Blok 7 PBL 1 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Seorang perempuan usia 20 tahun datang ke klinik dokter gigi dengan keluhan gigi berlubang dan berwarna kehitaman. Pasien diketahui mempunyai kebiasaan menyikat gigi 2 kali sehari saat mandi, dan sering mengkonsumsi makanan manis sebagai camilan. Pada pemeriksaan klinis gigi 46  tampak kavitas Klas II GV Black dengan kedalaman dentin.



I.Klarifikasi istilah: 1. Kavitas: lubang II. Rumusan Masalah: 1. Jelaskan etiologi karies! 2. Bagaimana mekanisme terjadinya karies (patogenesis) dan warna kehitaman pada gigi? (Jelaskan!) 3. Mengapa gigi pasien berlubang dan berwarna kehitaman? 4. Apa saja faktor risiko yang berperan dalam terjadinya karies/ karies risk assessment? 5. Apa kaitannya kavitas/karies dengan mengkonsumsi makanan manis? 6. Apa saja klasifikasi karies? 7. Klasifikasi kavitas menurut GV Black dan mount and hume? 8. Bagaimana cara pengukuran indeks karies gigi? 9. Bagaimana perawatan yang tepat dari kasus tersebut? 10. Bagaimana pencegahan yang tepat dari kasus tersebut? 11. Mengapa terjadi kavitas pada gigi 46? 12. Kapan dan bagaimana teknik menyikat gigi yang baik? 13. Edukasi yang tepat bagi penderita karies? III. Menganalisis masalah 1. Jelaskan etiologi karies! Etiologi ada 4 yang saling berkaitan: i. Mikroorganisme; bakteri yang menyebabkan karies (mis: streptococcus mutan) Mikroorganisme akan menempel pada lapisan folikel, lama-kelamaan akan membentuk plak, seiring berjalan nya waktu akan mengakibatkan plak ini mengeras yang akan menyebabkan kavitas (awalnya karies disebabkan oleh plak, plak sendiri merupakan sebuah lapisan lunak, plak bisa terbentuk karena adanya kumpulan mikroorganisme yang berkembang, mikroorganisme yang akan terbentuk plak adalah coccus gram positif (streptococcus mutan, streptococcus sanguins, streptococcus mitis). Jika dengan substrat dia akan menyatu terlebih dahulu Bakteri yang diebutkan membutuhkan karbohidrat, dari makanan manis akan difermentasikan menjadi glukosa yang aka menjadi energi bagi bakterii yang akan menyebabkan atau menghasilkan asam. Anatomi gigi berbeda-beda, adapaun bagian yang memudahkan menempelnya bakteri yaitu pit, fissure, bagian buccal



ii.



2.



Substrat; faktor yang mempengaruhi (mis: adanya karbohidrat dari sisa makanan) di dalam rongga mulut yang membantu perkembangan terjadinya kavitas, Konsumsi karbohidrat sprt sukrosa akan menyebabkan perkembangan plak pada gigi, konsumsi sukrosa berlebihan dapat mempengaruhi metabolisme bakteri dalam plak dan akan menimbulkan asam yang akan menyebabkan timbulnya karies. Asam yang terbentuk sebagai hasil metabolisme sekunder dari bakteri iii. Waktu; jika plak telah menempel tetapi tidak dibersihkan, karena lama akan mengakibatkan demineralisasi Jika sisa makanan tidak langsung dibersihkan akan difermentasi oleh bakteri yang akan menghasilkan asam (asam laktat yang menyebabkan pH menjadi 5,5 (demineralisasi) pada rngga mulut yang berdampak pada demineralisasi, bakteri membutuhkan waktu 1 – 3 menit untuk demineralisasi karbohidrat, saliva membtuhkan waktu 10 - 30 menit untuk mengembalikan pH asam kembali normal, dalam waktu sesingkat itu demineralisasi dan remineralisasi harus terjadi. Lesi awal akan terjadi remineralisasi tergentung bbrp faktor; jika lapisan enamel utuh remineralisasi akan terjadi, jika lapisan enamel nya rusak proses remineralisasi akan lambat terjadi. Lamanya waktu yang dibutuhkan karies untuk berkembang mnjd kavitas bervariasi, diperkirakan 6-48 bulan. iv. host; faktor dari dalam rongga mulut (mis: dari gigi dan saliva) gigi berperan sebagai tempat terjadinya karies, saliva berperan sebagai faktor pendukung terbentuknya karies dan membentuk lapisan pelikel pada permukaan gigi yaitu dari kandungan glikoprotein dari saliva. Jika permukaan gigi kasar akan menyebabkan plak mudah melekat. Selain keadaan gigi saliva juga berperan penting, saliva (organik dan anorganik), anorganik; elektrolit, kalium, kalsium, magnesium, flourida dan fosfat. Organik; mucin, lipid, as. Lemak dan ureum yang berasal dari sisa makanan dan pertukaran zat bakterial, komponen ion kalsium fofat dan flour yang terkandung dlm saliva mampu memineralisasi karies yang masih dini. Kawasan yang mudah terkena karies 1. Pit dan fissure, 2. Permukaan halus di daerah aproksimal sedikit dibawah daerah titik kontak, 3. Email pada tepian daerah leher gigi, 4. Permukaan akar yang terbuka, 5. Tepi tumpatan yang kurang atau menggemper, 6. Permukaan gigi yang berdekatan dengan gigi tiruan Keempat etiologi ini saling berkaitan apabila salah satunya tidak terpenuhi maka kemungkinan terjadi karies akan kecil. Tinggi rendahnya kadar saliva berdampak pada pertahanan gigi terhdap karies, berkurangnya kadar saliva bisa disebabkan krna; obat, usia, hormonal, efek psikis, dehidrasi, yang dapat menyebabkan karies gigi yang tidak terkendali Bagaimana mekanisme terjadinya karies (patogenesis) dan warna kehitaman pada gigi? (Jelaskan!)



Penyebab utama adalah demineralisasi email. Email sendiri merupakan bagian terkeras dari gigi. Sisa makanan yang mengandung gula (mis: karbohidrat) yang menempel padapermukaan email akan bertumpuk menjadi plak, dan menjadi media pertumbuhan yang baik bagi bakteri. Bakteri yang menempel pada permukaan plak tsb akan menghasilkan asam dan melarutkan permukaan email sehingga terjadi proses demineralisasi, demineralisasi tsb mengkibatkan proses awal karies pada email Asam terbentuk dari bakteri yang menghasilkan plak, jika hanya satu kali mengkonsumsi sukrosa asam yang terbentuk akan sedikit, jika berulang kali maka akan menghasilkan asam yang banyk yang menyebabkan turunnya pH asam. Asam yang berlebih bisa masuk kebagian bawah permukaan email dan akan melarutkan kristal hidroksi apatit, (bagaimana asam yang berlebih bisa masuk kedalam permukaan email, reaksinya terhadap hidroksi apatit) Karies awalnya terbentuk pada enamel dengan terbentuk plak gigi terlebih dahulu yang berisi 70% bakteri, bakteri tsb dapat mengkonsumsi karbohidrat dan menggunakannya sebagai energi dan memproduksi as. Laktat dan dextran, dextran akan melekatka asam yang terbentuk pada gigi jika kita makan gula satu kali, asam yang terbentuk sedikit, jika sering maka akan membuat banyak asam yang terbentuk dan membuat ph mulut mnjd 5,5 semakin menurun akan menyebabkan demineralisasi email, pertama kali white spot lession, lalu lesi tsb lama kelamaan akan berubah menjadi lesi berwarna kehitaman. Lapisan pelikel  terbentuknya plak  pH menurun  demineralisasi  karies 3.



Mengapa gigi pasien berlubang dan berwarna kehitaman? Kavitas terbentuk karena terjadi nya karies, karies yang berkembang 6-48 bulan. Gigi bisa berwarna kehitaman karena, jaringan pada gigi yang sudah mati, jaringan yang mati tsb permukaan nya menjadi lebih kasar sehingga memudahkan menempelnya plak dan sisa-sisa makanan. Gigi berlubang karena kombinasi yann gmembentuk plak, kandungan asam dari plak itu lama kelamaan akan mengikis bagian dari gigi sehingga akan terjadi gigi berlubang. Berwarna kehitaman; jaringan pada gigi yang mati yaitu pulpa, karena karies mengenai pulpa yang menybabkan ppulpitis, sehingga menyebabkan jaringan pulpa nekrosis yang akan membuat gigi menjadi non vital dan mengalami perubahan warna. Terkait warna kehitaman tidak bisa dijadikan indikator adanya peradangan pada pulpa gigi, namun bisa menyebabkan kemungkinan terjadinya pulpitis yang diawali dengan adanya karies pada permukaan terlebih dahulu dan kemudian bisa menyebabkan terjadinya nekrosis



4.



Apa saja faktor risiko yang berperan dalam terjadinya karies/ karies risk assessment?  kurangnya pengetahuan  oral hygiene



5.



 tindakan ibu tentang pengetahuan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut anaknya yang akan bertambah jadi masaah apabila berlanjut hingga usia dewasa  pengalaman karies gigi  kurangnya penggunaan flour; flour berfungsi sebagai remineralisasi gigi untuk mengurangi terjadinya karies  jumlah bakteri  pola makan  jenis makanan  frekuensi makan  lamanya interval waktu makan  kerentanan permukaan gigi; morfologi gigi (daerah yang mudah trjd plak), lingkungan gigi (mis; jumlah saliva, derajat kekentalan), air ludah, bakteri, plak dan frekuensi makanan penyebab karies (kariogenik)  sosial ekonomi (mis; pendidikan dan pengetahuan)  faktor usia ada 3 fase umur; periode gigi campuran, periode pubertas (antara umur 14-20 tahun), yang ketiga; 40-50 tahun. Anak- anak lebih sering terkena karies karena anak-anak masih sulit membersihkan giginya sendri, dan juga diikuti dengan orang tua yang tidak memberi tahu mengenai gigi berlubang, gigi anak juuga mempunyai lapiisan email dan dentin yang tipis yang memudahkan terjadinya karies.  merokok  jenis kelamin; pada wanita, anak-anak dan masa remaja lebih rentan terkena karies daripada pria  letak geografis; lama matahari bersinar, suhu, cuaca, air, kandungan flour 1ppm dlm air berpengaruh trhdp penurunan karies Apa kaitannya kavitas/karies dengan mengkonsumsi makanan manis? Kavitas terbentuk karena terjadi nya karies, karies yang berkembang 6-48 bulan. Gigi bisa berwarna kehitaman karena, jaringan pada gigi yang sudah mati, jaringan yang mati tsb permukaan nya menjadi lebih kasar sehingga memudahkan menempelnya plak dan sisa-sisa makanan. Gigi berlubang karena kombinasi yann gmembentuk plak, kandungan asam dari plak itu lama kelamaan akan mengikis bagian dari gigi sehingga akan terjadi gigi berlubang Terkait konsumsi makanan manis, makanan manis mengandung karbohidrat (sukrosa) yang akan membangtu perkembangan dan kolonisasi mikroorganisme yang ada pada permukaan email, selain itu dapat mempengaruhi metabolisme bakteri yang ada dalam plak yang menyediakan bahan-bahan yang diperlukan untuk memproduksi asam serta bahan lain yang aktif menyebabkan timbulnya karies. Makanan manis mengundang gula yang dapat menurunkan pH dengan cepat sampai pada level yang menybeabkan demineralisasi pada email, jika terus menerus makan makanan yang mengandung gula, makan demineralisasi akan terus menerus terjadi.



Makanan manis yang sering dijadikan cemilan lebih meningkatkan risiko terkena karies, karena giginya sering terpapar dgn pemicunya dibanding dengan makan sekaligus banyak tetapi hanya sekali. Saliva mengandung konsentrasi tinggi ion kalsium dan fosfat yang berfungsi sebagai bahan baku proses remineralisasi jika asam dalam saliva lebih banyak maka dapat mengakibatkan remineralisasi lebih rendah daripada demineralisasi sehingga mengakibatkan gigi karies 6.



Apa saja klasifikasi karies? - Karies insipients; baru sampai permukaan-permukaan email - karies superfisial; karies yang hanya mengenai permukaan email (sudah menembus email belum sampai dentin) - karies media; karies sudah mengenai permukaan dentin, tetapi tidak melebihi setengah permukaan dentin, gejala nya sudah ngilu jika mengkonsumsi minuman yang dingin, atau ngilu yang sesaat saja - karies profunda; karies yang sudah melewati setengah dari permukaan dentin bisa meluas hingga ke permukaan pulpa, jika seharian ngilu. Terdapat 3 stadium; 1. Stadium 1 (sudah melewati setengah dentin namun belum menyebabkan peradangan pada pulpa), 2. Lapisan tipis yang membatasi karies dengan pulpa (sduah menjadi peradangan pulpa), 3. Pulpa nya telah terbuka (telah ditemukan bermacam-macam peradangan pada pulpa) 7. Klasifikasi kavitas menurut GV Black dan mount and hume? Menjadi 6 klas G.V Black: - klas I; terjadi pada bagian occlusan (di 2/3 oklusal) baik pada permukaan labial atau lingual atau palatal dari gigi geligi dan karies yang terdapat dari gigi dan juga karies yang terdapat pada lingual gigi geligi depan, pit atau fissure dari gigi premolar dan molar, - Klas II; kavitas yang terdapat pada permukaan gigi proximal gigi posterior, biasanya mengenai permukaan mesial dan distal, yang biasanya digolongkan menjadi kavitas MO (mesioocclusal) atau MOD (mesioocclusal distal) - Klas III; biasanya terdapat pada gigi anterior, terjadi pada permukaan proximal pada gigi depan tetapi belum mencapi sepertiga incisal gigi - Klas IV; kavitas dari kelanjutan kavitas klas III, di klas IV telah meluas sampai ke sudut incisal - Klas V; kavitas pada palatofit terjadi di permukaan yang halus pada permukaan fasial maupun lingual, lebih dominan timbul pada permukaan labial atau buccal drpd lingual - Klas VI; terjadi pada jung tonjol gigi posterior dan edge gigi incisal gigi incisivus Mount and Home - Lession site; lesi karies yang terjadi pada lokasi yang berbeda, site 1 (karies terletak pada pit dan fissure), site 2 (terletak di area kontak gigi baik di anterior maupun



posterior, site 3 (terletak di daerah servikal termasuk enamel maupun permukaan akar yang terbuka) - Lession size; size 0 ( lesi awal (white spot, belum ada karies), size 1 (karies minimal, baru mengenai lapisan email atau bagian pit), size 2 (karies sedang, mengenai lapisan email dan dentin tetapi belum meluas ke cuspin incisal edge, jaringan yang tersisa masih cukup kuat untuk menahan beban kunyah, masih cukup kuat untuk menyokong restorasi dan masih beroklusi dengan normal), size 3 (karies meluas hingga mengenai cuspid/ incisal edge, sudah menghilangkan satu bagian cuspin jaringan gigi yang tersisa lemah untuk menerima beban kunyah, kurang kuat untuk menyookong restorasi dan tidak dapat beroklusi dengan normal), size 4 (luas karies dangat besar, terjadi kehilangan lebih dari satu cuspid, karies hampir mengenai atau sudah mengenai pulpa) 8. Bagaimana cara pengukuran indeks karies gigi? Pada gigi desidui; Bebas karies; 0 Rendah; 1-2 Sedang; 3-4 Tinggi; >5 Cara mengukur; 1. Subjek diminta untuk berkumur air 2. Dipersilakan duduk di kursi dengan sumber cahay (mis, lampu senter diarahkan ke mulut) 3. Kepala subjek bersandar pada tempat duduk; setengan mengadah 4. Subjek diminta untuk membuka mulut untuk dilakukan pemeriksaan karies dengan indeks DMF-T. 5. Pemeriksaan dilakukan dengn menggunakan kaca mulut dan sonde 6. Kaca mulut digunakan untuk menarik sudut mulut agar pandangan ke rongga mulut jelas sedangkan sonde berfungsi untuk memastikan gigi yng terkena karies, gigi yang indikasi ekstraksi dan gigi yang ditumpat 7. Pemeriksaan dilakukan dari regio 1, regio 2, regio 3, lalu regio 4 8. Setiap gigi yang memiliki kavitas, restorasi dan hilang karena karies dicatat DMF-T Decay; jumlah gigi karies yang tidak ditambal atau yang masih dapat ditambal Missing; jumlah gigi yang indikasi untuk dicabut atau gigi yang hilang karena karies Filling; jumlah gigi yang telah ditambal dan masih baik Teeth Kategori DMF-T menurut WHO; 0,0 – 1,1 sangat rendah 1,2 – 2,6 rendah 2,7 – 4,4 sedang 4,5 – 6,5 tinggi



>6,5 sangat tinggi Untuk gigi sulung; def-t Decay; gigi karies yang masih bisa ditumpat Exfoliated; gigi yng telah/harus dicabut karena karies Filling; gigi karies yang sudah ditumpat Tooth; gigi sulung itu sendiri Indeks sama kaya gigi permanen; 0,0 – 1,1 sangat rendah 1,2 – 2,6 rendah 2,7 – 4,4 sedang 4,5 – 6,5 tinggi >6,5 sangat tinggi Dihitung pergigi; misal ada karies di permukaan oklusal tetap dihitung 1 9.



Bagaimana perawatan yang tepat dari kasus tersebut? - restorative treatment; tumpatan dengan menggunakn SIK, maupun SIK modified yang dicampur dengan resin komposit penumpatan saja tidak cukup harus mengidentifikasi dan menghilangkan faktor penyebab karies. Mis; oral hygiene yang buruk



10. Bagaimana pencegahan yang tepat dari kasus tersebut? - Pencegahan karies pada daerah fissure (fissure sealent) - Menjaga pola sikat gigi yang baik (2 kali sehari pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur, mengganti sikat gigi setiap 3 bulan sekali), dan cara menyikat gigi yang benar - Menjaga OH yang baik - Mengurangi konsumsi makanan yang manis - Menggunakan pasta gigi yang mengandung flour - Menggunakan dental floss - Menyingkirkan plak (melakukan scalling) - Datang kedokter gigi minimal 6 bulan sekali untuk memeriksakan gigi - Sedini mungkin bisa menggunakan TAF, ketika masiih gigi sulung 11. Mengapa terjadi kavitas pada gigi 46? Karena ada beberapa daerah gigi yang rentan terjadi nya anatomi gigi m1, lebih banyak pit&fissure dibanding gigi yang lains sehingga gigi tsb rentan terkena karies, mungkin saja gigi 46 ini merupakan gigi yang rentan terjadi plak, letak dan posisi gigi 46 dan sering terpapar makanan, dan tidak ada self cleansing, pada saat sikat gigi tidak mencapai bagian tsb. M1 mandibula merupakan paling awal erupsi hampir



berbarengan dgn incisivus centralis bawah, lebih dahulu terkena faktor penyebab karies Gigi 46; biasa erupsi normal 12. Kapan dan bagaimana teknik menyikat gigi yang baik? - 2 kali sehari, pagi setelah makan dan malam sebelum tidur Pada gigi anterior; dari cervikal ke incisal Pada gigi posterior; gerakan memutar Pada bagian occlusal; dari molar ke premolar maju mundur Bagaian lingual; teknik cornering bagian gigi caninus, atas ke bawah atau sebaliknya Untuk menyikat gingiva dengan menggunakan sikat gigi anak-anak yang halus; disikat ke arah gigi Bagian lidah menggunakan punggung sikat gigi 13. Edukasi yang tepat bagi penderita karies? - Menyikat gigi 2 kali sehari, pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur - Mengurangi konsumsi makanan manis - Memberikan pemahaman tentang pentingnya kesehatan gigi dan mulut - Konsultasi ke dokter gigi miinimal 6 bulan sekali - Memberikan pemahaman tentang faktor risiko dan risiko gigi berlubang - Konsumsi buah dan sayur - Cara menyikat gigi yang baik - Memberikan saran kepada pasien untuk segera dilakukan penambalan agar tidak memperparah kondisi gigi yang sudah berlubang - Jika telah dilakukan penambalan rutin untuk memeriksakan kondisi tambalan terbetu ke dokter gigi, jika rusak harus segera diganti