CBR Bordir Wafia [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

CRITICAL BOOK REPORT SULAMAN BORDIR



DISUSUN O L E H NAMA



: WAFIA TUL KHOIRIAH



NIM



: 5182143009



KELAS



: TATA BUSANA C 2018



PRODI PENDIDIKAN TATA BUSANA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MEDAN APRIL 2020



KATA PENGANTAR



Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkatnya saya dapat menyelesaikan critical book report ini. Meskipun banyak hambatan yang saya alami dalam proses pengerjaannya, tapi saya berhasil menyelesaikan critical book report ini tepat pada waktunya. Tidak lupa saya sampaikan terima kasih kepada dosen pembimbing. Karena itu saya berharap semoga critical book ini dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi kita bersama. Saya menyadari bahwa dalam menyusun karya tulis ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna sempurnanya makalah ini. Saya berharap semoga karya tulis ini bisa bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.



Medan, 04 april 2020



Penulis



BAB I



PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Latar belakang di susunnya critical book ini adalah untuk memenuhi tugas



yg



diberikan oleh dosen dalam rangka membahas tentang sulaman bordir .Critical book ini disusus berdasarkan isi ataupun ringkasan buku. Saat ini kerajinan bordir mengalami perkembangan yang sangat pesat, inovasi-inovasi yang dikembangkan tidak hanya pada motif desain saja, melainkan pada eksplorasi bahan dan pengembangan teknik yang digunakan. Untuk motif tidak hanya mengambil dari bentuk-bentuk motif tradisional yang dekoratif saja, melainkan sudah dikembangkan dengan motif-motif modern. Sering sekali kita tidak memperhatikan detail penampilan. Kita terbiasa mengenakan model yang menjadi trend hingga beberapa saat. Misalnya detail bordir yang sudah sejak beberapa tahun lalu menjadi trend. Beberapa teknik bordir dapat di modifikasi menjadi beberapa inspirasi kreasi yang tak kalah menariknya jika dipadupadankan dengan baju, tas, sepatu, jilbab, sarung bantal atau fashion lainnya. B.     Tujuan 1. Untuk mengkritisi buku sulaman bordir 2. Untuk memenuhi tugas mata kuliah sulaman bordir 3. Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan buku sulaman bordir 4. Untuk mengetahui alat dan bahan yang digunakan untuk membordir. 5. Untuk mengetahui teknik-teknik bordir. C.    Manfaat 1. Dapat mengkritisi buku sulaman bordir 2. Dapat memenuhi tugas mata kuliah sulaman bordir 3. Dapat mengetahui kelebihan dan kelemahan sulaman bordir 4. Dapat menambah wawasan tentang alat dan bahan yang digunakan untuk membordir.



5. Dapat menambah wawasan tentang teknik-teknik bordir



BAB II



RINGKASAN BUKU



A. Identitas Buku 1 1. Judul Buku



: Bordir Aplikasi



2. Penulis



: Henny Hasyim



3. Penerbit



: TIARA AKSA PT TRUBUS AGRISARANA



4. Kota terbit



: Surabaya



5. Tahun terbit



: 2009



6. Cetakan



:I



7. ISBN



: 978-979-012-180-5



B. Ringkasan Buku 1



Alat dan Bahan Keberhasilan suatu produk tergantung pada kelengkapan alat-alat dan bahannya sehingga dalam melakukan suatu pekerjaan menjadi lebih efisien. Baik perlengkapan itu berupa alat berat yang bersifat vital, misalnya mesin bordir maupun faktor-faktor pendukung lainnya seperti jarum, benang, gunting, solder, karbon, pensil, kertas minyak, dan sebagainya. 1. Benang Sebuah karya bordir yang indah sangat ditentukan pada penggunaan benang bordir dan kain yang seimbang antara permukaan kain dan benangnya. Salah satu contoh, apabila kita menggunakan kain taveta, satin, sutra, atau sejenisnya yang permukaan dasar kain mengilat, maka sebaiknya digunakan benang bordir metalik polyester karena benang tersebut bersifat mengilat dan sangat mendukung dasar permukaan kain. 2. Kain Ada 2 pemilihan jenis kain dilihat melalui jenis serat kainnya, yaitu: a. Serat alami, seperti sutra, linen, dan katun. b. Serat buatan, seperti nylon, rayon, dan polyster. 3. Mesin Bordir Ada 3 jenis mesin bordir manual: a. Mesin bordir dengan kecepatan tinggi (high speed) digerakkan oleh dinamo. b. Mesin bordir dengan kecepatan sedang (middle speed) digerakkan oleh dinamo. c. Mesin bordir dengan kecepatan rendah (low speed) mesin ini tanpa tenaga dinamo sebagai penggeraknya, melainkan gerakan kaki seperti mesin jaman dahulu sehingga memerlukan konsentrasi tinggi untuk menjaga keseimbangan tangan, kaki, dan mata. 4. Midangan



Midangan ini sangat menentukan dalam kerapian kain dan kerapatan benang bordir. Kesulitan pada pemakaian midangan adalah apabila akan melakukan proses bordir pada kain yang elastis. 5. Jarum dan Gunting Jarum yang digunakan tergantung pada mesin yang dipakai, apabila mesin bordir yang berkecepatan tinggi maka dipergunakan jarum no. 11, tetapi dapat pula digunakan untuk mesin bordir yang berkecepatan rendah.



Teknik – Teknik Bordir 1. Teknik Serat Bludru



Buatlah bordir bunga melati, dengan ukuran maksimal disesuaikan dengan kapasitas besar langkahnya jarum pada mesin, pada kain yang diinginkan apabila bunga hendak di tempelkan pada mesia lain, maka buatlah pada kain yang mudah terbakar agar mudah di solder.



Setelah proses pembuatan bunga, belah mahkota dengan silet, tepat pada tengah tiap helai mahkota. Diperlukan ketelitian dan kecermatan dalam proses pembelahan mahkota ini, kadang terjadi kain sobek tembus sampai bawah kain.



Kemudian pada tengah mahkota yang sudah dipotong, bordir seperti langkah menjadit biasa dengan gerakan berulang-ulang untuk menguatkan bentuk mahkota tersebut.



Langkah akhir, yaitu solder pinggiran bunga dan siap untuk ditempelkan pada media yang kita inginkan.



Apabila ingin membuat bunga pada baju anak atau dewasa, dapat langsung dibuat diatas kain yang hendak dijadikan baju, tanpa memerlukan cara seperti pada gambar.



2. Teknik Serabut



Dakron secukupnya, benang wol yang dipotong 7-10 cm sebanyak yang dibutuhkan.



Kain yang sudah di bordir, bentuk kotak-kotak (jajar genjang) untuk kantung bunga dengan ukuran 4 x 4 cm pada kain asahi.



Solder bagian atas bordir, sedangkan pada bagian bawah yang melengkung hanya digunting dan disisakan pinggiran kain selebar 1-1,5 cm.



Potongan kantong bunga ditempelkan pada bahan utama dan dibordir. Posisi kantung sebaiknya agak cembung karena kantung akan diisi dakron dan benang wol.



Masukkan dakron secukupnya, sisakan ruang untuk memasukkan serabut benang.



Berikutnya, masukkan serabut benang dan dibordir bagian atas untuk “mematikan” agar benang tidak lepas. Hasil proses serabut benang di bawah kantung bunga.



Kumpulan bunga dengan teknik serabut bisa dijadikan hiasan di sarung bantal ruang tamu.



3. Teknik Aplikasi



Buat potongan-potongan kain yang berbentuk bunga atau yang kita inginkan.



Tempelkan satu per satu potongan-potongan kain dengan langkah jahit biasa, hal ini dilakukan agar potongan-potongan tersebut tidak bergeser.



Bordir pada pinggiran potongan kain sebagai langkah akhir dan untuk lebih cantik ditambahkan langkah bordir serat di tengah bunga.



Rangkaian bunga beserta daunnya yang sangat cantik.



Panduan warna yang cantik, berhamburan bunga-bunga dengan teknik aplikasi yang cukup simple diantara teknik bordir lainnya.



BAB III PEMBAHASAN A. Kelebihan Buku 1 1. Penampilan yang menarik dengan gambar yang bewarna-warni sehingga tidak membosankan. 2. Secara fisik tampilan buku ini sudah bagus 3. Materi isi buku dapat memberi gambaran tentang membordir. 4. Identitas buku juga sudah lengkap B. Kelemahan Buku 1 1. Penjelasannya terlalu singkat sehingga tidak bisa di pahami terlalu jelas karena masih sebagian besar isinya bersifat umum. 2. Penggunaan Bahasa pada buku utama adalah Bahasa baku 3. Buku ini dirasa memiliki banyak kelemahan , khususnya pada isi buku sendiri. Bahasa yang berbelit-belit dan kata-kata yang sulit dipahami menjadi kelemahan yang cukup banyak terdapat pada buku ini.



BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Keberhasilan suatu produk tergantung pada kelengkapan alat-alat dan bahannya sehingga dalam melakukan suatu pekerjaan menjadi lebih efisien. Baik perlengkapan itu berupa alat berat yang bersifat vital, misalnya mesin bordir maupun faktor-faktor pendukung lainnya seperti jarum, benang, gunting, solder, karbon, pensil, kertas minyak, dan sebagainya. Sebuah karya bordir yang indah sangat ditentukan pada penggunaan benang bordir dan kain yang seimbang antara permukaan kain dan benangnya. Salah satu contoh, apabila kita menggunakan kain taveta, satin, sutra, atau sejenisnya yang permukaan dasar kain mengilat, maka sebaiknya digunakan benang bordir metalik polyester karena benang tersebut bersifat mengilat dan sangat mendukung dasar permukaan kain. B. Saran Adapun saran yang dapat kita berikan padapenulisan buku ini adalah sebaiknya penulis memperbaiki kesalahan dalam penulisan baik itu kata-kata ataupun kalimat, sebaiknya kata-kata yang berbahasa asing agar disertai dengan artinya, serta lebih memperdalam pembahasannya secara rinci.



Dari critical book report ini,



diharapkan kepada pembaca agar dapat mengetahui isi dari buku ini dan mengaplikasikannya. Selaku penulis makalah ini saya menyadari masih banyaknya kesalahan baik dalam penyampaian atau pun pada format penulisan Critical book Report ini. Maka dari itu saya mengharapkan saran yang bersifat membangun agar kedepannya didapati Critical Book Report yang lebih baik