Buku Informasi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR OTOMOTIF SUB SEKTOR KENDARAAN RINGAN



MENGGUNAKAN DAN MEMELIHARA ALAT UKUR OTO.KR01.010.03



BUKU INFORMASI



DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.51 Lt.7.B Jakarta Selatan



Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan



Kode Modul OTO.KR01.010.03



DAFTAR ISI



Daftar



Isi 1



BAB I PENGANTAR 2 1.1. 1.2. 1.3. 1.4.



Konsep Dasar Pelatihan 2 Penjelasan 2 Pengakuan Kompetensi 3 Pengertian-pengertian 4



BAB II STANDAR 6 2.1. 2.2. 2.3.



Berbasis



Kompetensi Modul



Terkini



(RCC) Istilah KOMPETENSI



Peta Paket Pelatihan 6 Pengertian Unit Standar 6 Unit Kompetensi yang Dipelajari 7 2.3.1. Judul Unit .................................................................................. 7 2.3.2. Kode Unit .................................................................................. 7 2.3.3. Deskripsi Unit .................................................................................. 7 2.3.4. Elemen Kompetensi .................................................................................. 8 2.3.5. Kriteria Unjuk Kerja .................................................................................. 8 2.3.6. Batasan Variabel



Judul Modul: Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur Buku Informasi Versi: 18-05-2006



Halaman: 1 dari 46



Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan



2.3.7. 2.3.8.



BAB



III 12 3.1.



.................................................................................. 9 Panduan Penilaian .................................................................................. 10 Kompetensi Kunci .................................................................................. 11



STRATEGI



DAN



METODE



PELATIHAN



Strategi Pelatihan ................................................................................................. 12 Metode Pelatihan ................................................................................................. 13



3.2.



BAB



Kode Modul OTO.KR01.010.03



IV



MATERI



UNIT



KOMPETENSI



14 BAB V



SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI 44 5.1. 5.2. 5.3.



Sumber Daya Manusia ................................................................................................. 44 Sumber-sumber Perpustakaan ................................................................................................. 45 Daftar Peralatan/Mesin dan Bahan ................................................................................................. 46



Judul Modul: Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur Buku Informasi Versi: 18-05-2006



Halaman: 2 dari 46



Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan



Kode Modul OTO.KR01.010.03



BAB I PENGANTAR 1.1.



Konsep Dasar Competency Based Training (CBT)







Apakah pelatihan berdasarkan kompetensi? Pelatihan berdasarkan kompetensi adalah pelatihan yang memperhatikan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan di tempat kerja agar dapat melakukan pekerjaan dengan kompeten. Standar Kompetensi dijelaskan oleh Kriteria Unjuk Kerja.







Apakah artinya menjadi kompeten ditempat kerja? Jika anda kompeten dalam pekerjaan tertentu, anda memiliki seluruh keterampilan, pengetahuan dan sikap yang perlu untuk ditampilkan secara efektif ditempat kerja, sesuai dengan standar yang telah disetujui.



1.2.



Penjelasan Modul



Desain Modul Modul ini didisain untuk dapat digunakan pada Pelatihan Klasikal dan Pelatihan Individual / mandiri :  Pelatihan klasikal adalah pelatihan yang disampaiakan oleh seorang pelatih.  Pelatihan individual / mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan oleh peserta dengan menambahkan unsur-unsur / sumber-sumber yang diperlukan dengan bantuan dari pelatih. Isi Modul Buku Informasi Buku informasi ini adalah sumber pelatihan untuk pelatih maupun peserta pelatihan. Buku Kerja Buku kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap pertanyaan dan kegiatan praktik baik dalam Pelatihan Klasikal maupun Pelatihan Individual / mandiri. Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi :  Kegiatan-kegiatan yang akan membantu peserta pelatihan untuk mempelajari dan memahami informasi.  Kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor pencapaian keterampilan peserta pelatihan.  Kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan dalam melaksanakan praktik kerja.



Judul Modul: Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur Buku Informasi Versi: 18-05-2006



Halaman: 3 dari 46



Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan



Kode Modul OTO.KR01.010.03



Buku Penilaian Buku penilaian ini digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban dan tanggapan peserta pelatihan pada Buku Kerja dan berisi :  Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai pernyataan keterampilan.  Metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian keterampilan peserta pelatihan.  Sumber-sumber yang digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencapai keterampilan.  Semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada Buku Kerja.  Petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan praktik.  Catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan. Pelaksanaan Modul Pada pelatihan klasikal, pelatih akan :  Menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta pelatihan sebagai sumber pelatihan.  Menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta pelatihan.  Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama dalam penyelenggaraan pelatihan.  Memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban / tanggapan dan menuliskan hasil tugas praktiknya pada Buku Kerja. Pada Pelatihan individual / mandiri, peserta pelatihan akan :  Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama pelatihan.  Menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada buku Kerja.  Memberikan jawaban pada Buku Kerja.  Mengisikan hasil tugas praktik pada Buku Kerja.  Memiliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh pelatih. 1.3.  



Pengakuan Kompetensi Terkini (RCC)



Apakah Pengakuan Kompetensi Terkini (Recognition of Current Competency). Jika anda telah memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk elemen unit kompetensi tertentu, anda dapat mengajukan pengakuan kompetensi terkini (RCC). Berarti anda tidak akan dipersyaratkan untuk belajar kembali.



Anda mungkin sudah memiliki pengetahuan dan keterampilan, karena anda telah : a. Bekerja dalam suatu pekerjaan yang memerlukan suatu pengetahuan dan keterampilan yang sama atau b. Berpartisipasi dalam pelatihan yang mempelajari kompetensi yang sama atau c. Mempunyai pengalaman lainnya yang mengajarkan pengetahuan dan keterampilan yang sama.



Judul Modul: Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur Buku Informasi Versi: 18-05-2006



Halaman: 4 dari 46



Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan



1.4.



Kode Modul OTO.KR01.010.03



Pengertian-Pengertian / Istilah



Profesi Profesi adalah suatu bidang pekerjaan yang menuntut sikap, pengetahuan serta keterampilan/keahlian kerja tertentu yang diperoleh dari proses pendidikan, pelatihan serta pengalaman kerja atau penguasaan sekumpulan kompetensi tertentu yang dituntut oleh suatu pekerjaan/jabatan. Standardisasi Standardisasi adalah proses merumuskan, menetapkan serta menerapkan suatu standar tertentu. Penilaian / Uji Kompetensi Penilaian atau Uji Kompetensi adalah proses pengumpulan bukti melalui perencanaan, pelaksanaan dan peninjauan ulang (review) penilaian serta keputusan mengenai apakah kompetensi sudah tercapai dengan membandingkan bukti-bukti yang dikumpulkan terhadap standar yang dipersyaratkan. Pelatihan Pelatihan adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai suatu kompetensi tertentu dimana materi, metode dan fasilitas pelatihan serta lingkungan belajar yang ada terfokus kepada pencapaian unjuk kerja pada kompetensi yang dipelajari. Kompetensi Kompetensi adalah kemampuan seseorang untuk menunjukkan aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan serta penerapan dari ketiga aspek tersebut ditempat kerja untuk mwncapai unjuk kerja yang ditetapkan.



Judul Modul: Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur Buku Informasi Versi: 18-05-2006



Halaman: 5 dari 46



Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan



Kode Modul OTO.KR01.010.03



Standar Kompetensi Standar kompetensi adalah standar yang ditampilkan dalam istilah-istilah hasil serta memiliki format standar yang terdiri dari judul unit, deskripsi unit, elemen kompetensi, kriteria unjuk kerja, ruang lingkup serta pedoman bukti. Sertifikat Kompetensi Adalah pengakuan tertulis atas penguasaan suatu kompetensi tertentu kepada seseorang yang dinyatakan kompeten yang diberikan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi. Sertifikasi Kompetensi Adalah proses penerbitan sertifikat kompetensi melalui proses penilaian / uji kompetensi.



Judul Modul: Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur Buku Informasi Versi: 18-05-2006



Halaman: 6 dari 46



Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan



Kode Modul OTO.KR01.010.03



BAB II STANDAR KOMPETENSI 2.1. Peta Paket Pelatihan Untuk mempelajari modul ini perlu membaca dan memahami modul –modul lain yang berkaitan diantaranya : 2.1. Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur (OTO.KR10.010.03 2.2. Pengertian Unit Standar Kompetensi



Apakah Standar Kompetensi? Setiap a. b. c.



Standar Kompetensi menentukan : Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mencapai kompetensi. Standar yang diperlukan untuk mendemonstrasikan kompetensi. Kondisi dimana kompetensi dicapai.



Apa yang akan Anda pelajari dari Unit Kompetensi ini? Anda akan mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan dipersyaratkan untuk “Menerapkan prosedur-prosedur mutu”.



Berapa lama Unit Kompetensi ini dapat diselesaikan? Pada sistem pelatihan berdasarkan kompetensi, fokusnya ada pada pencapaian kompetensi, bukan pada lamanya waktu. Peserta yang berbeda mungkin membutuhkan waktu yang berbeda pula untuk menjadi kompeten dalam keterampilan tertentu.



Berapa banyak/kesempatan yang Anda miliki untuk mencapai kompetensi? Jika Anda belum mencapai kompetensi pada usaha/kesempatan pertama, Pelatih Anda akan mengatur rencana pelatihan dengan Anda. Rencana ini akan memberikan Anda kesempatan kembali untuk meningkatkan level kompetensi Anda sesuai dengan level yang diperlukan. Jumlah maksimum usaha/kesempatan yang disarankan adalah 3 (tiga) kali.



Judul Modul: Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur Buku Informasi Versi: 18-05-2006



Halaman: 7 dari 46



Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan



Kode Modul OTO.KR01.010.03



2.3. Unit Kompetensi Kerja Yang dipelajari Dalam sistem pelatihan, Standar Kompetensi diharapkan menjadi panduan bagi peserta pelatihan atau siswa untuk dapat :  mengidentifikasikan apa yang harus dikerjakan peserta pelatihan.  mengidentifikasikan apa yang telah dikerjakan peserta pelatihan.  memeriksa kemajuan peserta pelatihan.  menyakinkan bahwa semua elemen (sub-kompetensi) dan criteria unjuk kerja telah dimasukkan dalam pelatihan dan penilaian. 2.3.1 Judul Unit : Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur 2.3.2 Kode Unit : OTO.KR.01-010-01 2.3.3 Deskripsi Unit Unit ini mengidentifikasikan kompetensi yang dibutuhkan untuk pengukuran perlengkapan, komponen atau bagian-bagian dengan menggunakan perlengkapan umum/tidak khusus dan pemeliharaan alat ukur . Kemampuan Awal Peserta pelatihan harus telah memiliki kemampuan awal Pengetahuan penggunaan dan pemeliharaan alat ukur.



Judul Modul: Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur Buku Informasi Versi: 18-05-2006



Halaman: 8 dari 46



Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan



Kode Modul OTO.KR01.010.03



2.3.4 Elemen Kompetensi 2.3.5 Kriteria Unjuk Kerja ELEMEN KOMPETENSI 01



02



Mengukur dimensi dan variabel menggunakan perlengkapan yang sesuai



Memelihara alat ukur



KRITERIA UNJUK KERJA 1.1



Pengukuran dimensi dan variabel dilaksanakan tanpa menyebabkan kerusakan terhadap perlengkapan atau komponen lainnya.



1.2



Pemilihan alat ukur yang sesuai.



1.3



Penggunaan teknik pengukuran yang sesuai dan hasilnya dicatat dengan benar.



1.4



Seluruh kegiatan pengukuran dilaksanakan berdasarkan SOP (Standard Operation Procedures), undang-undang K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), peraturan perundangundangan dan prosedur/kebijakan perusahaan.



2.1



Pemeliharaan alat ukur dilaksanakan tanpa menyebabkan kerusakan terhadap perlengkapan atau komponen lainnya.



2.2



Pemeliharaan rutin dan penyimpanan alat ukur sesuai spesifikasi pabrik.



2.3



Pemeriksaan dan penyetelan secara rutin pada alat ukur termasuk kalibrasi alat ukur dilaksanakan sebelum digunakan.



2.4



Seluruh kegiatan pemeliharaan dilaksanakan berdasarkan SOP (Standard Operation Procedures), undang-undang K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), peraturan perundang-undangan dan prosedur/kebijakan perusahaan.



Judul Modul: Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur Buku Informasi Versi: 18-05-2006



Halaman: 9 dari 46



Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan



Kode Modul OTO.KR01.010.03



2.3.6 Batasan Variabel Batasan Konteks Standar kompetensi ini digunakan untuk jasa pelayanan pemeliharaan /servis & perbaikan bidang perbengekelan Sumber informasi/dokumen dapat termasuk: 1. 2. 3. 4. 5.



spesifikasi pabrik kendaraan SOP (Standard Operation Procedures) perusahaan kebutuhan pelanggan persyaratan ditempat kerja/industri undang-undang pemerintah



Pelaksanaan K 3 harus memenuhi: undang-undang K 3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) ketentuan di bidang industri. Sumber– sumber dapat termasuk: peralatan tangan/hand tools, alat ukur termasuk (micrometer dalam/luar, jangka sorong/vernier caliper, dial gauge, silinder gauge, kunci moment, multimeter, vooler gauge, mistar baja/Penggaris baja, Straight, Kegiatan: Kegiatan harus dilaksanakan dibawah kondisi kerja normal dan harus meliputi: Pengukuran panjang, luas, kedataran, sudut, kedalaman, celah atau yang diukur baik analog maupun digital Penyetelan/penyetingan rutin dari alat ukur.



pengukuran



Persyaratan khusus: Pengukuran Metrik dan inchi. Variabel terapan lainnya meliputi: 1. Penyetelan/penyetingan alat ukur 2. pembersihan/perawatan pemberian minyak pelumas agar tidak karatan



Judul Modul: Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur Buku Informasi Versi: 18-05-2006



Halaman: 10 dari 46



Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan



Kode Modul OTO.KR01.010.03



2.3.7 Panduan Penilaian 1.



Konteks: 1.1. Pengetahuan dan ketrampilan dasar dapat dinilai melalui pekerjaan dan tidak melalui pekerjaan. 1.2. Penilaian ketrampilan dapat dilakukan setelah periode pelatihan yang diawasi dan pengalaman melakukan sendiri pada tipe yang sama. Jika kondisi tempat kerja tidak memungkinkan, penilaian dapat dilakukan melalui simulasi. 1.3 Hasil yang telah ditentukan harus dapat tercapai tanpa pengawasan langsung.



2.



Aspek-aspek penting: Kompetensi penting diamati secara menyeluruh agar mampu menerapkan kompetensi pada keadaan yang berubah-ubah dan merespon situasi yang berbeda pada beberapa aspek-aspek berikut yaitu pengukuran komponen atau bagian-bagian dan pemeliharaan alat ukur.



3.



Pengetahuan dasar: 3.1. 3.2. 3.3. 3.4. 3.5



Persyaratan keamanan perlengkapan kerja. Tipe alat-alat ukur dan penerapannya. Prosedur pengukuran. Skala alat ukur. Prosedur pemeliharaan alat ukur.



4. Penilaian praktek: 4.1 Mengakses, memahami dan menerapkan informasi teknik. 4.2 Menggunakan peralatan dan perlengkapan secara benar. 4.3 Memelihara alat ukur. 4.4 Menggunakan alat ukur tertentu untuk mengukur komponen atau bagian bagian. 5. Unjuk Kerja dari ketrampilan yang diperlukan: 5.1 Melaksanakan tugas rutin dengan prosedur yang ditetapkan dimana kemajuan ketrampilan seseorang di awasi secara berkala oleh pengawas. 5.2 Melaksanakan tugas yang lebih luas dan sulit dengan peningkatan kemandirian dan tanggung jawab individu. Hasil pekerjaan diperiksa oleh pengawas. 5.3 Melaksanakan kegiatan yang kompleks dan tidak rutin; menjadi mandiri dan bertanggung jawab untuk pekerjaan yang lainnya.



Judul Modul: Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur Buku Informasi Versi: 18-05-2006



Halaman: 11 dari 46



Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan



Kode Modul OTO.KR01.010.03



2.3.8 Kompetensi Kunci No 1 2 3 4 5 6 7



Kompetensi Kunci Dalam Unit ini Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas Bekerja dengan orang lain dan kelompok Menggunakan ide-ide dan tehnik matematika Memecahkan masalah Menggunakan teknologi



Tingkat 1 1 1 1 1



Tingkat Kemampuan yang harus ditunjukan dalam menguasai kompetensi ini adalah Tingkat 1 2 3



Karakteristik Melakukan tugas-tugas rutin berdasarkan prosedur yang baku dan tunduk pada pemeriksaan kemajuannya oleh supervisor Melakukan tugas-tugas yang lebih luas dan lebih kompleks dengan peningkatan kemampuan untuk pekerjaan yang dilakukan secara otonom supervisor melakukan pengecekan Melakuakan aktifitas-aktifitas kompleks dan non rutin, yang diatur sendiri dan bertanggung jawab atas pekerjaan orang lain.



Judul Modul: Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur Buku Informasi Versi: 18-05-2006



Halaman: 12 dari 46



Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan



Kode Modul OTO.KR01.010.03



BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN 3.1.



Strategi Pelatihan Belajar dalam suatu sistem Berdasarkan Kompetensi berbeda dengan yang sedang “diajarkan” di kelas oleh Pelatih. Pada sistem ini Anda akan bertanggung jawab terhadap belajar Anda sendiri, artinya bahwa Anda perlu merencanakan belajar Anda dengan Pelatih dan kemudian melaksanakannya dengan tekun sesuai dengan rencana yang telah dibuat.



Persiapan / perencanaan a. Membaca bahan/materi yang telah diidentifikasi dalam setiap tahap belajar dengan tujuan mendapatkan tinjauan umum mengenai isi proses belajar Anda. b. Membuat catatan terhadap apa yang telah dibaca. c. Memikirkan bagaimana pengetahuan baru yang diperoleh berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah anda miliki. d. Merencanakan aplikasi praktik pengetahuan dan keterampilan Anda. Permulaan dari proses pembelajaran a. Mencoba mengerjakan seluruh pertanyaan dan tugas praktik yang terdapat pada tahap belajar. b. Merevisi dan meninjau materi belajar agar dapat menggabungkan pengetahuan Anda. Pengamatan terhadap tugas praktik a. Mengamati keterampilan praktik yang didemonstrasikan oleh Pelatih atau orang yang telah berpengalaman lainnya. b. Mengajukan pertanyaan kepada Pelatih tentang konsep sulit yang Anda temukan. Implementasi a. Menerapkan pelatihan kerja yang aman. b. Mengamati indicator kemajuan personal melalui kegiatan praktik. c. Mempraktikkan keterampilan baru yang telah Anda peroleh. Penilaian Melaksanakan tugas penilaian untuk penyelesaian belajar Anda



Judul Modul: Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur Buku Informasi Versi: 18-05-2006



Halaman: 13 dari 46



Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan



3.2.



Kode Modul OTO.KR01.010.03



Metode Pelatihan Terdapat tiga prinsip metode belajar yang dapat digunakan. Dalam beberapa kasus, kombinasi metode belajar mungkin dapat digunakan.



Belajar secara mandiri Belajar secara mandiri membolehkan Anda untuk belajar secara individual, sesuai dengan kecepatan belajarnya masing-masing. Meskipun proses belajar dilaksanakan secara bebas, Anda disarankan untuk menemui Pelatih setiap saat untuk mengkonfirmasikan kemajuan dan mengatasi kesulitan belajar.



Belajar Berkelompok Belajar berkelompok memungkinkan peserta untuk dating bersama secara teratur dan berpartisipasi dalam sesi belajar berkelompok. Walaupun proses belajar memiliki prinsip sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing, sesi kelompok memberikan interaksi antar peserta, Pelatih dan pakar/ahli dari tempat kerja.



Belajar terstruktur Belajar terstruktur meliputi sesi pertemuan kelas secara formal yang dilaksanakan oleh Pelatih atau ahli lainnya. Sesi belajar ini umumnya mencakup topic tertentu.



Judul Modul: Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur Buku Informasi Versi: 18-05-2006



Halaman: 14 dari 46



Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan



Kode Modul OTO.KR01.010.03



BAB IV MATERI UNIT KOMPETENSI 4.1



Kunci Komen



4.1.1 Fungsi Kunci Momen Kunci momen (torque wrench) digunakan untuk mengukur gaya puntir pada baut dan mur, agar mencapai kekencangan tertentu. Socket dapat dipasangkan pada kunci momen untuk disesuaikan dengan berbagai macam ukuran baut dan sebagainya. Menentukan kekuatan pengencangkan baut 14 dari table. Menyetel kunci momen sesuai kekuatan yang ditetapkan.  Mengendorkan mur penyetel  Menggeser baji penyetel sepanjang sekala sampai indicator segaris dengan nilai pengencangan yang diinginkan.  Mengencangkan mur pengunci. Memasang kunci socket 14 mm pada penggerak kunci momen. Memasukan kunci socket pada mur yang akan dikencangkan.



Gambar : 1 Kunci momen Menempatkan tangan kiri di ujung penggerak dan tangan kanan pada tangki kunci momen. Menarik secara merata dengan tangan kanan anda sampat terdengar tanda/bunyii klik. Untuk pengencangan yang besar, momen puntirnya, kunci momen harus diatur dalam beberapa tahapan pengencangan, Misalnya : Pengencangan 8 kg, tahapan pengencangannya 1. 4 kg , 6 kg, 8 kg.



Judul Modul: Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur Buku Informasi Versi: 18-05-2006



Halaman: 15 dari 46



Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan



Kode Modul OTO.KR01.010.03



4.2 VERNIER CALIPER DENGAN NILAI KETELITIAN 0,05 MM (Metrik)



Nama Bagian-Bagian Vernier Caliper 1. Out Side Jaws (Rahang bawah) 2. In Side Jaws (Rahang Atas) 3. Depth Bar



4. Step 5. Skala Utama (Skala Tetap) 6. Skala Vernier (Skala geser)



Skala utama (main scala) dan skala vernier digunakan untuk mengukur jarak kecil dengan cara mencari perbedan antara dua tanda. Metode ini disebut prinsip pengukuran vernier. Sebagai contoh , Skala utama untuk setiap garis berjarak 1 mm, sedangkan skala vernier jarak antara garis adalah 0,9 mm. Karena itu jarak garis skala utama lebih besar 0,1 mm dari pada jarak garis skala vernier ialah : (1 mm – 0,9 mm = 0,1 mm). (1 mm -0,9 mm = 0,1 mm) Skala Utama



0,1 0,2 0,3 Perbedaan Skala Vernier



0,9



1,0 (mm)



Pertama-tama alat ukur harus dilakukan set awal, yaitu angka nol (0) pada skala utama harus lurus (segaris) dengan angka nol (0) pada skala vernier. Jika skala vernier digerakan kekanan sampai angka satu (1) dengan skala angka satu (1) “Skala utama” seperti gambar di bawah. Hasilnya terdapat celah 0,1 mm disebelah kiri.



Bila skala vernier digeser ke kanan lagi sampai ke angka 5 lurus dengan angka 5 pada skala utama . maka hasilnya celah 0,5 mm diantara dua angka nol.



Judul Modul: Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur Buku Informasi Versi: 18-05-2006



Halaman: 16 dari 46



Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan



Kode Modul OTO.KR01.010.03



Pada umumnya, satu strip/1 bagian untuk skala utama adalah 1 mm dan satu strip atau 1 bagian skala vernier = 0,95 mm (19 mm/20 mm) dikalikan 20 strip menjadikan 19 mm, Jadi perbedaan antara jarak satu strip skala utama dengan jarak satu strip skala vernier ialah : 1 mm – 0,95 mm = 0,05 mm. 4.2.3 Membaca Nilai Hasil Pengukuran Seperti pada gambar di bawah ini nilai didepan koma diambil dari penunjukkan angka nol skala vernier, yaitu 46 mm (A”) sedangkan angka dibelakang koma diambil dari titik dimana kedua garis yaitu skala vernier dengan skala utama berteemu, yaitu (“4”) yang ditunjukkan oleh “B”, jadi hasil pembacaan dari gambar di bawah ini ialah 46,4 mm atau 46,40 mm A



46 + (0,05 X 8 ) = 46, 40 mm A B 4.2.4 Menangani atau melihara Vernier Caliper a) b)



Sebelum di ukur, besihkan benda yang akan diukur dan vernier kalipernya juga dibersihkan dari debu dan partikel-partikel serta di beri pelumas untuk mencegah agar tidak mudah karatan. Sebelum digunakan , periksalah bahwa skala vernier bergeser bebas, dan angka “ 0” pada kedua skala bertemu dengan tepat (Segaris) seperti pada gambar di bawah ini.



Judul Modul: Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur Buku Informasi Versi: 18-05-2006



Halaman: 17 dari 46



Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan



c) d)



. e)



Kode Modul OTO.KR01.010.03



Tempatkan kembali vernier kaliper yang sudah selesai digunakan pada tempatnya (sarungnya) usahakan penempatannya tidak ditumpuk satu sama lainnya Sewaktu mengukur, usahakan benda yang akan diukur dekatkan sedekat mungkin ke skala utama, Pengukuran di ujung gigi pengukur, maka akan menghasilkan pembacaan kurang akurat. Seperti gambar di bawah ini.



Tempatkan kaliper tegak lurus dengan benda yang akan diukur, jangan sampai miring, karena akan menghasilkan pembacaan yang kurang akurat, seperti gambar di bawah ini - Cara mengukur diameter luar.



Rahang skala utama Item yang akan diukur Rahan Vernier



i. Cara mengukur diameter dalam.



Judul Modul: Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur Buku Informasi Versi: 18-05-2006



Halaman: 18 dari 46



Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan



Kode Modul OTO.KR01.010.03



4.2.5 Prinsip pengukuran B. VERNIER CALIPER DENGAN NILAI KETELITIAN 1/128 INCH (Inci) Vernier Caliper/Jangka sorong ini mempunyai nilai ketelitian sebagai berikut : a. Nilai ketelitian setiap strip/ruas pada skala vernier = 1/128 inch b. Nilai ketelitian setiap strip/ruas pada skala utama = 1/16 inch Contoh 1. : Pembacaan hasil ukuran dari gambar di bawah ini adalah sebagai berikut :



Hasil pembacaan didapat : - Skala Utama = 1 1/16 inch - Skala Vernier : 4 x 1/128 inch = 4/128 inch Hasil pembacaan



= 1 3/32 inch



Perhitungan di atas didapat dari uraian sebagai berikut : a. Skala Utama :  Garis angka nol skala vernier, terletak pada angka 1 inch lewat satu skala “lebih” Karena nilai setiap skala utama adalah 1/16 inch, maka nilai skala utama adalah = 1 inch + 1/16 inch “lebih”  Nilai “lebih” akan ditentukan oleh perhitungan pada skala vernier , sebagai berikut . b. Skala Vernier :  Skala vernier yang segaris dengan skala utama, adalah pada ruas ke 4 (angka 4), karena nilai setiap skala Vernier adalah 1/128 inch, maka nilai skala vernier adalah = 4 x 1/128 inch = 4/128 inch. c. Sehingga hasil pembacaan akan didapatkan sebagai berikut :  Skala Utama = 1 inch + 1/16 inch = 1 1/16 inch = 34/32 inch  Skala Vernier = 4 x 1/128 inch = 4/128 inch = 1/32 inch Hasil Pembacaan : ……………….. = 34/32 + 1/32 = 35/32 inch = 1 3/32 inch.



Judul Modul: Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur Buku Informasi Versi: 18-05-2006



Halaman: 19 dari 46



Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan



Kode Modul OTO.KR01.010.03



Contoh Pembacaan ke 2 :



Pembacaan :- Skala Utama : 1 inch + 6/16 inch = 1 6/16 inch = 176/128 inch - Skala Vernier : 7 x 1/128 inch Hasil Pembacaan



= 7/128 inch



= 7/128 inch



= 184/128 Inch = 1 56/128



Inch * Garis skala Vernier pada ruas yang ke 7 segaris dengan garis pada skala utama. 4.3.



MICROMETER Micrometer adalah alat yang presisi, masing-masing untuk mengukur diameter luar dan dalam, alat ini lebih teliti dari pada verrnier caliper, dapa t mengukur sampai ketelitian 0,01 mm



4.3.1 BATAS UKUR PADA MICROMETER Micrometer hanya saja untuk setiap pengukuran, baik untuk pengukuran benda kerja bagian dalam maupun bagian luar , digunakan micrometer yang berbedabeda ukurannya. Masing-masing micrometer mempunyai batas pengukuran sampai 25 mm, yaitu : 4. Micrometer 0 – 25 mm 4. Micrometer 75 - 100 mm 5. Micrometer 25 – 50 mm 5. Micrometer 100 - 125 mm 6. Micrometer 50 - 75 mm 6. Micrometer 125 - 150 mm 4.3.2. KONSTRUKSI ATAU BAGIAN-BAGIAN MICROMETER



Judul Modul: Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur Buku Informasi Versi: 18-05-2006



Halaman: 20 dari 46



Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan



Kode Modul OTO.KR01.010.03



Nama-nama bagian /komponen-komponennya. 1. Anvil 5. Outer sleve 2. Spindel 6. Timble (skala timbel ) 3. Lock Lamp/pengunci 7. Racter Stoper/Ratchet 4. Iner sleeve 4.3.3. PRINSIP PENGUKURAN Prinsip kerja micrometer berputar satu kali , baut bergerak sebanyak satu ulir, jika jarak ulir ialah 1 mm, baut bergerak 2 mm dan seterusnya. Inilah prinsip pengukuran dengan micrometer. Pada benda sebenarnya , mur berarti inner sleeve dan baut ialah spindle. Seperti pada gambar di bawah ini



Jarak ulir inner sleeve ialah 0,5 mm. sedangkan dikelilingi timble skala dibagi dalam 50 strip. Jika timble berputar satu kali, spindle bergerak sebanyak satu strip, dan bila spindle bergeser satu strip dari timble maka berarti bergerak 0,01 mm ( 0,5 mm X 1/50). 4.3.4. PEMERIKSAAN DAN KALIBRASI MICROMETER 1). Memeriksa tanda “0” Sebelum dipakai , micrometer harus dikalibrasi terlebih dahulu, Bersihkan anvil dan spindle dengan kain bersih. Kemudian putar ratchet stopper sampai anvil dan spindle bersentuhan. Putarkan stopper sampai berbunyi tanda clik-klik 2 atau 3 kali sampai diperoleh penekanan yang cukup. Kuncilah spindle pada posisi ini dengan lock clamp. Perlu diingat. Putar lah rachet stopper perlahan-lahan, jika terlalu cepat , timble berputar lebih karena inertia dari timble, sehingga pembacaan menjadi salah.



Judul Modul: Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur Buku Informasi Versi: 18-05-2006



Halaman: 21 dari 46



Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan



Kode Modul OTO.KR01.010.03



Micrometer telah dikalibrasi dengan benar jika titik “0” thimble telah lurus dengan garis pada outher sleeve. Sewperti pada gambar di bawah ini. Posisi Yang Benar



Posisi yang salah



2). Menyetel Titik “0” 



Jika kesalahannya 0,02 mm atau kurang. Kuncilah spindle dengan lock clamp. Kemudian dengan memakai penyetel putarlah outer sleeve sampai tabda “0” thimble lurus dengan garis. Setelah penyetelan selesai , periksalah kembali tanda “ 0 ”



Pengunci Outer /Sleeve 



Jika kesalahannya melebihi 0,02 mm, Kuncilah spindle dengan lock clamp, kendorkan stopper sampai thimble bebas, luruskan tanda “0” timble dengan garis outer sleeve , dan kencangkan kembali ratchet stopper. Setelah penyetelan selesai periksalah kembali titik “0” untuk meyakinkan bahwa micrometer telah dikalibrasi dengan benar.



m Judul Modul: Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur Buku Informasi Versi: 18-05-2006



Halaman: 22 dari 46



Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan



Kode Modul OTO.KR01.010.03



4.3.5. MEMBACA HASIL PENGUKURAN MICROMETER Jarak strip di atas garis atau skala di atas garis pada outer sleeve adalah 1 mm, dan jarak strip di bawah garis atau skala di bawah garis adalah 0,05 mm.



Sedangkan nilai satu stri pada skala timble adalah 0,01 mm. nilai hasil ukur ialah jumlah pembacaan ketiga skala tersebut. Contoh .1 . dari hasil pembacaan gambar di bawah ini :



Pembacaan skala di atas garis ……………………= 5.00 mm Pembacaan skala di bawah garis ………………… = 0,00 mm Pembacaan skala timble ……………………… (+) = 0,20 mm Hasil Pembacaan akhir …………………………… = 5,20 mm



Judul Modul: Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur Buku Informasi Versi: 18-05-2006



Halaman: 23 dari 46



Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan



Kode Modul OTO.KR01.010.03



Contoh .2



Pembacaan skala di atas garis ……………………= 7.00 mm Pembacaan skala di bawah garis ………………… = 0,50 mm Pembacaan skala timble ……………………… (+) = 0,15 mm Hasil Pembacaan akhir …………………………… = 7,65 mm 4.3.5. Peringatan Penting   







Sebelum dipakai, periksalah titik “0” jika perlu lakukan kalibrasi. Sebleum mengukur, besihkan benda yang akan diukur dengan kain bersih. Jepitlah micrometer dengan frame, putarlah timble kea rah benda yang akan diukur, dan putarlah ratchet stopper sampai menyentuh spindle spindle. Putarlah kembali stopper 2 sampai 3 kali agar penekanan lebih meyakinkan, kemudian baca. Ulangi pengukuran beberapa kali agar kesalahannya sekecil mungin.



Judul Modul: Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur Buku Informasi Versi: 18-05-2006



Halaman: 24 dari 46



Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan



Kode Modul OTO.KR01.010.03



4.4. DIAL GAUGE (DIAL INDIKATOR) 4.4.1. URAIAN DIAL GAUGE Alat ukur ini berfungsi untuk mengukur :  Kerataan permukaan bidang datar.  Kerataan permukaan serta kebulatan sebuah poros.  Kerataan permukaan dinding silinder.  Kebengkokan poros, run out, kesejajaran dan lain-lain Pada alat ukur ini didalamnya terdapat mekanisme spesial yang dapat memperbesar gerakan yang kecil. Ketika spindle bergerak sepanjang permukaan yang diukur, gerakan ini diperbesar oleh mekanisme pembesar dan selanjutnya ditunjukkan oleh penunjuk (ponter). Klasifikasi tingkat pengukuran ditunjukkan pada permukaan dial. Klasifikasi menunjukkan skala terkcil, dan tingkat pengukuran menunjukkan pembacaan maksimum. Skala dan outer ring dapat diputar ke “O” agar lurus dengan penunjuk. Pada dial juga terdapat penghitung putaran (revolution counter). Counter ini menunjukan beberapa kali penunjuk telah berputar.



DIAL GAUGE Tidak seperti halnya alat ukur lain, dial gauge selalu digunakan bersama alat penopang (supporting tool). Umumnya magnetic stand digunakan untuk mengukur automotive parts. Dial gauge juga dibuat dalam bentuk kaliper gauge dan inside deal gauge. Gauge beam lock



Batang Penyangga Dasar Magnet



Judul Modul: Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur Buku Informasi Versi: 18-05-2006



Halaman: 25 dari 46



Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan



Kode Modul OTO.KR01.010.03



(1). Peringatan Penting Posisi spindle dia gauge tegak lurus pada permukaan yang diperiksa.



 Garis imajinasi dati mata anda ke ponter dial gauge harus tegak lurus pada permukaan dial ketika anda membaca pengukuran.  Dial gauge harus dipasang dengan teliti pada supporting toolsnya.  Putarlah outer ring setel pada titik nol. Gerakan spindle ke atas dan ke bawah. Periksalah bahwa penunjuk selalu kembali ke nol bila anda tidak memegeng spindle.  Di dalam dial gauge terdapat mekanisme presisi seperti jam. Usahakan agar jangan sampai terjatuh atau terkena benturan.







Jangan berikan oli atau gemuk diantara spindle dan tangkainya. Bila gerakan spindle menjadi tadak lancar karena oli atau kotoran. Celupkan ke dalam bensin sambil menggerakan naik turun sampai oli atau kotorannya keluar.



Judul Modul: Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur Buku Informasi Versi: 18-05-2006



Halaman: 26 dari 46



Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan



Kode Modul OTO.KR01.010.03



(2). Bagian-bagian dial Gauge. 1. Jarum Panjang/Jarum penunjuk 2. Jarum pendek / Penghitung putaran 3. Tanda batas toleransi 4. Bidang sentuh dengan benda kerja



Fungsi masing-masing bagian 1. Jarum Panjang/Jarum Penunjuk  Jarum ini akan langsung bergerak apabila bagian-bagian sentuh tertekan oleh benda kerja, adapun nilai pergerakan dari jarum tersebut tergantung dari beberapa nilai skala dari dial gauge tersebut, misalnya nilai skala gauge 0,01 mm, apabila jarum panjang bergerak dari angka nol sampai angka 10 berarti nilai pergerakan jarum panjang tersebut adalah 0,01 mm x 10 = 0,1 mm.  Skala jarum panjang ini dapat diputar ke kiri atau ke kanan, artinya posisi angka nol tidak pasti selalu berada di atas, tetapi bisa ada pada posisi di bawah atau disamping, tergantung pada posisi mana yang kita kehendaki pada saat porses mengukur benda kerja. 2.



Jarum Pendek 







Jarum pendek akan bergerak satu ruas , apabila jarum panjang bergerak dari angka nol sampai dengan angka nol lagi (satu putaran) ,hal ini berarti pergerakan satu ruas dari jarum pendek adalah 0,1 mm x 100 = 1 mm (apabila nilai skala dial gauge adalah 0,01 mm). Sehingga apabila jarum pendek berputar satu kali putaran, maka nilai pergerakan jarum pendek adalah 1 mm x 10 = 10 mm.



Judul Modul: Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur Buku Informasi Versi: 18-05-2006



Halaman: 27 dari 46



Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan



3.



4.



Batas Toleransi  Dua alat ini dapat kehendak kita, untuk kiri dan kanan, pada cara penggunaan dial



Kode Modul OTO.KR01.010.03



digeser ke kiri atau ke kanan sampai dengan melihat batas pergerakan jarum panjang ke arah saat proses pengukuran benda kerja (lihat pada gauge).



Bidang sentuh dengan benda kerja.   



Alat ini akan bergerak naik dan turun, apabila bersentuhan dengan permukaan benda kerja, saat benda kerja gergerak terhadap bidang sentuh tersebut. Jarum panjang akan bergerak ke arah kanan apabila bidang sentuh bergerak ke atas. Jarum panajang akan bergerak ke arah kiri , apabila bidang sentuh bergerak kea rah bawah.



4.4.2. METODE PENGUKURAN SERTA MEMBACA HASIL UKUR. 1.



Mengukukur kerataan sebuah bidang. Untuk mengukur kerataan sebuah bidang, maka terlebih dahulu , jarumjarum pada dial gauge harus diset pada posisi angka yang diperkirakan sesuai dengan kondisi tinggi rendah permukaan bidang yang akan diukur, Misal sbb: - Jarum pendek menunjuk angka dua -



Jarum panjang menunjuk angka nol



Hal di atas dapat dilakukan dengan cara mendorong bidang sentuh kea rah atas , sampai posisi jarum pendek pada angka dua, dan jarum panjang pada angka nol, Selanjurnya posisi letak dari batas toleransi yang dibutuhkan adalah : - Batas toleransi sebelah kiri pada posisi angka 90 -



Batas toleransi sebelah kanan pada posisi angka 10



Hal ini berarti toleransi kea rah kiri dan kanan dari angka 0 adalah berjarak 0,1 mm. Hasil pengukuran sebuah bidang dinyatakan rata apabila pergerakan jarum panjang bergerak kea rah kiri dan kanan antara jarak toleransi tersebut.



Judul Modul: Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur Buku Informasi Versi: 18-05-2006



Halaman: 28 dari 46



Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan



2.



Kode Modul OTO.KR01.010.03



Mengukukur kebulatan sebuah poros. Demikian pula pada pengukuran kebulatan sebuah poros, poros pengukuran maupun cara membaca hasil ukuran yang sama, dengan catata apabila jarum panjang lebih banyak bergerak kea rah kanan ini berarti permukaan poros terlalu besar dari ukuran yang telah ditentukan. Demikian juga apabila jarum bergerak lebih banyak ke arah kiri , ini berarti permukaan poros terlalu kecil dan ukuran yang telah ditentukan. Ukuran yang tepat adalah apabila jarum bergerak ke kiri dan ke kanan diantara batas toleransi yang telah ditentukan sebelumnya.



Contoh: 1. Pengukuran kebulatan sebuah poros.



Jarum



panjang



akan



Jarum panjang akan bergerak



Judul Modul: Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur Buku Informasi Versi: 18-05-2006



Halaman: 29 dari 46



Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan



bergerak kea rah kanan apabila permukaan benda kerja terlalu besar dari ukuran yang telah ditentukan



Kode Modul OTO.KR01.010.03



kea rah kiri apabila permukaan benda kerja terlalu kecil dari ukuran yang telah ditentukan



Contoh:2. Pengukuran run out poros 1). Letakan V-Blok di atas plat datar, dan telatakan poros di atas block, seperti pada gambar.



2). Sentuhkan spindle dial gaugew pada permukaan poros. Aturlah tinggi dial gauge lock sedemikian rupa sehingga menyentuh permukaan poros sebelah kanan, seperti pada gambar



3). Putarlah poros perlahan-lahan dan temukan point pada permukaan pembacaan paling kecil. Kemudian putarlah outer ring sampai penunjukan pada “0” Judul Modul: Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur Buku Informasi Versi: 18-05-2006



Halaman: 30 dari 46



Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan



Kode Modul OTO.KR01.010.03



4). Putarlah poros perlahan-lahan.Bacalah jumlah gerakan ponter.



4.5.



CYLINDER GAUGE



4.5.1. Uraian Cylinder Gauge. Cylinder gauge ialah alat ukur yang juga menggunakan dial gauge. Cylinder gauge sering digunakan untuk mengukur diameter silinder, lubang kedudukan poros dan komponen lainnya secara teliti. Pada ujung measuring point. Measuring point ini dapat bergerk bebas, dan jumlah gerakaknya ditunjukan oleh dial gaugew. Jarak antara measuring point dan replecment rod adalah sama dengan diameter benda yang diukur. 4.5.2. Bagian-Bagian Cylinder Gauge



1. Dial Gauge



: Dial gauge digunakan untuk mengukur silinder gauge, fungsinya sama dengan dial gauge yang sudah diterangkan sebelumnya. Hanya ada perbedaan bagian yang berhubungan dengan tangkai gauge.



2. Tangkai gauge



: Bagian untuk memgang /mengikat Dial



3. Replacment rod/Anvil



: Alat untuk menambah panjang bidang sentuh



Judul Modul: Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur Buku Informasi Versi: 18-05-2006



Halaman: 31 dari 46



Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan



Kode Modul OTO.KR01.010.03



pada silibnder , yang akan menyentuh bidang ukur pada silinder. 4. Replacment Washer



: Alat ini untuk menambah kepanjangan rod, alat ini terdiri dari 4 buah dengan ketebalan ukuran masing-masing, 3 mm, 2 mm, 1 mm, 0,5 mm.



4.5.3. Metode Pengukuran Cylinder Gauge 1)



Ukurlah garis tengan atau diameter silinder dengan vernier caliper/jangka sorong. Catat hasilnya missal 53 mm (Skala kasar).



2)



Set Silinder gauge dengan posisi jarum pada nol. Pilihlah replecment rod dan washer yang sesuai dengan hasil pengukuran skala kasar, dan pasangkan pada silinder gauge. Bila hasil pengukuran diameter adalah 53.00 mm, maka gunakanlah replecment rod 50 mm dan replecment washer 3 mm.



3).



Micrometer diset pada 53,00 mm, seperti hasil ukur di atas, tempatkan replecment rod dan measuring point ke dalam micrometer dan dial gauge di set pada angka nol. Sperti pada gambar di bawah ini.



Judul Modul: Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur Buku Informasi Versi: 18-05-2006



Halaman: 32 dari 46



Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan



Kode Modul OTO.KR01.010.03



4). Masukan cylinder gauge pada posisi diagonal ke dalam silinder, gerakan cylinder gauge sampai diperoleh hasil angka pembacaan yang terkecil. Bila hasil pembacaan adalah 0,04 mm berarti diameter silinder 0,04 mm lebih kecil dan 53,00 mm (set hasil micrometer). Karena itu diameter cylinder adalah 52,96 mm ( 53,00 – 0,04 mm).



Replecment rod



Measuring point.



5). Lakukan pengukuran diameter cylinder pada tiga tempat , yaitu : bagian atas, tengah, bawah. Pada saat mengukur setiap bagian. Lakukan gerakan ke kiri dank e kanan dari cylinder gauge sambil melihat maksimal pergerakan jarum panjang.



Judul Modul: Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur Buku Informasi Versi: 18-05-2006



Halaman: 33 dari 46



Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan



Kode Modul OTO.KR01.010.03



Peringatan penting.   



4.6.



Dial gauge harus dipasang pada tangkainya dalam posisi sejajar atau tegak lurus measuring point. Spindle dimasukan ke dalam batangnya kira-kira setengah dari langkahnya. Periksalah bahwa pointer dari dial gauge bergerak bila anda menekan measuring point. Pilihlah replecment rod dan washer yang ukurannya sesuai dengan diameter benda yang akan diukur.



SIRKUIT TESTER ( VOLT dan OHM METER, MULTI TESTER )



4.6.1. Uraian Multi Tester Multi tester/Avo Meter adalah alat pengetes kelistrikan. Penggunaannya sangat luas sekali, untuk mengukur tegangan arus DC dan AC, tahanan dan untuk memeriksa hubungan kelistrikan dari suatu komponen. Ada beberapa jensi sirkuit terste/multi tester. Multi tester digital dapat menunjukan hasil pengukurannya langsung dengan angka-angka, sedangkan tester yang manual/biasa ditunjukan oleh sebuah jarum. 4.6.2. Nama Bagian-Bagian Multi Tester



Judul Modul: Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur Buku Informasi Versi: 18-05-2006



Halaman: 34 dari 46



Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan



Kode Modul OTO.KR01.010.03



4.6.3. Metode Pengukuran. 1). Pemeriksaan dan Penyetelan Skala Nol (0) Sebelum menggunakan sirkuit tester/multi tester anda harus pastikan dulu bahwa jarum penunjuk ada di bagian garis ujung sebelah kiri skala. Apabila tidak , putarkan skrup penyetel jarum (pointer calibration) dengan sebuah obeng (-) sampai jarum penunjuk tersebut berada tepat pada garis ujung sebelah kiri. Sekalai anda telah melakukan peneytelan dan pengecekan skala nol (0) , anda tidak memerlukan pengecekan yang terlalu sering.



Judul Modul: Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur Buku Informasi Versi: 18-05-2006



Halaman: 35 dari 46



Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan



Kode Modul OTO.KR01.010.03



4.6.4. Mengukur Tegangan DC Daerah pengukuran tegangan adalah dari 0-500 volt. Hubungkan kabel pengetesan (test lead) warna merah ke terminal positif dan kabel pengetesan yang warna hitam ke terminal negative tester. Posisikan selektro pada salah satu daerah DC V (VDC) dengan pilihan 2.5, 10, 25, 50, 500). Nomor-nomor berikut ini berkaitan dengan daerah volt. Range



Voltage yang dapat diukur (V)



2.5



0 –



2.5



10



2.5 - 10



25



10 - 25



50



25 - 50



500



50 - 500



Setelah penyetelan pada salah satu nomor, anda harus dapat membaca hasil pengukuran dengan mudah, Kemudian hubungkan kabel pengetes yang berwarna merah ke terminal positif dari sumber arus dan ujung satunya ke terminal positif dari multi tester dan kabel pengetes warna hitam yang dari terminal negatif dari multi tester dihubungkan ke terminal negative dari sumber arus dengan kata lain hubungan alat ini adalah parallel dalam pemeriksaan ini. Selanjutnya bacalah tegangan pada skala DC. Contoh : Daerah yang dipilih atau yang di setel pada 25 DC volt, Jarum akan terbaca 12 Vol DC. Judul Modul: Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur Buku Informasi Versi: 18-05-2006



Halaman: 36 dari 46



Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan



Kode Modul OTO.KR01.010.03



.



PENTING ! 







Pilihlah range (tingkat) dengan berhati-hati. Apabila yang akan diukur melebihi atau lebih besar, kemunginan tester akan rusak ( saat menggunakan AC atau DC). Bacalah skala pada rang yang benar



Judul Modul: Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur Buku Informasi Versi: 18-05-2006



Caranya : 1) 50 : Nilainya (value) dibaca bila selector disetel pada 50, hasilnya kalikan dengan 10 bila selektro distel pada 500. 2). 25:Nilainya (value) dibaca bila selektor disetel pada 25, hasilnya dibagi 10 bila distel pada 2,5.



Halaman: 37 dari 46



Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan



Kode Modul OTO.KR01.010.03



3).10:Nilainya dibaca sesuai dengan bila selektro diset pada 10



4.6.5. Mengukur Tegangan AC Daerah tegangan yanga dapat diukur dari 0 – 1000 volt. Hubungkan kabel-kabel pengukur tester dan setel selektor pada salah satu posisi AC V seperti pada tabel di bawah ini. Range



Voltage yang dapat diukur (V)



10



0 - 10



25



10 - 25



250



25 - 250



1000



250 - 1000



Kemudian , hubungkan kabel pengukur (test lead) secara paralel pada baian yang akan diperiksa dan bacalah skala V AC (AC V) yang ditunjukan oleh jarum penunjuk.



Contoh : Pembacaan nya adalah 100 Volt AC, sebab range selektro diset pada 250 AC Volt. Penting !  Membaca skala pada range yang benar



Judul Modul: Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur Buku Informasi Versi: 18-05-2006



Halaman: 38 dari 46



Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan



Kode Modul OTO.KR01.010.03



1). 25 : Nilainya dibaca selektro distel pada 25, hasilnya dikalikan dengan 10 apabila selektor distel pada 250. 2). 10 : Nilainya dibaca apabila selektor distel pada 10, hasilnya dikalikan dengan 100 apabila selektor distel pada 1000. 4.6.6. Mengukur Arus AC Daerah arus yang dapat diukur adalah 0-20 A. 1). Mengukur arus DC dari 0 -250 A. Hubungkan kabel pengetes (test lead) pada terminal tester (kabel pengetes berwarna merah dihubungkan ke positif dan kabel pengukur yang berwarna hitam ke terminal negatif) dan stel selektor ke 250 mA A DC (DC A). Kemudian , putuskan arus listrik pada titik tertentu saat anda mengukur arus listrik. Hubungkan kabel pengukur yang warna merah ke poositif sumber arus, dan kabel hitam ke terminal negatif ke sumber arus negatif. Dengan cara tester dihubungkan secara seri ke sumber arus. Dan beban, dan baca skalanya DC A (A DC) ditunjukan oleh jarum penunjuk. Lihat contoh gambar di bawah ini.



Contoh : Nilai pengukuran adalah 30 mA, sebab selektor diset pada 250 mA.



Judul Modul: Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur Buku Informasi Versi: 18-05-2006



Halaman: 39 dari 46



Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan



Kode Modul OTO.KR01.010.03



2). Mengukur arus DC dari 0 -20 A. Pengukuran arus listrik pada dadsarnya diukur dengan cara yang sama seperti pengukuran arus DC dari 0 smpai 250 mA, kecuali untuk perubahan berikut : Kabel tesled yang berwarna merah dihubungkan ke terminal positif yang hanya digunakan untuk mengukur 20 A DC: maka range selector diset pada DC A 20 A: pembacaan jaum penunjuk pada skala 20 A DC. Contoh : Angka (nilai pengukurannya adalah 1 A. sebab range selektornya diset ke 20A.



4.6.7. Mengukur Tahanan 1). Kalibrasi



Judul Modul: Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur Buku Informasi Versi: 18-05-2006



Halaman: 40 dari 46



Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan



Kode Modul OTO.KR01.010.03



Sebelum mengukur tahanan , pertama harus memutar tombol kalibrasi ohm, dengan ujung alat pengukur dibuat berhubungan singkat sampai pembacaan jarum penunjuk 0 pada skala ohm. Kalibrasi ini diperlukan setiap kali merubah range selektor. Seperti gambar di bawah:



2). Pengukuran Stel selektor pada salah satu posisi ohm, Ada beberapa skala untuk mengukur tahan. Posisi „K“ untuk `1000, dengan demikian 10 K berarti 10.000 dan sebagainya. Range X1 X 10 X 100 X1 K



Tingkat tahanan yang dapat diukur ( Ω ) 0 -1K 0 - 10 K 0 - 100 K 0 - Tak terhingga



Setiap kali anda mengeset range (tingkat) , harus mengkalibrasi jarum penunjuk (pointer). Lepaskan hbungan dengan beban yang akan diukur, kemudian hubungkan kedua ujung kabel pengetesan (test lead) pada beban. Ini berarti kedua terminar dapat dihubungkan pada ujung beban.



Contoh : Nilai pengukuran adalah 90 Ω, sebab range selecktor diset pada 10 Ω/. Judul Modul: Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur Buku Informasi Versi: 18-05-2006



Halaman: 41 dari 46



Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan



Kode Modul OTO.KR01.010.03



4.6.8. Pengetesan Hubungan Untuk memeriksa hbungan kelistrikan, setelah range selector pada x 1 dan kalibrasi skalanya kemudian hbungkan kabel pengetesan pada komponen. Hubungannya normal bila jarumnya menunjuk ke kiri. Penting =  Pengukuran tahanan dan pengecekan hubungan dapat dilakukan hanya setelah seluruh hubungan komponen dilepaskan dari arus kelistrikan. Bila tidak kemungkinan tegangan akan mengalir ke tester dan dapat membakar tahanan koil yang ada didalam (internal collresistans).  Jangan memindahkan saklar selektor keposisi lain tanpa terlebih dahulu melepaskan kabel-kabel teleds dari komponen yang diperiksa. Dapat merusak multitester.



4.7



PLASTIGATE



4.7.1. Uraian



Judul Modul: Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur Buku Informasi Versi: 18-05-2006



Halaman: 42 dari 46



Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan



Kode Modul OTO.KR01.010.03



Plastigate biasanya digunakan untuk mengukur celah minyak (oil clearen) antara journal poros engkol, pin dan bantalan, Bentuknya seperti benang, dibuat dari plastic yang ketebalannya merata, dan dibungkus dalam amplop.



Gambar Plastigate Plastigate mempunyai ukuran yang bermacam-macam. Warna hijau mempunyai range : 0,025 - 0,076 mm Earna biru mempunyai range : 0,102 - 0,229 mm Warna merah mempunyai range : 0,051 - 0,152 mm 4.7.2



Metode Pengukuran. Cara memeriksa celah oli antara crankshaft pin dan bantalan batang torak. 1). Bersihkan tangan anda, crankshaft pin dan bantalan. 2). Ambilah plastigate dari dalam amplop sesuai dengan lembaran bantalan. 3). Lettakan plastigate dari dalam pembungkus pada charnkshaft pin seperti pada gambar. Plastigate



4). Pasanglah tutup bantalan (bearing cap) crankshaft pin dan keraskan murmurnya sesuai dengan momen spesifikasinya.Ingat jangan memutar crankshaft. Judul Modul: Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur Buku Informasi Versi: 18-05-2006



Halaman: 43 dari 46



Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan



Kode Modul OTO.KR01.010.03



5). Lepaskan tutup bantalan (bearing cap) dan ukurlah lebar plastigate dengan menggunakan skala yang terdapat pada amplopnya. Bila lebarnya tidak merata, ukurlah pada bagian yang paling lebar.



Penting = Tingkat pengukuran celah tercantum pada amplopnya. Pilihlah plastigate yang ukurannya sesuai.



4.8 THICKNESS GAUGE



Judul Modul: Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur Buku Informasi Versi: 18-05-2006



Halaman: 44 dari 46



Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan



Kode Modul OTO.KR01.010.03



Thickness gauge juga dikenal dengan nama feeler gauge dan digunakan untuk mengukur celah antara dua bagian. Thickneess gauge terdiri dari lembaran baja titis yang memiliki presisi ampai 1/100 mm(0,01mm). Pada umumnya ketebalannya antara 0,03 mm sampai 1,00 mm, nilai ketebalannya tercantum pada setiap bilahnya (lembarannya).



1) Peringatan penting .  Bersihkan tangan anda, feller gauge dan komponen yang akan diukur sebelum melakukan pengukuran, adanya kotoran , oli dan lain-lain akan menyebabkan hasil pengukuran yang salah.  Bila satu bilah feeler masih belum cukup untuk pengukuran, gabunglah dua atau beberapa bilah sesuai kebutuhan. Tetapi usahakan jumlahnya sesedikit mungkin.  Sisispkan thisness gauge/feleer gauge pada celah komponen dengan berhatihati. Jangan membengkokan atau merusak gauge. 2). Metode Pengukuran. Sisipkan gauge diantara komponen yang diukur. Bila gauge sudah masuk dan keluar, pakailah gauge yang lebih tebal hingga anda merasakan adanya hambatan atau gigitan saat ditarik keluar. Tebal feller gauge adalah sama dengan celah diantara dua komponen.



BAB V



Judul Modul: Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur Buku Informasi Versi: 18-05-2006



Halaman: 45 dari 46



Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan



Kode Modul OTO.KR01.010.03



SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI 5.1.



Sumber Daya Manusia



Pelatih Pelatih Anda dipilih karena dia telah berpengalaman. Peran Pelatih adalah untuk : a. Membantu Anda untuk merencanakan proses belajar. b. Membimbing Anda melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam tahap belajar. c. Membantu Anda untuk memahami konsep dan praktik baru dan untuk menjawab pertanyaan Anda mengenai proses belajar Anda. d. Membantu anda untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain yang Anda perlukan untuk belajar Anda. e. Mengorganisir kegiatan belajar kelompok jika diperlukan. f. Merencanakan seorang ahli dari tempat kerja untuk membantu jika diperlukan.



Penilai Penilai Anda melaksanakan program pelatihan terstruktur untuk penilaian di tempat kerja. Penilai akan : a. Melaksanakan penilaian apabila Anda telah siap dan merencanakan proses belajar dan penilaian selanjutnya dengan Anda. b. Menjelaskan kepada Anda mengenai bagian yang perlu untuk diperbaiki dan merundingkan rencana pelatihan selanjutnya dengan Anda. c. Mencatat pencapaian / perolehan Anda.



Teman kerja / sesama peserta pelatihan Teman kerja Anda/sesama peserta pelatihan juga merupakan sumber dukungan dan bantuan. Anda juga dapat mendiskusikan proses belajar dengan mereka. Pendekatan ini akan menjadi suatu yang berharga dalam membangun semangat tim dalam lingkungan belajar/kerja Anda dan dapat meningkatkan pengalaman belajar Anda.



5.2.



Sumber-sumber Kepustakaan ( Buku Informasi )



Judul Modul: Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur Buku Informasi Versi: 18-05-2006



Halaman: 46 dari 46



Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan



Kode Modul OTO.KR01.010.03



Pengertian sumber-sumber adalah material yang menjadi pendukung proses pembelajaran ketika peserta pelatihan sedang menggunakan Pedoman Belajar ini. Sumber-sumber tersebut dapat meliputi : 1. Buku referensi (text book)/ buku manual servis 2. Lembar kerja 3. Diagram-diagram, gambar 4. Contoh tugas kerja 5. Rekaman dalam bentuk kaset, video, film dan lain-lain. Ada beberapa sumber yang disebutkan dalam pedoman belajar ini untuk membantu peserta pelatihan mencapai unjuk kerja yang tercakup pada suatu unit kompetensi. Prinsip-prinsip dalam CBT mendorong kefleksibilitasan dari penggunaan sumber-sumber yang terbaik dalam suatu unit kompetensi tertentu, dengan mengijinkan peserta untuk menggunakan sumber-sumber alternative lain yang lebih baik atau jika ternyata sumbersumber yang direkomendasikan dalam pedoman belajar ini tidak tersedia/tidak ada. Sumber-sumber bacaan yang dapat digunakan :



Judul Pengarang Penerbit Tahun terbit



: : : :



OPKR 50-012B IAPSD IAPSD 2000



Judul Pengarang Penerbit Tahun terbit



: : : :



Pengetahuan alat ukur Tim Honda Sales Operasional PT. Astra International 1992



Judul Pengarang Penerbit Tahun terbit



: : : :



New Step 1 Team Toyota Astra Motor PT. TAM 1993



5.3 Daftar Peralatan/Mesin dan Bahan Judul Modul: Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur Buku Informasi Versi: 18-05-2006



Halaman: 47 dari 46



Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan



Kode Modul OTO.KR01.010.03



1. Alat : 1). 2). 3). 4). 5). 6).



Obeng (- +) Vernier Caliper Micrometer Silinder gauge Sirkuit Tester/Avometer Dial indikator



2. Bahan : 1). 2). 3). 4). 6). 7). 8). 9).



Buku Informasi Buku Kerja Buku Penilaian Meinyak pelumas Kain Lap Cap Gajah Sabun Cream 250 gram M.U.K Batu Baterai 1,5 Volt, 9 volt



Judul Modul: Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur Buku Informasi Versi: 18-05-2006



Halaman: 48 dari 46