CBR Tilda SURAYNI [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

CRITICAL BOOK REVIEW TEKNOLOGI INFORMASI DAN ANALISIS DATA S1 PENDIDIKAM MATEMATIKA SKOR NILAI :



ANALISIS DATA



NAMA



:SURYANI NABABAN



NIM



:4193311069



JURUSAN



:MATEMATIKA DIK F



PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN SEPTEMBER 2019



KATA PENGANTAR Puji dan Syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kehendak-Nya, Saya dapat menyelesaikan tugas Critical Book untuk mata kuliah Teknologi informasi dan literasi data, dengan baik dan tepat pada waktunya. Makalah ini telah saya selesaikan dengan maksimal berkat kerjasama dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu saya mengucapkan terima kasih kepada segenap pihak yang telah berkontribusi secara maksimal dalam penyelesaian makalah ini. Saya menyadari, bahwa dalam menyusun makalah ini, terdapat banyak kesalahan dan kekurangan.Oleh karena itu dengan tangan terbuka saya menerima kritik dan saran pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah ilmiah. Demikian uraian singkat dari saya, semoga pembaca dapat mengambil manfaat dari makalah ini.



Medan, 17 maret 2020 Penulis



Suryani nababan



DAFTAR ISI Kata pengantar………………………………...…………………………………. Daftar isi……………………………………......………………………………... BAB I



PENDAHULUAN Latar belakang……………………………………...……………. Tujuan……………………………………...…………………….. Manfaat…………………….…………………..…………………



BAB II



ISI identitas buku……………….………………..…………………... Ringkasan materi…………….………………..…………………..



BAB III



PEMBAHASAN Hasil pembahasan………………………………………………… kelebihan………………………………………………………..... kekurangan………………………………………………………..



BAB VI



PENUTUP Kesimpulan…………………………………….…………………. Rekomendasi……………………………………………………… Daftar pustaka……………….……………………………………



BAB I PENDAHULUAN



A.pentingnya CBR Keterampilan membuat CBR pada penulis dapat menguji kemampuan dalam meringkas dan menganalisi sebuah buku serta membandingkan buku yang dianalisis dengan buku yang lain, mengenal dan memberi nilai serta mengkritik sebuah karya tulis yang dianalisis Seringkali kita bingung memilih buku referensi untuk kita baca dan pahami, terkadang



kita hanya memilih satu buku untuk dibaca tetapi hasilnya masih belum



memuaskan misalnya dari segi analisis bahasa dan pembahasan, oleh karena itu penulis membuat CBR Teknologi informasi dan literasi data ini untuk mempermudah pembaca dalam memilih buku referensi terkhusus pada pokok bahasa tentang kepemimpinan



B.Tujuan 1. Menyelesaikan tugas CBR mata kuliah teknologi informasi dan literasi data 2. Membandingkan kedua buku yang berbeda 3. Menambah wawasan pembaca mengenai teknologi informasi dan literasi data



C.Manfaat 1. Memperdalam materi mengenai teknologi informasi dan literasi data 2. Mengetahui isi buku yang berbeda dan mengetahui kelebihan dan kelemahan tiap buku 3. Agar pembaca mempunyai wawasan yang luas mengenai kepemimpinan



D.identitas buku Identitas Buku Utama 1. Judul buku



: Sistem Basis Data



2. Nama pengarang



: Walijayanto



3. Nama penerbit



: Graha Ilmu



4. Kota terbit



:Yogyakarta



5. Tahun terbit



: 2003



6. Tebal buku



:130 halaman



7. No ISBN



: 978-3289-35-X



Identitas Buku Pembanding 1. Judul



: jaringan komputer



2. Edisi



:I



3. Pengarang



: Andrew s.tanenbaun



4. Penerbit



: prenhallindo



5. Kota terbit



: jakarta



6. Tahun terbit



: 2000



7. ISBN



: 979-683-009-4



BAB II ISI BUKU



RINGKASAN MATERI BAB I BASIS DATA Pembicaraan basis data tidak dapat dipisahkan PENDAHULUAN dengan teknologi komputer, karena teknologi basis data dan komputer berkembang beriringan. Perkembangan teknologi pengelolaan basis data mempunyai pengaruh besar terhadap perkembangan penggunaan komputer. Sebagai contoh, pemakaian teknologi basis data dalam pengelolaan data yang berjumlah besar untuk keperluan bisnis, keteknikan, pendidikan, kesehatan, hukum, perpustakaan, dan sebagainya, akan sangat efisien bila komputer digunakan. Namun demikian, sebelum melangkah pada pembicaraan lebih lanjut, terlebih dahulu perlu dijelaskan :apakah yang dimaksud dengan istilah "basis data"? Basis data dapat diartikan sebagai kumpulan data tentang suatu benda atau kejadian yang saling berhubung- an satu sama lain. Sedangkan data merupakan fakta yang mewakili suatu obyek seperti manusia, hewan, peristiwa, konsep, keadaan, dan sebagainya, yang dapat dicatat dan mempunyai arti yang implisit. Data dicatat atau direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, gambar, bunyi, atau kombinasinya. Sebagai contoh, terdapat daftar nama, nomor telepon, dan alamat orang-orang yang menjadi anggota suatu organisasi. Data tersebut dicatat dalam buku daftar anggota, atau disimpan dalam disket menggunakan komputer personal dan perangkat lunak seperti Dbase, FoxBase, MS Access, atau Excel. Kumpulan data dengan yang implisit tersebut dinamakan basis data. Pengertian basis data tersebut di atas masih sangat umum. Dalam praktek, penggunann istilah basis data Sistem Basis Data Analisis dan Penmodelan t menurut Elmasri R. (1994) lebih dibatasi pada arti impl yang khusus, yaitu: basis data merupakan penyajian suatu aspek dari dunia nyata ("real world" atau "miniworld"). Misalnya basis data perbankan, perpustakaan, pertanahan. perpajakan dan sebagainya. b. basis data merupakan kumpulan data dari berbagai sumber yang secara logika mempunyai arti implisit. Sehingga data yang terkumpul secara acak dan tanpa mempunyai arti, tidak dapat disebut basis data. basısdata perlu dirancang, dibangun, dan data dikumpulkan untuk suatu tujuan. Basis data dapat digunakan oleh beberapa pemakai dan beberapa aplikasi yang sesuai dengan kepentingan pemakai. Dari batasan tersebut di atas, dapat dikatakan bahwa basis data mempunyai berbagai



sumber data dalam pengumpulan data, bervariasi derajad interaksi kejadian dari dunia nyata, dirancang dan dibangun agar dapat digunakan oleh beberapa pemakai untuk barbagai kepentingany Suatu hal yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan data pada basis data adalah dihindarkan adanya data yang rangkap ("redundant"). Data yang tersimpan dalam basis data dapatbervariasıdalam hal jumlah dan tingkat kompleksitasnya. Misalnya saja, daftar alamat anggota seperti contoh sebelumya harnya terdiri atas rafusan rekaman saja yang dapat disimpan dalam struktur yang sederhana, Akan tertapi untuk menyimpan basis data perpajakan yang mengelolan data wajib pajak obyek pajak seluruh negara akan memerlukan penanganan yang seksama, karena data yang dikelola sangat besar jumlahnya dan tingkat kompleksitasnya tinggi. Pengelolaan basis data dapat dilakukan secara manual ataupun dengan komputer. Basis data berbasis komputer dapat dikelola baik oleh sekumpulan program aplikasi untuk suatu kepentingan atau oleh Sistem Manajemen Basis Data ("Database Management System"). Sistem Manajemen Basis Data (SMBD) adalah kumpulan program yang digunakan untuk Pendefinisian data Dalam pendekatan basis data tidak hanya berisi basis data itu sendiri tetapi juga termasuk definisi atau deskripsi dari data yang disimpan. Definisi data disimpan dalam sistem katalog, yang berisi informasi tentang struktur tiap berkas, tipe dan format penyimpanan tiap item data, dan berbagai konstrin dari data. Semua informasi yang disimpan dalam sistem katalog ini biasa disebut meta-data. Pemisahan Program dan Data Seperti telah diutarakan bahwa dalam pendekatan pemrosesan berkas, struktur berkas data menjadi satu dengan program aplikasi, sehingga bila terjadi perubahan struktur data maka program aplikasi juga harus dirubah. Sedangkan SMBD mengakses program aplikasi yang ditulis secara terpisah untuk suatu tujuan tertentu. Struktur berkas data disimpan dalam sistem katalog yang terpisah dengan program aplikasi, yang biasa disebut dengan program dan data saling bebas ("program-data independent"). Penggunaan Data Basis data pada umumnya digunakan oleh bebe- rapa pemakai untuk kepentingan penggunaan yang ber- beda pula. Data yang diperlukan bisa saja secara eksplisit tersimpan dalam basis data, ataupun pemakai harus me- lakukan pemrosesan sendiri untuk memperoleh data atau informasi yang diinginkan. Dalam hal ini SMBD harus mampu mengakomodasi beberapa pemakai untuk beberapa kepentingan.



Pada penyusunan basis data dengan ukuran kacil seperti daftar alamat pada contoh sebelumnya, seseoran dapat mendefinisikan, menyusun dan memanipulasi ba data. Namun untuk basis data dengan data yang jumlah dan kompleksitasnya tinggi dengan jumlah pemakai yang banyak perlu didukung dengan perancangan, cara penggunaan dan pemeliharaan basis data tersebut Untuk kepentingan tersebut beberapa orang ahli yang akan terlibat dalam penanganan basis data, yaitu a. Pengadministrasi Basis Data ("database ad- minitrator "), Dalam sistem basis data, sumberdaya utama adalah basis data itu sendiri dan perangkat lunak SMBD serta beberapa perangkat lunak yang terkait. Orang yang mengatur sumberdaya ini adalah Pengadministrasi Basis Data (PBD). b. Perancang Basis data. Tugas perancang basis data adalah melakukan identifikasi data yang akan disimpan dan menentukan struktur data unituk penyimpanan dan penyajian data. Tugas ini dilakukan sebelum implemantasi basis data. Perancang basis data harus berhubungan dengan para pemakai untuk mengetahui data apa yang diminta sehingga basis data dapat sesuai dengan apa yang diminta oleh para pemakai. Dalam beberapa kasus perancang basis data menjadi satu bagian dari PBD. C.Pemakai Basis Data. Para pemakai melakukan akses basis data untuk keperluan pertanyaan ("query"), pembaharuan data atau pembuatan lapor- an. SMBD menyediakan beberapa fasilitas untuk mengakses basis data. Pemakai dapat menggunakan sebagian atau semua fasilitas yang ada sesuai kepentingan masing-masing. d. Penganalisis sistem dan Pemrogram aplikasi. Penganalisis sistem menentukan jenis dan persyaratan data yang harus disimpan serta transaksi data yang terjadi sehingga basis data dapat memenuhi permintaan para pemakai sistem. Pemrogram aplikasi melakukan implementasi dari spesifikasi yang telah dibuat oleh penganalisis sistem dalam program komputer. Program ini harus dilakukan tes terlebih dahulu, baru kemudian diadakan dokumentasi serta pemeliharaan untuk menjamin transaksi data yang terjadi selalu sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Dari uraian yang telah dipaparkan dapat dituliskan beberapa keuntungan pendekatan basis data sebagai berikut: A. Pemusatan kontrol data Dengan satu SMBD di bawah kontrol satu orang atau kelompok dapat menjamin terpeliharanya standar kualitas data dan keamanan pembatasan pemakaian. Disamping



itu adanya konflik dalam persyaratan pe- makaian data dapat dinetralkan, serta integritas data dapat terjaga. B. Pemakaian data bersama. Dengan menggunakan SMBD, informasi yang ada dalam basis data dapat digunakan secara efektif oleh beberapa pemakai dengan kontrol data yang terjaga. Fasilitas penanganan data dalam SMBD juga memberi kemungkinan untuk mengembangkan program aplikasi yang baru (dengan menggunakan basis data yang ada). C. Data yang bebas. Program aplikasi terpisah atau bebas dengan bentuk secara fisik data disimpan dalam komputer. D.Kernudahan dalam pembuatan program aplikasi baru. E.Pemakaian secara langsung. Sistem basis data saat ini biasanya menyediakani dela pemakai, sehingga pemakai (bukan pemrogram) dapat melakukan analisis data yang rumit sekalipun Pada saat yang sama sistem basis data bermeran sebagai pengontrol penggunaan dan operasi bases data untuk menjaga konsistensi, dan adanya perlindungan pada integritas basis data. F.Data yang berlebihan dapat dikontrol Dalam pemrosesan berkas untuk tiap aplikasi menggunakan berkas-berkas yang terpisah. Sehingga tidak jarang akan menghasilkan data yang rangkap ("re dundant"). Hal demikian menyebabkan pemborosan biaya. Sedangkan tujuan penggunaan basis data. salah satunya adalah apabila dilakukan penambahan data pada salah satu berkas, maka berkas data yang lain dengan sendirinya juga ikut diperbahArui. G. g. Pandangan pemakai ("user views"). SMBD dapat memberikan kemudahan untuk membuat dan memelihara jendela pemakai ("user interface") sesuai dengan pandangan pemakai terhadap basis data. Sehingga ada kemungkinan basis data yang diakses sama, tetapi jendela pemakai akan berbeda disesuaikan dengan pemahaman tiap pemakai terhadap basis data menurut kebutuhan. SMBD tidak selalu memberi keuntungan untuk semua aplikasi pendekatan basis data. BAB 2 ARSITEKTUR SISTEM BASIS DATA Karakteristik utama pendekatan basis data adalah adanya beberapa tingkatan dalam abstraksi data dengan menyembunyikan spesifikasi detail penyimpanan data. Hal ini dilakukan karena kebanyakan pemakai tidak berkepentingan dengan detail penyimpanan data. Pemodelan data merupakan sarana untuk melakukan proses abstraksi data. Model data merupakan sejumlah konsep yang digunakan untuk membuat deskripsi struktur basis data. Dengan deskripsi struktur



basis data dapat ditentu- kan jenis data, hubungan (Relationship"), dan konstrain data yang harus ditangani. Kebanyakan model data juga membuat spesifikasi untuk operasi dasar ("basic operation") dalam pengaksesan dan pembaharuan data pada basis data. Pada perkembangan terakhir dikenal juga istilah tabiat data ("data behavior") pada pemrograman pen-dekatan orientasi obyek ("object oriented"). Pada tabiat data didefinisikan operasi yang dapat dilakukan pada data. Model data konsepsual menyajikan konsep tente bagaimana pemakai basis data memandang a memperlakukan data, sedangkan model merupakan konsep bagaimana deskripsi detail disimpan dalam komputer. Di antara kedua model di terdapat model data implementasi ("representatione yang merupakan konsep deskripsi data disimpan dale



komputer dengan menyembunyikan



sebagian deta deskripsi data sehingga para pemakai data mendapa gambaran global bagaimana data disimpan dalan komputer. Skema dan Instan Basis Data Skema basis data merupakan deskripsi dari basis data yang spesifikasinya ditentukan dalam tahap pe- rancangan. Skema basis data tidak diharapkan dapat dirubah setiap saat walaupun dimungkinkan untuk diadakan perubahan. Penggambaran skema biasanya di- tampilkan dalam diagram skema yang berisi sebagian dari detail deskripsi basis data. Fungsi skema ini adalah untuk memisahkan antara fisik basis data dan progra aplikasi pemakai. Skema dalam arsitektur tersebut adalah sebagai berikut 1. Level internal merupakan skema internal yang memuat deskripsi struktur penyimpanan basis dala Skema internal menggunakan model data fisikal dan mendefinisikan secara detail penyimpanan data dalam basis data, serta jalur pengaksesan data. 2. Level konsepsual merupakan skema konsepsual. vang memuat deskripsi struktur basis data secara keseluruhan untuk semua pemakai. Skema konsepsual hanya memuat deskripsi tentang entiti, atribut, hubungan, dan konstrain, tanpa memuat deskripsi data secara detail. Model data tingkat tinggi atau model data implementasi dapat digunakan dalam skema ini Arsitektur tiga-skema merupakan penyederhanaan dalam perancangan dan manajemen sistem basis data dengan adanya pemisahan antara data dan program aplikasi. a. Adanya perubahan dalam skema konsepsual, misal penambahan item data, tidak akan berpengaruh pada program aplikasi. Namun apabila skema ekstemal tidak sesuai lagi dengan skema konsepsual yang baru maka program aplikasi juga harus disesuaian.



b. Perubahan skema internal Pemisahan antara skema eksternal dan skema inter- nal berfungsi untuk menjaga bila terjadi perubahan skema internal, misal adanya penambahan "pointer" pada rekaman, pada program aplikasi. Perubahan pada skema ternal juga tidak akan terjadi adanya korupsi/ pengurangan data dari skema konsepsual. Misalnya suatu program aplikasi mempunyai perintah dalam BMD untuk melaku- kan penyimpanan rekaman data baru. Setelah menerima perintah tersebut SKBD akan melakukan konsultasi ne skema eksternal, penggambaran skema eksternal/konsen sual, skema konsepsual, penggambaran skema konsepsual internal, dan skema internal untuk melaksanakan bagai. mana data itu disimpan. SKBD kemudian memberi ne. rintah pada sistem operasi untuk menyimpan rekaman dalam basis data. Akhirnya pesan akan kembali ke pro- gram aplikasi apakah rekaman dapat disimpan atau tidak Proses penyimpanan data tersebut adalah cara interaktif yang dapat menjelaskan bagaimana SKBD melaksanakan perintah dari BMD sehingga terlihat adanya pemisahan antara data dan program aplikasi. Cara interaktif akan terlalu lambat untuk akses data yang banyak. Oleh karena itu, biasanya skema penggambaran dilakukan kompilasi terlebih dulu sehingga terdapat jalur akses antara program aplikasi dan basis data secara cepat. Sistem Manajemen Basis Data terutama diklasifikasikan berdasarkan model data yang digunakan, yaitu model data herarkhi, jaringan, relasional, rientasi obyek dan model data yang lain. Klasifikasi kedua didasarkan pada lokasi pe nyimpanan data. yaitu SMBD terpusat ("centralized database") dan SMBD Dalam SMBD terpusat basis data disimpan dalam satu vomputer media penyimpan sehingga pemakai sistem terdistribusi ("distributed database"). Model data herarkhi Dalam pengaksesan data pada model herarkhi di- Jakukan menurut struktur pohon. Penampilan sermua mahasiswa atau dosen pada fakultas teknik dapat dilakukan secara efisien, sebab ada hubungan langsung antara entiti fakultas dan entiti mahasiswa atau dosen. Namun demikian, untuk menampilkan sermua mata kuliah pada fakultas tertentu harus dilakukan dalam dua tahap. Yang pertama adalah menampilkan rekarman semua dosen yang mengajar di fakultas tersebut, kemudian baru mata kuliah yang dipegang oleh para dosen. memperlihatkan basis data universitas dalam model data bentuk jaringan. Entiti mata kuliah sekarang mem punyai dua induk, yaitu langsung berhubungan dengan fakultas dan dosen. Pencarian data semua mata kuliah yang terdapat dalam suatu fakultas dapat dilakukan secara langsung (bandingkan dengan model herarkhi). Hubungan antara mata kuliah - mahasiswa adalah banyak-banyak. Tiap mahasiswa mempunyai kewajiban untuk menempuh banyak mata kuliah,



dan sebaliknya tiap mata kuliah dapat diikuti oleh banyak mahasiswa. Tetapi dalam model jaringan tidak diperbolehkan hubungan nyak-banyak sehingga hal ini diselesaikan dengan adanya entiti perantara yang disebut rekaman silang ("inter section record"). BAB III ALAM ARSITEKTUR TIGA-SKEMA deskripsi model konseptual tidak hanya terpisah dengan SMBD yang digunakan, tetapi juga harus terpisah dengan penggunaan sistem komputer. Oleh karena itu, dalam model konsepsual lebih baik dihindarkan adanya peristilahan yang berkonotasi dengan sistem komputer (skema internal), misal istilah berkas ("file") dan rekaman ("record"). Model konsepsual harus memandang data dengan logika yang paling sederhana. Cara ini ditempuh dengan membuat blok data dasar untuk mengorganisasi ke- lompok data. Blok data dasar yang paling umum diguna- kan dalam sistem basis data adalah tabel ("table") atau disebut juga relasi ("relation"). Dalam hal ini, untuk pembicaraan selanjutnya digunakan istilah tabel.Komponen tabel Gambar 3.1 merupakan contoh sebuah tabel. Nama tabel adalah MAHASISWA. Tabel ini mempunyai tiga kolom yang ditandai dengan jenis atribut, dan empat baris. Perpotongan antara baris dan kolom disebut nilai atribut. dalam penyusunan tabel sebagai berikut : a Urutan baris tidak diperhatikan, sehingga pertukaran baris tidak akan berpengaruh terhadap isi informas pada tabel. b. Urutan kolom tidak diperhatikan. Identifikasi kolom dibedakan dengan jenis atribut. C Tiap perpotongan baris dan kolom hanya berisi nilai atribut tunggal, sehingga nilai atribut ganda tidak diperbolehkan. d. Tiap baris dalam tabel harus dibedakan, sehingga tidak mungkin ada dua baris dalam tabel mempunyai nilai atribut yang sama secara keseluruhan. Tabel normal Tabel yang memenuhi ketentuan pada seksi 3.1.1 disebut dengan tabel normal ("normalised table"). Jika tabel tidak memenuhi kondisi normal perlu dilakukan proses normalisasi untuk membuat tabel normal. Model konsepsual dalam penyusunan basis data tidak hanya terdiri atas satu tabel, melainkan banyak tabel dalam satu kesatuan pandangan data. Kelompok tabel yang memenuhi ketentuan tabel normal disebut tabel normal penuh ("fully normalised tables"). Salah satu keuntungan menggunakan pendekatan basis data adalah kosistensi data selalu terjaga. Hal ini dapat tercapai kalau data yang disimpan dalam basis data terhindar dari adanya data rangkap ("redundant data").



Oleh karena data dalam basis data itu bersifat dinamis atau setiap saat dapat terjadi penambahan, penghapusan ataupun revisi data, maka hanya dengan cara pengamatan data saja tidak akan memberikan hasil yang akurat pada proses model konsepsual. Oleh karena itu harus ada cara lain untuk meno analisis data sehingga tidak terjadi data rangkap.Salah soe cara pendekatan analisis data agar data dalam basis dats memenuhi aturan penyusunan tabel adalah denga membuat aturan data dalam basis data Jika aturan tersusun dengan baik maka akan diperoleh model konsepsa yang bebas dari data rangkap. Salah satu syarat tabel normal adalah bahwa abrbut hanya mempunyai nilai tunggal untuk tiap baris Cara lain untuk menghilangkan data rangkap lah dengan memecah tabel menjadi dua. Dua tabel i saling berhubungan dengan elemen penghubung satu atrībutnya. BAB IV MODEL HUBUNGAN ANTAR ENTITI Penyusunan basis data selalu didahului dengan pekerjaan pemodelan data. Pendekatan pemodelan data PEMODELAN dapat dilakukan dengan identifikasi atribut dari realita yang akan disusun dalam basis data. Kemudian dilanjutkan dengan menyusun kombinasi dari atribut-atribut yang telah dipilih ke dalam bentuk tabel-tabel normal. Cara ini disebut dengan pendekatan dari bawah ke atas ("bottom-up approach"), dimana penyusunan basis data dimulai dari data dasar yaitu berupa atribut. Pemodelan data dengan pendekatan dari bawah ke atas dapat memperoleh hasil yang baik jika diterapkan untuk perancangan basis data yang relatif sederhana, yaitu dengan jumlah data atribut tidak terlalu banyak Sedangkan dalam kenyataan basis data yang akan disusun mencalup banyak atribut, mungkin ratusan atau bahkan ribuan jumlahnya, dan kemungkinan antar atribut terdapat hubungan lebih dari satu jenis. Pemodelan data dalam basis data tidak h terbatas pada dua entiti saja, melainkan banyak entiti saling berhubungan. Pemodelan hubungan antar entiti dimana jumlah entiti lebih dari dua, harus dilakukan dengan cermat hingga terhindar dari adanya kesalahan dalam interpreta penyajian data. Sebagai contoh, misalnya dalam kasus terjadinya hubungan berjenjang antar tiga entiti. Dalam pelengkapan atribut tabel dapat dilakukan dengan mengingat ketentutan berikut 1. Tidak boleh ada data ganda ("repeating groups"). 2. Setiap determinan dalam tabel dapat dipilih sebagai identitas tabel. Oleh karena dalam penulisan kerangka tabel sudah dicantumkan identitas tabel, maka tidak diperbolehkan membuat identitas tabel baru (kecuali kalau identitas tabel yang sudah dituliskan akan diganti).



BAB 5 Pada bab 1 telah disebutkan bahwa basis data perlu oleh beberapa pemakai. Dalam basis data ukuran kecil dengan jumlah pemakai sedikit, maka tidak memerlukan perancangan yang begitu rumit. Lain halnya dengan ba- sis data ukuran besar, yang mempunyai jumlah pemakai lebih dari dua puluh lima dan jumlah data sangat besar (mencapai jutaan byte), maka memerlukan proses dirancang dan dibuat untuk tujuan tertentu dan digunakan perancangan yang sangat rumit. Hal ini disebabkan informasi yang didapat dari sistem basis data harus dapat memenuhi persyaratan kebutuhan dari para pemakai sistem. Penggunaan Basis Data Sistem basis data merupakan bagian dari sistem informasi yang digunakan pada suatu organisasi. Pada dekade tahun 1960-an, sistem informasi didoninasi de ngan sistem pemrosesan berkas ("file systems"). Sistem ini bergeser pada awal tahun 1970-an sampai dengan ta hun 1980-an yang banyak organisasi menggunakan sistem basis data terpusat ("centralised database") yang dikontrol oleh SMBD tunggal. Hal yang mendorong pemakaian sistem basis data terpusat adalah : 1. adalah sangat besar, dan setiap saat memerlukan dat Jumlah data yang diperlukan dalam suatu organisasi yang baru ("up-to-date"). 2. Perkembangan program apitkasi yang semakin rumit. hubungan antar data yang semakin kompleks untuk dibuat model data dan dikelola. 3. Terdapat kecenderungan untuk mengadakan konsolidasi sumberdaya informasi antar organisasi. 4. Program dan data saling bebas yang memungkinkan tiap organisasi mengembangan program aplikasi sesuai dengan kepentingannya. 5. Skema eksternal memungkinkan dengan data yang sama dapat digunakan oleh beberapa program apli- kasi, dimana tiap program aplikasi mempunyai pan- dangan yang berbeda dengan program aplikasi lain. BAB 8 RELASI ALJABAR PADA TABEL Relasi aljabar digunakan untuk manipulasi data ENDAHULUAN dalam basis data. Operasi ini digunakan, misalnya untuk melakukan seleksi isi baris pada tabel dan kemudian dikombinasikan dengan tabel lain untuk memperoleh informasi yang diinginkan. Perintah operasi relasi aliabar ditulis dalam bentuk pertanyaan ("query"). Sedangkan hasil operasi



aljabar berupa tabel baru, dan tabel ini juga dapat dimanipulasi lagi. Pada bab III telah dibicarakan tentang konsep penyusunan tabel yang merupakan dasar untuk pemodelan data. Pada model data relasional basis data disajikan sebagai sekumpulan tabel (relasi) yang saling berkaitan (dihubungkan dengan identitas). Model data relasional dikenalkan oleh Codd pada tahun 1970. Ada beberapa aspek penting konsep model data relasional perlu dipahami sebelum melakukan operasi relasi aljabar Pada seksi berikut ini akan dibahas terlebih dulu beberapa aspek yang berkaitan dengan model relasional. 6.2.1. Konstrin domin Domin adalah nilai atribut yang harus disikan da lam suatu tabel sesuai dengan ketentuan yang didefini kan, Dalam penyusunan tabel sudah disebutkan bahwa nilai atribut harus tunggal ("atomic"). Selain itu, termasuk konstrin domin adalah spesifikasi format data yang melipa tipe data (numerik, karakter, date, time) dan lebar medan. 6.2.2. Konstrin identitas Tabel entiti tersusun dari baris-baris mempunyai sekumpulan nilai atribut. Dalam penyusunan tabel ditentukan bahwa tiap baris harus berbeda dal hal pasangan atau kombinasi nilai atribut. 6.2.3. Integritas entiti dan referensi identitas tamu. Konstrin bahwa identitas tidak boleh mempur nilai kosong disebut juga konstrin integritas entiti. Konstrin ini hanya menyangkut satu tabel entiti. Untuk membuat spesifikasi integritas dua tabel entiti dikenal dengan apa yang disebut konstrin itegritas referensial, yang berfungs untuk menjaga konsistensi dua tabel entiti yang saling berhubungan. 6.4. Pelaksanaan operasi pembaharuan data harus sesuai dengan konstrin yang telah didefinisikan dalam penyusunan basis data, baik konstrin identitias, konstrin domin, ataupun konstrin integritas entiti dan referensi kunci tamu. Atau dengan kata lain, dalam melakukan pembaharuan data tidak boleh menyalahi aturan konstrin data dalam tabel-tabel basis data. Operasi perubahan Operasi perubahan data digunakan untuk meng- ubah nilai data dari atribut dalam tabel Perubahan data pada atribut yang bukan identitas atau identitas tamu pada umumnya dapat dilakukan tanpa adanya problem, di mana sistem hanya akan melakukap konfirmasi kesesuaian nilai data dengan tipe dan domin. Sedangkan pengubah data pada identitas sama saja melakukan penghapusan si data pada satu baris tabel dan mengganti dengan data yang baru Sehingga dalam melakukan perubahan data untuk identitas harus memperhatikan efek yang timbul pada penghapusan dan penambahan data.



6.4.1. Seleksl Baris Operasi seleksi baris digunakan untuk memilih isi baris pada tabel yang memenuhi kondisi yang ditentukan. BAB 7 BAHASA BASIS DATA 1 RELASIONAL SQL Pada bab VI telah dibicarakan relasi aljabar yang ENDAHULUAN sangat berguna dalam memanipulasi data pada tabel-tabel basis data relasional. Dalam implementasi penyusunan basis data relasional pada umumnya digunakan bahasa standar yang dikenal dengan sebutan SQL ("Structured Query Language"). SQL merupakan bahasa implementasi dari basis data relasional hasil penelitian IBM. Dalam bab ini akan dibicarakan sekilas tentang bahasa SQL. Sehingga pada bahasan ini hanya disampaikan hal-hal yang dipandang penting. Untuk mempelajari SQL secara mendalam, dianjurkan membaca buku petunjuk perangkat lunak SMBD yang menyediakan fasilitas SQL. dalam tabel dengan menggunakan perintah yang sama. Dengan demikian akan sangat membosankan jika setiap saat harus menuliskan perintah yang sama untuk memasukan data, terlebih lagi kalau jumlah data yang harus dimasukkan dalam tabel sangat banyak. Oleh karena itu, biasanya kebanyakan sistem menyediakan fasilitas untuk membuat bentuk formulir di layar monitor ("form filling interface"). Dalam hal ini, adalah nama-nama atribut nilainya akan dipanggil dari basis data. merupakan nama-nama tabel yang akan diproses oleh pertanyaan yang diajukan, adalah persyaratan kondisi (Boolean) sebagai ekspresi yang harus dipenuhi untuk memanggil data dalam basis data. BAB 8 CONTOH APLIKASI (MODEL KONSEPTUAL BASIS DATA UNTUK SISTEM KADASTERI) Tanah merupakan sumberdaya yang tetap jumlah- PENDAHULUAN nya dan merupakan sarana produksi ataupun tempat se seorang melakukan kegiatannya. Sementara itu tekanan kebutuhan tanah semakin meningkat sejalan dengan laju pembangunan. Oleh karena itu sudah tidak dapat di- pungkiri lagi bahwa dewasa ini kebutuhan akan informasi pertanahan semakin meningkat. Informasi ini dijadikan sebagai dasar perencanaan pembangunan ataupun kontrol penggunaan sumberdaya lahan. Kehadiran Sistern Informasi Pertahanan sangat membantu pemerintah dalam pengelolaan data pertanahan (Henssen J.L.G., 1967). Informasi pertanahan yang bersifat umum tidaklah cukup untuk menunjang perencanaan pembangunan. Sehingga diperlukan informasi yang rinci dari obyek tanah, seperti: siapa pemiliknya, jenis hak atas tanahnya, apa pola penggunaannya, berapa nilainya, dan sebagainya



(Larsson G., 1991). Sistem informasi pertanahan yang me- nyimpan informasi tentang bidang tanah (land parcel) dan hubungan dengan pemiliknya ini untuk selanjutnya disebut Sistem Informasi Kadaster. Sistem informasi pertanahan akan bekerja dengan baik apabila didukung dengan pengelolaan data yang terstruktur dan sistematis. Pendekatan sistem pengelolaan basis data merupakan salah satu alternatif untuk mengelola dalam suatu sistem informasi. Berikut ini akan disajikan pemodelan konsepsual basis data untuk mendukung pem bangunan sistem informasi kadaster, yang mencakup pe rancangan hubungan antar entiti dan penggambaranrya dalam struktur data relasional. Sistem informasi kadaster sebagai salah satu sistem informasi pertanahan mempunyai kekhususan, yaitu me nyimpan informasi tentang bidang tanah dan hubungan. nya dengan pemilik. Disamping itu, informasi yang diperoleh dari sistem informasi kadaster dituntut selahun todate, mengingat tanah selalu dapat berubah baik pemilik penggunaan ataupun nilainya (Bogaerts M.J.M., 1988) Sehingga pembaharuan data dalam sistem basis data selalu dilakukan. Hal ini akan sangat menentukan dalam penyusunan basis data sebagai sumber informasi. Dari karakteristik informasi di atas, basis data yang disusun mencakup informasi tentang bidang tanah dan informasi tentang pemilik. Berikut ini akan dibicarakan hubungan antar entiti basis data yang disusun dan penggambarannya dalam struktur data pada model basis data relasional. 8.2. PEMODELAN DATA 8.2.1.Hubungan antar entiti basis data kadaster Skema hubungan antar entiti yang digunakan untuk penyusunan basis data kadaster dapat dilihat pada Gambar 8.1. Entiti peta persil merupakan representasi dari bi- dang-bidang tanah (persil) hasil digitasi peta persil yang ada. Tiap persil digambarkan dalam bangun tertutup (po- ligon) dan diberi tanda dengan elemen kunci (identifier). misal Persil_id. Tiap bidang tanah pada peta persil dikaitkan dengan satu entiti persil yang bersesuaian.



BAB III PEMBAHASAN Didalam buku utama membahas tetang basis data, yaitu basis data tidak dapat dipisahkan PENDAHULUAN dengan teknologi komputer, karena teknologi basis data dan komputer berkembang beriringan. Perkembangan teknologi pengelolaan basis data mempunyai pengaruh besar terhadap perkembangan penggunaan komputer. Sebagai contoh, pemakaian teknologi basis data dalam pengelolaan data yang berjumlah besar untuk keperluan bisnis, keteknikan, pendidikan, kesehatan, hukum, perpustakaan, dan sebagainya, akan sangat efisien bila komputer digunakan.Sedangkan dalam buku pembanding juga membahas tentang basis data tetapi hanya didalam beberapa bab. yaitu Basis data diartikan sebagai kumpulan data tentang suatu benda



atau kejadian yang saling berhubungan satu sama lain. Sedangkan data merupakan fakta yang mewakili suatu obyek seperti manusia, hewan, peristiwa, konsep,keadaan,dan sebagainya, yang dapat dicatat dan mempunyai arti yang implisit. Data dapat dicatat atau direkam dalam bentuk angka,huruf,symbol,gambar,bunyi,atau kombinasinya. Dalam buku utama maupun buku pembanding sama sama membahas tentan basis data secara akurat.setra system basis data.



KEUNGGULAN N



BUKU UTAMA



O 1



Pada



buku



BUKU PEMBANDING



memberikan Cover menggunakan desain gambar



penjelasan dan contoh yang yang menarik dan judul sesuai dengan 2



lengkap materi yang disampaikan pada buku. Terdapat rangkuman pada Terdapat indeks yang memudahkan tiap materi



3



pembaca untuk mencari materi yang



ingin dicari. pembahasan buku ini juga Materi yang terdapat pada buku bagus menjadi



sehingga bahan



bagi pembaca



dapat dijelaskan secara singkat dan padat referensi dan tidak bertele-tele



KELEMAHAN N



BUKU UTAMA



BUKU PEMBANDING



O 1



Covernya kurang menarik



Buku ini tidak banyak menggunakan contoh-contoh yang mengaplikasikan



2



kehidupan sehari-hari Tidak terdapat indeks pada Tidak ada glosarium pada buku ini



3



buku ini Materi yang



dijelakan materi



yang



disampaikan



secara



terlalu bertele-tele dan sulit ringkas sehingga materinya tidak dimengerti



menyeluruh



BAB IV



PENUTUP KESIMPULAN Kesimpulan dari critical book report ini adalah bahwa dari kedua buku tersebut buku utama dan buku pembanding keduanya memiliki pembahasan yang sama. Kedua buku juga mempunyai keunggulan dan kelemahan masing-masing REKOMENDASI Berdasarkan hasil kesimpulan diatas diharapkan mahasiswa bisa menjadi mampu membuat sebuah analisis data dengan benar dan baik. dengan mempelajari teknologi informasi dan literasi data mahasiswa mampu menargetkan sebuah target yang sudah dia rencana kan sebelumnya ingin menjadi seorang pemimpin, jadi jika sudah mempelajari ilmu teknologi informasi dan komunikasi data dari awal maka dia akan mengerti seperti apakah analissis data.



DAFTAR PUSTAKA



Walijayanto.2003.Sistem Basis Data.graha ilmu.Yogyakarta Andrew s.tanenbaun.jaringan computer.prenhallindo.jakarta