CBR PSIKOLOGI PENDIDIDKAN (Prof. Dr. H. Djaali) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

CRITICAL REVIEW BOOK PSIKOLOGI PENDIDIKAN (Prof. Dr. H. Djaali) Demi memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan Dosen Pengampu : RAJANIYA AINI, M.Psi



Disusun Oleh : Dea Pranisa Br. Sitepu (198600240)



PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MEDAN AREA 2020



REVIEW BUKU



Cover Buku



Judul Buku



Psikologi Pendidikan



Penulis Buku



Prof. Dr. H. Djaali



Penerbit



PT Bumi Aksara



Tahun



2017



Jumlah Halaman



138



Tebal Halaman



21 cm



Cetakan



Ke-10



Reviewer



Dea Pranisa Br. Sitepu



Sinopsis



Psikologi pendidikan menguraikan tentang bagaimana gambaran manusia dalam konteks pendidikan sehingga dapat dibangun menjadi sesuatu yang berpotensi dalam perkembangan bangsa. Buku ini juga mengajarkan tentang perilaku manusia, baik yang tampak, yang merupakan manifestasi dari adanya kejiwaan pada manusia tersebut. Secara lebih rinci, hal-hal yang dibahas dalam buku ini meliputi teori kepribadian; pertumbuhan dan perkembangan manusia; emosi, perkembangan sosial dan karakter, pengalaman sosial remaja, pembentukan karakter; teori kognitif, psikologi behavioristik, dan faktor-faktor yang mempengaruhi belajar.



BAB I (Kepribadian Dalam Pendidikan)



Pada bab I ini membahas tentang Kepribadian dalam pendidikan yang berkaitan erat dengan pola penerimaan lingkungan sosial terhadap seseorang dan dibedakan menjadi dua aspek yaitu aspek kemampuan (ability) dam aspek kepribadian (personality) kelompok kepribadian yang mana jika terdapat kesesuaian antara kepribadian yang dimiliki dengan dengan lingkungan sosial, akan terjadi keseimbangan diantara keduanya, begitu pula sebaliknya. Dimana jika terjadi ketidaksesuaian maka akan timbul akibat, dimana orang tersebut akan mencari lingkungan sosial yang sesuai atau akan mengadakan penyesuaian terhadap lingkungan sosialnya. Selain daripada itu bab ini juga membahas lebih jelas apa itu kepribadian, kelompok teori kepribadian, tokoh dan faktor penentu perubahan kepribadian. 1. Pengertian Kepribadian Kepribadian (Personality) berasal dari kata persona yang berarti topeng, yakni alat untuk menyembunyikan identitas diri bagaimana seseorang tampak pada orang lain (bukan diri yang sebenarnya). 2. Kelompok Teori Kepribadian Berdasarkan defenisi dan sudut pandang psikolog, ada beberapa 4 kelompok tipe-tipe kepribadian yaitu; 1) Type Theory Teori ini membahas tentang tipologi manusia berdasarkan doktrin Hippocrates yang mengemukakan bahwa tubuh manusia dibentuk berdasarkan sifat-sifat zat cair yang berlainan dalam darah (blood), zat empedu kuning (yellow bile), zat empedu hitam (black bile), dan zat lendir (phlegm) serta menggolongkan manusia kedalam 4 tipe yaitu sanguin, choleric, melankolik, dan phegmatik. Serta tipologi manusia berdasarkan doktrin Ernest Kretschmer bahwa kepribadian didasarkan pada bentuk tubuh 2) Trait Theory Trait (watak) yang dikemukakan oleh tokoh Gordon Allport dan R.B. Cattell mengklasifikasikan difat berdasarkan 4 pasang tipe yaitu ; common versus unique, surface versus source, constitutional versus enviromental mold dan dynamic versus ability and temprament. 3) Psychoanalysis Theory Teori yang dikemukakan oleh Sigmund Freud bahwa prilaku manusia merupakan interaksi antara komponen biologis (id), psikologis (ego) dan sosial (super ego). Bukan hanya itu saja, namun prilaku manusia juga dipengaruhi oleh 3 tingkatan



psychosexsual yaitu ; Oral Stage (umur 0-1/2 tahun), Anal Stage (umur 11⁄2 – 3 tahun), Phallic Stage (umur 3 – 6 tahun). 4) Phenomenology Theory Teori yang dikemukakan Abraham Maslow dan Carl Rogers ini lebih menekankan pada masalah persepsi, pengertian, perasaan, dan pengertian akan diri sendiri (self). 3. Tokoh Teori Kepribadian Adapun tokoh-tokoh dalam teori ini yaitu ; 1) Larry A. Hjelle dan Daniel J. Zieglar yang mengklasifikasikan 3 kategori kepribadian yaitu ; psikoanalisis, prospektif dari kepribadian psikologi dari behaviorism dan humanic psychology. 2) Ericson mengembangkan kepribadian dalam 8 tahapan mulai dari bayi, bayi lanjut, anak-anak awal, anak-anak pertengahan, masa puber, dewasa awal, dewasa pertengahan, dan dewasa lanjut. 3) Algyris yang meyakini bahwa orang yang sehat mencoba mendapatkan atau menuntut situasi yang menawarkan otonomi (mandiri, keinginan yang bebasa atau luas), perlakuan yang sama, dan kesempatan untuk menonjolkan kemampuannya dalam masalah yang rumit. 4) Sheehy mengklasifikasikan 5 tahap perkembangan orang dewasa yaitu Priode pulling up roots, the Trying twenties, The catch thirties, The deadline decade, Renwal or regisnation. 5) Sheldon mengemukakan manusia dilihat dari segi morphology (bentuk badan) yang dibedakan menjadi 3 hal yaitu ; Endomorph, Mesomorph, dan Ectomorph. 6) Calr Gustav Jung mengatakan kepribadian dalam individu dibedakan antara dua sisi yaitu sisi Introvert dan Extrovert. 7) Eric Berne memperkenalkan suatu metode untuk menganalisis kepribadian seseorang dan membagi tipe kepribadian menjadi 3 bagian, yakni kanak-kanak, dewasa, dan orang tua. 4. Faktor Penentu Perubahan Kepribadian Adapun faktor- faktor penentu perubahan kepribadian tersebut ialaha Pengalaman awal, Pengaruh budaya, Kondisi fisik, Daya tarik, Inteligensi, Emosi, Nama, Keberhasilan dan kegagalan, penerimaan sosial, pengaruh keluarga dan perubahan fisik.



BAB II (Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia ) Yang pertama dibahas dalam bab ini adalah : 1. Pertumbuhan Didalam pertumbuhan terdapat 2 bagian yang kondisional dari manusia yang mengalami pertumbuhan dan pribadi yang fungsional kualitatif yang mengalami perkembangan. Perubahan kuantitatif dapat berupa pembesaran atau pertambahan dari tidak ada menjadi ada ,dari sedikit menjadi banyak, dari sempit menjadi luas dari akibat adanya pengaruh lingkungan material seperti sel kromosom, butir darah, rambut, lemak, dan tulang tidak dapat dikatakan berkembang melainkan tumbuh dan dinyatakan dalam bentuk perubahan yang terjadi pada bagian material , tetapi pertumbuhan itu sendiri mempunyai sifat kesatuan dan keumuman. Selain itu, adapun 3 pertumbuhan yang disinggung dalam bab ini yaitu : 1. Perumbuhan Pribadi Manusia Dimana penentu turunan fisik dari kehidupan pribadi manusia berasal dari 24 pasang kromosom ayah dan ibu masing-masing berpasangan dalam indung telur serta memiliki bentuk dan sifat yang berbeda-beda. Meskipun tidak semua aspek manusia diwarisi orang tuanya seperti : baik material, pertumbuhan fisik dan mental Adpun hukum yang mengatur pertumbuhan tersebut yaitu : 1) Pertumbuhan bersifat kuantitatif serta kualitatif 2) Pertumbuhan merupakan suatu proses yang berkesinambungan dan teratur 3) Tempo pertumbuhan tidak sama 4) Tahap perkembanganberbagai aspek pertumbuhan berbeda-beda 5) Kecepatan serta bola pertumbuhan dapat dimodifikasi oleh kondisi ini di dalam dan diluar badan 6) Setiap individu tumbuh dengan caranya yang masing-masing dan unik. 2. Pertumbuhan Bersifat Kompleks 3. Pertumbuhan Fisik yang Normal



2. Perkembangan Perkembangan manusia tidak dapat dipisahkan dengan pertumbuhan, sebab pertumbuhan adalah sesuatu yang menyangkut materi jasmaniah yang dapat menumbuhan fungsi dan perubahan materi pada jasmaniah. Dalam teori perkembangan ini menjelaskan tentang 9 prinsip dalam perkembangan, 7 hukum perkembangan, 5 tahap perkembangan menurut Sigmund Freud, kemudian tugas perkembangan yang meliputi kontrol diri, perkembangan bahasa, fungsi dan permainan, seeta pengembangan daya gerak, kemudian yang terakhir tentang krisis psikososial seperti : otonomi terhadap malu dan ragu, proses inti (peniruan), sosialisasi perasaan marah dan ragam teknik disiplin.



BAB III (Emosi, Perkembangan Sosial dan pembentukan Karakter)



Banyak para ahli mengemukakan pengertian emosi termasuk L. Crow & A. Crow, yang mana emosi adalahpengalaman yang efektif yang disertai oleh penyesuaian batin secara menyeluruh dimana keadaan mental dan fisiologi sedang dalam kondisi yang meluap-luap, juga dapat diperlihatkan dengan tingkah laku yang jelas dan nyata . timbulnya emosi dapat disebabkan oleh 2 faktor yang pertama yaitu rangsangan yang menimbulkan emosi, yang kedua disebabkan oleh perubahan fisik dan fisiologis. Selain timbulnya emosi, memiliki tahap perkembangan selama pertubuhan yang terbagi 3 yaitu masa awal, fase selanjutnya,dan perkembangan akhir. Pada bab ini juga dibahas mengenai jenis-jenis emosi seperti takut, marah, afeksi simpati serta cara mengontrolnya sebab emosi memiliki fungsi dalam kehidupan yakni emosi pada tingkah laku yaitu dimana seseorang mengalami hasil dari rangsangan emosional ketika berada dalam suatu kondisi tertentu, contohnya pengaruh rasa takut dan marah bisa menyebabkan hati dan jantung berdebar-debar. Selain Emosi pada bab ini juga membahas tentang perkembangan sosial dan pembentukan karakter yang tidak dapat lepas dari perkembangan lainnya seperti fisik, mental, dan emosi. Jadi kesimpulannya, emosi, perkembangan sosial dan pembentukan karakter juga masuk dalam psikologi pendidikan yang mana emosi membentuk perkembangan sosial dan pembentukan karkter. Di buku psikologi pendidikan ini dijelaskan bagaimana kita harus mengontrol emosi kita untuk perkembangan atau kedewasaan pada diri seseorang. Psikologi pendidikan memang sangat penting dalam bidang pendidikan agar seseorang dapat mengontrol emosi mereka dan tidak bersifat egois. Yang sebenarnya fungsinya sangat banyak seperti merubah tingkah laku seseorang kearah yang lebih baik, sehingga mereka dapat menanggapi segala sesuatu secara dewasa. Sehingga jika sudah tertanam itu semua dalam diri mereka akan merasa tentram.



BAB IV (Teori Kognitif)



Kognitif Ahli jiwa dari aliran berpendapat bahwa tingkah laku seseorang senantiasa didasarkan pada kognisi, yaitu tindakan mengenal, atau memikirkan situasi dimana tingkah laku itu terjadi. Selain itu ilmu kognitif menjelaskan bidang penelitian psikologi yang mengurusi proses kognitif seperti perasaan, penalaran, pengingatan, pemutusan dan pemecahan masalah serta menghindari adanya tumpang-tindih ilmu pengetahuan yang tertarik dalam proses tersebut seperti filosofi. Teori kognitif meliputi inteligensia (intelligere) yang berarti menghubungkan atau menyatukan satu sama lain. Dimana orang yang inteligensinya tinggi akan dapat menyesuaikan diri dengan masalah baru yang dihadapi. Oleh sebab itu, Psikologi kognitif perlu diterapkan pula pada sekolah-sekolah dimulai dari sekolah dasar karena anak yang memiliki perkembangan kognitif yang baik akan mampu menyalurkan aktivitas kognitif yang berlangsung dalam dirinya sendiri; bagaimana ia memusatkan perhatian, bagaimana ia belajar, bagaimana menggali ingatan, bagaimana menggunakan pengetahuan yang dimiliki, bagaimana berpikir menggunakan konsep, kaidah, pengetahuan yang dimiliki yang merupakan satu perangkat kemahiran yang terorganisasikan dengan baik dalam menghadapi problem (masalah). Perkembangan inteligensi seseorang meliputi fase motivasi, fase konsentrasi, fase pengolahan, dan fase umpan bali. Adapun tingkat tahap perkembangan inteligensi tersebut yang dikemukakan Piaget terdiri dari 3 aspek yaitu; Istructure, content, dan function serta 4 tahap perkembangan yaitu; tahap sensorik-motorik, tahap berpikir praoperasional, tahap berpikir operasional konkret, dan tahap berpikir operasional formal. Beberapa teori inteligensi menurut para ahli : 1. Teori Faktor (Charles Spearman) 2. Teori Struktur Inteligensi (Guilford) 3. Teori Multiple Intelligence (Gardner) 4. Teori Uni Faktor (Wilhelm Stern) 5. Teori Multifaktor (E.L. Thorndike) 6. Teori Primary Mental Ability (Thurstone) 7. Teori Sampling (Godfrey H. Thomson) 8. Entity Theory 9. Incremental Theory Selain fase, aspek, dan tahap perkembangan inteligensi adapun faktor-faktor yang mempengaruhi inteligensi adalah; faktor pembawaan, faktor minat dan pembawaan yang khas, faktor pembentukan, faktor kematangan, dan faktor kebebasan.



BAB V (Psikologi Behavioristik)



Perilaku atau behavior dari peserta didik dan pendidik merupakan masalah penting dalam psikologi pendidikan agar dapat menguasai atau memahami sesuatu, merupakan upaya diri peserta didik sesuai dengan pengertian bahwa peserta didik adalah proses pendewasaan (dari ketidak-dewasaan menjadi dewasa). Dimana salah satu fungsi psikologi pendidikan adalah dasar prilaku manusia. Pendekatan perilaku ini melahirkan beberapa teori dan konsep dari banyak peneliti seperti dalam aliran psikologi behavioristik yang terbagi menjadi 2 yaitu; psikologi konstitusi di masa lampau yang menggunakan teori tipologi Hypokrates yang bukan hanya tipologi jasmani melainkan tipologi tempramen. Dan yang kedua yaitu teori psikologi konstitusi masa modern yang menggunakan teori Ernest Kretschmer yang meneliti hubungan antara jasmani dengan gangguan jiwa maniak depresis dan skizoprenia serta teori William Sheldon yang meyakini bahwa tekanan pada jasmani dan pengukurannya ini adalah keyakinan kuat bahwa faktor biologis keturunan sangat penting dalam menentukan tingkah laku dan pengertian bahwa teka-teki organisme manusia akan terungkap hanya dengan semakin memahami faktor itu. Kemudian pada bab ini juga dituliskan tentang teori belajar conditioning yaitu; 1. Teori Classical Conditioning 2. Teori Operant Conditioning 3. Teori Systematic behavior 4. Teori Belajar Connectionism 5. Teori Bandura Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi baik faktor dari dalam maupun faktor dari luar yaitu: 1. Faktor dari dalam diri Meliputi kesehatan, inteligensi, minat dan motivasi 2. Faktor dari luar Meliputi keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan sekitar.



BAB VI (Faktor-faktor yang Mempengruhi Belajar)



Didalam proses belajar, banyak faktor yang mempengaruhinya antara lain : 1. Motivasi Motivasi adalah kondisi fisiologis dan psikologis yang terdapat dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna mencapai suatu tujuan (kebutuhan) seperti yang dikemukakan Maslow yaitu 5 kebutuhan dasar hidup manusia yaitu; kebutuhan fisiologis, kebutuhan keamanan, kebutuhan akan harga diri, dan kebutuhan akan aktualisasi diri. Oleh sebab itu motvasi diperlukan dalam proses belajar. 2. Sikap Beberapa ahli mendefenisikan sikap, beberapa diantaranya adalah Trow dan Gable. Trow mendefenisikan sikap sebagai suatu kesiapan mental atau emosional seseorang terhadap suatu objek. Sementara Allport seperti dikutib oleh Gable mengemukakan bahwa sikap adalah sesuatu kesiapan mental dan saraf yang tersusun melalui pengalaman dan memberikan pengaruh langsung kepada respons individu terhadap semua objek atau situasi yang berhubungan dengan objek itu. Adapun dua komponen dalam mengembangakan sikap belajar menurut Brown dan Holtzman yaitu Teacher Approval (TA) dan Education Acceptance (EA). Karena sikap belajar dapat disamakan dengan minat, sedangkan minat akan memperlancar jalannya pelajaran siswa yang malas, dan gagal dalam belajar, disebabkan tidak adanya minat. 3. Minat Minat adalah rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh yang tidak dibawa sejak lahir melainkan diperoleh kemudian. 4. Kebiasaan Belajar Kebiasaan belajar merupakan cara bertindak yang diperoleh melalui belajar secara berulang-ulang yang pada akhirnya menjadi menetap dan bersifat otomatis. Karena kebiasaan belajar cenderung menguasai perilaku siswa pada setiap mereka melakukan kegiatan belajar, sebabnya ialaha karena kebiasaan mengandung motivasi yang kuat. 5. Konsep Diri Pandangan seseorang tentang dirinya sendiri yang menyangkut apa yang ia ketahui dan rasakan tentang perilakunya, isi pikiran dan perasaannya, serta bagaimana perilaku tersebut berpengaruh pada orang lain



Kelebihan dan Kelemahan Buku



1. Kelebihan Buku Kelebihan buku ini adalah semua penjabaran teori dalam buku ini sangat gamblang untuk dimengerti dan dipahami oleh pembaca



2. Kelemahan Buku Kelemahan buku ini adalah penjabaran teori menjadi terlihat monoton karena tidak dilengkapi dengan gambar yang menarik.



COVER JELAS BUKU