BYMAGZ Edisi 3 [PDF]

  • Author / Uploaded
  • geo
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Y R ISTO



H



OF BYMAGZ



BYMAGZ atau Biology Magazine adalah majalah Himpunan Mahasiwa Biologi Universitas Negeri Semarang yang diterbitkan setiap tahun sekali. Di bawah koordinasi dari Internal Department, BYMAGZ bermula dari “Bulbus” atau sebuah bulletin dalam bentuk lembaran kertas tak berwarna dan dicetak dengan jumlah halaman yang sangat terbatas. Hal tersebut mengakibatkan informasi yang disampaikan pun juga terbatas. Seiring berjalannya waktu, pada tahun 2016, terbitlah sebuah



1 BYMAGZ BIOLOGY MAGAZINE



majalah yaitu BYMAGZ yang dikoordinir oleh departemen baru di Himabio , Information and Communication Department, di mana salah satu ranah kerjanya bergerak dalam bidang jurnalistik. Majalah ini menyajikan berbagai informasi di bidang science maupun non-science dengan mengangkat topik ter-



baru dan unggul tentang biologi. Selain itu melalui lomba “Open Karya BYMAGZ” menjadikan salah satu media penyalur karya maupun kreativitas mahasiswa Biologi UNNES. Berkaitan dengan semua yang termuat di dalamnya, maka disusunlah BYMAGZ dengan tujuan menampilkan berbagai potensi, kreativitas dan prestasi-prestasi mahasiswa atau dosen Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengeahuan Alam Universitas Negeri Semarang.



SAMBUTAN Assalamualaikum wr. wb. Salam Jasmina!!! Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas semua limpahan ridha dan karuniaNya, sehingga kami diberikan kelancaran dalam pembuatan BYMAGZ edisi ke-3 ini. Tak lupa sholawat serta salam kami curahlimpahkan kepada junjungan kita, kepada , Nabiyullah Muhammad SAW yang telah menuntun kita keluar dari zaman jahiliyah serta kita nanti-nantikan syafaatnya di Yaumul akhir nanti. Terimakasih banyak kepada seluruh tim redaksi yang telah bekerja keras dalam pembuatan BYMAGZ edisi ke-3, serta kami selaku panitia tim redaksi mengucapkan banyak terimakasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dan mendukung kami hingga pembuatan BYMAGZ dapat terselesaikan.



PIMPINAN REDAKSI Novia Kumalasari



ketinggalan BYMAGZ edisi sebelumnya? scan barcode dibawah ini untuk membaca BYMAGZ edisi sebelumnya secara online.



Pada BYMAGZ edisi ke-3. Kami berusaha semaksimal kami untuk memberikan suatu inspirasi dan informasi mengenai beberapa ruang lingkup biologi, baik dari biodiversity, isu lingkungan, karya hingga prestasi. BYMAGZ kali ini lebih mengarah pada ranah konservasi yang mana mencerminkan UNNES sebagai universitas yang berwawasan nilai konservasi dengan mengusung tema “Berbagi Informasi Menuju Sadar Konservasi”. Dari tema tersebut diharapkan pembaca BYMAGZ sadar akan konservasi yang mana kita lihat masih banyak mahasiswa yang kurang peduli dengan alam dan semoga pembaca dapat memperoleh informasi yang bermanfaat. Sekiranya masih banyak kekurangan dan kesalahan baik dalam penulisan maupun penyusunan, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna BYMAGZ edisi selanjutnya yang lebih baik. Semoga majalah ini tidak hanya menjadi bacaan sekilas namun mampu menjadi media pembelajaran dan ladang pengetahuan serta inspirasi bagi mahasiswa Biologi maupun pembaca umum lainnya. Terimakasih Wassalamualaikum wr. wb.



bisa juga di unduh di: http://bit.ly/BYMAGZsemuaedisi



BYMAGZ 2 BIOLOGY MAGAZINE



.



Redaktur Artistik



3 BYMAGZ BIOLOGY MAGAZINE



daftar isi



7



Ekspedisi Jasmina



9



Biodiversity Kisah Pilu Harimau Sumatera



15



Artikel Populer Deklarasi Papua Barat Sebagai Provinsi Konservasi



19



Tokoh Dosen Dr. Margareta Rahayuningsih, S.Si, M.Si.



BYMAGZ 4 BIOLOGY MAGAZINE



SAMBUTAN



Assalamualaikum wr. wb. Para pembaca BYMAGZ edisi ke-3 yang berbahagia, marilah kita mengucap syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah berupa terbitnya majalah ini. Saat ini tepat dengan momentum akhir semester Gasal 2018/2019. Pada edisi ke-3, diangkat tema “ Berbagi Informasi menuju Sadar Konservasi”. Harapan kami, seluruh mahasiswa Jurusan Biologi dapat mempersiapkan diri lebih baik pada semester Genap 2018/2019. Menjadi mahasiswa yang dibanggakan jurusan Biologi yang mampu mewujudkan FMIPA yang REUBER (Religius, Unggul dan Bermakna) serta menjunjung tinggi dan menerapkan delapan Nilai Konservasi yaitu Inovatif, Kreatif, Peduli, Humanis, Inspiratif, Jujur, Adil dan Sportif. Majalah BYMAGZ hadir untuk memberikan warna pada Jurusan Biologi dan mengharumkan Jasmina sehingga memacu semangat tinggi mahasiswa untuk berprestasi maksimal. Terimakasih kepada Tim Redaksi atas kerja kerasnya yang telah bersungguhsungguh dalam penerbitan BYMAGZ edisi ke-3. Selamat dan sukses atas keberhasilan mahasiswa Jurusan Biologi FMIPA UNNES yang telah memberikan karya-karya terbaik. Wassalamu'alaikum Wr. Wb.



KETUA JURUSAN BIOLOGI Dra. Endah Peniati, M.Si. Semarang,



Desember 2018



Ketua Jurusan Biologi FMIPA Unnes



5 BYMAGZ BIOLOGY MAGAZINE



Assalamualaikum wr. wb. Salam sejahtera untuk kita semua Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya kita masih diberikan nikmat sehat dan nikmat iman. Shalawat serta salam tidak lupa senantiasa kita haturkan kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW, semoga kita menjadi umatnya yang mendapatkan syafaat beliau di Yaumul Akhir nanti. Amin. Saya mengucapkan selamat atas terbitnya majalah Bymagz yang pada tahun 2018 ini telah menginjak edisi ke-3. Terima kasih sebesar-besarnya saya ucapkan kepada segenap tim redaksi Bymagz edisi ke-3 yang telah berusaha dengan maksimal untuk menerbitkan majalah Bymagz ini. Terima kasih juga saya ucapkan kepada pihak-pihak yang telah terlibat dalam penerbitan Bymagz edisi ke-3 ini. Bymagz merupakan salah satu program kerja Himpunan Mahasiswa Biologi UNNES dengan penanggungjawabnya yaitu Information and Communication Department. Harapan kami majalah Bymagz ini dapat menjadi wadah kreativitas mahasiswa biologi, dapat menjadi sarana pembelajaran tentang jurnalistik, dan menjadi salah satu media untuk menyampaikan informasi tentang Jurusan Biologi pada umumnya. Kami menyadari bahwa Bymagz edisi ke-3 ini masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Maka dari itu besar harapan kami, para pembaca dapat memberikan kritik dan saran untuk kebaikan pada edisi selnajutnya. Terima kasih.



CHIEF OF HIMABIO 2018 Mumtaz Ammarul Haq



Semangat! Bersatu, Bersama, Bisa! Wassalamualaikum wr. wb.



BYMAGZ 6 BIOLOGY MAGAZINE



ekspedisi jasmina 2018 Mengungkap Keanekaragaman Gunung Ungaran Menjadi Langkah Nyata Konservasi untuk Bumi Pertiwi



Berangkat dari keinginan untuk berkegiatan eksplorasi keanekaragaman hayati bersama, mahasiswa biologi UNNES dari beragam angkatan 2013-2017 mengadakan acara Ekspedisi Jasmina yang bertujuan untuk mengungkap keanekaragaman ora dan fauna Gunung Ungaran. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 27-30 Juli 2018 di jalur pendakian Mawar-Promasan Gunung Ungaran. Dalam pelaksanaanya Ekspedisi Jasmina diikuti oleh 41 peserta yang dipandu oleh Muhammad Abdullah M.Si., S.Sc. selaku dosen biologi serta salah satu teknisi laboratorium Solichin S.Pd. Aves, Herpetofauna, Insect, Mamalia dan Plant (Anggrek, Ficus dan Pohon) merupakan pembagian taksa



7 BYMAGZ BIOLOGY MAGAZINE



dalam ekspedisi jasmina, masing-masing taksa memiliki tugas untuk mendata keanekaragaman di sepanjang jalur Mawar-Promasan. Adapun hasil dari kegiatan ini berupa data keanekaragaman, awetan spesimen dan beberapa dokumentasi jenis - jenis dari masing-masing taksa. Seluruh data ini dipresentasikan pada acara Seminar Nasional Biologi yang diadakan pada tanggal 24 November 2018. Menurut ketua ekspedisi jasmina 2018, Raka Aditya “Ekspedisi Jasmina memiliki prospek yang bagus untuk mengembangkan minat mahasiswa di bidang penelitian biodiversitas dengan aspek konservasi, selain itu kegiatan ini diharapkan mampu membantu teman – teman mahasiswa yang ”.



akan menyusun skripsi untuk bisa melakukan penelitian bersama .Kegiatan Ekspedisi Jasmina direncanakan secara berkelanjutan sampai ke-VIII guna meng-cover seluruh wilayah Gunung Ungaran sehingga didapatkan data keanekaragaman hayati seGunung Ungaran.



Adapun pihak – pihak yang ingin kami ucapkan terima kasih atas terlaksananya kegiatan ini yaitu Bapak Muhammad Abdullah selaku sponsor utama kegiatan, Ibu Talitha sebagai pendamping Himabio, Bapak Solichin sebagai senior, Firman Heru sebagai koordinator taksa, Ivan, Intan, Wawa, Naufal, Previ, Kenya, Anjar, dan kawan – kawan panitia Ekspedisi Jasmina. Tanpa kalian semua kegiatan ini tidak akan bisa terlaksana. Ekspedisi Jasmina “Mengungkap Keanekaragaman Hayati Gunung Ungaran sebagai Langkah Nyata Konservasi untuk Bumi Pertiwi!”



EKSPEDISI JASMINA



BYMAGZ 8 BIOLOGY MAGAZINE



BIODIVERSITY



H



arimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) merupakan harimau satusatunya yang dimiliki Indonesia dan hampir menyusul kepunahan dari kedua saudaranya yaitu Harimau Bali dan Harimau Jawa. W W F I n d o n e s i a menyatakan bahwa Harimau Bali pada dekade 30-an dan Harimau Jawa pada dekade 80an sudah punah. Tak ada yang tersisa dari keduanya akibat keganasan manusia, perburuan liar dan kerusakan habitat telah merenggut keduanya. Kini, anak cucu kita hanya mengenalnya melalui gambar. Lalu, akankah kita mewariskan gambar harimau sumatera pula untuk generasi mendatang?



Harimau Sumatra menjadi kekayaan alam Indonesia dan



9 BYMAGZ BIOLOGY MAGAZINE



memiliki keistimewaan yang beragam. Harimau Sumatera Memiliki selaput renang pada sela-sela jari sehingga dijuluki perenang handal, yang bertolak belakang dengan kucing peliharaan, mempunyai motif belakang yang berwarna orange dan hitam yang dijadikan sebagai kekuatannya untuk berkamuase, dan satu lagi dari keistimewaan lainnya adalah mempunyai motif yang dapat membedakan spesies satu dengan yang lainnya, sama halnya dengan pola sidik jari yang dimiliki manusia. Sejak 2008 silam spesies Harimau Sumatera ini sudah dimasukkan dalam daftar merah kelompok satwa kritis terancam punah (critically endangered) oleh The International Union for Conservation of Nature (IUCN). Jadi, perlu adanya kepedulian .



terhadap masa depan “Si Loreng Sumatera”. Kenapa kita perlu menjaga kelestariannya? Harimau Sumatera mempunyai peranan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Dimana predator buas ini menempati rantai makanan yang paling tinggi, menjadi konsumen puncak. Harimau membutuhkan habitat hidup yang tertutup hutan yang luas sebagai tempat untuk berteduh dari terik matahari dan hujan, membutuhkan air yang cukup u n t u k m i n u m , d a n membutuhkan pakan yang cukup untuk kelangsungan hidupnya. Namun sekarang banyak pembukaan lahan pertanian dan proyek komersial yang membuat lahan hutan dan lembah menjadi sempit. Akibatnya Harimau mencari



Harimau Terakhir Indonesia



tempat dekat dengan pemukiman manusia yang pada akhirnya akan terbunuh oleh tangan manusia.



jerat babi di wilayah Perbatasan Ds. Muara Lembu dan Pangkalan Indarung, Kec. Singingi. Ironisnya, pada saat dilakukan



Siapa yang akan d i s a l a h k a n ? Harimau ataukah manusia? Pada umumnya, setiap hewan memiliki naluri untuk bertahan hidup. Mereka akan mencari makan apabia persediaan di habitat habis, akan mencari tempat tinggal kalau mereka di gusur. Perusakan habitat oleh manusia sehingga mereka turun ke pemukiman untuk bertahan hidup, apakah pantas jika manusia menyalahkan hewan yang hanya punya naluri itu? Hasil temuan yang mengejutkan oleh tim Rescue Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Riau pada Rabu (26/9/2018), satu individu Harimau Sumatera berjenis kelamin betina tewas akibat



nekropsi oleh tim dokter dari BKSDA Riau dan Yayasan Arsari Djojohadikusumo dan WWFIndonesia Program Sumatera Tengah menemukan dua janin Harimau Sumatera yang siap lahir. Dua janin tersebut masingmasing berjenis kelamin jantan dan betina. Hal ini menjadi pukulan besar bagi dunia konservasi dimana ada



kematian 3 ekor Harimau sekaligus. K e l a l a i a n d a n keserakahan manusia telah merenggut masa depan Harimau Sumatera yang menjadi harimau terakhir Indonesia. Perlu adanya kerjasama antara pemerintah dan masyarakat dalam menangani masalah ini. Ketegasan dan komitmen sangat dibutuhkan dari berbagai pihak yang p e d u l i a t a s kelangsungan hidup Si Loreng Sumatera ini. Perlu tindakan yang nyata dan berkelanjutan untuk melestarikan Si Loreng Sumatera ini. Hal yang paling kecil dalam upaya pelestarian harimau mungkin bisa dilakukan oleh diri sendiri dengan tidak memburu Harimau Sumatera ini secara ilegal. “Mari lindungi harimau kita, demi kelestarian fauna Indonesia.”



BYMAGZ 10 BIOLOGY MAGAZINE



BPH-BIO



Kampanye Dialogis Calon Chief of Himabio 2019



pemira Pemira atau kepanjangan dari pemilihan umum raya merupakan pesta demokrasi yang diadakan ditingkat kampus, yang menjadi miniatur pesta demokrasi bangsa. Pemira diselenggarakan oleh dewan perwakilan mahasiswa. Arti pemira bagi sebagaian mahasiswa tidaklah asing lagi, karena kegiatan ini dilaksanakan rutin pada tiap tahun, namun berbeda halnya dengan mahasiswa baru yang masih asing dalam hal ini. Pemira adalah salah satu ajang pemilihan perangkat lembaga kemahasiswaan. Pemilihan tersebut tidak hanya berlangsung di lingkup universitas saja, namun juga sampai kelingkup jurusan. pemilihan perangkat lembaga kemahaisswa ditingkat kampus yaitu terdiri atas presiden mahasiswa dan wakil presiden mahasiswa, gubernur FMIPA, Chief of Himabio dan tentunya dengan segenap jajaran dewan perwakilan mahasiswa.



11 BYMAGZ BIOLOGY MAGAZINE



“demokrasi tanpa batas untuk biologi yang berintegritas”



Pemira merupakan sarana yang baik untuk belajar m e n g e n a l s i s t e m ketatanegaraan negara kita. Mahasiswa selaku agent of change dituntut untuk belajar dan mengaplikasikan pengetahuan yang didapatnya untuk membawa manfaat besar bagi seluruh bangsa dan Negara Indonesia. Tentunya untuk menjadi aspirator, mahasiswa harus memahami dengan baik sistem ketatanegaran yang dianutnya dan sistem demokrasi yang dianutnya. Kesibukkan menjelang pemira tidak hanya terjadi di dalam tubuh organisasi saja, namun ditengah kesibukkan tersebut dibentuknya Komisi Pemilihan Umum (KPU) ditingkat universitas, fakultas sampai jurusan. Dengan adanya KPU akan tersusun mekanisme pemira, tak hanya itu, KPU akan diawasi oleh badan pengawas pemilu (Banwaslu). Sistem pemira akan diselenggarakan seperti pemilu presiden RI.



“Pemira merupakan pesta demokrasi yang diadakan ditingkat kampus, yang menjadi miniatur pesta demokrasi bangsa.”



KELOMPOK STUDI



S



ehat dengan produk fermentasi belum sepenuhnya dipahami oleh masyarakat luas sehingga perlunya penerapan dan sosialisasi. Mahasiswa biologi yang memiliki minat dan bakat dibidang fermentasi bersatu membangun komunitas bernama Genuine Fermentation Club (GFC) dengan pendamping Koordinator KBK Bioteknologi Dr. Siti Harnina Bintari, S.Si., M.S. Komunitas ini mendapat dukungan dari ketua jurusan biologi Dra. Endah Peniati, M.Si. bahwa GFC dapat menjadi tempat mahasiswa belajar dibidang fermentasi dan entrepreneurship. Genuine Fermentation Club (GFC) merupakan organisasi yang bergerak dibidang mikrobiologi terapan tepatnya produk-produk fermentasi. GFC menjadi wadah baru untuk mahasiswa Biologi Universitas Negeri Semarang untuk menuangkan ide dan kreativitasnya dalam



mengembangkan ilmu di bidang fermentasi. GFC resmi di dirikan pada t a n g g a l 2 5 November 2017 bersamaan dengan acara Gebyar Wangi Jasmina (GWJ). Produk-produk yang biasa dihasilkan GFC selama ini yaitu tempe flavour, nuget tempe, yogurt, yakult dan produk non pangan seperti POC (Pupuk Organik Cair).



dilaksanakan di Laboratorium mikrobiologi di isi oleh dosen KBK Bioteknologi Dr. Siti Harnina Bintari, M.S. dimulai dari cara pembuatan hingga seluk beluk d a ri mi k roorga ni s m e y a ng berperan didalamnya.



GFC saat ini memiliki 5 departemen, diantara nya yaitu: 1. PH (Pengurus Harian) 2. Riset dan Produksi 3. Promosi dan Pemasaran 4. PSDM (Pengelolaan Sumber Daya Manusia) 5. Pengabdian Masyarakat



Setelah secara teori disampaikan, fungsionaris praktik langsung membuat tempe . Tempe hasil workshop tersebut dijual oleh mahasiswa di lingkungan kampus, tidak jarang juga dosen mengagumi hasil karya mahasiswa tersebut.



Salah satu kegiatan GFC yaitu pelatihan pembuatan produkproduk fermentasi dan menjualnya. Hal tersebut untuk melatih skill mahasiswa dalam produksi dan wirausaha.



Kemudian kegiatan selanjutnya adalah berjualan di CFD simpang 7 UNNES untuk sosialisasi dan mempromosikan hasil produksi fermentasi.



Kegiatan yang pertama adalah Pelatihan Tempe Higienis dan Inovasinya. Kegiatan ini dapat disebut sebagai workshop pelatihan tempe untuk fungsionaris GFC dimana p e l a t i h a n i n i



BYMAGZ 12 BIOLOGY MAGAZINE



photo gallery Leucopsar rothschildi



Photo by: Raka Aditya Pramunandya 4411413027



Lokasi: Taman Nasional Bali Barat



Cervus timorensis



Lokasi: Taman Nasional Baluran



13 BYMAGZ BIOLOGY MAGAZINE



Photo by: Raka Aditya Pramunandya 4411413027



TIPS KESEHATAN



T



ahukah kamu, kebanyakan minum air dapat membahayakan tubuh?



Selama ini kita mendengar anjuran untuk minum air setidaknya delapan gelas sehari. Namun, ada kabar baru bahwa aturan itu tidak berlaku untuk semua orang. Hal ini terungkap dari sebuah riset yang dilakukan oleh Michael Farrell dari Monash University Australia. Dalam riset pada tahun 2016 itu, peneliti menyebut takaran cukup dan tidaknya konsumsi air seseorang adalah sesederhana mendengarkan tubuh kita sendiri. Memang terdengar abstrak, namun peneliti punya argumen. Saat seseorang tidak butuh minum lagi, secara sik dia akan kesulitan untuk menelan. Jadi, mengetahui cukup tidaknya konsumsi air dapat d i l a k u k a n d e n g a n mendengarkan tenggorokan saja. Mekanisme praktis ini sekaligus memperkuat fakta bahwa kebutuhan air setiap orang berbeda. Dalam penelitiannya, Farrell meminta 20 peserta untuk menilai usaha yang dibutuhkan untuk minum air dalam dua kondisi yaitu setelah berolahraga saat mereka haus, dan kondisi saat mereka dibujuk untuk minum air berlebih.



Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa ada peningkatan tiga kali lipat usaha menelan setelah orangorang minum terlalu banyak air. Hal ini menandakan bahwa tubuh mengatur seberapa banyak air yang dikonsumsi s e h i n g g a m e m b u a t tenggorokan lebih sulit untuk meminumnya. Hal tersebut sesuai dengan anggapan Farrell bahwa reeks menelan menjadi terhambat setelah meminum cukup air. Maka dari itu orang harus membuat pilihan minum yang lebih baik. Meski begitu, bukan berarti minum delapan gelas sehari buruk bagi seseorang. Sebab, beberapa orang mungkin memerlukan lebih dari itu dan beberapa orang lain memerlukan lebih sedikit.



menjadi sangat rendah dan dapat menyebabkan kelesuan, mual, kejang, koma, dan bahkan kematian. Contoh kasus akibat hiponatremia yaitu dialami oleh atlet maraton yang direkomendasi untuk minum air dan meninggal karena meminum jauh melebihi kebutuhan. Jadi, hal yang penting untuk membuat tubuh terhidrasi adalah dengan mendengarkan tubuh anda. Sebagai catatan, kebutuhan cairan orang dewasa sehat rata-rata sebanyak 3-4 liter sehari. Angka tersebut bukan kebutuhan akan air minum, melainkan jumlah total cairan yang dibutuhkan oleh tubuh. Cairan-cairan itu selain berasal dari air minum, juga berasal dari makanan lain yang dikonsumsi, seperti buah dan sayur.



Lalu bagaiman jika orang terlalu banyak minum air? Orang yang terlalu b a n y a k m i n u m dapatmengalami keracunan air atau hiponatremia. Kondisi itu dapat menyebabkan tingkat natrium dalam aliran darah



BYMAGZ 14 BIOLOGY MAGAZINE



ARTIKEL POPULER



P



rovinsi Konservasi merupakan inisiatif Gubernur Papua Barat, Abraham O. Atururi yang dimaksudkan untuk melindungi dan mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan



15 BYMAGZ BIOLOGY MAGAZINE



sebagai modal dasar pembangunan untuk kesejahteraan masyarakat Papua Barat. Ini merupakan pertama kalinya di Indonesia bahkan di dunia. Hal ini dijadikan dasar untuk



pengembangan kebijakan pembangunan secara bijaksana dan berkelanjutan di Papua Barat. Pembentukan Pokja Provinsi Konservasi ini berdasarkan Surat Keputusan



Gubernur Papua Barat No. 522.5/123/6/2015 tentang Pembentukan Kelompok Kerja Provinsi Konservasi Papua Barat. Adapun anggota dari kelompok kerja ini terdiri dari Pemerintah Provinsi Papua barat, Majelis Rakyat Papua Barat, DPRD Provinsi Papua Barat, Universitas Negeri Papua, dan LSM (WWF Indonesia, Conservation International (CI), dan The Nature Conservacy (TNC)). Pada International Conference on Biodiversity, Ecotourism. and Creative Economy (ICBE) 2018 atau Konferensi Keanekaragaman Hayati, Ekowisata, dan Ekonomi Kreatif, digelar di Manokwari, Papua Barat, 7-10 Oktober 2018



memperkenalkan konsep dan inisiatif provinsi konservasi sebagai solusi cerdas pembangunan di tanah Papua, secara global. Konsep yang mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pelestarian keanekaragaman hayati, pemanfaatan jasa lingkungan, ekonomi kreatif, dan peningkatan partisipasi masyarakat. Perdasus merupakan landasan fundamental dalam menjaga ekosistem tanah Papua yang menyumbang 50 persen keanekaragaman hayati Indonesia dan juga sebagai landasan inisiatif kaji ulang Rencana Tata Ruang dan



Wilayah (RTRW) Papua Barat yang dilakukan tim Provinsi Papua Barat. Tujuannya, mengatur ulang proporsi kawasan lindung dan budidaya komposisinya 36 persen berbanding 64 persen. Visi Pembangunan Berkelanjutan Papua adalah kebahagiaan dan kualitas hidup seluruh rakyat Papua berada pada tingkat setinggi-tingginya secara adil dan merata. Kondisi alam Papua, di daratan, perairan dan udara tetap lestari. Penyatuan visi Papua dan Papua Barat ini merupakan hal yang diperlukan dalam mendukung pelestarian alam dan keanekaragaman hayati di Tanah Papua.



Ada 4 prinsip utama yang menjadi dasar dalam penyelenggaraan pembangunan di Papua Barat sebagai provinsi konservasi yang mencakup: Perlindungan lingkungan hidup demi menjamin keberlangsungan kehidupan masyarakat hukum adat Papua Barat dan kehidupan umat manusia pada umumnya, Perlindungan dan pengawetan keanekaragaman hayati demi menjamin keseimbangan ekologi dan keberlangsungan proses-proses kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya sebagai ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, Pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana dan berkelanjutan demi menjamin kualitas kehidupan generasi mendatang Pemulihan lingkungan hidup dan pengelolaan ekosistem penting yang telah terdegradasi.



BYMAGZ 16 BIOLOGY MAGAZINE



UNDERBOW



Workshop Kreasi Cempaka Bio Farm







Anda gemar berkebun?



B



agi sebagian orang, terutama mereka yang menggemari aktivitas menanam tanaman dan berkebun menjadi salah satu hobi yang menyenangkan. Kini telah



17 BYMAGZ BIOLOGY MAGAZINE



banyak berkembang metode penanaman yang beraneka ragam, meski teknik menanam dengan menggunakan media tanah masih menjadi primadonanya. Seperti halnya workshop dan pelatihan pembuatan mini garden dengan kreasi broken pot yang diadakan oleh Cempaka Bio Farm, salah satu Underbow Himpunan Mahasiswa Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang (27/10/2018). Workshop yang diikuti oleh 55 mahasiswa tersebut, dilaksanakan di lapangan depan UPT TIK UNNES. Dengan



tema “Semangat Berinovasi untuk Membangun Kreativitas Melalui Kreasi Taman”, salah satu progja CBF oleh Rini Anjarwati sebagai ketua bertujuan untuk membangun kreativitas mahasiswa yang berwawasan konservasi dalam mendesain taman mini dengan memanfaatkan limbah menjadi suatu kreasi yang memiliki nilai guna dan indah. Apa itu broken pot mini garden? Broken pot mini garden adalah taman kecil yang dibuat dengan memanfaatkan limbah pot yang sudah pecah dan



memadukan elemen-elemen kecil (tanaman dan hiasan) sehingga mempunyai nilai seni. Fungsi dari broken pot yaitu sebagai solusi indoor garden bagi ruangan yang sempit, recycle limbah pot, dan sebagai hiasan meja atau sudut ruangan sehingga dapat membuat ruangan lebih cantik dan artistik. Alat dan bahan yang dibutuhkan untuk membuat broken pot ini sangatlah mudah dan sederhana, hanya dengan memanfaatkan barang bekas yang ada disekitar Anda. Alat dan bahan utama yang dibutuhkan adalah pisau, gunting, dan lem. Sedangkan untuk bahan tambahan yaitu, pot utama, pecahan-pecahan pot, tanaman, media tanam (campuran tanah dan pupuk, sekam bakar, pakis,dll ), dan hiasan (batu alam, aksesoris kecil, dan lainnya). Selanjutnya, proses pembuatan mini garden sesuai dengan kreativitas masing-masing. Adapun prosedur utamanya sebagai berikut : pot utama diletakkan di



bawah, dan diisi dengan media tanam. Pecahan-pecahan pot disusun di pot utama sedemikian rupa sehingga ada gradasi ketinggian.



Buat kalian sahabat Jasmina yang suka berkebun tetapi tidak memiliki lahan yang luas, teknik penanaman mini garden atau kebun mini adalah solusinya. Mini garden yaitu taman kecil yang dibuat di dalam pot dengan memadukan elemen-elemen yang berukuran kecil namun tidak kehilangan unsur artistiknya. Kelebihan taman mini ini selain dapat dipindah-pindah, juga lebih mudah dalam perawatan (karena kecil dari segi kuantitas). Selain itu dapat dijadikan sebagai indoor garden dalam rumah kita. Namun ketelitian dan ketekunan tetap menjadi kunci utama keberhasilan taman ini. Orang yang tidak mampu bekerja dengan sesuatu yang



detail sulit dalam merawat. Terlebih lagi bahan yang digunakan dari limbah pot yang sudah pecah ataupun pot yang masih baru, etapi lebih baik dari limbah pot saja selain hemat, juga praktis. Tidak perlu memotong bagian-bagiannya lagi. Hanya dengan bermodal ide serta kreatitas maka broken pot mini garden akan terlihat cantik dan manis. Bagaimana cara membangun kreativitas serta apa yang dimaksud dengan kreativitas? Pertanyaan ini mungkin akan muncul saat melihat broken pot ini. Kreativitas! kreativitas adalah kemampuan seseorang mengembangkan ide-ide untuk memecahkan masalah bahkan menemukan atau menciptakan peluang baru dari ide-ide tersebut. Ada banyak cara yang dapat membangun kreativitas. Ide-ide kreatif dapat ditemukan dimanasaja. Dengan mengamati banyak hal yang menarik di sekeliling kita atau mengamati banyak hal yang berbeda, sering berimajinasi dan banyak merenung untuk membiarkan otak kita memikirkan berbagai hal dari berbagai perspektif yang berbeda. Semangat dan selamat berkreativitas!



BYMAGZ 18 BIOLOGY MAGAZINE



TOKOH DOSEN



D r . M a r g a r e t a Rahayuningsih, S.Si, M.Si, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Bu Eta adalah seorang dosen tetap Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang. Beliau adalah salah satu dosen biologi yang aktif dalam gerakan konservasi. Dosen lulusan Biologi Universitas Gadjah Mada ini mulai tertarik pada kegiatan konservasi sejak masih menjadi mahasiswa Biologi S1 di UGM. Selama menjadi mahasiswa, beliau aktif dalam beberapa organisasi pecinta alam di kampus. Tak hanya itu, ketertarikannya dengan bidang konservasi dimulai saat beliau ikut dalam kegiatan eksplorasi tari Indonesia yang diselenggarakan di Taman Mini Indonesia Indah (TMII).



19 BYMAGZ BIOLOGY MAGAZINE



Bu Eta telah mempelajari taritarian dari beberapa daerah yang mana tarian tersebut mengantarkan beliau untuk berpikir kritis tentang bagaimana suatu tarian (kesenian budaya) mampu mengadaptasi gerakan burung untuk dijadikan sebuah tari kreasi baru yang indah. “Budaya dan lingkungan itu saling berkaitan, karena di dalam budaya terdapat istilah kearifan lokal.”, tutur beliau saat dijumpai oleh tim reporter Biology Magazine Edisi 3 kala itu. Menurut beliau, Indonesia tidak hanya kaya akan budaya, namun juga kaya akan lingkungan. Beliau menuturkan bahwa awal mula beliau mengenal Burung Rangkong, adalah ketika beliau mempelajari tarian Kalimantan. Begitu juga ketika sedang mempelajari tari merak dari Jawa Barat, dan Tari Kijang dari Jawa Tengah yang pada akhirnya mengantarkan beliau untuk lebih tertarik di bidang konservasi, terutama konservasi burung. Ketertarikan ini tak berhenti sampai di sini saja, beliau melanjutkan ketertarikannya dengan mengikuti penelitian tentang penangkaran kepodang di Jawa Tengah dan konservasi ikan di Sungai Mahakam saat tengah menyelesaikan studi S2 Biologi di UGM. Tak hanya itu,



b e l i a u j u g a m a k i n m e m p e r d a l a m pengetahuannya tentang konservasi dengan melanjutkan studi S3 bidang Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekowisata di IPB. Dengan mengambil studi ini beliau bisa belajar tentang aplikasi biologi di bidang konservasi sumber daya. Keaktifannya di bidangjuga terbukti dengan terbitnya buku tentang Kenakeragaman Hayati Kampus Universitas Negeri Semarang seri Fauna yang merupakan hasil penelitian Bu Eta dengan para mahasiswa yang pernah mengeksplorasi kampus. Selain itu, Bu Eta juga merupakan seorang dosen penggangas berdirinya Pelatuk BSC, sebuah organisasi pecinta burung yang berada di bawah naungan Jurusan Biologi UNNES. D r . M a r g a r e t a berpendapat bahwa ada tiga prinsip paling penting dalam konservasi, yaitu : perlindungan, p e n g a w e t a n , d a n pemanfaatan secara lestari. Bagi beliau, kemanfaatan secara lestari itu memanfaatkan, m e n a n g k a r k a n , membudidayakan, lalu mengembalikannya ke alam lagi. “Memanfaatkan itu boleh, m e n y i l a n g k a n d a n memunculkan varietas yang baru itu boleh, tetapi jangan sampai lupa terhadap varietas aslinya.”, imbuh beliau.



PHOTO GALLERY



Neurothemis ramburii Lokasi: Belakang Gedung LP3 UNNES



RAKA ADITYA PRAMUDNANDYA



4411413027



BYMAGZ 20 BIOLOGY MAGAZINE



PESONA JASMINA



P



ramita Lulu Febriuna Putri atau yang biasa disapa Lulu lahir di Blora, 25 Februari 1997 yang mana sekarang tinggal di Jl. Candi Mas Raya No.3 Ngaliyan, Semarang. Lulu merupakan mahasiswa semester 7 Univesitas Negeri Semarang jurusan Biologi prodi Biologi. Di sela-sela kesibukannya menjadi seorang mahasiswa Biologi, Lulu juga melakukan banyak kegiatan modeling. Dia juga sudah banyak meraih gelar juara dalam dunia modeling seperti Duta MIPA UNNES, finalis terfavorit Duta UNNES, juara harapan 3 Denok Kenang Kota Semarang, dan sebagai Mbak Jawa Tengah. Awal mula ia biasa mendapatkan banyak sekali prestasi di bidang tersebut bukan berawal dari ketertarikannya dalam dunia model.



21 BYMAGZ BIOLOGY MAGAZINE



Hal ini berawal dari terpilihnya menjadi perwakilan Jurusan Biologi untuk Duta MIPA dan mendapatkan gelar sebagai Duta MIPA. Tidak hanya itu saja, di Duta UNNES ia banyak mendapatkan dukungan dari banyak temannya sehigga ia dapat menyabet gelar sebagai finalis terfavorit Duta UNNES. Dengan mengikuti usulan dari temannya untuk mengikuti audisi Denok Kenang Kota Semarang, akhirnya Ia juga bisa lolos menjadi juara harapan 3 Denok Kenang Kota Semarang. Sebenarnya, Ia tidak dapat mewakili kotanya untuk maju sebagai finalis Mas Mbak Jawa Tengah tetapi dengan adanya halangan maka Ia mampu menggantikan posisi untuk maju sebagai finalis Mas Mbak Jawa Tengah. Ia mengatakan bahwa tidak ada motivasi untuk mengikuti semua itu karena semuanya mengikuti alur seperti air. Dalam kehidupan sehari-harinya, ia berpenampilan biasa layaknya orang lain. Dikarenakan sudah terlanjur masuk ke dunia modeling, maka ia tidak bisa



melakukan hal tersebut setengah-setengah. Ia optimis bahwa ia harus bisa menempatkan diri, misalkan harus lebih feminim, berarti ia harus feminim padahal sebenarnya tidak. Walaupun tidak memiliki motivasi untuk masuk dan terjun ke dunia modeling, tetapi wanita yang memiliki hobi lari dan renang ini juga memiliki sosok yang menjadi inspirasi dalam dunia modeling yaitu Kidung Paramadita, salah satu finalis Miss Indonesia 2016 yang juga merupakan mahasiswi Universitas Negeri Semarang dan pemenang putri Indonesia 2015 Anindya Kusuma Putri.



Lulu juga mengatakan bahwa ia ditawari untuk mengikuti Miss Indonesia tetapi Ia masih belum sanggup untuk menerima tawaran itu karena ia tidak ingin asal mencoba untuk mengikuti kegiatan tersebut tetapi juga harus serius. Lulu juga mengatakan akan maju untuk menjadi finalis Miss Indonesia lagi bila masih ada kesempatan. “ Pokoknya doain ya,” imbuhnya. Lulu juga mengatakan dengan megikuti ajang seperti ini juga bisa mengasah kemampuan public speaking dengan banyak orang. Tentu kegiatan yang ia lakukan ini tidak luput dari



dukungan orang tua. Asalkan itu merupakan kegiatan positif dan tidak mengarah ke negatif orang tuanya selalu mendukung, namun ia harus bisa menjaga diri dan kesehatannya. Ia menuturkan bahwa selama ia menjadi Duta UNNES sangat menyayangkan tidak adanya program kerja yang mengarah ke konservasi. Namun, pada saat “Dimanapun kalian, kalian menjadi Denok Kenang banyak harus bisa menempatkan diri kegiatan yang mengarah ke kita. Ambisi itu penting tapi kegiatan konservasi yaitu jangan terlalu berambisi karena konservasi budaya dengan salah ambisi dapat menjatuhkan satu program kerjanya yaitu dirimu sendiri. Jangan terlalu mengenalkan batik semarangan berharap pada apapun apabila dan cara membatik ke remaja. apa yang kita inginkan tidak Untuk Mas Mbak Semarang ia tercapai, maka tidak akan menuturkan bahwa kegiatan menyesalinya. Apapun yang konservasi juga kurang sudah diberikan Tuhan maka dikarenakan jika sudah melalui terimalah itu mana bila ada grand final, maka finalis tersebut rezeki diakhirnya.”, dari Lulu akan kembali ke daerahnya untuk kita semua. masing-masing dan akan memperkenalkan budaya daerahnya masing-masing. Lulu juga Selain itu pada tahun 2018, salah satu mahasiswi mengatakan Jurusan Biologi yaitu F. Ayuningtyas Wahyu jika ingin Paramitha Angkatan mengikuti 2017 telah menjadi ajang-ajang perwakilan dalam seperti ini lebih ajang Duta UNNES baik menjadi 2018. diri sendiri Dengan paras nya dikarenakan yang menawan, dan banyak orang yang megikuti public speaking yang ajang tersebut baik,ia mendapatkan yang tidak bisa gelar Juara II Puteri menjadi dirinya Duta Fakultas MIPA s e n d i r i UNNES 2018. s e h i n g g a Kemudian ia maju d a p a t ke babak selanjutnya menghancurka di tingkat Universitas n citra dari dan mendapatkan orang tersebut. gelar Juara terfavorit “ A t t i t u d e i t u Duta UNNES 2018. Hal ini merupakan pencapaian y a n g l e b i h yang sangat baik untuk Fakultas Matematika dan penting,” Ilmu Pengetahuan Alam khususnya Jurusan Biologi imbuhnya. itu sendiri. Karena kesuksesan tidak akan dicapai apabila kita tidak berani beranjak dari zona nyaman kita. Tetap semangat, dan salam Jasmina!



BYMAGZ 22 BIOLOGY MAGAZINE



S



alah satu dosen di Jurusan Biologi yang berkecimpung dan melakukan penelitian mengenai kultur jaringan adalah Prof. Dr. Enni Suwarsi Rahayu, M.Si. Beliau merupakan dosen dan sekaligus sebagai pendiri Unit Usaha Sasana Kultura di Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Semarang. Penelitian beliau berawal dari penelitian nya yang dahulu saat mengambil studi doctor di perguruan tinggi IPB (Institut Pertanian Bogor) pada tahun 2002. Beliau mengambil konsentrasi di bidang pemuliaan tanaman. Salah satu teknik pemuliaan tanaman dapat dilakukan melalui teknik kultur jaringan. Kultur jaringan bisa dimanfaatkan untuk perbanyakan dan juga untuk konservasi. Tanaman pertama yang dikulturkan oleh beliau adalah t a n a m a n k a c a n g tanah.Tanaman ini merupakan tanaman yang mudah sekali



23 BYMAGZ BIOLOGY MAGAZINE



dikecambahkan dan tidak perlu dikulturkan, tetapi kultur yang ditujukan pada kacang tanah adalah untuk pemuliaan dan perbaikan sifat seperti meningkatkan ketahanan kacang tanah terhadap cekaman kekeringan. Jadi diharapkan dari penelitian tersebut didapatkan hasil berupa kultifar yang tahan terhadap kekeringan dan dapat tumbuh dengan optimal. Kemudian tanaman yang dikulturkan selanjutnya adalah Carica Dieng yang merupakan tanaman khas yang hanya berada di daerah Dieng, Wonosobo saja. Hal ini berarti ketika di suatu daerah terjadi peristiwa seperti bencana alam yang mungkin bisa menyebabkan tanaman tertentu punah, maka dengan adanya saving kultur tanaman di laboratorium kepunahan itu bisa dicegah. Hal inilah yang merupakan makna dari kultur jaringan untuk konservasi. Jadi berbeda dengan fungsi kultur untuk perbanyakan. Lalu kendala utama dari penelitian kultur jaringan adalah kontaminasi. Tumbuhnya mikroorganisme pengganggu seperti mikroorganisme jamur dan bakteri di bagian tanaman



memang sulit dicegah dan akhirnya berdampak pada pertumbuhan tanaman yang terhambat. Kendala yang kedua adalah prosedur atau protocol kultur jaringan untuk setiap spesies itu berbeda-beda, sehingga prosedur untuk spesies A tidak bisa diterapkan pada tanaman spesies B. Jadi perlu dilakukan penelitian lagi dari awal untuk setiap spesiesnya. Mengenal Sasana Kultura yuk Sasana Kultura pertama kali didirikan oleh Ibu Enni Suwarsi di jurusan biologi. Awal mula berdirinya usaha ini dimulai dari kecintaan beliau mengenai kultur jaringan. Kultur jaringan sering disebut dengan bioteknologi yang mahal dan sulit sehingga banyakmahasiswa yang menghindari penelitian mengenai kultur jaringan. Dari sinilah beliau ingin memperkenalkan lebih luas lagi bahwa kultur jaringan itu tidak selamanya sulit tapi bisa disederhanakan dan dicari alat alternatifnya. Kemudian beliau berfikir bahwa hal ini juga memiliki peluang untuk dijadikan suatu unit usaha bagi guru, mahasiswa, maupun masyarakat luar. Beliau berkeinginan agar mahasiswa itu



PENGETAHUAN



juga harus memiliki jiwa untuk berwirausaha, bukan hanya belajar sains saja. Usaha yang dilakukan untuk memasarkan produk dari Sasana Kultura bisa melalui pemasaran ke sekolah-sekolah, kemudian melalui pameran, dan juga mencoba untuk diliput misalnya TVR ataupun koran cetak sehingga lebih meluas lagi penyebaran informasinya. Kalau kendala untuk wirausahanya yaitu belum banyaknya orang mengenal kultur jaringan. Jadi sekarang ini tim sasana kultura masih dalam proses pencarian pasar/massa. Produk Produk dari hasil kultur jaringan biasanya terbandrol cukup mahal, untuk bisa memasarkannya berarti kita harus mencari target yang sekiranya paham mengenai kultur jaringan seperti pengusaha tanaman hias. Dalam satu kemasan bibit yang berharga Rp45.000 sudah dilengkapi dengan media tanamn maupun petunjuk penggunanan. About research Pada tahun ini Ibu Enni juga sedang melakukan penelitian bersama mahasiswa



mengenai buah Mangga Wirasangka. Hal ini juga berawal dari tujuan untuk konservasi karena selain kultur jaringan beliau juga meneliti mengenai etnobotani yaitu ilmu yang menggali pengetahuan masyarakat mengenai suatu tanaman tertentu yang bernilai, langka dan mempunyai potensi serta manfaat yang besar.



Seperti penelitian beliau di tahun 2016 yaitu mengenai etnobotani dari 35 kota kabupaten se-Jawa tengah. Misalnya, semarang memiliki tanaman khas seperti asam, kemudian tanaman kawis dari Rembang, tanaman kapuk randu dari Pati, dan tanaman Kendal dari Kendal. Karena dari hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap kabupaten mempunyai tanaman khas daerah masing-masing tetapi jumlah populasinya rendah. Hal ini membuat beliau ingin mengkulturkan tanaman tersebut, salah satunya adalah



mangga wirasangka. Karena mangga ini merupakan varietas yang populasinya rendah dan sedikit warga yang m e n a n a m . W a r g a menganggap bahwa mangga ini sama dengan mangga lainnya , maka dari itu mereka tidak banyak yang menanam. Padahal mangga ini memiliki beberapa keunggulan seperti rasanya yang lebih manis dan teksturnya yang lebih lembut jadi beliau ingin mengajak warga sekitar untuk mengkonservasi tanaman tersebut, namun sebelumnya ingin beliau kulturkan terlebih dahulu. Harapan beliau untuk penelitian ini yaitu semoga nantinya bisa memberikan masukkan kebijakan pada pemerintah daerah. Dalam hal ini yaitu untuk Dinas Pertanian dan Dinas Perhubungan setempat untuk melakukan usaha konservasi tanaman sekaligus bisa mempromosikan mengenai tanaman identitasnya a g a r s e m u a b i s a dikembangbiakkan dan tetap lestari.



BYMAGZ 24 BIOLOGY MAGAZINE



UNDERBOW



Source : wikipedia.org



S



obat Jasmina pernahkah kalian melihat katak yang berukuran sangat kecil?



Jika kalian ingin melihatnya, kalian bisa berkunjung ke Hutan Gunung Ungaran. Kalian tahu tidak di Gunung Ungaran terdapat Katak Pohon Ungaran (Philautus jacobsoni), Katak ini hanya ditemukan di Gunung Ungaran, akan tetapi sekarang kalian tidak dapat melihatnya lagi karena katak tersebut dinyatakan hampir punah. Hilangnya hutan alami di Gunung Ungaran menyebabkan hampir tidak ada sisa-sisa habitat untuk ia tinggali, sungguh menyedihkan bukan? Tetapi tenang saja masih ada jenis



katak yang berukuran kecil yang masih bisa kalian lihat, Katak Pohon Emas (Philautus aurifasciatus) namannya. Kedua spesies tersebut masuk ke dalam genus Philautus. Nah ciri khas dari genus tersebut ialah berukuran kecil, umumnya tidak lebih dari 30 mm dan jenis ini tidak memiliki gigi voremin (Iskandar, 1998). Oh iya, jenis ini juga memiliki variasi morfologi yang beragam sehingga sangat sulit untuk diidentikasi.



25 BYMAGZ BIOLOGY MAGAZINE



Source : wikipedia.org



lur. Biasanya telur-telur tersebut akan diletakkan di air yang menggenang dalam lubang pohon atau lekukan batang (Iskandar, 1998). Perlu kalian ketahui mungkin saat ini Katak Pohon Emas (Philautus aurifasciatus) masih sangat mudah kita jumpai di Gunung Ungaran, akan tetapi apabila habitat mereka kita usik atau kita rusak mungkin kejadian hilangnya spesies tersebut akan terjadi. Seperti hilangnya Katak Pohon Ungaran (Philautus jacobsoni ) dari Gunung Ungaran yang sampai saat ini masih menjadi misteri yang belum terpecahkan.



Oleh sebab itu, mulailah peka terhadap lingkungan disekitar kita dari hal sekecil apapun dan jagalah tempat tinggal mereka, seperti kita menjaga rumah kita sendiri. Tanpa mereka kita tidak dapat menghirup oksigen dengan bebas karena mereka memiliki fungsi yang spesik di alam. Mulailah dari diri kita sendiri, kalau bukan kita siapa lagi yang akan menjaga dan merawat mereka.



GC GREEN COMMUNITY BYMAGZ 26 BIOLOGY MAGAZINE



PUISI



Teronggok bisu disudut jemari Saksikan kenistaan di bumi pertiwi Tatkala ketulusan tak lagi terjamah Manusia menjelma bak suram hati suram arah Amboi... Hanya karena kemarukan yang melulu Yang memengaruhi setiap sembilu Dunia kelabu ditemani polusi yang tak kunjung merdu Dengar! Kau dengar itu? Bahtera samudera tak lagi bisu Angin menyalak, tanah mendesis Seakan melapor, bahwa dunia sedang tak baik Kami ringkih, menyaksikan tamparan buana Sahut menyahut sampai kalut Bumi bergoyang, langit mengguntur, semesta meraung Sepotret porakporanda yang tak cukup buat mereka ternganga Pun dengan rasa iba yang tak pernah ada Hanya keangkuhan dan hajat durjana yang terjaga Tak acuh dengan raungan azamat jagat raya 27 BYMAGZ BIOLOGY MAGAZINE



Hidup punya banyak warna. Tapi bukankan dengan warna yang tak beragam pun masih bisa dinikmati. Karena dengan menikmati hidup ini bisa menjadi salah satu cara menemukan jalan menuju kebahagiaan. “Everyone have their different way”



IILUSTRASI



BYMAGZ 28



BIOLOGY MAGAZINE



ARTIKEL POPULER



M



ungkin sudah menjadi rahasia publik, bahwa manusia memiliki andil besar dalam kehidupan dunia. Maka disadari atau tidak, sebagian kerusakan dan dampak buruk yang diterima makhluk hidup lain disebabkan oleh manusia pula.



Karena Mayapada



Berdasarkan berita yang telah dimuat oleh National Geographic Indonesia, berikut tiga masalah yang kemungkinan besar akibat ulah manusia : 1.Perilaku Manusia dan Dampak Plastik yang Menewaskan Hewan Laut Ketua Badan Promosi Wakatobi, bersama dengan WWF dan Akademi Komunitas Perikanan dan Kelautan (AKKP) Wakatobi menemukan Paus Sperma (P. Macrocephalus) yang sudah menjadi bangkai di perairan Desa Kapota, Kecamatan Wangi Selatan, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Saat melakukan pemeriksaan terhadap organ dalam paus tersebut, berbagai sampah ditemukan. Secara total, berat basah sampah yang dimakan hewan malang tersebut berjumlah 5,9 kilogram. Jauh sebelum ditemukannya plastik pada tubuh Paus Sperma di Wakatobi ini, banyak hewan laut yang tanpa sengaja terjerat atau mengonsumsi jenis sampah



29 BYMAGZ BIOLOGY MAGAZINE



tirto.co.id



yang sulit terurai tersebut. Mulai dari lobster, ikan pari, lumbalumba, ubur-ubur, bayi anjing laut, paus dan lainnya. 2.Kotoran Telinga Paus Buktikan Bahwa Manusia Sebabkan Stres pada Paus .Dalam laporan yang terbit dalam jurnal Nature Communications para peneliti mempelajari kotoran telinga pada Paus Bungkuk dan Paus Biru yang hidup di Samudera Atlantik antara tahun 1870 hingga 2016. Kotoran telinga pada paus berasal dari earplug laminae, lapisan pertumbuhan yang ditemukan pada kotoran telinga paus. Dengan mempelajari lapisan tersebut, para ahli bisa memeriksa kadar .



s



kortisol atau hormon yang merespons stres pada paus. P e n e l i t i k e m u d i a n memasangkannya dengan berbagai momen terpenting dalam sejarah. Kortisol meningkat pesat pada tahun 1960-an, saat penangkapan paus mencapai puncaknya, yakni sekitar 150.000 ekor. Selain itu, tingkat stress yang tinggi juga ditemukan atau meningkat saat perburuan paus meningkat pada tahun 1920-an hingga 1930-an. Selain penangkapan paus, meningkatnya kortisol pada paus juga disebabkan oleh Perang Dunia II. Tingkat kortisol paus mencapai titik terendah pada pertengahan tahun 1970-an, yakni pada saat kegiatan penangkapan paus mengalami penurunan. Namun, penurunan tingkat stres pada p a u s t i d a k d a p a t dipertahankan. Kadar kortisol justru semakin meningkat. Para ahli kemudian memperkirakan bahwa hal tersebut disebabkan oleh manusia melalui peningkatan suhu pada permukaan laut.



3. Anjing Laut Terkontaminasi Mikroplastik, Diduga Melalui Rantai Makanan



P a r a i l m u w a n menemukan mikroplastik berukuran 1 milimeter dalam



kotoran anjing laut di Pulau Guafo. Menurut Cristóbal Galbán-Malagón, Profesor ekologi dan keanekaragaman hayati Universitas Andrés Bello di Chili, penemuan tersebut menjadi tanda mengenai pencemaran plastik yang menyeramkan. Karena dengan ukuran seperti itu, sampah plastik hampir mustahil untuk dapat dilihat secara kasat mata. Pada bulan Desember 2015 hingga Maret 2016, peneliti melakukan penelitian pada 51 kotoran anjing laut di Pulau Guafo. Berdasarkan sampel tersebut, peneliti menemukan bahwa 67 persen di antaranya telah mengandung serat mikroplastik yang secara keseluruhan berjumlah antara 3 hingga 13 serat plastik per gram. Galbán-Malagón mengatakan bahwa serat plastik tersebut dapat berasal dari beberapa sumber, seperti jaring ikan yang terbuat dari tali polimer, kantong plastik, dan pembungkus permen yang sering ditemukan dalam sistem pencernaan burung dan hewan laut lainnya. Dalam penelitian yang dipublikasikan Jurnal Scientic Reports pada tahun 2016, invertebrata seperti teripang dan kerang menghadapi kesulitan dalam bereproduksi ketika terdapat mikroplastik yang bersarang di dalam tubuh mereka.



BYMAGZ 30 BIOLOGY MAGAZINE



UNDERBOW



A



l-Quran diwahyukan k e p a d a N a b i Muhammad SAW sebagai petunjuk bagi umat manusia yang tidak diragukan lagi kebenarannya. Berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi mutakhir banyak menemukan fenomena-fenomena alam yang sesungguhnya telah disebutkan dalam Al-Qur'an berabad-abad sebelumnya di mana saat itu belum ada teknologi secanggih masa kini. Hingga banyak ilmuwan yang masuk Islam karena penemuannya sendiri yang membuktikan kebenaran Al-Quran. Muslimah mengatakan dari sekian banyak fenomenafenomena alam tersebut, diantaranya ada yang berkaitan dengan biologi yang kemudian kami rangkum sebagian kecilnya dalam lima fakta biologi dalam Al-Quran berikut ini :



31 BYMAGZ BIOLOGY MAGAZINE



1.Fakta Tentang Penciptaan Manusia Dalam Tiga Tahap



menyerupai manusia dengan wajah, kedua tangan dan kakinya. 2. Fakta Tentang Jenis Kelamin Bayi



Dalam Al-quran surat AzZumar ayat 6 dijelaskan, manusia diciptakan dalam tubuh ibunya dalam tiga tahapan. Tahaptahap itu, yang pertama adalah tahap Pre-embrionik, zigot tumbuh membesar melalui pembelahan sel kemudian menjadi segumpalan sel yang membenamkan diri pada dinding rahim. Kedua, tahap Embrionik yang berlangsung lima setengah minggu. Bayi pada tahap ini disebut “embrio”. Organ dan sistem tubuh bayi juga mulai terbentuk. Ketiga, tahap fetus yang dimulai sejak kehamilan bulan 8 hingga lahir. Pada tahap ini bayi telah



Pengetahuan sebelumnya diyakini bahwa kelamin bayi ditentukan oleh sel telur dari ibu. Namun, hasil penemuan ilmu genetika abad 20 menjelaskan bahwa jenis kelamin seorang bayi ditentukan oleh sel sperma dari ayah. Dalam air mani pria terdapat kromosom x yang berisi sifat-sifat kewanitaan dan kromosom y berisi sifat kelakilakian. Sedangkan dalam sel telur wanita hanya mengandung



kromosom x yang mengandung sifat-sifat kewanitaan. Jenis kelamin seorang bayi tergantung pada sperma yang membuahi, apakah mengandung kromosom x atau y. Al-Quran telah menjelaskan fakta itu dalam surat An Najm ayat 45-46 “Dialah yang menciptakan berpasangpasangan pria dan wanita, dari air mani, apabila dipancarkan.” 3. Fakta tentang Keunikan Sidik Jari Manusia



Setiap manusia memiliki ciri sidik jari yang unik dan berbeda antara satu orang dengan lainnya. Keunikan sidik jari baru ditemukan pada abad 19. Sebelum penemuan itu, sidik jari hanya dianggap sebagai lengkungan biasa yang tidak memiliki arti. Al-Quran surat Al-Qiyaamah ayat 3-4 menjelaskan tentang kekuasaan Allah untuk menyatukan kembali tulang belulang orang yang telah meninggal, bahkan Allah juga mampu menyusun kembali ujung-ujung jarinya dengan sempurna.



4. Fakta Tentang Fungsi Bagian Otak



“Ketahuilah, sungguh jika dia tidak berhenti (berbuat demikian) niscaya Kami tarik ubun-ubunnya, (yaitu) ubunubun orang yang mendustakan lagi durhaka.” (QS. Al Alaq:1516). Penelitian yang dilakukan di tahun-tahun belakangan mengungkapkan bahwa bagian prefrontal, yang bertugas mengatur fungsi-fungsi khusus otak, terletak pada bagian depan tulang tengkorak (ubunubun). Daerah cerebrum ini juga bertugas merencanakan, memberi dorongan, dan memulai perilaku baik dan buruk, dan bertanggung jawab atas perkataan benar dan dusta. 5. Fakta Tentang ASI



Air susu ibu adalah suatu campuran ciptaan Allah yang luar biasa dan tak tertandingi sebagai sumber makanan terbaik bagi bayi yang baru lahir, dan sebagai zat yang meningkatkan kekebalan tubuhnya terhadap penyakit. Salah satu fakta yang ditemukan ilmu pengetahuan tentang air susu ibu adalah bahwa menyusui bayi selama dua tahun setelah kelahiran sungguh amat bermanfaat. (Rex D. Russell, Design in Infant Nutrition). Allah SWT memberitahu kita informasi penting ini sekitar 14 abad yang lalu, dalam ayat-Nya “…menyapihnya dalam dua tahun…”. Demikian lima fakta biologi dalam Al-Quran. Semoga dapat menambah kebanggaan kita terhadap biologi dan menambahkan keimanan kita pada Sang Pencipta.



Source : Pic --> id.kisspng.com www.google.com



BYMAGZ 32 BIOLOGY MAGAZINE



PPL Antar Bangsa merupakan program Praktik Pengalaman Lapangan di Luar Negeri yang dilaksanakan selama 55 hari. Pada tahun ini UNNES membuka kesempatan di berbagai negara seperti di Perancis, Belgia, Korea Selatan, Malaysia, Singapura, Kamboja, India, Nepal, Filipina, Thailand, Taiwan dan Vietnam. Mahasiswa Biologi UNNES sendiri berjumlah 5 orang yang mengikuti PPL antar bangsa. Mereka adalah Jundi Awaludin, Meidina Rahmawati, Putri Dyah Astari, Carolina Sari, d a n L u k m a n h a k i m Jundi, mahasiswa Biologi y a n g P P L d i N e p a l mengungkapkan bahwa lingkungan TK, SD, SMP dan SMA di Nepal dijadikan satu baik dari sekolah swasta maupun negeri. Ia diberi kesempatan untuk mengajar di FASTABES Secunder .



33 BYMAGZ BIOLOGY MAGAZINE



School Nepal. Pembelajaran biologi yang diterapkan di Nepal tidak ada kegiatan praktikum melainkan kunjungan-kunjungan seperti kunjungan ke kebun binatang, dll. Menurutnya hal yang paling berkesan saat mengajar disana adalah siswanya susah diatur. Pada saat p em b el a j a ra n b erl a ngs ung siswa cenderung ramai, akan tetapi keinginan belajar dan rasa ingin tahu yang dimiliki siswa sangatlah tinggi. Pemahaman siswa tergantung pada pembawaan guru dalam mengajar. Sikap yang hangat dari pihak sekolah di Nepal memberikannya pengalaman istimewa yang tak terlupakan. Beralih ke Negara Malaysia, ada saudara kita Meidina yang melaksanakan PPL antar bangsa yang



mengajar di SABK Al Madrasah Al Khairiyah Al Islamiyah. Menurutnya metode pembelajaran di Malaysia sudah cukup baik, dimana sekolahnya sudah menerapkan pembelajaran abad ke 21. Siswa menjadi pusat pembelajaran dan guru menjadi fasilitator atau yang biasa disebut Student Centered Learning. T e t a p i m e t o d e pembelajaran yang diterapkan lebih variatif di Indonesia, dimana di Indonesia ada model pembelajaran seperti Project Based Learning dan Problem Based Learning. Sedangkan di Malaysia lebih menerapkan model pembelajaran seperti ceramah,diskusi,dan presentasi. Namun dengan model pembelajaran seperti itu para guru sudah mengusahakan agar



PPL ANTARBANGSA



siswa lebih bisa berpikir kritis dan bisa mengembangkan lebih luas materi yang disampaikan oleh guru. Pengalaman yang berkesan baginya adalah sikap para siswa dan pihak sekolah yang ramah dan antusias ketika kedatangan dirinya yang menjalankan PPL. Komunikasi dan kedekatan yang kuat antara siswa dan guru menjadi keunikan yang selalu terkenang olehnya. Setelah dari Malaysia, kita melangkah ke Taiwan. Salah satu mahasiswa yang PPL di Taiwan adalah Carolina. Ia mengungkapkan bahwa model pembelajaran yang diterapkan di Taiwan adalah Teacher Centered Learning berbeda dengan Indonesia yang pada kurikulum 2013 ini lebih menekankan pada m o d e l pembelajaran Student Centered L e a r n i n g . Walaupun di Taiwan masih menerapkan Teacher Centered Learning siswa disana sudah berpartisipasi aktif, bahkan guru sampai membatasi pertanyaan.



Menurut Carol siswa di Taiwan pintar-pintar, menurutnya hal itu dikarenakan oleh: 1. Rasa ingin tahu siswa yang besar 2. Rajin belajar, siswa Taiwan hampir satu hari belajar. Dimana sepulang sekolah mereka melanjutkan belajar di Bimbingan Belajar setiap hari 3. Drill soal, guru memberikan soal hampir setiap hari dan akan dibahas di pertemuan selanjutnya



Alasan Carolina memilih Taiwan adalah ingin belajar dan memupuk etos kerja untuk persiapan bagaimana kehidupan kedepannya. Carolina pun berpesan kepada sahabat Jasmina apabila ingin PPL antar bangsa maka harus membulatkan tekad dari awal. Adapun impact yang didapat yaitu mendapat sertikat internasional yang berguna untuk mendapatkan pekerjaan , belajar bertahan hidup di negara lain (How to Survive in this World).



BYMAGZ 34 BIOLOGY MAGAZINE



ISU LINGKUNGAN



S



ekarang ini banyak kaum perempuan maupun lakilaki menginginkan penampilan yang menarik. Tak jarang banyak dari mereka menggunakan kosmetik untuk mendapatkan hasil yang mereka inginkan. Produk-produk kosmetik menjadi barang yang sangat dibutuhkan sehingga banyak perusahaan berlombalomba menciptakan produk kecantikan yang bisa menarik konsumen. Tetapi, dalam menciptakan produk kosmetik tersebut mereka sering menggunakan bahan-bahan yang tanpa disadari bisa menghasilkan limbah yang berbahaya pada lingkungan. Limbah kosmetik dan rumah tangga menjadi sumber utama pencemaran air di wilayah pesisir karena sebagian dari limbah tersebut tidak diolah dengan baik, khususnya limbah berupa sampah plastik. Apa sebenarnya Microbeads itu ? Pada beberapa produk pembersih wajah dan lulur ditemukan banyak sekali microbeads yang digunakan



35 BYMAGZ BIOLOGY MAGAZINE



sebagai pembersih w a j a h k u s a m dengan cara meng-eksfoliasi sel kulit mati. Menurut Gabriella (2018) alasan mengapa perusahaan kosmetik menggunakan bahan microbeads ini karena selain h a r g a n y a m u r a h , pengadaannya dalam skala industri juga lebih mudah. Jadi, microbeads adalah butiranbutiran plastik berukuran kecil bahkan tak kasat mata karena sangat kecil.



Mengapa Microbeads begitu berbahaya bagi lingkungan khususnya perairan ? Microbeads ini sangat efektif digunakan untuk pengangkatan sel kulit mati pada tubuh karena ukuran dan strukturnya yang bisa mengangkat sel-sel mati dengan cepat. Namun, banyak yang tidak sadar bahwa microbeads ini terbuat dari plastik yang sulit terurai dan hancur. Meskipun hancur, microbeads masih tetap



google.com



berisiko untuk masuk ke dalam tubuh manusia dan menyebabkan berbagai penyakit. Bentuk dan ukuran microbeads yang kecil menyebabkan partikel ini dikenal dengan sebutan “Monster Mini” yang mana berpotensi dalam mengancam ekosistem laut. Pada tanggal 03 Januari 2016 Presiden AS saat itu, Barack Obama menyutujui larangan penggunaan microbeads pada semua produk kecantikan dan obat-obatan di seluruh Amerika. Ukuran microbeads yang terlalu kecil mengakibatkan tidak mampu tersaring oleh sistem saluran air, dan biasanya dengan cepat dibawa air sebagai limbah sehingga sampai di sungai, danau, bahkan laut. Partikel ini sering disangka makanan oleh hewanhewan air, dan menimbulkan masalah yang fatal karena bahan plastik sulit dicerna oleh tubuh mereka dan berujung pada kematian. Alasan tersebut mendorong kebijakan baru pelarangan penggunaan microbeads di AS, dimana per Juli 2017, tidak boleh ada lagi produk dengan kandungan butiran plastik yang diproduksi. Politisi di Inggris bahkan sudah mulai menyuarakan peraturan tersebut pada pemerintah demi menjaga lingkungan. Karena banyaknya produk yang menggunakan partikel plastik ini, untuk pertama kalinya copepoda (makhluk mungil yang memakan alga dilaut) telah difilmkan memakan bijibijian plastik saat mereka menyusui. Video dokumentasi ini menunjukkan partikel plastik ini ditarik ke arah makhluk itu dengan kakinya dan dimakan karena mengira itu adalah makanan. Biasanya copepoda memakan spesies alga tertentu



google.com



menggunakan reseptor kimia dan sentuhan untuk membedakan apa yang bisa mereka makan dan membuang apa yang bukan makanan. Bukti adanya partikel plastik di dalam tubuh copepoda dapat dilihat dengan adanya kandungan plastik yang terakumulasi di dalam tubuhnya. Hal tersebut membuktikan bahwa volume sampah plastik tidak diragukan lagi bahayanya terhadap satwa dalam ekosistem. Diperkirakan delapan juta ton plastik dibuang di lautan setiap tahunnya. Proporsi plastik tertinggi ditemukan di garam laut. Garam meja yang dijual di China pun telah ditemukan mengandung plastik.



Penggunaan bahan alternatif ini bisa mengurangi pencemaran lingkungan dan menghasilkan manfaat lain seperti vitamin bisa memberi nutrisi pada penggunanya. Bahan alternatif berupa eksfolian alami yang bisa dijadikan pengganti microbeads yang terdapat pada biji buah tanah. Pada akhirnya, manusia tidak bisa seenaknya menggunakan sumber daya alam sesuai keinginan mereka karena sejatinya bumi ini harus dijaga untuk diwariskan pada generasi yang akan datang.



google.com



Demi menjaga kelangsungan hidup ekosistem, seharusnya manusia dapat lebih bijak lagi dalam menggunakan plastik d a n m e n g h e n t i k a n pembuangan limbah plastik sembarangan terutama pada perairan. Bahkan dapat pula mengganti penggunaan bahan plastik dengan bahan alternatif berupa bahan alami yang bisa terurai.



BYMAGZ 36 BIOLOGY MAGAZINE



UNDERBOW



“ Prajurit Kecil Teman Burung dari Tinjomoyo “ K



ami sebut mereka prajurit kecil teman burung dari T i n j o m o y o . T a p i mereka bukan anak-anak kecil biasa yang membawa booklet teman burung di tangan kanan dengan seragam olahraga kebesaran mereka loh. Penasaran dengan prajurit kecil kami? Yuk kenalan dengan prajurit-prajurit kami dari Tinjomoyo. Sorak-sorak teriakan anakanak memenuhi pagi ini di Tinjomoyo, siapa lagi kalau bukan anak-anak Madrasah Ibtidaiyah Tinjomoyo yang selepas melakukan sholat Dhuha sebagai suatu pembelajaran yang sudah dididik sejak dini agar menjadi suatu kebiasaan kelak ketika mereka dewasa. Tidak hanya anak-anak Tinjomoyo yang sedang luar



37 BYMAGZ BIOLOGY MAGAZINE



biasa pada pagi hari ini tetapi juga dari guru-guru yang semangatnya juga tidak kalah saing dengan para prajurit kami.



Dengan teman KKN Tinjomoyo, kami mengadakan kegiatan pengamatan bersama dengan tema “Wisata Pendidikan Melalui Pengamatan Burung”. Tidak hanya melulu dengan bangku kayu dan papan tulis hitam, kami ingin membawa anak-anak ke dunia bebasnya untuk mengenal lebih jauh dengan alam sekitarnya. Melalui kegiatan Pelatuk Goes to KKN, kami berharap prajurit kecil kami ini nantinya akan lebih mengenal dengan satwa yang ada di sekitarnya salah satunya adalah burung. Dengan kegiatan ini diharapkan mereka bisa menjadi teman burung dan prajurit konservasi dari Tinjomoyo.



Kegiatan apa saja sih yang dilakukan prajurit kecil?



Tidak hanya pengamatan burung saja yang dilakukan oleh kami dan prajurit kami. Ada kegiatan pengenalan alat-alat pengamatan berupa binokular atau mungkin bisa disebut teropong oleh mereka dan booklet teman burung sebagai panduan mereka ketika melakukan pengamatan burung. Langsung saja mereka berkumpul dengan antusias saling berebut ketika melihat binokular yang terlihat tidak asing di mata mereka namun terlihat barang yang luar biasa. Setelah kegiatan pengenalan alat, selanjutnya adalah kegiatan baris berbaris layaknya prajurit yang akan pergi ke suatu tempat. Dengan tas gendong mereka yang terlihat lebih besar



daripada badan mereka dan beraneka makanan ringan beserta botol minum yang sudah penuh, mereka siap untuk menjadi prajurit konservasi Tinjomoyo. Kami membagi tiga kelompok besar untuk mengarungi tiga jalur yang memiliki kekhasan tersendiri. Untuk jalur satu yaitu kelas 1 dan kelas II, jalur dua yaitu kelas 3 dan kelas IV, dan jalur tiga yaitu kelas 5 dan kelas 6. Seperti biasa mereka sangat aktif berlarian dan berebut binokular. Ada beberapa burung yang kami temui seperti Jingjing Batu (Hemipus hirundinaceus), Kadalan Birah (Rhamphococcyx curvirostris), Ayam Hutan Hijau (Gallus varius), Walet (Collocalia linchi), dan Elang Ular Bido (Spilornis cheela) yang menjadi bintang hari ini dengan suara pekikannya yang khas yang membuat semua prajurit mendongak keatas ketika Elang Ular Bido dengan gagahnya lewat di atas mereka.



Setelah melakukan pengamatan selama dua jam dengan diselingi obrolanobrolan kecil dengan para prajurit, kami kembali ke sekolah untuk melakukan kegiatan diskusi bersama mengenai hasil pengamatan dari berbagai jalur. Tidak hanya berdiskusi, para prajurit kecil ini lebih semangat ketika sesi pembagian doorprize. Selain itu, ada beberapa prajurit yang fokus menggambar sketsa burung yang ia temui hari ini.



sehingga ekosistem di Tinjomoyo dapat terjaga. Ada beberapa obrolan kecil yang membuat kami tersenyum. “Aku mau digambarin burung Merak, mereka cantik kak”. Prajurit kecil tersenyum lebar, “Aku kepingin liat Merak kak.”



Salam Konservasi!



Apa sih yang membuat prajurit kecil teman burung dari Tinjomoyo spesial? Tanpa kami menyebutkan alasannya, mereka sudah spesial di mata kami. Kami sebut prajurit kecil karena mereka anak-anak kecil yang masih mengenal dunia dongeng dan layaknya prajurit yang memiliki semangat juang tinggi. Dengan para prajurit ini, kelak mereka akan benar - benar menjadi prajurit konservasi yang siap menjaga dan melindungi alam sekitarnya



Bird Study Club



Save Our Birds! BYMAGZ 38 BIOLOGY MAGAZINE



PHOTO GALLERY



Bos javanicus Taman Nasional Baluran 39 BYMAGZ BIOLOGY MAGAZINE



RAKA ADITYA PRAMUDNANDYA 4411413027



PUISI



BYMAGZ 40 BIOLOGY MAGAZINE



UNDERBOW



B



atik merupakan salah satu b e n t u k r e  e k s i keberagaman budaya di Indonesia. Pengakuan batik sebagai warisan dunia ini berlaku sejak Badan PBB untuk Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan atau UNESCO, menetapkan batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and the



41 BYMAGZ BIOLOGY MAGAZINE



Intangible Heritage of Humanity) pada 2 Oktober 2009. Sejak saat itu, minat untuk mengembangkan batik terus meningkat seiring bertambahnya kecintaan masyarakat terhadap batik. Masyarakat Kampung Alam Malon contohnya. Belum banyak yang mengetahui bahwa di Gunungpati, Kota Semarang, terdapat sebuah perkampungan batik alam



bernama Kampung Alam Malon. Variasi motif khas Semarangan dan Gunungpati yang diciptakan, baik dalam bentuk batik cap maupun batik tulis di goreskan pada kain dengan pewarna alami yang berasal dari limbah di sekitar lingkungan Kampung Alam Malon. Salah satu pewarna alami yang diunggulkan oleh masyarakat Kampung Alam



Malon adalah Indigofera atau yang dahulu dikenal dengan nama tarum (nila) yang mengandung zat pewarna alami biru nila. Pemanfaatan Indigofera sp. di Indonesia masih sangat terbatas, yaitu sebagai pupuk hijau (green manure), tanaman pelindung di areal perkebunan, dan pakan ternak. Selain ramah lingkungan, pewarna batik dari bahan alam akan menghasilkan warna yang sangat kuat dan tahan lama. Tanaman Indigofera dipanen daunnya dalam kurun waktu tiga bulan jika air dan pupuk mencukupi kebutuhan tanaman tersebut. Panen dilakukan di pagi atau sore hari agar daun tetap segar saat dipangkas. Di Kampung Alam Malon, daun Indigofera dimanfaatkan sebagai sumber p e w a r n a p a s t a



indigo dengan cara fermentasi selama 48 jam hingga air berwarna hijau. Campuran kapur dan air panas digunakan untuk mempercepat proses fermentasi tersebut. Oksidasi dari proses fermentasi tergantung kecepatan pengadukan. Pengadukan yang dilakukan masih secara manual hanya dengan menggunakan gayung yang dibuat dari barang bekas, sehingga dibutuhkan inovasi alat untuk fermentasi daun Indigofera, agar pasta indigo yang dihasilkan dapat diproduksi lebih banyak dalam waktu yang singkat sehingga pendapatan masyarakat dari batik hasil pewarna pasta indigo juga semakin meningkat. . Pemanfaatan pewarna alami ini merupakan salah satu bentuk kampanye pelestarian



lingkungan yang selain dapat menginovasi masyarakat di luar Kampung Alam Malon juga menginovasi fungsionaris Jasmina Study Centre yang sempat berkunjung dan belajar di Kampung Alam Malon..



BYMAGZ 42 BIOLOGY MAGAZINE



PHOTO GALLERY



BY



KENYA LUTHFIA NUR SHABRINA Pendidikan Biologi 2015



43 BYMAGZ BIOLOGY MAGAZINE



Varanus komodoensis



ILUSTRASI



Julang Emas (Aceros undulatus)yang habitatnya dapat di jumpai di Gunung Ungaran dengan status konservasi nasional dilindungi.



BYMAGZ 44 BIOLOGY MAGAZINE



ILUSTRASI



Harimau yang menunjukkan kekuasaan sebagai predator pada malam yang penuh dengan bintang.



45 BYMAGZ BIOLOGY MAGAZINE



TTS Bymagz



2018 1



2



4



3



5 7



8



9



10



r e m Sum y t r a P 6



11



12



13



14



Across 2. Instansi pengelola kawasan Konservasi 5. Landasan Fundamental dalam menjanga ekosistem tanah Papua untuk keanekaragaman hayati Indonesia 8. Rohis di jurusan Biologi 9. Taksa dalam Ekspedisi Jasmina 2018 13. Makhluk pemakan alga di laut 14. Tumbuhan berkayu yang tumbuh di sepanjang garis pantai tropis dan subtropis 15. Panthera tigris



15



Down 1. Keanekaragaman hayati 3. Putih bersih, harum semerbak 4. Organisasi dibidang Konservasi 6. Pembersih sel-sel kulit mati dan kotoran



7. Butiran-butiran plastik beukuran kecil 10. Genus taksa Plant 11. Gunung 2050 Meter 12. Negara tujuan PPL Antar Bangsa Mahasiswa UNNES



Syarat d Kettu 1. Pemenang adalah pengirim tercepat dengan jawaban terlengkap dan paling benar, 2. Pemenang akan diumumkan di instagram biologiunnes 1 minggu setelah peluncuran BYMAGZ, 3. Mahasiswa aktif Jurusan Biologi UNNES.



Format Pgirim TTS bymagz_Nama_NIM_Prodi_CP_Jawaban Kirim ke WhatsApp 0895415553931 (Amida)



an e k t pa dis da han 3 rc agz e m ym b



BYMAGZ 46 BIOLOGY MAGAZINE



TIPS DAN TRIK



T



elur memiliki banyak penggemar di seluruh penjuru dunia. Kandungan protein yang tinggi dan mudah didapat membuat kebanyakan orang menjadikannya sebagai salah satu lauk dalam deretan pilihan atas. Namun, tahukah kamu kalau telur bukan hanya mampu memuaskan perut saja, tapi c a n g k a n g n y a j u g a bermanfaat? Yap! Cangkang telur yang biasanya mendarat di tempat sampah atau paling tidak, nangkring di ujung tanaman lidah mertua ternyata memiliki segudang manfaat. Salah satunya yakni dengan menjadikannya sebagai media tanam. Cangkang telur kira-kira mengandung 94% kalsium karbonat, 1% magnesium karbonat, 1% kalsium fosfat, dan 4% bahan organik terutama protein merupakan unsur hara penting yang dibutuhkan oleh tanaman untuk tumbuh sehat. Dapat berperan dalam



47 BYMAGZ BIOLOGY MAGAZINE



menguatkan t a n a m a n , mengeraskan kayu, merangsang pertumbuhan akar, mempertebal dinding sel, dan pembentukan biji. Untuk membuktikannya, let's do it! Bahan-bahan yang digunakan adalah: a. Pinset b. Benih tanaman atau biji buah c. Cangkang telur d. Jarum e. Tanah f. Sendok kecil g. Pot Kemudian langkah-langkah yang perlu dilakukan yaitu: 1. Pindahkan isi telur dengan membuat lingkaran kecil di salah satu ujung telur. 2. Bersihkan bagian dalam cangkang telur. 3. Membuat lubang kecil sebagai drainase di ujung telur satunya menggunakan jarum 4. Gunakan sendok kecil untuk memasukkan tanahke



dalam cangkang. 5.Masukkan benih tanaman 6.Simpan telur dalam kondisi hangat yang terkena cahaya matahari. Beri air agar tanah tetap lembab. 7.Tunggu beberapa hari hingga tinggi benih melebihi cangkang telur. Kemudian hancurkan cangkang telur,dengan perlahan dan masukkan ke dalampot ataupun media tanam baru. So, mulai sekarang jangan asal buang ya, barangkali masih sayang :)



BYMAGZ 48 BIOLOGY MAGAZINE



-Pendidikan BiologiNaziah Febri Safitri, S.Pd. Ahmad Faris, S.Pd. Eka Lailatul Munawwaroh, S.Pd. Farafika Rizqi Amaliah, S.Pd. Fiky Auliyah Fitri, S.Pd. Isti Anggraeni, S.Pd. Asniar Anggraeni, S.Pd. Syifa Sakinah, S.Pd. Nata Maulida Fajarini, S.Pd. Nur Zumroh, S.Pd. Esky Purba Septina, S.Pd. Dewi Arum Budianti, S.Pd. Nuryatul Afifah, S.Pd. Rina Rahmawati, S.Pd. Asfa Izzdihar, S.Pd. Diana Iffatul Afifah, S.Pd. Mustikawati,S.Pd Rifda Alfiyana, S.Pd. Miskiyati Saroya Mahfiroh, S.Pd. Ririn Muhajaroh, S.Pd. Lusia Retno Yuliani, S.Pd. Rizqi Rahmawati, S.Pd. Arifah Nur Aini, S.Pd. Ratna Ayu Kusumaningtyas, S.Pd. Fitri Murdiara Gustianur, S.Pd. Novia Nurkartika, S.Pd. Rizky Zulfa Roihana, S.Pd. Riska Damayanti, S.Pd. Amalia Tristiana, S.Pd. Alif Tini Ginty, S.Pd. Shella Aprilia Catur Zona, S.Pd. Laila Septiana Shabrina, S.Pd. Danish Anggarani, S.Pd. Belinda Vella Yuliana, S.Pd.



49 BYMAGZ BIOLOGY MAGAZINE



Dwi Muhartati, S.Pd. Hanna Dewi Utami, S.Pd. Ratna Budiasih, S.Pd. Yayuk Sudarwanti, S.Pd. Kristian Arwin Budiman, S.Pd. Hesti Dwi Rahayu, S.Pd. Irma Khomsah, S.Pd. Bayu Kurniawan, S.Pd. Nimas Arum Tunjungsari, S.Pd. Bella Firdha Asyifa Haryanto, S.Pd. Devi Amalia, S.Pd. Galih Puja Kusuma, S.Pd. -BiologiHerera Rahajeng, S.Si. Rika Rahmawati, S.Si. Melisa Dwi Purwandari, S.Si. Umi Salmah Al Hasyimia, S.Si. Mohamad Nurhadi, S.Si. Dewi Susilowati, S.Si. Asni Puraedah, S.Si. Devi Dwi Jayanti, S.Si. Siti Wijayanti, S.Si. Debi Anatiasara, S.Si. Windi Tri Krismawati, S.Si. Puji Hanani, S.Si. Ro`Iyyatul Mar`Ah, S.Si. Afrin Nur Aisyah, S.Si. Mailly Paiticen, S.Si. Fitta Permata Putri, S.Si. Minnathul Khasanah, S.Si. Isma Nurvaizah, S.Si. Aminatuz Zuhriyah Alfiaturrohmah, S.Si. Dyah Rizki Fatati, S.Si.



Ria Hastuti Damanik, S.Si. Ahmad Nafi` Addawami, S.Si. Wahyu Arga Saputra, S.Si. Amelia Fransiska, S.Si. Utari, S.Si. Nunik Triyastuti, S.Si. Arfan Miftahudin Ni`Am, S.Si. Sofian Azalia Husain, S.Si. Titi Alfath, S.Si. Siti Nur Faizah, S.Si. Novita Hermayani, S.Si. Fatimatuz Zahroh, S.Si. Ika Pujiana, S.Si. Ronal Yoki Saputra, S.Si. Fitria Febriyani, S.Si. Novi Latifa, S.Si. Noorma Paramitha, S.Si. Tiara Rizki Amalia, S.Si. Hari Rahmawati, S.Si. Indah Sriwiyati, S.Si. Fakrunisa Isnaini Adzikri, S.Si. Arief Dhion Handono, S.Si. Irma Susanti, S.Si. Taufiqur Rohman, S.Si. Eni Widya Ningsih, S.Si. Sri Handayani, S.Si. Tiwi Kusmiawati, S.Si.Tri Syarif Hidayat, S.Si. Tuti Setianingsih, S.Si. Sri Utami, S.Si. Agustin Dian Kartikasari, S.Si. Ahmad Amirudin Sitto Perdana, S.Si. Lanjar Retnoningtyas, S.Si. Mega Salfia, S.Si.



BYMAGZ 50 BIOLOGY MAGAZINE



Kema



tian P



Lidwina Christine L Pend Bio 2016



Kematian paus sperma yang diduga kuat disebabkan oleh plastik harusnya sudah cukup jadi tamparan keras buat kita semua. Kita yang malas bawa botol minum pribadi dan lebih memilih beli air mineral kemasan di sekolah hanya karena alasan "bawa botol dari rumah ngeberatin tas aku". Kita yang lebih sering memilih buat diam saja saat disodorkan sedotan plastik atau kita yang kadang "lupa" bawa tas belanja sendiri sehingga mengangguk mantap saat ditanya "pakai plastik atau tidak, kak?".Sudah. Dunia bukan punya manusia sendiri. Banyak makhluk hidup lain yang juga berhak hidup dan menghidupi diri. Tapi terkadang m a l a h p l a s t i k y a n g dikonsumsi.Karena plastik kian lestari.



Wijayanti Rahmawati Pend. Bio 2017



51 BYMAGZ BIOLOGY MAGAZINE



aus S



perma



Paus sperma yang mati karena sampah masuk ke dalam tubuhnya merupakan kejadian yang memprihatinkan, karena dengan adanya sampah di perut Paus Sperma, menandakan bahwa perairan Indonesia sudah tercemar dengan berbagai sampah yg tidak semestinya berada di laut. Jaga lingkungan mulai dari diri sendiri, jika kita ingin alam tak hancur, rubahlah mulai dari sekarang, Buang ampah pada tempatnya! Bijaklah dalam menggunakan plastik!



Tri Wahyu Ningsih Pend. Bio 2017



Menurut saya, manusia diciptakan mempunyai otak dan pikiran, alangkah baiknya bisa berpikir dan bertindak sesuai dengan norma dan akal sehat. Kita tidak hanya hidup dengan spesies Homo sapiens saja. Kita tidak bisa hidup dengan seenaknya. Seharusnya kita instrospeksi diri, mencoba mencari cara untuk memperbaiki, minimal kita memperbaiki kebiasaan buruk kita. Kurangi penggunakan



Biologi Opini



Brasti Nurhidayah Pend Bio 2016



Alam itu memberikan seluruh bagian nya untuk di manfaatkan manusia, akan tetapi seharusnya manusia lebih bijak untuk merawatnya. Tidak serakah dan justru mencelakan makhluk hidup lainnya. Alam itu memiliki sistem untuk dapat bersiklus, jika kau hilangkan satu maka lumpuhlah semuanya. Paus mati akibat memakan sampah manusia, manusia yang apatis dengan sampahnya sendiri. Coba lah sadar untuk hidup saling melindungi! plastik, buang sampah pada tempatnya.Tidak perlu mulukmuluk membuat peraturan yang nantinya juga dilanggar. Tanamkan niat yang kokoh untuk menjaga bumi. Kalau kita tidak bisa membuat lingkungan laut bersih, jangan mengotorinya. Kalau kita tidak suka lingkungan kita tercemar, jangan mencemari lingkungan. Kalau kita ingin bumi lestari, mari jaga dan rawat bumi ini.



ngan dan merealisasikannya dengan tindakan, seperti membawa sampah yang dimiliki sampai menemukan tempat sampah adalah hal yang sangat sederhana dan mudah dilakukan. Menjaga dan merawat lingkungan adalah tugas kita manusia, makhluk



M. Wildan Syah Biologi 2015



Tragedi yang menimpa Paus Sperma menandakan tingginya intensitas pembuangan sampah sembarangan. Ini menunjukkan kurangnya kepedulian terhadap lingkungan dan merugikan bagi makhluk hidup lainnya. Hal yang harus dilakukan bukan hanya dengan menumbuhkan kesadaran dan kepedulian saja. Berusaha melawan hasrat ingin membuang sampah sembara-



Sahabat Jasmina 2016 Mengenai isu kematian Paus di Wakatobi kemarin. Di sana dikatakan banyak ditemukan sampah. Udah pernah dengar soal plastik ramah lingkungan karena bisa hancur sendiri? Plastik ya tetap plastik. Nggak ada plastik yang ramah lingkungan. Kalau ramah lingkungan, itu bukan plastik. Mereka hanya mempercepat penghancuran, bukan penguraian.



Genbi sendiri pernah posting soal gimana microplastic akhirnya dimakan oleh ikan-ikan dilaut, bahkan plankton. Jadi hasil akhirnya, kita juga yg makan ikan, kita juga yang nimbun penyakit. Solusi? Jangan gunakan plastik, kembali pada budaya awal. Menggunakan produk reuse yang ramah lingkungan. Reuse keranjang kayu, misal. Kalau reuse plastik ya sama saja, teman. Tapi gagasan revolusioner macam ini selalu susah dilakukan. Caranya? Tugas generasi muda untuk membuat packaging keranjang reuse dan apapun itu yang ramah l i n g k u n g a n d a n mempopulerkannya pada masyarakat untuk memutus penggunaan plastik. Kendala : biaya, harga barang yg lebih mahal dr plastik, budaya, mental.



BYMAGZ 52 BIOLOGY MAGAZINE



53 BYMAGZ BIOLOGY MAGAZINE



BYMAGZ 54 BIOLOGY MAGAZINE



Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) merupakan harimau satu-satunya yang dimiliki Indonesia dan hampir menyusul kepunahan dari kedua saudaranya yaitu Harimau Bali dan Harimau Jawa. W W F I n d o n e s i a menyatakan bahwa Harimau Bali pada dekade 30-an dan Harimau Jawa pada dekade 80-an sudah punah. Tak ada yang tersisa dari keduanya akibat keganasan manusia. Perburuan dan hilangnya habitat telah merenggut keduanya. Kini anak cucu kita mengenalnya melalui g a m b a r. A k a n k a h H a r i m a u Sumatera juga akan menjadi korban dari keganasan manusia? Sejak 2008 silam spesies ini sudah dimasukkan dalam daftar merah kelompok satwa kritis terancam punah (critically endangered) oleh The International Union for Conservation of Nature (IUCN). Jadi, perlu adanya kepedulian terhadap masa depan “Si Loreng Sumatera”. Kenapa kita perlu menjaga kelestariannya? Harimau Sumatera mempunyai peranan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Dimana predator buas ini menempati rantai makanan yang paling tinggi, menjadi konsumen puncak.



Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) merupakan harimau satu-satunya yang dimiliki Indonesia dan hampir menyusul kepunahan dari kedua saudaranya yaitu Harimau Bali dan Harimau Jawa. W W F I n d o n e s i a menyatakan bahwa Harimau Bali pada dekade 30-an dan Harimau Jawa pada dekade 80-an sudah punah. Tak ada yang tersisa dari keduanya akibat keganasan manusia. Perburuan dan hilangnya habitat telah merenggut keduanya. Kini anak cucu kita mengenalnya melalui g a m b a r. A k a n k a h H a r i m a u Sumatera juga akan menjadi korban dari keganasan manusia? Sejak 2008 silam spesies ini sudah dimasukkan dalam daftar merah kelompok satwa kritis terancam punah (critically endangered) oleh The International Union for Conservation of Nature (IUCN). Jadi, perlu adanya kepedulian terhadap masa depan “Si Loreng Sumatera”. Kenapa kita perlu menjaga kelestariannya? Harimau Sumatera mempunyai peranan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Dimana predator buas ini menempati rantai makanan yang paling tinggi, menjadi konsumen puncak.



Cover Photo by: Widya Gigih Nurprakoso (4401415090)