Cerita Rakyat [PDF]

  • Author / Uploaded
  • aulia
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

A. CERITA RAKYAT 1. Pengertian cerita rakyat Cerita rakyat adalah cerita yang berasal dari masyarakat dan berkembang dalam masyarakat pada masa lampau yang menjadi ciri khas setiap bangsa yang memiliki kultur budaya yang beraneka ragam mencakup kekayaan budaya dan sejarah yang dimiliki masing-masing bangsa. Pada umumnya, cerita rakyat mengisahkan tentang suatu kejadian di suatu tempat atau asal muasal suatu tempat. Tokoh-tokoh yang dimunculkan dalam cerita rakyat umumnya diwujudkan dalam bentuk binatang, manusia maupun dewa. 2. Ciri-ciri Cerita rakyat  Disampaikan turun-temurun.  Tidak diketahui siapa yang pertama kali membuatnya  Kaya nilai-nilai luhur  Bersifat tradisional  Memiliki banyak versi dan variasi  Mempunyai bentuk – bentuk klise dalam susunan



atau



cara



pengungkapkannya.  Bersifat anonim, artinya nama pengarang tidak ada.  Berkembang dari mulut ke mulut.  Cerita rakyat disampaikan secara lisan. cerita rakyat. 3. Jenis-Jenis Cerita Rakyat 1. Fabel atau cerita binatang, yaitu sebuah cerita rakyat yang tokoh pelakunya berupa binatang, dan binatang tersebut bisa berperilaku seperti manusia. Misalnya, Kancil yang Cerdik dan cerita Serigala yang Licik. 2. Legenda, yaitu sebuah cerita yang berisi tentang asal-usul terjadinya suatu tempat, misalnya saja cerita Asal-Usul Banyuwangi, Asal Usul Danau Toba, dan Terbentuknya Tangkuban Perahu. Diwilayah Jawa Tengah terkenal dengan cerita " Baru Klinting" 3. Mite, adalah cerita yang berisi mengenai dewa-dewi atau cerita sifatnya sakral dan penuh mistis misalnya, kisah Nyi Roro Kidul, Dewi Sri, dan Hikayat Sang Boma. 4. Sage, yaitu sebuah cerita yang isinya mengandung unsur sebuah sejarah, misalnya, Damarwulan, Ciung Wanara, dan Rara Jonggrang.



1



5. Epos, yaitu sebuah cerita kepahlawanan, misalnya, Ramayana dan Mahabarata. 6. Cerita jenaka, yaitu sebuah cerita yang menceritakan mengenai kebodohan atau sesuatu yang lucu, misalnya cerita Pak Pandir, Pak Belalang, dan Cerita Si Kabayan. 4. Menganalisis Cerita Rakyat SANGKURIANG Pada zaman dahulu, tersebutlah kisah seorang puteri raja di Jawa Barat bernama Dayang Sumbi. Ia mempunyai seorang anak laki-laki yang diberi nama Sangkuriang. Anak tersebut sangat gemar berburu Ia berburu dengan ditemani oleh Tumang, anjing kesayangan istana. Sangkuriang tidak tahu, bahwa anjing itu adalah titisan dewa dan juga bapaknya. Pada suatu hari Tumang tidak mau mengikuti perintahnya untuk mengejar hewan buruan. Maka anjing tersebut diusirnya ke dalam hutan. Ketika kembali ke istana, Sangkuriang menceritakan kejadian itu pada ibunya. Bukan main marahnya Dayang Sumbi begitu mendengar cerita itu. Tanpa sengaja ia memukul kepala Sangkuriang dengan sendok nasi yang dipegangnya. Sangkuriang terluka. Ia sangat kecewa dan pergi mengembara. Setelah kejadian itu, Dayang Sumbi sangat menyesali dirinya. Ia selalu berdoa dan sangat tekun bertapa. Pada suatu ketika, para dewa memberinya sebuah hadiah. Ia akan selamanya muda dan memiliki kecantikan abadi. Setelah bertahun-tahun mengembara, Sangkuriang akhirnya berniat untuk kembali ke tanah airnya. Sesampainya disana, kerajaan itu sudah berubah total. Di sana dijumpainya seorang gadis jelita, yang tak lain adalah Dayang Sumbi. Terpesona oleh kecantikan wanita tersebut maka, Sangkuriang melamarnya. Oleh karena pemuda itu sangat tampan, Dayang Sumbi pun sangat terpesona padanya. Pada suatu hari Sangkuriang minta pamit untuk berburu. Ia minta tolong Dayang Sumbi untuk merapikan ikat kepalanya. Alangkah terkejutnya Dayang Sumbi ketika melihat bekas luka di kepala calon suaminya. Luka itu persis seperti luka anaknya yang telah pergi merantau. Setelah lama diperhatikannya, ternyata wajah pemuda itu sangat mirip dengan wajah anaknya. Ia menjadi sangat ketakutan.



2



Maka kemudian ia mencari daya upaya untuk menggagalkan proses peminangan itu. Ia mengajukan dua buah syarat. Pertama, ia meminta pemuda itu untuk membendung sungai Citarum. Dan kedua, ia minta Sangkuriang untuk membuat sebuah sampan besar untuk menyeberang sungai itu. Kedua syarat itu harus sudah dipenuhi sebelum fajar menyingsing. Malam itu Sangkuriang melakukan tapa. Dengan kesaktiannya ia mengerahkan makhluk-makhluk gaib untuk membantu menyelesaikan pekerjaan itu. Dayang Sumbi pun diam-diam mengintip pekerjaan tersebut. Begitu pekerjaan itu hampir selesai, Dayang Sumbi memerintahkan pasukannya untuk menggelar kain sutra merah di sebelah timur kota. Ketika menyaksikan warna memerah di timur kota, Sangkuriang mengira hari sudah menjelang pagi. Ia pun menghentikan pekerjaannya. Ia sangat marah oleh karena itu berarti ia tidak dapat memenuhi syarat yang diminta Dayang Sumbi. Dengan kekuatannya, ia menjebol bendungan yang dibuatnya. Terjadilah banjir besar melanda seluruh kota. Ia pun kemudian menendang sampan besar yang dibuatnya. Sampan itu melayang dan jatuh menjadi sebuah gunung yang bernama “Tangkuban Perahu.” a.    



Unsur intrinsik Tema : Kesalahpahaman antara ibu dan anak Alur : Maju Sudut pandang : Orang ketiga Latar Tempat : Jawa barat Waktu : Dari hari ke hari Suasana : Menegangkan  Tokoh : - Dayang sumbi - Sangkuriang - Tumang - Makhluk- makhluk ghaib - Pasukan b. Penokohan  Dayang sumbi : seorang putri raja yangcantik dan baik hati yang mempunyai seorang anak bernama sangkuriang  Sangkuriang : anak dari dayang sumbi yang berwatak keras dan ingin menikahi ibunya 3



 Tumang : anjing kesayangan istana. Yang merupakan titisan dewa dan juga ayah dari sangkuriang  Makhluk- makhluk ghaib: makhluk yang menolong sangkuriang dalam menyeselaikan persyaratan dayang sumbi.  Pasukan: pasukan kerajaan yang diperintahkan dayang sumbi untuk menggelar kain sutra merah yang menandakan hari menjelang pagi. c. Amanat 1. Tidak boleh durhaka terhadap orang tua 2. Jadilah anak yang berbakti kepada orang tua dan tidak menyusahkan orangtua d. Sipnosis Disuatu istana di jawa barat, terdapat seorang putri bernama dayang sumbi. Ia mempunyai seorang anak bernama sangkuriang dan tumang anjing titisan suaminya. Ketika sedang berburu, sangkuriang meninggalkan tumang di hutan, karena tidak mau di ajak berburu. Sesampainya di istana , ia dimarahi oleh ibunya dan ibunya tidak sengaja memukul kepalanya dengan sendok nasi. Akhirnya sangkuriang pergi dari istana. Sementara itu dayangn sumbil yang rajin bertapa dan berdoa itu mendapat hadiah dari dewa, berupa kecantikan yang abadi. Setalh dewasa sangkuriang kembali ke kerajaan. Dia melihat gadis cantik, dan akhirnya menyukainya yang tak lain adalah dayang sumbi. Ketika sangkuriang meminya tolong dayang sumi untuk merapikan ikat kepalanya , dayang sumbi terkejut dengan luka pada kepala sangkuriang, karena luka itu seperti luka yang di buat olehnya dulu. Akhirnya saat sangkuriang meminang dayang sumbi, ia memberi dua syarat yaitu membendung sungai dan membuat sabuah sampan besar untuk menyebrang sungai itu dalam waktu sebelum fajar datang. Sangkurian meminta bantuan makhluk- makhluk ghaib untuk menyelesaikannya. Tetapi dayang sumbi meminta bantuan para pasukannya untuk menggelar kain sutra warna merah yang membuat sangkuriang merasa kalah , karena warna yang tampak seperti fajar datang. Karena kesal, sangkuriang menjebol bendungan itu dan menendang sampan itu hngga terpelanting dan menjadi sebuah gunung yang disebut “tangkuban perahu”



4



B. CERPEN a. Pengertian Cerpen Cerpen merupakan singkatan dari cerita pendek. Maksud dari cerita pendek disini adalah ceritanya kurang dari 10.000 (sepuluh ribu) kata atau kurang dari 10 (sepuluh) halaman. Cerpen biasanya hanya memberikan kesan tunggal yang demikian dan memusatkan diri pada satu tokoh dan satu situasi saja. Cerpen adalah jenis karya sastra yang memaparkan kisah ataupun cerita tentang kehidupan manusia lewat tulisan pendek. cerpen juga bisa disebut sebagai karangan fiktif yang berisikan tentang sebagian kehidupan seseorang atau juga kehidupan yang diceritakan secara ringkas yang berfokus pada suatu tokoh saja b. Ciri-Ciri Cerpen  Jalan ceritanya lebih pendek dari novel  Sebuah cerpen memiliki umlah kata yang tidak lebih dari 10.000 (10 ribu) kata  Biasanya isi cerita cerpen berasal dari kehidupan sehari-hari  Tidak menggambarkan semua kisah para tokohnya, hal ini karena dalam cerpen yang digambarkan hanyalah inti sarinya saja.  Tokoh dalam cerpen digambarkan mengalami masalah atau suatu konflik hingga pada tahap penyelesainnya.  Pemakaian kata yang sederhana serta ekonomis dan mudah dikenal pembaca.  Kesan yang ditinggalkan dari cerpen tersebut sangat mendalam sehingga pembaca dapat ikut merasakan kisah dari cerita tersebut.  Biasanya hanya 1 kejadian saja yang diceritakan.  Memiliki alur cerita tunggal dan lurus.  Penokohan pada cerpen sangatlah sederhana, tidak mendalam serta singkat c. jenis-jenis cerpen berdasarkan jumlah katanya : 1. Cerpen mini (flash), cerpen dengan jumlah kata antara 750-1.000 buah. 2. Cerpen yang ideal, cerpen dengan jumlah kata antara 3.000-4000 buah. 3. Cerpen panjang, cerpen yang jumlah katanya mencapai angka 10.000 buah. Sekarang berdasarkan teknik mengarangnya, cerpen dibedakan menjadi : 1. Cerpen sempurna (well made short-story), cerpen yang terfokus pada satu tema dengan plot yang sangat jelas, dan ending yang mudah dipahami. Cerpen jenis ini pada umumnya bersifat konvensional dan berdasar pada



5



realitas (fakta). Cerpen jenis ini biasanya enak dibaca dan mudah dipahami isinya. Pembaca awam bisa membacanya dalam tempo kurang dari satu jam 2. Cerpen tak utuh (slice of life short-story), cerpen yang tidak terfokus pada satu tema (temanya terpencar-pencar), plot (alurnya) tidak terstruktur, dan kadang-kadang dibuat mengambang oleh cerpenisnya. Cerpen jenis ini pada umumnya bersifat kontemporer, dan ditulis berdasarkan ide-ide atau gagasan-gagasan yang orisinal, sehingga lajim disebut sebagai cerpen ide (cerpen gagasan). Cerpen jenis ini sulit sekali dipahami oleh para pembaca awam sastra, harus dibaca berulang kali baru dapat dipahami sebagaimana mestinya. Para pembaca awam sastra menyebutnya cerpen kental atau cerpen berat. d. Analisis Cerpen JUDUL : SENYUM TERAKHIR UNSUR INTRINSIK 



Tema







Setting 1. Tempat



: Persahabatan Sejati : : Taman, sekitar kompleks rumah, rumah Zacky, jalan menuju



sekolah, sekolah, bus. 2. Waktu



: Pagi, siang, petang.



3. Suasana



:



Menyenangkan,



asik,



seru,



manis,



tragis,



sedih,



mengharukan. 



Alur



: Maju







Amanat



:



1. Hargailah semua waktu-waktu kebersamaan bersama sahabatmu, karena kita tak pernah tahu kapan akan berpisah selamanya dengannya. 2. Sayangilah sahabatmu dengan tulus dari hati hingga akhir waktu. 6







Nilai 1. Sosial



: :



Sehabis menggendong Tamara punggungku rasanya ingin copot, benar juga kata Tamara badannya berat. Tapi, tidak apalah dari pada sahabat aku Tamara gak pulang ke rumah. Tamara meminta izin mengantar aku pulang. Sambil memegang jemari-jemariku dan sesekali memegang keningku. Tamara selalu bertanya tentang keadaanku. Tapi, aku hanya bisa menjawabnya dengan kalimat, “Aku baik-baik saja kok, gak usah khawatir”. UNSUR EKSTRINSIK 



Latar kepengarangan penulis



:



Penulis cerpen ini adalah seorang remaja pria sekaligus pelajar. Baru mulai belajar menjalin persahabatan dengan seorang wanita. Di mana ending dari kisahnya adalah sedih. Tapi dapat membuktikan, bahwa persahabatan sejati yang dijalin hingga akhir hayat itu masih ada. 



Keyakinan penulis







Masyarakat pembaca



:– :



Kalangan remaja mungkin lebih menggemari cerpen ini. Karena di samping menceritakan tentang kehidupan persahabatan di kalangan remaja, kalimatnya pun dikemas ringan, sehingga mudah dipahami. C. NOVEL a. Pengertian novel Novel adalah karangan prosa yang panjang, mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang-orang di sekitarnya serta menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku. Biasanya, cerita dalam novel dimulai dari peristiwa atau



7



kejadian terpenting yang dialami oleh tokoh cerita, yang kelak mengubah nasib kehidupannya. Misalnya, novel Pada Sebuah Kapal, karya Nh. Dini, dimulai ketika sang tokoh berusia tiga belas tahun, saat ayahnya meninggal. Berbeda dengan cerita pendek, yang umumnya berkisah tentang perilaku sesaat sang tokoh ketika ia menghadapi suatu peristiwa atau kejadian pada suatu ketika. Penulis / pengarang novel disebut novelis. Novel (Pengertian, Ciri, Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik, Jenis) b. ciri-ciri novel



Ciri-ciri novel sebagai berikut: 1. Ditulis dengan narasi atau penjelasan kemudian didukung dengan 2. 3. 4. 5. 6. 7.



deskripsi untuk menggambarkan suasana kejadian atau peristiwa. Alur ceritanya kompleks Jumlah kata biasanya di atas 10.000 kata Minimal jumlah halaman sebanyak 100 halaman Minimal dibaca satu buah novel 2 jam Skala novel lebih luas dibandingkan cerpen sifat dari novel adalah realistis karena pengarang yang lebih tahu dengan situasi yang digambarkan pada novel.



c. jenis-jenis novel 1. Jenis-jenis novel berdasarkan kejadian nyata dan tidak nyata  Novel fiksi aalah novel yang tidak nyata atau tidak ada kejadian di dunia. Novel ini hanya fiktif (karangan) dari pengarang. Contohnya Harry Potter  Novel non-fiksi adalah novel dari kejadian yang pernah ada atau ilmiah. Contohnya adalah Laskar Pelangi 2. Jenis-jenis novel berndasarkan genre cerita



8



 Novel romantis. Cerita yang digambarkan dalam novel ini berupa kasih sayang dan cinta. Contohnya Ayat-ayat cinta  Novel horor/menyeramkan. Novel ini berisi tentang cerita yang menakutkan. Contohnya Bangku Kosong  Novel misteri. Novel ini berisi tentang misteri. Contohnya novel Agatha Christie  Novel komedi. Novel ini berisi tentang cerita komedi yang membuat kita ketawa. Contohya Kambing jantan.  Novel inspiratif. Berisi tentang cerita kisah inspiratif. Contohnya Negeri 5 Menara. 3. Jenis-jenis novel berdasarkan isi dan tokoh  Novel teenlit. Novel ini berisi tentang cerita remaja. Contohnya adalah novel Dealova  Novel Chicklit. Novel ini berisi tentang cerita perempuan muda dan permasalahan yang dihadapinya. Contohnya adalah Miss Jutek  Novel Songlit. Novel ini dibuat berdasarkan cerita dari sebuah lagu. Contohnya adalah  Novel dewasa. Novel ini berisi tentang cerita orang dewasa. Contohnya adalah novel Saman dan Larung. d. Menganalisis Novel Judul



: Petualangan Sherlock Holmes (Petualangan di Copper Beeches)



Pengarang



: Sir Arthur Conan Doyle



Penerbit



: PT. Gramedia Pustaka Utama



1. SINOPSIS Sherlock Holmes dikaitkan lagi dengan kasus yang cukup menarik. Aku pun memulai untuk berbicara, “Bisa jadi kasusnya lebih menarik dari apa yang kau pikirkan.” , “Yah, moga-moga saja! Tapi kita tak perlu merasa ragu-ragu lagi, karena, kalau tak salah, orang yang bersangkutan telah tiba.” Begitu kata-katanya selesai, pintu ruangan kami terbuka. Seorang wanita muda masuk. Miss Violet Hunter mulai menceritakan kejadian-kejadian yang



9



membuat hidupnya resah dan penuh kebingungan. Ia menemukan hal yang ganjil dari permintaan Mr. Rucastle. Mulai dari permintaan menggunakan pakaian tertentu selama bekerja, duduk di tempat tertentu, membaca novel dengan lantang ditempat tertentu, dan yang lebih mengherankannya lagi Miss Hunter harus memotong pendek rambutnya sebelum bekerja di rumah Mr. Rucastle. 2. UNSUR INTRINSIK 1)



Tema



: Kasus tentang penyekapan seorang Gadis



2)



Tokoh



:



a. Tokoh Utama : Sherlock Holmes dan Dr. Watson b. Tokoh Pembantu : Miss Violet Hunter, Mr. dan Mrs. Rucastle, Edward, Mr. dan Mrs. Toller. 3)



Latar/ Setting a.



Latar Tempat:  Baker Street “...kami sedang duduk bersebelahan di depan perapian di kamar tua kami di Baker Street...”



b.



Latar Waktu  Pagi hari, awal musim semi “Saat itu cuaca pagi hari sangat dingin diawal musim semi...”



d.



Latar Suasana  Meneganggkan “Ya Tuhan! Seseorang telah melepaskan anjing itu.”



4)



Alur/ Plot



: Alur Maju



10



“Saat itu cuaca di pagi hari sangat dingin di awal musim semi, dan kami sedang duduk bersebelahan di depan perapian di kamar tua kami di Baker Street setelah sarapan.” 5)



Sudut Pandang/ Point of View



Pengarang berlaku sebagai orang pertama. Ia terlibat langsung didalam cerita. 6)



Gaya Bahasa  Asosiasi



“...nampak bagaikan bayang-bayang gelap tanpa bentuk di tengah-tengah lingkaran kuning yang pekat.”  Metonimia “...kami menerima sepucuk telegram...” 8)



Amanat Janganlah berbuat serakah. Karena sesungguhnya keserakahan itu dapat



mengancam diri kita sendiri. Tetaplah berbuat baik dan jangan sampai merugikan orang lain D. DRAMA a. Pengertian Drama Drama adalah suatu aksi atau perbuatan (bahasa yunani). Sedangkan dramatik adalah jenis karangan yang dipertunjukkan dalan suatu tingkah laku, mimik dan perbuatan. Sandiwara adalah sebutan lain dari drama di mana sandi adalah rahasia dan wara adalah pelajaran. Orang yang memainkan drama disebut aktor atau lakon. b. Ciri-Ciri Teks Drama 1. Seluruh cerita drama berbentuk dialog, baik tokoh dan juga narator. Inilah ciri utama dalam naskah dialog, semua ucapan ditulis dalam bentuk teks. 11



2. Dialog dalam drama tidak menggunakan tanda petik ("..."). Hal ini karena dialog drama bukan sebuah kalimat langsung. Oleh karena itu, naskah drama sendiri tidak menggunakan tanda petik. 3. Naskah drama sendiri dilengkapi dengan sebuah petunjuk tertentu yang harus dilakukan pada tokoh yang pemeran bersangkutan. Petunjuk tersebut ditulis dalam tanda kurung atau dapa juga dengan menggunakan jenis huruf yang berbeda dengan huruf pada dialog. 4. Naskah drama terletak diatas dialog atau disamping kiri dialog. c. Jenis-Jenis Drama drama



dapat



dibedakan



menjadi



8



jenis,



antara



lain:



Tragedi: drama yang bercerita tentang kesedihan. 1. Komedi: drama yang bercerita tentang komedi yang penuh dengan kelucuan. 2. Tragekomedi: perpaduan antara kisah drama tragedi dan komedi. 3. Opera: drama yang dialognya dengan cara dinyanyikan dan diiringi musik. 4. Melodrama: drama yang dialognya diucapkan dan dengan diiringi musik. 5. Farce: drama yang menyerupai dagelan, namun tidak sepenuhnya drama tersebut dagelan. 6. Tablo: jenis drama yang lebih mengutamakan gerak, para pemainnya tidak mengucapkan suatu dialog, namun dengan melakukan berbagai gerakan. 7. Sendratari: gabungan antara seni drama serta seni tari.



A. Analisis unsur intrinsik 1.Tema: Persahabatan



12



2.Latar a.



Tempat :



 Ruang kelas (Terlihat anggota 3BG masuk kedalam kelas tertawa-tawa.)  Sekolah (Kisah ini terjadi disebuah sekolah yang sangat terkenal bernama SMAN 1 Tepo Sliro.) b.



Waktu



 Waktu sekolah (“ Di ruangan kelas yang terdapat berbagai kursi dan meja yang tertata rapi terjadi suatu keributan, …….”) c.



Suasana



 Gelisah (“Ada apa Din, kok kayaknya gelisah banget ?”)  Tegang (“Di ruangan kelas yang terdapat berbagai kursi dan meja yang tertata rapi terjadi suatu keributan, yang disebabkan salah satu anggota 3BG”.) Penokohan a. Aulia: Baik hati, sabar ( “Ya Allah, cobaan apa yang kau berikan pada persahabatan Kami, apa salah kami sehingga kau memberi cobaan ini, Ya Allah kembalikan persahabatan kami seperti dulu lagi”,



Tiba-tiba ada



motor yang melaju kencang hingga menambrak Audy, untungnya saja Aulia menolong Audy) b. Andin: Baik hati, pemarah (“ Mulai saat ini kamu tidak akan jadi sahabat kami lagi.”, ” Kamu kok tega sih Aulia, kalau kamu butuh uang kamu tinggal bilang sama kami, bukan begini caranya, selama kami selalu membantu kamu, tapi kamu kok tega banget.”) 5.Alur



: Maju



6. Sudut Pandang



: Orang ketiga serba tahu



7. Amanat



13



a.



Janganlah berburuk sangka terhadap orang lain tanpa bukti yang



b.



kuat Hendaknya tidak iri hati terhadap kebahagiaan orang lain. B. Unsur Ekstrinsik 1.Nilai Sosial a.



Adanya diskriminasi kepada kelompok sosial di bawah, seperti yang



diucapkan si Audy kepada Aulia. (Dasar kau anak miskin. (sambil menampar pipi Aulia) Mereka kemudian duduk ditempat mereka masing-masing)



14