CBR Politik [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

CRITICAL BOOK REPORT “Geografi Politik dan Budaya” Dosen Pengampu : Dr. Sugiharto, M.SI M. Taufik Rahmadi, S.Pd., M.Sc



Disusun Oleh : Nama : Esra Simamora Kelas : D 2017



PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2019



KATA PENGANTAR



Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang karena anugerah dari-Nya kami dapat menyelesaikan CBR matakuliah “Geografi Politik dan Budaya” .  Adapun CBR



ini



telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan usaha yang semaksimal mungkin, sehingga dapat memperlancar proses pembuatan makalah ini. Oleh sebab itu, saya juga ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan CBR ini. Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini bisa bermanfaat dan jangan lupa ajukan kritik dan saran terhadap makalah ini agar kedepannya bisa diperbaiki.



Medan, November 2019



Penyusun



i



DAFTAR ISI



DAFTAR ISI............................................................................................................. i KATA PENGANTAR.............................................................................................. ii BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 3 A.Latar Belakang........................................................................................... 3 B.Tujuan dan Manfaat.................................................................................... 3 C.Batasan....................................................................................................... 3 BAB II IDENTITAS DAN RINGKASAN BUKU................................................. 4 A.Identitas Buku............................................................................................ 4 B.Ringkasan Buku.......................................................................................... 4 BAB III KELEMAHAN DAN KELEBIHAN....................................................... 10 a. Kelebihan.................................................................................................10 b. Kekurangan..............................................................................................10 BAB IV PENUTUP..................................................................................................11 A.Kesimpulan.................................................................................................11 B.Saran...........................................................................................................11 DAFTAR PUSTAKA



ii



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Kritikal Buku adalah menunjukkan kelemahan dan kelebihan dari sebuah buku. Kegiatan ini merupakan hal penting yang harus dikuasai mahasiswa. Terlebih lagi mahasiswa calon guru sebagai pendidik bangsa. Pada saat sekarang ini telah banyak buku yang beredar yang bisa di kritik. Hal-hal yang biasa di kritik dalam sebuah buku adalah penggunaan EYD, sistematika penulisan, dan kecocokan antara materi dan target pembaca. Sebagai calon guru mahasiswa harus lah menguasai critical book ini, karena setelah menjadi guru mahasiswa haruslah memiliki kemampuan di luar bidangnya, sehingga bias mengajarkan banyak ilmu kepada anak didiknya. Ilmu yang didapat pada saat mengerjakan critical book dapat diterapkan pada kehidupan nyata setelah menjadi guru. B. Tujuan dan manfaat Adapun tujuan dan manfaat adalah mahasiswa terbiasa membaca buku , mahasiswa mendapatkan ilmu yang bermanfaat sebagai bekalnya kelak, mahasiswa memahami tenik penulisan buku yang baik dan benar. Dan manfaatnya, sebagai referensi bagi pembaca untuk memilih buku, sebagai petunjuk untuk mahasiswa sebagaimana menulis buku yang benar, dan meninjau kekurangan dan kelebihan buku. C. Batasan Berdasarkan latar balakang diatas penulis membatasi materi yaitu , Mengkritik EYD, sistematika penulisan dan isi dari buku serta memberi saran dan menyebutkan kelemahan dan kelebihan dari buku ini.



3



BAB II PEMBAHASAN



A. IDENTITAS BUKU 1. Buku Utama a. Judul



: Geografi Politik



b. Penulis



: Drs. Gunardo R.B., M.Si.



c. ISBN



: 978-602-258-159-8



d. Penerbit



: Ombak



e. Tahun terbit



: 2014



f. Dimensi buku



: 14,5 x 21 cm



g. Tebal buku



: x + 132 halaman



h. Buku Pembanding a. Judul buku



: Dinamika Masyarakat Indonesia



b. Pengarang



: Prof.Dr. Awan Mutakin dan Dr. Dasim Budimansyah



c. Penerbit



: PT. GENESINDO



d. Tahun terbit



: 2004



e. Kota terbit



: Bandung



f. Tebal buku



: 303 halaman



B. RINGKASAN 1. BUKU UTAMA Bab 1: Pendahuluan Buku tentang Geografi Politik masih sangat jarang di kalangan Perguruan Tinggi. Sejak Aburrachmat menulis Pengantar Geografi Politik tahun 1982 perlu waktu 10 tahun N.Daldjoeni menulis Dasar-dasar Geografi Politik tahun 1991 sampai Sri Hayati mengarang Geografi Politik tahun 2007, artinya perlu 16 tahun. Hal itu kemungkinan ilmu Geografi



4



Politik kurang mendapat perhatian semua pihak terutama pemerintah, padahal Geografi Politik dapat menjadi alat pembentukan karakter bangsa. Geografi Politik memberi kesadaran bagaimana kondisi sumber daya alam dan sumber daya manusia Indonesia dapat menjadi modal membangun bangsa Indonesia menjadi bangsa maju dan besar. Bab 2: Pengertian Geografi Geografi Politik merupakan gabungan kata Geografi dan Politik, oleh karena itu perlu dijelaskan pengertian Geografi dan pengertian Politik. Dalam bab ini akan diuraikan tentang pengertian Geografi yaitu mengenai konsep-konsep geografi, pendekatan geografi dan kajian geografi. Bab 3: Politik Pengertian dari ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara pemerintah dan masyarakat dalam proses pembuatan dan pelaksanaan keputusan yang mengikat tentang kebaikan bersama (Cholisin,2006:2). Politik adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam negara. Pengertian ini merupakan upaya penggabungan antara berbagai definisi yang berbeda mengenai hakikat politik yang dikenal dalam ilmu politik. Bab 4: Peranan Unsur-unsur Geografi dalam Politik Unsur-unsur Geografi yang berpengaruh terhadap politik meliputi unsur-unsur alam (lithosfer, atmosfer,biosfer dan hidrosfer) dan unsur-unsur manusia (ekonomi,budaya,sosial dan politik). Dalam buku ini tidak semua unsur-unsur dapat dijelaskan, hanya beberapa unsur yang dapat mewakili penjelasan dari judul bab ini seperti fenomena alam gempa bumi, hidrosfer, iklim, biosfer/tumbuhan, dan fenomena sosial seperti kondisi ekonomi, kondisi sosial, budaya, dan politik Bab 5: Peranan Politik terhadap Geografi Tidak dapat disangkal bahwa peranan politik terhadap geografi sangat besar. Dalam pendahuluan disampaikan bagaimana geografi sebagai ilmu kedudukannya semakin terancam dan terpinggirkan karena keputusan politik. Demikian pula dalam praktek bernegara peranan politik seperti kebijakan atau keputusan politik yang diambil mempengaruhi geografi (dalam arti kondisi geografi suatu wilayah). Bab 6: Kajian Geografi terhadap Politik Penafsiran dan analisis Geografi Politik dapat dimulai dari pengkajian yang berpangkal pada aktivitas politik manusia. Politik berasal dari bahasa Yunani “Polis” berarti 5



kota yang berstatus negara. Segala aktivitas polis untuk kelestariannya disebut Politica. Politik pada hakekatnya “ The art and science of government”· pada karya ‘Il Principle yang diterbitkan tahun 1513, Machiavelli dalam Haryomataram (1972), mengemukakan “Politic Is Power”. Politik adalah daya upaya memperoleh kekuasaan, penggunaan atau menghambat penggunaannya. Politik dilakukan dalam rangka menjamin kehidupan negara, dimana kekuasaan (political power) berpusat pada pemerintahan negara yang bersangkutan. Oleh karena iu, maka perjuangan politik pada akhirnya ditujukan untuk menguasai pemerintahannya. Jika politik diartikan sebagai pendistribusian kekuasaan (power) serta kewenangan (rights) dan tanggung jawab (responsibilities) dalam kerangka mencapai tujuan politik (nasional), maka Geografi Politik berupaya mencari hubungan antara konstelasi geografi dengan pendistribusian tersebut diatas. Hal ini disebabkan karena bagaimanapun juga pendistribusian itu harus ditebarkan pada hamparan geografi yang memiliki ciri-ciri ataupun watak yang tidak homogen diseluruh wilayah negara. Inilah cirinya yang ditengarai sebagai sebab mengapa efek dan efektivitas pendistribusian itu terhadap masyarakat juga tidaklah homogen sifatnya, yang disebabkan oleh dampak dan intensitas pendistribusian yang bervariasi diseluruh wilayah negara.  Buku Pembanding Bab 1 Pendahuluan (Prinsip Kesatuan Sosial) Sistem Kemasyarakatan terbentuk karena adanya saling hubungan dianatar komponen-komponen yang terdapat didalam masyarakat yang bersangkutan, sehinngga membentuk suatu kesatuan atau suatu integrasi. Integrasi yang terjadi dalam suatu masyarakat berdasar pada kesepakatan atau kunsesus para anggotanya terhadap keberdaan nilai-nilai tertentu untuk mengatasi perbedaan-perbedaan pendapat dan kepentingan diantara masyarakat Indonesia. Masyarakat dalam istilah Inggrisnya adalaha Society, sedangkan kata masyarakat itu sendirii berasal dari bahasa Arab, Syakara berarti ikut serta atau partisipasi. Pengertian masyarakat itu sendiri meurut beberapa ahli, dalah sebagai berikut:



6



1. Menurut Hassan Shadility(1983 :47) adalah “golongan besar atau kecil terdiri atas beberapa manusia, yang dengan golongan atau karena sendirinya bertalian secara golongan dan pengaruh-mempengaruhinya satu sama lain”. 2. Menurut Koentjaranigrat (1980 :160) adalah “ kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suuatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinu dan yang terikat oleh suatu rasa idetitas yang sama”. 3. Menurut Ralph Linton( 1984 :118) adalah “ setiap kelompok manusia yang hidup dan bekerja sama dalam waktu yang cukup lama, sehingga mereka dapat mengorganisir diri dan sadar bahwa mereka merupakan suatu kesatuan sosial dengan batas-batas yang jelas. “



Bab 2 : MunculnyaMasyarakat Indonesia Manusia purba telah ada di Indonesia sejak zaman batu tua Paleolithikum. Mahluk yang memiliki kebudayaan paling sederhana dan berusia yang paling tua dari mahluk Megatropus Paleojavanicus. Keadaanya hampir menyerupai dan mempunyai ciri manusia, hidupnya sekitar 2 juta- 1 juta tahun yang lalu, sisa fosilnya ditemukan di Sangiran dengan kedaan tidak lengkap. Manusia Indonesia purba diperkiran berkelana dalam kelompok-kelompok kecil diwilaya paparan sunda, mencari binatang buruan sebagai bahan makanan. Melalui hidup berkelana inilah mereka dapat bertahan hidup dari generasi kegenerasi dalam jangka waktu yang lama. Manusia yang ditemukan di Ngandong disebut Homo Soloesis atau Homo Wajakenesis yang merupakan tipe manusia yang berevolusi menuju homo Sapiens. Manusia wajak yang berada di Indonesia dibedakan menjadi dua yaitu bagian Barat dan bagian Timur. Perbedaan anatar mereka adalah : 1) Perbedaan dalam makana. Manusia wajak yang menyebar ke arah Barat makan utmanya sejenis binatang moluska yang sisa kulitnya dibuang disekitar tempat tinggalnya. 2) Perbedaan dalam hal perkakas. Manusia wajak yang menyebar kerah Timur peralatannya terdiri atas rude flake implements sedangkan yang menyebar ke arah barat mengembangkan budaya Discoidal hand axes atau kapak genggam yang bagian tepinya ditajamkan, digunakan untuk memotong. 7



Bab 3 : Manusia dan Kebudayaan Kebudayaan atau peradaban adalah keseluruh yang komplek, didalamnya didalmnya terdapat ilmu pengetahuan kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan kemampuan-kemampuan yang lain serta kebiasaan yang didapat manusia sebagai anggota masyarakat. Didalam pengertian tersebut disatukan antara kebudayaan dan peradaban tetapi menurut Koentjiningrat seorang ahli ilmu antropologi membedakannya, yaitu : 1) Kebudayaan yaitu keseluruhan sistem gagasan tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milk diri manusia dengan belajar. 2) Peradaban yaitu biasanya dipakai untuk menyebut unsur-unsur kebudayaan yang halus, maju, dan Indah, misalnya Kesenian, ilmu pengetahuan, adat sopan santun, kepandaian menulis. Istilah peradaban sering dipakai untuk menyebiut suatu kebudayan yang mempunyai sistem teknologi, ilmu pengetahuan, seni bangunan, seni rupa, dsb yang kompelks.



Bab 4 : Perkembangan Kehidupan Masyarakat Indonesia 1. Perkembangan Masyarakat Indonesia Masyarakat tidak begitu saja muncul seperti sekarang ini, semua itu perlu perkembangan. Dalam hal ini Soemardjan mengemukakan bahwa ciri perkembabngan manusia adalah : 1) Masyarakat Sederhan/bersahaja Memiliki ciri sebagai masyarakat yang mengalami perkembangan lambat dibandingkan masyarakat lainnya. 2) Masyarakat Madya Masyarakat ini telah mengalami perkembangan dibandingkan dengan masyarakat sederhana, dengan ciri-ciri sebagai berikut : Hubungan dengan keluarg atetap kuta, tetapi hubungan dengan masyarakat telah menglami kemunduran, adat istiadat masih dihormati dan masyarakat telah terbuka dengan adanya pengaruh dari luar. 8



3) Masyarakat pramodern-modern Masyarakat ini telah mengalami perkembangan kemanjuan karena hubungan dengan masyrakat lain yang telah intensif, bahkan masyarakt ini banyakmerima informasi dari luar melalui media elektronik. Bab 5 : Kemajemukan Masyarakat Indonesia Kemajemukan nmasyarakat menurut North( dalam Svalastoga 1989: 1) terdapat tiga jenis yang dapat dibedakan seperti : 1. Diferensiasi Tingkatan Muncul disebakan adanya ketimpanagn distribusi barang-barang yang dibutuhkan, karena persediaan yang terbatas. Hanya warga masyarakat yang memiliki pendapat yang lebih baik, maka akan mendapatkan barang-barang yang diinginkan. Kemajemukan ini lebih berfokus kepada ekononomi atau oleh status sosial. Mereka yang memiliki status yang lebih tinggi sattus sosial tingg dapat menguasai kehidupan. 2. Diferensiasi Fungsional Disebut juga pembagian kerja dalam suatu organisasi sosial yang muncul karena melaksanakan pekerjaan yang berlainan. Masyarakat pada mulanya melakukan pembagian kerja berdasarkan jenis kelamin, lama-kelamaan berkembang. Maka pembagian jenis pekerjaan berdasarkan ketrampilan, keahlian, pendidikan, dll. 3. Diferensiasi adat Merupakan aturan-aturan untuk berperilaku yang tepat bagi warga masyarakt berdasarkan waktu dantempat digunakan sehingga setiap masyarakat memiliki aturan bagi warganya sendiri.



9



BAB III KELEBIHAN DAN KEKURANGAN



A. KELEBIHAN Buku 1 -



Isinya terperinci



-



Covernya bagus dan menarik



-



Mendapatkan pengetahuan yang baru



-



Mendapatkan adanya beberapa kata ilmiah didalam buku ini



-



Isinya lumayan lengkap



-



Adanya tabel dan gambar Buku 2



-



Isinya bagus dan terperinci mengenai pembentukan tanah dan pemanfaatannya



-



Covernya bagus



-



Adanya penjelasan mengenai bahasa asing yang diguanakan



-



Adanya gambar dan tabel yang dicantumkan



B. KEKURANGAN Buku 1 -



Tidak adanya penjelasan mengenai beberapa kata yang tidak umum didengar



-



Bahasanya membingungkan.



-



Adanya beberapa kesalahan penulisan kata dalam isi buku.



Buku 2 -



Adanya penulisan kata yang rancu



-



Adanya penulisan kata yang salah



-



Ada kata-kata yang kurang bisa dipahami



10



BAB IV PENUTUP



A. KESIMPULAN Kesimpulan yang dapat diambil dari kedua buku ini setelah di baca dan di kritik, kedua buku ini memiliki beberapa judul besar yang sama yang didalam kedua buku ini sebenarnya saling melengkapi, dan juga ada yang memiliki judul dan pembahasan dengan judul yang berbeda sehingga kita dapat mengambil ilmu yang baru lagi. Jadi kedua buku ini sangatlah baik dari segi isi dan penjelasannya sehingga sangat berguna bagi para pembaca.



B. SARAN Adapun saran yang ingin penulis sampaikan adalah keinginan penulis atas partisipasi para pembaca, agar sekiranya mau memberikan kritik dan saran yang sehat dan bersifat membangun demi kemajuan penulisan CBR ini. Penulis juga berharap pembaca dapat lebih memahami mengenai Geografi Politik dan Budaya dan dapat menggunakan ilmu yang didapat untuk kemajuan politik Indinesia yang lebih baik.



11