CBR Hayyu Rahma SW HRP [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Critical Book Report



TECHNOPRENEURSHIP Dosen Pengampuh : Lenti Susanna Saragih S.Pd., M.S.i



DISUSUN OLEH : Nama



: Hayyu Rahma Sukmawangi Hrp



NIM



: 7173143017



Kelas



: Pendidikan Bisnis B



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BISNIS FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN



2019/2020



KATA PENGANTAR



Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena anugerah dariNya. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi besar kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama Islam yang sempurna dan menjadi anugerah serta rahmat bagi seluruh alam semesta. Penulis dapat menyusun Critical Book Report untuk memenuhi tugas mata kuliah Technopreneurship. Saya menyadari bahwa dalam penyusunan Critical Book Report ini dapat terselesaikan, berkat bantuan daan dukungan dari berbagai pihak yang terkait. Maka dari itu saya menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar besarnya kepada Ibu Lenti Susanna Saragih S.Pd., M.S.i selaku dosen pengampu yang telah membimbing kami dan teman-teman yang senantiasa sudah membantu. Saya menyadari bahwa Critical Book Report ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu kamimengharapkan masukan atau saran dan kritik yang membangun guna memperbaiki dan menyempurnakan Critical Book Report ini selanjutnya. Saya harap semoga Critical Book Report ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan menambah pengetahuan kita.



Medan, Mei 2020



Hayyu Rahma Sw Hrp 7173143017



[i]



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR.........................................................................................i DAFTAR ISI .......................................................................................................ii



BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1 A. Latar Belakang............................................................................................1 B. Tujuan dan Manfaat....................................................................................2 BAB II IDENTITAS BUK..................................................................................3 A. Identitas Buku Utama................................................................................3 B. Identitas Buku Pembanding.......................................................................3 BAB III RINGKASAN BUKU...........................................................................4 A. Ringkasan Buku Utama (Dr. H.M.Syahrial Yusuf, SE)............................4 B. Ringkasan Buku Pembanding (Robert D.Hisrich, Michael P, dan Dean A Shepherd........................................................................................45 BAB IV KELEBIHAN DAN KELEMAHAN...................................................95 DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................96



[ii]



BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kewirausahaan (entrepreneur) merupakan persoalan penting di dalam perekonomian suatu bangsa yang sedang berkembang. Kemajuan atau kemunduran ekonomi suatu bangsa sangat ditentukan oleh keberadaan dan peranan dari kelompok wirausahawan ini. Tidak ada satu bangsa di dunia ini yang mampu menjadi Negara maju tanpa ditopang oleh sejumlah pemuda dan masyarakat yang berwirausaha. Di negara-negara maju baik di Benua Eropa maupun Amerika Serikat, setiap sepuluh menit lahir wirausahawan baru (Saiman, 2009: 22). Pertumbuhan wirausaha ini membawa peningkatan perekonomian yang luar biasa bagi suatu negara, sehingga semakin banyak suatu negara memiliki wirausaha maka semakin meningkat perekonomiannya. Perkembangan entrepreneur di Indonesia saat ini masih sangat rendah jika dibandingkan dengan negara-negara lain di Asia. Pernyataan ini dapat di lihat dari jumlahentrepreneuryang ada, di Indonesia hanya 1,56% dari jumlah penduduk yang ada. Sedangkan menurut Mc Clelland, suatu Negara bisa menjadi makmur apabila ada terdapat entrepreneur sedikitnya 2% dari jumlah penduduk yang ada. Seperti keberhasilan pembangunan yang dicapai oleh negara Jepang ternyata disponsori oleh paraentrepreneur yang berjumlah 2 % di tingkat sedang dan berwirausaha kecil sebanyak 20% dari jumlah penduduknya. Selain Jepang, juga terdapat beberapa negara yang kemajuan perekonomiannya di sponsori oleh para entrepreneurnya yaitu Malaysia dengan jumlah entrepreneur5% dari jumlah penduduknya, Singapura dengan jumlah entrepreneur7% dari jumlah penduduknya, dan Amerika dengan lebih dari 12% penduduknya menjadi entrepreneur. Sayangnya saat ini, jumlah entrepreneur di Indonesia masih sedikit dan mutunya belum bisa dikatakan hebat untuk menopang perekonomian, sehingga persoalan wirausaha ini menjadi persoalan yang mendesak bagi suksesnya pembangunan perekonomian di Indonesia (Mahesa & Rahardja, 2012). Dalam tugas makalah CBR ini akan dapat memberikan informasi mengenai pelanggan atau konsumen dan produsen (pihak pemberi jasa) mempunyai keterkaitan satu sama lain, hal tersebut dapat terlihat dalam nilai tambah value yang diberikan [1]



oleh produsen (pihak pemberi jasa) kepada pelanggan atau konsumen dalam bentuk kenyamanan. Selain itu juga merupakan untuk memenuhi tugas KKNI yang diberiakn dosen guna pemenuhan salah satu tugas dari KKNI. Dengan harapan dapat menambah wawasan pemabaca atau penulis dengan mengkritis buku-buku yang diberi maupun dicari.



B. TUJUAN DAN MANFAAT 1. Untuk mengetahui dan mengembangkan ilmu pengetahuan dengan membaca daan mengkritis sebuah buku. 2. Untuk memenuhi tugas yang diberikan dosen.



[2]



BAB II IDENTITAS BUKU A. Identitas Buku Utama 1. Judul Buku



: Entrepreneurship Teori dan Praktik Kewirausahaan



2. Penulis



: Dr. H.M.Syahrial Yusuf, SE



3. Penerbit



: Lentera Ilmu Cendikia



4. Jumlah Halaman



: xiv, 424 hlm.



5. Tahun Terbit



: 2018



6. ISBN



: 978 – 602 – 96627 – 4 – 0



B. Identitas Buku Pembanding 1. Judul Buku



: Entrepreneurship ed. 7



2. Penulis



: Robert D. Hisrich, Michael P. Peters, Dan Dean A



shepherd 3. Penerbit



: Salemba Empat



4. Jumlah Halaman



: 810 hal.xx; 26 cm



5. Tahun Terbit



: 2008



6. ISBN



: 978 – 979 – 697 – 493 – 7



[3]



BAB III RINGKASAN BUKU



A. Ringkasan Buku Utama (Dr. H.M Syahrial Yusuf, SE.) BAB 1 KONSEP DASAR KEWIRAUSAHAAN (Dr. H.M Syahrial Yusuf, SE.) 1.1 Pengantar Konsep Kewirausahaan pada hakikatnya sudah muncul sejak zaman dahulu kala. Bahkan pada era Nabi Muhammad SAW, konsep kewirausahaan sudah banyak dipraktikan oleh para sahabatnya seperti Abu Bakar Ash Shiddiq, Usman Bin Affan, Abdurahman bin Auf. Bahkan Istri Nabi SAW yang bernama Khodijah binti Khuwailid awalnya adalah seorang wirausaha sukses yang terkenal karena kejujurannya. Istilah entrepreneurship baru mulai terkenal dalam kosakata bisnis pada tahun 1980-an, walaupun istilah entrepreneurship telah muncul pada abad ke 18 ketika ekonomi Perancis Richard Cantillon mengaitkan entrepreneur dengan aktivitas menanggung risiko dalam perekonomian. Di Indonesia, motivasi berwirausaha sudah banyak pula dipraktikkan oleh para pelopor. Mereka telah merintis usaha mandiri untuk dapat menghidupi kebutuhan hidupnya secara layak dan berhasil, bahkan memberikan berbagai lapangan kerja bagi banyak orang. Kewirausahaann memang terbukti banyak memberikan sumbangan yang besar bagi masyarakat serta pemeritah didalam berbagai aspek kehidupan. Bagi masyarakat, seorang wirausaha yang berhasil dapat menyediakan banyak lapangan kerja sehingga dapat mengurangi kemiskinan dan kesenjangan sosial. Seorang wirausaha juga dapat menghasilkan produk, jasa, atau inovasi baru yang sangat bermafaat baik bagi orang karena dapat menjadi alat pemuas kebbutuhan atau keiginan.



[4]



Wirausaha dan perusahaan luar berusaha dengan banyak cara untuk menguasai dan mengolah sumber daya alam Indonesia untuk kepentingan mereka. Sehingga, walaupun Indonesia adalah negara yang kaya sumber daya alam, namun di antara negara – negara di dunia ini masuk ke dalam kelompok negara – negara dunia ketiga alias negara – negara tidak maju. Sekali lagi, ini antara lain disebabkan oleh banyak sumber daya alam Indonesia diserap oleh pihak luar, sementara di Indonesia sendiri rakyat hanya mendapatkan sisa – sisa kekayaan tersebut. Dengan demikian, mencetak wirausaha – wirausaha baru yang terampil merupakan suatu kebutuhan mendesak bagi negara Indonesia untuk dapat menyelamatkan kekayaan negeri ini. 1.2 Pengertian Kewirausahaan Dalam kehidupan sehari – hari, kita sering mengatakan bahwa setiap orang punya usaha sendiri sebagai seorang wirausaha. Apakah pengertian kewirausahaan? Kewirausahaan sebenarnya berasal dari kata wira – usaha yang secara sederhana berarti orang yang berani mengambil resiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan. Jadi kewirausahaan berarti kemampuan untuk berani mengambil resiko dan menciptakan sesuatu yang baru. Seorang wirausaha harus memiliki keterampilan untuk mengelola orang lain. Seorang wirausaha harus memiliki kemampuan kepemimpinan yang baik sehingga dapat mengelola dan mengarahkan orang lain. Seorang wirausaha biasanya memiliki usaha yang banyak melibatkan banyak orang dengan tuntutan ketermpilan yang cukup besar. Sementara itu, seorang wiraswastawan adalah orang yang hanya bekerja sendiri, melakukan aktivitas bisni sendiri, walaupun kadang dibantu oleh orang lain. Seorang wiraswastawan tidak terlalu membutuhkan kepemimpinan dan manajemen yang sukar. Ia hanya butuh keterampilan yang sederhana, karena biasanya skala usahanya pun juga tidak terlalu besar, sehingga pengelolaan usahanya menjadi tidak terlalu rumit dan melibatkan orang banyak. 1.3 Pengembangan Kewirausahaan [5]



Memasuki dunia usaha yang makin kompetitif, seorag wirausaha harus memiliki kecerdasan untuk menangkap peluang usaha. Dunia usaha zaman sekarang telah melahirkan kreatifitas dan inovasi yang cukup tinggi. Mampu memanfaatkan sesuatu untuk dikembangkan untuk menjadi sebuah peluang usaha. Sebagai sebuah pengembangan, wirausahawan telah menciptakan berbagai



pengembangan



dalam



dunia



usahanya,



seperti,



social



entrepreneurship, techno-preneurship, leadpreneurship, beautypreneurship, dan cyberpreneurship. Hal ini banyak mencerahkan dunia kewirausahaan menjadi lebih holistik. 1.4 Wirausahan dilahirkan atau diciptakan? Orang sering berkata, wirausaha itu diciptakan, jadi pengusaha itu harus melalui pendidikan secara khusus sehingga di dalam menjalankan bisnisnya nanti dapat dengan mudah dicapai. Contohnya adalah Ciputra, pengusaha besar sekaligus bos Ciputra Grup yang memiliki latar belakang Pendidikan Insinyur Institut Teknologi Bandung. Orang lain ada juga yang mengatakan bahwa seorang wirausaha itu dilahirkan, artinya jadi pengusaha itu adalah dengan sendirinya. Bukan hasil suatu sekolah atau dengan lembaga pendidikan tertentu. Sifat wirausahanya dibawanya semenjak lahir, bukan lantaran suatu pendidikan tertentu sehingga ia tampil menjadi wirausaha. Contoh orang yang seperti ini di Indonesia adalah Liem Swie Liong atau dikenal pula dengan nama Sudono Salim, pemilik Salim Grup. Namun baik di dalam maupun di luar negeri sampai kini belum ada yang dapat memastikan seseorang yang berpendidikan wirausaha itu pasti menjadi wirausahawan ataupun seseorang yang membawa sifat wirausaha dari lahir pasti menjadi wirausahawan. Dengan kata lain, yang mendorong sesorang menjadi wirausahawan antara lain adalah : 



Sifat bawaan







Kondisi lingkungan







Dukungan pendidikan



[6]



Namun demikian, untuk kasus – kasus di Indonesia banyak pula orang yang memulai menjadi wirausaha lantaran desakan lingkungan yang dialami, seperti desakan atau kondisi ekonomi yang sulit sehingga mendorong ia menentukan sikap untuk menjadi wirausahawan. 1.5 Pengembangan Pribadi Kewirausahaan Ada orang yang menyatakan bahwa menjadi seorang wirausaha adalah suatu jiwa yang memang dibawa sejak lahir. Ada pendapat yang menyatakan bahwa pengembangan pribadi wirausaha dapat dimulai setelah menjadi pengusaha. Namun penulis disini berpendapat bahwa pengembangan pribadi wirausaha dapat dimulai sejak dini. Bagi seorang yang berpendidikan, pengembangan pribadi wirausaha dapat dimulai ketika dia masih duduk dibangku sekolah dan terus menerus dikembangkan,



sebelum



penulis



menjelaskan



pengembangan



pribadi



kewirausahaan, penulis akan menjelaskan terlebih dahulu karakteristik umum seorang wirausaha sehingga menjadi lebih jelas bagaimana membentuk seorang wirausaha sebenarnya. 1.6 Persiapan Menjadi Pribadi Wirausaha Penulis menyadari sepenuhnya bahwa menjadi seorang wirausaha tangguh butuh persiapan dan pengembangan diri yang baik sehingga dapat memiliki sifat – sifat umum wirausaha yang telah penulis uraikan di depan. Pada bagian berikut penulis akan sampaikan beberapa kiat yang dapat dilakukan dalam mempersiapkan dan mengembangkan diri menjadi seorang wirausaha tangguh sesuai dengan pengalaman penulis selama ini yaitu : 



Memiliki filosofi hidup







Meningkatkan kemampuan melihat peluang







Membina mental dan percaya diri yang kuat







Mengasah keberanian untuk mencoba







Meningkatkan kreatifitas dan inovasidiri







Mendidik jiwa mandiri



1.7 Nikmatnya Menjadi Pengusaha



[7]



Banyak orang bilang menjadi pengusaha sukses dan penuh dengan risiko yang harus ditanggungnya. Jauh lebih enak menjadi karyawan biasa, tanpa harus berfikir keras, tiap bulan tinggal tunggu gajian. Artinya, menjadi karyawan menanggung risiko jauh lebih kecil ketimbang menjadi seorang pengusaha atau wirausahawan. Bahkan menjadi pengusaha sebenarnya memiliki berbagai nikmat yang jauh lebih besar daripada menjadi karyawan. Paling tidak ada beberapa kelebihan sekaligus kenikmatan yang dirasakan oleh seorang pengusaha jika bisnisnya berhasil, yaitu : 



Merdeka







Bias bekerja mandiri







Uang mengalir terus







Kepuasan batin



1.8 Beberapa Pengusaha Pribumi Indonesia a. H. Pahri Azhari, Pengusaha di Kursi Bupati Muba b. Liem Swie King, Pahlawan Bulutangkis Indonesia c. Eric FH Samola (1936 – 2000), Pengusaha Peduli Wartawan d. Pandji Wisaksana, Pengusaha Peduli Mata e. Putera Sampoerna, Penjemput Pasar Masa Depan BAB 2 PERANAN KEWIRAUSAHAAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA (Dr. H.M Syahrial Yusuf, SE.) 2.1 Pengantar Pengalaman sejarah negara – negara Barat yang mengalami perubahan struktur ekonomi dari sektor pertania ke sektor idustri, telah menghasilkan



pertumbuhan



ekonomi



yang



mengagumkan.



Hal



ini



memberikan inspirasi bagi pemerintah Indonesia pada masa Orde Baru untuk melakukan perubahan kebijakan pembangunan. Pembangunan perekonomian semakin dititikberatkan pada sektor pertanian sebagai sektor pendukung. Selama Orde Baru Indonesia melakukan perubahan kebijakan pembangunan. Program penyesuaian struktural tersebut bertujuan untuk [8]



mengembangkan sistem ekonomi yang lebih terbuka, yang berorientasike luar (outward – looking economy). Kebijakan PMA diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja, peningkatan penghasilan pajak, dan terjadinya eksternalitas positid berupa ahli teknologi, informasi peluang pasar, keterampilan manajerial dan teknik. Kebijakan devisa dimaksudkan agar terjadi pasar devisa yang bebas dan terbuka (open capital account), yaitu modal dengan mudah dapat masuk dan keluar dari Indonesia. Kebijakan perdagangan luar negeri dimaksudkan untuk mendorong peningkatan ekspor non – migas, khususnya ekspor hasil – hasil industri melalui pengurangan atau penghapusan berbagai rintangan terhadap perdagangan luar negeri, seperti menurunkan tarif bea masuk terhadap barang impor, menghapus atau mengurangi berbagai hambatan non – tarif dan menggantikannya dengan tarif bea masuk yang lebih transparan (James & Stephenson, 1993 dalam Thoha, 2002). Kebijakan bantuan luar negeri dimaksudkan untuk menutup defisit dalam anggaran pemerintah melalui badan – badan bantuan internasional seperti Bank Dunia (World Bank), International Monetary of Fund (IMF), dan Asian Development Bank (ADB). 2.2 Pengangguran dan Kemiskinan Pengangguran menurut Badan Pusat Statistik (BPS) dapat dibagi sebagai berikut : 



Pengangguran terbuka, dan







Setengah pengangguran Pengangguran terbuka (open unemployed) adalah penduduk berusia



15 tahun dan lebih yang sama sekali tidak bekerja atau bekerja kurang dari 1 jam dalam seminggu, sedangkan setengah pengangguran (under – employed) adalah penduduk berusia 15 tahun dan lebih yang bekerja kurang dari 35 jam setiap minggunya dan masih mencari pekerjaan.



Bertambahnya tingkat



pengangguran berarti menurunnya tingkat partisipasi angkatan kerja (the labor force participation rate). Dampak peningkatan jumlah pengangguran adalah menimbulkan permasalahan sosial seperti terjadinya berbagai bentuk tindakan kriminalitas maupun berkurangnya rasa percaya diri dan keterampilan masyarakat. [9]



Dampak



lain



bertambahnya



jumlah



pengangguran



terhadap



perekonomian adalah berkurangnya Produk Domestik Bruto (PDB). Berkurangnya output yang dihasilkan berpengaruh terhadap penghasilan tenaga kerja. Berdasarkan data Sakernas 2002, tenaga kerja yang berpenghasilan kurang dari Rp. 600.000 sebesar 56.65%. Menurut Bank Dunia (2005), lebih dari 110 juta penduduk RI miskin karena masih hidup dengan penghasilan di bawah 2 dollar AS atau sekitar Rp. 18,190 per hari. Pada tahun 2007 berhasil turun menjadi Rp. 105,3 juta atau 45,2% dari total populasi Indonesia, jumlah orang miskin yakni sebanyak 232,9 juta jiwa (Bank Dunia, 2007) 2.3 Investsai & Pendorong Inovasi Teknologi Dalam rangka menanggulangi pengangguran, pemerintah telah berusaha keras untuk meningkatkan investasi karena diyakini bahwa meningkatnya investasi akan mendorong peningkatan kesempatan kerja. Dalam rangka menarik atau meningkatkan investor lokal maupun investor luar negeri, selain melalui kebijakan fisikal maupun moneter, pemerintah hendaknya menciptakan iklim usaha yang kondusif. Investor akan dating dengan sendirinya bila investasi di Indonesia mendatangkan laba dan aman. Untuk meningkatkan keamanan dalam berinvestasi diperlukan kepastian hokum. Penegakan hokum atau law enforcement di Indonesia selama ini masih lemah. Hokum di Indonesia masih semrawut, antara undang – undang yang satu dengan yang lainnya saling berbenturan. Selain itu, lembaga penegak hokum seperti Polisi, Jaksa dan Hakim belum berfungsi secara efektif. Hal lain yang harus diperhatikan untuk menciptakan keamanan berinvestasi di Indonesia adalah mengenai Property Rights, regulasi Tingkat Daerah, serta sarana dan prasarana. Membangun jiwa dan semangat wirausaha sejak dini sangat penting dalam



rangka



mengembangkan



human



capital



guna



mewujudkan



pertumbuhan ekonomi. Menrut Schumpeter (1934) dalam Jhingan (2000) pertumbuhan ekonomi sangat ditentukan oleh jiwa kewirausahaan, karena jiwa kewirausahaan pada pengusaha memiliki kemampuan dan keberanian



[10]



mengaplikasikan penemuan baru yang inovatif sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi. Dengan demikian, untuk menjawab kebutuhan SDM masa depan pemerintah perlu menanamkan jiwa kewirausahaan kepada para siswa sejak dini dengan harapan siswa lebih kreatif, inovatif, memiliki rasa percaya diri, berani bersaing, optimis, tidak cepat menyerah kalah, dan ketika lulus sekolah tidak mencari pekerjaan melainkan menciptakan pekerjaan. 2.4 Pengusaha yang Profesional dan Beretika Apabila seluruh komponen bangsa, baik masyarakat, sector swasta, pemerintah, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), dan akademisi memiliki semangat berwirausaha tentu jumlah pengangguran akan berkurang secara signifikan. Dalam hal ini diperlukan sinergi antara masyarakat, akademisi, pemerintah dan swasta dalam membentuk modal social yang kuat. Membangun jiwa dan semangat kewirausahaan berarti membangun bangsa mandiri. Tumbuh dan berkembangnya jiwa dan semangat wirausaha akan membuat bangsa Indonesia mampu mengelola kekayaan sumber daya alam yang melimpah secara produktif, efisien, dan berkeadilan demi kesejahteraan bangsa. Sering kali kebijakan public yang bagus gagal dalam tahap implementasi. Hal ini disebabkan terjadinya kerusakan moral sehingga anggaraan yang semestinya digunakan untuk program penciptaan lapangan kerja atau penghidupan yang layak bias bocor atau di mark – up untuk mendapatkan keuntungan pribadi. Dengan demikian, membangun jiwa wirausaha tidak cukup hanya membangun profesionalisme melalui peningkatan akses terhadap sumberdaya produktif, permodalan dan akses pasar. 2.5 Kategori Usaha Pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah di Indonesia telah menunjukkan ketahanan dalam menghadapi krisis ekonomi yang terjadi disaat sekarang maupun di masa lalu. Fakta tersebut menunjukkan bahwa usaha mikro, kecil dan menengah mampu menghadapi pengaruh negative dari kondisi perekonomian dunia dan nasional yang telah mengalami krisis berkali – kali. Berdasarkan jumlah pegawainya, suatu usaha dapat dikategorikan antara usaha mikro, kecil, dan menengah, dan usaha besar. Usaha mikro [11]



biasanya usaha yang memiliki jumlah pegawai 5 sampai 20 orang, sedangkan pegawai usaha kecil biasanya memiliki pegawai antara 20 orang sampai 50 orang pegawai, adapun usaha menengah biasanya memiliki pegawai antara 50 orang sampai 100 orang pegawai, dan usaha besar biasanya memiliki lebih dari 100 orang pegawai BAB 3 PELUANG USAHA (Dr. H.M Syahrial Yusuf, SE.) 3.1 Pengantar Kemajuan teknologi dan budaya semakin menigkatnya kebutuhan manusia dapat mengilhami seseorang untuk berpikir lebih kreatif dalam mengatasi berbagai persoalan hidupnya. Menciptakan sebuah perusahaan atau memulai usaha ternyata membutuhkan kesabaran yang berkesinambungan dan memiliki benang merah dalam prosesnya. Tasmil tersebut mengibaratkan seseorang dalam ketika kita memulai suatu usaha. Suatu usaha akan berhasil gemilang apabila dibangun dengan perencanaan bisnis yang baik dan matang. Kesabaran dan ketekunan kita mengeluti usaha yang kita mulai adalah kunci sukses dalam meraihnya. Artinya butuh proses jika kita menginginkan usaha yang membutuhkan waktu yang relative singkat mewujudkannya, dan ada pula yang relative lama terealisasikannya. Oleh karena itu, di bab ini akan membahas tentang teknik produksi bagaimana melihat peluang, menghadapi tantangan usaha yang akan dihadapi, teknik mendatangkan profit secara kontiniu dan bagaimana menyusun rencana bisnis yang akurat sehingga tidak salah dalam mengambil keputusan awal ketika memulai usaha. 3.2 Ide atau Gagasan Usaha Untuk memulai atau merintis usaha, modal utama yang harus dimiliki adalah sebuah idea tau gagasan, baik ide untuk melakukan proses imitasi dan duplikasi, ide untuuk melakukan pengembangan, maupun ide untuk melakukan sesuatu yang baru atau berbeda. Setelah memiliki ide, sebaiknya segera untuk dilakukannya sebuah analisis kelayakan usaha. Kita mulai merangkai jawaban yang paling masuk akal untuk memenuhi kebutuhan analisis usaha, bagaimana kekuatannya, kelemahannya, [12]



peluangnya dan apa yang diyakini sebagai ancaman (strength- weaknessopportunity-threat/SWOT). Selanjutnya ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merintis usaha baru, yaitu :  Bidang usaha dan jenis usaha yang akan dirintis  Bentuk dan kepemilikan usaha yang akan dirintis  Tempat usaha yang akan dipilih  Organisasi usaha yang akan digunakan  Jaminan usaha yang mungkin diperoleh  Lingkungan usaha yang akan berpengaruh  Memperhatikan diri pribadi. 3.3 Ide Kewirausahaan Nilai suatu barang atau produk dapat diciptakan melalui : 



Inovasi keberhasilan wirausaha yang dapat dicapai apabila wirausaha menggunakan proses, produk, dan jasa- jasa inovasi.







Mengubah tantangan menjadi peluang.







Menciptakan permintaan melalui penemuan baru. Ketika ide kewirausahaan sudah muncul, persiapkan 5 langkah – langkah



awal, yaitu : a. Tentukan visi dan misi usaha. b. Buat konsep produk/ jasa yang akan dilakukan. c. Lihat kebutuhan pasar dan membaca prospektusnya. d. Lakukan analisis kelayakan, human behavior, dan kebutuhan pasarnya. e. Persiapkan mentalitas yang kuat. 3.4 Ide Dapat Menjadi Peluang Sebuah ide bisa menjadi peluang dan ada beberapa cara untuk melakukannya, yaitu : 



Ide dapat digerakkan secara internal melalui perubahan cara yang lebih baik untuk dapat memenuhi kepuasan pelanggan. [13]







Ide dapat dihasilkan dalam bentuk produk/jasa baru.







Ide dapat dihasilkan dalam bentuk modifikasi, bagaimana pekerjaan dilakukan atau modifikasi cara melakukan suatu pekerjaan.



3.5 Sumber – sumber Potensi Peluang Sumber potensial yang memiliki peluang tidak hadir begitu saja tetapi harus digali. Proses penjaringan ide disebut screening yang merupakan suatu cara terbaik untuk menuangkan ide potensial menjadi produk / jasa real. Adapun langkah – langkahnya dapat dilakukan sebagai berikut :  Menciptakan produk baru yang berbeda.  Mengamati pintu peluang  Analisis produk dan proses produksi secara mendalam  Menaksir biaya awal  Memperhitungkan risiko yang mungkin terjadi. Dapat kita cermati bahwa ide-ide tersebut dapat kita temukan kapan saja dan dimana saja. Ide – ide tersebut ada disekitae kita, bahkan ide pun bisa dating dari kegiatan kita sehari – hari. Sumber ide biasanya datang dan berkaitan dengan hal – hal atau kegiatan yang menyangkut individu, organisasi, atau lembaga yang ada hubungannya dengan usaha atau bisnis. 3.6. Mengenali Peluang Usaha Peluang sebenarnya ada disekeliling kita. Hanya saja ada beberapa orang yang mampu melihat situasi sebagai peluang namun ada juga yang tidak. Hal ini disebabkan factor informasi yang dimilikinya. Informasi memungkinkan seseorang mengetahui bahwa peluang ada saat orang lain tidak menghiraukannya. Akses terhadap informasi dipengaruhi oleh pengalaman hidup, ikatan social, perubahan teknologi, perubahan politik dan kebijakan, perubahan demografi, institusi pendidikan, akses informasi, kepribadian, motivasi, evaluasi, dan karakteristik kognitif. 3.7 Analisis Pasar



[14]



Beberapa usaha yang telah berjalan kebanyakan gagal atau bangkrut dalam waktu yang relative singkat. Ada beberapa kesalahan yang dilakukan usahawan ini. Alasan utama kegagalan merintis usaha baru adalah :  Pengetahuan pasar yang minim  Kualitas produk yang kurang baik  Waktu yang kurang tepat  Masa atau keusangan produk terlalu cepat  Kurang mewaspadai persaingan  Permodalan yang tidak memadai  Usaha pemasaran dan penjualan yang tidak efektif BAB 4 PERENCANAAN PEMASARAN EFEKTIF DAN TEKNIK PENJUALAN (Dr. H.M Syahrial Yusuf, SE) 4.1 Strategi Pemasaran Efektif Dalam menjaga ketahanan usaha dan kelangsungannya wirausaha harus memperhatikan salah satu factor penting dalam hal pengolahannya. Satu diantaranya adalah adanya strategi pemasaran yang tepat. Memiliki perencanaan pemasaran akan menentukkan maju mundurnya usaha. Strategi pemasaran memberikan perluasan sehingga usaha menjadi lebih mudah dan terukur, target – target yang diharapkan selama satu tahun bahkan sampai 5 tahun dapat dengan baik. Dalam menyusun perencanaan pemasaran yang efektif, seorang usahawan perlu memperhatikan latar belakang perusahaan, pesaing, peluang, tantangan serta kelemahan, dan kekuatan usahanya. Dengan demikian dapat disiapkan suatu strategi yang tetap efektif untuk merebut pangsa pasar yaitu : 1. Analisis situasi lingkungan dan peluang pasar 2. Menentukan sasaran pemasaran 3. Menetapkan strategi pemasaran 4. Menyusun taktik dan rencana aksi



[15]



Perencanaan pemasaran adalah suatu proses analisis terhadap situasi lingkungan bisnis dimana seorang wirausaha melakukan pemantauan terhadp peluang, tantangan, kekuatan dan kelemahan perusahaan. 4.2 Strategi Penjualan Yang Baik Baik adalah ukuran kuantitatif berhubungan langsung dengan profit. Penjual yang baik adalah penjual yang paling berhasil membukukan profit terbesar dalam sebuah bisnis. 4.3 Syarat Mental Mental adalah wahana perangsang aksi. Dalam menopang kemampuannya, berikut syarat mental seorang penjual : 



Yakin Yakin merupakan landasan melangkah dan berbuat. Tanpa keyakinan seseorang sulit tampil dengan optimal.







Responsif – Kreatif Dikatakan responsif karena teknologi yang berkembang pesat, persaingan yang semakin ketat, konsumen yang semakin kritis, telah mempengaruhi stretegi menjual.







Aktif



4.4. Syarat Intelektual Intelektualitas atau kecerdasan adalah potensi yang melekat dalam diri seseorang. Intelektualitas sebagai “ kemampuan dasar” manusia tidak ada kaitannya dengan tingkat pendidikan. 



Kecerdasan Indrawi Pengembangan kemampuan panca indera, terutama indra penglihatan. Indra utama ini amat penting untuk menguatkan aktivitas penjualan.







Kecerdasan Intuitif Kemampuan menggunakan kebijakan dalam diri yng kerap dikaburkan oleh ego atau sikap reaktif berlebihan dari pikiran yang kritis.







Kecerdasan Logis



[16]



Ini terkait dengan anggapan berbagai hal selalu ada formulanya. Hal itu berlangsung hampir selalu tetap. 



Kecerdasan Verbal Merupakan kemampuan berkomunikasi dengan kata-kata. Dalam konteks penjualan, diyakini bahwa ada hubungan kuat antara kosa kata dengan penghasilan.







Kecerdasan Spasial Merupakan kemampuan menilai jarak dan waktu. Dalam konteks penjualan, kecerdasan spasial terkait dengan kemampuan seseorang penjual menilai jarak dan waktu sehingga pelanggan menerimanya.



BAB 5 TEKNIK PRODUKSI (Dr. H.M Syahrial Yusuf, SE)



5.1 Strategi Proposal Bisnis ( Business Plan ) Business plan perlu disusun karena merupakan legitimasi dari sebuah usaha yang akan didirikan Tujuan menyusun business plan adalah : 1. Menyatakan bahwa anda sebagai pemilik dan pemegang inisiatif dalam membuka usaha baru. 2. Business plan juga dapat mengundang orang-orang tertentu yang potensial atau mempunyai kehlian untuk bergabung bekerja sama dengan anda. 3. Business plan bertujuan untuk menjamin adanya fokus tujuan dari berbagai personil yang ada dalam perusahaan. Business Plan Merupakan suatu dokumen yang menyatakan keyakinan akan kemampuan sebuah bisnis untuk menjual barang dan jasa dengan menghasilkan keuntungan yang memuaskan dan menarik bagi penyandang dana. Defenisi yang lebih baik menyatakan bahwa business plan adalah sebuah selling document yang mengungkapkan daya tarik dan harapan sebuah bisnis kepada penyandang dana potensial. [17]



Business plan yang kurang baik akan menyebabkan kegagalan dikemudian hari karena beberapa factor : 



Tujuan yang ditetapkan oleh pengusaha kurang masuk akal. Pengusaha kurang memiliki tanggung jawab.







Pengusaha tidak memiliki pengalaman dalam perencanaan bisnis.







Pengusaha tidak dapat menangkap ancaman dan kelemahan bisnisnya sendiri







Konsumen tidak mengharapkan adanya barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut.



Elemen-elemen Promosi Elemen-elemen yang digunakan, antara lain 1. Advertising, yaitu berupa iklan di berbagai media 2. Personal selling, merupakan tenaga penjual yang disiapkan baik di toko (pramuniaga) atau pun yang berkunjung ke rumah-rumah (salesman) 3. Sales promotion, berupa daya tarik bagi konsumen dalam bentuk korting, obral, hadiah, undian-undian kupon 4. Public relaction, memberi informasi kepada masyarakat tentang perusahaan, baik menyangkut produk, manajemen dan sebagainya. Bentuk-Bentuk Business plan 1. Halaman depan 2. Daftar isi 3. Rangkuman eksekutif 4. Penjelasan tentang perusahaan 5. Pemasaran 6. Barang dan jasa yang di hasilkan 7. Usaha meningkatkan penjualan 8. Permodalan 9. Apendix 5.2 Menciptakan dan meningkatkan profit



[18]



Hal yang harus diketahui untuk mencapai tujuan dan yang harus di peroleh si pendiri sekaligus pemilik usaha dapat menciptakan, mengendalikan, sekaligus meningkatkan laba dan usahanya, antara lain 1. Menilai kebutuhan usaha 2. Konsep titik peluang pokok (break even point) 3. Menciptakan dan meningkatkan laba usaha 4. Memisahkan uang pribadi dan perusahaan. Secara garis besar biaya kebutuhan usaha di bagi dalam tiga bagian 



Biaya pra investasi Biaya yang di perlukan sebelum memulai usaha atau biaya yang akan dikeluarkan dalam rangka memulai suatu usaha.







Biaya pembelian aktiva tetap Biaya yang di perlukan untuk keperluan berbagai aktiva tetap yang di perlukan untuk kebutuhan usaha.







Biaya Operasional Seluruh biaya yang digunakan untuk menjalankan kegiatan operasional perusahaan yang meliputi biaya upah dan gaji karyawan, biaya listrik, telepon,air, pemeliharaan, asuransi biaya pemasaran, dsb.



5.3 Strategi dalam menjaga kelangsungan usaha Persaingan, goncangan, penurunan kinerja, atau pergeseran loyalitas konsumen terhadap perusahaan akan selalu ada di dalam menjalankan usaha. Namun seberapa jauhkah dampak perubahan kondisi-kondisi tersebut terhadap perusahaan, antara lain juga di pengaruhi oleh seberapa mampu perusahaan kita dalam mengatasi dan mengelola perubahan yang terjadi baik di dalam maupun di luar perusahaan. Memang perusahaan yang baik akan selalu dapat mengatasi hambatan-hambatan yang menghadang melalui berbagai strategi yang di terapkan oleh perusahaan.



[19]



BAB 6 MANAJEMEN DAN ORGANISASI (Dr. H.M Syahrial Yusuf, SE) 6.1 Bentuk dan Kepemilikan Usaha  Usaha Perorangan Merupakan bentuk usaha yang paling umum dan paling sederhana karena tidak ada perbedaan hukum yang memisahkan status pemilik tunggal sebagai individu dengan statusnya sebagai pemilik bisnis. Keuntugan : a. Mudah dibuat dan mudah dibubarkan b. Seluruh laba dapat ditahan pemilik c. Sangat fleksibel dalam pengambilan keputusan Kelemahannya : a. Utang menjadi tanggung jawab pemilik. b. Keterbatasan pendanaan c. Keterbatasan manajerial dari pemilik d. Kelanjutan usaha dapat berakhir bila pemiliknya meninggal, pailitatau gagal e. Seringkali tidak tahan atas guncangan perekonomian.  Persekutuan (Partnership) Persekutuan adalah bentuk kepemilikan usaha dengan dua pemilik atau lebih yang bersama-sama mengelola perusahaan dan bertanggung jawab atas aliran dana termasuk utang-utangnya. Keuntungan a. Mudah dibuat b. Sumber investasi dana lebih banyak c. Keahlian, pengetahuan, dan keterampilannya saling melengkapi d. Lebih mudah berkembang [20]



Kelemahannya : a. Rendah terhadap konflik pribadi b. Sulit dibubarkan c.



Semua sekutu ikut menanggung utang yang terjadi atau yang dibuat satu orang



d. Sulit mengalihkan kepemilikan tanpa sizing sekutu yang lain.  Perseroan Terbatas (corporation) Perseroan terbatas adalah usaha yang berdiri sebagai suatu entitas legal yang terpisah dari pemiliknya dan bertanggung jawab atas hutang-hutangnya sendiri. Keuntungannya : a. Tanggung jawab terbatas pada investasi pribadi di perusahaan (limited liability). b. Keahlian manajemen yang terspesialisasi. c. Kapasitas keuangan yang lebih luas d. Efek ekonomi positif atas operasi berskala besar. Kelemahannya : a. Sulit dan mahal untuk di bentuk dan dibubarkan b. Pajak ganda yakni dikenakan ke perusahaan dan pemegang saham c. Pembatasan legal akibat jumlah undang-undang yang banyak. 6.2 Manajemen dan pengembangan sumber daya manusia Sumber daya manusia memiliki arti penting bagi suatu kewirausahaan, karena pencapaian tujuan suatu usaha atau perusahaan di pengaruhi oleh kekuatan dan kompotensi sumber daya manusia yang ada dalam perusahaan tersebut. Sumber daya manusia yang dibutuhkan dalam suatu usaha semestinya merupakan individu yang memiliki produktifitas dan efektif dalam posisi jabatannya sehingga memberikan sumbangan bagi keberlangsungan usaha tersebut, bahkan mendorong usaha tersebut terus maju dan berkembang.



[21]



Fungsi manajemen adalah memberdayakan seluruh sumber daya yang ada agar secara efektif dan efisien mencapai tujuan, sasaran, dan target perusahaan. Dalam hal ini, suatu proses manajemen secara umum dalam rangka pencapaian tujuan



organisasi



melingkupi



suatu



proses



kegiatan



1.



Perencanaan,



2.



Pengorganisasian, 3. Pelaksanaan, 4. Proses control. Langkah-langkah Penyediaan Sumber Daya Manusia 1. Perekrutan merupakan langkah pertama dalam menyediakan sumber daya manusia bagi organisasi kewirausahaan perekrutan adalah proses penyaringan awal dari calon sumber daya manusia yang tersedia untuk mengisi suatu posisi 2. Seleksi merupakan langkah selanjutnya dalam penyediaan sumber daya manusia. Seleksi adalah pemilihan individu untuk disewa dari semua individu-individu yang telah di rekrut. 3. Sesudah penarikan/perekrutan dan seleksi karyawan, langkah berikutnya adalah pelatihan. Pelatihan adalah proses pengembangan kualitas sumber daya manusia yang pada akhirnya akan membuat sumber daya tersebut menjadi lebih produktif. 4. Penilaian setelah individu-individu direkrut, diseleksi dan dilatih, langkah keempat adalah penilaian terhadap hasil kerja. Pelatihan dan pengembangan keterampilan SDM Pelatihan adalah proses pengembangan kualitas sumber daya manusia yang pada akhirnya akan membuat sumber daya tersebut menjadi lebih produktif dan karenanya bisa memberikan sumbangan bagi pencapaian tujuan perusahaan. Satu Tujuan nyata dari pelatihan adalah untuk mempersiapkan seorang calon baru untuk melakukan tugas. Uraian pekerjaan (Job Description) Fungsi uraian Pekerjaan : a. Untuk Pengajian, b. Manajemen kinerja c. Pelatihan dan pengembangan [22]



d. Rekrutmen dan seleksi e. Pemegang jabatan f. Atasan g. Rekan sekerja h. Tujuan hukum Tim Kerja Inti Tim adalah unit yang terdiri dari dua atau lebih orang-orang yang mengemban misi dan tanggung jawab kolektif ketika mereka bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Perusahaan terdiri atas orang, peralatan kerja secara personal, uang dan hal yang paling penting adalah tim inti yang sebagian orang mengatakannya sebagai tim manajemen atau tim kerja inti. Yang dimaksud anggota tim kerja inti adalah seseorang yang memahami a to z tentang perusahaannya dan sasaran perusahaan tersebut. Beberapa hal yang menjadi penting terkait dengan pembentukan tim inti kerja adalah : 1. Mengamankan asset perusahaan 2. Mempersiapkan suksesi dan regenerasi dalam perusahaan 3. Pengembangan perusahaan. BAB 7 KEWIRAUSAHAAN DAN KEPEMIMPINAN (Dr. H.M Syahrial Yusuf, SE) 7.1 Pengantar Bibit – bibit wirausahawan kini barangkali memiliki semangat serta kemampuan teknis yang memadai. Namun kedua hal ini tidak mencukupi. Bekal lain yang mesti dimiliki diantaranya adalah kedisiplinan dan kepemimpinan. Oleh karenanya mengembangkan elemen – elemen kepemimpinan yang terdiri atas kemampuan untuk memimpin diri sendiri, orang lain, serta mengelola situasi menjadi “menu” wajib bagi wirausahawan. Dengan kata lain, di samping memiliki pengetahuan serta keterampilan kewirausahwan, [23]



seorang wirausahawan harus pula memiliki kualitas kepemimpinan yang tinggi. Perpaduan inilah yang boleh kita sebut Leadpreneurship. 7.2 Peran Kepemimpinan dalam Kewirausahaan Orang – orang yang memiliki kualitas Leadpreneurship yang tinggi adalah mereka yang mampu untuk mengubah sumber daya yang tadinya bernilai rendah menjadi sumber daya yang bernilai tinggi melalui pengambilan resiko – resiko yang terukur serta kepemimpinan yang efektif. Dalam Leadpreneurship, mengejar serta memanfaatkan peluang lebih diutamakan daripada pertimbangan sumber daya yang dimiliki. Bagi seorang Leadpreneur, apa yang dilihat sebagai masalah bagi orang lain justru dianggapnya sebagai peluang. Bagi mereka, masalah yang muncul merupakan peluang sekaligus juga tantangan. Yang lebih penting adalah mewujudkan dalam operasi bisnis yang nyata. Tentu saja tindakan ini harus menguntungkan agar dapat mengakumulasi modal dan mengembangkan bisnisnya. Kegiatan – kegiatan proaktif dan terarah ini merupakan cerminan dan gabungan dari kualitas kepribadian, kepemimpinan, keterampilan, dan landasan nilai – nilai. 7.3 Kepribadian Leadpreneur Kepribadian yang harus dimiliki oleh seorang Leadpreneur dapat dikelompokkan kedalam akronim SUCCED, yaitu : 



Self







Confident,



seorang



Leadpreneur



harus



memiliki



kepercayaan diri yang tinggi. Ia harus mengenali dirinya sendiri serta yakin akan pengetahuan, keterampilan, serta visi yang dimilikinya dalam rangka membantu mewujudkan cita – cita dirinya dan juga organisasi. 



Utilize, seorang Leadpreneur harus pula membekali dirinya dengan kemampuan memanfaatkan secara optimal segala potensi serta sumber daya yang dimiliki seperti kekuatan pribadi, sumber daya manusia, finansial, infrastruktur, dan sebagainya demi tercapainya visi, misi, tujuan serta sasaran perusahaan. [24]







Cashflow Spirit, seorang Leadpreneur harus mengoptimalkan usahanya guna menghasilkan arus kas yang maksimal, bukan hanya mengejar laba semata. Arus kas dalam jumlah yang memadai sangat penting guna membiayai kelancaran aktivitas operasional dan investasi perusahaan.







Charismatic, biasanya Leadpreneur adalah seseorang yang karismatik yang dapat “mempesona” orang lain. Hal ini bukan berarti seorang Leadpreneur identik dengan kemampuannya untuk berbicara dengan berapi – api.







Energic, disamping karisma, Leadpreneur adalah seorang yang antusias, selalu pennuh dengan semangat setiap kali melakukan sebuah pekerjaan serta memiliki stamina.







Emphatetic, emphatetic berarti kemampuan mengidentifikasi serta memahami situasi, perasaan, serta motif yang dimiliki oleh orang lain. Untuk itulah seorang Leadpreneur harus menjadi pendengar yang baik bagi para pengikutnya.







Drive, drive adalah kemampuan menggerakkan orang lain untuk secra bersama – sama berjuang mewujudkan mimpi serta mencapai tujuan organisasi. Seorang Leadpreneur harus mampu menggerakkan orang lain agar mereka melakukan hal – hal yang tidak diwajibkan sekalipun dengan penuh semangat.



7.4 Karakteristik Kepemimpinan Leadpreneur Seorang Leadpreneur juga harus memiliki karakter kepemimpinan yang tercakup



dalam



istilah



LEAD,



yaitu



Live



the



vision,Encourage,



Arrange,Direction. Live the vision berarti efektivitas kepemimpinan yang dimiliki oleh seorang leadpreneur berawal dari visi yang menarik, menantang, serta dapat dipercaya, yang mampu disampaikan dengan jelas untuk kemudian “dibagi’ bersama dengan para karyawannya sehingga menjadi kekuatan pendorong agar perusahaan bisa terus berkembang dan maju. Encourage berarti kemampuannya untuk memberikan inspirasi atau dorongan orang – orang sekelilingnya dengan harapan, keberanian, serta keyakinan. Ia harus membuat orang lain di sekitarnya menjadi mampu melakukan sesuatu yang seharusnya mereka lakukan. [25]



Arrange merupakan faktor pendukung efektivitas yaitu pengaturan dan perencanaan dalam bentuk penjabaran program dan aktivitas. Seorang leadpreneur



harus



memiliki



kemampuan



merancang,



merencanakan,



mengorganisasikan, dan mengimplementasikan proyek dalam kerangka waktu tertentu. Direct adalah kemampuan mengarahkan para karyawan agar tetap berada dalam jalur yang benar dalam rangka tercapainya visi dan misi yang telah ditetapkan. 7.5 Budaya Leadpreneurship Kemampuan kewirausahaan serta kepemimpinan yang dimiliki tidak akan berarti tanpa adanya dukungan budaya yang sesuai, yang dapat membantu meningkatkan kinerja perusahaan serta memberikan nilai tambah bagi para stakeholder nya. Untuk itu perlu dikembangkannya budaya tersebut disebut WEALTH, yaitu Wealth Accumulation, Enterprising, Acquiring,Learning, Transforming, dan Harmony. Seorang leadpreneur juga harus pandai mengelola konflik yang timbul dalam organisasi secara konstruktif. Konflik yang konstruktif dapat meningkatkan pencapaian, berfungsi sebagai tanda peringatan, mendorong pengembangan sistem, melahirkan pandangan manajemen baru, serta mencegah timbulnya konflik yang lebih besar. Strategi yang paling ideal adalah berkolaborasi, yang dapat diumpamakan sebagai satu tambah satu menjadi tiga atau empat. Semua sumber daya masing – masing pihak dikelola bersama agar menghasilkan sebuah sinergi yang menghasilkan keluaran berlipat dibandingkan jika masing – masing mengelola sumber daya yang dimiliki secara sendiri – sendiri. 7.6 Strategi Pengembangan Leadpreneurship Pengembangan kewirausahaan dikawasan Asia Pasifik dipandang sangat penting karena basis bisnis dan kemampuan wirausaha suatu ekonomi merupakan faktor – faktor produksi yang pertama. Jumlah dan kualitas orang dengan kemampuan wirausaha merupakan kunci untuk memaksimalkan efisiensi penggunaan faktor – faktor pengembangan daya saing ekonomi. Upaya melahirkan bisnis baru dan promosi bisnis merupakan salah satu dari tujuan kebijakan yang paling komperhensif berkaitan dengan [26]



pengembangan UKM. Beberapa perkembangan ekonomi di negara – negara Asia Pasifik sedang melakukan perubahan yang kritis berkaitan dengan kebijakan pengembangan bisnis. Kebijakan ini meliputi pengembangan bisnis baru dan promosi dengan pola pikir baru untuk memberikan apresiasi kewirausahaan. Terbukti dengan banyaknya program – program promosi yang dilaksanakan pemerintah dan swasta pada tahun belakangan ini untuk pengembangan usaha baru ditingkat lokal dan nasional. Promosi kewirausahaan ditujukan untuk meningkatkan daya saing suatu ekonomi melalui tiga hal : 1. Penguatan dan perluasan basis bisnis. 2. Promosi inovasi. 3. Peningkatan jumlah sisi kompetisi, perusahaan yang mampu memberikan nilai tambah yang memiliki akses pasar. BAB 8 STRATEGI PENERAPAN SPIRITUALPRENEURSHIP DALAM PERUSAHAAN (Dr. H.M Syahrial Yusuf, SE) 8.1 Makna Spiritual Berbicara mengenai spiritual adalah berbicara tentang kerohanian, atau hal – hal yang sifatnya nonmaterial. Spiritualisme di dalam agama adalah kepercayaan yang berdasarkan kepercyaan bahwa jiwa- jiwa yang berangkat tetep bisa mengadakan hubungan dengan jasad. Hubungan ini umumnya dilaksanakan melalui seorang medium yang masih hidup. Jadi spiritualitas itu bukan agam. Spiritualitas juga berbeda dengan agama. Spiritualitas juga tidak harus terkait dengan agama tertentu. Spiritualitasdapat datang dari ajaran agama maupun bukan agama seprti, kebudayaan, adat – istiadat, nilai – nilai, dan tradisi. Spiritualitas itu terkait dengan kualitas semangat kemanusiaan, seperti cinta, semangat,sabar, trelan, [27]



pemberi maaf, kepuasan, perasaan bertanggung jawab, dan harmoni yang membawa kebahagiaan baik kepada diri sendiri maupun orang lain. 8.2 Kecerdasan Spiritual (SQ) Danah Zohar dan Ian Marshall memperkenalkan satu dimensi baru pada kecerdasan manusia yang disebut Spiritual Quotient (SQ), yang diakui sebagai kecerdasan tidak terbatas. Inilah kecerdasan yang dipergunakan untuk memecahkan masalah tentang hakikat dan nilai. “apakah pekerjaan yang diberikan kepada saya memenuhi kepuasan yang saya cari?”. Kecerdasan spiritual memotivasi orang untuk menyeimbangkan jadwal pekerjaan mereka untuk memberikan waktu dengan keluarga. Danah Zohar dan Ian Marshall menjelaskan bahwa ada delapan tanda manusia memiliki SQ yang tinggi, yaitu keluwesan, kesadaran, kemapuan untuk menghadapi dan menggunakan penderitaan, kemampuan menjadi terinspirasi oleh suatu visi, keinginan, dan kapasitas untuk menyebabkan sekecil mungkin. 8.3 Sumber – sumber Spiritual Sumber spiritualitas ada tiga, yaitu :  Naturalism (Alam semesta), merupakan suatu ajaran bahwa alam semesta yang menjelaskan bahwa alam saling terikat satu sama lain.  Pantheism (universe is expression of god), suatu ajaran yang mempercayai bahwa dunia dan segala isinya ada wujud Tuhan di dalamnya.  Theism (non – material soul created by god), suatu ajaran yang meyakini bahwa adanya Tuhan dalam segala penciptaan material dan non – material. 8.4 Keuntungan Spiritual Bagi Pribadi a. Menyempurnakan kesehatan fisik, termasuk menstabilkan tekanan darah (improved physical health). b. Menciptakan gaya hidup yang lebih sehat (healthier lifestyles) dan mengurangi perilaku negative. c. Kemampuan menangkap esensi masalah. d. Mengurangi depresi atau tekanan batin. e. Menghadapi kematian tidak terlalu sedih. f. Menurunkan rasa ketakutan akan kematian. [28]



g. Pencapain prestasi yang lebih tinggi menyadari bahwa manusia sukses adalah manusia yang bermanfaat kepada manusia lainnya. 8.5 Manfaat Menerapkan Spiritual Company (Perusahaan) Tentunya akan banyak manfaat yang bias didapatkan dari pengalaman spiritual didalam perusahaan diantaranya : 



Menurunkan tingkat penyelewengan.







Meningkatkan produktivitas.







Menciptakan suasana harmonis.







Meningkatkan citra perusahaan dihadapan pelanggan.







Meningkatkan tingkat pertumbuhan perusahaan.







Menurunkan turnover karyawan.







Menurunkan tingkat kesalahan.







Meningkatkan awareness.



8.6 Fasilitas untuk Pengembangan Spiritualitas Dalam memfasilitasi usaha pengembangan spiritualitas dalam perusahaan diperlukan upaya – upaya serius untuk mensukseskannya, di antaranya :  Menyediakan raungan shalat  Menyelenggarakan kegiatan keagamaan  Menyelenggarakan aktivitas untuk Social Responsibility  Menyediakan / mengundang guru spiritual  Menyediakan / melakukan pelatihan untuk spiritual quotient 8.7 Makna Spiritualpreneur Spiritualpreneur merupakan kosa kata baru sebagai singkatan dari spiritual entrepreneur. Spiritualpreneur adalah entrepreneur yang memiliki sifat spiritual. Dia adalah seorang wirausahawan yang memiliki filosofi, prinsip hidup, cara berfikir, sikap – mental, perilaku, dan tindakan yang berdimensi spiritual. Seorang spiritualpreneur adalah orang yang mengembangkan usaha atau bisnisnya untuk menolong dirinya dan orang lain, sehingga usahanya menjadi sebuah panggilan hidup sebagai bentuk pengabdian dan nilai – nilai luhur.



[29]



Pengusaha tidak hanya melayani kepentingan para pemegang saham, relasi, produk, pelanggan, tetapi juga harus melayani kepentingan masyarakat yang diluarnya, umat manusia, masa depan, dan kehidupan sehari – hari. 8.8 Prinsip – prinsip Spiritualpreneur Untuk memperjelas beberapa hal yang harus mendasari spiritualpreneur lebih kuat, memiliki militansi, dan loyalitas. Hal ini ada relevansinya dengan prinsip – prinsip seorang spiritualpreneur : 



Adanya sesuatu yang sacral atau suci.







Punya keyakinan yang dalam tentang hubungan yang saling terkait antara hidup dan permasalahannya.







Semua bentuk ikhtiar, termasuk bisnis merupakan bagian dari struktur yang utuh dari alam semesta.







Adanya hubungan yang harmonis dan sehat antara setiapdiri manusia dan dunia.







Sebagai sebuah rasa pengabdian hal ini membawa diri lebih rendah hati dan menambah rasa syukur yang mendalam.



8.9 Strategi Membangun Budaya Spiritualpreneur Untuk membangun dan mengembangkan spiritual kepada dirinya dan perusahaannya, termasuk seluruh karyawannya, ada beberapa hal yang bias dilakukan sebagai sebuah strategi mengembangkan spiritualpreneurship dalam perusahaan, diantaranya : 1.



Memahami makna bekerja dalam usahanya : cerdas spiritual, cerda emosional, dan cerdas intelektual.



2. Tidak membeda – bedakan status karyawan (kontrak atau tetap). 3. Kantor dijadikan sebagai tempat ibadah kedua selain masjid. 4. Karyawan diajak/dimotivasi untuk mengenal dirinya sendiri, tujuan perusahaan, dan tujuan hidupnya. 5. Pemimpin harus menjadi contoh. 6. Program – program yang bernuansa spiritual (religious). 7. Menerapkan Corporate Culture (Budaya Perusahaan) 8.10 Perilaku yang Muncul dalam Spiritualpreneur [30]



Membudayakan spiritual yang menguat dalam seorang wirausaha , dapat melahirkan nilai – nilai luhur serta memunculkan sifat dan perilaku yang baik. Hal ini akan berdampak positif dalam perusahaannya. Adapun perilaku – perilaku yang akan muncul dalam diri spiritualpreneur adalah :  Memiliki sikap dan moral yang baik.  Goal oriented dan result oriented.  Team worker.  Interpersonal dan kemampuan karyawan.  Track record professional.  Product knowledge yang kuat.  Hard worker, dan  Network yang luas. BAB 9 ETIKA BISNIS (Dr. H.M Syahrial Yusuf, SE) 9.1 Pengantar Bisnis sebagai aktivitas yang dilakukan manusia jelas memiliki kesepakatan – kesepakatan manusiawi yang diterima secara universal. Hal – hal



universal



mengenai



kepatuan







kepatuan



dalam



berbisnis



mengembangkan apa yang kemudian disebut “Etika Bisnis”. Memahami etik bisnis, pada masa kini, semakin terkait dengan capaian sebuah usaha. Makin modern, ternyata, manusia tidak cukup sekedar mengejar materi. Bisnis yang beretik semakin menjadi tuntutan. Hal yang mengakibatkan perilaku bisnis pun mengalami perubahan. 9.2 Pengertian Etika Etika berasal dari bahasa Yunani kuno, ethokos, yang berarti “timbul dari kebiasaan”. Etika adalah cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standard penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab. Etika terbagi menjadi tiga bagian utama yaitu meta – [31]



etika (studi konsep etika), etika normatif (studi penentuan nilai etika), dan etika terapan ( studi penggunaan nilai – nilai etika). Etika bisnis memiliki padanan kata yang bervariasi, yaitu Bahasa Belanda, bedrijfsethiek, (etika perusahaan), Unternehmensethik (etika usaha), Bahasa Inggris, corporate ethics (etika korporasi). (Bertens, 2000). 9.3 Analisis Arti Etika Untuk menganalisis arti – arti etika, Bertens membedakannya menjadi dua jenis kata, yaitu pertama, etika sebagai praktis nilai – nilai dan norma – norma moral sejauh dipraktekkan atau justru tidak dipraktekkan walaupun seharusnya dipraktekkan. Kedua, etika sebagai pemikiran moral, adalah berpikir tentang apa yang dilakukan dan khususnya tentang apa yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan. 9.4 Perkembangan Etiket Bisnis Masih menurut pandangan Bertens, etika bisnis terus berkembang dari masa ke masa. Berikut ini pembabakan perkembangan etika. 



Situasi Dahulu, masa ini ditandai pemberontakan terhadap kuasa dan otoritas di Amerika Serikat, revolusi mahasiswa di ibukota Perancis, penolakan terhadap establishment (kemampuan).







Etika Bisnis Lahir di AS, pada tahun 1970 sejumlah filsuf mulai terlibat dalam memikirkan masalah – masalah etis di sekitar bisnis dan etiket bisnis dianggap sebagai suatu tanggapan tepat atas krisis moral yang sedang meliputi dunia bisnis di AS.







Etika Bisnis Meluas ke Eropa, pada tahun 1980 eropa barat, etika bisnis sebagai ilmu baru mulai berkembang kira – kira 10 tahun kemudian.







Etika Bisnis menjadi Fenomena Global, pada tahun 1990 tidak terbatas lagi pada dunia Barat. Etika bisnis sudah dikembangkan di seluruh dunia. 9.5 Pengertian Etika Bisnis Etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada standart moral sebagaimana diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan perilaku bisnis (Velasques,2005). [32]



Dalam menciptakan etiket bisnis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain : a. Pengendalian diri. b. Pengembangan tanggung jawab sosial (social responsibility). c. Menerapkan konsep “pembangunan berkelanjutan”, menghindari sifat 5K (katabelece, kongkalingkong, koneksi, kolusi, dan komisi). d. Mampu menyatakan yang benar itu benar. e. Menumbuhkan sikap saling percaya antara golongan pengusaha kuat dan golongan pengusaha ke bawah. f. Konsekuen dan konsisten dengan aturan main yang telah disepakati bersama. g. Menumbuhkembangkan kesadaran dan ras memiliki terhadap apa yang disepakati. h. Perlu adanya sebagian etika bisnis yang dituangkan dalam suatu hukum positif yang berupa peraturan perundang – undangan. 9.6 Masalah dalam Etiket Ada 3 jenis masalah yang dihadapi dalam etiket yaitu masalah sistematik, korporasi, dan individu. Memahami ketika hal ini, membantu kita dalam memperbaiki bisnis kita. 



Masalah Sistematik, mengenai system ekonomi, politik, hukum, dan system social lainnya dimana bisnis beroperasi.







Masalah Korporasi, mengenai penyelenggaraan



perusahaan –



perusahaan tertentu, antara lain mencakup pertanyaan tentang moralitas aktivitas, kebijakan, praktik, dan struktur organisasional perusahaan individual sebagai keseluruhan. 



Masalah Individual, pertanyaan yang muncul seputar individu tertentu dalam perusahaan.



9.7 Mengapa Etiket Bisnis Diperlukan? Etiket bisnis diperlukan dengan sejumlah alasan. Antara lain : 1. Para pelaku bisnis dituntut professional. [33]



2. Persaingan semakin tinggi. 3. Kepuasan konsumen factor utama. 4. Perusahaan dapat dipercaya dalam jangka panjang. 5. Mencegah jangan sampai dikenakan sanksi – sanksi pemerintah pada akhirnya mengambil keputusan. Etiket binis diwujudkan dalam sikap seorang pelaku bisnis. Sikap bisnis seperti apa yang dikategorikan “etis”? minimal, ada lima sikap yang dikaitkan dengan anggapan etis tidaknya seorang pelaku bisnis. Sikap – sikap itu antara lain : intergrity, manner, personality, appearance, dan consideration. 9.8 Bisnis Etik dalam Praktik Mempraktikkan bisnis dengan etiket berarti mempraktikkan tata cara bisnis yang sopan dan santun sehinngga kehidupan bisnis menyenangkan karena saling menghormati. Etik berbisnis diterapkan pada sikap kehidupan berkantor, sikap menghadapi rekan – rekan binis, dan sikap dimana kita tergabung dalam organisasi. Inti etik bisnis adalah, bagaimana kita mengontrol diri kita sendiri untuk dapat menjalani bisnis dengan baik dengan cara peka dan toleransi. Pelanggaran etika bisa terjadi dimana saja, termasuk dalam dunia bisnis. Untuk meraih keuntungan, masih banyak perusahaan yang melakukan berbagai pelanggaran moral. Darimana upaya penegakkan etik bisnis dimulai? Etik bisnis paling gampang diterapkan di perusahaan sendiri. Pemimpin perusahaan memulai langkah ini karena mereka menjadi panutan bagi karyawannya. Selain itu etik bisnis harus dilaksanakan secara tranparan. Etik bisnis tidak akan dilanggar jika ada aturan dan sangsi. Kalau semua tingkah laku salah dibiarkan, lama kelamaan akan menjadi kebiasaan. Repotnya, norma yang salah ini akan menjadi budaya. Oleh karena itu bila ada yang melanggar aturan diberikan sangsi untuk member pelajaran kepada yang bersangkutan.



[34]



9.9 Budaya Perusahaan Budaya perusahaan adalah representasi kualitas sebuah badan usaha. Budaya sangat terikat erat dengan etika yang ingin dikembangkan dalam sebuah perusahaan, baik menyangkut hubungan atasan, bawahan, antara karyawan perusahaan memiliki budaya perusahaan yang dalam hal – hal tertentu bersifat unik, abstrak namun dinamis tergantung dari visi dan misi kepemimpinan, pola interaksi antar fungsi di perusahaan serta kecerdasan sikap karyawannya. Dalam membangun budaya perusahaan, pasti ada individu – individuyang resisten untuk berubah. Jangan terlalu banyak menghabiskan energy untuk orang – orang yang resisten ini. Secara matrix, prioritas utama diberikan pada karyawannya level senior yang mau berubah, kemudian karyawan level junior tapi mau berubah, berikutnya karyawan level snior tapi resisten untuk berubah. Reward system disediakan untuk menghargai orang – orang yang mensupport pembentukkan budaya perusahaan. Punishment boleh tapi jangan dominan, karena budaya yang baik itu timbul dari kesadaran diri sendiri bukan karena paksaan dan tekanan. BAB 10 FINANSIAL DAN PAJAK (Dr. H.M Syahrial Yusuf, SE) 10.1 Strategi Pendanaan Usaha Umumnya , pada tahap awal, seorang wirausaha pemula akan berfkir bagaimana mendapatkan modal. Dalam hal ini, modal seringkali diidentifikasi dengan bentuk uang. Kebutuhan akan faktor ini biasanya dianggap paling utama, karenanya harus mendapat prioritas yang pertama sebelum yang lain. Ketika modal ini tidak didapatkan, rencana membuat usaha pun gagal. Pandangan masyarakat tradisional itu sedikit banyak ada benarnya, tetapi uang tidak mutlak sebagai satu – satunya modal. Faktor uang dalam pengertian modal di masyarakat modern menempati posisi urutan ketigs. Pertama,sumber daya manusia,kedua ide atau gagasan, dan ketiga baru faktor uang. [35]



Ketiga faktor ini merupakan satu kesatuan yang tak bisa dipisahkan. Ada uang tidak ada ide dan tidak ada SDM, usaha tidak berjalan. Sebaliknya, ada SDM ada uang, tapi tidak ada ide, kegiatan usaha tidak akan ada. Ketiganya harus digabungkan ketika membangun usaha. Ketika merintis sebuah usaha, terutama usaha kecil menengah (UKM), atau koperasi, seseorang atau sekelompok orang mengaku dihadang kesulitan untuk memperoleh dana. Ada sejumlah masalah khas yang kerap dikemukakaan para calon wirausahawan ini. Pertama, kendala akses ke sumber dana usaha. Mereka tidak mengerti dari mana memperolehnya. Kalaupun tahu sumbe dananya mereka tidak memiliki akses memperolehnya.



Akses



punya,



kadang



masing



dihadapkan



kendala



cara



memperolehnya. Kedua, lemahnya aspek legalitas sebagai calon pemohon dana usaha. Sebagai pihak yang memerlukan dukungan pendanaan , ia terkait persyaratan administratif tertentu dari pihak pemilik sumber dana usaha. Ketiga, kendala umum lainnya, mereka dibebani syarat adanya jaminan benda berharga, terutama jika sumber dananya diharapkan di dapat dari bank. Keempat, kondisi kelembagaan/personal sang calon wirausahawan kurang meyakinkan pihak pemilik sumber dana sehingga ragu – ragu mengalokasikan dananya. Kendala khas ini, bertaahun – tahun seperti tanpa penyelesaian. Berikut



ini uraian mengenai



alternatif



pembiayaan



dan bagaimana



memperolehnya. Secara umum, ada dua kelompok sumber pembiayaan usaha, yaitu utang (pinjaman) atau modal (investasi). Sumber utang, bisa bank,leasing, atau factoring (pajak piutang). Sedangkan jika seseorang berwirausaha dengan cara penyertaan modal (investasi), alternatif sumber pembiayaannya antara lain modal sendiri, modal (penyertaan) dari perusahaan modal ventura atau pemodal lain baik individu, perusahaan lainnya, atau bursa saham. 10.2 Perpajakan di Indonesia



[36]



Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang – undang sehingga dapat dipaksakan dengan tiada mendapatkan balas jasa secara langsung. Pajak dipungut penguasa berdasarkan norma – norma hukum untuk membiayai pengeluaran – pengeluaran yang bermanfaat bagi masyarakat umum. Lembaga pemerintah yang mengelola perpajakan negara di Indonesia adalah Direktorat Jendral Pajak (DJP) yang merupakan salah satu direktorat jendral yang ada dibawah naungan Departemen Keuangan Republik Indonesia. Ada beberapa jenis kelompok pajak yang berlaku di Indonesia yaitu : 1. Berdasarkan Golongannya 



Pajak langsung, yaitu pajak yang harus dipikul sendiri oleh wajib pajak dan tidak dilimpahkan dengan orang lain. Contoh Pajak Penghasilan (PPh).







Pajak tidak langsung, yaitu pajak yang dapat dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain. Contoh Pajak Pertambahan Nilai (PPN).



2. Berdasarkan sifatnya 



Pajak subjektif, yaitu pajak yang didasarkan pada subjeknya, dengan memperhatikan keadaan diri wajib pajak.







Pajak objektif, yaitu pajak menurut objeknya, tanpa memperhatikan keadaan diri wajib pajak. Contoh Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPn BM).



3. Berdasarkan Lembaga Pemungutannya 



Pajak pusat, yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintahan pusat dan digunakan untuk membiayai rumah tangga Negara.







Pajak daerah, yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah dan digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah.



Wajib pajak (WP) adalah orang pribadi atau badan yang menurut ketentuan peraturan perundang – undangan perpajakan ditentukkan untuk melakukan kewajiban perpajakan, termasuk pemungut pajak atau pemotong pajak tertentu. Wajib pajak mempunyai kewajiban untuk mendaftarkan diri, melakukan



sendiri



perhitungan



terutangnya. [37]



pembayaran,



dan



pelaporan



pajak



Wajib pajak mempunyai kewajiban untuk mendaftarkan diri untuk mendapatkan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Untuk memperoleh NPWP wajib pajak wajib mendaftarkan diri pada Kantor Pelayanan Pajak yang wilayahnya meliputi kedudukan wajib pajak dengan mengisi formulir pendaftaran dan melampirkan persyaratan administrasi. Selain mendatangi Kontor Pelayanan Pajak, Wajib Pajak dapat pula mendaftarkan diri secara online melalui e – regestration di website Direktorat Jendral Pajak (www.pajak.go.id) . Selain mendapatkan NPWP, Wajib Pajak dapat dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP) dan kepadanya akan diberikan Nomor Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (NPPKP). Wajib pajak yang harus mempunyai NPWP adalah : 



Orang pribadi yang penghasilan satu tahun melebihi PTKP ( Penghasilan Tidak Kena Pajak).







Wajib pajak badan usaha.







Bentuk usaha tetap (BUT).







Wanita kawin pisah harta.







Warisan yang belum terbagi.







Pemotong pajak atau pemungut pajak tertentu.



Wajib pajak yang tidak mempunyai NPWP adalah : 



Orang pribadi yang penghasilannya dalam satu tahun tidak melebihi PTKP ( Penghasilan Tidak Kena Pajak).







Wanita



kawin tidak dengan perjanjian



pisah harta



dan



penghasilan. BAB 11 PENGELOLAAN DAN PERSAINGAN USAHA



(Dr. H.M Syahrial Yusuf, SE) 11.1 Pengantar Didalam manajemen usaha salah satu faktor yang menentukan adalah kemampuan mengorganisasikan atau mengelola usaha dengan baik dan cermat. Segala



[38]



sesuatu harus sudah di perhitungkan sehingga dapat dengan mudah diatasi bila terdapat kesulitan atau hambatan usaha. 11.2 Sasaran dan Strategi Usaha Setelah kita menetapkan untuk memulai usaha dalam bidang yang akan digeluti, selanjutnya diperlukan suatu pengelolaan usaha yang baik. Di tahap awal memang banyak hal yang perlu dipersiapkan oleh seorang wirausaha dengan perhitungan matang seperti bagaimana mengelola sumber daya dan mendapatkan modal, mencari lokasi ushaa, menentukan pasar, membuat perencanaan, menyusun tim sumber daya manusia (SDM) yang kuat, mencari mitra kerja yang solid, sampai mengatur strategi mendapatkan dan memanfaatkan keuntungan yang maksimal. 11.3 Macam Macam Strategi Dalam mengelola usaha, seorang entrepreneur melakukan beberapa strategi untuk mencapai tujuan dari usaha yang dijalankannya. Adapun macam-macam strategi itu, adalah sebagai berikut: 1. Strategi Korporasi (Corporate Strategi) 2. Strategi Bisnis (Businessman/Competitive Strategi) 3. Strategi Fungsional ( Functional Stratgy) 11.4 Menetapkan Sasaran Usaha Dalam pelaksanaan usaha, wirausaha harus menentukan sasaran sebagai target kinerja dari usaha yang akan dicapainya. Dengan demikian perusahaan dan manager akan dapat mengukur keberhasilan dan kegagalan dari setiap program kerja yang telah ditetapkan. Tujuan dari penetapan sasaran bisnis adalah sebagai berikut : 



Menyediakan arah dan pedoman kerja







Membantu perusahaan mengalokasikan sumbernya







Membantu menetapkan budaya perusahaan







Membantu manajer dalam menilai kinerja perusahaan



11.5 Target Sasaran Tujuan tiap tiap perusahaan berbeda-beda, tergantung pada maksud dan misinya. Terlepas dari hal tersebut, setiap perusahaan memiliki sasaran [39]







Jangka panjang



Tujuan yang ingin dicapai dalam jangka waktu relatif panjang, secara umum biasanya 5 tahun atau lebih di masa yang akan datang 



Jangka menengah



Tujuan yang ingin dicapai dalam jangka waktu yang relatif lebih pendek, secara umum biasanya 1 – 5 tahun 



Jangka pendek



Tujuan yang ingin dicapai dalam jangka waktu yang relatif pendek, secara umum biasanya kurang dari 1 tahun 11.6 Perumusan Strategi Sasaran strategi adalah sasaran jangka panjang yang langsung berasal dari pernyataan misi perusahaan. Setelah sasaran strategis ditetapkan, biasanya perusahaan menempuh proses yang disebut analisis SWOT ( Streaght, weakness, opportunity, andgreat). SWOT adalah proses identifikasi dan analisis kekuatan dan kelemahannya serta peluang organisasi dan ancaman lingkungan sebagai dari perumusan strategi Analisis lingkungan adalah proses analisis terhadap lingkungan usaha dari ancaman dan kesempatan nya. Analisis organisasi adalah proses analisis kekuatan dan kelemahan perusahaan. Menyesuaikan ancaman dan kesempatan terhadap kekuatan dan kelemahan perusahaan adalah inti perumusan strategi. Proses manajemen meliputi proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian seluruh aspek organisasi : keuangan, fisik, manusia, sumber-sumber informasi dalam mencapai tujuan perusahaan. Seorang manajer harus memiliki dan mampu mengembangkan keterampilan teknis, hubungan manusia, konseptual dan pengambilan keputusan, serta pengelolaan waktu. 11.7 Manajemen Bisnis Bisnis merupakan kegiatan dalam menjual produk atau jasa agar memberikan keuntungan bagi pemiliknya. Bisnis merupakan kegiatan beresiko memberikan kerugian baik dari segi material atau non-material. Namun bila berhasil akan memberikan keuntungan dan kesejahteraan bagi pemiliknya.



[40]



Manajemen, yaitu bagian yang merencanakan, mengelola, dan menjalankan bisnis. Komponen ini bisa disebut sebagai bank band, yaitu komponen yang berada dibelakang layar. Kekuatan brand atau image , yaitu karisma, kekuatan emosional yang dimiliki oleh perusahaan, dan pandangan/perasaan masyarakat terhadap perusahaan atau produk. Produk atau layanan adalah komponen yang dijual atau ditawarkan kepada pasar. Komponen ini bisa sebut sebagai front end karena komponen ini berada di depan. Komponen inilah yang berhadapan dengan masyarakat. Partner, yaitu pihak yang ikut membantu dalam menjalankan bisnis. Pelanggan, yaitu pihak yang akan menerima tawaran atau membeli produk dan layanan yang ditawarkan. 11.8 Kreatifitas dalam Usaha Kreatifitas dalam usaha merupakan bkunci utama usaha. Dalam usaha apa saja, kita sama sama harus kreatif. Bila tidak, jangankan bertambah maju, untuk membuat bisnis bertahan saja sangat sulit. Bagi wirausaha, memilih lahan usaha itu berarti Investasi. Anda pasti berharap Investasi anda sukses karena uang akan terus masuk ke kantong anda. Kreatifitas adalah proses mental yang melibatkan pemunculan gagasan atau konsep baru, atau hubungan baru antara gagasan dan konsep yang sudah ada. Jadi, anda bisa membayangkan sendiri apabila kita tidak mempunyai kreatifitas dalam usaha. Pasti kita akan terlempar jauh dari persaingan usaha yang sangat keras dan ketat ini. Kreatifitas bisa kita ciptakan apabila kita sudah mempunyai gagasan yang positif. Ada 7 kebiasaan orang yang kreatif menurut Edy Zaques, yaitu: 



Bersikap terbuka







Berani mencoba







Menyukai tantangan







Mengolah







Imajinatif







Menyukai variasi







Bergairah



11.9 Persaingan Bisnis Dalam persaingan usaha, berbagai kekuatan yang mengarahkan pada persaingan ushaa harus di perhatikan agar pelaku wirausaha mampu bertahan dan menyiasati [41]



strategi terbaik dalam berkompetisi di dunia usaha yang makin kompleks. Persaingan tersebut diantaranya adalah persaingan antar perusahaan, pembeli, pemasok (supplier), pendatang yang berpotensi, dan produk atau jasa pengganti. Salah satu langkah yang penting sebelum memulai bisnis adalah melakukan analisis persaingan usaha. Sebaiknya andamereviewliteratur pesaing untuk melihat bagaimana mereka mempresentasikan usaha mereka dan seperti apa publiclyimage yang dibangun. James W.Hart, seorang pakar marketing memberikan tips analisis persaingan usaha yang meliputi langkah-langkah seperti berikut : 



Berperanlah sebagai pelanggan dengan cukup uang







Teleponlah kompetitor di luar daerah anda BAB 12



PENGEMBANGAN POTENSI DAN PENINGKATAN DAYA SAING



(Dr. H.M Syahrial Yusuf, SE) 12.1 Potensi Enterpreneurship di Daerah Melihat sejarah di beberapa negara yang menganut sistem federasi seperti Amerika serikat dan Malaysia, kebanyakan daerah yang termasuk bagian negara tersebut mengalami kemajuan yang cukup signifikan, karena daerah Singaraja tersebut memiliki konsep tentang kedaerahannya. Indonesia juga akan mengalami kemajuan di tiap-tiap daerahnya yang tersebar di 33 provinsi apabila mempunyai konsep-konsep daerah yang baik dan mampu menangkap potensi daerah yang merangsang pertumbuhan daerah tersebut. Para pelaku usaha di daerah harus melihat para pengusaha yang sudah maju, khususnya di 10 kota besar yang maju. Sehingga merangsang pertumbuhan daerahnya sejajar dengan kota-kota maju lainnya. 12.2 Potensi Daya Saing Indonesia Pertumbuhan bisnis merupakan hal mutlak bagi setiap usaha bisnis. Para pelaku usaha harus optimis dapat menghadapi pasar global di tahun-tahun mendatang. Berpikir positif harus selalu diterapkan oleh wirausaha. Pelaku ushaa khususnya di Indonesia perlu mewaspadai terjadinya pergeseran pola dan tingkat kompetisi bisnis. Pelaku usaha harus lebih waspada menghadapi hadirnya [42]



kompetitor baru yang bisa jadi tidak diperhitungkan sebelumnya. Diberlakukannya pasar bebas China-AseabbFree Trade Area telah menambah beban kompetisi bagi pelaku usaha dalam negeri Indonesia. Memasuki tahun 2010, persejumlah indikator menunjukkan bahwa kondisi ekonomi makro Indonesia saat ini lebih meyakinkan. Kadin mencatat, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan ketiga 2009 susah kembali naik menjadi 4.2 persen dari angka terendah 4.0 persen pada triwulan sebelumnya. Perjanjian perdagangan Regional : 



Perjanjian perdagangan CAFTA







Integrasi pasar regional AEC DAN MEA



Ada beberapa solusi yang dimiliki oleh Indonesia dalam menghadapi perdagangan bebas CAFTA, yaitu : 



Indonesia secara umum diuntungkan bila turut serta dengan negara Asean lainnya dalam menerapkan perjanjian perdagangan bebas dengan China.







Indonesia masih berpotensi dalam persaingan di sektor industri seperti makanan, minuman dan tembakau, pupuk kimia, barang karet, dan alat angkut mesin dan peralatan.







Menerapkan perangkat penanaman perdagangan seperti anti-dumping duties, safeguard, quotas, dan lain-lain







Menerapkan TBT dalam menanggulangi derasnya impor







Pengawasan impor







Pengawasan surat keterangan asal







Peningkatan penggunaan produk dalam negeri







Perusahaan harus melihat dirinya tidak hanya sebagai etentitas nasional yang melayani pada dalam negeri







Mengamati peluang di pasar internasional



12.3 Peran Asosiasi Usaha Dan Pengusaha Terhadap Pengembangan Bisnis Beberapa asosiasi usaha yang terdapat di Indonesia, antara 



KADIN







ASPEKTAPITINDOB







IFSA [43]







Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia







APEI







APJI







APBI



Di Indonesia terdapat banyak asosiasi penguasa di antaranya: 



HIPMI







Asosiasi pengusaha konstruksi se Indonesia







HIPMI







APINDO







Asosiasi pengusaha Garmen Indonesia







Asosiasi Pengusaha Internet Indonesia Untuk bergabung dengan asosiasi usaha maupun asosiasi pengusaha tidaklah sulit



cukup mendatangi kantor atau sekretariat asosiasi yang bersangkutan dan meminta persyaratan apa saja yang harus dipenuhi untuk bergabung dengan organisasi maupun asosiasi tersebut. Dengan bergaulnya para pengusaha pada lingkungan asosiasi ini, pengusaha tersebut dapat bertemu dengan saingan sainganusahanya dan belajar seni seni pemasaran.



Selain



itu,



asosiasi



asosiasiinipun



juga



sering



mengadakan



trainingtrainingdan seminar, sehingga para pengusaha tidak menganggap hal ini sebagai tempat persaingan melainkan menjadi tempat menambah dan membagi ilmu secara ikhlas/rela untuk tolong-menolonh dan menjadi sahabt/saudata.



B. Ringkasan Buku Pembanding (Robert D. Hisrich, Michael P. Peters, Dan Dean A Shepherd) BAB I SIFAT DASAR DAN ARTI PENTING KEWIRAUSAHAAN (Robert D. Hisrich, Michael P. Peters, Dan Dean A Shepherd)







Kata entrepreneur berasal dari bahasa Prancis dan jika diterjemahkan secara bahasa berarti “diantara-pengambil” (between-taker) atau “menuju-diantara” (go-between).







Pengusaha secara umum dapat didefinisikan sebagai seseorang yang mengambil risiko dan memulai sesuatu yang baru.







Periode Awal. Kewirausahaan pada awalnya merupakan usaha yang dilakukan pengusaha dengan sistem Go-Between. Pengusaha membuat [44]



kontrak dengan pemilik uang untuk meminjam uang dengan bunga yang besarnya kurang lebih 22,5% termasuk asuransi. Pemilik modal menanggung risiko secara pasif, sementara pengusaha menanggung risiko fisik dan emosional. Pembagian keuntungan antara pengusaha dengan pemilik modal biasanya dilakukan dengan prosentase 25% - 75%. 



Abad Pertengahan. Istilah pengusaha digunakan untuk menggambarkan pelaku maupun orang yang mengelola proyek-proyek produksi besar. Pengusaha tidak mengambil risiko dalam sebuah proyek, melainkan mengelolanya dengan sumber daya yang ada, biasanya disediakan oleh negara. Contoh pengusaha masa ini : Klerek (clerec).







Abad ke-17. Kembali muncul kaitan risiko dengan kewirausahaan dimana pengusaha adalah orang yang menjalankan kerja sama dengan pemerintah untuk menyediakan produk tertentu. Karena harga kontrak telah ditentukan, laba atau rugi menjadi tanggung jawab dan milik pengusaha. Contohnya adalah John Law yang menjalin kerja sama dengan pemerintah Prancis untuk mendirikan Bank Kerajaan.







Abad ke-18. Orang yang mempunyai modal dibedakan dengan orang yang membutuhkan modal atau pengusaha dibedakan dengan penyedia modal (pemodal ventura). Alasan pembedaan ini adalah industrialisasi yang terjadi di seluruh dunia. Pemodal ventura adalah manajer dana profesional yang melakukan investasi berisiko dengan kumpulan modal ekuitas untuk mendapatkan laba yang tinggi.







Abad ke 19 dan 20. Pengusaha sering kali tidak dibedakan dengan manajer. Pengusaha



mengorganisasi



dan



mengoperasikan



perusahaan



untuk



keuntungan sendiri. Ia sendiri yang membayar kompensasi untuk tiap faktor produksi yang dipakai. Ia memberikan segala sesuatu yang ia punya dalam dirinya untuk menjalankan organisasinya. Risiko dari tiap usaha yang ia jalankan juga ia tanggung sendiri. Laba atau rugi dari usahanya juga ia miliki sendiri. 



Abad 20. Muncul istilah pengusaha sebagai inovator. Pengusaha sebagai inovator merupakan seseorang yang mengembangkan sesuatu yang unik. Fungsi pengusaha adalah merevolusi dan mereformasi pola produksi dengan mengeksploitasi sebuah penemuan.







Setiap definisi kewirausahaan selalu memperlihatkan perilaku berikut : [45]



1. Pengambilan inisiatif 2. Pengorganisasian & pengorganisasian kembali mekanisme sosial dan ekonomis untuk mengubah sumber daya dan situasi menjadi praktis 3. Penerimaan risiko atau kegagalan. 



Bagi seorang ekonom, pengusaha adalah seseorang yang menggabungkan sumber daya, tenaga kerja, bahan baku serta aset lain untuk menghasilkan nilai yang lebih besar dari sebelumnya, juga seorang yang mengenalkan perubahan, inovasi dan tatanan baru.







Bagi seorang psikolog, hal seperti itu digerakkan oleh kekuatan tertentu seperti keinginan lepas dari tekanan, menciptakan sesuatu, mendapatkan sesuatu, bereksperimen dan lainnya.







Bagi pengusaha, seorang wirausahawan bisa menjadi ancaman dan pesaing, namun ada juga pengusaha yang menganggap wirausahawan sebagai rekanan kerja dan partner mengembangkan usahanya.







Kewirausahaan adalah sebuah proses dinamis dalam menciptakan tambahan kekayaan melalui kerja individu yang menanggung risiko dan menyediakan segala sesuatu yang dibutuhkan.







Kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu yang baru pada nilai menggunakan waktu dan upaya yang diperlukan, menanggung risiko keuangan, fisik serta risiko sosial yang mengiringi, menerima imbalan moneter yang dihasilkan serta kepuasan dan kebebasan pribadi.







Penemu adalah seseorang yang menciptakan sesuatu untuk pertama kalinya. Dia adalah seseorang yang digerakkan oleh motivasi kerja atau gagasan pribadinya. Biasanya penemu adalah seseorang yang berpendidikan dan mempunyai tipikal sebagai orang yang menempatkan nilai yang tinggi untuk menjadi seorang pencapai dan mengukur hasil pencapaiannya.







Perbedaan penemu dan pengusaha : Pengusaha akan sangat menjaga kelangsungan usahanya dengan segala cara untuk membuat usahanya terus berlanjut dan berkembang. Tetapi penemu sangat ingin menjaga temuannya agar tetap demikian tanpa adanya perubahan.







Proses kewirausahaan terdiri dari empat tahap, antara lain : 1. Mengidentifikasi dan mengevaluasi peluang. 2. Mengembangkan rencana bisnis. [46]



3. Menentukan sumber daya yang dibutuhkan. 4. Mengelola perusahaan. 5. Jenis-jenis usaha baru. 



Peran kewirausahaan dalam pengembangan ekonomi Proses pengambangan dan pengkomersialan sebuah inovasi dilakukan melalui kewirausahaan yang kemudian merangsang pertumbuhan ekonomi. Inovasi yang lazim terjadi antara lain inovasi biasa, inovasi teknologi dan inovasi terobosan.







Bentuk-bentuk tanggung jawab sosial pengusaha : 1. Pengaturan dan pengelolaan limbah usaha yang ramah lingkungan. 2. Pemberian tunjangan dan bantuan kepada lingkungan sosial sekitar. 3. Kepedulian dalam bidang-bidang tertentu seperti bidang pendidikan melalui pemberian beasiswa dan program pelatihan gratis, dll.







Masa depan kewirausahaan Masa depan kewirausahaan tampak sangat cerah. Kita tengah berada pada era pengusaha dimana kewirausahaan mendapat dukungan oleh lembagalembaga pendidikan, unit pemerintahan, masyarakat dan korporat. Pendidikan kewirausahaan diseluruh dunia juga mengalami pertumbuhan. BAB II POLA PIKIR BERWIRAUSAHA (Robert D. Hisrich, Michael P. Peters, Dan Dean A Shepherd)







Bagaimana pengusaha berpikir : Pengusaha sering dituntut untuk dapat membuat keputusan dalam lingkungan yang mempunyai tingkat ketidakpastian yang tinggi, dimana risiko yang dihadapi juga tinggi, tekanan waktu yang mendesak dan emosional.







Tuntutan dalam berpikir seorang pengusaha : Dalam lingkungan yang tak pasti, pengusaha dituntut untuk menumbuhkan efektuasi, beradaptasi secara kognitif dan belajar dari kegagalan.







Proses kausa adalah sebuah proses yang dimulai dengan hasil yang diinginkan dan berfokus pada cara untuk mendapatkan hasil tersebut.



[47]







Proses berpikir efektuasi adalah sebuah proses yang dimulai dengan apa yang dimiliki seseorang (siapa mereka, apa yang mereka tahu, dan siapa yang mereka tahu) lalu memilih di antara hasil yang mungkin dicapai.







Menggunakan proses efektuasi untuk membangun perusahaan : Proses efektuasi memungkinkan pengusaha menciptakan beberapa efek yang mungkin terjadi tanpa memperhatikan tujuan akhir yang akan dicapai dari apa yang telah dimulai. Proses ini bukan hanya memungkinkan realisasi beberapa efek yang mungkin terjadi, tetapi juga memperbolehkan pengambil keputusan mengubah tujuan.







Lima prinsip dasar efektuasi : 1. Prinsip Patchwork Quilt. 2. Prinsip Risiko yang Dapat Diganggung. 3. Prinsip Burung di Tangan. 4. Prinsip Limun. 5. Prinsip Pilot Dalam Pesawat.







Kemampuan Beradaptasi Secara Kognitif adalah menggambarkan sampai sejauh mana pengusaha bersikap dinamis, fleksibel, mengatur diri sendiri, dan terlibat dalam proses mendapatkan kerangka kerja pengambilan beragam keputusan yang berfokus pada kemampuan merasaka serta memproses perubahan dalam lingkungan mereka lalu bertindak terhadap perubahan tersebut.







Kerangka kerja pengambilan keputusan adalah pengetahuan sebelumnya yang terorganisir tentang orang dan situasi yang digunakan seseorang untuk mengetahui apa yang sedang terjadi.







Pertanyaan-pertanyaan untuk mencapai standar kognitif : 1. Pertanyaan pemahaman adalah pertanyaan yang didesain untuk meningkatkan pemahaman pengusaha tentang sifat alamiah lingkungan. 2. Tugas keterkaitan adalah tugas yang didesain untuk menstimulasi pengusaha untuk berpikir tentang situasi saat ini yang berkaitan dengan kesamaan dan perbedaan dalam situasi yang sebelumnya dihadapi. 3. Tugas strategi adalah tugas yang didesai untuk menstimulasi pengusaha agar berpikir tentang strategi-strategi yang sesuai untuk memecahkan permasalahan atau mengejar peluang.



[48]



4. Tugas refleksi adalah tugas yang didesain untuk menstimulasi pengusaha agar berpikir tentang pemahaman dan perasaan mereka seiring kemajuan yang mereka lakukan di sepanjang proses kewirausahaan. 



Kegagalan dapat menjadi sesuatu yang berharga apabila terdapat sesuatu yang dapat dipelajari dari kegagalan tersebut. Proses pembelajaran dari kegagalan baik bagi pengusaha dan pihak-pihak yang menjadi wirausahawan.







Pengusaha yang memiliki pengalaman lebih banyak akan memiliki lebih banyak pengetahuan untuk melakukan peran dan tugas yang dibutuhkan secra lebih efektif dalam meraih keberhasilan. Pengalaman ini tidak hanya diraih melalui kerberhasilan, bahkan lebih banyak berasal dari kegagalan.







Kesedihan adalah respon emosi negatif ketika seseorang  merasakan kehilangan sesuatu yang penting. Kesedihan dapat mengganggu kemampuan pengusaha untuk belajar dari kegagalan dan motivasi untuk mencoba lagi.







Kesedihan harus dipulihkan agar pengusaha mampu bangkit dari keterpurukan akibat kegagalan dalam usahanya. Pengusaha akan merasa pulih dari kesedihan ketika pikiran tentang kejadian disekelilingnya yang berujung pada kegagalan bisnis tidak lagi menimbulkan respon emosi yang negatif.







Orientasi pada kehilangan : Pendekatan pemulihan kesediahan yang berorientasi pada kehilangan adalah pendekatan pemulihan kesedihan yang melibatkan usaha, pemrosesan, sejumlah aspek dari pengalaman kehilangan dan sebagai hasil proses, memutus ikatan emosional dari objek yang hilang.







Orientasi pada perbaikan : Pemulihan kesedihan yang berorientasi pada perbaikan adalah pendekatan atas pemulihan kesedihan berdasarkan pada penghindaran dan tindakan proaktif terhadap sumber sekunder stress yang timbul dari rasa kehilangan yang besar. Tindakan ini didasarkan pada penghindaran dan tindakan proaktif terhadap sumber sekunder stres yang timbul dari kegagalan bisnis.







Proses ganda kesedihan adalah melibatkan pergerakan antara dua pendekatan pemulihan kesedihan (orientasi pada kehilangan dan perbaikan).







Proses ganda kesedihan memiliki sejumlah implikasi praktis : 1. Pengetahuan bahwa perasaan dan reaksi yang dialami pengusaha. 2. Terdapat hasil psikologis dan fisik yang ditimbulkan dari perasaan kehilangan yang berkaitan dengan kesediahan.



[49]



3. Terdapat proses pemulihan dari kesedihan yang menawarkan proses hiburan bagi pengusaha bahwa segala perasaan kehilangan, kesedihan dan ketidak berdayaan yang mereka rasakan pada akhirnya akan hilang. 4. Proses pemulihan dan pembelajaran dapat ditingkatkan melalui beberapa tingkatan pergerakan antara orientasi kehilangan dan perbaikan. 5. Pemulihan dari kehilangan memberikan sebuah kesempatan untuk meningkatkan pengetahuan kewirausahaan seseorang. 



Pengambilan keputusan manajerial VS kewirausahaan : FOKUS WIRAUSAHA Didorong oleh persepsi atas peluang Revolusioner dengan durasi yang pendek



DIMENSI KONSEPTUAL Orientasi strategis Komitmen terhadap peluang



Banyak tahapan dengan eksposur minimal Penggunaan atau penyewaan berkala dari sumber daya yang dibutuhkan Datar dengan jaringan berlapis yang informal Berdasarkan penciptaan nilai



Komitmen atas sumber daya Kontrol atas sumber daya Struktur manajemen Filosofi pemberian penghargaan



Pertumbuhan yang cepat adalah prioritas pertama, risiko diterima untuk mencapai pertumbuhan



Orientasi pertumbuhan



Mempromosikan pencarian umum atas peluang



Kultur kewirausahaan



FOKUS ADMINISTRATIF Didorong oleh sumber yang terkontrol Evolusioner dengan durasi yang panjang Tahapan tunggal dengan komitmen lengkap yang berasal dari keputusan Kepemilikan atau penggunaan sumber daya yang dibutuhkan Hierarkhis Berdasarkan tanggung jawab dan senioritas Aman, lambat dan stabil Pencarian peluang yang dibatasi oleh sumber daya yang terkontrol, kegagalan akan dikenai hukuman



BAB III INTENSI KEWIRAUSAHAAN & KEWIRAUSAHAAN KORPORAT (Robert D. Hisrich, Michael P. Peters, Dan Dean A Shepherd)







Intensi menunjukkan faktor-faktor motivasional yang mempengaruhi perilaku dan merupakan indikasi – indikasi tentang betapa sulitnya orangorang bersedia untuk berusaha, serta seberapa banyak upaya yang mereka rencanakan untuk digunakan dalam melaksanakan perilaku tersebut.







Latar belakang pendidikan seorang wirausaha : Pendidikan mempunyai pengaruh positif terhadap positif terhadap kesempatan bahwa sesorang akan menemukan peluang- peluang baru, pendidikan tidak menentukan apakah [50]



orang itu akan menciptakan sebuah bisnis baru untuk mengeksploitasi peluang yang telah ditemukan. 



Nilai-nilai pribadi seorang wirausaha : Lima karakteristik konsensus yang ditemukan di semua konsumen dan kelompok kepemimpinan meliputi kualitas produk, jasa yang berkualitas untuk para pelanggan, kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan dalam pasar, manajemen kaliber tinggi, serta kejujuran dan etika dalam praktik-praktik bisnis.







Usia seorang wirausaha : Pengalaman wirausaha merupakan salah satu ukuran untuk memprediksi keberhasilan terbaik, terutama ketika usaha baru beroperasi dalam bidang yang sama dengan pengalaman bisnis sebelumnya.







Sejarah Kerja : Sejarah kerja tidak hanya merupakan sebuah pemindahan negarif dalam keputusan untuk memulai usaha wirausaha yang baru, tetapi juga memainkan peran dalam pertumbuhan dan pada akhirnya keberhasilan usaha baru tersebut.







Teladan berfungsi dalam kapasitas pendukung sebagai mentor selama dan setelah pembentukan usaha baru. Sistem pendukung ini sangat penting selama fase pembentukan, karena sistem ini memberikan informasi, nasihat, serta bimbingan tentang hal-hal seperti struktur organisasi, pendapatan sumber finansial yang dibutuhkan dan pemasaran.







Aktivitas kewirausahaan tertanam dalam jaringan hubungan antara perseorangan. Kepercayaan yang tertanam



dalam beberapa jaringan ini



memberi peluang kepada para pengusaha potensial untuk mengakses sumbersumber yang sangat berharga. 



Perbandingan pengusaha pria dan wanita     



    



PENGUSAHA PRIA Prestasi berusaha keras untuk merealisasikan segalanya. Kebebasan pribadi gambaran diri sebagaimana. Berhubungan dengan status melalui peran mereka dalam korporasi tindaklah penting. Ketidakpuasan dengan pekerjaan saat ini. Sambilan di penguruan tinggi, sambilan untuk pekerjaan saat ini, atau perkembangan dari pekerjaan saat ini. Pemberhentian atau pemberhentian sementara. Peluang atau akuisisi. Aset dan tabungan pribadi. Pembiayaan bank. Investor.



[51]



        



 



PENGUSAHA WANITA Prestasi pencapaian tujuan. Kebebasan melakukannya sendirian . Frustasi pekerjaan . Minat dan pengakuan peluang dalam bidang tersebut . Perubahan keadaan pribadi. Aset dan tabungan pribadi. Pinjaman pribadi. Pengalaman dalam dunia bisnis. Tingkat administratif atau manajemen menengah di bidang tersebut. Latar belakang pekerjaan yang berhubungan dengan jasa. Fleksibel dan toleran.



             



    







Pinjaman dari temen dan keluarga. Pengalaman dalam lini pekerjaan. Ahli yang diakui atau seseorang yang telah memperoleh. Tingkat prestasi yang tinggi dalam bidang tersebut. Kompeten dalam berbagai fungsi bisnis. Dogmatis dan persuatif. Berorientasi pada tujuan. Inovatif dan idealis. Tingkat percaya diri yang tinggi. Antusias dan penuh semangat kerja. Harus menjadi atasan sendiri. Usia ketika mulai usaha : 25 – 35 Ayahnya bekerja sendiri. Berpendidikan perguruan tinggi gelar dalam bidang bisnis atau teknik (biasanya insinyur). Anak pertama. Teman-teman, kenalan profesional (pengacara,akuntan). Asosiasi asosiasi bisnis. Istri Manufaktur atau konstruksi



    



         



Berorientasi pada tujuan. Kreatif dan realitis. Tingkat percaya diri yang menengah. Antusias dan penuh semangat kerja. Kemampuan untuk berhubungan dengan lingkungan sosial dan ekonomi. Usia ketika mulai usaha 35-45. Ayahnya bekerja sendiri. Pendidikan perguruan tinggi gelar dalam seni liberal. Anak pertama. Teman – teman dekat. Suami. Keluarga Kelompok bprofesional wanita Asosiasi – asosiasi perdagangan. Berhubungan dengan jasa – jasa pendidikan konsultasi, atau berhubungan masyarakat.



Lingkungan membantu perekembangan secara wirausaha, sebuah lingkungan yang meningkatkan persepsi para anggota organisasional mengenai tindakan kewirausahaan, baik yang mungkin dilaksanakan maupun yang disenangi.







Penyebab Kepentingan Kewirausahaan Korporat



: Kewirausahaan



korporat merupakan sebuah metode yang menstimulasi, dan kemudian mengelola, individu – individu di dalam sebuah organisasi yang berpikir bahwa sesuatu dapat dilakukan secara berbeda serta lebih baik.







Pengusaha Bebas VS Pengusaha Korporat VS Manajer Tradisional :















MANAJER TRADISIONAL Promosi serta penghargaan korporat tradisional yang lain, seperti kantor, staf dan kekuasaan. Jangka pendek memenuhi kuota dari anggaran, serta horison perencanaan mingguan, bulanan, triwulan, dan tahunan. Lebih banyak pendelegasian dan. pengawasan daripada keterlibatan langsung.



PENGUSAHA BEBAS  Kebebasan peluang untuk berkreasi dan uang  Kelangsungan hidup dan mencapai pertumbuhan bisnis selama 5 sampai 10 tahun ]  Keterlibatan langsung  Pengambilan risiko menengah.  Tidak memperhatikan simbol – simbol status.  Berurusan dengan



[52]



PENGUSAHA KORPORAT 















Kebebasan dan kemampuan untuk mencapai kemajuan mengenai penghargaan korporat. Antara pengusaha bebas dan manajer tradisional, tergantung pada urgensi untuk memenuhi jadwal korporasi dan jadwal yang ditentukan sendiri. Lebih banyak keterlibatan langsung darpiada pendelegasian. Pengambil risiko menengah.



  







 











Berhati – hati. Memperhatikan simbol simbol status. Berusaha untuk menghindari kesalahan dan kejutan. Biasanya setuju dengan mereka yang berada di posisi manajemen lebih atas. Orang lain Anggota – anggota keluarga bekerja untuk organisasi – organisasi besar. Hierarki sebagai hubungan dasar.







 







kesalahan dan kegagalan. Mengikuti impian dengan keputusan – keputusan. Diri sendiri dan para pelanggan. Latar belakang wirausaha dari bisnis kecil, profesional, atau pertanian. Transaksi dan pembuatan tranksaksi sebagai hubungan dasar.















 







Tidak memperhatikan simbol – simbol status tradisional menginginkan kebebasan. Berusaha untuk menyembuyikan proyek proyek berisiko dari padangan hingga siap. Mampu membuat orang lain setuju untuk membantu mencapai impian. Diri sendiri, para pelanggan dan para sponsor. Latar belakangan wirausaha dari bisnis kacel, profesional atau pertanian . Transaksi – transaksi di dalam hierarki.



Karakteristik lingkungan wirausaha :  Organisasi berorientasi di garis perbatasa teknologi  Mendorong ide – ide baru  Mendorong percobaan dan kesalahan  Kegagalan diperbolehkan  Tidak ada parameter peluang  Tersedia sumber – sumber dan dapat diakses  Pendekatan kerja sama tim yang multidisiplin  Horison jangka panjang  Program sukarela  Sistem penghargaan yang sesuai  Tersedia sponsor dan pembela  Dukungan dari manajemen puncak







Karakteristik kepemimpinan seorang pengusaha korporat :  Memahami lingkungan  Mempunayai visi dan fleksibel  Membuat pilihan – pilihan manajemen  Mendukung kerja sama tim  Mendukung diskusi terbuka  Membentuk sebuah koalisi para pendukung  Gigih







Membentuk kewitausahaan korporat dalam organisasi :



[53]



1. Mendapatkan komitmen untuk kewirausahaan korporasi dalam organisasi oleh tingkat manajemen puncak, lebih atas, dan menengah. 2. Pengenalan konsep kewirausahaan korporat. 3. Identifikasi ide-ide dan bidang-bidang umum yang ingin didukung oleh manajemen puncak bersama dengan jumlah uang risiko yang tersedia untuk mengembangkan konsep tersebut lebih lanjut. 4. Penggunaan teknologi untuk menjadikannya lebih fleksibel. 5. Melatih para karyawan sekaligus berbagi pengalaman. 6. Mengembangkan cara- cara untuk mendekati para pelangganya. 7. Belajar menjadi lebih produktif dengan sumber daya yang lebih sedikit. 8. Membentuk struktur dukungan yang kuat untuk kewirausahaan korporat. 9. Pemberian penghargaan-penghargaan untuk kenirja unit wirausaha. 



Berbagai Masalah dan Upaya Keberhasilan Usaha- usaha baru yang dimulai dalam sebuah korporasi mempunyai kinerja yang lebih buruk apabila dibandingkan dengan usaha-usaha baru yang dimulai secara bebas oleh para pengusaha. Alasan-alasan yang disebutkan adalah kesulitan korporasi dalam mempertahankan komitmen jangka panjang, kurangnya kebebasan untuk membuat keputusan-keputusan otonom, dan sebuah lingkungan yang sangat membatasi. BAB IV PELUANG KEWIRAUSAHAAN INTERNASIONAL (Robert D. Hisrich, Michael P. Peters, Dan Dean A Shepherd)







Pengertian kewirausahaan internasional adalah seorang pengusaha yang melakukan bisnis melintasi batasan nasionalnya. Atau sesuatu yang menggairahkan karena mengkombinasikan banyak aspek dari kewirausahaan domestik dengan disiplin – disiplin lainnya.







Kewirausahaan Internasional terjadi jika seorang pengusaha melaksanakan model bisnisnya di lebih dari satu negara.







Dengan kemajuan teknologi, seorang pengusaha dapat meningkatkan jangkauan usaha pemasarannya dan bahkan memiliki potensi pertumbuhan yang lebih baik dimasa depan.



[54]







Pentingnya bisnis internasional bagi perusahaan adalah bahwa setiap perusahaan sedang bersaing dalam sebuah ekonomi global yang tingkat persaingannya sangat tinggi. Pengusaha yang berhasil adalah seseorang yang dapat sepenuhnya memahami bagaimana bisnis internasional berbeda dari bisnis yang murni domestik dan mampu memberi respon terhadapnya.







Kultur pada umumnya berkenaan dengan cara-cara umum dalam berpikir dan berperilaku yang diwariskan dari orang tua kepada anak-anaknya atau disebarkan oleh organisasi-organisasi sosial, dikembangkan, serta kemudian ditegakkan melalui tekanan sosial.







Kultur adalah perilaku yang dipelajari dan merupakan identitas dari seorang individu serta sebuah masyarakat.







Kultur meliputi elemen-elemen yang sangat beragam, yaitu : 1. Bahasa



5. Ekonomi dan Filosofi



2. Struktur sosial







Ekonomi



3. Agama



6. Pendidikan



4. Filosofi Politik



7. Tata Cara dan Kebiasaan



Sistem Ekonomi Pasar : Sebagian besar aktivitas produktif dimiliki swasta, bukan dimiliki negara dan barang serta jasa yang dihasilkan tidak direncanakan. Produksi dan penjualan ditentukan oleh interaksi dari persediaan dan permintaan yang pada akhirnya menentukan harga.







Sistem Ekonomi Komando : Semua bisnis dimiliki oleh negara dan sumbersumber daya negara dialokasikan untuk kepentingan masyarakat.







Sistem Ekonomi Campuran : Memiliki aspek-aspek ekonomi pasar maupun ekonomi komando, karena sebagian milik swasta dan sebagian lagi milik pemerintah.







Sistem Ekonomi yang diatur negara : Pemerintah memainkan peran signifikan dalam berbagai aktivitas investasi perusahaan swasta melalui sebuah penetapan kebijakan industri.







Faktor yang harus diperhatikan dalam menentukan sistem saluran distribusi terbaik untuk suatu negara, yaitu : 1. Keseluruhan potensi penjualan 2. Jumlah dan jenis kompetisi 3. Biaya produk 4. Ukuran geografis dan kepadatan negara [55]



5. Kebijakan investasi negara 6. Nilai tukar dan pengendalian 7. Tingkat risiko politik 8. Keseluruhan rencana pemasaran 



Hambatan mengadakan kewirausahaan internasional : 1. Perjanjian Umum pada Tarif dan Perdagangan / General Agreement on Tariffs and Trade – GATT 2. Meningkatnya Sikap Protektif 3. Blok Perdagangan dan Area Perdagangan Bebas 4. Strategi Pengusaha dan Berbagai Hambatan Perdagangan







Implikasi bagi pengusaha global : Sistem kultural, politik, ekonomi dan distribusi suatu negara secara nyata memengaruhi daya tariknya sebagai sebuah pasar potensial serta kesempatan investasi potensial. Manfaat jangka panjang bagi seorang pengusaha global adalah pertumbuhan dan ekspansi masa depan dari negara tersebut. Seorang pengusaha global harus hati – hati menganalisis dalam menentukan negara – negara yang terbaik untuk dimasuki dan kemudian mengembangkan sebuah strategi untuk masuk.







Wirausahawan Domestik VS Wirausahawan Internasional : Domestik



Internasional



[56]



















Seluruhnya dikelola oleh sebuah sistem ekonomi tunggal dan mempunyai mata uang yang sama. Tidak harus khawatir mengenai kekurangan signifikan dari infrastruktur-infrastruktur yang mendasar seperti jalan, listrik, komunikasi, sistem dan fasilitas perbankan, sistem pendidikan yang memadai, sistem hukum yang maju serta etika dan norma bisnis yang telah ditentukan. Adalah status perdagangan antarnegara. Tidak ada masalah karena tidak melibatkan negara lain. Sistem hukum suatu negara terdiri atas peraturan dan undang – undang yang digunakan untuk mengatur perilaku sama halnya seperti proses – proses dimana hukum ditegakkan. Undang – undang suatu negara mengatur praktik – praktik bisnis dalam sebuah negara, cara transaksi dilakukan, serta hak dan kewajiban yang tercakup dalam transaksi bisnis antar berbagai pihak.























  











Strategi bisnis yang diciptakan banyak berurusan dengan perbedaan – perbedaan karena melibatkan lebih dari satu negara. Faktor-faktor tersebut berdampak secara signifikan terhadap kemampuan sebuah perusahaan untuk terlibat dalam bisnis internasional dengan berhasil. Dengan sistem nilai tukar fleksibel yang ada saat ini, neraca pembayaran suatu negara memengaruhi transaksi bisnis antar negara. Kesenjangan dalam pengetahuan dasar antar negara terhadap sistem barat mengenai rencana bisnis, promosi produk, pemasaran, dan keuntungan, tingkat pengembalian variabel sangat beragam. Mata uang yang tidak dapat ditukarkan sehingga membutuhkan barang barter. Perbedaan antara sistem – sistem akuntansi Komunikasi. Masalah yang dihadapi pengusaha global bervariasi secara signifikan diseluruh dunia. Pengusaha global harus mengerti sistem hukum negaranya dan negara lain Para pengusaha harus memastikan bahwa setiap elemen dalam rencana bisnis memiliki derajat kesesuian tertentu dengan kultur lokal.



BAB V ANALISIS TERHADAP KREATIVITAS, IDE BISNIS DAN PELUANG (Robert D. Hisrich, Michael P. Peters, Dan Dean A Shepherd) [57]







Sumber ide yang sering digunakan para pengusaha adalah : 1. Pelanggan. Ide/kebutuhan sebagian pelanggan tersebut mewakili pasar yang cukup besar untuk mendukung usaha baru. 2. Produk dan jasa yang sudah ada. Dengan mengawasi dan mengevaluasi produk dan jasa yang kompetitif dipasar. Saluran distribusi 3. Pemerintah federal. Pemerintah federal dapat menjadi sebuah sumber ide pokok baru dengan cara. 4. Penelitian



dan



pengembangan



pengembangan. pengusaha



Upaya-upaya



merupakan



usaha



penelitian



keras



formal



dan yang



berhubungan dengan pekerjaan seseorang pada saat ini atau laboratorium informal yang sudah ada di ruang bawah tanah atau garasi. 



Metode-metode untuk menghasilkan ide : 1. Kelompok Fokus. Merupakan kelompok yang terdiri dari individuindividu yang memberikan informasi dalam format yang tersusun. 2. Tukar Pikiran. Metode tukar pikiran memungkinkan destimulasinya orang-orang agar memperlihatkan kreativitas yang lebih baik melalui pertemuan dengan orang lain dan partisipasi dalam pengalamanpengalaman kelompok yang terorganisasi. 3. Analisis kumpulan masalah. Analisis kumpulan masalah ialah metode untuk mendapatkan berbagai ide dan solusi dengan cara berfokus pada masalah.







Penyelesaian masalah secara kreatif : 1. Tukar pikiran. Teknik ini merupakan cara efektif karena melalui kontribusi para partisipan secara spontan, dengan pernyataan masalah yang tidak terlalu luas dan tidak terlalu sempit. 2. Tukar pikiran secara terbalik. Teknik untuk mendapatkan ide-ide baru yang berfokus pada sisi negatif seseorang boleh memberikan kritik untuk mengatasi masalah. 3. Tukar pikiran secara tertulis. Teknik ini para partisipan menuliskan ideidenya di formulir khusus/kartu yang disediakan dikelompok tersebut juga bisa melalui sebuah email. 4. Metode Gordon. Metode untuk mengembangkan berbagai ide baru ketika individu tidak sadar akan masalahnya. Metode gordon digunakan dengan [58]



mengembangkan berbagai ide baru dengan tidak mengungkapkan persis masalah kepada partisipan. 5. Metode Daftar. Yaitu mengembangkan sebuah ide baru melalui daftar yang berisi berbagai persoalan yang berkaitan. Daftar ini mungkin dalam bentuk apapun dan dengan panjang yang tidak ditentukan. 6. Asosiasi Bebas. Yaitu mengembangkan sebuah ide baru melalui rantai asosiasi kata. 7. Hubungan yang dibuat-buat. Yaitu mengembangkan sebuah ide baru melalui kombinasi produk. 8. Metode Buku Catatan Kolektif. Yaitu mengembangkan sebuah ide baru melalui anggota-anggota kelompok yang mencatat ide-ide secara teratur. 9. Metode Daftar Sifat. Yaitu mengembangkan sebuah ide baru dengan melihat sisi positif dan sisi negatif objek yang semula tidak berhubungan dapat dikumpulkan untuk membentuk satu kombinasi dan kegunaankegunaan baru yang memenuhi satu kebutuhan secara lebih baik. 10. Pendekatan Berpikir Panjang. Yaitu mengambangkan ide baru dengan cara berpikir tanpa batasan dengan memikirkan masalah serta solusinya. 11. Analisis Parameter. Yaitu mengembangkan sebuah ide dengan cara berfokus pada identifikasi parameter dan sintesis kreatif. 



Jenis-jenis inovasi : 1. Inovasi terobosan. Inovasi ini membentuk struktur dimana suatu bidang dikembangkan di masa depan dan merupakan dasar inovasi lebih lanjut. 2. Inovasi teknologi. Inovasi yang mengikuti kemajuan area pasar dan mengutamakan teknologi. 3. Inovasi biasa. Ialah inovasi yang sering muncul. Inovasi yang berasal dari analisis dan daya tarik pasar.







Produk-produk baru dapat diklasifikasikan dari sudut pandang pelanggan maupun perusahaan. Keduanya harus dianalisis oleh pengusaha karena kemampuan untuk menentukan dan mencapai sasaran produk maupun persepsi pelanggan mengenai sasaran ini dapat menentukan keberhasilan atau kegagalan produk baru.







Sudut Pandang Pelanggan.



[59]



Teknik ini melihat kebaruan dari pengaruhnya terhadap pelanggan, apakah produk tersebut dikemas secara berbeda, apakah mengalami perbahan bentuk fisik, ataukah produk tersebut merupakan versi yang dikembangkan dari sebuah produk lama atau produk yang sudah ada. 



Sudut Pandang Perusahaan. Produk baru didefinisikan menurut jumlah teknologi yang dikembangkan sementara perkembangan pasar didasarkan pada tingkat segmentasi baru.







Peluang bisnis mewakili kemungkinan seseorag pengusaha untuk berhasil memenuhi kebutuhan yang tidak terpuaskan, yang dapat menghasilkan penjualan dan keuntungan cukup besar.







Rencana analisis peluang dikembangkan agar berfungsi sebagai dasar keputusan untuk bertindak dalam peluang tersebut atau menunggu datangnya peluang lain.







Rencana analisis peluang terdiri dari empat bagian, yaitu : 1. Ide dan kompetisinya 2. Pasar dan Peluang 3. Penilaian Pengusaha dan Penilaian Tim 4. Langkah-langkah berikutnya







5 tingkat perencanaan produk dan proses pengembangan : ide, konsep, pengembangan produk, pemasaran uji coba dan komersialisasi. Proses ini membuahkan awal siklus kehidupan produk yaitu tingkat-tingkat yang dilalui setiap produk dari pengenalan sampai penurunan.







Menentukan kriteria-kriteria Evaluasi : Kriteria-kriteria harus ditentukan guna mengevaluasi ide baru menurut peluang pasar, kompetisi, sistem pasar, faktor-faktor finansial dan faktor-faktor produksi.







Faktor dalam mengevaluasi tingkat kesesuaian: a. Tingkat sampai mana kemampuan dan waktu dari angkatan penjualan saat ini dapat dipindahkan ke produk baru b. Kemampuan untuk menjual produk baru tersebut melalui saluran distribusi perusahaan yang sudah ada c. Kemampuan dalam mendukung iklan dan promosi yang dibutuhkan untuk memperkenalkan produk tersebut







Tingkatan Evaluasi Produk : 1. Tingkat Ide [60]



2. Tingkat Konsep 3. Tingkat Pengembangan Produk 4. Tingkat Pemasaran Uji Coba 



Faktor-faktor yang memudahkan e-commerce: 1. Penggunaan komputer pribadi yang tersebar luas 2. Pemakaian internet di perusahaan-perusahaan 3. Sistem keamanan yang lebih cepat dan aman







Pemanfaatan Internet : 1. Menggunakan E-Commerce secara kreatif 2. Situs Web 3. Mengikuti Perkembangan Informasi Pelanggan 4. Menjalankan e-commerce sebagai sebuah perusahaan wiraswasta BAB VI KEKAYAAN INTELEKTUAL DAN PERSOALAN HUKUM LAINNYA BAGI PENGUSAHA (Robert D. Hisrich, Michael P. Peters, Dan Dean A Shepherd)







Kekayaan intelektual meliputi : paten, merk dagang, hak cipta, dan rahasia dagang merupakan aset-aset penting bagi pengusaha serta harus dipahami sebelum menggunakan jasa pengacara.







Membutuhkan seorang pengacara : Karena semua bisnis diatur oleh undang-undang, seorang pengusaha harus mengetahui peraturan apa pun yang mempengaruhi perusahaan barunya. Dengan



mengetahui nasihat hukum



yang dibutuhkan serta kapan nasihat hukum diperlukan, seorang pengusaha bisa menghemat banyak waktu dan uang.







Paten merupakan kontrak antara pemerintah dan sang pencipta. Sebagai ganti pengenalan penemuan, pemerintah memberikan hak eksklusif sehubungan dengan penemuan tersebut untuk jangka waktu tertentu.







Paten kegunaan. Paten kegunaan memiliki jangka waktu 20 tahun, dimulai pada tanggal pengajuan dengan Kantor Paten dan Merk Dagang.







Paten rancangan. Meliputi rancangan-rancangan yang baru, orisinal, ornamental, dan tidak nyata untuk artikel-artikel manufaktur, sebuah paten



[61]



rancangan mencerminkan penampilan sebuah objek. Paten-paten ini diberikan selama 14 tahun. 



Paten pabrik. Paten-paten ini dikeluarkan dibawah ketentuan yang sama seperti paten-paten kegunaan dan untuk beraneka ragam pabrik baru.







Dokumen Penyingkapan. Para pengusaha dianjurkan untuk mengajukan dokumen



penyingkapan



terlebih



dahulu



untuk



menentukan



tanggal



pembuatan penenmuan tersebut. Dokumen ini sangatlah penting ketika dua orang pengusaha mengajukan paten atas penemuan-penemuan yang serupa. 



Aplikasi Paten. Aplikasi paten harus memuat sejarah dan deskripsi lengkap tentang penemuan tersebut sekaligus pernyataan tentang kegunaannya.







Bagian Pengantar Aplikasi Paten. Bagian ini harus membuat latar belakang dan manfaat penemuan serta sifat masalah-masalah yang diatasi. Bagian ini harus menyatakan bagaimana penemuan tersebut berbeda dari kontribusikontribusi yang sudah ada jelas.







Bagian Deskripsi Penemuan Aplikasi Paten. Deskripsi singkat mengenai gambaran-gambaran yang menyertainya yang berisi deskripsi yang mendetail tentang penemuan tersebut, yang mungkin memuat spesifikasi perencanaan, matrerial, komponen, dan sebagainya yang penting untuk pembuatan penemuan tersebut.







Bagian Pernyataan Aplikasi Paten. Bagian ini berfungsi untuk menentukan apa yang ingin dipatenkan pengusaha.







Merek dagang (trademark) dapat berupa sebuah kata, simbol, desain atau kombinasi dari semua itu. Bisa juga berupa slogan atau bahkan suara tertentu yang megidentifikasikan sumber atau sokongan barang atau jasa tertentu.







Empat kategori merek dagang : 1. Merek buatan menunjukkan tidak adanya hubungan anatar merek dan barang atau jasa 2. Merek arbitrer merupakan merek yang mempunyai arti lain dlam bahasa kita (misalnya Apple) dan digunakan untuk sebuah produk atau jasa. 3. Merek sugestif digunakan untuk menunjukkan fitur, kualitas, hbahan, atau karakteristik tertentu dari sebuah produk atau jasa. 4. Merek deskriptif harus menjadi istimewa dalam periode waktu yang signifikan dan mendapatkan pengakuan sebelum bisa didaftarkan.







Manfaat mendaftarkan merek dagang antara lain : [62]



1. Memberikan pengumuman kepada semua orang bahwa anda memiliki hak ekslusif untuk menggunakan merek tersebut dibatas teritorial negara. 2. Memberi hak menuntut dipengadilan atas pelanggaran merek dagang. 3. Memberi hak yang tidak diragukan sehubungan dengan penggunaan komersial atas merek tersebut. 



Hak cipta (copyright) melindungi karya kepengarangan yang asli. Perlindungan dalam hak cipta tidak melindungi ide itu sendiri. Dan oleh karena itu memungkinkan orang lain untuk menggunakan ide atau konsep dalam era yang berbeda.







Rahasia Dagang. Dalam hal tertentu, seorang pengusaha mungkin lebih memilih untuk merahasiakan sebuah ide atau proses untuk menjual atau mengesahkannya sebagai rahasia dagang (trade secret). Rahasia dagang berlangsung selama ide atau proses tersebut merupakan suatu rahasia.







Pemberian izin (licencing) dapat didefinisikan sebagai penetapan antara dua pihak, dimana satu pihak memiliki hak kepemilikan atas beberapa informasi, proses, atau teknologi yang dilindungi oleh paten, merek dagang & hak cipta.







Tuntutan yang berhubungan dengan pertanggungjawaban produk : 1. Kelalaian. Mencakup semua bagian produksi dan pemasaran 2. Garansi. Para pelanggan bsa menuntut jika iklan atau informasi terlalu melebih-lebihkan keunggulan sebuah produk. 3. Pertanggungjawaban yang ketat. Dalam aksi ini pelanggan melakukan penuntutan karena produk yang didiskusikan mengalami kerusakan sebelum diterima. 4. Penyajian yang keliru. Hal ini terjadi ketika iklan,label, maupun informasi lainmenggambarkan fakta-fakta material yang berhubungan dengan karakter atau kualitas produk scara tidak benar.







Sarbanes-Oxley Act mencakup banyak aktivitas pengaturan korporasi. Menurut undang-undang ini, Ceo-CEO diwajibkan untuk menjamin pernyataan-pernyataan finansial melalui serangkaian mekanisme dan laporan pengendalian internal. Para direktur harus memenuhi persyaratan latar belakang, lamanya pengabdian, dan tanggungjawab yang berhubungan dengan proses audit internal maupun pengendalian.







Kontrak : Seorang pengusaha, dalam memulai sebuah perusahaan baru akan terlibat dalam sejumlah negosiasi dan kontrak (contract) dengan vendor, tuan [63]



tanah, maupun klien. Kontrak adalah sebuah persetujuan yang dapat dilaksanakan secara sah antara dua pihak atau lebih, selama kondisi-kondisi tertentu terpenuhi. 



Persyaratan Kontrak : 1. Semua pihak yang terlibat harus disebut dan peran-peran khusus mereka dalam transaksi tersebut ditentukan. 2. Transaksi harus dideskripsikan secara mendetail. 3. Nilai tepat dari transaksi harus ditentukan. 4. Tandatangan orang yang terlibat dalam perjanjian tersebut harus diperoleh. BAB VII RENCANA BISNIS : MENCIPTAKAN DAN MEMULAI USAHA (Robert D. Hisrich, Michael P. Peters, Dan Dean A Shepherd)







Rencana bisnis ialah dokumen tertulis yang mendiskripsikan semua elemen internal dan elemen eksternal yang relavan dan strategi-strategi untuk memulai sebuah perusahaan baru.







Rencana bisnis harus disiapkan oleh seorang pengusaha, namun ia boleh berkonsentrasi dengan banyak sumber lain dalam persiapannya. Pengacara, akuntan, konsultan pemasaran, dan insinyur sangatlah membantu dalam proses persiapan rencana bisnis.







Rencana bisnis akan dibaca oleh para karyawan, investor, banker, kapitalis perusahaan, pemasok, pelanggan, penasihat, dan konsultan. Orang yang membaca tersebut mempunyai tujuan yang berbeda.







Evaluasi rencana bisnis : Para investor, terutama kapitalis perusahaan, memiliki kebutuhan yang berbeda-beda karena mereka menyediakan modal dalam jumlah besar atau kepemilikan. Para investor sering kali lebih menekankan karakter seorang pengusaha bila dibandingkan dengan para pemberi modal. Karenanya para investor ingin memastikan bahwa pengusaha tersebut tunduk dan bersedia menerima keterlibatan ini.







Kebutuhan-kebutuhan Informasi : a. Informasi pasar b. Informasi Operasi [64]



c. Informasi Finansial 



Isi dokumen perencanaan usaha : I.



Halaman Pembuka A. Nama dan alamat bisnis B. Nama dan Alamat Pelaku C. Sifat Bisnis D. Pernyataan Pembiayaan yang dibutuhkan E. Pernyataan Kerahasiaan Laporan



II.



Ringkasan Eksekutif (Ringkasan rencana bisnis secara menyeluruh)



III.



Analisis Industri A. Pandangan masa depan dan tren-tren B. Analisis para competitor C. Segmentasi pasar D. Ramalan industri dan pasar



IV.



Deskripsi Perusahaan A. Produk B. Jasa C. Ukuran bisnis D. Perlengkapan dan personel kantor E. Latar belakang pengusaha



V.



RencanaProduksi A. Proses manufaktur B. Pabrik Fisik C. Mesin dan Peralatan D. Nama-nama Pemasok bahan mentah



VI.



Rencana Operasional A. Deskripsi Operasi Perusahaan B. Aliran Pesanan Barang dan Jasa C. Penggunaan Teknologi



VII.



Rencana Pemasaran A. Penentuan Harga B. Pendistribusian C. Promosi [65]



D. Ramalan Produk E. Pengendalian VIII.



Rencana Organisasi A. Bentuk Kepemilikan B. Identifikasi dari Partner C. Wewenang utama D. Latar belakang tim manajemen E. Peran dan tanggung jawab anggota organisasi



IX.



Penilaian Resiko A. Evaluasi kelemahan-kelemahan bisnis B. Teknologi-teknologi baru C. Second plan



X.



Rencana Finansial A. Berbagai Asumsi B. Perkiraan Arus kas C. Analisis BEP D. Berbagai sumber dan Aplikasi Dana



XI.



Lampiran (memuat material pendukung) A. Surat-surat B. Data riset pasar C. Sewa menyewa atau kontrak D. Daftar harga dari para pemasok BAB VIII RENCANA PEMASARAN



(Robert D. Hisrich, Michael P. Peters, Dan Dean A Shepherd)







Latar belakang rencana pemasaran : Seiring dengan perubahan teknologi, kebutuhan untuk menyediakan akses yang lebih mudah terhadap pasar internasional yang lebih luas menuntut pengusaha masa kini untuk lebih berfokus pada pengembangan rencana pemasaran yang lebih komprehensif dan mendetail. Satu dari tantangan pemasaran paling penting yang dihadapi pengusaha adalah memosisikan secara efektif produk atau jasa dari perusahaan dalam sebuah lingkungan yang sangat kompetitif. Perencanaan [66]



pemasaran yang efektif yang menargetkan dan memposisikan produk atau jasa perusahaan baru dapat memenuhi kebutuhan dari para pelanggan, serta membawa keberhasilan dan kesempatan dalam jangka panjang. 



Analisis Industri : Sebuah inisiatif riset pasar dibutuhkan untuk mendapatkan informasi yang lebih spesifik pada variabel-variabel seperti kebutuhan pelanggan, kekuatan dan kelemahan kompetitif, harga, promosi, distribusi dan manfaat produk atau jasa.







Analisis Kompetitor : Pada awalnya informasi mengenai kompetitor dapat dikumpulkan menggunakan informasi publik yang banyak, kemudian melengkapinya dengan sebuah riset pasar. Berbagai artikel, surat kabar, situs web, katalog, promosi, wawancara dengan para distributor dan pelanggan, serta strategi pasaran atau infomasi perusahaan lain harus ditinjau. Setelah strategi tersebut dirangkum, pengusaha harus mulai mengidentifikasi berbagai kekuatan dan kelemahan dari setiap kompetitor.







Riset perusahaan untuk perusahaan baru : 1. Menentukan Tujuan atau Sasaran 2. Mengumpulkan Data dari Sumber-sumber Sekunder 3. Mengumpulkan Informasi dari Sumber-sumber Primer 4. Menganalisis dan Menginterpretasikan Hasil-hasilnya







Memahami Rencana Pemasaran : Rencana pemasaran menentukan bagaimana pengusaha akan bersaing secara efektif dan beroprasi dalam pasar. Rencana tersebut dirancang untuk menjawab 3 pertanyaan mendasar : 1. Dimanakah kita berada selama ini? 2. Kemanakah kita akan pergi? 3. Bagaimanakah cara kita menuju kesana?







Karakteristik dari sebuah Rencana Pemasaran 1. Rencana tersebut harus menyediakan strategi untuk mencapai misi atau tujuan perusahaan 2. Rencana harus didasarkan pada fakta dan asumsi yang valid 3. Harus ada deskripsi untuk menerapkan rencana tersebut 4. Rencana tersebut harus memberikan kontinuitas 5. Rencana tersebut haruslah sederhana dan singkat 6. Keberhasilan dari rencana tersebut dapat bergantung pada fleksibilitasnya 7. Harus menetapkan criteria kinerja yang akan diawasi dan dikontrol [67]







Rencana pemasaran ialah pernyataan tertulis dari berbagai tujuan, strategi dan aktivitas pemasaran untuk diikuti dalam rencana bisnis.







Sistem pemasaran ialah interaksi faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk menyediakan barang dan jasa dalam memenuhi kebutuhan pelanggan.







Langkah-langkah dalam menyiapkan rencana pemasaran 1. Mendefinisikan situasi bisnis 2. Mendiskripsikan pasar sasaran / kesempatan dan ancaman 3. Mempertimbangkan berbagai kekuatan dan kelemahan 4. Menentukan berbagai tujuan dan sasaran 5. Menentukan strategi pemasaran dan berbagai program tindakan







Menganggarkan Strategi Pemasaran : Keputusan-keputusan perencanaan yang efektif juga harus mempertimbangkan biaya-biaya yang tercakup dalam penyerapan keputusan-keputusan tersebut.







Menerapkan Rencana Pasar : Rencana pemasaran dimaksudkan sebagai sebuah komitmen oleh pengusaha terhadap strategi spesifik.







Memantau Kemajuan Berbagai Tindakan Pemasaran : Biasanya pengawasan rencana melibatkan pelacakan hasil-hasil spesifik dari usahausaha pemasaran. Data penjualan berdasarkan produk, teritori, staff penjualan dan took merupakan beberapa hasil spesifik yang harus diawasi. Apa yang diawasi bergantung pada tujuan-tujuan dan sasaran spesifik yang digariskan lebih awal dalam rencana pemasaran. BAB IX RENCANA ORGANISASIONAL (Robert D. Hisrich, Michael P. Peters, Dan Dean A Shepherd)







Mengenbangkan Manajemen : Hal yang penting untuk investor-investor potensial adalah tim manajemen serta kemampuan dan komitmennya untuk perusahaan baru. Para investor biasanya akan meminta tim manajemen untuk tidak berusaha mengoperasikan bisnis tersebut sebagai usaha.







Bentuk-Bentuk Bisnis Yang Legal :



[68]



Tiga bentuk dasar yang legal adalah (1) perusahaan perseorangan, (2) persekutuan, dan (3) korporasi, dengan variasi-variasi terutama dalam persekutuan dan korporasi. Bentuk formasi bisnis yang terbaru adalah perusahaan dengan kewajiban terbatas (limited liability company- LLC). 



Hak Milik : Dalam perusahaan perseorangan (proprietorship), pemilik adalah individu yang memulai suatu bisnis. Dalam persekutuan (partnership), terdapat beberapa pemilik persekutuan umum dan pemilik persekutuan terbatas. Terdapat juga LLP dimana persekutuan dianggap sebagai kesatuan hukum. Dalam korporasi (corporation), hak milik digambarkan sebagai kepemilikan saham persediaan.











Hal-hal yang harus diperhatikan pemilik : 1.



Kewajiban Para Pemilik



2.



Biaya untuk Memulai suatu Bisnis



3.



Kontinuitas Bisnis



4.



Pengalihan Kepemilikan



5.



Persyaratan Modal



6.



Kendali Manajemen



7.



Distribusi Laba dan Rugi



8.



Daya Tarik untuk Meningkatkan Modal



Persoalan Pajak untuk Kepemilikan : Perusahaan perseorangan diperlakukan sebagai pemilik individual, tidak dianggap sebagai entitas pajak yang terpisah oleh IRS. Perusahaan memiliki beberapa keuntungan pajak bila dibandingkan dengan korporasi. Pertama, tidak ada pajak dua kali lipat ketika keuntungan dibagi kepada pemilik. Yang kedua, tidak ada pajak persediaan modal atau penalty untuk pendapatan tertahan dalam bisnis tersebut.







Persoalan Pajak untuk Persekutuan : Keuntungan atau kerugian pajak persekutuan mirip dengan keuntungan dan kerugian dari perusahaan perseorangan, terutama yang berhubungan dengan pembagian pendapatan, deviden, serta perolehan dan kehilangan modal. Baik persekutuan



maupun perusahaan perseorangan adalah



bentuk-bentuk



organisasional yang berfungsi sebagai penyalur pendapatan dan pemotongan yang tidak dikenakan pajak. [69]







Persoalan Pajak untuk Korporasi : Karena dianggap entitas pajak yang tidak terpisah dari RIS, korporasi mempunyai keuntungan karena dapat melakukan banyak pemotongan dan pengeluaran yang tidak terdapat dalam perusahaan perseorangan atau persekutuan.







Korporasi



S



mongombinasikan



keunggulan-keunggulan



pajak



dari



persekutuan dan korporasi. Korporasi S dirancang agar pendapatan perusahaan dilaporkan sebagai pendapatan pribadi pada dasar prorate oleh para pemegang saham. 



Keuntungan sebuah Korporasi S 1. Perolehan dan kehilangan modal dari korporasi dianggap sebagai pendapatan atau kerugian pribadi oleh para pemegang saham dengan dasar prorate. 2. Para pemegang saham memiliki perlindungan kewajiban terbatas dari korporasi C. 3. Korporasi S tidak dikenakan pajak minimum, seperti halnya korporasi C. 4. Saham



dapat



ditransfer



ke



anggota-anggota



keluarga



golongan



pendapatan rendah. Saham dapat berupa voting atau nonvoting. 5. Bentuk bisnis ini dapat menggunakan metode akuntansi. 6. Perolehan dan kehilangan modal jangka panjang korporasi dapat dikurangi



secara



langsung



oleh



para



pemegang



saham



untuk



mengimbangi perolehan atau kehilangan modal pribadi.







Kerugian dari Sebuah Korporasi S : 1.



Masih ada beberapa kualifikasi bentuk bisnis ini.



2.



Bergantung pada jumlah pendapatan bersih yang sebenarnya, mungkin terdapat keuntungan pajak untuk korporasi C.



3.



Korporasi S mungkin tidak memotong sebagian besar keuntungan tambahan untuk para pemegang saham.



4.



Korporasi S harus menggunakan tahun kalender untuk tujuan perpajakan.



5.



Hanya satu golongan saham (saham biasa).



6.



Kerugian bersih dari korporasi S dibatasi dengan saham dan pinjaman pemegang saham untuk bisnis tersebut.



7.



Korporasi S tidak boleh memilikilebih dari 100 pemegang saham. [70]







LLC : Bentuk bisnis ini dianggap sebagai sebuah percabangan baru perskutuan-korporasi. Fleksibilitas baru yang ditawarkan oleh status LLC telah meningkatkan jumlah pengusaha yang memilihnya.







Keuntungan dari sebuah LLC : 1. Dalam sebuah perusahaan yang menggunakan model pinjaman, LLC menawari persekutuan tersebut sebuah keuntungan yang nyata atas korporasi S di mana para sekutu dapat menambah saham mereka yang sebanding dari kewajiban LLC untuk kepemilikan persekutuan mereka. 2. Satu atau lebih individu, korporasi, persekutuan, kepercayaan, atau entitas yang lain dapat bergabung untuk membentuk sebuah LLC. 3. Para



anggota



diizinkan



untuk



berbagi



pendapatan,



keuntungan,



pengeluaran, pemotongan, kerugian dan kredit, serta ekuitas LLC di antara mereka. 



Rancangan organisasi merupakan petunjuk formal dan eksplisit yang dimiliki seseorang pengusaha untuk anggota-anggota organisasi sehubungan dengan apa yang diharapkan dari mereka. Harapan-harapan ini dapat dikelompokan menjadi 5 bidang:  Struktur organisasi.  Perencanaan, ukuran, dan rencana evaluasi.  Penghargaan.  Kriteria pilihan.  Pelatihan.







Tim manajer harus mampu melaksanakan tiga fungsi : 1. Menjalankan rencana bisnis 2. Mengidentifikasikan berbagai perubahan mendasar dalam bisnis ketika perubahan-perubahan tersebut muncul. 3. Menyesuaikan rencana tersebut berdasarkan perubahan-perubahan dalam lingkungan dan pasar yang akan mempertahankan profitabilitas.







Fungsi dewan direktur: 1.



Meninjau anggaran operasi dan modal



2.



Mengembangkan rencana strategis jangka panjang untuk pertumbuhan dan perluasan



3.



Membantu aktivitas-aktivitas harian.



4.



Menyelesaiikan konflik-konflik diantara para pemegang saham. [71]



5.



Memastikan penggunaan asset-aset secara baik.



6.



Mengembangkan sebuah jaringan sumber-sumber informasi untuk para pengusaha.







Dewan Penasihat : Dibandingkan dengan dewan direktur, dewan penasihat tidak begitu terikat dengan organisasi dan melayani perusahaan dalam kapasitas penasihat untuk beberapa fungsi atau aktivitas. Dewan penasihat tidak memiliki status yang sah, tidak seperti dewan direktur proses seleksi dewan penasihat mirip dengan sebuah proses untuk menyeleksi dewan direktur, termasuk menentukan ketrampilan-keterampilan yang diinginkan dan mewawancarai para kandidat yang potensial.







Organisasi dan fungsi penasihat : Seorang pengusaha biasanya akan menggunakan penasihat luar seperti akuntan, banker, pengacara, agensi periklanan, dan peneliti pasar ketika membutuhkannya. Para penasihat ini, yang terpisah dari dewan penasihat yang lebih formal, juga menjadi bagian penting dari organisasi dan oleh karena itu harus diatur seperti bagian permanen lainnya dari suatu perusahaan baru. BAB X RENCANA KEUANGAN (Robert D. Hisrich, Michael P. Peters, Dan Dean A Shepherd)







Anggaran operasi dan modal : Sebelum mengembangkan laporan laba-rugi proforma, pengusaha harus menyiapkan anggaran operasi dan modal. Jika menjadi pemilik tunggal pengusaha harus bertanggung jawab atas berbagai keputusan anggaran. Dalam suatu perusahaan rekanan, atau dimana terdapat karyawan-karyawan, proses penganggaran awal mungkin dimulai oleh salah satu dari individuindividu tersebut, bergantung pada peran mereka dalam perusahaan itu.







Laporan laba rugi proforma : Laporan laba-rugi proforma juga memberikan proyeksi-proyeksi dari semua beban operasi untuk setiap bulan selama tahun pertama. Dalam menyiapkan laporan laba rugi proforma, pertama-tama penjualan perbulan harus dihitung. [72]



Riset pemasaran, penjualan industry, dan sejumlah pengalaman percobaan dapat memberikan dasar untuk angka-angka ini. Dapat juga dimungkinkan untuk menemukan data keuangan pada perusahaan-perusahaan baru yang serupa untuk membantu proyeksi-proyeksi ini. Gaji dan upah harus mencerminkan jumlah personel yang dipekerjakan serta peran mereka dalam organisasi di perusahaan. Pengusaha juga harus mempertimbangkan meningkatnya



beban-beban



penjualan



seiring



dengan



meningkatnya



penjualan, menyesuaikan pajak-pajak yang disebabkan oleh penambahan personel baru atau peningkatan dalam gaji. 



Arus kas proforma : Arus kas tidak sama dengan laba. Laba merupakan hasil pengurangan penjualan terhadap beban, sedangkan arus kas dihasilkan dari selisih antara penerimaan kas dan pembayaran kas aktual. Arus kas dapat berjalan lancer jika pembayaran aktual diterima atau dilakukan. Penjualan mungkin tidak dianggap sebagai kas karena sebuah penjualan mungkin saja terjadi, tetapi pembayarannya tidak dilakukan sebelum 30 hari. Selain itu tidak semua tagihan dibayar segera. Sebaliknya, pembayaran kas untuk mengurangi pokok sebuah pinjaman bukan merupakan biaya bisnis, melainkan tetap merupakan pengurangan kas.







Masalah tersulit dalam memproyeksikan arus kas adalah menentukan penerimaan dan pengeluaran bulanan secara pasti. Sejumlah asumsi dibutuhkan dan harus bersifat konservatif sehingga dapat dipelihara cukup dana untuk menutup bulan-bulan kas negatif. Dengan perkiraan-perkiraan konservatif, arus kas dapat ditentukan untuk setiap bulan. Proyeksi-proyeksi arus kas ini membantu pengusaha menentukan berapa banyaknya uang yang perlu dikumpulkannnya untuk memenuhi permintaan kas dari perusahaan tersebut.







Neraca proforma : Neraca proforma mencerminkan posisi bisnis pada akhir tahun pertama. Neraca ini merangkum asset, kewajiban, dan nilai bersih dari pengusaha. Setiap transaksi bisnis mempengaruhi neraca, tetapi karena masalah waktu dan biaya serta kebutuhan, merupakan suatu hal yang umum untuk menyiapkan neraca pada jangka waktu periodik.







Asset (asset) : [73]



Asset mewakili semua yang bernilai yang dimiliki oleh bisnis. Nilai tidak berarti harus memasukan biaya penggantian atau berapa nilai pasarnya, tetapi merupakan biaya atau jumlah actual yang dikeluarkan untuk asset tersebut. Asset dikategorikan sebagai aset lancar dan aset tetap. 



Kewajiban (liabilities) : Akun ini mewakili semua utang kepada kreditor. Beberapa dari jumlah ini mungkin jatuh tempo dalam satu tahun (kewajiban lancar), dan lainnya dapat berupa utang-utang jangka panjang.







Ekuitas pemilik (owner equity) : Jumlah ini mewakili kelebihan dari semua aset atas semua kewajiban. Jumlah ini mewakili nilai bersih ari bisnis. Semua keuntungan dari bisnis juga akan dimasukkan dalam nilai bersih sebagai saldo laba (laba ditahan).







Analisis impas : Teknik yang berguna dalam menentukan berapa volume penjualan yang harus dicapai untuk mencapai impas.







Titik



penjualan



impas



mengindikasikan



volume



penjualan



yang



dibutuhkan untuk menutupi total biaya variabel dan beban tetap kepada pengusaha. Kelebihan penjualan setelah titik impas akan menghasilkan keuntungan selama harga jual tetap di atas biaya variabel 



Sumber dan penerapan dana proforma : Laporan sumber dan penerapan dan proforma menggambarkan penempatan pendapatan dari operasi dal pendanaan lainnya. Tujuannya adalah untuk memperlihatkan bagaimana pendapatan bersih dan pendanaan digunakan untuk meningkatkan aset-aset membayar utang. Laporan sumber da penerapan dan proforma menekankan saling keterkaitan dari beberapa hal terhadap modal kerja laporan tersebut membantu pengusaha serta investor untuk memahami secara lebih baik kesehatan keuangan dari perusahaan serta efektifitas kebijakan manajemen keuangan dari perusahaan tersebut.







Paket-peket piranti lunak : Terdapat sejumlah paket piranti lunak keuangan yang tersedia bagi pengusaha yang dapat melacak data keuangan dan menghasilkan laporan keuangan penting lainnya. Untuk tujuan membuat laporan-laporan proforma, setidaknya dalam tahap perencanaan bisnis, mungkin paling mudah untuk menggunakan sebuah program spreadsheet, karena angka-angkanya dapat seringkali berubah seiring dengan dimulainya pengembangan anggaran untuk laporan[74]



laporan proforma oleh pengusaha. Nilai dari menggunakan sebuah spreadsheet dalam tahap permulaan proyeksi-proyeksi keuangan adalah karena mampu menghadirkan scenario-skenario yang berbeda dan menilai dampaknya terhadap laporan-laporan proforma.



BAB XI SUMBER SUMBER MODAL (Robert D. Hisrich, Michael P. Peters, Dan Dean A Shepherd)







Pembiayaan utang : Utang



adalah dana yang diterima perusahaan saat ini yang membawa



konsekuensi dengan memberikan bunga dan pokok pinjaman dimasa yang akan datang. Biasanya pinjaman utang ini dijamin dengan aset atau harta, baik harta lancar atau harta tetap. 



Utang jangka panjang biasanya digunakan untuk membeli aset tetap (50 – 80) dari nilai total utang dan digunakan sebagai jaminan utang jangka panjang.



Ketika suku bunga rendah, maka pembiayaan utang lebih



menguntungkan perusahaan, karena return yang diperoleh perusahaan lebih besar dari bunga yang dibayarkan. 



Pembiayaan modal (ekuitas) : Modal adalah dana yang digunakan perusahaan yang berasal dari setoran pemilik. Dana dari modal tiak memerlukan jaminan. Investor atau pemilik akan memperoleh keuntungan, dan bagian aset sesuai prosentase modal yang dimilikinya. Ada modal yang dimiliki perorangan biasanya pada perusahaan yang skala kecil, pada perusahaan besar ekuitas bisa dimiliki oleh beberapa orang bahkan dalam bentuk saham. Modal merupakan hak pemilik atas aset perusahaan, aset perusahaan digunakan sebagai jaminan pembayaran utang.







Dana internal : [75]



Dana internal yaitu dana yang bersumber dari dalam perusahaan antara lain dari : keuntungan, penjualan aset, pengurangan modal kerja, penundaan pembayaran utang, atau percepatan penerimaan piutang. 



Dana eksternal : Dana eksternal yaitu dana yang berasal dari luar perusahaan, antara lain: dana pribadi, teman atau kerabat, bank komersial, kemitraan terbatas bidang penelitian dan pengembangan, modal pinjaman dan hibah dari pemerintah, modal usaha dan penempatan swasta.







Dana pribadi : Setiap memulai usaha maka dana pribadi ini hampir merupakan suatu keharusan untuk mengadaanya, bisa berasal dari tabungan atau asuransi.







Dana keluarga dan teman : Selain dari pengusaha sendiri, keluarga atau teman biasanya juga merukan sumber dana yang biasanya dimanfaatkan untuk memulai suatu usaha. Dampak positifnya keluarga atau teman biasanya lebih bersabar dalam menuntut pengembalian atas investasi mereka, dampak negatifnya jika penerimaan dana tidak diadakan perjanjian secara tertulis ketentuan yang disepakati bersama maka teman atau keluarga akan merasa punya andil terhadap kepemilikan perusahaan beserta hak kepemilikan tersebut, hal ini tidak baik terhadap karyawan, fasilitas atau penjualan dan keuntungan.







Dana Bank Komersial : 1. Pinjaman berdasarkan aset : Pinjaman yang dijamin dengan aset milik perusahaan. 2. Pinjaman berdasarkan arus kas : Pinjaman berdasar arus kas biasa disebut pinjaman bank kovensional. Jenis pinjaman berdasar arus kas antara lain : a. Pinjaman Bertahab. b. Pinjaman Komersial Langsung. c. Pinjaman Jangka Panjang. d. Pinjaman Karakter.







Small Business Administration : Merupakan alternatif memperoleh pinjaman selain melalui bank komersial. Disaat pinjaman pada bank komersial tidak bisa, maka pinjaman melalui SBA merupakan alternatif yang menguntungkan bagi usaha kecil. SBA pada



[76]



dasarnya adalah penjamin dari pinjaman yang dibuat oleh pihak swasta dan institusi lain. 



Kemitraan terbatas bidang penelitian dan pengembangan : Adalah alternatif sumber dana lain bagi pengusaha dalam bidang usaha berteknologi pengembangan



tinggi.



Kesepakatan



biasanya



kemitraan



melibatkan



bidang



perusahaan



penelitian sponsor



dan yang



mengembangkan teknologi dengan dana yang disediakan oleh investor perorangan yang kemitraannya bersifat terbatas.Tiga komponen utama kemitraan terbatas bidang penelitian dan pengembangan antara lain: Kontrak, perusahaan sponsor, dan kemitraan terbatas.







Kontrak : Kontrak menentukan kesepatan antara perusahaan sponsor dengan kemitraan terbatas. Yaitu perusahaan sponsor setuju untuk menggunakan dana yang disediakan untuk melakukan penelitian dan pengembangan yang diharapkan menghasilkan teknologi yang dapat dipasarkan untuk kemitraan tersebut.







Perusahaan sponsor : Perusahaan sponsor bertindak sebagai mitra umum yang mengembangkan terknologinya. Perusahaan sponsor biasanya memiliki teknologi dasar tetapi membutuhkan dana untuk pengembangan lebih lanjut dan memodifikasinya untuk mendapatkan keuntungan secara komersial.







Kemitraan Terbatas : Pihak dalam kesepakatan kemitraan yang biasanya memberikan uang dan tanggung jawab yang sedikit. Kemitraan terbatas memiliki tanggung jawab yang terbatas, tetapi bukan wajib pajak. Maka dari itu semua manfaat yang diterima langsung biaya yang timbul pada tahap awal penelitian dan pengembangan langsung diteruskan kemitra-mitra terbatas.







Hibah pemerintah : Alternatif penelitian dan pengembangan bisnis untuk usaha kecil bisa diperoleh dari dana hibah dari pemerintah. Program hibah SBIR adalah salah satu metode yang dapat digunakan untuk mendapatkan dana bagi perusahaan berbasis teknologi yang dimiliki dan dijalankan secara independen, memperkerjakan 500 orang atau kurang, dan memiliki struktur organisasi apapun. Ada juga program lain yang disebut Small Business Technology Transfer (SBTT) yaitu pengembangan penelitian usaha kecil melalui



[77]



penyisihan dana penelitian perusahaan besar yang memiliki dana lebih dari $ 1 miliar, harus menyisihkan uang 0,3 persen. 



Penempatan dana swasta : Sumber dana lain untuk pengusaha adalah investor swasta. Bisa jadi keluarga, kerabat, teman, seseorang yang memiliki kekayaan.







Pembiayaan bootstrap : Pembiayaan boostrap dilakukan dengan cara menggunaan semua metode yang mungkin untuk menghemat uang tunai. Bisa melalui keuntungan diskon yang diberikan pemasok, baik diskon karena membeli dalam jumlah banyak, karena sering membeli, diskon promosi, atau bahkan memperoleh produk yang lebih baik tanpa tambahan biaya. BAB XII



MODAL RISIKO INFORMAL, MODAL USAHA DAN PENAWARAN SAHAM PUBLIK (Robert D. Hisrich, Michael P. Peters, Dan Dean A Shepherd)







Pembiayaan tahap awal biasanya lebih sulit untuk diperoleh dan memakan biaya. Dua jenis pembiayaan tersedia untuk tahap ini adalah modal benih dan modal untuk memulai usaha.







Modal benih : pembiayaan yang paling sulit didapatkan melalui dana luar biasanya adalah dana rela tif yang dibutuhkan untuk membuktikan konsepkonsep dan membiayai studi kelayakan.







Modal untuk memulai usaha digunakan dalam pengembangan dan penjualan beberaopa produk awal untuk menentukan apakah penjualan komersiil memungkinkan untuk dilakukan.







Akusisi tradisional : Mengambil alih kepemilikan & kontrol perusahaan lain.







Leverage buyout : Manajemen sebuah perusahaan mendapatkan kontrol perusahaan dengan membeli perusahaan dari pemiliknya saat ini.







Menjadi perusahaan swasta : Beberapa pemilik atau manajer sebuah perusahaan membeli saham yang ada, membuat perusahaan kembali menjadi milik swasta.







Sumber pembiayaan pertumbuhan suatu perusahaan : [78]



1. Pasar modal resiko informal. 2. Pasara modal usaha. 3. Pasar ekuitas publik. 



Sifat modal usaha : Modal usaha secara luas sebagai sebuah kolam ekuitas yang dikelola secara profesional.







Proses Modal Usaha : Untuk mendapatkan dana yang dibutuhkan, seorang pengusaha harus mamahami filosofi dan sasaran perusahaan modal-usaha serta proses modal-usaha.







Sasaran sebuah perusahaan modal-usaha adalah menghasilkan imbalan jangka panjang dari modal melalui investasi utang dan ekuitas. Untuk mencapai tujuan ini, kapitalis usaha rela membuat perubahan atau modifikasi apapun yang diperlukan dalam investasi bisnis.







Tiga kriteria sebelum kapitalis berkomitmen terhadap perusahaan : 1. Perusahaan harus memiliki tim manajemen yang kuat terdiri atas orangorang dengan pengalaman dan latar belakang solid, komitmen yang kuat terhadap perusahaan, kapabilitas keahlian dalam bidang spesifik, kemampuan untuk menerima tantangan, dan fleksibilitas untuk pergi ke mana saja jika diperlukan. 2. Kesempatan pasarnya harus unik, memiliki keungulan diferensial dalam pasar yang berkembang. 3. Kesempatan bisnis ini harus memiliki apresiasi modal yang signifikan.







Proses modal-usaha dapat dibagi kedalam empat tahap utama, yaitu : 1. Penyaringan awal dimulai dengan sebuah rencana bisnis. 2. Persetujuan persyaratan utama antara pengusaha dan kapitalis usaha. 3. Peninjauan ulang secara terinci dan due diligence, merupakan tahap yang terpanjang, yang memakan waktu satu hingga tiga bulan. 4. Persetujuan akhir, sebuah memorandum investasi internal



yang



komprehensif dipersiapkan. 



Mencari Kapitalis Usaha : Salah satu keputusan yang paling penting bagi pengusaha adalah dalam memilih perusahaan modal-usaha yang akan didekatinya.







Mendekati Kapitalis Usaha : Pengusaha harus mendekati seorang kapitalis usaha lewat sebuah cara bisnis yang professional.



[79]







Ada delapan faktor yang harus dipertimbangkan oleh pengusaha ketika menilai perusahaanya : 1. Sifat dan sejarah perusahaan serta karakteristik usaha dan industri. 2. Pemeriksaan data keuangan dari perusahaan, dibandingkan dengan perusahaan lain dalam industry. 3. Nilai bersih dari saham perusahaan dan kondisi keuangan perusahaan secara umum. 4. Kapasitas pendapatan mendatang dari perusahaan. 5. Kapasitas pembayaran dividen dari perusahaan. 6. Itikad baik dan hal-hal yang tidak nyata lainya dari usaha. 7. Penjualan saham sebelumnya. 8. Harga pasar dari saham perusahaan yang bisnisnya sama atau mirip.







Rasio likuiditas saat ini : Rasio ini pada umumnya digunakan untuk mengukur ketersediaan uang jangka pendek dari perusahaan atau kemampuan untuk melunasi utang jangka pendeknya.







Rasio likuiditas uji asam : Rasio ini mengeliminasi persediaan, yang merupakan aset saat ini yang paling tidak liquid.







Rasio Likuiditas Pergantian Persediaan : Rasio ini mengukur efisiensi perusahaan dalam mengelola dan menjual inventorinya.







Rasio Likuiditas Pengungkit Utang : Rasio utang akan membantu pengusaha menilai kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya. Rasio utang juga merupakan ukuran risikon karena utang mengandung komitmen terikat dalam bentuk bunga dan pembayaran pokok.







Utang Pengungkit Terhadap Ekuitas : Rasio ini menilai struktur modal perusahaan. Rasio ini memeberikan ukuran risiko kepada kreditor dengan melihat uang yang diinvestasikan oleh kreditor dan investor.







Rasio Margin keuntungan bersih : Rasio ini merepresentasikan kemampuan perusahaan untuk mendapatkan keuntungan dari penjualan.







Imbal Balik Investasi : Imbal balik investasi mengukur kemampuan perusahaan untuk mengelola semua investasinya yang berbentuk aset.







Ada beberapa pendekatan penilaian umum yang dapat digunakan dalam menilai sebuah perusahaan : 1. Pendekatan dengan metode-metode untuk menilai nilai perusahaan. 2. Pendekatan nilai sekarang dari arus kas masa depan. [80]



3. Pendekatan dengan nilai penganti. 4. Pendekatan nilai buku. 5. Pendekatan pendapatan. 6. Pendekatan faktor 



Langkah dalam menilai usaha anda dan menentukan saham investor : 1. Estimasikan pendapatan setelah pajak berdasarkan penjualan ditahun kelima. 2. Tentukan perkalian pendapatan yang pantas berdasarkan yang dijual oleh perusahaan serupa dalam kaitannya dengan pendapatan saat ini. 3. Tentukan tingkat imbal balik yang diperlukan. 4. Tentukan dana yang diperlukan.







Tiga keuntungan utama melakukan penawaran saham publik adalah : 1. Mendapatkan modal ekuitas baru 2. Merealisasikan nilai yang lebig baik karena likuiditas yang lebih baik dari investasi ekuitas di perusahaan. 3. Mengembangkan kemampuan perusahaan untuk mendapatkan dana masa depan.







Aspek yang menyulitkan melakukan penawaran saham publik : 1. Hilangnya flkesibilitas. 2. Bertambahnya kewajiban bagi pemegang saham dan beban administratif. BAB XIII STRATEGI KEWIRAUSAHAAN MENGHASILKAN DAN MENGEKSPLOITASI USAHA BARU (Robert D. Hisrich, Michael P. Peters, Dan Dean A Shepherd)







Usaha baru adalah kegiatan menawarkan produk baru pada suatu pasar yang sudah ada atau yang baru, menawarkan sebuah produk yang sudah ada pasar yang baru, atau menciptakan sebuah organisasi baru.







Strategi kewirausahaan yaitu sejumlah keputusan, tindakan, dan rekasi yang pertama-tama menciptakan, dan kemudian mengekploitasi usaha baru.







Tiga tahapan penting antara lain : 1. Penciptaan kesempatan sebuah usaha baru 2. Eksploitasi kesempatan sebuah usaha baru [81]



3. Umpan balik dari puncak penciptaan 



Sumber daya adalah input ke dalam proses produksi, misalnya mesinmesin, modal uang dan para pekerja yang memiliki keahlian /keterampilan.







Sumber daya yang memiliki keunggulan kompetitif yaitu sumber daya yang bernilai, langka dan tidak dapat ditiru.







Sumber daya kewirausahaan ini adalah pengetahuan, yang dapat dibangun melalui pengalaman, juga dalam pikiran pengusaha, kolektif manajemen maupun pikiran para pekerja.







Pengetahuan pasar mengacu pada kepemilikan informasi, teknologi, knowhow, dan keahlian oleh pengusaha, yang menyediakan pemahaman mendalam mengenai sebuah pasar dan konsumennya.







Pengetahuan teknologi adalah kepemilikan atas informasi, teknologi, kmowhow,dan keahlian yang menyediakan pemahaman mendalam mengenai caracara untuk menciptakan pengetahuan baru.







Pengetahuan



pasar



dan



teknologi



terdahulu



digunakan



untuk



menciptakan usaha baru yang potensial juga dapat bermanfaat dalam menilai keuntungan sebuah perusahaan. 



Jendela peluang merupakan sifat dinamis dari kelayakan dari sebuah usaha baru yaitu periode waktu ketika kondisi lingkungan mendukung pengusaha untuk mengekploitasi suatu usaha baru.







Kesalahan penindakan adalah hasil negative dari menindaki sesuatu.







Kesalahan pengabaian adalah hasil negatif karena tidak menindaki sesuatu.







Penilaian daya tarik suatu usaha baru yaitu menentukan apakah seseorang pengusaha yakin dapat membuat usaa baru yang diajukannya berhasil.







Strategi usaha untuk mengekspoitasi usaha baru akan menghasilkan keuntungan yang dapat meningkatkan kinerja, termasuk :







1.



Penggerak awal mengembangkan sebuah keunggulan biaya



2.



Penggerak awal menghadapi persaingan kompetitif yang lebih sedikit.



3.



Penggerak awal mengamankan saluran-saluran penting



4.



Penggerak awal memiliki posisi lebih baik untuk memuaskan konsumen.



5.



Penggerak awal mendapatkan keahlian melalui partisipasi.



Hal-hal yang perlu dicermati dalam menilai ketidakstabilan lingkungan dan ketidakunggulan penggerak awal diantaranya :



[82]



1. Faktor-faktor kunci kesuksesan yaitu persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi setiap perusahaan agar dapat sukses bersaing dalam industry. 2. Industri-industri baru yaitu yang baru dibentuk dan berkembang 3. Ketidakpastian permintaan adalah kesulitan yang cukup besar dalam memperkirakan secara akurat ukuran potensial dari suatu pasar. 4. Ketidakpastian teknologi adalah kesulitan yang cukup besar dalam menilai secara akurat apakah teknologi akan berfungsi dan apakah teknologi alternative akan muncul dan melampoi teknologi saat ini. 5. Ketidakpastian konsumen yaitu kesulitan yang dialami konsumen dalam menilai secara akurat apakah produk baru itu bernilai bagi mereka. 6. Lead time adalah kelonggaran waktu dimana penggerak awal beroperasi dalam industry pada kondisi persaingan terbatas. 7. Biaya penggantian yang harus dibayar konsumen jika mereka berhenti membeli produk dari pemasoknya lalu pindah ke pemasok yang lain.







Risiko adalah peluang kerugian yang dapat mengakibatkan kebangkrutan.







Strategi mengurangi risiko untuk ekploitasi usaha baru meliputi : 1. Strategi cakupan sempit yaitu menawarkan suatu kisaran produk yang sempit pada sejumlah kecil kelompok konsumen untuk kebutuhan khusus. 2. Strategi cakupan luas dengan cara menawarkan macam-macam produk ke segmen pasar yang berbeda . 3. Peniruan yaitu menjiplak praktik bisnis perusahaan lain. BAB XIV



STRATEGI UNTUK BERKEMBANG DAN MENGELOLA IMPLIKASI DARI PERKEMBANGAN (Robert D. Hisrich, Michael P. Peters, Dan Dean A Shepherd)







Kebanyakan strategi pertumbuhan dapat menghasilakan keunggulan kompetitif karena memanfaatkan beberapa aspek dari dasar pengetahuan pengusaha dan perusahaannya.







Strategi penetrasi berfokus pada produk perusahaan dalam pasasr yang sudah ada. Pengusha berusaha menembus produk atau pasar ini lebih jauh dengan cara mendorong konsumen yang sudah adauntuk membeli lebih banyak produk perusahaan tersebut. [83]







Strategi Pengembangan Pasar meliputi penjualan produk perusahaan yang sudah ada pada kelompok konsumen yang baru. Kelompok konsumen yang baru dapat dikategorikan ke dalam lingkup geografi atau demografi dan/atau berdasarkan penggunaan produk barunya.







Penggunaan Produk Baru. Pengetahuan baru tentang penggunaan produk memberikan pengetahuan tentang bagaimana suatu produk memberikan nilai bagi kelompok pembeli yang baru.







Strategi



Pengembangan



Produk



untuk



pertumbuhan



termasuk



mengembangkan dan menjual produk baru pada orang-orang yang telah membeli produk perusahaan yang sudah ada. 



Strategi diversifikasi adalah menjual produk baru pada pasar yang juga baru.







Pertumbuhan membuat perusahaan menjadi lebih besar, perusahaan mulai mengambil keuntungan dari keunggulan dari segi ukuran. Namun harus dapat mengatasi tekanan-tekanan berikut : 1. Tekanan terhadap Sumber Daya Manusia 2. Tekanan terhadap Pengelolaan Tenaga Kerja 3. Tekanan terhadap Waktu Pengusaha







Mengatasi tekanan pada sumber keuangan yang sudah ada : Untuk mengatasi tekanan pada sumber daya keuangan yang sudah ada, pengusaha dapat mengakuisisi sumber-sumber daya yang baru.







Kontrol keuangan : Beberapa keahlian keuangan perlu dimiliki pengusaha untuk mengelola perusahaannya selama tahun-tahun awalnya.







Mengelola Arus Kas : Karena arus kas keluar mungkin melebihi arus kas masuk ketika bisnis baru berkembang, pengusaha seharusnya mencoba mempunyai penilaian yang selalu terbaru mengenai kondisi uang tunainya.







Mengelola Persediaan : Terlalu banyak persediaan dapat menghabiskan uang karena biaya manufaktur, transportasi, dan penyimpanan harus ditanggung oleh perusahaan. Di sisi lain, persediaan yang terlalu sedikit untuk memenuhi kebutuhan konsumen juga dapat menyebabkan perusahaan kehilangan kesempatan untuk menjual, atau dapat menyebabkan konsumen tidak puas sehingga memilih perusahaan lain jika kebutuhan mereka tidak terpenuhi tepat waktu.



[84]







Mengelola Aset-aset Tetap : Asset tetap biasanya meliputi komitmen jangka panjang dan investasi besar untuk perusahaan baru. Asset tetap ini, seperti peralatan akan mempunyai biaya tertentu yang terkait dengan harta tersebut.







Mengelola Biaya dan Laba : Kegunaan yang paling efektif dari laporan laba rugi interim adalah untuk membuat standar biaya dan membandingkan jumlah yang dianggarkan dengan jumlah actual untuk periode waktu tersebut.







Pajak : Penggunaan akuntan pajak juga harus dipertimbangkan untuk menghindari adanya kesalahan dan member saran dalam menangani biayabiaya ini. Akuntan juga dapat membantu pengusaha merencanakan dan menganggarkan dana yang tepat untuk membayar biaya-biaya ini.







Penyimpanan Catatan : Dalam rangka mendukung upaya pengendalian keuangan ini, maka akan berguna jika pengusaha menggunakan paket peranti lunak untuk meningkatkan kelancaran arus informasi.







Proses MSDM menyoroti beberapa prosedur penting untuk mempersiapkan deskripsi dan spesifikasi kerja bagi para pekerja baru.







Mengatasi tekanan dalam manajemen tenaga kerja : Mengelola perubahan meruakan tugas yang kompleks, sehingga lebih baik dilakukan dengan gaya manajemen partisipatif. 1. Ciptakan Semangat Tim. 2. Bicara dengan Pekerja. 3. Berikan Umpan Balik. 4. Delegasikan Beberapa Tanggung Jawab ke Orang Lain. 5. Berikan Pelatihan Berkala bagi Pekerja.







Mengatasi tekanan terhadap waktu pengusaha : Pengusaha selalu dapat menggunakan waktu mereka dengan lebih baik, dan semakin keras mereka berusaha, hal itu semakin memperkaya peusahaan mereka selain juga kehidupan pribadi mereka. 1. Meningkatkan Produktivitas. 2. Meningkatnya Kepuasan Kerja. 3. Meningkatnya Hubungan Interpersonal. 4. Berkurangnya Kegelisahan dan Ketegangan Soal Waktu. 5. Kesehatan yang Lebih Baik.







Prinsip-prinsip Dasar dalam Manajemen Waktu : 1. Prinsip Keinginan. [85]



2. Prinsip Efektivitas. 3. Prinsip Analisis. 4. Prinsip Kerja Tim. 5. Prinsip Perencanaan dengan Prioritas. 6. Prinsip Analisis Ulang. 



Tugas yang dibutuhkan untuk mencapai pertumbuhan perusahaan : 1. Kategorisasi Pengusaha dan Pertumbuhan Perusahaan Mereka 2. Pertumbuhan Aktual Perusahaan. 3. Potensi yang Tidak Digunakan untuk Pertumbuhan. 4. Pertumbuhan yang Terbatas. 5. Potensi Kecil untuk Pertumbuhan Perusahaan. BAB XV MEMASUKI PASAR GLOBAL (Robert D. Hisrich, Michael P. Peters, Dan Dean A Shepherd)







Motivasi memasuki pasar global : 1. Keuntungan 2. Tekanan kompetitif 3. Produk atau jasa yang unik 4. Kapasitas produksi yang berlebih 5. Penjualan di dalama negeri yang menurun 6. Kesempatan pasar yang unik 7. Skala ekonomis 8. Keunggulan dari segi teknologi 9. Keuntungan pajak.



[86]







Efek-efek strategis dengan memasuki pasar global : Kedekatan fisik dan psikologis pada pasar internasional mempengaruhi beberapa pengusaha global. Kedekatan geografis pada pasar asing mungkin tidak selalu memberikan suatu kedekatan yang dirasakan oleh konsumen asing.







Masalah-masalah strategis : 1. Alokasi tanggung jawab antara operasi bisnis AS dan di luar AS 2. Sifat sistem perencanaan, pelaporan, dan kontrol operasi internasional 3. Struktur terorganisasi dengan tepat untuk operasi internasional 4. Tingkat standardisasi yang mungkin dilakukan







Pemilihan pasar pesaing : Pengusaha global harus selalu mengingat bahwa setiap titik data tidak membuat sebuah tren, jadi data yang berdasarkan kurang dari tiga periode harus diinterpretasikan secara



hati-hati. Data yang dikumpulkan dan



dianalisis untuk pemilihan pasar juga akan digunakan



dalam mengembangkan



strategi masuk dan rencana pemasaran yang tepat. 



Metode memilih pasar : 1. Mengembangkan indikator-indikator yang tepat 2. Mengumpulkan data dan mengubahnya ke dalam indikator yang dapat dibandingkan 3. Menetapkan bobot bagi setiap indikator 4. Menganalisis data 5. Memilih pasar yang tepat dari peringkat pasar







Ekspor tidak langsung artinya memiliki seorang pembeli asing dalam pasar lokal atau menggunakan sebuah perusahaan manajemen ekspor untuk komoditas dan barang prduksi tertentu, pembeli secara aktif mencari sumber-sumber pasokan dan memiliki kantor pembelian di pasar-pasar seluruh dunia.







Ekspor langsung. Jika pengusaha ingin terlibat tanpa keuangan apa pun, ekspor langsung melalui distributor independen atau penjualan di luar negeri milik perusahaan merupakan suatu cara untuk melakukan bisnis internasional.







Lisensi melibatkan seorang pengusaha yang merupakan produsen yang memberikan hak untuk menggunakan sebuah paten, merk dagang, teknologi, proses produksi, atau produk ke seorang produsen asing sebagai ganti atas pembayaran suatu royalti. Kesepakatan lisensi adalah yang paling tepat ketika pengusaha tidak berniat untuk memasuki sebuah pasar tertentu melalui ekspor atau investasi langsung.



[87]







Proyek Turn Key. Sebuah metode lain pengusaha untu dapat melakukan bisnis internasional tanpa banyak resiko adalah melalui proyek turn –key.







Kontrak manajemen. Sebuah metode nonekuitas terakhir yang dapat digunakan oleh pengusaha dalam bisnis internasional adalah kontrak manajemen (management contract). Kontak manajemen memungkinkan negara pembeli untuk mendapatkan keahlian aasing tanpa menyerahkan kepemilikan sumber dayanya kepada pengusaha.







Investasi Asing Langsung. Usaha patungan srta posisi ekuitas minoritas dan mayoritas juga merupakan metode untuk melakukan investasi asing langsung.







Kepentingan Minoritas. Perusahaan-perusahaan Jepang sering menggunakan posisi ekuitas minoritas dalam investasi asing langsung. Kepentingan minoritas dapat memberikan sumber daya dari bahan baku atau pasar yang relatif terkunci unruk produk sebuah perusahaan.







Usaha Patungan. Usaha patungan paling sering digunakan oleh pengusaha dalam dua situasi : 1. Ketika pengusaha ingin membeli pengetahuan lokal dan pemasaran atau fasilitas produksi yang sudah mapan 2. Ketika mereka perlu cepat masuk dalam sebuah pasar. Kadang-kadang usaha patungan bubar dan pengusaha mengambil kepemilikan seratus persen atasnya.







Sinergi (synergi) diantara perusahaanperusahaan adalah alasan lain pengusaha membentuk usaha patungan. Sinergi adalah dampak kualitatif pada perusahaan yang mengakuisisi (perusahaan lain) yang dihasilkan oleh faktor-faktor komplementer yang melekat dalam perusahaan yang diakuisisi.







Kepentinan Mayoritas. Dalam pengertian teknis, apapun yang melebihi 50 persen ekuitas dalam sebuah perusahaan merupakan kepentingan mayoritas (majority interest). Kepentingan mayoritas memeungkinkan pengusaha untk mendapatkan kontrol manajerial, sementara itu mempertahankan identitas perusahaan lokal yang diambil.







Merger. Pengusaha dapat memperoleh seratus persen kepemilikan untuk mendapatkan kontrol penuh. Ada lima jenis dasar dari merger: horizontal, vertikal, perluasan produk, perluasan pasar dan aktivitas yang beragam. 1. Merger horizontal adalah dua kombinasi dari dua perusahaan yang memproduksi satu atau lebih produk-produk yang sama atau berhubungan erat dalam area, geografis yang sama.



[88]



2. Merger vertikal adalah dua kombinasi dari dua perusahaan atau lebih dalam tahaptahap produksi yang berururtan yang sering kali melibatkan sebuah hubungan pembeli-penjual. 3. Merger perluasan produk terjadi ketika perusahaan yang mengakuisisi dan yang diakuisisi memiliki aktivitas produksi dn atau distribusi yang berhubungan tetapi tidak memiliki produ yang bersaing cecara langsung. 4. Merger perluasan pasar merupakan kombinasi



dari dua perusahaan yang



memproduksi produk yang sama, tetapi menjualnya dalam pasar geografis yang berbeda. 5. Merger aktivitas yang beragam. Ini adalah merger konglomerat yang melibatkan konsolidasi dari dua perusahaan yang pada dasarnya tidak berhubungan. 



Kerja sama kewirausahaan : Salah satu metode terbaik bagi pengusaha untuk memasuki pasar internasional adalah untuk bekerjasama dengan perusahaan di negara tersebut. Pengusaha asing ini mengetahui negara dan budayanya, dan oleh karenanya dapat memfasilitasi transaksi bisnis sementara mempertahankan bisnisnya serta kondisi ekonomi dan politik saat ini. BAB XVI PENGGUNAAN PIHAK-PIHAK EKSTERNAL UNTUK MEMBANTU MENUMBUHKAN SEBUAH BISNIS (Robert D. Hisrich, Michael P. Peters, Dan Dean A Shepherd)







Waralaba adalah suatu pengaturan di mana pihak pewaralaba memberikan hak-hak eksklusif untuk distribusi lokal ke pihak terwaralaba dengan imbalan pembayaran royalti dari mereka dan kesesuaian dengan standarisasi prosedur operasi







Yang dapat anda beli dalam sebuah waralaba : 1. Produk atau jasa yang sudah ada dan citra yang baik 2. Rumus atau rancangan yang sudah dipraktekkan 3. Nama dagang atau merk dagang 4. Sistem manajemen keuangan untuk mengandalkan pendapatan keuangan 5. Saran manajerial dari para ahli dalam bidang tersebut 6. Skala ekonomis untuk periklanan dan pembelian 7. Layanan-layanan dari kantor pusat 8. Konsep bisnis yang telah teruji



[89]







Keuntungan-keuntungan waralaba bagi terwaralaba : Salah satu keuntungan dari pembelian waralaba adalah bahwa pengusaha tidak perlu menanggung semua resiko yang terkait dengan penciptaan suatau bisnis baru.







Keuntungan-keuntungan



Waralaba-bagi



pewaralaba



:



Keuntungan



yang



diperoleh seorang pewaralaba melalui waralaba berhubungan dengan resiko eksapensi, kebutuhan modal, dan keuntungan biaya dari daya beli ekstensif. Untuk menggunakan waralaba sebagai sebuah metode ekspansi, pewaralaba harus menetapkan nilai dari kredibilitas yang layak dibeli oleh orang lain. 



Kerugian-Kerugian Waralaba : Kerugian bagi terwaralaba biasanya berpusat pada ketidakmampuan pewaralaba untuk menyediakan layanan, iklan, dan lokasi. Terwaralaba mungkin juga menghadapi masalah kejatuhan atau dibelinya pewaralaba oleh perusahaan lain. Pewralaba juga menanggung risiko dan kerugian tertentu dalam memilih alternatif ekspensi ini. Dalam beberapa kasus, pewaralaba mungkin merasakan sulitnya menemukan terwaralaba yang berkualitas. Manajemen yang buruk, terlepas dari sebuah pelatihan dan pengendalian itu dapat tetap menyebabkan kegagalan waralaba.







Jenis-jenis waralaba : 1. Hak penjualan : Di sini para produsen menggunakan waralaba untuk mendistribusikan lini produk mereka. 2. Menawarkan nama citra jenis ini menawarkan nama citra serta menjalankan metode bisnis. 3. Menawarkan jasa hal ini mencakup agensi personalia, perusahaan pembuat laporan pajak pendapatan, dan agensi-agensi real estat.







Sejumlah faktor perlu dipertimbangkan dalam berwaralaba : 1. Waralaba yang belum terbukti versus waralaba yang telah terbukti 2. Stabilitas keuangan waralaba 3. Pasar potensial bagi waralaba baru 4. Keuntungan potensial bagi waralaba baru







Usaha patungan adalah suatu badan usaha terpisah yang melibatkan kemitraan antara dua peserta aktif atau lebih.







Faktor-faktor Penentu Kesuksesan Usaha Patungan : 1. Penilaian yang akurat tentang pihak-pihak yang terlibat 2. Derajat simatri antara mitranya. 3. Ekspektasi atas hasil-hasil usaha patungan tersebut harus masuk akal. [90]



4. Pemilihan waktu harus tepat 



Akuisisi adalah pembelian sebagian perusahaan atau seluruhnya.







Keuntungan akuisisi : 1. Bisnis yang telah mapan. 2. Lokasi yang telah dikenal. 3. Struktur pemesaran yang telah mapan. 4. Biaya aktual untuk membeli sebuah bisnis mungkin lebih murah 5. Para pekerja yang sudah ada. 6. Kesempatan lebih untuk lebih kreatif







Kerugian-kerugian Akuisisi : 1. Catatan kesuksesan yang marginal. 2. Terlalu yakin akan kemampuannya. 3. Hilangnya pekerja yang penting. 4. Penilaian yang terlalu tinggi. BAB XVII MENGAKHIRI SUATU PERUSAHAAN BARU (Robert D. Hisrich, Michael P. Peters, Dan Dean A Shepherd)







Kebangkrutan adalah sebuah istilah yang ada dalam benak banyak pengusaha selama beberapa tahun terakhir ini, karena perusahaan menghadapi perekonomian yang lemah, kompetisi yang meningkat dan biaya-biaya berbisnis yang melonjak.







Beberapa pelajaran kebangkrutan adalah : 1. Banyak pengusaha menghabiskan terlalu banyak waktu dan upaya untuk mencoba melakukan diversifikasi dalam pasar yang kurang diketahui 2. Kebangkrutan melindungi pengusaha hanya dari para kreditor 3. Sulit untuk memisahkan pengusaha dari bisnisnya. 4. Banyak pengusaha tidak menyangka bahwa bisnis mereka akan jatuh sampai hal tersebut menjadi terlalu terlambat.







Beberapa usulan untuk bertahan bertahan hidup : 1. Kebangkrutan dapat digunakan sebagai alat untuk melakukan tawar menawar yang memungkinkan pengusaha merestrukturisasi dan mereorganisasi perusahaan secara sukarela.



[91]



2. Laporkan sebelum perusahaan tersebut kehabisan uang tunai atau tidak memiliki pemasukan pendapatan agar biaya-biaya yang tidak dilindungi oleh kebangkrutan dapat dibayar 3. Jangan melapor untuk perlindungan, kecuali perusahaan tersebut memiliki peluang untuk pulih 4. Bersiaplah untuk mengizinkan para kreditor yang memeriksa semua transaksi keuangan selama 12 bulan terakhir, untuk mencari kemungkinan kecurangan kreditor. 5. Pertahankan pencatatan yang baik 6. Pahami sepenuhnya bagaimana cara kerja proteksi terhadap kreditor dan apa yang diperlukan untuk menjaga keberadaanya 7. Jika proses pengailan ditempuh, alihkan kepada pengadilan kebangkrutan, yang mungkin merupakan forum yang lebih baik bagi pengusaha. 8. Fokuskan usaha untuk mempersiapkan rencana reorganisasi keuangan yang realistis 



Kunci untuk memperbaiki proses kebangkrutan adalah memberitahukan kepada para kreditor tentang perkembangan bisnis dan menekankan pentingnya dukungan mereka selama proses tersebut. Meningkatkan kredibilitas pengusaha di depan para kreditor akan menolong usaha tersebut keluar dari kesulitan-kesulitan keuangan tanpa stigma kegagalan.







Tanda-tanda bahaya kebangkrutan : Para pengusaha seharusnya sensitive terhadap sinyal-sinyal dalam bisnisdan lingkungan yang mungkin merupakan tanda-tanda peringatan awal suatu masalah. Sering kali pengusaha tidak menyadari apa yang sedang terjadi atau tidak bersedia menerima hal yang tidak terelakkan.







Beberapa pertimbangan antara lain : 1. Pengusaha harus berunding dengan keluarganya. 2. Pengusaha sebaiknya meminta bantuan luar dari para professional, teman, kolegakolega bisnisnya. 3. Sangatlah penting untuk tidak memaksa mempertahankan suatu usaha yang akan terus menerus menghabiskan sumber daya, jika akhirnya tidak dapat dihindari.







Bussines Finance Turnaround Association dapat memberikan dukungan terhadap rencana : 1. Manajemen langsung yang agresif 2. Manajemen harus memiliki sebuah rencana [92]



3. Bertindak 



Strategi-strategi



keluar meliputi penawaran saham perdana, penjualan saham



swasta, suksesi oleh anggota keluarga atau bukan anggota keluarga, merger dengan perusahaan lain, atau likuidasi perusahaan. 



Sebuah rencana suksesi yang efektif perlu memperhatikan factor-faktor kritis berikut ini : 1. Peranan pemilik usaha dalam tahap transisi 2. Dinamika keluarga 3. Pendapatan untuk anggota keluarga dan pemegang saham yang bekerja 4. Lingkungan bisnis yang sedang berjalan selama transisi 5. Perlakuan terhadap para pekerja yang loyal 6. Konsekuensi-konsekuensi pajak







Perencanaan suksesi itu sebaiknya mempertimbangkan persoalan-persoalan penting sebagai berikut : 1. Manajemen senior perusahaan harus berkomitmen dengan rencana suksesi apapun. Strategi harus yang ditanggung oleh semua orang. 2. Penting untuk memiliki deskripsi kerja yang jelas & kejelasan penugasan ketrampilan yang diperlukan untuk mengisi semua dan setiap posisi 3. Proses itu haruslah merupakan sebuah proses yang terbuka.







Rencana Opsi Saham Pekerja : Dalam sebuah rencana opsi saham pekerja perusahaan dijual kepada pekerja dalam suatu periode waktu. ESOP menetapkan sebuah entitas legal baru, yang disebut trust kepemilikan saham pekerja, yang meminjamkan uang demi keuntungan di masa datang.







Manajemen Buyout biasanya melibatkan sebuah penjualan usaha langsung dengan sejumlah harga yang telah ditetapkan sebelumnya. Hal ini mirip dengan penjualan rumah milikseseorang. Untuk menentukan harga, pengusaha memiliki sebuah atas seluruh asset dan menentukan nilai itikad baik yang telah dicapai dari pendapatan di masa lalu.



BAB IV KELEBIHAN DAN KELEMAHAN Kriteria Pembahasan







Kelebihan Pada buku utama dan juga buku [93]







Kekurangan Pada utama tidak



adanya



pembanding



sama



-



menjelaskan



tentang



sama



pembahasan soal dan tidak



materi



ada rangkumannya.



technopreneur hanya saja pada buku



pembanding



itu



lebih



banyak pemabahasannya tentang bagaimana memulai usaha yang terperinci. 



Pada buku utama terdapat kata kata motivasi di setiap akhir bab.







Pada buku pembanding adanya rangkuman disetiap pembahasan



 Tata Letak



dan ada contoh kasusnya. Untuk buku pembanding tata







Pada buku utama tata letak



letak materinya pas tidak terlalu



materi terkesan padat dan



padat.



terlalu



banyak



point



materinya. Penggunaa







Kedua buku, penggunaan bahasa -



jelas



Bahasa 



Untuk buku utama sampul yang digunakan hanya menggunakan kertas foto yang lumayan tebal



Kulit Buku







Pada buku pembanding ilustrasi yang ada pada sampul buku



-



sangat menarik karena membuat desain yang colourfull.



DAFTAR PUSTAKA Yusuf, Syahrial. “Entrepreneurship Teori dan Praktik Kewirausahaan Yang Telah Terbukti”. Lentera Ilmu Cendikia : 2018. Hisrich, Robert.D, Michael P.Peters dan Dean A. Shepherd. “Enterpreneurship”. Salemba Empat : 2008.



[94]



dari



[95]