CBR Mangasi Microteaching [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

CRITICAL BOOK REVIEW MICRO TEACHING “Melatih Keterampilan Dasar Mengajar”



Disusun Oleh MANGASI SINAGA NIM.5181121006



TEKNIK MESIN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2021



KATA PENGANTAR



Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa dimana atas berkat-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas Critical Book Review yang bertemakan “Melatih keterampilan dasar mengajar” Penulis mohon maaf apabila ada kekurangan baik dalam bahasa, kata-kata maupun susunannya. Oleh karena itu kritik dan saran penulis harapkan dari pembaca.Demikianlah Critical Book Review ini penulis buat kiranya dapat berguna bagi para pembaca.



Medan, 17 November 2021



Mangasi Sinaga



i



DAFTAR ISI



Kata pengantar .....................................................................................................i Daftar isi..............................................................................................................ii Bab I Pendahuluan...............................................................................................1 a. b. c. d.



Latar belakang.........................................................................................1 Rumusan masalah....................................................................................1 Tujuan masalah........................................................................................1 Manfaat....................................................................................................2



Bab II Pengenalan Buku.....................................................................................3 Buku I..................................................................................................................3 Buku II.................................................................................................................3 Bab III Pembahasan.............................................................................................3 a. Ringkasan Buku I....................................................................................3 b. Ringakasan Buku II.................................................................................6 c. Kelebihan dan kekurangan buku...........................................................11 Bab IV Penutup.................................................................................................12 a. Kesimpulan............................................................................................12 b. Saran .....................................................................................................12 Daftar Pustaka...................................................................................................24



ii



BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Secara tradisional latihan praktek mengajar dilakukan langsung di sekolah latihan sesudah calon guru memperoleh pengetahuan teoritis tentang dasar-dasar keguruan dan isi (konten) dari bidang studi yang akan diajarkannya. Kalau mengajar di kelas (dengan siswa 35-40 orang, dalam waktu 40-45 menit, untuk satu pokok bahasan), hal itu akan dirasakan sebagai pekerjaan yang sangat rumit dan sulit bagi calon guru. Latihan mengajar di kelas dengan murid sekitar 35-40 orang dalam satu jam pelajaran dengan beban pengajaran yang banyak, maka perhatian guru cenderung akan terfokus kepada “his pupils learn” sehingga tujuan utama latihan yaitu “he learn to teach” akan terabaikan. Di samping itu, kekeliruan/kesalahan yang dilakukan oleh calon guru tersebut akan merugikan sejumlah besar murid di kelas tempat ia berlatih. B.Rumusan Masalah 1. Apakah pengertian dari Micro Teaching? 2. Apa tujuan dari Micro Teaching? 3. Apa manfaat dari Micro Teaching? 4. Bagaimana karakteristik Micro Teaching? 5. Bagaimana langkah-langkah dalam mengajar? C. Tujuan 1. Untuk mendeskripsikan pengertian Micro Teaching 2. Untuk Mendeskripsikan tujuan dari Micro Teaching 3. Untuk mendeskripsikan manfaat dari Micro Teaching 4. Untuk mendeskripsikan karakteristik Micro Teaching 5. Untuk mendeskripsikan langkah-langkah dalam mengajar



1



D.Manfaat 1. Agar dapat mengetahui dengan luas pengertian Micro Teaching 2. Agar dapat mengetahui tujuan dari Micro Teaching 3. Agar dapat mengetahui manfaat dari Micro Teaching 4. Agar dapat mengetahui karakteristik Micro Teaching 5. Agar dapat mengetahui langkah-langkah dalam mengajar



BAB II PENGENALAN BUKU



BUKU I 1. Judul Buku



: Micro Teaching melatih kemampuan dasar mengajar



2. Penulis



: Dr. Hj. Helmiati, M.Ag



3. Penerbit



: Aswaja Pressindo



4. Tahun Terbit



: 2013



5. Kota Terbit



: Yogyakarta



6. Jumlah Halaman



:121 Halaman



7. ISBN



: 978-602-18652-4-8



BUKU II 1. Judul Buku



: Pembelajaran Micro Teaching



2. Penulis



: Drs. Dadang Sukirman, M.Pd.



3. Penerbit



: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama



4. Tahun Terbit



: 2012



5. Jumlah Halaman



: 430 Halaman



6. ISBN



: 978-602-7774-23-0



2 .



BAB III PEMBAHASAN I.Buku Satu A. Micro Teaching & Pengembangan Profesi Keguruan Pembelajaran



merupakan



setiap



kegiatan



yang



dirancang



oleh



guru/pendidik untuk membantu seseorang mempelajari suatu kemampuan dan atau nilai yang baru dalam suatu proses yang sistematis melalui tahap rancangan, pelaksanaan dan evaluasi dalam konteks kegiatan belajar mengajar.14 Dengan demikian, pembelajaran merupakan perpaduan yang harmonis antara kegiatan mengajar yang dilakukan guru dan kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa. Pembelajaran merupakan suatu proses dan melibatkan berbagai aspek, karena itu, untuk menciptakan pembelajaran yang kreatif diperlukan keterampilan. Mengajar adalah salah satu tugas pokok guru. Oleh karena itu kompetensi profesional yang mendukung kemampuan guru dalam mengajar haruslah mendapat perhatian sungguh-sungguh dan menjadi penekanan (stressing point) dalam program penyiapan calon guru. Dalam micro teaching, tata pelaksanaan pembelajaran disederhanakan sehingga dapat mengurangi kerumitan yang lazim yang terdapat dalam proses pembelajaran. Guru juga secara langsung memperoleh umpan balik atas penampilannya, sehingga bila terjadi kelemahan dan kekurangan dapat diperbaiki. Begitu juga sebaliknya, ia akan mendapat penguatan bila keterampilan yang ditampilkannya telah baik. Melalui proses latihan dalam micro teaching inilah pengetahuan, sikap dan keterampilan yang diperoleh selanjutnya dikembangkan melalui PPL di sekolah-sekolah di bawah pengawasan kepala sekolah, guru pamong dan supervisor atau pembimbing PPL. Dengan demikian, pengembangan kompetensi guru dilakukan secara terpadu dan berkelanjutan dalam suatu program yang sistematik. Tidak jarang guru-guru yang sudah dalam jabatanpun mengalami masalah terkait kompetensi dan keterampilan mengajar. Guru-guru yunior yang baru saja lulus kuliah, masih ada yang belum terampil dalam melaksanakan tugas ini. 3



Dengan demikian, dasar pemikiran pelaksanaan micro teaching adalah: 1.Guru sebagai profesional seharusnya memiliki tiga modal dasar yaitu pemahaman yang mendalam terhadap hal-hal yang bersifat filosofis, konseptual, dan skill (keterampilan) 2.Pembelajaran merupakan suatu proses dan melibatkan berbagai aspek. Karena itu, untuk menciptakan pembelajaran yang kreatif diperlukan keterampilan. 3.Keterampilan mengajar merupakan kompetensi profesional yang cukup kompleks, sebagai integrasi kompetensi guru secara utuh dan menyeluruh. 4.Sekumpulan teori yang diperoleh di perkuliahan tidak akan mampu secara otomatis membuat calon guru menghadapi berbagai problema yang ada dalam kelas. Persoalan terkait penguasaan materi, relevansi metode dan strategi, manajemen kelas, tempat praktik dan mekanisme pengaturan waktu akan muncul secara bersamaan melahirkan situasi baru yang belum pernah ditemui oleh mahasiswa/calon guru sebelumnya. Dalam pembelajaran mikro, agar calon guru dapat menguasai berbagai keterampilan dasar mengajar dan mendalami makna dan strategi penggunaannya pada proses pembelajaran, calon guru/ pendidik perlu berlatih satu demi satu keterampilan tersebut. Oleh karena itu pembelajaran mikro sangat diperlukan dalam bentuk peer teaching 15 dengan harapan agar para calon guru/pendidik dapat sekaligus menjadi observer (pengamat) temannya sesama calon guru/pendidik, dengan harapan masing-masing calon guru/ pendidik dapat saling memberikan koreksi dan masukan untuk memperbaiki kekurangan penguasaan keterampilan dasar dalam mengajar. Keterampilan dasar mengajar yang dimaksud adalah sebagai berikut: 1. Keterampilan membuka dan menutup pembelajaran 2. Keterampilan menjelaskan 3. Keterampilan bertanya (dasar, lanjut) 4. Keterampilan mengadakan variasi 5. Keterampilan memberikan penguatan 6. Keterampilan mengelola kelas 7. Keterampilan membelajarkan kelompok kecil dan perorangan



4



Pengertian, Fungsi & Manfaat Micro Teaching Secara etimologis, micro teaching berasal dari dua kata yaitu micro berarti kecil, terbatas, sempit dan teaching berarti pembelajaran. Secara terminologis, micro teaching didefinisikan dengan redaksi yang berbeda-beda, namun memiliki subtansi makna yang sama. Berikut dikemukakan beberapa pengertian pembelajaran mikro menurut beberapa orang ahli: 1. Pembelajaran mikro adalah kegiatan mengajar dalam skala kecil (mikro) yang dirancang untuk mengembangkan keterampilan baru dan memperbaiki keterampilan yang lama.16 2. Menurut Roestiyah, pembelajaran mikro merupakan suatu



kegiatan



mengajar



dimana



segala



sesuatunya



dikecilkan



atau



disederhanakan.17 3. Micro teaching is effective methode of learning to teach. Oleh sebab itu, micro teaching sama dengan teaching to teach atau learning to teach. 18 4. Menurut Michael J Wallace, pembelajaran mikro merupakan pembelajaran yang disederhanakan. Situasi pembelajaran dikurangi lingkupnya, tugas guru dipermudah, mata pelajaran dipendekkan dan jumlah peserta didik dikecilkan. B. Pengertian, Fungsi & Manfaat Micro Teaching Secara etimologis, micro teaching berasal dari dua kata yaitu micro berarti kecil, terbatas, sempit dan teaching berarti pembelajaran. Secara terminologis, micro teaching didefinisikan dengan redaksi yang berbeda-beda, namun memiliki subtansi makna yang sama. Berikut dikemukakan beberapa pengertian pembelajaran mikro menurut beberapa orang ahli: 1.Pembelajaran mikro adalah kegiatan mengajar dalam skala kecil (mikro) yang dirancang



untuk



mengembangkan



keterampilan



baru



dan



memperbaiki



keterampilan yang lama. 2.Menurut Roestiyah, pembelajaran mikro merupakan suatu kegiatan mengajar dimana segala sesuatunya dikecilkan atau disederhanakan. 3.Micro teaching is effective methode of learning to teach. Oleh sebab itu, micro teaching sama dengan teaching to teach atau learning to teach.



5



Buku II A. Pentingnyap Pendekatan Pembelajaran Mikro (Micro Teaching) Kehadiran pembelajaran mikro (micro teaching) dalam program kurikulum pendidikan keguruan sudah cukup lama, yaitu sekitar tahun 1963. Walaupun sudah cukup lama, kehadiran pembelajaran mikro dapat dikatakan sebagai sebuah inovasi dalam upaya mempersiapkan dan meningkatkan kemampuan (kompetensi) guru dibandingkan dengan kondisi sebelumnya. Sebelum muncul pendekatan pembelajaran mikro, setiap mahasiswa calon guru yang telah menyelesaikan program perkuliahan yang bersifat teori, untuk memberikan pengalaman praktis mereka langsung diterjunkan ke sekolah tempat latihan untuk melakukan praktek mengajar, atau yang sering disebut dengan Program Pengalaman Lapangan (PPL) Ilmu pengetahun dan teknologi terus berkembang dengan cepat, dan dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut banyak berdampak pada tuntutan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) termasuk terhadap tuntutan peningkatan profesionalisme para guru. Untuk merespon tuntutan tersebut, upayaupaya inovasi dalam program penyiapan calon guru terus menerus diupayakan, dengan tujuan agar dapat menghasilkan lulusan yang lebih berkualitas. Sebelum munculnya pembelajaran mikro, para calon guru yang telah menyelesaikan seluruh mata kuliah keguruan dan bidang studi yang harus dikuasainya, kemudian dilanjutkan dengan memberikan pengalaman praktis mengajar, yaitu dengan mengikuti kegiatan praktek di sekolah tempat latihan melalui Program Pengalaman



Lapangan



(PPL).Micro



teaching



sebagai



suatu



pendekatan



pembelajaran, pada awalnya mulai dirintis di Amerika Serikat, yaitu di Stanford University sekitar tahun 1963. Menurut Allen dan Ryan “The idea was developed at Stanford University in 1963”. Melihat keberhasilan yang dicapai dalam meningkatkan mutu guru, terutama terkait dengan kemampuan dan keterampilan mengajarnya (teaching skills), maka dalam waktu relatif singkat pembelajaran mikro berkembang dan digunakan di negara-negara lain di luar Amerika Serikat.



6



Setelah mengkaji perkembangan model pembelajaran mikro sebagai salah satu pendekatan



pembelajaran



untuk



mempersiapkan



dan



meningkatkan



profesionalisme guru, maka pada garis besarnya ada dua alasan utama yang menjadi alasan atau dasar pemikiran pentingnya penerapan model pembelajaran mikro, yaitu: 1. Alasan pengembangan ilmu pengetahuan (pengetahuan keguruan khususnya dan pendidikan secara lebih luas) Seperti diketahui oleh semua pihak bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi termasuk seni selalu berkembang dan mengalami perubahan-perubahan. Akibat dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi akan berdampak 14 | Pembelajaran Micro Teaching Modul 1 pula pada tuntutan perkembangan dan perubahan terhadap berbagai profesi termasuk profesi keguruan. Profesi guru digolongkan pada profesi yang relatif baru tumbuh dan berkembang (emerging profession) yang tingkat kematangannya belum sampai pada yang telah dicapai oleh profesi-profesi yang sudah mapan (old profession). B.Karakteristik Micro Teaching 1.Karakteristik pembelajaran mikro; yaitu akan mengidentifikasi dan membahas ciri-ciri atau tanda-tanda spesifik atau yang bersifat khas pada pendekatan pembelajaran mikro. 2.Prinsip pembelajaran mikro; yaitu akan mengidentifgfikasi dan membahas ketentuan atau kaidah tertentu yang harus diperhatikan dan diterapkan dalam setiap proses pembelajaran melalui pendekatan pembelajaran mikro. 3.Karakteristik guru yang efektif; yaitu akan mengidentifikasi sejumlah perilaku atau penampilan guru yang efektif didasarkan pada kajian teori maupun praktis, dan dapat dikembangkan atau diperoleh melalui pembelajaran dengan menggunakan pendekatan pembelajaran mikro. Pembelajaran mikro dapat dijadikan sebagai jembatan yang akan membekali siswa dalam keterampilan mengajar. Melalui program pembelajaran yang dikembangkan dengan memberi porsi latihan atau praktek mengajar yang lebih ditingkatkanmaka dapat memberi pengalaman belajar yang lebih baik dan saling melengkapi untuk meningkatkan kemampuan mengajar para calon guru. 7



Untuk lebih jelasnya bentuk penyederhanaan dalam pembelajaran mikro dibandingkan dengan pembelajaran biasa, dapat dilihat dalam bentuk bagan sebagai berikut:



Pembelajaran biasa



Pembelajaran Mikro



Dari bagan di atas menunjukkan bahwa pembelajaran mikro berbeda dari segi ukuran dibandingkan dengan pembelajaran biasa. Ukuran pembelajaran mikro nampak lebih kecil, yaitu untuk mengilustrasikan bahwa dalam pembelajaran mikro bentuk pembelajarannya lebih disederhanakan. Akan tetapi walaupun bentuk pembelajaran mikro bersifat disederhanakan “micro”, tetap sebagai bentuk pembelajaran yang sebenarnya (real teaching), hanya saja praktek mengajar melalui micro teaching tersebut tidak dilakukan di kelas yang sebenarnya (not real class room teaching). Kalau demikian, kemudian apanya yang disederhanakan itu? Tentu saja yang disederhanakan itu setiap komponen atau unsur pembelajarannya itu sendiri. Komponen pokok,yaitu : 1) komponen tujuan (kompetensi) pembelajaran, 2) komponen isi atau materi yang akan dipelajari oleh siswa, 3) komponen metode dan media 4) komponen evaluasi. Penyederhanaan dalam pelaksanaan pembelajaran mikro, adalah penyederhanaan dalam setiap aspek pembelajaran tersebut. Misalnya ketika Anda akan melatihkan keterampilan dasar mengajar, maka tidak semua keterampilan dilatihkan dalam waktu yang bersamaan.



8



No



PEMBELAJARAN BIASA



PEMBELAJARAN MIKRO



. 1



Waktu pembelajaran 35 s.d 40



Waktu pembelajaran 10 s.d 15 menit



2 3 4



menit Jumlah siswa 30 s.d 35 Materi pembelajaran luas Keterampilan mengajar terintegrasi



Jumlah siswa 5 s.d 10 orang siswa Materi pembelajaran dibatasi Katerampilan mengajar terisolasi



Tabel di atas memberikan gambaran bahwa antara pembelajaran yang sebenarnya dengan pembelajaran mikro masing-masing memiliki kesamaan dan perbedaan. Persamaannya, pembelajaran biasa dan pembelajaran mikro adalah mengajar yang sebenarnya (real teaching), dan bukan pura-pura mengajar. Adapun perbedaannya dilihat dari unsur-unsur pembelajaran yang digunakan, dimana unsur-unsur pembelajaran mikro lebih disederhanakan terutama dilihat dari segi kuantitas. Misalnya dari segi materi, waktu, jumlah siswa, jenis keterampilan dasar mengajar yang diterapkan, dll. Penyederhanaan tersebut, bukan hanya terkait dengan keempat unsur pembelajaran seperti tertera dalam tabel di atas, melainkan berlaku pula untuk unsur-unsur pembelajaran lainnya. Riset tentang Manfaat Pengajaran Mikro (Micro Teaching) sebagai berikut : 1. Korelasi antara Pengajaran Mikro (Micro Teaching) dan Praktik Keguruan sangat tinggi. Artinya : Calon Guru/Dosen yang berpenampilan baik dalam Pengajaran Mikro (Micro Teaching), akan baik pula dalam Praktik mengajar di kelas. 2. Praktikan yang lebih dulu menempuh program Pengajaran Mikro (Micro Teaching) ternyata lebih baik/lebih terampil dibandingkan praktikan yang tidak mengikuti Pengajaran Mikro (Micro Teaching). 3. Praktikan yang menempuh Pengajaran Mikro (Micro Teaching) menunjukkan prestasi mengajar yang lebih tinggi.



9



C.Langkah-langkah dalam mengajar Dalam pelaksanaan Pengajaran Mikro (Micro Teaching), Tahap Pertama dan Kedua mahasiswa diarahkan untuk memahami wawasan dan landasan teori Keterampilan Dasar Mengajar yang harus dikuasai serta mengamati dan mencontoh penerapan model – model keterampilan mengajar sesuai bidang studinya. Tahap Ketiga adalah Penyusunan Perencanaan Program Pembelajaran dengan mengacu pada format yang telah ada dan dipelajari. Tahap keempat adalah setiap calon guru/dosen dalam kelompok masing – masing akan mempraktikkan satu sesi pengajaran dengan kontrak keterampilan dasar mengajar yang berbeda – beda secara terisolasi. Setelah presentasi calon guru/dosen saling memberikan komentar (Debriefing) terhadap apa yang telah berjalan dan pada Tahap Kelima anggota lain memberikan Feed Back yang konstruktif terhadap presentasi yang telah dilakukan. Hasil dari Feed Back penampilan yang pertama ini digunakan Masukan dan Perbaikan untuk menyusun persiapan dan Praktik Ulang dengan kontrak menerapkan Ketreampilan Dasar Mengajar secara ter-Integrasi pada Tahap Enam dan Tujuh. Dalam rangka Observasi latihan praktik mengajar, digunakan alat bantu VTR (Video Tape Recorder). Tujuan penggunaan alat tersebut adalah untuk merekam penampilan guru/dosen ketika sedang berlatih mengajar. Tiap – tiap penampilan dalam pelatihan mengajar dianalisis bersama oleh Observer dan Supervisor. Dengan menggunakan alat bantu VTR, penampilan mengajar dapat diputar kembali, sehingga pihak yang berlatih dapat mengamati penampilannya. Dengan cara ini pula, pihak yang berlatih dapat menganalisis penampilannya bersama observer dan fasilitator.



10



Kelebihan dan Kekurangan buku



Kelebihan



 Buku satu :



1.Materi yang disajikan lengkap disertai banyak dari para Ahli. 2. Bahasa yang digunakan juga lebih mudah untuk dipakai dikehidupan sehari-hari. 3.cover atau sampul buku sangat menarik 4.Buku ini cocok untuk dibaca dan dijadikan pedoman bagi para calon guru maupun guru.







Buku dua : 1.Dalam buku ini penulis menyajikan materi secara sistematis sehingga mudh diingat. 2.Sangat baik digunakan oleh mahasiswa sebagai buku pegangan untuk belajar. 3.Bahasanya komunikatif. 4.Keterkaitan antar bab sudah sangat baik 5.Terdapat soal-soal di akhir masing-masing bab yang dapat menjadi evaluasi pembaca.



Kekurangan



 Buku satu : Didalam buku ini tidak ada gambar atau diagram dalam mempermudah pembaca memahami materi yang disajikan sebagai keterangan untuk lebih menjelaskan dan memudahlan kita mengerti pembahasan nya.



 Buku dua : Cover buku tidak menarik



11



BAB IV PENUTUP A.Kesimpulan



Tujuan umum pengajaran Mikro (Micro Teaching) adalah untuk memberikan kesempatan



kepada



Mahasiswa



(calon



Guru/Dosen)



untuk



berlatih



mempraktikkan beberapa Keterampilan Dasar Mengajar di depan teman – temannya dalam suasana yang Constructive, Supportive, dan Bersahabat sehingga mendukung kesiapan Mental, Keterampilan dan Kemampuan Performance yang ter-Integrasi untuk Bekal Praktik Mengajar sesungguhnya di sekolah/institusi Pendidikan. terdapat 8 (Delapan) Keterampilan yang sangat berperan dalam Kegiatan Belajar Mengajar yaitu : 1. Keterampilan Dasar Membuka dan Menutup Pelajaran (Set Induction and Closure) 2. Keterampilan Dasar Menjelaskan (Explaining Skills) 3. Keterampilan Dasar Mengadakan Variasi (Variation Skills) 4. Keterampilan Dasar Memberikan Penguatan (Reinforcement Skills) 5. Keterampilan Dasar Bertanya (Questioning Skills) 6. Keterampilan Dasar Mengelola Kelas 7. Keterampilan Dasar Mengajar Perorangan/Kelompok Kecil 8. Keterampilan Dasar Membimbing Diskusi Kelompok Kecil B.Saran



Dari makalah ini penulis mengharapkan: 1. Pembaca mau membaca dan memahami materi yang disajikan. 2. Pembaca berkenan memberikan kritik yang membangun tentang hal-hal yang kurang tepat. 3 .Pembaca dapat menyempatkan waktunya untuk mendiskusikan materi ini.



12



DAFTAR PUSTAKA



Helmiati.2013.Micro



Teaching



melatih



kemampuan



dasar



mengajar.Yogyakarta.Aswaja Pressindo. Sukiman,dadang.Pembelajaran Micro Teaching.Jakarta.Direktoral Jendral Islam Kementrian Agama.



13