CBR Pendidikan Bahasa Indonesia Kel 11 [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Icha
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

CRITICAL BOOK REVIEW MK. PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA PRODI S1 PGSD-FIP NILAI :



PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA



DISUSUN OLEH KELOMPOK 11: Nama Mahasiswa



: Annisa Azzahra Hsb (1192111012) : Nisa Fitriyana Hsb (1191111012) : Yuswida Yanti Harahap (1191111023)



Program Studi



: Pendidikan Guru Sekolah Dasar



Kelas



: A Reguler 2019



Dosen Pengampu



: Dr. Inayah Hanum M.Pd



PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2021



KATA PENGANTAR



Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat dan hidayah nya kepada kita semua, atas berkat karunia-Nyalah kami dapat menyelesaikan tugas Critical Book Report ini tanpa halangan yang berarti dan selesai tepat pada waktunya. Dalam penyusunan tugas ini, kami tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada Ibu dosen yang telah memberikan tugas Critical Book Report ini sehingga kami dapat memahami lebih jauh mengenai tugas ini dan apa kelebihan serta kekurangannya dan oleh karena itu kami dapat menyelesaikan penyusunan tugas ini dengan baik. Kami sadar tugas ini mungkin masih jauh dari kata sempurna, untuk itu kami berharap saran dan kritik dari semua pihak untuk kesempurnaan tugas ini. Kami berharap semoga tugas ini bermanfaat bagi penulis sendiri dan seluruh pembaca pada umumnya.



Kisaran, Maret 2021



Kelompok 11



DAFTAR ISI PENGANTAR.............................................................................................................................i DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang.......................................................................................................................1 B. Manfaat..................................................................................................................................1 C. Tujuan....................................................................................................................................1 D. Identitas Buku Utama............................................................................................................2 D. Identitas Buku Pembanding...................................................................................................3 BAB II RINGKASAN ISI BUKU UTAMA A. BAB I .................................................................................................................................4 B. BAB II ................................................................................................................................8 C. BAB III................................................................................................................................11 D. BAB IV................................................................................................................................14 E. BAB V................................................................................................................................20 F. BAB VI…..........................................................................................................................25 BAB III PEMBAHASAN A.Kelebihan dan kekurangan buku utama...............................................................................27 B.Kelebihan dan kekurangan buku pembanding.....................................................................27 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan...................................................................................................................28 B. Saran.............................................................................................................................28 DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................29



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial yang perlu berinteraksi, butuh berkomunikasi dengan menusia lain. Interaksi terasa semakin penting pada saat manusia ingin menampilkan eksistensi diri agar keberadaan dirinya di antara manusia lain dapat diakui. Kemudian juga terasa sangat perlu dilakukan karena dorongan sosial-kultur, yang mendesak dan bergejolak ingin menyampaikan sesuatu kepada orang lain serta bisa memahami pesan yang disampaikan orang lain secara resiprokal, dapat saling memberi, saling menerima, saling memahami, dan saling mafhum. Supaya interaksi dapat berlangsung interaktif, tentu membutuhkan alat, sarana atau media, dan yang paling utama digunakan manusia adalah BAHASA. Ilmu Bahasa, Studi Bahasa, kajian tentang bahasa, sekarang sudah bersifat universal. Demikian pula pendidikan bahasa dan pembelajaran bahasa setiap jenjang pendidikan pada era globalisasi ini amat sangat diperlukan. Oleh karena itu, pengajaran bahasa, khususnya bahasa Indonesia, telah ditanamkan kepada anak sejak di usia dini. Hal ini dapat dilihat dari pengajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar khususnya di kelas rendah oleh para pendidik/guru. Berhasil atau tidaknya seorang pendidik mengajarkan bahasa Indonesia yang baik dan benar kepada anak didiknya, dapat dilihat dari metode pengajaran yang digunakan pendidik tersebut dan bagaimana respons dari anak didiknya. Jika seorang pendidik memakai suatu metode tertentu dengan baik dan benar ketika mengajar maka anak didiknya pun akan merespons pesan atau informasi yang diberikan pendidik tersebut dengan baik pula. Begitupun sebaliknya.



B. Manfaat a. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Bahasa Indonesia b. Untuk menambah pengetahuan para pembaca c. Memudahkan pembaca dalam memahami dalam isi buku d. Menambah wawasan penulis C. Tujuan a. Mengulas isi sebuah buku b. Mencari dan mengetahui informasi yang ada di dalam isi buku c. Melatih dalam mencari informasi yang di berikan oleh setiap bab dari buku d. Menyimpulkan dari semua bab yang di buku



D. Identitas buku Utama



1.



Judul Buku



: Pendidikan Indonesia Untuk Perguruan Tinggi



2.



pengarang



: Fitriani Lubis, S.Pd M.Pd, dkk



3.



Penerbit



: Universitas Negeri Medan



4.



ISBN



:-



5.



Kota Terbit



: Medan



6.



Tahun Terbit : 2021



7.



Jumlah hal



: 125 halaman



8.



Foto sampul



:



E. Identitas buku Pembanding



1.



Judul Buku



: Mata Kuliah Umum Pengembangan Karakter: Bahasa



Indonesia 2.



pengarang



: Dr. Cecep wahyu Hoerudin, M.Pd dan Tim Dosen MKU Pengembangan Karakter Bahasa Indonesia



3.



Penerbit



: CV. Semiotika



4.



ISBN



:-



9.



Kota Terbit



: Bandung



10.



Tahun Terbit : 2014



11.



Jumlah hal



: 186 halaman



12.



Foto sampul



:



BAB II RINGKASAN ISI BUKU UTAMA



BAB I (SEJARAH DAN KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA) Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu dan termasuk ke dalam rumpun Bahasa Austronesia. Dalam hal ini, Bahasa Melayu itu sudah lama (berabadabad) digunakan sebagai lingua franca ‘bahasa perhubungan’ di nusantara ini pada zaman Sriwijaya dan Majapahit. Pada masa pemerintahan kolonial Belanda bahasa Melayu dikenal sebagai bahasa sehari- hari yang sering dinamai dengan istilah Melayu Pasar. Bahasa Melayu Pasar sangat mudah dimengerti, ekspresif, memiliki toleransi kesalahan yang sangat besar, dan mudah menyerap istilah-istilah lain dari berbagai bahasa yang digunakan para penggunanya. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa bahasa Melayu Pasar ada pula bahasa Melayu Tinggi yang digunakan di kalangan keluarga kerajaan di sekitar Sumatera, Malaya, dan Jawa. Bentuk bahasa Melayu Tinggi ini lebih sulit daripada bahasa Melayu Pasar karena penggunaanya sangat halus, penuh sindiran, dan tidak seekspresif bahasa Melayu Pasar. Pemerintah colonial Belanda menganggap bahwa kelenturan bahasa Melayu Pasar dapat mengancam keberadaan bahasa dan budaya. Pemerintah kolonial Belanda berusaha meredamnya dengan mempromosikan bahasa Melayu Tinggi, di antaranya dengan menerbitkan karya sastra dalam bahasa Melayu Tinggi oleh Balai Pustaka. Akan tetapi, bahasa Melayu Pasar sudah terlanjur digunakan oleh banyak pedagang yang melintasi Indonesia. Bahasa daerah adalah bahasa-bahasa suku bangsa di Indonesia. Bahasa ini jumlahnya sangat banyak dan digunakan menyebar di seluruh daerah di Indonesia Bahasa daerah berfungsi sebagai (1) lambang kebanggaan daerah, (2) lambang identitas daerah, (3) alat perhubungan di dalam keluarga dan masyarakat daerah, dan (4) sarana pendukung budaya daerah dan bahasa Indonesia. Dalam hubungannya dengan fungsi bahasa Indonesia, bahasa daerah merupakan pendukung bahasa Indonesia, merupakan bahasa pengantar pada tingkat permulaan di sekolah daerah tertentu untuk memperlancar proses pembelajaran, selain merupakan sumber Bahasa Daerah kebahasaan untuk memperkaya bahasa Indonesia. Bahasa Asing Bahasa asing diartikan dengan bahasa-bahasa di Indonesia selain bahasa Indonesia dan bahasa daerah. Bahasa asing mempunyai fungsi sebagai alat perhubungan antarbangsa dan sarana pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi modem untuk pembangunan nasional. Sehubungan dengan fungsinya sebagai akses untuk memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi modem, bahasa asing sesungguhnya hanya melengkapi fungsi bahasa Indonesia yang juga dikernbangkan agar menjadi sarana serupa. B. Kedudukan Bahasa Indonesia Bagi bangsa Indonesia, bahasa indonesia memiliki kedudukan yang sangat penting karena bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa nasional dan bahasa negara. Berkaitan dengan pembicaraan di atas, kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dikukuhkan pada 28 oktober 1928, yaitu pada saat Sumpah Pemuda diikrarkan. Dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia sebagai (1) lambang kebanggaan nasional, (2) lambang identitas nasional, (3) alat pemersatu berbagai suku bangsa yang



berbeda-beda latar belakang sosial, budaya, dan bahasa daerahnya, dan (4) alat komunikasi antardaerah dan antarbudaya. C. Bahasa indonesia Sebagai Bahasa Nasional 1. Lambang Kebanggaan Kebangsaan Di dalam fungsinya sebagai Lambang Kebangaan Kebangsaan, bahasa Indonesia mencerminkan nilai-nilai sosial budaya yang mendasari rasa kebangsaan. Alas dasar kebangaan ini, bahasa Indonesia harus terus dijaga, pelihara dan kembangkan serta rasa kebanggan pemakainya senantiasa kita bina. 2. Lambang Indentitas Nasional Bahasa Indonesia fungsinya sebagai Indentitas Nasional, yang mengarah pada penghargaan terhadap bahasa Indonesia selain bendera dan lambang negara. Di dalam fungsinya bahasa Indonesia tentulah harus memiliki indentitasnya sendiri, sehingga serasi dengan lambang kebangsaan yang lain. Bahasa Indonesia memiliki indentitasnya hanya apabila masyarakat pemakainya terutama kaum muda dan pelajar membina dan mengembangkanya sedemikian rupa sehingga bersih dari unsur-unsur bahasa lain. 3. Alat Perhubungan Antarwarga, Antardaerah, Antarbudaya Bahasa Indonesia memiliki peranan yang fital dimasyarakat umum dan nasional. Berkat adanya bahasa Indonesia masyarakat dapat berhubungan satu dengan yang lain sedemikian rupa sehingga kesalahpahaman sebagai akibat perbedaan latar belakang sosial budaya dan bahasa tidak perlu dikawatirkan. Masyarakat dapat berpergian ke seluruh plosok tanah air dengan hanya memanfaatkan bahasa Indonesia sebagai satusatunya alat komunikasi. 4. Alat Pemersatu Suku Budaya dan Bahasanya. Bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu suku, budaya dan bahasa maksudnya, bahasa Indonesia memungkinkan keserasian di antara suku-suku, budaya dan bahasa di Nusantara, tanpa harus menghilangkan indentitas kesukuan dan kesetiaan kepada nilai-nilai sosial budaya serta latar belakang bahasa daerah yang bersangkutan. Lebih dari itu, dengan bahasa nasional itu masyarakat dapat meletakkan kepentingan nasional jauh di atas kepentinggan daerah atau golongan. D. Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Negara 1. Bahasa Resmi Kenegaraan Bahwa bahasa Indonesia dipakai di dalam kegiatan-kegiatan resmi kenegaraan seperti upacara, peristiwa dan kegiatan kenegaraan baik dalam bentuk lisan maupun dalam bentuk tulisan. Salah satu kegiatan tersebut adalah penulisan dokumen dan putusan-putusan serta surat-surat yang dikeluarkan oleh pemerintah dan badan-badan kenegaraan lainya, serta pidatopidato kenegaraan. 2. Bahasa Pengantar dalam Pendidikan Bahasa Indonesia memiliki fungsi fital di dunia pendidikan di nusantara ini mulai dari taman kanak-kanak sampai dengan perguruan tinggi di seluruh Indonesia kecuali pada daerah-daerah tertentu yang masih menggunakan bahasa daerah sebagai bahasa pengantamya seperti Aceh, Batak, Sunda, Jawa, Madura, Bali dan Makasar, akan tetapi hanya sampai tahun ke tiga pendidikan Sekolah Dasar.



3. Alat Perhubungan pada Tingkat Nasional Dalam hal ini bahasa Indonesia dipakai bukan saja sebagai alat komunikasi timbal-balik antara pemerintah dan masyarakat luas, dan bukan saja sebagai alat perhubungan antardaerah, dan antarsuku, melainkan juga sebagai alat perhubungan di dalam masyarakat yang sama latar belakang sosial budaya dan bahasanya. 4. Alat Pegembangan Kebudayaan, limu Pengetahuan dan Teknologi. Di dalam hubungan ini, bahasa Indonesia adalah satu-satunya alat yang memungkinkan kita membina dan mengembangkan kebudayaan nasional sedemikian rupa sehingga bahasa Indonesia memiliki ciri-ciri dan indentitasnya sendiri, yang membedakanya dengan kebudayaan daerah. E. Bahasa Indonesia Baku 1. Pengertian Bahasa Baku dan Nonbaku Istilah bahasa baku telah dikenal oleh masyarakat luas. Namun, pengenalan istilah tidak menjamin bahwa mereka memahami secara komprehensif konsep dan makna istilah itu. Hal ini terbukti bahwa masih banyak orang atau masyarakat yang berpendapat bahwa bahasa baku sama dengan bahasa yang baik dan benar. Bahasa yang dipergunakan di dalam situasi tidak sesuai pun dianggap sebagai bahasa baku. Makna kata baku sendiri tampaknya tidak dipahami secara benar, apalagi mnakna bahasa baku. Hal itu disebabkan oleh keengganan orang mencari makna istilah baku dan bahasa baku di dalam kamus umum ataupun kamus istilah linguistik. Di dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia karya Poerwadarminta diterangkan sebagai berikut : Baku | (Jawa), (1) yang menjadi pokok, yang sebenamya : (2) sesuatu yang dipakai sebagai dasar ukuran (nilai, harga, standar), Baku Il saling (1976:79) Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 2008:123), kata baku dijelaskan sebagai berikut. Baku I (1) pokok, utama; (2) tolak ukur yang berlaku untuk kuantitas atau kualitas dan yang ditetapkan berdasarkan kesepakatan, standar, Baku II Saling Di dalam Kamus Umum Bahasa indonesia karya Badudu dan Zain diterangkan sebagai berikut Baku I (Jawa), (1) yang menjadi pokok; (2) yang utama, standar Baku II (Menado), saling (1996:114). Baku dalam bahasa baku di dalam tiga kamus di atas bemakna sama dengan baku I. Oleh karena itu, bahasa baku adalah bahasa yang menjadi pokok, yang menjadi dasar ukuran, atau yang menjadi standar. Jadi, bahasa Indonesia baku adalah ragam bahasa Indonesia yang menjadi pokok yang menjadi dasar ukuran, atau yang menjadi standar. Dengan demikian bahasa nonbaku adalah bahasa yang tidak menjadi pokok, yang tidak menjadi dasar ukuran, atau yang tidak menjadi standar. Jadi, bahasa Indonesia nonbaku adalah ragam bahasa Indonesia yang tidak menjadi pokok, yang tidak menjadi dasar ukuran, atau yang tidak menjadi standar. Bahasa baku adalah bentuk bahasa yang biasa memakai kata-kata atau ungkapan, struktur kalimat, ejaan, dan pengucapan yang biasa dipakai oleh mereka yang berpendidikan, seperti pejabat, ahli, dosen, guru, ilmuwan, cendekiawan, dan sebagainya. Sedangkan bahasa nonbaku adalah bentuk bahasa yang biasa memakai kata-kata atau ungkapan, struktur kalimat, ejaan, dan pengucapan yang biasa dipakai oleh mereka yang kurang berpendidikan dan yang biasa beraktivitas dalam lingkungan tidak resmi.



2. Fungsi Bahasa Indonesia Baku Bahasa Indonesia baku mempunyai empat fungsi yang secara satu per satu Pertama, bahasa Indonesia baku berfungsi sebagai pemersatu, Babasa bahasa itu, Bahasa Indonesia baku mempersatukan mereka menjadi satu masyarakat dapat dijelaskan sebagai berikut. Indonesia baku mempersatukan atau memperhubungkan penutur berbagal dialek bahasa Indonesia baku. Bahasa Indonesia baku mengikat kebhinekaan rumpun dan bahasa yang ada di Indonesia dengan mengatas: batas-batas kedaerahan. Bahasa Indonesia baku merupakan wahana atau alat dan pengungkap kebudayaan nasion yang utama. Fungsi pemersatu ini ditingkatkan melalui usaha memberlakukann sebagai salah satu syarat atau ciri manusia Indonesia modern. Kedua, bahwa bahasa Indonesia baku berfungsi sebagai penanda kepritadian Bahasa Indonesia baku merupakan ciri khas yang membedakannya dengan bahasa bahasa lainnya. Bahasa Indonesia baku memperkuat perasaan kepribadian nasional masyarakat bahasa Indonesia baku. Indonesia kita mengatakan identitas kita Bahasa Indonesia baku berbeda dengan Dengan bahasa bahasa Malaysia atau bahasa Melayu di Singapura dan Brunai Darussalam. Bahasa Indonesia baku dianggap sudah berbeda dengar bahasa Melayu Riau yang menjadi induknya. Ketiga, bahasa Indonesia baku berfungsi sebagai penambah wibawa. Pemilikan bahasa Indonesia baku akan membawa serta wibawa atau prestise. Fungsi peimbawa wibawa berkaitan dengan usaha mencapai kesederajatan dengan peradaban lain yang dikagumi melalui pemerolehan bahasa baku. Di samping itu, pemakai bahasa yang mahir berbahasa Indonesia baku "dengan baik dan benar memperoleh wibawa di mata orang lain. Fungsi yang menyangkut kewibawaan itu juga terlaksana jika bahasa Indonesia baku dapat dipautkan dengan hasil teknologi baru dan unsur kebudayaan baru. Warga masyarakat secara psikologis akan mengidentifikkan bahasa indonesia baku dengan masyarakat dan kebudayaan modem dan maju sebagai pengganti pranata, lembaga, bangunan indah, jalan raya yang besar. Gengsi juga melekat pada bahasa Indonesia karena ia dipergunakan oleh masyarakat yang berpengaruh yang menambah wibawa padá setiap orang yang mampu menggunakan bahasa Indonesia baku. Keempat, bahasa Indonesia baku berfungsi sebagai kerangka acuan. Bahasa Indonesia baku berfungsi sebagai kerangka acuan bagi pemakaiannya dengan adanya norma atau kaidah yang dikodifikasi secara jelas. 3. Konteks Pemakaian Bahasa Indonesia Baku Bahasa Indonesia baku dipakal di dalam beberapa konteks Pertama, dalam komunikasi resmi, yaitu dalam surat-menyurat resmi atau dinas, pengumuman- pengumuman yang dikeluarkan oleh instansi resmi, perundang-undangan, penamaan, dan peristilahan resmi. Kedua, dalam wacana teknis, vaitu dalam laporan resmi dan karya ilmiah berupa makalah, skripsi, tesis, disertasi, dan laporan hasil penelitian. Ketiga, dalam pembicaraan di depan umun, yaitu ceramah, kuliah, dan kotbah Keempat, dalam pembicaraan dengan orang yang



dihormati, yaitu atasan dengan bawahan di dalam kantor, siswa dan guru di kelas atau di sekolah, guru dan kepala sekolah di pertemuan perternuan resmi, mahasiswa dan dosen di ruang perkuliahan. Di dalam konteks pertama dan kedua didukung oleh bahasa Indonesia baku tulis. Konteks kedua dan ketiga didukung oleh bahasa Indonesia baku lisan. Di luar konteks itu dipergunakan bahasa Indonesia nonbaku atau bahasa Indonesia nonstandar. 4. Ciri-ciri Bahasa Indonesia Baku Secara umum dapat diketahui bahwa bahasa Indonesia baku mempunyai tiga ciri, yaitu (1) memiliki keungguları wilayah dan waktu penggunaan, (2) kemantapan dinamis, dan (3) cendekia. Dalam hal ini, kemantapan dinamis berarti bahwa kaidah bahasa Indonesia baku relatif tetap serta tidak berubah setiap saat. Ciri cendekia berarti bahwa bahasa Indonesia baku menceminkan cara berpikir yarg teratur, logis, dan sistematis. Untuk mengungkapkan gagasan, bahasa Indonesia baku dapat digunakan untuk menyampaikan isi pikiran secara teratur dan sistematis. BAB II (PENULISAN TEKS AKADEMIK) A. Pengertian Teks Akademik Menurut KBBI, teks berarti wacana tertulis. Kridalaksana (2011: 238) menyatakan bahwa teks adalah: (1) satuan bahasa terlengkap yang bersifat abstrak, (2) deretan kalimat, kata, dan sebagainya yang membentuk ujaran, (3) ujaran yang dihasilkan dalam interaksi manusia. Dilihat dari tiga pengertian teks yang dikemukakan tersebut dapat dikatakan bahwa teks adalah satuan bahasa yang bisa berupa bahasa tulis dan bisa juga berupa bahasa lisan yang dihasilkan dari interaksi atau komunikasi manusia. Dengan demikian, teks akademik merupakan teks yang diproduksi dan digunakan dalam keperluan akademik. Teks akademik atau teks ilmiah dapat berwujud dalam berbagai jenis, misalnya ulasan buku, proposal penelitian, laporari penelitian, laporan praktikum, dan artikel alah Teks akademik atau yang sering juga disebut teks ilmiah adalah tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil penpamatan peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dergan sistematika penulisan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya keilmiahannya. Menurut Wiratno dalam (Wiratno,dkk, 2014:1-2) teks akademik atau teks ilmiah dapat berwujud dalam berbagai jenis, misalnya buku, ulasan buku, proposalpenelitian, laporan penelitian, laporan praktikum, dan artikel ilmiah Jenis-jenis tersebut merupakan genre makro yang masing-masing di dalamnya terkandung campuran dari beberapa genre mikro seperti deskripsi, laporan, prosedur, eksplanasi, eksposisi, dan diskusi, Genre makro adalah genre yang digunakan untuk menamai sebuah jenis teks secara keseluruhan, dan genre mikro adalah subgenresubgenre yang lebih kecil yang terdapat di dalamnya dan dipayungi oleh genre makrc tersebut



B. Perbedaan Teks Akademik dengan Teks Non-Akademik Teks akademik atau yang sering juga disebut teks ilmiah berbeda dengan teks Tlonakademik atau teks non-ilmiah. Teks akademik dan teks non-akademik ditandai olen ciri-ciri tertentu. Untuk membedakan keduanya, anda harus menelusuri ciri-ciri tersebut Dengan memahami ciri-ciri teks akademik, anda akan merasa yakin bahwa jenis teks tersebut memang penting bagi kehidupan akademik anda. Terbukti bahwa dalam menjalani kehidupan akademik anda harus membaca dan mencipta teks akademik. Perbedaan antara teks akademik dan teks nor-akademik perlu dijelaskan secara memadai dengan mengidentifikasi ciri-cirı yang ada. Pendapat tentang teks akademik yang berkembang selama ini adalah bahwa teks akademik mempunyai ciri ciri antara laun sederhana,, padat, objektif, dan logis (lihat, misalnya, Sudaryanto, 1996, Moeliono, tanpa tahun; Moeliono, 2004). Akan tetapi, selama ini pula belum terdapat bukti-bukti empiris yang diajukan untuk memberikan penjelasan yang memadai secara linguistik tentang pengertian sedertana, objektif, dan logis itu (Wiranto, 2012). Akibatnya, ciri-ciri tersebut biasanya hanya dipahami secara naluri tanpa didasarkan pada data atau teori tertentu. Anda sebagai insan akademik, tentu harus dapat menjelaskan hal itu secara akademjk berdasarkan argumen yang kuat. Pengeksplorasian ciri-ciri keilmiahan pada teks akademik menjadi penting karena teks akademik merupakan dimensi tersendiri apabila dibandingkan dengan jenisojenis teks yang lain (Bazenman, 1998:15-27), dan teks akademik cendenung membutuhkan pendekatan yang berbeda untuk memahamkan isinya kepada target pembaca (Martin & Veel, Eds, 1998:31). Teks akademik yang dihasilkan harus memperhatikan ada/tidaknya penggunaan kalimat minor. Kalimat minor adalah kalimat yang tidak lengkap. Kalimat minor berkekurangan salah salu dari unsur pengisi subjek atau finit/prediktator. Akibatnya, kalimat tersebut dapat dianalisis dari sudut pandang leksikogramatika, serta tidak dapat pula dianalisis menurut jenis dan fungsinya. Keberadaan kalimat minor pada teks akademik tidak saja menyebabkan tidak dapat diidentifikasinya unsur-unsur leksikogramatika secara idesional dan interpersonal tetapi juga menyebabkan non akademik. Nominalisasi digunakan dalam penulisan teks akademik untuk memadatkan informasi. Prinsipnya adalah mengubah kata kerja menjadi bentuk nomina atau kata benda. Contohnya yang terdapat dalam kalimat Oleh karena itu, sumbangan wanita terhadap kelangsungan keluarga besar sekali. Nomina sumbangan dan kelangsungan adalah hasil nominalisasi. dalam penulisan teks akademik bentuk pasif dimanfaatkan untuk menghilangkan pelaku manusia sehingga unsur kalimat yang berperan sebagai subjek dijadikan pokok persoalan yang dibicarakan di dalam taks. Dengan menganggap pelaku dianggap lebih penting, dan karenanya ditemakan. Pemilihan tema seperti ini snagat diperlukan karena teks akademik tidak membahas para pelaku, tetapi membahas pokok persoalan tertentu yang disajikan di dalamnya. Pokok persoalan ditempaykan sebagai tema pada kalimat-kalimat yang dar dan penggunaan bentuk pasif dimaksudkan sebagai strategi pemetaan tema tersehut Contohnya "Studi tentang lintas Bahasa/budaya dangat diperlukan. dalam penulisan teks akademik kalimat-kalimat yan digunakan adalajh kalimat gramtikal, sedangkan dalam teks nonakademik sering terdapat juga penggunaan kalimat yan tidak gramatikal.



C. Ciri-Ciri Teks Akademik Pendapat tentang teks akademik yang berkembang selama ini adalahbahwa teks akademik mempunyai ciri-ciri antara lain sederhana, padat, objektif,dan logis. Akan tetapi, selama ini pula belum terdapat bukti-bukti empiris yangdiajukan untuk memberikan penjelasan yang memadai secara linguistik tentangpengertian sederhana, padat, objektif, dan logis tersebut Akibatnya, ciri-ciritersebut biasanya hanya dipahami secara naluri tanpa daasaikal pada data atauteori tertentu (Wiratno, dkk, 2014:3). D. Teks Akademik Dalam Berbagai Genre Makro Seperti telah dinyatakan terdahulu, teks akademik atau tek ilmiah dapat terwujud dalam bebagai jenis, misalnya buku, ulusan buku, proposal penelitian, laporan penelitian, laporan pratikum, dan artikel ilmiah. Jenisjenis tersebut merupakan genre makro yang masing-masing di dalamnya terkandung campuran dari beberapa genre mikro seperti deskripsi, laporan prosedur, eksplanasi, eksposis, dan diskusi. Genre makro adalah genre yang diguankan untk menamai sebuah jenis teks secara keseluruhan, dan genre mikro adalah subgenre-subgenre yang lebih kecil yang terdapat di dalamnya dan dipayungi oleh genre makro tersebut . Ulasan Buku Dapat dikelompokkan menjadi buku ajar dan buku referensi. Buku referensi adalah buki yang digunakan sebagai referensi atau bahan rujukan pada saat orang menyusun karya ilmiah tentang kritik terhadap buku yang dimaksud. Ulasan seperti ini dibutuhkan pada menyajikan kajian pustaka dalam proposal penelitian, laporan penelitian (yang berupa skrpsi, tesis dan disertasi). Ataupun artikel ilmiah. Proposal proposal merupakan tulisan yang berisi rancangan penelitian. Proposal dapat berupa proposal penelitian atau proposal kegiatan. Proposal penelitian memiliki struktur teks pendahuluan, landasan teori dan tinjauan pustaka, metodologi penelitian. Laporan Penelitian Laporan dapat dikelompokkan menjadi laporan penelitian dan laporan kegiatan. Laporan penelitian ditata dengan struktur teks deskripsi. Artikel ilmiah Artikel ilmiah dapat dikelompokkan menjadi artikel penelitian dan artikel konseptual. Dalam hal ini, artikel penelitian adalah artikel yang disusun berdasarkan sebuah laporan penelitian, sedangkan artikel konseptual adalah artikel yang disusun sebagai hasil pemikiran secara konseptual.



BAB III (PENULISAN TEKS ULASAN BUKU) A. Pengertian Teks Ulasan Buku Teks ulasan adalah suatu tulisan yang isinya untuk menimbang atau menilai karya yang dihasikan oleh orang lain (Isnatun & Farida, 2013. 57). Ulasan sering juga distilahkan dengan timbangan, resensi, dan review. Sebenamya ulasan tidak hanya diakukan terhadap buku tetapi juga pada karya-karya lain berupa artikel, karya sastra, karya seni, dan lain-lain. Pada bab ini hanya akan membahas mengenai teks ulasan buku. Kosasih (2014:203) mengumakan bahwa ulasan adalah jenis teks discussinon, yang berfungsi untuk membahas berbagai pandangan mengenai suatu, objek, isu, ataupun masalah tertentu. Oleh karena itu, teks ulasan berisi tentang argumen yang disertai dengan fakta-fakta untuk mendukung argumen tersebut. Menurut Isnatun & Farida (2013. 57), tujuan pembuatan ulasan adalah sebagai berikut 1. Menyajikan informasi komprehensif (menyeluruh) tentang sebuah karya. 2. Memengaruhi penikmat karya untuk memikirkan, merenungkan, dan mendiskusikan lebih jauh fenomena atau problema pada suatu karya 3. Memberikan pertimbangan kepada pembaca apakah sebuah karya layak dinikmati atau tidak. B. Struktur teks ulasan buku struktur teks ulasan menurut direktorat jenderal pembelajaran dan kemahasiswaan (2016) adalah sebagai berikut :     



Teks ulasan Identitas (Opsional) Orientasi Tafsiran isi Evaluasi



Rangkuman Identitas pada teks ulasan sifatnya opsional. pada bagian identitas memuat judul, penulis penerbit tahun terbit, bahasa yang digunakan, warna sampul dan lain-lain. pada bagian ini identitas yang dibuat berdasarkan fakta-fakta dan kebutuhan isi pengulas buku. Genre mikro yang dipakai untuk memaparkan identitas adalah deskripsi. Dari bagian identitas buku dapat dilihat bahwa keseluruhan yang termuat dalam identitas merupakan fakta yang dapat ditemukan dari buku yang diulas baik di halaman sampul, sampul dalam, dalam lembar hak cipta.Orientasi merupakan pengenalan terhadap keseluruhan teks ulasan. Fungsi dari tahapan orientasi adalah menyampaikan informasi tentang buku yang diulas, mampu memposisikan buku yang diulas, dan menyatakan pendapat kamu tentang buku. Genre mikro yang digunakan untuk memaparkan tahap ini adalah eksposisi dan deskripsi.



Contoh tahap orientasi pada teks ulasan di atas adalah Buku ini dtulis oleh Sa Nasyi'ah, seorang mantan wartawan Jawa Pos yang mengupas sisi lain dari Dahlan Iskan. Siti Nasyi'ah awalnya di Jawa Pos merupakan mahasiswa di Sikosa AWS mendapat tugas magang đi Jawa Pos dengan inisial Ita Namun, magangnya terus diperpanjang hingga kuliahnya molor. Dari situlah ita mendapat pengalaman unik mengenal sosok Dahlan Iskan sebagai Bos di Jawa Pos. Buku ini berisikan gambaran pengalaman penulis mengenai sosok Dahlan Iskan saat menjadi bawahan di Jawa Pos. Buku ini dapat memberikan gambaran kepada kita mengenai, pola kerja dan apa yang mempengaruhi Dahlan Iskan secara keseluruhan. Dari teks di atas terlihat bahwa pada paragraf pertama pengulas berusaha memperkenalkan teks ulasan dengan menceritakan penulis buku, pekerjaannya, dan latar belakang pendidikannya. Sedangkan pada paragraf dua pengulas mendeskripsikan keselurunan isi buku secara singkat. Pada bagian tafsiran, memaparkan penceritaan ulang tentang hal yang dilakukan oleh penulis saat menulis buku dan ringkasan buku yang merupakan ulasan dari pengulas buku Untuk memperkuat penafsirannya, seorang penulis sering membandingkan kualitas karya atau benda yang diulas dengan karya benda lain yang sejenis. Genre mikro yang digunakan untuk mengungkapkan tafsiran ini adah deskripsi dan rekon. Contoh bagian tafsiran dari teks ulasan di atas adalah Buku ini berisikan gambaran pengalaman penufis mengenai sosok Dahian Iskan saat menjadi bawahan di Jawa Pos. Buku ini dapat memberikan gambaran kepada kita mengenai, pola kerja dan apa yang mempengaruhi Dahlan Iskan secara keseluruhan Buku ini menceritakan Bagaimana pengalaman ita sebagai wartawan di Jawa pos dengan bos Dahlan Iskan. disini ita membagikan catatan interaksinya sebagai wartawan junior sekaligus anak buah dengan atasannya (Dahlan Iskan)- si pak bos yang yang memang dengan jujur dia nilai sebagai manusia"unik bin nyeleneh" yang pernah di temui. Saat masih menjadi pimred di Jawa pos, pak bos-nya tercatat sebagai atasan yang pelit senyum. Suara halilintar yang awalnya membuat ita takut dan deg-degan,lama-lama dianggap sebagai seniman yang sedang berlatih vokal di lapangan terbuka atau di laut. Dalam buku ini juga kita menceritakan tradisi rebutan makanan yang dilakukan oleh karyawan jawa pos, tidak terkecuali pak bos. dan bagaimana Dahlan Iskan mengambil makanan dari anak buahnya (tanpa perasaan bersalah). Aa .. ..Pada tahap tafsiran isi di atas hanya menggambarkan ringkasan dari buku "Dahlan Juga Manusia" yang merupakan hasil bacaan dari pengulas buku. Hal ini terlihat keseluruhan paragraf yang menggambarkan pola kerja Dahlan Iskan dan pandangan penulis buku terhadap Dahlan Iskan sebagai pimpinan redaksi di Jawa Pos. Serta bagaimana bosnya terlibat dalam rebutan makanan dan mengambil makanan dari anak buahnya. Tahapan evaluasi untuk memaparkan penilaian pengulas terhadap karya yang diulas, bagian ini merupakan bagian paling penting dalam mengulas buku. Aspek-aspek yang dinilai adalah: (1) kedalaman isi buku yang diu!las; (2) tata organisasi gagasar yang tergambar pada penataan bab; (3) gaya penulisan yang digunakan; (4) keunggulan dan kelemahan buku yang diulas. Genre mikro yang digunakan pada tahapan ini adalah diskusi dan eksplanasi.



Struktur Teks



Genre mikro yang diharapkan



Fungsi Retroris



Identitas (opsional)



Deskripsi



Menyajikan gambaran mengenai wujud dan ciri-ciri buku yang diulas



Orientasi



Deskripsi ( dan atau meliputi eksposisi)



Menyampaikan informasi tentang jenis buku yang diulas Memposisikan buku yang diulas (beserta jatidiri penulisannya dan sasaran pembacanya). Menyampaikan pendapat pengulas tentang buku yang diulas



Tafsiran isi



Deskripsi (dan atau meliputi rekon)



menyampaikan uraian mengenai ilmu apa yang diulas di buku itu, dan adakah buku lain selain buku yang diulas tersebut. Menceritakan hal yang dilakukan penulis saat yang menulis buku itu Menyajikan buku dari setiap bab



Evaluasi



Rangkuman evaluasi



Diskusi (dan atau menyampaikan penilaian terhadap buku yang diulas meliputi dalam berbagai hal dengan menunjukkan keunggulan eksplanasi) dan kelemahannya, melalui perbandingan dengan buku sejenis. Deskripsi (dan atau meliputi eksposisi)



menyampaikan kembali pendapat pengulas dan penyampaian bahwa buku yang diulas dibutuhkan oleh pembaca.



C. Cara Merekonstruksi Teks Ulasan Buku merekonstruksi teks ulasan buku maksudnya adalah menuliskan kembali teks ulasan yang telah ada dengan menggunakan bahasa sendiri. hal-hal yang harus diperhatikan ketika mengkonstruksi teks ulasan buku adalah: 1. Membaca teks ulasan 2. apabila belum pernah membaca buku yang diulas, dapatkah mencari informasi mengenai buku tersebut. 3. Melihat struktur teks ulasan 4. Menuliskan kembali teks ulasan berdasarkan struktur teks ulasan.



D. Langkah-Langkah Operasional Penulisan Teks Ulasan Buku      



Memilih buku yang diulas Membaca kritis Membuat ringkasan Menentukan kriteria penilaian Mencari buku pembanding dan referensi untuk rujukan Menulis laporan yang dimaksud



Teks ulasan adalah tulisan yang isinya untuk menimbang atau menilai karya yang dihasilkan oleh orang lain (Isnatun & Farida, 2013: 57). Ulasan sering juga diistilahkan dengan timbangan, resensi, dan review. Teks ulasan dilakukan juga pada karya-karya lain berupa artikel, karya sastra, karya seni, dan lain-lain. Struktur teks ulasan terdiri dari: identitas (opsional), orientasi, tafsiran isi, evaluasi, dan rangkuman. Dalam membuat ulasan sebuah buku, pengulas harus terlebih dahulu memilih buku yang diulas, membaca kritis, membuat ringkasan, menentukan kriteria penilaian, mencari buku pembanding dan referensi untuk rujukan, dan menulis teks ulasan. BAB IV( MENULIS TEKS PROPOSAL) A. Hakikat Proposal teks proposal secara singkat dapat dimaknai dengan rancangan atau gambaran dari suatu kegiatan.jangan Abi jelas dapat pula dikatakan bahwa teks proposal merupakan suatu bentuk rancangan kegiatan yang dibuat secara formal dan keamanan serta ditujukan kepada pimpinan atau pemangku kepentingan atau pihak terkait untuk mendapatkan pertimbangan persetujuan. Pada umumnya proposal merupakan tulisan informatif dan persuasif yang mengedukasi dan meyakinkan pembaca.Hasnun (2004:84) menyatakan bahwa proposal merupakan rencana yang disusun untuk kegiatan tertentu atau bisa juga dikemukakan rencana yang dituangkan dalam bentuk rancangan kerja. B. Jenis-jenis proposal Secara umum proposal dapat dibedakan menjadi beberapa jenis (Nurjamal dkk, 2011:177). Jenis tersebut antara lain adalah; (1) proposal kegiatan, (2) proposal usaha atau bisnis, (3) proposal penelitian. Proposal kegiatan merupakan proposal yang disusun sebelum melakukan suatu kegiatan. Salman (2012:80) menyatakan bahwa proposal kegiatan rencana kegiatan yang disusun oleh panitia untuk mendapatkan bantuan dan persetujuan dari pihak ketiga dan pihak terkait.proposal kegiatan merupakan sebuah usulan atau rencana kegiatan yang akan dilaksanakan pada waktu dan momen tertentu.biasanya proposal demikian diajukan kepada pihak sponsor atau perorangan maupun kelembagaanuntuk mendapatkan dana bantuan agar kegiatan yang direncanakan dapat berjalan baik dan lancar. Proposal yang berikutnya adalah proposal usaha dan bisnis.proposal usaha atau bisnis adalah sebuah proposal yang dibuat dengan tujuan untuk melakukan suatu usaha untuk menambah permodalan usaha atau mengajukan kredit, merger, ataupun kerja sama dalam rangka mengembangkan bisnis (Nurjamal,2011:179).



1. Proposal kegiatan proposal kegiatan merupakan rencana kegiatan yang disusun oleh panitia untuk mendapatkan bantuan dan persetujuan dari pihak ketiga dan pihak terkait.proposal kegiatan merupakan sebuah usulan rencana kegiatan yang dilaksanakan pada waktu dan momen tertentu. Kegiatan tersebut seperti pertunjukan seni budaya, olahraga dan sosial.proposal kegiatan diajukan kepada sponsor atau pihak yang akan mendukung terlaksananya sebuah acara. Setiap proposal memiliki isi yang berbeda sesuai dengan tujuannya. Ciri proposal kegiatan antara lain, (1) berisi pedoman kerja atau peta perjalanan lengkap yang akan dinilai selama melakuka kegiatan, (2) panitian kegiatan telah memiliki gambaran menyeluruh dan lengkap mengenai ruang lingkup dan urutan kegiatan maupun tenggang waktunya, (3) dirancang oieh kelompok panitia yang berencana menggelar acara, (4) bisanya memiliki susunan panitia, bentuk kegiata, waktu kegiatan dan nama kegiatan. Dengan demikian dapat digambarkan bahwa proposal kegiatan merupakan rancangan ataupun susunan kerangka kerja dalam suatu kegiatan yang akan dilaksanakan yang berisi rincian pelaksanaan, susuna panitia dan waktu serta dana yang dibutuhkan dalam pelaksanaan kegiatan. a. Unsur-Unsur Proposal Kegiatan Penulisan proposal kegiatan memerlukan ketelitian dan kecermatan, terutama dalam memperhatikan bagian-bagian yang akan diungkapkan pada isi proposal. Bagian-bagian atau unsur-unsur tersebut adalah penunjang kelengkapan proposal. Hal-hal yang harus terdapat di dalanı sebuah proposal antara lain adalah (a) latar belakang yang memuat landasan kegiatan tersebut dilaksanakan, (b) tema atau kerangka pemikiran, (c) maksud/tujuan, (d) waktu pelaksanaan, (e) tempat, (1) kegiatan yang akan dilaksanakan, (h) biaya yang dibutuhkan, 0 kepaniatiaan dan () penutup. Unsur-unsur yang diungkapkan oleh para ahli merupakan unsurunsur yang menjadi bagian penting di dalam sebuah proposal. Jika diibaratkan satu tubuh maka unsur-unsur proposal adalah anggota tubuhnya. Anggota tubuh merupakan kelengkapan yang sempuma dari tubuh tersebut. Maka demikian dengan unsur-unsur proposal adalah bagian terpenting sebuah proposal. Teknik Penulisan Proposal Kegiatan Bahasa yang digunakan pada proposal harus jelas dan memberikan gambaran tentano teolatan yang dilaksanakan. Penulisan proposal harus memperhatikan; (1) penempatan dan penggunaan kata yang tepat, (2) pengurangan penggunaan kalimat yang panjang dan nembingungkan. Dalam menulis proposal tidak harus menuliskan kalimat yang panjang. Hal tersebut disebabkan kalimat yang panjang kadang membingungkan pembaca, dampaknya isi proposal tidak terarah. Sebaiknya menggunakan kalimat pendek dan jelas, (3)penggunaan paragraf dan ejaan yang sesual. Paragraf yang baik harus memiliki kesinambungan dan runtut. Keruntutan paragraf dapat dilihat dari paduan antara kalimat pertama dan kalimat berikutnya. Paragraf yang baik akan menampilkan penjelasan yang mudah difahami. Demikian juga dengan penggunaan ejaan, di dalam proposal harus betul-betul sesuai dengan ejaan dan tata bahasa Indonesia yang baik dan benar. Aturan-aturan dalam menyusun proposal antara lain sebagai berikut, menggunakan



kata yang sesuai untuk mengungkapkan maksud dan tujuan proposal dengan jelas, (2) menulis proposal dengan format penulisan proposal yang dipakai secara umum, (3) menggunakan kalimat yang padat, jelas, dan benar, (4) menggunakan bahasa sesuai dengan prinsip EYD, (5) menulis proposal dengan gaya yang menarik, (6) mengaitkan kalimat yang satu dengan kalimat yang lain agar seluruh isi proposa! tetap memiliki pemahaman yang sama,(7) menyunting kembati proposal yang telah ditulis dengan mengoreksi kesalahankesalahan penulisan maupun isi proposal tersebut. 2. Proposal penelitian Menyusun proposal (rencana) penelitian dibaratkan seperti membuat suatu produk untuk dijual. Artinya, terjual atau tidaknya barang tersebut sangat tergantung kepada dan kepandaian kita dalam menawarkan barang tersebut. Jika barang tersebut merupakan hal baru bagi masyarakat, sudah barang tentu konsumen akan tertarik untuk membelinya. Selaras dengan membuat rencana penelitian bahwa hanya rencana penelitian yang bermutu ilmiah dan mempunyai kegunaan tinggi lah yang akan diterima oleh pemegang dana atau oleh dosen pembimbing bagi rencana penelitian skripsi, tesis atau disertasi.bila rencana penelitian itu dapat menjadikan hasil penemuan baru yang sangat berguna, baik ditinjau dari segi kepentingan praktis maupun dari aspek ilmu pengetahuan. Untuk itu dibutuhkan penguasaan ilmu yang memadai,tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti itu. Dalam hal seperti ini kegemaran membaca, membaca pustaka ilmiah tentunya, terutama yang membuat hasil-hasil penelitian seperti: jurnal, bulletin dan laporan laporan hasil penelitian yang lain,merupakan kegiatan yang mutlak diperlukan bagi seorang peneliti.dalam uraian berikut akan disajikan secara garis besar mengenai petunjuk pembuatan suatu proposal penelitian. Lazimnya sebuah rencana penelitian terdiri dari bab bab : 1. Pendahuluan 2. Tinjauan pustaka 3. Perumusan Hipotesis 4. Metode Penelitian Disamping itu untuk lebih melengkapi perlu ditambah bapak lain seperti: halaman jud penelitian, halaman persetujuan, kata pengantar, daftar pustaka dan lampiran. a. Pendahuluan Saat ini terdiri atas : a. Latar belakang b.perumusan masalah c. Tujuan penelitian. a.1 Formulasi permasalahan a.2 tujuan proposal penelitian a.3 kegunaan penelitian b. Tinjauan Pustaka



bab ini menguraikan konsepsi dan teori-teori yang relevan dan bisa diperoleh dari buku-buku teks, atau dari laporan hasil penelitian sebelumnya yang dapat diperoleh dari bulletin, jurnal, tesis dan bentuk laporan hasil penelitian lain. C. Hipotesis Setiap tahap pengembangan pemikiran ilmiah dibuat dengan memperkirakan kejadan dengan mengembangkan hipotesis (yang diusahakan untuk dibuktikan) yang seringkali dimulai dengan dasar yang tidak kuat Hipotesis adalah suatu perkiraan atau dugaan nasil mental peneliti mengerai fakta-fakta yang diperoleh atau jawaban sementara mengenai suatu gejala atau hubungan antara dua gejala impiris. Fungsi utama hipotesa adalah sebagai dasar penelitian dan pengamatan baru. Hal logis karena kebanyakan penelitian dan pengamatan dilakukan untuk menguji hipotesa. Fungsi kedua adalah suatu alat untuk memperoleh pengetahuan baru, yang pada permulaannya belum dapat dipastikan kebenarannya. Hipotesis harus didasari suatu landasan teori yang mantap, sehingga dapat terhindar dari hubunganhubungan palsu. Teori dapat diangkat menjadi hipotesa, dimana teori tersebut diuji kembali secara empiris dalam suatu lingkungan tertentu. Bilamana telah dites maka hipotesa dapat mendukung teori atau dapat menolak teori. Oleh karena itu hasil penelitian tidak perlu sesuai dengan hipotesa baik hipotesa yang diangkat dari teori ataupun hasil pengamatan lapang. Hipotesis juga dapat merupakan dugaan atau pendapat sementara terhadap masalah penelitian, yang kebenarannya harus dibuktikan melalui penelitian. Tidak semua penelitian bertujuan untuk membuktikan kebenaran hipotesis, tetapi untuk penelitian- penelitian yang bersifat eksperimental pada dasanya memang bertujuan demikian. d. Metode Penelitian Dalam bab ini peneliti menjelaskan seluruh variabel yang terkait/berperan dalam penelitian. Tidak hanya variabel bebas dan variabel tergantung saja, tetapi juga variabel- variabel lain yang menentukan keberlakuan hasil dari penelitian tersebut. Bab ini berisi antara lain : (a) Tempat dan waktu pelaksanaan penelitian. Ingat, tidak semua penelitian perlu dijelaskan tentang tempat dan waktu pelaksanaannya. (b) Alat dan bahan, yang digunakan dalam penelitian terutama tentang spesifikasi alat dan bahan tersebut, (c) Metode penelitian, mencakup rancangan penelitian dan rencana analisis datanya, (d) Pelaksanaan penelitian, dikemukakan prosedur pelaksanaan penelitian secara terperinci dan lengkap, tidak termasuk variabel rambang, dan (e) Pengamatan dan pengumpulan data, dijelaskan tentang prosedur dan cara pengamatan penelitian serta dapat menunjang apa saja yang perlu dikumpulkan. e. Deskripsi Proposal Penelitian       



Judul penelitian Pendahuluan Perumusan masalah Tinjuan Pustaka Tujuan penelitian Kontribusi Hasil Penelitian Metode Penelitian



 Jadwal Penelitian  Daftar Pustaka  Lampiran C. Struktur Teks dan Hubungan Genre Mikro Pada Proposal Sesuai dengan perihal teks proposal kegiatan yang telah dikemukakan di atas, seharusnya struktur teks dan genre mikro pada proposal kegiatan adalah sebagai berikut. Tabel 4.1. struktur teks dan genre mikro pada proposal kegiatan Struktur Teks



Genre Mikro yang Diharapkan



Fungsi Retoris



Pendahuluan



Eksposisi (dan atau meliputi deskripsi)



Memberikan latar belakang kegiatan yang akan dilaksanakan, gambaran tentang jenis dan bentuk kegiatan, tinjauan, manfaat, serta strategi yang akan digunakan untuk melaksanakan kegiatan tersebut.



Tata laksana



Deskripsi (dan atau mengikuti prosedur)



Menyajikan strategi yang akan dilakukan dalam melaksanakan kegiatan, termasuk langkah-langkah yang akan ditempuh.



Penutup



Deskripsi (dan atau meliputi prosedur)



menyampaikan harapan agar proposal kegiatan itu diterima dan menghasilkan sesuai seperti yang direncanakan.



Dari Nurwardani,dkk(2016:110) Sesuai dengan perihal teks proposal penelitian yang telah dikemukakan di atas, seharusnya struktur teks dan genre mikro pada proposal penelitian adalah sebagai berikut.



Tabel 4.2. struktur teks dan genre mikro pada proposal penelitian Struktur teks



Genre mikro yang diharapkan



Fungsi retoris



Pendahuluan



Eksposisi (dan atau meliputi deskripsi)



Memberikan latar belakang penelitian yang akan dilaksanakan, permasalahan yang akan diteliti, gambaran tentang tujuan, pentingnya masalah itu diteliti, dan pendekatan/metode/teknik yang akan digunakan untuk mencapai tujuan tersebut.



Landasan teori dan tinjauan pustaka



Review



menyajikan ulasan teoritis tentang dasar pemikiran yang akan digunakan untuk memecahkan masalah penelitian. menyajikan ulasan tentang penelitian sebelumnya dan perbandingannya dengan penelitian yang akan dilaksanakan.



Metodologi penelitian



Deskripsi dan / atau meliputi laporan, prosedur)



Menyajikan pendekatan,metode, dan teknik penelitian yang akan diterapkan, termasuk langkahlangkah yang akan ditempuh.



Teks proposal merupakan suatu bentuk rancangan kegiatan yang dibuat secara formal dan standar serta diajukan kepada pemimpin atau pemangku kepentingan atau pihak terkat untuk mendapatkan pertimbangan-persetujuan. Pada umumnya proposal merupakan tulisan informatif dan persuasif yang mengedukasi dan meyakinkan pembaca. Secara umum proposal dapat dibedakan menjadi beberapa jenis antara lain; (1) proposal kegiatan, (2) proposal usaha atau bisnis, (3) proposal penelitian. Sedangkan proposal kegiatan merupakan sebuah usulan atau rencana kegiatan yang akan dilaksanakan pada waktu dan momen tertentu. Proposal usaha atau bisnis adalah sebuah proposal yang dibuat dengan tujuan untuk melakukan suatu usaha untuk menambah permodalan usaha atau mengajukan kredit, merger, ataupun kerjasama dalam rangka mengembangkan bisnis. Sementara proposal penelitian dan pendidikan adalah proposal yang dibuat dalam rangka melakukan sebuah penelitian ilmiah ataupun kegiatan yang bernuansa pendidikan seperti pengajuan beasiswa. Penelitian tersebut bisa berupa penelitian berupa proyek penelitian yang dibiayai oleh sponsor pemerintah atau peneliti mandiri dalam rangka penulisan karya tulis akademik, misalnya proyek akhir, skripsi, tugas akhir, KTI dsb.



BAB V (PENULISAN TEKS LAPORAN) A. Pengertian Teks Laporan Teks laporan adalah sebuah teks yang mengandung klarifikasi mengenai suatu objek Tertentu yang berdasarkan kriteria tertentu berbeda dengan deskripsi teks, teks laporan bersifat umum atau universal sedangkan teks deskipst lebih bersifat khusus dan mendetail. Teks laporan disebut juga klasifikasi teks karena klasifikasi tersebut memuat klasifikasi mengenai jenisjenis teks berdasarkan kriteria tertentu. Teks laporan sering sama sama dengan teks deskripsi. Sebenarnya, teks laporan dan deskripsi deskripsi berbeda. Perbedaan yang paling menonjol di antara terletak pada sifatnya. Yaitu bahwa teks laporan bersifat global dan universal, sedangkan teks deskripsi bersifat unik dan individual. B. Model Teks Laporan Penelitian Teks laporan penelitian adalah uranan tentang hal-hal yang berkaitan dengan proses kegiatan penelitian. Ini beraru banwa teks laporan penelitian tidak hanya berisi uraian tentang langkanlang a ang telah dilalui oleh peneliti tetapi juga latar belakang permasalahan, kerangka berpikir, dukungan teori, dan sebagainya yang bersifat memperkuat makna penelitian yang dilakukan. Secara garis besar tujuan penelitian dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) menurut pihak yang dapat memanfaatkan hasilnya. Ketiga pihak yang dimaksud adalah sebagai berikut.  Para limuwan Karena dengan penemuan melalui penelitian maka khasanah ilnu pengetahuan akan bertambah luas.  Pemerintah, biroktrat atau pengambil kebijaksanaan yang lain Informasi yang diperoleh dari penelitian akan bermanfaat bagi penentuan kebijaksanaan sahingga daya dukurg kebijaksanaan lersebut cukun karena berupa data aktual.  Masyarakat luas baik secara perscorangan maupun kelompok Adanya informasi dari penelitian inilah maka kehidupan manusia menist lebih dipermudah. C. Model Teks Laporan Kegiatan Teks Laporan kegiatan adalah teks yang disusun setelah kegiatan selesal dilaksanakan. Teks laporan ini dibuat oleh sekelompok atau perorangan yans bertanggungjawab dalam melaksanakan kegiatan tersebut. Teks laporan digunakan sebagai bahan pertanggungjawaban kepada pemberi mandat, atasan atau pun sponsor kegiatan tersebut. Selain itu, teks laporan ini juga sebagai alat bukti bahwa kegiatan tersebut telah selesai dilaksanakan. Teks laporan kegiatan harus ditulis dengan sistematis, dan jelas sehingga bisa dengan mudah dipahami oleh pembacanya.



D. Hubungan Genre Pada Teks Laporan Penelitian Dapat diketahui dengan menganalisis hubungan genre pada setiap tahapan teks laporan penelitian yang dibawah ini. 1. Abstrak Abstrak merupakan bagian yang sangat penting dalam laporan peneltian Kenyataan hu tampak jelas pada definisi yang dikomukakan oleh The American National Standards Institute dalam Nurwardani d. (2007) bahwa "an abstact is an abbreviaied accurate representaton of contents of ducument Preferably prepared by its authors) for publication withr Pada laporan penelitan, abstrak adalah genre mkro yang berisi ringkasan seluruh peneitian yang diaporkan. 2. Pendahuluan Isi Tahapan Pendahuluan pada laporan penelitian dan pada proposal penelitian pada dasarnya sama Olch sebab tu, genre mikro yang dgunakan untuk mengungkapkan Tahapan Pendahuluan dan Tahapan Penutup pun relatit sama, yaitu eksposisi dan atau meliputi deskripsi. Perbedaan di antara keduanya terutama terletak pada orientasi waklu. Pendahuluan pada proposal penelitian menggambarkan rencana yang akan dikerjakan sehingga modalitans dan pemand waktu yang akan datang banyak digunakan. 3. Landasan Teori dan Tinjauan Pustaka Tahapan Landasan Teori dan Tinjauan Pustaka bersi dua hal Yang pertama adalah landasan teori yang berfungsi untuk menyampakan ualasan teori yang digunakan untuk memecahkan masalah yang diteliti dan yang kedua adalah tinjauan pustaka yang berfungsi untuk menyatakan perbandingan antara peneltan yang dlaporkan itu dan penelitian- penelitian. 4. Metodologi Penelitian Untuk mengungkapkan kenyataan pada Tahapan Metodologi Penelitian ne porar, rekon, dan prosedur. Deskripsi digunakan untuk memaparkan lokasi peneitlan dan stat sitat kekhususan data Laporan dgunakan untuk mengklasifikasikan data; rekon ayunakan untuk menyatakan rangkaian kegiatan yang dilakukan pada saat penelitian bertangsung, dan prosedur digunakan untuk menjelaskan langkah-langkah yang ditempuh dalam melaksanakan penelitian. 5. Hasil Penelitian dan Pembahasan Tahapan Hasil Peneltian dan Pembahacan terdiri atas dua hal yang berbeda hasi penelitian dan pembahasan. Pada laporan peneltian, kedua hal itu dapat dijadikan satu bab, dergan nama Hasil Perelitian dan Pembahasan", atau dijadikan dua bab, masing- masing dengan nama "Hasil Penelitian' dan "Pembahasan". Biasanya Anda melihat bahwa uraian tentang hasil penelitian dan pembahasan pada laporan penelitian dinyatakan pada Bab IV (apabila kedua hal itu dijadikan satu) atau pada Bab IV dan Bab V (apabila kedua hal itu dipisah). Genre mikro yang digunakan untuk mengungkapkan Tahapan Hasil Penelitian dan Pembahasan adalah deskripsi (atau meliputi laporan) dan diskusi (atau meliputi eksplanasi).



6. Penutup Bab Penutup merupakan tahapan terakhir pada struktur teks laporan penelitian. Tahapan ini biasanya mengandung dua unsur, yaitu simpulan dan saran. Selain kedua unsur itu, implikasi penelitian juga sering dimasukkan ke dalam tahapan tersebut. Untuk menyampaikan simpulan dan saran (termasuk implikasi hasil penelitian), genre mikro yang digunakan adalah deskripsi dan atau meliputi eksposisi. Deskripsi digunakan untuk memaparkan simpulan, yang tidak lain adalah Jawaban langsung terhadap dgambarkan di ata, genre mikro yang digunakan adalah deskipsi dan atau meliputi pertanyaan penelitian yang telah disampaikan pada Tahapan Pendahuluan. E. Hubungan Genre pada Teks Laporan Kegiatan Sesuai dengan pembicaraan teerdahulu, teks laporan kegiatan adalah paparan hasi pelaksanaan kegiatan yang dibuat berdasarkan proposal yang telah direncanakan sebelumnya Teks laporan kegiatan mengandung unsur-unsurnya yang saling berhubungan, yaitu ringkasan, pendahuluan, deskripsi kegiatan, pelaksanaan kegiatan, dan penutup.Unsur-unsur lain yang ada meliputi halaman judul, halaman pengesahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar pustaka, dan lampiran. Apabila unsur-unsur inti dan unsur-unsur yang lain itu dijadikan satu terbentuklah sistematika laporan kegiatan. Setiap lembaga pendidikan atau badon (termasuk organisasi) mempunyai sistematika masing-masing, tetapi unsur-unsu, inti yang membentuk struktur teks laporan kegiatan relatif sama. Selain itu, judul. judul subbab dapat disesuaikan dengan objek dan nama. Oleh karena itu sistematika laporan kegiatan dapat bervariasi, dan dapat dikenal ancka ragam laporan kegiatan seperti laporan praktik kerja, laporan magang, laporan kegiatan pentas seni, laporan kegiatan okakarya, dan sejenisnya. Apabila ada buku pedoman yang dikeluarkan oleh program studi Anda, Anda dapat membandingkan sistematika itu dengan sistematika yang dimuat di dalam buku tersebut. F. Langkah-Langkah Penulisan Teks Laporan 1. Langkah-Langkah Penulisan Teks Laporan Penelitian Langkah-langkah penulisan teks laporan penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut. 1) Penulisan Pendahuluan Penulisan pendahuluan meliputi penulisan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. Yang ditulis pada bagian latar belakang masalah adalah hal-hal yang menimbulkan masalah dan biasanya ditunjukkan dengan adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Masalah yang harus dijawab dalam penelitian dirumuskan ke dalam kalimat-kalimat tanya (walaupun bukan keharusan). 2) Penulisan Landasan Teori dan Tinjauan Pustaka Bagian isi yang ditulis pada landasaran teoretis adalah teori-tcori yang digunakan dalam menjelaskan atau mengkaji variabel-varlabel penelitian. Selanjutnya, yang ditulis pada bagian tinjauan pustaka adalah ulasan tentang penelitian sebelumnya dan perbandingannya dengan



penelitian yang dilaporkan. Teori- teori yang digunakan, harus ditulis sebagai kutipan. Cara menulis kutipan pada penulisan artikel ilmiah (bab VI) dapat dipedomani. Untuk penelitian eksperimen dan deskriptif korelasional biasanya bagian ini dilanjutkan dengan penulisan kerangka berpikir dan hipotesis. 3) Penulisan Metodologi Penelitian Bagian yang ditulis pada metodologi penelitian adalah jenis penelitian yang dilakukan, data dansumber data, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan pro (tahapan) penelitian. Yang ditulis pada bagian data dan sumber data adalah jenis data yang akan dikumpulkan dan dari mana data itu diambil. 4). Penulisan Hasil Penelitian Dan Pembahasan. Pada bagian hasil penelitian,data disajikan dan dianalisis untuk menemukan jawaban terhadal rumusan masalah yang terdapat pada bagian pendahuluan,kemudian pada bagian pembahasan,hasil penelitian untuk setiap variable dibahas secara satu persatu. 5). Penulisan Penutup Isi pada bagian ini adalah simpulan dan saran (boleh juga diuraikan implikasinya). 2. Langkah-Langkah Penulisan Teks Laporan Kegiatan Langkah-langkah penulisan teks laporan kegiatan dapat dijelaskan sebagai berikut. 1) Penulisan Pendahuluan Isi yang ditulis pada bagian pendahuluan adalah latar belakang kegiatan, gambaran tentang jenis dan bentuk kegiatlan, tujuan, manfaat, dan strategi yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan. Dalam hal ini, latar belakang kegiatan adalah hal-hal yang menycbabkan telah dilaksanakannya kegiatan. 2) Penulisan Deskripsi Kegiatan Isi yang ditulis pada bagian deskripsi kegiatan adalah nama kegiatan, okai, waktu, dan pelaksana. Dalam hal ini, nama kegiatan adalah kegiatan yang telah dlaksanakan hu sendiri. Lokasi kegialan adalah tempat dilaksanakannya kegiatan. Waktu kegiatan adalah rentang waktu dilaksanakannya kegiatan. Pelaksana adalah orang orang yang teribat dalam pelaksanaan kegiatan itu. 3) Penulisan Pelaksanaan Kegiatan Isi yang ditulis pada bagian pelaksanaan kegiatan adalah rangkailan tata cara pelaksanaan kegiatan. Tahapan ini berfungsi untuk menguraikan kegiatan yang dilakukan, strategi yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan, kendaia yang dihadapi, dan langkah-langkah yang ditempuh untuk mengatasi kendala yang dinyatakan.



4) Penulisan Penutup Isi yang ditulis pada bagian penutup ini adalah simpulan dan saran. Peryataan simpulan menunjukkan bahwa kegiatan dimaksud sudah tertaksana dengan baik, relatif lancar, dan bermanfaat. Ini berarti bahwa simpulan yang diberikan berkaitan dengan pelajaran yang dapat dipetik dari kegiatan tersebut atau manfaat yang dapat dirasakan oleh pelaksana kegiatan. Selanjutnya, saran yang ditulis adalah saran perbaikan yang berguna bagi kegiatan yang akan datang. Ini berarti bahwa saran yang diberikan diarahkan pada peningkatan pelaksanaan kegiatan pada masa yang akan datang. G. Manfaat Teks Laporan Teks laporan mempunyai banyak mantaat, tidak hanya bagi penel atau pelaksana kegiatan tetap juga bagi phak-pihak yang menerma laporan Secara lebih khusut, mantaat penelitian dan mantaat kegiatan dapat dibaca pada bagian pendahuluan laporan. Bagi peneliti, lporan peneltian menjadi bukti bahwa dia sudah metakukan suatu penelitian atau sudah menemukan sesuatu melalui penelitian yang telah dilakukannya Bagi pelaks na kegiatan, laporan kegiatan menjadi bukti bahwa mereka telah melaksanakan tugas dengan Menurut bak. Bagi pihak penerima laporan, laporan memberi masukan tentang pemecahan masalah yang telah diteliti atau suatu kegiatan yang talah dilaksanakan.



BAB VI (PENULISAN TEKS ARTIKEL ILMIAH) A. Pengertian Teks Artikel Ilmiah Telah disinggung dalam bab terdahulu, kata teks dapat dimaknai dengan naskah yang berupa kata kata asil dari penulisnya, tulisan yang dihasikan oleh penulis atau wacana tulis Sementara itu, artikel ilmiah merupakan sebuah media komunikasi yang digunakan oleh dsan, mahasiswa, penelin dan imuwan untuk monyampaikan hasil kajian imu atau penelitian (Suryoputro, dkk, 2003 5) Artikel imiah (research articles) adalah tulisan yang berisi laporan sistematis mengenal hasil kajan atau hasil peneltian yang disajkan bagi masyarakat imiah. B. Struktur Teks Artikel limiah Dalam pembicaraan terdahulu telah dinyatakan bahwa ada dua macam teks atkel imiah, yaitu toks artkel peneltian dan teks artkel konseptual. Dalam hal ini, teks artikel peneltian adalan teks artikel yang penyusunannya berdasarkan suatu peneitian yang elah dlakukan. Teks artikel konseptual adalah teks artikel yang disusun sebagai hasil pemikiran Secara konseptual. C. Pentingnya Teks Artikel lmiah dan Publikasinya. Pertingnya teks artikel imiah dapat dirasakan melalui pengalaman penulisannya yang dapat membantu dalam mengerjakan tugas-tugas penulisan yang sejenis dengan artikel imian, misalnya paper, esai, atau makalah dengan kbih mudah. Dengan mengetahul tata cara penulsan artikel imiah, penulis akan kbh mudah membaca atkel ilmiah dan akan dapat menulisnya dengan struktur loks dan plihan bahasa yang lepat Artikel imiah bak artkel penelitian maupun artkel konseptual, dapat diterbitkan di berbagai forum dan media. Selain dipublkaskan d jumaljumal Imiah, kedua macam artkel Ru dapat disajkan di forum seminar, korferensi konvensi, dan sebagainya Kemudan, atkel imiah populer lazim dipublikasikan di surat kabar, majalah, dan media sosial lainnya Satu hal yang perlu dperhatkan adalah bahwa artikel imiah untuk jumal masing masing memilki gaya selingkung yang berbeda. Hal ini menjadi cin khas penerbit jumal imiah. Menurut Enesie (2017. 99) D. Langkah-Langkah Penulisan Teks Artikel lilmiah Telah dijelaskan sebelumnya bahwa teks artikel imiah ada dua, yatu artkel penelitian dan artikel konsepstual Langkah langkah menuls teks artkel imiah peneitian dapat dnuls dangan mengikuti stktur loks artikel peneltian yang sudah dijelaskan terdahulu setelah teks laporan penelitannya sudah tersedia Dalan hal ini, penulis harus dapat menuls atau membangun setiap unsumya secara singkat berdasarkan laporan ponelitiannya Dibandingkan dengan langkahlangkah penulisan teks artkel peneltian, proses penulisan teks artikel konseptual lebih panjang. Penuisan teks artikel konseptual dapat dbag atas figa tahap, yaltu prapenulisan, penulisan, dan revisi. Langkah-langkah yang ditempuh pada tahap prapenulsan adalah (1) pemilhan topik, (2) pembatasan topik, (3) penentuan judul. (4) perumusan tema (5) pengumpulan bahan, dan (6) penyusunan kerangka arikel konseptual Dalam konteks penulisan artkel konseptual ini, tema yang dirumuskan hanus dalam bentuk tesis yang memberi peluang bagi penulis untuk memberi pendapat beserta argumennya Kemudian, penulis harus memecah tesis ke dalam gagasan-gagasan yang harus menyusun kerangka leks



artikel dtempatkan secara tepat dalam struktur teks arkel Langkah langkah yang ditempuh pada tahap penulisan adalah (1) penulisan pendahuluan, (2) penulisan tirjauan pustaka, (3) penulisan pembahasan, dan (4) perulsan penutup. Hal-hal yang biasa diurakan atau ditulis pada bagian pendahuluan adalah latar belakang masalah yang menyangkut permyataan masalah, pentingnya masalah dan keterangan tentang cara membahas masalah itu. Hal-hal yang dibicarakan pada bagian tojauan pustaka adalah uraian teori teori yang menjadi dasar pikiran untuk membahas masalah yang diajukan. E. Penulisan Kutipan dan Daftar Rujukan. 1. Penulisan Kutipan Kutipan adalah fakta, ide, opini, atau pendapat yang dikutip dari sumber lertulis untuk mandukung atau memperjelas argumen, posisi, atau opini penulis dalam artikel imiah. Ini berarti bahwa semua kutipan, baik berupa fakta, ide, opini maupun pemyataan, yang tordapat dalam artikel ilmiah, bukan milik penulis itu sendiri. Dalam penulisan artikel ilmiah kutipan digunakan terutama dalam penulisan pendahuluan dan penulisan tinjauan pustaka Dalam penulis pendahuluan biasanya digunakan untuk menguraikan fenomena, pentinen masalah, teori atau pandangan yang digunakan, dan istilah khusus. Lalu dalem penulisan tinjauan pustaka kutipan digunakan unituk mengkaji pokok pembicaraan. Semua kutipan yang digunakan dalam penulfisan artikel Imiah, dberi tanda dengan nama akhir pengarang, tahun terbit sumber kutipan, dan nomor urut halaman sumber kutipan Itu (ada juga penulis artikel yang tidak memberi tanda nomor urut halaman ini).



2. Penulisan Daftar Rujukan Ada dua istilah yang dapat dipakai untuk menamai bagian karya tulis, tempat sejumlah rujukan didaftarkan, yaitu daftar pustaka dan daftar rujukan. Kedua istilah itu mempunyai konsep yang berbeda. Daftar pustaka (bibliografi) adalah sejumlah rujukan yang menjadi sumber kutipan dan yang memberi dukungan secara tidak langsung (tidak dikutip). Sedangkan daftar rujukan adalah daftar semua sumber kutipan yang digunakan dalam penulisan sebuah karya tulis. Dalam penulisan artikel ilmiah, rujukan yang didaftarkan hanya rujukan yang menjadi sumber kutipan. Oleh karena itu, bagian artikel yang menjadi tempat pendaftaran sejumlah rujukan, lebih tepat diberi nama daftar rujukan. Dalam bahasa Inggris namanya references yang berarti referensi (mempunyai makna jamak) yang didaftarkan menurut suatu sistem tertentu. Karena itu, references dapat dindonesiakan dengan daftar rujukan.



BAB III PEMBAHASAN



A. Kelebihan dan Kekurangan Buku Utama 







Kelebihan : Susunan isi dalam buku ini sistematis, tiap bab saling berkaitan dengan permasalahan yang ada, Cover buku ini juga menarik cocok dengan judul, Terrdapat rangkuman juga didalam buku membuat pembaca lebih paham apa saja inti dari pembahasan setiap babnya, Dan di dalam buku ini pembahasannya sangat lengkap dan cocok dijadikan referensi. Kekurangan : Sejauh yang saya ketahui menurut saya buku ini tidak banyak terlihat kekurangan, karena semua sudah dipaparkan dengan baik, hanya saja kekurangan buku ini yaitu tidak ada penggambaran tokoh kurang lengkap tidak ada gambar atau animasi dan saran di dalamnya.



B. Kelebihan Dan Kekurangan Buku Pembanding  



Kelebihan : Di dalam buku ini terdapat pembahasan yang sangat lengkap cocok dijadikan referensi. cover buku juga lebih berwarna dan menarik Kekurangan : Menurut saya, Buku ini terdapat kata yang sulit di mengerti dan Tidak ada gambar atau animasi didalmnya.



BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu dan termasuk ke dalam rumpun Bahasa Austronesia. Dalam hal ini, Bahasa Melayu itu sudah lama (berabad-abad) digunakan sebagai lingua franca ‘bahasa perhubungan’ di nusantara ini pada zaman Sriwijaya dan Majapahit. Pada masa pemerintahan kolonial Belanda bahasa Melayu dikenal sebagai bahasa sehari- hari yang sering dinamai dengan istilah Melayu Pasar. Bahasa Melayu Pasar sangat mudah dimengerti, ekspresif, memiliki toleransi kesalahan yang sangat besar, dan mudah menyerap istilah-istilah lain dari berbagai bahasa yang digunakan para penggunanya. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa bahasa Melayu Pasar ada pula bahasa Melayu Tinggi yang digunakan di kalangan keluarga kerajaan di sekitar Sumatera, Malaya, dan Jawa. teks akademik merupakan teks yang diproduksi dan digunakan dalam keperluan akademik. Teks akademik atau teks ilmiah dapat berwujud dalam berbagai jenis, misalnya ulasan buku, proposal penelitian, laporari penelitian, laporan praktikum, dan artikel alah Teks akademik atau yang sering juga disebut teks ilmiah adalah tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil penpamatan peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu. Identitas pada teks ulasan sifatnya opsional. pada bagian identitas memuat judul, penulis penerbit tahun terbit, bahasa yang digunakan, warna sampul dan lain-lain. pada bagian ini identitas yang dibuat berdasarkan fakta-fakta dan kebutuhan isi pengulas buku. Genre mikro yang dipakai untuk memaparkan identitas adalah deskripsi. Dari bagian identitas buku dapat dilihat bahwa keseluruhan yang termuat dalam identitas merupakan fakta yang dapat ditemukan dari buku yang diulas baik di halaman sampul, sampul dalam, dalam lembar hak. Teks proposal merupakan suatu bentuk rancangan kegiatan yang dibuat secara formal dan standar serta diajukan kepada pemimpin atau pemangku kepentingan atau pihak terkat untuk mendapatkan pertimbangan-persetujuan. Pada umumnya proposal merupakan tulisan informatif dan persuasif yang mengedukasi dan meyakinkan pembaca. Teks laporan adalah sebuah teks yang mengandung klarifikasi mengenai suatu objek Tertentu yang berdasarkan kriteria tertentu berbeda dengan deskripsi teks, teks laporan bersifat umum atau universal sedangkan teks deskipst lebih bersifat khusus dan mendetail. Telah disinggung dalam bab terdahulu, kata teks dapat dimaknai dengan naskah yang berupa kata kata asil dari penulisnya, tulisan yang dihasikan oleh penulis atau wacana tulis Sementara itu, artikel ilmiah merupakan sebuah media komunikasi yang digunakan oleh dsan, mahasiswa, penelin dan imuwan untuk monyampaikan hasil kajian imu atau penelitian. B. Saran Pada dasarnya semua buku memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Buku ini pada dasarnya sangat baik sebagai panduan memahami materi tentang pendidikan bahasa Indonesia untuk perguruan tinggi. tetapi lebih baik nya buku lebih di perbanyak materi pembahsan dan adanya gambar didalamnya agar pembaca tidak bosan.



DAFTAR PUSTAKA Fitriani, dkk.2021.Pendidikan Indonesia Untuk Perguruan Tinggi: Universitas Negeri Medan. Hoerudin Wahyu Cecep, dkk. 2014. Mata Kuliah Umum Pengembangan Karakter bahasa Indonesia: CV.Semiotika