CBR Pai [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

,CRITICAL BOOK REPORT



ISLAM KAFFAH (PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNTUK PERGURUAN TINGGI



NAMA : Muhammad Mukmin As’ari Vivi febriana Novita sari Lestari purnama sari tarigan Ariston DOSEN PENGAMPU : Dra.NURMAYANI. M,Pd



PRODI S1 PENDIDIKAN TATA BOGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 10 Maret 2020



1



KATA PENGANTAR Pertama-tama marilah kita mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, sebab telah memberikan rahmat dan karuniaNya serta kesehatan kepada saya, sehingga mampu menyelesaikan Critical Book Review ini. Critical Book Review ini dibuat untuk memenuhi salah satu mata kuliah saya yaitu “Pendidikan Agama Islam” yang diampu oleh ibu Dra. Nurmayani, M.Ag. Critical Book Review ini disusun dengan harapan dapat menambah pengetahuan dan wawasan kita semua. Akan tetapi saya menyadari bahwa Critical Book Review ini masih jauh dari kesempurnaan. Apabila dalam Critical Book Review ini terdapat kekurangan dan kesalahan, saya mohon maaf karena sesungguhnya manusia itu pasti mempunyai salah. Akhir kata saya berharap semoga Critical Book Review ini dapat memberikan wawasan dan pengetahuan bagi siapa saja yang memerlukannya dimasa yang akan datang.



Penulis



10 maret 2020



2



BAB I PENDAHULUAN A. Rasionalisasi Pentingnya CBR Pentingnya CBR adalah tugas menulis yang mengharuskan kita untuk meringkas dan mengevaluasi tulisan. Tugas CBR berupa buku, bab atau artikel. Dalam menulis CBR kita harus membaca secara seksama dan juga membaca tulisan dari buku lain yang serupa agar kita bisa memberikan tujuan dari tulisan dan evaluasi yang lebih komprehensif, obyektif dan factual. B. Tujuan Penulisan CBR Tujuan penulisan CBR untuk menambah pengalaman, pengetahuan wawasan ilmu dan juga untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan dalam hal mengkritik buku dan membandingkannya dengan buku lain serta untuk menguatkan kemampuan dan skill dalam mengkritisi suatu buku untuk dijadikan bahan CBR. C. Manfaat Penulisan CBR Manfaat CBR adalah memberikan informasi atau pemahaman yang komprehensif tentang apa yang tampak dan terungkap dalah sebuah buku yang mengajak pembaca untuk memikirkan, merenungkan dan mendiskusikan lebih jauh mengenai masalah yang muncul dalam sebuah buku. D. Identitas Buku Judul : Islam Kaffah (Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi) Edisi : 1 Pengarang : Tim MPK Pendidikan Agama Islam UNIMED Medan Penerbit : PERDANA PUBLISHING Tahun Terbit : 2005 ISBN : 978-602-6462-34-3



3



BAB II RINGKASAN ISI BUKU BAB I. ALLAH : TUHAN YANG MAHA ESA A. Mengapa harus mempercayai keberadaan penciptaan alam semesta Di dalam islam kepercayaan kepada pencipta alam semesta dipahami sebagai fitrah manusia. Sejak masa azali allah telah mempertanyaakn kepada ruh manusia. Karena itu pada dasar nya manusia di ciptakan sebagai seorang yang bertuhid dan menyerahkan diri kepada allah. Di dalam surah ar-rum ayat 3o disebutkan Artinya : Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama allah ( tetaplah atas ) fitrah allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah allah. Itulah agama yang lurus tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui B. Keharusan memilih islam sebagai agama dan pedoman hidup Pertama, agama ini memiliki kitab suci alquran yang di wahyuhkan allah dan telah teruji dalam sejarah tentang keautentikannya. Kedua, sejak era di turunkannya al-quran allah telah menantang manusia dan jin untuk membuat satu surah saja seperti kualitas al-quran dari segala dimensi nya, tetapi hingga saat ini tidak ada yang mampu melakukannya. Al-quran memiliki ketinggian redaksi dan bahasanya yang tidak tertandingi hingga saat ini. Ketiga dilihat dari keterpaduan kandungan ayat-ayat alquran, dan pemenuhan terhadap kebutuhan hidayah manusia untuk menata duniawi dan ukhrawi. Dari diskusi di atas ada 4 hal yang mendasari mengapaseseorang harus memilih islam sebagai keyakinanya. Pertama, berkenaan dengan eksistensi kitab suci. Kedua dari sisi ajaran dan kebenaran ilmiah. Ketiga, keterpaduan kandungan dan pemenuhan atas kebutuhan pedoman hidup manusia dalam segala keadaan dan berlaku sepanjang zaman. Keempat , dari sisi sejarah keberimannya manusia, yaitu para nabi dan rasul sebelumnya. C. Keniscayaan beriman dan bertauhid Ketika seorang telah meyakini adanya pencipta alam semesta, lalu ia menemukan islam sebagai agama kebenaran dan mengharuskan secara obyektif harus ia pilih, maka konsekuensinya dari semua itu adalah seyogianya ia 4



mewujudkannya di dalam keyakinan dan perilakunya. Jika ia tidak bersikap sedemikan, maka ia telah mengingkari kebenaran itu sendiri. Merealisasikan tuntutan keimanan berarti tunduk dan patuh kepada segala ajaran-ajaran yang di timbulkan keimanan dengan cara melaksanakannya Syahadat kepada allah memiliki 7 syarat:ilmu ( al-ilm ),yakin ( alyaqin),menerima ( al-qabul ),tunduk dan patuh ( al-inqiyad ), jujur ( ashsidq),iklas ( al-ikhlas ), cinta ( al-mahabbah ). BAB II. IMAN, ISLAM, DAN IHSAN A. Asas keimanan dalam agama islam Di dalam islam, wujud iman seseorang di asaskan penegakannya kepada rukun iman. Keimanan itu di wujudkan dalam kepercayaan hati,pengakuan, dan prilakunya sebagaimana yang telah di jelaskan. Pada tingkatkan perilaku inilah wujud iman tersebut dapat terilihat. Rukun iman yang dimaksud adalah : 1. Iman kepada allah, tuhan yang menjadikan seluruh alam ini 2. Iman kepada malaikat allah 3. Iman kepada kitab-kitab allah, kita-kitab suci yang di turunkan oleh allah terhadap rasul 4. Iman kepada rasul-rasul dan nabi-nabi yang diutus allah untuk ,menyampaikan ajaran-ajarannya kepada umat manusia 5. Iman akan adanya hari akhirat, yaitu hari pembalasan bagi segala amal perbuatan manusia di dunia 6. Iman kepada qadha dan qadhar, yaitu segala ketetapan allah terhadap untung baik dan buruk yang kita alami di duinia ini berasal dari Allah SWT Iman kepada allah membenarkan dengan yakin sepenuhnya tanpa sedikitpun keraguann akan adanya allah dan keesaan nya. B. Asas Keislaman Dalam Agama Islam Secara bahasa islam berarti patuh, penyerahan, dan pengabdian. Seorang yang beragama islam di sebut muslim. Muslim adalah orang yang menyerahkan diri, patuh, dan hanya mengabdi kepada Allah Swt. Karena tunduk dan patuh, maka jadilah seorang Muslim orang yang selamat. Seorang muslim di tuntut menjalan syariat islam dengan ikhlas dan sesuai dengan petunjuk Allah dan Rasul-nya. Dalam korelasi ini, Ibn al-Qayyim menjelaskan bahwa ada dua syarat



5



diterimanya amal ibadah seseorang, yaitu dilakukan dengan ikhlas dan sesuai dengan petunjuk syariat. Jika amal ibadah dikerjakan dengan ikhlas tetapi tidak sesuai dengan petunjuk Allah dan Rasul-Nya, maka ibadah tersebut tertolak. Telah menajdi keyakinan kaum muslim bahwa islam adalah agama yang benar yang di ridhai oleh allah BAB III. MANUSIA DALAM KONSEPSI ISLAM A. Mengenal Konsep Manusia Manusia adalah makhluk tuhan yang multi dimensi dan kompleks. Sejak peradaban umat manusia di tulis, ia selalu di jadikan objek kajian yang tidak pernah habis untuk di telaah. Dalam islam, dideskripkan bahwa allah meciptakan adam berdasarkan kehendak dan kekuasaan-nya tanpa melalui proses biologis sebagaimana lazimnya manusia-manusia keturunannya, yakni keterlibatan ayah dan ibu sebagai sebab natural terlahirnya manusia. Penjelasan tentang penciptaan manusia tersebut di awali dari firman allah kepada para malaikat bahwa dia akan menjadikan manusia dari tanah liat kering yang berasal dari lumpur hitam dan di beri bentuk menjadi tubuh yang sempurna. Selain kecakapan intelektual yang di berikan allah untuk mewujudkan atribut-atribut kemuliaan dan kehendak-nya, manusia juga di beri bimbingan wahyu. Wahyu allah merupakan pedoman hidupbagi manusia untuk meraih kebahagiaan material dan spiritual dalam hidupnya. B. Dimensi-Dimensi Kemanusiaan Hal yang terpenting dari sejumlah dimensi itu adalah al-jasad, al-ruh, alaql, dan alnafs. Al-jasad dalam bahasa Indonesia di sebut tubuh, badan atau jasad merupakan salah satu dimensi yang dapat dijelaskan secara saintifik. Dalam alquran dijelaskan bahwa manusia berasal dari sperma dan ovum, kemudian bertahap menjadi darah,daging,tulang-belulang dabn akhirnya menjadi manusia yang utuh dan memiliki bentuk yang terbaik. Nafs al-lawwarnah adalah nafsu yang menyesal di sebabkan keburukan yang dilakukannya di dunia. Dalam nafsu ini bergumul antara kebaikan dan kejahatan yang saling menghimpit dan mengalahkan. Eksistensi manusia dengan keragaman dimensi yang dimilikinya merupakan suatu system yang inheran dan pau, bukan terpisah-pisah yang berakibat terjadinya dikotominasi dan paradoks. BAB IV . MANUSIA SEBAGAI KHALIFAH DI MUKA BUMI A. MARTABAT MANUSIA a) Tujuan Penciptaan Manusia Tujuan utama penciptaan manusia adalah untuk beribadah kepada allah. Hal ini sebagaimana yang dijelaskan oleh allah dalam kitab sucinya yaitu : Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepadaku ( az-zariyat : 56 ). Ketika tujuan manusia diciptakan untuk beribadah kepadanya, maka seyogianya ia menjadikan seluruh hidupnya dalam rangka lillahi ta’ala ( hanya untuk allah ). B. TANGGUNGJAWAB MANUSIA



6



a) Tanggung jawab manusia sebagai hamba allah Tanggungjawab utama manusia adalah menjadikan dirinya dan masyarakatnya tetap berada di dalam tujuan hidup tersebut. b) Tanggung jawab manusia sebagai khalifah allah. Pertama kali disebutkan di dalam al quran surah albaqarah ayat 30. Berdasarkan penjelasan di atas, maka tanggungjawab utama manusia sebagai khalifah allah adalah untuk mengajak manusia mentauhidkan allah, menegakkan hukum-hukumnya, keadilan dan memakmurkan bumi. BAB V. HUKUM DAN ISLAM A. MENUMBUHKAN KESADARAN HUKUM UNTUK MENAATI HUKUM ALLAH 1. Kedudukan Hukum Islam Sesungguhnya, disyari’atkannya hukum allah bagi manusia adalah untuk mengatur tata kehidupan mereka, baik dalam masalah duniawi maupun ukhrawi. Fungsi hukum islam dinyatakan secara tegas dalam surah an-nisa ayat 105 : sesungguhnya kami telah menurunkan kitab kepadamu dengan membawa kebenaran, supaya kamu dapat n hukum kepada manusia dengan apa yang telah allah wahyukan kepadamu. 2. Ciri Khas Syari’at Islam Adapun ciri khas syari’at islam adalah Bersifat menyeluruh, Membentuk adab dan akhlak yang baik, Merasa di dalam pengawasan allah dan Sesuai setiap waktu dan tempat 3. Tujuan Hukum Islam Pada dasarnya, tujuan syari’ dalam mensyariatkan ketentuan ketentuan hukum kepada mukhallaf adalah untuk mewujudkan kebaikan bagi kehidupan mereka, baik melalui ketentuan ketentuan yang dharuri, hajiy, ataupun tahsini. BAB VI. SENI DALAM ISLAM A. ISLAM AGAMA FITRAH Islam adalah agama realistik, mengetahui dan menyadari kepentingan, tabiat, watak, bakat dan keinginan manusia sebagai makhluk yang diciptakan memiliki fitrah kejadian dan instink. 1. Seni budaya Hasil kesenian dan kebudayaan tidak disukai islam yaitu kesenian dan kebudayaan yang dapat merusak iman dan bertentangan dengan batas kesopanan yang dapat merusak iman dan bertentangan yang diajarkan islam. 2. Seni suara Islam memperbolehkan mengubah dan melantunkan syair selama katakata dalam syair tersebut tidak membawa manusia kepada kemaksiatan, kedurhakaan, dan penentangan terhadap syariat islam. 3. Syair dan puisi Pada asalnya syair tidaklah haram dikumandangkan karena ia hanyalah sebuah gubahan dari keindahan seni bahasa untuk mengungkapkan perasaan. Syair itu telarang jika mengandung kata kata yang bertentangan dengan syariat.



7



Oleh sebab itu, syair yang demikian diharamkan oleh syariat. Namun, syair yang tidak memiliki indikasi yang disebutkan tetep dalam hukum asalnya, yaitu boleh. 4. Seni bangunan Salah satu jenis bangunan yang dilahirkan dari rasa keagamaan dan spirit keislaman dari umat islam adalah bangunan masjid tempat peribadatan. 5. Seni lukis, ukir dan pahat. Hikmah Adanya larangan membuat patung-patung dan lukisanlukisan yang menerupai ciptaan tuhan yang mempunyai ruh adalah agar manusia tidak kembali kepada penyembahan berhala dan mendewa dewakan manusia atau sebagainya. Sebab, demikian membawa kepada syirik. Adapun dibolehkan bila dibuat hanya sekedar untuk permainan dan penghibur bagi anak anak. C. TANGGUNG JAWAB SENIMAN Adapun tanggung jawab seorang seniman adalah dengan seninya tidak akan mengajarkan kesenian yang justru menentang alllah. BAB VII. MORAL,ETIKA, DAN AKHLAK Akhlak merupakan perilaku yang dibangun berbasis hati nurani. Meski ada yang mengklasifikasikannya menjadi akhlak mulia dan akhlak tercela, tapi pada lazimnya akhlak adalah suatu sebutan bagi perilaku terpuji yang berakar dari iman. Malah dasar pijakan akhlak adalah Al Qur’an dan Al- Sunnah, sehingga perilaku yang tidak berdasar keduanya tidak ada jaminan sebagai akhlak mulia. Sumber pijakan inilah yang merupakan perbedaan prinsip dari akhlak dengan etika, budi pekerti, moral dan sebagainya. Secara terminologis akhlak adalah ilmu yang menentukan batas antara yang baik dan yang buruk, terpuji atau tercela, menyangkut perkataan dan perbuatan manusia lahir batin. Secara rinci kajian akhlak meliputi : a) Pengertian baik dan buruk b) Menerangkan apa yang harus dilakukan oleh seorang manusia terhadap manusia lainnya c) Menjelaskan tujuan yang seharusnya dicapai oleh manusia dengan perbuatanperbuatannya d) Menerangkan jalan yang harus dilalui untuk berbuat. Di dalam diri manusia ada tiga nafsu : 1. Nafsu Syahwaniyyah, (nafsu ini ada pada manusia dan ada pada binatang), Yaitu nafsu yang cenderung pada kelezatan misalnya makanan, minuman dan syahwat jasmaniyah, bersenang-senang dengan lawan jenis. Kalau nafsu ini tidak dikendalikan, maka manusia tak ada bedanya dengann hewan, sikap hidupnya menjadi hedonism. 2. Nafsu Al-ghadhabiyah, nafsu ini juga ada pada manusia dan ada pada hewan, yaitu nahsu yang cenderung kepada marah, merusak, ambisi, senang menguasai dan mengalahkan yang lain. Nafsu ini lebih kuat ketimbang nafsu syahwaniyyah dan lebih berbahaya bagi pemiliknya jika tak terkendalikan. Ia cenderung pemarah, sangat hiqdu(dengki), tergesa-gesa tidak tenang, cepat bertindak untuk menaklukkan musuhnya tanpa pertimbangan matang dan rasional.



8



3. Al-Nafsu al-nathiqah, yaitu nafsu yang membedakan manusia dengan hewan. Nafsu yang dengannya manusia mampu berzikir mengambil hikmah, memahami fenomena alam dan dengannya manusia menjadi agung, besar cita-citanya, kagum terhadap dirinya sehingga bersyukur kepada Tuhannya. Nafsu ini menjadikan manusia dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, serta dengannya pula manusia dapat mengendalikan kedua nafsu Al-syahwaniyyah dan AlGhadhabiyah. Al-Nathiqahini akan berkembang positif bahkan dapat mengendalikan kedua nafsu yang lainnya, yaitu dengan mempelajari ilmu akhlak, hikmah dan menahan diri dari keburukan danfahisyah, mengatur kehidupan dan penghidupannya secara baik, menjaga harga diri dan muru’ah. BAB VIII. ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGOI DALAM ISLAM Pengertian Kerukunan Antar Umat Beragama. Indonesia adalah salah satu negara yang menerapkan masyarakatnya untuk hidup rukun. Sebab kerukunan merupakan salah satu pilar penting dalam memelihara persatuan rakyat dan bangsa Indonesia. Tanpa terwujudnya kerukunan diantara berbagai suku, Agama, Ras dan antar Golongan bangsa Indonesia akan mudah terancam oleh perpecahan dengan segala akibatnya yang tidak diinginkan. A. Agama Islam Merupakan Rahmat Bagi Seluruh Alam 1. Makna Agama Islam Kata islam berarti damai, selamat, sejahtera, penyerahan diri, taat dan patuh. Pengertian tersebut menunjukkan bahwa agama islam adalah agama yang mengandung ajaran yang menciptakan kedamaian, keselamatan dan kesejahteraan kehidupan umat manusia pada khususnya, dan semua mahluk Allah pada umumnya.rahmat adalah kasih sayang sesama pribadi,keluarga, masyarakat, dan sesama makhluk.rambu-rambu kasih sayang itu telah diatur oleh Alqur’an dan sunnah Nabi Muhammad saw. 2. Kerahmatan Islam Bagi Seluruh Alam Kata Islam berarti damai, selamat, penyerahan diri, tunduk dan patuh. Pengertian tersebut menunjukkan bahwa agama Islam adalah agama yang mengandung ajaran untuk menciptakan kedamaian, kerukunan, keselamatan dan kesejahteraan bagi kehidupan umat manusia pada khususnya dan semua makhluk Allah pada umumnya, bukan untuk mendatangkan dan membuat membuat bencana atau kerusakan di muka bumi. Inilah yang disebut fungsi Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam (rahmatal lil alami). B. Kebersamaan Umat Beragama Dalam Kehidupan Sosial. 1. Manusia sebagai makhluk social Manusia sebagai makhluk sosial tidak pernah dapat hidup sendirian, ia membutuhkan hubungan dengan orang lain. Dalam masyarakat pluralis seperti diinsonesia hubungan antar kelompok masyarakat yang berbeda adat maupun agama tidak bisa dihindarkan. Oleh sebab itu agama Islam yang pluralis sangat penting sebagai landasan dalam kehidupan bermasyarakat. 2. Hubungan antar umat beragama



9



Didalam hubungan persaudaraan / ukhuwah umat antar beragama merupakan salah satu ajaran yang mendapat perhatian penting dalam Islam. Ukhuwah pada mulanya berarti “ persamaan dan keserasian dalam hak “. Ukhuwah islamiyah istilah ini perlu di dudukan maknanya. Pembahsan ukhuwah adalah tidak keracunan,sedangkan Islamiyah adalah kedudukan. Ukhuwah islamiyah dapat dibagi menjadi 4 macam “ a.



Ukhuwah ‘ubdiyyah atau saudara kesemakhlukan dan kesetundukan kepada Allah. b. Ukhuwah insaniyyah ( basyariyyah ) dalam arti seluruh umat manusia adalah bersaudara,karena mereka semua berasalh dari seorang ayah dan ibu yang sama , yaitu Adam dan Hawa. c. Ukhuwah wathaniyyah wa an-nasab yaitu persaudaraan dalam keturunan dan kebangsaan d. Ukhuwah fi din al-islam yaitu persaudaraan antar sesame muslim.



Daftar pustaka 



Tim MPK Agama islam 2005(Islam Kaffah (Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi) perdana publishing , Medan



10