Case of High Rise Building1 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

CASE OF HIGH RISE BUILDING SUPERSTRUCTURE GARIS BESAR STRUKTUR Pada proyek ini Struktur terdiri atas 3 bagian : 1. Office Tower : 31 lantai 3 lantai basement total tinggi dari ground floor 107 m 2. Residential Tower : 18 lantai 3 lantai basement Total tinggi dari ground floor 57,85 m 3. Shopping center (podium) : 5 lantai 2 lantai basement



Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB



Main Building



Annex Building



Ir. Muji Indarwanto, MM. MT TEKNOLOGI BANGUNAN 5



STRUKTUR OFFICE TOWER Luas tiap lantai adalah 32 X 32 m dengan konstruksi beton bertulang (RC) seluruhnya. Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB



Ir. Muji Indarwanto, MM. MT TEKNOLOGI BANGUNAN 5



Vertical Subsystems : adalah double tube (tube in tube), yaitu : - Outer Tube, sebagai open frame dengan panjang bentang yang seragam - Inner Tube, sebagai core wall yang terdiri dari shear wall



Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB



Ir. Muji Indarwanto, MM. MT TEKNOLOGI BANGUNAN 5



Horizontal Subsystems : Adalah pada lantai dengan type flat slab (lantai 5 s/d lantai 29) digunakan beton pratekan, sistem post tension, Unbonded tendons. Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB



Ir. Muji Indarwanto, MM. MT TEKNOLOGI BANGUNAN 5



Secara sederhana urutan pekerjaannya adalah sbb :



Setelah semua kabel diprategang, baru diijinkan pengecoran lantai selanjutnya. Yang perlu diperhatikan adalah angker dari kabel harus ditutup mortar, untuk melindungi dari bahaya kebakaran dan korosi. Kabel pratekan sama sekali tidak boleh melekat pada beton, maka kabel pratekan perlu diberi gemuk (untuk mencegah korosi) dan kemudian dibungkus plastik.



Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB



Ir. Muji Indarwanto, MM. MT TEKNOLOGI BANGUNAN 5



Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB



Ir. Muji Indarwanto, MM. MT TEKNOLOGI BANGUNAN 5



Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB



Ir. Muji Indarwanto, MM. MT TEKNOLOGI BANGUNAN 5



SUBSTRUCTURE (FOUNDATION SUBSYSTEMS) Digunakan jenis pondasi Raft Foundation (Mat Slab) yang terletak pada kedalaman rata-rata – 8,00 m, Slabnya terdiri dari 2 (dua) lapisan (Double Slab). Dengan demikian pondasi akan mempunyai kekakuan yang besar, tanpa harus menambah berat sendiri pondasi. Pondasi untuk bangunan tinggi (Tower) terletak pada kedalaman –11,8 m dengan tanah silty sand. Beban yang ada adalah 39 t/m 2 s/d 44 t/m2, sedangkan allowable bearing capacity dari tanah adalah 100 t/m2. Sedangkan pondasi untuk bangunan rendah (podium), terletak pada kedalaman –7,8 m dengan tanah silty sand with gravel. Beban yang ada adalah 36 t/m2 s/d 40 t/m2 sedangkan allowable bearing capacity adalah 50 t/m2. Selain untuk memberikan kekakuan yang besar, double slab berguna sebagai suatu sistim pembuangan air. Maksudnya adalah sbb : dinding basement (retaining wall) adalah sangat luas, dinding beton akan mengalami retak karena effek shrinkage. Walaupun ada water proofing akan tetapi kebocoran tetap akan ada. Dengan sistim dinding 2 lapis (double wall) air dari luar akan disalurkan kedalam double slab, kemudian air dari double slab dikumpulkan ditempat penampungan. Untuk selanjutnya dipompa keluar. Dengan demikian ruangan dalam basement dapat selalu kering.



Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB



Ir. Muji Indarwanto, MM. MT TEKNOLOGI BANGUNAN 5



Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB



Ir. Muji Indarwanto, MM. MT TEKNOLOGI BANGUNAN 5



JOINTS (SAMBUNGAN PADA BETON BERTULANG) Jarang sekali konstruksi beton dibangun monolit 100 %, satu atau lebih macam sambungan terntu diperlukan. Macam sambungan pada beton adalah :



Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB



Ir. Muji Indarwanto, MM. MT TEKNOLOGI BANGUNAN 5



PRECAST CONCRETE Pada proyek ini apabila semuanya dilaksanakan dengan cara tradisional dimana waktu pelaksanaan yang lama, jumlah pekerja yang diperlukan dilapangan banyak sekali dan permintaan tenaga ahli dilapangan akan bertambah. Sebagai solusinya adalah dengan pracetak, yaitu metoda “Precast Concrete Construction”. Produksi masal dengan bentuk yang sama bahkan distandarkan sehingga dimungkinkan untuk mengadakan pabrikasi dan mekanisasi. Kerugian adalah biaya yang lebih tinggi untuk pengangkutan panel dari pabrik ke lapangan dan tingginya biaya tambahan untuk masalah teknis, terutama teknik penyambungan panel. Pada proyek ini untuk office tower menggunakan sistim precast panel untuk dinding tepinya (lisplank), keuntungan yang didapat adalah : - Pekerjaan cetakan untuk struktur menjadi lebih sederhana, sehingga waktu pekerjaan dapat dipercepat. - Untuk bangunan setinggi 110 m, tidaklah efisien sama sekali bila digunakan perancah tempat kerja (scaffolding) disekeliling bangunan.



Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB



Ir. Muji Indarwanto, MM. MT TEKNOLOGI BANGUNAN 5



Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB



Ir. Muji Indarwanto, MM. MT TEKNOLOGI BANGUNAN 5



TOWER CRANE



Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB



Ir. Muji Indarwanto, MM. MT TEKNOLOGI BANGUNAN 5



Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB



Ir. Muji Indarwanto, MM. MT TEKNOLOGI BANGUNAN 5



Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB



Ir. Muji Indarwanto, MM. MT TEKNOLOGI BANGUNAN 5



Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB



Ir. Muji Indarwanto, MM. MT TEKNOLOGI BANGUNAN 5



Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB



Ir. Muji Indarwanto, MM. MT TEKNOLOGI BANGUNAN 5