Catatan Jaga IGD [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

CATATAN JAGA IGD  



Kalo Hb < 10, udah kliatan konjungtiva anemis      Anemia R: 8 - 9.9     Anemia S : 6 - 7.9     Anemia B/gravis: < 6 mg/dL Cara ngerujuk pasien VK: 1) rujuk dengan KPD 2) rujuk dengan LHM 3) rujuk dengan CPD 4) rujuk dengan prolonged fase aktif Hasil tes ishihara - tidak buta warna (probandus I) - buta warna parsial ( Teori Buta Warna: http://fikatama.blogspot.co.id/2014/05/vbehaviorurldefaultvmlo.html?m=1 1) Klo demam tinggi (Tax>39) + makan minum berkurang, ya Ranap. Th/ dr. kurnia , SpA. , bayi Tax>38: Pct @4jam + kompres hangat. 2) Holiday Segar 4-2-1 buat nyari tetesan IVFD KAEN-3B atau D51/4NS, D51/2NS untuk pasien pediatri. Dibagi faktor kali "3", dr. Kurnia SpA selalu ngitung pake rumus ini. Cth: BB 11kg = 42/3 = 14 tpm mikro. Klo makro gawsa dibagi 3. Bisa juga pake aplikasi Infusion Calculator di Google Play 3) Infus mikro 30 tpm untuk pt asma, tapi ada juga asma yg datang dengan dehidrasi, switch ke makro 15 tpm, walaupun makro biasa buat diare. Faktor tetes infus mikro : 15-20 Infus Makro : 30 Blood set? Rumus tpm dewasa dapat dilihat pada referensi pribadi. 4) Daldiyono Skor : SKOR x BB x 100/15 rumus hitung cairan untuk dehidrasi GEA.                   



Haus/muntah.    1 SBP 60-90.           1 SBP  120x.            1 Apatis.                   1 Somnolen/sopor/koma. 2 RR >30x.                1 Mata pipi cekung. 2 Suara serak/parau.    2 Turgor kulit |.         1 Washer woman.    1 Ekstrem dingin.     1 Sianosis.                 2 50-60 thn.              -1 >60 thn.                 -2 5) GCS Eye: 4 buka mata spontan 3 buka mata saat disuruh 2 buka mata klo kesakitan 1 ga buka mata sama sekali Verbal: 5 orientasi bagus 4 kebingungan 3 kata kata ga jelas 2 bunyi/suara ga jelas 1 diam Motor: 6 nurutin perintah 5 meraih tempat nyeri 4 menghindari tempat nyeri 3 fleksi (decorticate) 2 ekstensi (decerebrate) 1 diam 6) Plt 200, lalu turun hingga 90 mg/dL) bisa menyebabkan penurunan kesadaran. Penanganan akut bisa berupa flakon D40, atau IVFD D5%/D10% disertai bolus MP 62,5 mg (kortikosteroid  diketahui menaikkan kadar gula darah).



Dimaintenance D10 : NS = 1 : 1, sebelum lanjut ranap. GDS ulang 1 jam setelah masuk D40. Klo syncope vasovagal biasa, gds pastiin ga 1cm dalam 15 menit disertai rasa gatal dan panas, berarti alergi.



16)



17) Bagi beberapa SpPD, ga bakal bikin dx ISK klo gambaran Mikroskopis Lekositnya dbn, Nitrit (produk buangan bakteri) juga dbn. bakteri ++ pun bkn kriteria krn bsa aja bakteri kontaminan 18) Semua pasien aritmia yg dateng dengan sesak, sebaiknya cek GDS, thorax, sama Bun Sc (sesak bisa karena paru, sistemik ginjal, dan jantung), sama elektrolit. 19) Jenis permintaan CXR yang biasa disorder oleh drjg:



1. Pedis AP/Lateral 2. Pedis AP/Oblique ((klo riw tertusuk paku misalnya) 3. Ankle AP/Lateral 4. Ankle mortis view (biasa dokter Orto yang minta) 5. Kruris AP/Lateral 6. Genu AP/Lateral 7. Femur AP/Lateral 8. Coxae, AP/Lateral 9. Pelvis AP



Kepala: 1. Skull AP/Lateral 2. Skull 3 Posisi 3. Waters



Thoraks 1. 2. 3. 4.



Thoraks PA Thoraks AP Thoraks Lateral Thoraks Top Lordotik



Ekstremitas Atas 1. 2. 3. 4.



Manus AP/Oblique Wrist AP/Lateral Shoulder Joint 1 Posisi AP Shoulder Joint 2 Posisi AP/Lateral



Abdomen 1. Abdomen / BNO 2. BNO 3 Posisi



Tulang Belakang 1. 2. 3. 4. 5.



Servikal AP/Lateral Thorakal AP/Lateral Thoracolumbal AP/Lateral Lumbal AP/Lateral Lumbosakral AP/Lateral



Ekstremitas Bawah[sunting]



20) Ketorolac ga boleh utk ibu hamil. Seandainya UL ada jejak keton, sudah ada indikasi utk ranap. 21) Rawat luka post hecting idealnya @2 hari. Aff hecting setelah 7-10 hari. Soft tissue yg masih merah jangan dibersihin pake povidon iodine lagi (Betadine), healing process-nya bisa keganggu. Bersihin pake NS aja. 22) Rani + Keto/Ondan bisa aja dicampur jadi satu dibolus IV, tapi katanya protokol resminya: Rani harus dioplos pake NS jadi 20cc dulu baru disuntik. Klo keto/ondan. Ondan dan Keto ga boleh dicampur, nanti nggumpal. 23) Azythromycin dioplos NS (cuma gatau berapa) trus ga dibolus, tapi didrip. 24) Panto dioplos pake 10cc aquabides (bukan NS) 25) Stezolid ga boleh dioplos sama NS lalu dibolus. 26) konsul ke interna pasien preop dengan BSA (blok spinal anestesi) butuh cek Cr, LFT. 27) hati hati bikin dx bpjs : food poisoning...rempong konsekuensinya mah 28) Pt susp app liat wbc sama neutrofilnya mulai naik apa ngga. sekalian perhatiin rovsing obturator nya. 29) go: Th/: - cipro 4×500 mg



  Amox 4×500 mg   Rani 2×150 mg - cefixime 400 mg single dose    Azitro 1 gr po single dose - doxi 2×100 mg po for 14 days   250 mg ceftri IM ventrogluteal - gentamisin inj/ kanamisin inj 2 gr   RESUSCITATION (Obat-obatan ACLS): 1) Epi inj. 1:1000 (gr/mL) --> biasa diencerkan dengan NaCl hingga 1 cc (klo bayi), klo dewasa mah hajar aja, toh dosisnya 0.01 mg/kgbb IM deltoid D/S diulang @15 menit hingga TD naik. 2) Vascon sediaan 1 mg/ mL (norepinephrine bitartrate) 0,1 mg/kgbb/jam, maintenance (Dr. Nar, SpPD) 0,05 mg/kgbb/jam (dr. Sin, SpPD) Indikasi: SBP 70 maen Dobutamin katanya. Contoh: BB 50 kg. 0,1xBBx50x60/4000 = 4,1 cc/jam. (ini yang diinstruksikan ke perawat ICU untuk dipasang ke syringe pump). Vascon nya diencerin pake NS sampai 50cc (spuit 50cc), makanya ada angka 50 tuh di rumusnya. 3) Dopamin 200 mg/amp ato vial biasanya dioplos NS sampai 50 cc. Dosis x BB x 60 / 4000. Utk dapet cc/jam. 4) Dobutamin 250 mg/ amp ato vial biasanya dioplos NS sampai 50 cc. Dosis x BB x 60 / 4000. Utk dapet cc/jam. 0.5 mg/jam kecepatannya. Dobutamin jeleknya cuman satu: nyebabin TAKIKARDI!! 5) Norepinefrin 4 mg/ amp Dosis x BB x 60 / 1000. Utk dapet cc/jam. PSIKOTROPIKA 1) Phenobarbital sediaan 50mg/mL ampule, tab 30 mg. Dosis peds (ini jurusnya dr. Kurnia, SpA utk pasien KDK) boleh dibilang beliau selalu ngeluarin regimen terapi ini: 6-8 mg/kgbb stat (biasanya 75mg IM), lanjut



maintenance: 5mg/kgbb po pulv or tab dibagi 2 dosis. Pheno skrg ud di withdraw, diganti Diaz, diaz dipakai untuk KDS/K, biasanya. Bb10 kg: 3×2 mg pulv 2) Valproic acid (nama dagang: Depaken) syr 250mg/5mL. Ped dosage: 10mg/kgbb/day dibagi 2 dosis initially. 3) Diazepam sediaan 10mg/2mL amp. Dosis: Rectal tube 5mg/2.5 mL (BB 10kg) Sediaan tab 2 mg, 5 mg (2 x 1 biasanya) Anak datang dengan kondisi masih kejang (SE): stezolid @15 menit max 2x, GAGAL, Diazepam 5 mg bolus iv (1/2 ampule) suntik pelan, gawsa oplos, dosisnya sih 0.3-0.5 mg/kgbb., GAGAL, Phenytoin 10 mg/kgbb bolus iv selama 10 menit (tongkrongin pasiennya di sampingnya). Anak datang dengan kondisi tanpa kejang, baru 75 mg Phenobarb i.m. lanjut maintenance. 4) Maprotiline 1x25mg (TCA) 5) Dilantin (phenytoin) 2x100mg, sediaan ampule 100 mg/2 mL 6) Clobazam 2 x 10mg 7) Oxcarbazepine 1 x 300mg 8) Keppra (Levetiracetam) 2 x 500mg ANTIBIOTIC 1) Ceftriaxone 1gr/vial Dosis Pre-op/ped (pasien sesak: 2535mg/kgbb/dose). 2 kali sehari biasanya. Atau single dose 50 mg/kgbb/day. Ini klo dibolus iv biasanya nyebabin pasien (anak/dewasa) muntah. Caranya suntik harus pelan, trus masukin Ranitidin dulu. Dexa/Metil sih ngga katanya. Klo Metronidazole, tetes pelan dulu. Ini gw dikasih tau perawat sih, good to know aja... 2) Metronidazole flask 100 mL 0.5% (w/v). Dosage: 3x1 flask. Mualnya parah klo didrip ini, makanya spesialis biasanya resepin bolus



Pantoprazole juga. Panto biasa di 8 mg/jam (dr. Sinarty, SpPD). Ada juga sediaan flash Metronidazole 500mg/100 mL 3) Cefoperazone sediaan serbuk 1gr/vial. Dosage: 100mg/kgbb/hari div 3 dosages . 4) Cefotaxime dosage preop Tonsilektomi (antibiotik profilaksis plus dexamethasone 1/2 amp semua dimasukin 1 jam sebelum operasi) Dosis pediatri: 25 mg/kgbb/dosis. (dr. Mahendra, SpA) 5) Levofloxacin 750 mg/150 mL flash (kuning urine) 6) Cotrimoxazole syr 200mg/5mL 8 mg/kgbb dibagi 2 dosis Sediaan tablet forte tmp-smx 160/800 mg 7) Doksisiklin tab 2x100mg 8) Urinter 3x400mg CARDIOVASCULAR Biasanya konsulen ngasih dosis dalam kecepatan gr/jam, yang mana harus diconvert dulu ke cc/jam (guna diinstruksiin ke perawat buat dipasangin ke syringe pump klo dewasa; infuse pump buat baby), Hence, you need to know: - sediaan vialnya berapa - perlu dioplos apa ngga (dicampurin ke NS/D5/yang lain). 1) ISDN sediaan 10mg/10mL amp. 5mg tab. Indikasi: Angina Dosage: Ex. Dosis: Konsulen biasa ngasih instruksi: Kec. 2 mg/jam. Notes: biasanya I amp dicampur NS hingga 50cc. Dimasukin ke syringe pump, jadi butuh dikonversi ke satuan "cc/jam". Rumus: 2 mg/jam * 50cc /10mg (pake 2 amp doang) = 5 cc/jam --> masukin ke syringe pump. Klo pake II amp, ya jdi 5 cc/jam. Beda di lama abisnya aja sih. Drip Omeprazole/Pantoprazole pake syringe pump keliatannya make rumus ini juga.



Kec. 8 mg/jam (dr. Nar, SpPD) * 50 cc/ 40 mg = 10 cc/jam. 2) Furosemide sediaan 20mg/2mL ampule, ga pake pengenceran. Indikasi: acute pulmonary edema, hypertensive crisis, ⬆ICP, acute LV failure Dosage: 0.5-1mg/kgbb IV selama 1-2 menit, bisa dinaikin sampai 80 mg jika respon tidak adekuat dalam 1 jam. Ex. 70kg with pulmonary edema x 0.5 = 35 mg ~ 3.5 cc selama 1-2 menit. Sekali pake, langsung V amp biasanya. Kec: 5mg/jam. Kecepatan 5mg/jam*10cc (ga diencerin)/100mg (5 ampule)=  0.5 cc/jam. Klo pake pengencer, sama persis kek rumus ISDN di atas. 3) Digoxin 0.5 mg/2 mL ampule. Indikasi: Afib (AF) Dosage: 0.008-0.012 mg/kgbb total loading dose, give 50% initially, then 1/4 loading dose q6-8 hrs twice. Ex. 70kg with SVT x 0.008 = 0.56 mg ~ I amp total loading dose. Idealnya kasih 1/2 amp dulu, lanjut 1/4 amp q6-8 jam. Tapi  di igd selama ini langsung dihajar 1 amp sama dokternya, baru diobservasi. Menurut guideline AHA, AF tuh mestinya pake Beta-blocker sama Amiodarone (klo ga salah, coba baca aja lagi..), tapi dr. Nar sama dr. Sin jarang banget, sejauh ini g upa pernah sama sekali make kedua obat ini, seringnya make Digoxin buat nurunin  rate, sama make Asetosal 80 mg (Asp hiirin,  Aspilet, Miniaspi, asam asetil salisilat) buat antiplatelet/antiagregasinya. Gatau pertimbangannya apa, tanyain aja. haha..



Salam sejawat!



#cmii