Cengkareng [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Kecamatan Cengkareng terletak di kota Jakarta Barat. Secara administratif daerah seluas 27,93 km2 ini dibagi menjadi 6 kelurahan. Utara



Kecamatan Penjaringan



Selatan Kecamatan Kembangan Barat



Kecamatan Kalideres dan Kecamatan Cipondoh



Timur



Kecamatan Grogol Petamburan dan Kecamatan Kebon Jeruk



Kelurahan 1. 2. 3. 4. 5.



Kelurahan Kedaung Kali Angke, dengan kode pos 11710 Kelurahan Kapuk, dengan kode pos 11720 Kelurahan Cengkareng Barat, dengan kode pos 11730 Kelurahan Cengkareng Timur, dengan kode pos 11730 Kelurahan Rawa Buaya, dengan Asal Usul Cengkareng Cengkareng adalah sebuah kawasan padat penduduk di Jakarta Barat. Nama Cengkareng cukup terkenal lantaran sering dilekatkan dengan Bandara SoekarnoHatta, tentunya karena warga Jakarta yang hendak menuju bandara pasti melewati kawasan Cengkareng. Daerah ini merupakan kecamatan yang terdiri dari enam kelurahan yakni Kelurahan Duri Kosambi, Kelurahan Rawa Buaya, Kelurahan Kedaung Kali Angke, Kelurahan Kapuk, dan Kelurahan Cengkareng Barat dan Timur. Kawasan Cengkareng dulunya adalah persawahan dan sebagian perkampungan. Karena wilayahnya luas dan rumah penduduk masih jarang, maka dibangunlah bandar udara sebagai pengganti Bandara Kemayoran. Pada 1 Oktober 1984, Presiden Soeharto mengeluarkan INPRES (Instruksi Presiden) untuk memindahkan bandar udara dari Kemayoran ke Cengkareng. INPRES tersebut diberlakukan pada saat itu juga. Maka mau tidak mau, seluruh maskapai penerbangan harus mulai memanfaatkan bandar udara baru di Cengkareng pada saat itu juga. Yang terjadi adalah, penumpang melakukan check-in di Bandara Kemayoran, melakukan boarding, kemudian dibawa menggunakan bis khusus ke Cengkareng untuk menaiki pesawat.



Bandara Soekarno-Hatta mulai beroperasi secara penuh pada tanggal 1 April 1985. Namun ternyata perugas bandara belum siap dengan kondisi ini. Tercatat 21 penerbangan domestik dibatalkan dan 33 penerbangan lainnya mengalami keterlambatan. Pada 5 Juli 1985, diresmikanlah bandara di Cengkareng dengan nama Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta oleh Presiden Soeharto