah



Muatan Terpadu



: Bahasa Indonesia, Matematika, SBdP



Pembelajaran ke



: 1



Alokasi waktu



: 1 hari



Mata Pelajaran dan Kompetensi Dasar Bahasa Indonesia 3.1 Merinci ungkapan, ajakan, perintah, penolakan yang terdapat dalam teks cerita atau lagu yang menggambarkan sikap hidup rukun 4.1 Menirukan ungkapan, ajakan, perintah, penolakan dalam cerita atau lagu anak-anak dengan bahasa yang santun



Penambahan JSIT



Indikator



Mengulas tentang kedisiplinan sebagai bagian dari ajaran islam



3.1.1 Membedakan ungkapan, ungkapan, ajakan, perintah, penolakan yang terdapat dalam teks cerita atau lagu yang menggambarkan sikap hidup rukun 4.1.1 Mempraktikkan ungkapan, ajakan, perintah, penolakan dalam cerita atau lagu anak-anak dengan bahasa yang santun



Materi Pembelajaran •Ungkapan, ajakan, perintah, penolakan yang terdapat dalam teks cerita atau lagu yang menggambarkan sikap hidup rukun



Kegiatan Pembelajaran



Menyimak teks tentang hidup rukun yang dibacakan guru lalu menyebutkan ungkapan yang ada di dalamnya dengan toleransi dan tanggung jawab. • Membaca teks percakapan terkait dengan hidup •Budaya santun rukun dan memerankannya (permintaan dengan teman dilandasi sikap maaf/tolong) sebagai toleransi dan percaya diri. gambaran sikap hidup rukun dalam • Menuliskan kembali isi kemajemukan cerita yang sudah dibaca masyarakat Indonesia dilanjutkan dengan mengamati melalui ungkapan pengelompokan gambar buku dalam bahasa yang menunjukkan nilai tempat Indonesia lisan dan bilangan serta menyelesaikan tulis operasi hitung bilangan cacah tiga angka secara teliti dan percaya diri.



Penilaian • Memahami ungkapan dalam teks cerita



Sumber Belajar



Matematika 3.1 Menjelaskan makna bilangan cacah dan menentukan lambangnya berdasarkan nilai tempat dengan menggunakan model konkret serta cara membacanya 4.1 Membaca dan menyajikan bilangan cacah dan lambangnya berdasarkan nilai tempat dengan menggunakan model konkret Seni Budaya dan Prakarya 3.2 Mengenal elemen musik melalui lagu 4.2 Menirukan elemen musik melalui lagu



3.1.1Memahami makna bilangan cacah. 3.1.2Menyebutkan kumpulan objek dengan bilangan sampai dengan 999 dengan benar. 4.1.1 Membaca lambang bilangan sampai dengan 999 dengan tepat.



•Makna bilangan cacah dan menentukan lambangnya berdasarkan nilai tempat dengan menggunakan model konkret serta cara membacanya



•Membaca bilangan tiga angka, menuliskan lambangnya, dan menentukan nilai tempatnya dengan teliti •Mengamati bungkus makanan/ tiket/karcis lalu membaca angka yang tertera kemudian menuliskan sesuai dengan nilai tempat dengan kerjasama..



• Mengetahui bilangan cacah sampai 999 dan lambangnya



3.2.1 Mengetahui panjang pendek bunyi pada lagu anak 4.2.1 menampilkan panjang pendek bunyi pada lagu anak dengan tepat.



•Karya imajinatif dua Menyanyikan lagu Peramah dan dan tiga dimensi Sopan terkait hidup rukun sesuai pola irama secara bersama•Pola irama sederhana sama dengan percaya diri. melalui lagu anakanak •Gerak keseharian dan alam dalam tari



Memainkan/m enyuarakan panjang dan pendek bunyi pada lagu anak



•Pertidaksamaan bilangan cacah



dua



• Menyebutkan kembali ungkapan dalam teks atau lagu



b. Rancangan pembelajaran terpadu disertai rancangan penilaiannya dengan menggunakan bentuk nontes, sesuai dengan tema yang Anda pilih!



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan Kelas / Semester Tema 1 Sub Tema 1 Muatan Terpadu Pembelajaran ke Alokasi waktu



: : : : : : :



Satuan Pendidikan : SD IT Cahaya Makkah II / 1 (Satu) Hidup Rukun Hidup Rukun di Rumah Bahasa Indonesia, Matematika, SBdP 1 1 hari



A.



KOMPETENSI INTI (KI) KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan sekolah sekolah. KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.



B.



TUJUAN PEMBELAJARAN  Dengan diberikan teks cerita tentang hidup rukun yang mengandung ungkapan, siswa dapat menyebutkan ungkapan yang terdapat pada teks cerita tersebut dengan tepat.  Dengan diberikan teks percakapan tentang hidup rukun yang mengandung ungkapan, siswa dapat mengucapkan ungkapan yang terdapat pada teks percakapan tersebut dengan tepat.  Dengan diberikan kumpulan kubus lebih dari 100, siswa dapat menyatakan kumpulan objek dengan bilangan sampai dengan 999 dengan benar.  Dengan diberikan kumpulan kubus lebih dari 100, siswa dapat membaca lambang bilangan sampai dengan 999 dengan tepat.  Dengan diberikan lagu anak, siswa dapat membedakan panjang pendek bunyi pada lagu anak dengan tepat.  Dengan diberikan lagu anak, siswa dapat menampilkan panjang pendek bunyi pada lagu anak dengan tepat.  Karakter siswa yang diharapkan :



Religius, Nasionalis, Mandiri, Gotong-royong, Integritas



C. KOMPETENSI DASAR (KD) Bahasa Indonesia 3.1 Merinci ungkapan, ajakan, perintah, penolakan yang terdapat dalam teks cerita atau lagu yang menggambarkan sikap hidup rukun 4.1 Menirukan ungkapan, ajakan, perintah, penolakan dalam cerita atau lagu anak-anak dengan bahasa yang santun Matematika 3.1 Menjelaskan makna bilangan cacah dan menentukan lambangnya berdasarkan nilai tempat dengan menggunakan model konkret serta cara membacanya 4.1 Membaca dan menyajikan bilangan cacah dan lambangnya berdasarkan nilai tempat dengan menggunakan model konkret SBDP 3.2 Mengenal pola irama sederhana melalui lagu anak-anak 4.2 Menampilkan pola irama sederhana melalui lagu anakanak



D. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI Bahasa Indonesia  Menyebutkan ungkapan yang terdapat pada teks cerita tersebut dengan tepat.  Mengucapkan ungkapan yang terdapat pada teks percakapan tersebut dengan tepat Matematika  Menyatakan kumpulan objek dengan bilangan sampai dengan 999 dengan benar.  Membaca lambang bilangan sampai dengan 999 dengan tepat.. SBdP  Membedakan panjang pendek bunyi pada lagu anak dengan tepat.  Menampilkan panjang pendek bunyi pada lagu anak dengan tepat.. E.



KEGIATAN PEMBELAJARAN Kegiatan



Pendahuluan



Inti



Alokasi Waktu  Kelas dibuka dengan salam, menanyakan kabar, dan doa bersama. (Religius) 10 menit  Siswa mengamati gambar yang terdapat pada Buku Siswa. Guru memancing motivasi siswa dengan bertanya jawab dengan siswa. Pertanyaan-pertanyaan yang terdapat di bawah gambar utama dapat digunakan sebagai bahan untuk bertanya jawab dengan siswa.  Pertanyaan besarnya adalah, “Bagaimana agar kerukunan dapat terjaga di rumah, tempat bermain, sekolah, dan masyarakat?  Guru merespons setiap jawaban siswa sehingga terjadi suasana diskusi yang hidup.  Pertanyaaan besar tersebut akan dijawab dengan kegiatan pembelajaran menggunakan Tema Hidup Rukun. (Nasionalis)  Guru menyampaikan subtema yang akan digunakan untuk pembelajaran, yaitu Hidup Rukun di Rumah. Yang perlu diketahui bahwa kegiatan pembelajaran bertujuan untuk mencapai kompetensi dasar yang sudah dipetakan dalam subtema.  Siswa mengamati gambar yang ada pada Buku Siswa. Kemudian, guru bertanya 150 menit jawab dengan siswa mengenai kerukunan di rumah. ( Communication )  Siswa menuliskan jawaban pertanyaan yang ada di Buku Siswa pada selembar kertas. Hal itu untuk mengetahui sejauh mana siswa memahami arti pentingnya hidup rukun di rumah dan membuat siswa terbiasa dan berani mengemukakan pendapatnya. (Mandiri)  Kertas jawaban itu dikumpulkan, kemudian secara bergantian, siswa membaca jawaban temannya. Siswa dan guru menanggapi jawaban tersebut. ( Collaboration )  Setelah selesai menjawab pertanyaan yang ada di Buku Siswa, guru mengajak siswa untuk memulai langkah-langkah Pembelajaran 1.  Siswa menyimak teks cerita pada Buku Siswa yang dibacakan guru. ( Literasi )  Siswa memperhatikan ungkapan yang ada pada teks bacaan. Ketika guru membaca teks, hendaknya guru memberi penekanan pada kalimat yang menggunakan ungkapan. Contoh ungkapan pada teks tersebut adalah buah tangan dan buah hati.  Siswa menyebutkan ungkapan yang terdapat pada teks cerita. (Mandiri)  Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai arti ungkapan yang terdapat pada teks. ( Communication )  Siswa menyebutkan ungkapan dan arti ungkapan yang terdapat pada teks cerita. (Mandiri)  Siswa membaca kalimat yang terdapat pada teks percakapan.  Siswa menyebutkan ungkapan yang terdapat pada kalimat tersebut.  Siswa bersama dengan teman di sebelahnya melanjutkan percakapan yang terdapat pada buku. Siswa diberi keleluasaan untuk menyusun kalimat berdasarkan teks cerita yang sudah dibacanya. ( Collaboration ) Deskripsi Kegiatan



Kegiatan



Alokasi Waktu



Deskripsi Kegiatan



 Siswa memperagakan percakapan yang sudah dibuatnya, bergantian dengan



  



   



 Penutup



    



F.



teman sebangkunya. Guru dapat mengamati kemampuan siswa dalam menyebutkan ungkapan. (Rubrik Penilaian 1 untuk KD Bahasa Indonesia 3.1 dan 4.1). Selain pemahaman mengenai ungkapan, guru juga dapat mengamati sikap percaya diri siswa dalam melakukan percakapan dengan temannya. ( Critical Thinking and Problem Solving ) Kemudian siswa mengamati gambar kelompok 10 kubus dan kelompok 100 kubus. Siswa mengamati kelompok 1 ratusan kubus, tiga puluhan kubus, 8 delapan kubus. (Mandiri) Siswa mendengarkan penjelasan guru cara membaca banyak kubus sesuai dengan gambar yang terdapat pada Buku Siswa. ( Communication ) Siswa berlatih menyatakan bilangan cacah menggunakan gambar alat peraga kubus. Alat peraga yang lain, misalnya kancing baju atau stik es krim dapat digunakan untuk lebih memahamkan siswa mengenai bilangan tiga angka. ( Creativity and Innovation ) Siswa membaca bilangan cacah sampai 999. Guru mengamati kemampuan siswa dalam membaca bilangan cacah sampai 999 (Rubrik Penilaian 2). Sikap yang diamati adalah teliti. Siswa menyimak guru menyanyikan lagu Peramah dan Sopan. Siswa diminta ikut merasakan kapan nada lagu dinyanyikan panjang dan kapan dinyanyikan pendek. (Integritas) Siswa bersama-sama menyanyikan lagu Peramah dan Sopan bersama sama dengan guru. Siswa merasakan panjang dan pendeknya nada. Siswa berlatih menandai bagian-bagian lagu yang dinyanyikan panjang dan yang dinyanyikan pendek. Siswa dibimbing guru untuk memahami panjang pendek bunyi. Notasi lagu Peramah dan Sopan untuk menjelaskan panjang pendek bunyi. Siswa mengamati guru ketika memberikan contoh menyanyikan bagian panjang pendek lagu yang disesuaikan dengan notasinya. (Mandiri) Guru mengamati kemampuan siswa dalam menyuarakan panjang pendek bunyi (Rubrik Penilaian 3, SBdP KD 3.2 dan KD 4.2). Sikap yang diamati adalah percaya diri. Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / rangkuman hasil belajar selama 15 menit sehari (Integritas) Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari (untuk mengetahui hasil ketercapaian materi) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran yang telah diikuti. Melakukan penilaian hasil belajar Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing (untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran) (Religius)



SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN  Buku Siswa Tema : Hidup Rukun Kelas 2 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Rev.2017, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013 Rev.2017).  Gambar kerukunan keluarga di rumah  Teks lagu “Peramah dan Sopan”. Mengetahui Kepala Sekolah SD IT Cahaya Makkah



Simpang Empat, .......................2020 Guru Kelas II



SATRIA, S.Pd.I



EDRIAL, S.Pd



LAMPIRAN 1 MATERI PEMBELAJARAN  Menyebutkan ungkapan dan arti ungkapan dalam teks cerita tentang hidup rukun.  Menirukan ungkapan pada teks percakapan.  Menyatakan lambang bilangan tiga angka dengan menggunakan gambar.  Membaca bilangan tiga angka sampai 999  Membedakan panjang dan pendek bunyi pada lagu anak.  Menampilkan panjang pendek bunyi pada lagu anak.. PENDEKATAN & METODE PEMBELAJARAN  Pendekatan : Saintifik  Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan dan ceramah LAMPIRAN 2 LEMBAR PENILAIAN 1. Teknik Penilaian a. Penilaian Sikap: Lembar Observasi b.Penilaian Keterampilan: Unjuk Kerja 2. Bentuk Instrumen Penilaian a. Sikap Sikap siswa yang muncul ketika proses pembelajaran. Contoh Format Jurnal untuk Penilaian Sikap Perilaku No.



Nama



Nilai Disiplin Perilaku Jujur



Tanggung Jawab



Keterangan



Peduli



1.



Catatan: Kolom perilaku diisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria berikut. 1 = sangat kurang



2 = kurang 3 = sedang 4 = baik 5 = amat baik



Nilai merupakan jumlah dari skor-skor tiap indikator perilaku Keterangan diisi dengan kriteria berikut Nilai 18-20 berarti amat baik



Nilai 14-17 berarti baik Nilai 10-13 berarti sedang Nilai 6-9 berarti kurang Nilai 0-5 berarti sangat kurang



b. Penilaian Keterampilan Skor penilaian: 100



1) Bahasa Indonesia Rubrik Penilaian Mengucapkan Ungkapan di dalam teks (KD 3.1 dan 4.1)



No



(KD 3.1) (KD 4.1) ketepatan ketepatan menyebutkan mengucapkan ungkapan di dalamungkapan di dalam teks teks



Nama



1



2



3



4



1



2



3



4



1. 2. 3.



Keterangan :



Aspek/Kriteria



Skor Tes Perbuatan : Skor



4



Pengetahuan: (KD 3.1) ketepatan menyebutkan ungkapan di dalam teks



Semua ungkapan di dalam teks disebutkan dengan benar, tanpa bantuan guru.



Keterampilan: (KD 4.1) ketepatan mengucapkan ungkapan di dalam teks



Semua ungkapan di dalam teks diucapkan dengan benar, tanpa bantuan guru.



3 Ada beberapa ungkapan di dalam teks yang masih salah disebutkan, tanpa bantuan guru. Ada beberapa ungkapan di dalam teks yang masih salah diucapkan, tanpa bantuan guru.



2 Ada beberapa ungkapan di dalam teks yang masih salah disebutkan, dengan bantuan guru.



1 Belum ada ungkapan yang disebutkan dengan benar meskipun dengan bantuan guru.



Ada beberapa ungkapan di dalam teks yang masih salah diucapkan, dengan bantuan guru.



Belum ada ungkapan yang diucapkan dengan benar meskipun dengan bantuan guru.



Sikap yang dapat diamati dan dikembangkan adalah percaya diri.



2) Matematika Rubrik Penilaian Membaca Bilangan Sampai 999 (KD 3.1 dan 4.1)



No



Pengetahuan: Keterampilan: (KD 3.1) (KD 4.1) ketepatan ketepatan menyatakan membaca bilangan tiga bilangan tiga angka, minimal 5angka, minimal 5 bilangan bilangan



Nama



1



2



3



4



1



2



3



4



1. 2. 3.



Aspek/Kriteria



Skor 4 Semua bilangan dinyatakan dengan benar.



3 Ada satu bilangan yang dinyatakan masih salah.



Pengetahuan: (KD 3.1) ketepatan menyatakan bilangan tiga angka, minimal 5 bilangan Keterampilan: Semua bilangan Ada beberapa (KD 4.1) dibaca dengan bilangan yang ketepatan benar. masih salah membaca dibaca, tanpa bilangan tiga bantuan guru. angka, minimal 5 bilangan Sikap yang dapat diamati dan dikembangkan adalah teliti.



3) SBdP



2 Ada dua bilangan yang dinyatakan masih salah.



1 Ada tiga atau lebih bilangan yang dinyatakan masih salah.



Ada beberapa bilangan yang masih salah dibaca, dengan bantuan guru.



Belum ada bilangan yang dibaca dengan benar, meskipun dibantu guru.



Rubrik Penilaian Menampilkan Panjang Pendek Bunyi pada Lagu (KD 3.2 dan 4.2)



No



Pengetahuan: Keterampilan: (KD 3.2) (KD 4.2) ketepatan ketepatan mengidentifikasi menampilkan panjang pendek panjang pendek bunyi pada lagu bunyi pada lagu.



Nama



1



2



3



4



1



2



3



4



1. 2. 3.



Aspek/Kriteria



Skor 4



Pengetahuan: (KD 3.2) ketepatan mengidentifikasi panjang pendek bunyi pada lagu



Dapat menentukan bunyi panjang dan bunyi pendek pada lagu, semua benar, tanpa bantuan guru.



Keterampilan: (KD 4.2) ketepatan menampilkan panjang pendek bunyi pada lagu.



Semua nada dinyanyikan sesuai irama lagu dengan memerhatikan panjang pendek bunyi, tanpa bantuan guru.



3 Ada beberapa bagian lagu yang masih salah diidentifikasi bunyi pendek dan bunyi panjangnya, tanpa bantuan guru. Ada beberapa nada yang dinyanyikan dengan bunyi panjang dan bunyi pendek yang masih salah, tanpa bantuan guru.



2 Ada beberapa bagian lagu yang masih salah diidentifikasi bunyi pendek dan bunyi panjangnya, dengan bantuan guru. Ada beberapa nada yang dinyanyikan dengan bunyi panjang dan bunyi pendek yang masih salah, dengan bantuan guru.



1 Belum ada yang benar dalam menentukan bunyi panjang dan bunyi pendek lagu, meskipun dengan bantuan guru. Semua nada yang dinyanyikan dengan bunyi panjang dan bunyi pendek masih salah, dengan bantuan guru



Sikap yang dapat diamati dan dikembangkan adalah percaya diri. Catatan: Rubrik penilaian ini sebagai panduan guru untuk mengamati kemampuan siswa. Tidak harus setiap hari nilai dicatat dalam daftar nilai. Guru menggunakan hasil penilaiaan sebagai pedoman untuk memahamkan siswa tentang materi yang sedang dipelajari.



Refleksi  Hal-hal yang perlu menjadi perhatian



……………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………  Siswa yang perlu mendapat perhatian khusus ……………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………  Hal-hal yang menjadi catatan keberhasilan ……………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………  Hal-hal yang harus diperbaiki dan ditingkatkan ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… Remedial  Guru membimbing siswa secara rutin bagi siswa yang belum dapat membaca dengan lancar karena akan berpengaruh pada proses pembelajaran selanjutnya.  Guru membimbing siswa yang belum mampu menentukan panjang pendek nada pada lagu menggunakan simbol.  Guru membahas kembali materi tentang pembacaan dan penyajian lambang bilangan sampai 999. Pengayaan  Guru memberikan tugas untuk menyebutkan ungkapan lain dan artinya yang terdapat dalam teks hidup rukun.  Guru memberikan soal-soal yang lebih bervariasi bagi siswa yang telah mampu menyelesaikan soal latihan tentang pembacaan bilangan cacah dengan tiga angka.  Guru memberikan latihan lanjutan bagi siswa yang telah mampu menentukan panjang pendek nada pada lagu menggunakan simbol.



Mengetahui Kepala Sekolah SD IT Cahaya Makkah



Simpang Empat, .......................2020 Guru Kelas II



SATRIA, S.Pd.I



EDRIAL, S.Pd



4. Pada pembelajaran kali ini, Pak Ruri akan mengajarkan materi suhu dan keterampilan menulis laporan kepada siswa kelas V. Pak Ruri akan mempraktekkan penggunaan thermometer dalam pembelajaran hari ini. Tahapan-tahapan yang akan dilakukan oleh siswa pada saat penggunaan termometr tersebut adalah mengeluarkan thermometer dari wadahnya, cara memegang thermometer yang baik dan benar. Setelah mengajarkan cara penggunaan thermometer tersebut, siswa diajak untuk melakukan percobaan mengukur suhu tubuh. Dari kegiatan yang dilakukan oleh Pak Ruri tersebut. Buatlah instrumen pengembangan keterampilan prosedur bagi siswa dan instrumen keterampilan pengguasaan prosedur dalam bentuk ceklist, serta membuat contoh laporan percobaan dari kegiatan tersebut!