CBL Perilaku Organisasi Kel.3 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PEMBELAJARAN BERBASIS KASUS “CBL” MENGENAI DAMPAK PPKM TERHADAP KARYAWAN LIPPO PLAZA MALL BATU Disusun untuk memenuhi tugas Perilaku Organisasi yang diampu oleh : Bpk. Hima Barima, S.Sos., M.M.



Anggota Kelompok : 1. Vika Nurmalia (01901007) 2. Erna Purwita (01901013) 3. Lensiana Sahyanti (01901025) 4. Lina Oktaviawati (01901026) 5. Anita Rachmawati (01901033) 6. Ari Mutika (01901043) 7. Chofifah Ambarwati (01901083)



PRODI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS PERWIRA PURBALINGGA TAHUN 2021/2022



I.



PENDAHULUAN Sesuai dengan Inmendagri, Pemerintah Kota Batu memperpanjang PPKM Darurat



dengan PPKM Level 4 hingga 25 Juli 2021. Lantaran tak beroperasi, Lippo Plaza Mall Batu terpaksa harus melakukan efisiensi karyawan. Konsekuensinya adalah dengan pemotongan gaji 50 persen karyawan. Direktur Plaza Mall Batu menjelaskan bahwa, efisiensi karyawan yang dilakukan semata-mata demi bertahan selama mall tidak beroperasi. Namun efisiensi yang dimaksud sifatnya bukan Pemutusan Hak Kerja (PHK) secara permanen. Selain itu untuk menghemat biaya operasional, pihaknya juga mengurangi penggunaan fasilitas pengunjung mall. Misalnya seperti mematikan AC mall dan hanya menyalakan sebagian listrik yang digunakan saja. Suwanto selaku Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DBC) Asosiasi Persatuan Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Malang Raya, mengungkapkan bahwa pihaknya sudah menghargai kebijakan pemerintah dengan mematuhi peraturan yang ada. Dimana operasional mall ditutup kecuali beberapa gerai yang memang diperbolehkan beroperasi dengan syarat ketat dalam PPKM Darurat yang diperpanjang dengan istilah PPKM Level 4 hingga 25 Juli 2021 itu. Demi dapat kembali memulihkan perekonomian pekerja atau karyawan mall, pihaknya sangat berharap pemerintah tidak melakukan perpanjangan PPKM lagi. Sehingga tidak sampai ada PHK permanen yang dilakukan semua pihak mall. Pihaknya juga sangat berharap dan optimis PPKM bisa selesai sampai tanggal 25 Juli saja. Mereka juga menambahkan, sebenarnya pihaknya juga merasa sangat prihatin dengan kebijakan penutupan mall dalam PPKM yang diterapkan saat ini. Sementara dalam mall selalu mengedepankan penerapan prokes yang ketat, mulai dari pintu masuk mall hingga memasuki tiap gerai yang ada dalam mall. Mereka berharap agar pemerintah lebih bijak dalam memutuskan aturan dalam penanganan pandemi ini. Nasib karyawan maupun pekerja mall juga harus dipertimbangkan.



II.



RUMUSAN MASALAH



A. Bagaimana sikap dan kepuasan karyawan dengan adanya kebijakan tersebut? B. Bagaimana emosi dan suasana hati para manajemen/manajer Lippo Plaza Mall Batu dalam mengambil keputusan? C. Strategi apa yang digunakan oleh Lippo Plaza Mall Batu dalam memotivasi para pegawainya?



III.



PEMBAHASAN



A. Sikap dan Kepuasan Karyawan Sikap merupakan keteraturan perasaan dan pikiran seseorang dan kecenderungan terhadap aspek lingkungannya. Sikap seseorang tercermin dari kecenderungan perilakunya dalam menghadapi suatu situasi lingkungan yang berhubungan dengannya. Sikap adalah tanggapan (response) yang mengandung komponen-komponen kognitif (pengetahuan), afektif (sejauhmana penilaiannya terhadap obyek) dan konaktif (kecenderungan untuk berbuat), yang dilakukan oleh seseorang terhadap sesuatu obyek atau stimulus dari lingkungannya. Sedangkan kepuasan kerja karyawan merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan dalam usaha peningkatan kemampuan sumber daya manusia dalam suatu perusahaan. Kepuasan kerja merupakan faktor yang tidak lepas dari setiap karyawa, karena kepuasan kerja dapat mempengaruhi produktivitas karyawan. Menurut Robbin (2007:78), “kepuasan kerja adalah sikap umum terdapat pekerjaan seseorang menunjukan perbedaan antara jumlah penghargaan yang diterima pekerja dan jumlah yang mereka yakini seharusnya mereka terima”. Apabila kepuasan kerja mereka terpenuhi, maka mereka akan cenderung memiliki motivasi yang tinggi terhadap perusahaan. Sebaliknya ketidakpuasan kerja akan mengakibatkan tingginya tingkat keluar masuk karyawan, ketidakhadiran, mogok kerja, dan tindakan-tindakan lain yang akan merugikan perusahaan. Kepuasan kerja yang baik harus mampu memberikan umpan balik untuk kepentingan karyawan, para pemimpin (manajer) unit kerja, pimpinan puncak, pengelola personalia, dan perusahaan secara menyeluruh. Diharapkan kepuasan kerja karyawan dapat mempermudah dalam upaya meningkatkan kinerja agar dapat dilaksanakan secara



sistematis. Karyawan memberikan kinerja yang baik bagi perusahaan, sedangkan perusahaan memberikan pembayaran sebagai balas jasa atas kinerja yang baik yang sudah diberikan karyawan terhadap perusahaan. Sangatlah penting untuk memperhatikan hal tersebut karena secar langsung ataupun tidak menjadi ukuran terhadap timbulnya kepuasan kerja. Menurut Robbins (2008:99) istilah kepuasan kerja (job satisfaction) dapat didefinisikan sebagai suatu perasaan positif tentang pekerjaan seseorang yang merupakan hasil dari sebuah evaluasi laralteristiknya. Seseoarang dengan tingkat kepuasan kerja yang tinggi memiliki poerasaan-perasaan positif tenteng pekerjaan tersebut, sementgara seseorang yang tidak puas memiliki perasaan-perasaan positif tentang pekerjaan tersebut, sementara seseorang yang tidak puas memiliki perasaan-perasaan yang negatif tentang pekerjaan tersebut. Apabila karyawan memiliki kepuasan kerja pada suatu perusahaan maka karyawan tersebut berkomitmen tinggi untuk tetap berada di suatu perusahaan. Dalam kasus ini, sikap dan kepuasan kerja karyawan Lippo Plaza Mal Batu menjadi perhatian yang sangat penting. Karena dengan adanya PPKM Level 4 ini, yang paling terkena dampaknya adalah para karyawan mall. Banyak dampak yang terjadi dengan adanya peraturan pemerintah ini, seperti pemotongan gaji sampai 50 persen, sistem kerja yang digilir, serta terancamnya PHK tetap. Hal-hal seperti demikian membuat kepuasan kerja karyawan turun, sehingga timbul lah perasaan-perasaan negatif terhadap tempat kerja mereka. Tingkat kepuasan kerja karyawan yang menurun dapat dilihat dari banyaknya karyawan yang tidak masuk kerja tanpa keterangan, ketidakseriusan dalam bekerja, sampai ada yang berniat untuk mengundurkan diri. Sebenarnya dalam kasus ini, tidak ada pihak yang dapat disalahkan karena mereka hanya menjalankan tugas-tugas mereka. Pemerintah tidak dapat disalahkan karena membuat peraturan seperti ini, karena mereka hanya menjalankan kebijakan prokes sebagai usaha dari penanganan pandemi ini. Sedangkan pihak mall juga tidak dapat disalahkan, karena mereka hanya menaati aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Oleh karena itu, dalam hal ini yang dibutuhkan hanya kesadaran masing-masing. Karyawan yang memiliki loyalitas tinggi terhadap tempat kerjanya ataupun tidak punya pilihan lain maka mereka akan tetap bertahan sampai kondisi normal. Tetapi jika karyawan tidak memiliki sikap loyalitas yang tinggi ataupun karena keadaan yang memaksa mereka harus memilih jalan lain, maka mengundurkan diri dan memilih tempat kerja lain merupakan opsi yang tepat.



B. Emosi dan Suasana Hati Manajemen/Manajer Lippo Plaza Mall Batu dalam Mengambil Keputusan Afeksi (Affecting) adalah istilah umum yang mencakup kisarann yang luasdari perasaan yang dialami seseorang, meliputi emosi maupun suasana hati. Emosi (emotion) adalah perasaaan intens yang diarahkan pada seorang atau seseuatu. Suasana hati (Mood) adalah perasaan yang kurang intens dibandingkan emosi dan sering (meskipun tidak selalu) muncul tanpda sebuah persitiwa spesifik sebagai stimulus. Para ahli mempercayai bahwa emosi akan lebih cepat datang dibandingkan dengan suasana hati. Sebagai contoh ketika seseorang berlaku kasar pada anda, secara reflek anda akan merasa marah akan sikap tersebut. Emosi yang Intens mungkin datang dan pergi dengan cepat sampai pada hitungan detik. Emosi adalah reaksi pada seseoran atau suatu peristiwa. Sebaliknya suasana hati biasanya tidak diarahkan pada orang atau peristiwa. Namun emosi dapat berubah menjadi suasana hati saat kehilangan focus pada suatu peristiwa. Perbedaan antara emosi dan suasana hati, beberapa dari perbedaan ini emosi lebih cenderung pada suasana Hati. Beberapa dari perbedaan ini memungkinkan bahwa emosi lebih disebabkan oleh peristiwa spesifik dan emosi lebih cepat datang dan pergi. Perbedannya lainnya tidak terlalu terlihat misalnya saja suasana hati, emosi speerti marah dan rasa terhina cenderung lebih jelas ditampilkan dengan ekspresi wajah (Abstract). Yang terakhir tampilan keduanya menunjukan adanya hubungan antara emosi dan suasana hati, keduanya saling memperngaruhi satu sama lain. Sebagai contoh lagi, ketika memperoleh pekerjaan impian, anda dapat menciptakan emosi bahagia, yang menempatkan anda pada suasana hati yang baik selama beberapa hari. Kebijakan pemerintah demi mengurangi angka kasus penyebaran Covid-19 yang semakin tinggi dengan melakukan PPKM level 4 , mewajibkan beberapa mall dan tempat wisata harus membatasi pengunjung bahkan hingga ditutup sementara. Hal tersebut mengakibatkan income yang sangat menurun drastis, sedangkan pihak mall juga harus tetap membayar tunjangan gaji para pekerja dan karyawan mall. Mau tidak mau, pihak mall harus melakukan efisiensi biaya operasional dan tenaga kerja. Tentunya masalah ini menimbulkan ke dilemaan yang serius bagi pihak mall. Keputusan-keputusan yang diambil pihak mall bisa dikatakan sangat merugikan karyawan dan pekerja mall. Tetapi jika keputusan itu tidak dijalankan maka pihak mall sendiri yang akan mengalami kerugian. Karena denda yang ditetapkan pemerintah untuk pihak yang tidak mematuhi kebijakan-kebijakannya sangatlah besar. Sedangkan dalam



kondisi pandemi seperti ini, income mall tidak seperti biasanya. Karena adanya pembatasan pengunjung mall dan masyarakat yang enggan untuk belanja secara offline. Oleh karena itu demi mempertahankan agar mall tetap beroperasi, pihaknya harus melakukan hal-hal demikian meski sebenarnya itu bukan kehendaknya. Demi dapat kembali memulihkan perekonomian pekerja atau karyawan mall, pihaknya sangat berharap pemerintah tidak melakukan perpanjangan PPKM lagi. Sehingga tidak sampai ada PHK permanen yang dilakukan semua pihak mall. Pihak mall juga mengungkapkan keprihatinannya dengan kebijakan penutupan mall dalam PPKM yang diterapkan saat ini. Karena selama ini mall selalu mengedepankan penerapan prokes ketat mulai dari pintu masuk mall hingga memasuki tiap gerai yang ada dalam mall. Tetapi pasar yang justru prokes nya bisa dikatakan kurang ketat malah diizinkan untuk beroperasi. Pihaknya berharap agar pemerintah lebih bijak lagi dalam memutuskan aturan dalam penanganan pandemi ini. nasib karyawan maupun kerja mall juga harus dipertimbangkan.



C. Strategi yang Digunakan oleh Lippo Plaza Mall Batu dalam Memotivasi para Pegawainya Direktur Lippo Plaza Mall Batu menjelaskan bahwa efisiensi karyawan yang dilakukan semata-mata demi bisa bertahan selama mall tidak beroperasi. Efisiensi yang dimaksud sifatnya bukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) secara permanen. Adanya masalah yang terjadi pada seluruh karyawan mall, menjadikan mereka tidak semangat bekerja bahkan ada yang berpikiran untuk mengundurkan diri dari pekerjaannya. Untuk tetap mempertahankan karyawannya, tentu saja pihak mall harus melakukan motivasi yang dapat meningkatkan semangat kinerja karyawan kembali. Dalam kondisi yang masih seperti ini tentu tidak mudah untuk melakukan motivasi terhadap para karyawan, hal ini yang justru menjadi tantangan pihak manajemen mall dalam menghadapi masalah yang tidak terduga.



Jika dilihat dari sisi psikologis karyawan, sebenarnya mereka kesal terhadap pihak mall karena membuat kebijakan yang banyak merugikannya. Tetapi disisi lain karyawan juga menyadari bahwa ini semua bukan salah dari pihak mall, tetapi memang karena dampak dari adanya PPKM. Oleh karena itu, dalam hal ini peran manajer sangatlah dibutuhkan untuk membangun kembali kepercayaan karyawan terhadap pihak mall. Strategi yang digunakan untuk memotivasi para karyawan adalah dengan membangun kembali kepercayaan karyawan terhadap pihak mall. Karena pada dasarnya kepercayaan adalah modal untuk membangun hubungan kerja yang lebih baik ataupun memperbaiki hubungan kerja yang sedang tidak baik. Membangun kepercayaan dengan cara jujur, terbuka, dan komunikasi yang baik dengan para karyawan. Strategi yang kedua adalah dengan membuat suasana kerja yang positif dan menyenangkan. Lingkungan kerja yang nyaman dan menyenangkan akan membuat karyawan semangat bekerja ditengah masalah-masalah yang sedang terjadi. Karyawan akan merasa mendapat dorongan dari luar diri yang mempengaruhi mereka untuk tetap positif. Suasana kerja yang positif dan menyenangkan akan meningkatkan motivasi karyawan. Strategi yang ketiga adalah dengan tetap memberi intensif/kompensasi karyawan dengan tepat waktu sesuai dengan nominal yang telah disepakati oleh kedua belah pihak. Selain itu, pihak mall juga berjanji akan mengembalikan kembali gaji karyawan 100% setelah keadaan membaik. Pihak mall berharap agar peraturan ini selesai tepat waktu serta tidak ada perpanjangan lagi. Selain itu, mereka juga berharap agar pemerintah dapat lebih bijak lagi dalam memutuskan aturan dalam penanganan pandemi ini. Nasib karyawan maupun pekerja mall juga harus dipertimbangkan.



IV.



KESIMPULAN Dalam kasus ini, sikap dan kepuasan kerja karyawan Lippo Plaza Mal Batu menjadi



perhatian yang sangat penting. Karena dengan adanya PPKM Level 4 ini, yang paling terkena dampaknya adalah para karyawan mall. Banyak dampak yang terjadi dengan adanya peraturan pemerintah ini, seperti pemotongan gaji sampai 50 persen, sistem kerja yang digilir, serta terancamnya PHK tetap. Hal-hal seperti demikian membuat kepuasan kerja karyawan turun, sehingga timbul lah perasaan-perasaan negatif terhadap tempat



kerja mereka. Tingkat kepuasan kerja karyawan yang menurun dapat dilihat dari banyaknya karyawan yang tidak masuk kerja tanpa keterangan, ketidakseriusan dalam bekerja, sampai ada yang berniat untuk mengundurkan diri. Pihak mall juga mengungkapkan keprihatinannya dengan kebijakan penutupan mall dalam PPKM yang diterapkan saat ini. Karena selama ini mall selalu mengedepankan penerapan prokes ketat mulai dari pintu masuk mall hingga memasuki tiap gerai yang ada dalam mall. Tetapi pasar yang justru prokes nya bisa dikatakan kurang ketat malah diizinkan untuk beroperasi. Pihaknya berharap agar pemerintah lebih bijak lagi dalam memutuskan aturan dalam penanganan pandemi ini. nasib karyawan maupun kerja mall juga harus dipertimbangkan. Strategi yang digunakan untuk memotivasi para karyawan ditengah kebijakan mall yang banyak merugikan karyawan adalah dengan membangun kembali kepercayaan karyawan terhadap pihak mall. Karena pada dasarnya kepercayaan adalah modal untuk membangun hubungan kerja yang lebih baik ataupun memperbaiki hubungan kerja yang sedang tidak baik. Strategi yang kedua adalah dengan membuat suasana kerja yang positif dan menyenangkan. Strategi yang ketiga adalah dengan tetap memberi intensif/kompensasi karyawan dengan tepat waktu sesuai dengan nominal yang telah disepakati oleh kedua belah pihak.



REFERENSI http://administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jab/article/viewFile/2529/2920 https://bintisalamun.blogspot.com/2019/05/sikap-dan-kepuasan-kerja.html https://www.duniakaryawan.com/cara-memotivasi-karyawan/