CJR Filsafat Kepelatihan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

CRITICAL JOURNAL REVIEW MK. FILSAFAT DAN PROFESI KEPELATIHAN PRODI S1 PENDIDIKAN



PENDIDIKAN KEPELATIHAN KEOLAHRAGAAN



Skor Nilai : Critical Journal Review (Pengaruh Profesional Guru dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru Pendidikan )



Dosen Pengampu : Argubi Silwan, S.Pd.,M.Pd.



NAMA



: TIURMAIDA BR. ARUAN



NIM



: 6193321017



MATA KULIAH



: FILSAFAT DAN PROFESI



KEPELATIHAN



PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2021



1|CJRProfesiPendidikan



EXECUTIVE SUMMARY



Dari ketiga jurnal ini yang dapat saya simpulkan yaitu bahwa guru adalah salah satu profesi yang bersifat profesional, yang dimana untuk mendapatkan profesi tersebut dibutuhkan bekal ilmu yaitu melalui pendidikan keguruan. Dan semua itu harus dipersiapkan secara khusus lagi, karena menjadi seorang guru hanya mampu dijalani oleh Dia yang mempunyai etos semangat yang tinggi. Kompetensi yang melekat pada diri seorang guru itu sebagai modal dasar bagi yang bersangkutan dalam menjalankan tugasnya. Dimana dalam menjalankan tugasnya guru membutuhkan prasyarat yaitu: 1. 2.



Mempunyai keahlian tertentu dalam mengajar peserta didik. Mampu menguasai kelas dengan berbagai sifat dan tingkah laku nya.



Guru haruslah memiliki kepribadian yang terbuka dan sehat dimana, jika guru itu terbuka pada peserta didik maka peserta didik itu akan menjadikan guru nya sebagai teladannya bukan malah sebaliknya. Pribadi Guru yang sehat juga dibutuhkan dalam pembelajaran. Jika guru tersebut memiliki sifat dan sikap yang sehat maka pembelajaran akan tersampaikan dengan baik dan pastinya akan tepat sasaran. Dalam perspektif kebijakan pendidkan nasional, Kompetensi guru profesional dibagi menjadi empat yaitu: 1. Kompetensi Pedagogik Yaitu guru harus mampu memahami, merancangkan pembelajaran, mengevaluasi hasil pembelajaran dan pengembangan siswa guna untuk mengaktualisasikan potensi yang dimilikinya. 2. Kompetensi Kepribadian Yaitu merumuskan konstruksi yang lebih memiliki indikator empiriknya, maksdunya kepribadian individu merupakan serangkaian kejadian dan karakteristik dalam seluruh kehidupan, dan merefleksikan elemen – elemen tingkah lakunya yang bertahan lama. 3. Kompetensi Sosial Yaitu kemampuan yang harus dimiliki guru untuk dapat berkomunikasi dan bergaul secara efektif.



4. Kompetensi Profesional



Yaitu penguasaaann materi pembelajaran yang secara luas dan mendalam yang harus dikuasai guru mencakup penguasaan materi kurikulum sekolah.Keseluruhan kompetensi Guru dalam praktiknya merupakan satu kesatuan yang utuh.



KATA PENGANTAR Puji dan syukur saya haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas lindungan dan berkat Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Critical Journal Review pada mata kuliah “Filsafat dan Profesi Kepelatihan”. Dengan adanya tugas critical journal report ini saya lebih memahami akan mereview dan membandingkan beberapa jurnal yang berkaitan dengan mata kuliah dengan baik. Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak selaku dosen pengampu mata kuliah “Filsafat dan Profesi Kepelatihan” yang telah membimbing saya dalam penyelesaian laporan ini. Saya membutuhkan saran dan kritik dari pembaca untuk kesempurnaan penulisan berikutnya. Akhir kata saya ucapkan terima kasih.



Medan, 01 Juni 2021



Tiurmaida Br. Aruan NIM : 6193321017



DAFTAR ISI COVER............................................................................................................................... EXECUTIVE SUMMARY................................................................................................... KATA PENGANTAR......................................................................................................... DAFTAR



ISI



.........................................................................................................................



BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1.1 Rasionalisasi pentingnya CJR................................................................................ 1.2 Tujuan penulisan CJR ............................................................................................ 1.3 Manfaat CJR............................................................................................................. 1.4 Identitas jurnal yang direview .............................................................................. BAB II RINGKASAN ISI JURNAL ................................................................................... 2.1 Pendahuluan............................................................................................................ 2.2 Deskripsi Isi ............................................................................................................. BAB III PEMBAHASAN/ ANALISIS ............................................................................... 3.1 Pembahasan isi jurnal............................................................................................. 3.2 Kelebihan dan kekurangan jurnal ........................................................................ BAB IV PENUTUP.............................................................................................................. 4.1 Kesimpulan................................................................................................................ 4.2 Rekomendasi ...........................................................................................................



BAB I PENDAHULUAN Rasionalisasi pentingnya CJR CJR atau Critical Journal Review adalah salah satu tugas yang diberikan kepada mahasiswa, CJR dibuat dengan adanya maksud yaitu: bahwa jika pembaca ataupun penulis ingin memahami dan membedah sebuah jurnal mengenai suatu bahan ajar itu menggunakan waktu yang cukup lama. Tetapi dengan adanya CJR ini mahasiswa jadi mendapat banyak pengetahuan mengenai membandingkan dan mereview suatu jurnal maupun beberapa jurnal dengan baik dan benar.



Tujuan penulisan CJR Tujuan dari penulisan CJR ini yaitu karena sebagai salah satu pemenuhan dari tugas yang diberikan oleh dosen pengampu, sebagaimana CJR ini dibuat untuk menambah pemahaman isi artikel jurnal dengan cara mereview point – point yang terpenting saja, dan meningkatkan kesadaran para pembaca mengenai materi yang bersangkutan serta menguatkan pemahaman akan isi dari artikel jurnal tersebut dan juga untuk membudayakan kebiasaan membaca artikel, jurnal maupun buku.



Manfaat CJR CJR ini bermanfaat bagi pembaca, karena CJR ini membantu kita untuk memahami suatu artikel jurnal dengan cara yang mudah, mengetahui isi sebuah artikel jurnal dengan lebih mendalam, dan juga dapat sebagai perbandingan artikel lain yang relevan terhadap satu mata kuliah.



Identitas Jurnal yang Direview 



Jurnal Utama



1. Judul



: Pengaruh Profesionalisme Guru Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru Ekonomi Sma Se-Kota Malang



2. Volume



: Vol. 3, No.1



3. Peneliti



: Tiara Anggia Dewi



4. Nama Jurnal



: Jurnal Promosi Pendidikan Ekonomi



5. Penerbit



: Universitas Muhammadiyah Metro



6. Kota terbit



: Metro, Lampung



7. Tahun terbit 8. ISSN



 1.



2015 : 2442-9449



Jurnal Pembanding 1



Judul



: Profesionalisme Guru Dalam Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia



2.



Volume



: Vol 2, No. 1



3.



Peneliti



: Yusutria



4.



Nama Jurnal



: Jurnal Curricula Kopertis Wilayah X



5.



Penerbit



: STKIP PGRI Sumatera Barat



6.



Kota terbit



: Padang



7.



Tahun terbit



8.



ISSN 



2017 :-



Jurnal Pembanding 2



1.



Judul



: Pengembangan Profesionalisme Guru Sekolah Dasar



2.



Volume



: Vol. 6 ,No. 1



3.



Peneliti



: Oding Supriadi



4.



Nama Jurnal



: Jurnal Tabularasa PPs Unimed



5.



Penerbit



: Universitas Negeri Medan



6.



Kota terbit



: Medan



7.



Tahun terbit



8.



ISSN



2009 :-



BAB II RINGKASAN ISI JURNAL



Pendahuluan 



Jurnal Utama Peningkatan kualitas pendidikan merupakan agenda besar pendidikan di



Indonesia. Dalam rangka mewujudkan pendidikan yang bermutu tentu tidak terlepas dari peranan berbagai pihak, salah satunya adalah peran tenaga kependidikan. Hamalik (2003 : 9) tenaga kependidikan merupakan suatu komponen yang penting dalam penyelenggaraan pendidikan, yang bertugas menyelenggarakan kegiatan mengajar, melatih, meneliti, mengembangkan, mengelola dan memberikan pelayanan teknis dalam bidang kependidikan. Dalam upaya peningkatan mutu pendidikan, aspek utama yang ditentukan adalah kualitas guru. Hal ini disebabkan guru merupakan titik sentral dalam pembaharuan dan peningkatan mutu pendidikan, dengan kata lain salah satu persyaratan penting bagi peningkatan mutu pendidikan adalah apabila pelaksanaan proses belajar mengajar dilakukan oleh pendidik-pendidik yang dapat diandalkan keprofesionalannya. Undang-Undang Guru dan Dosen No. 14 Tahun 2005 menjelaskan bahwa profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi. Selanjutnya dalam melakukan kewenangan profesionalismenya, guru dituntut memiliki seperangkat kemampuan (competency) yang beraneka ragam. Dalam Undang-Undang Guru dan Dosen No. 14 Tahun 2005 dan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 dinyatakan bahwa kompetensi guru meliputi kompetensi



kepribadian,



kompetensi



pedagogik,



kompetensi



profesional



dan



kompetensi sosial. Berlakunya undang-undang dan peraturan tersebut menuntut para guru untuk meningkatkan profesionalismenya melalui pelatihan, penulisan karya ilmiah, dan sebagainya. Luthans (2008: 158) mengemukakan bahwa “Motivation is a process that starts with a physiological or psychological deficiency or need that activates a behavior or a drive that is aimed at a goal or incentive”. Guru yang memiliki motivasi tinggi akan memandang berbagai kekurangan yang ada di sekolah sebagai tantangan. Ia akan berusaha sedapat



mungkin untuk mengatasi kekurangan itu. Dengan adanya perhatian yang baik terhadap guru, akan dapat menimbulkan motivasi para guru untuk berbuat yang terbaik dalam melakukan tugas sehingga menumbuhkan komitmen dalam melakukan pekerjaan yang berkualitas dan bertanggung jawab demi kemajuan organisasi. Kinerja seorang guru dikatakan baik apabila guru tersebut mampu menguasai dan mengembangkan bahan pelajaran, kreatif dalam penyampaian pembelajaran, mampu menunjukkan komitmen yang tinggi pada tugas mengajar, disiplin dalam pekerjaan, melakukan kerjasama dengan semua warga sekolah, serta memiliki kepribadian yang menjadi panutan bagi siswa. 



Jurnal Pembanding 1 Upaya peningkatan kualitas SDM haruslah diikuti dengan peningkatan



kualitas pendidikan dan guru. Dengan komitmen pemerintah untuk berperan dalam peningkatan mutu pendidikan dan juga guru, serta upaya-upaya agar peningkatan mutu pendidikan dan guru dapat terlaksana dengan baik, diharapkan dimasa depan akan muncul generasi yang cerdas, kreatif, dan kompetitif untuk berpartisipasi dalam membangun bangsa dan negara guna mewujudkan bangsa dan negara yang maju dimasa mendatang. Komisi Internasional UNESCO untuk pendidikan abad ke-21 menyatakan bahwa berbeda dengan periode sebelumnya, dalam memasuki abad ke-21 ini guru memiliki peranan yang sangat strategis karena diharapkan dapat ikut membentuk karakter dan kecerdasan generasi muda atau dalam bahasa aslinya “moulding character and minds of young generation” (Soedijarto: 2008). Komisi Internasional UNESCO untuk pendidikan memasuki abad ke-21 menyatakan bahwa berbeda dengan periode sebelumnya, dalam memasuki abad ke-21 ini guru memiliki peranan yang sangat strategis karena diharapkan dapat ikut membentuk karakter dan kecerdasan generasi muda atau dalam bahasa aslinya “moulding character and minds of young generation” (Soedijarto: 2008). Sejalan dengan kebijakan pemerintah, melalui UU No. 14 Tahun 2005 pasal 7 mengamanatkan bahwa pemberdayaan profesi guru diselenggarakan melalui pengembangan diri yang dilakukan secara demokratis, berkeadilan, tidak diskriminatif, dan berkelanjutan dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, kemajemukan bangsa, dan kode etik profesi. Disamping itu menurut pasal 20, dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, guru berkewajiban meningkatkan dan



mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Dunia pendidikan dituntut agar menghasilkan sumber daya manusia yang sesuai dengan kemajuan IPTEK. Guru mempunyai peranan yang penting dalam pendidikan, sehingga hampir semua



usaha



pembaharuan



di



bidang



pendidikan



bergantung



pada



guru.



Pengembangan profesionalisme guru diarahkan pada peningkatan kualitas. Kriteria profesionalisme guru meliputi kemampuan: menguasai bahan, mengelola PBM, mengelola kelas, mengelola media pembelajaran, menguasai landasan kependidikan, mengenal interaksi belajar mengajar, menilai prestasi siswa, mengenal fungsi dan program pelayanan BP, dan administrasi 



mengenal sekolah.



Jurnal Pembanding 2 Dunia pendidikan dituntut agar menghasilkan sumber daya manusia



(SDM) yang sesuai dengan kemajuan teknologi. Guru mempunyai peranan yang penting dalam pendidikan, sehingga hampir semua usaha pembaharuan di bidang pendidikan bergantung pada guru. Guru tanpa menguasai bahan pelajaran, strategi belajar mengajar, mendorong siswa belajar untuk mencapai prestasi yang tinggi maka segala upaya peningkatan kualitas pendidikan tidak akan mencapai hasil yang meksimal. Dalam pelaksanaan pendidikan, guru merupakan ujung tombak, sehingga perlu pengembangan professional guru. Setiap guru memiliki potensi dan kebutuhan untuk berkembang serta meralisasikan dirinya. Perkembangan IPTEK menuntut guru untuk melaksanakan pekerjaan secara professional. Seorang guru sekolah dasar harus memiliki empat kompetensi, yaitu kompetensi: pedagogic, kepribadian, social dan professional. Keempat kompetensi tersebut harus melekat pada setiap guru sekolah dasar dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik dan pengajar disekolah. Akan tetapi kemampuan peran dasar tersebut di atas tidak akan berkembang jika hanya mengandalkan pengalaman. Namun harus dirangsang dan didorong pengetahuan baru agar dapat menumbuhkan sikap profesi yang matang. Guru sekolah dasar berbeda dengan guru sekolah lanjutan. Guru sekolah dasar dengan sistem guru kelas dituntut lebih mampu dalam mengelola kelas, penguasaan materi/bahan pembelajaran sebanyak tujuh jenis (PPKn, Bahasa Indonesia, IPA, IPS, Matematika, Bahasa Daerah, KTK) Penjaskes, dan PAI disajikan oleh guru bidang. Keberhasilan pengelolaan pendidikan bergantung pada kualitas para guru.



Kedudukan dan peran guru sangat besar pengaruhnya dan merupakan titik yang strategis dalam kegiatan pendidikan. Guru bukan hanya cerdas dan mempunyai gelar,



akan tetapi juga mempunyai karakter beriman, bertaqwa, berahlak mulia, berbudi pekerti luhur, dan mengamalkan ilmunya secara bertanggung jawab. Selaku pendidik, guru harus menjadi teladan bagi muridmuridnya. Hal ini berarti pengembangan professionalisme guru baik pada dimensi penguasaan ilmu, kompetensi guru, keterampilan dan perilaku yang dapat dipercaya. Kepercayaan masyarakat terhadap guru merupakan kunci pembentukan manusia yang berkualitas, pemberi ilmu serta menamkan, membentuk dan mengembangkan nilai moral dan etika, sehingga menjadi landasan berpijak.



Deskripsi Isi  Jurnal Utama Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan: (1) pengaruh profesionalisme guru terhadap kinerja guru ekonomi, (2) pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja guru ekonomi, (3) pengaruh profesionalisme guru dan motivasi kerja terhadap kinerja guru ekonomi. Penelitian ini dirancang sebagai penelitian eksplanasi. Subjek penelitian ini adalah seluruh guru ekonomi di SMA Se-kota Malang yang berjumlah 82 orang. Data dikumpulkan dengan instrumen berupa kuesioner. Data dianalisis dengan analisis statistik inferensial dengan analisis regresi linear berganda. Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan secara parsial profesionalisme guru berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru ekonomi dengan nilai sig. T sebesar (0,000) < α (0,05) dan thitung (4,361) > t tabel (1,666). Analisis pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja guru ekonomi secara parsial berpengaruh positif dan signifikan dengan nilai sig. t sebesar (0,000) < α (0,05) dan thitung (3,650) > t tabel (1,666). Secara simultan profesionalisme guru dan motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru ekonomi dengan nilai sig. F sebesar (0,000) < α (0,05). Selain itu, dari hasil analisis regresi besar R Square adalah 0,530.



 Jurnal Pembanding 1 Persaingan dalam berbagai kehidupan baik dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia (SDM). Kualitas SDM ditentukan oleh mutu dan tingkat pendidikan. Kualitas pendidikan yang rendah menyebabkan kualitas SDM rendah; makin tinggi tingkat pendidikan maka makin tinggi



pula kualitas SDM yang akan berpengaruh terhadap cara pikir, nalar, wawasan, keluasan dan kedalaman pengetahuan. Tujuannya untuk mengetahuan definisi profesionalisme, faktor yang mempengaruhi guru profesional serta kompetensi guru profesional.Meningkatkan



kualitas



SDM,



dilakukan



dengan



jalur



kualifikasi,



kompetensi dan sertifikasi pendidik. Profesionalisme guru tercermin pada pelaksanaan tugas yang ditandai dengan keahlian baik dalam materi maupun metode. Sosok profesional guru ditunjukkan melalui tanggung jawab dalam melaksanakan seluruh pengabdian. Profesional hendaknya mampu memikul dan melaksanakan tanggung jawab sebagai guru kepada peserta didik, orang tua, masyarakat, bangsa negara, dan agamanya. Guru professional mempunyai tanggung jawab sosial, intelektual, moral dan spiritual. Peningkatan kualitas pendidikan merupakan suatu proses yang terintegrasi dengan proses peningkatan kualitas sumber daya manusia itu sendiri. Seorang guru profesional harus menguasai betul tentang seluk belukpendidikan dan pengajaran serta ilmuilmu lainnya, guru juga harus mendapatpendidikan khusus untuk menjadi guru yang memiliki keterampilan ataukeahlian khusus, dan memiliki kompetensi agar menjadi guru yang profesional. Guru yang profesional mampu menguasai karakteristik bahan ajar dan karakteristik peserta didik (Mardapi, 2012, 5). Sedangkan profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan olehseseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian,kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi. (UU RI nomor 14 tahun 2005). Sehingga profesional dituntut untuk menjalankan pekerjaannya sesuai dengan tuntutan profesi atau dengan kata lain memiliki kemampuan dan sikap sesuai dengan tuntutan profesinya.  Jurnal pembanding 2 Dunia pendidikan dituntut agar menghasilkan SDM yang sesuai dengan kemajuan iptek. Guru mempunyai peranan yang penting dalam pendidikan, sehingga hampir semua usaha pembaharuan di bidang pendidikan bergantung pada guru. Pengembangan profesionalisme guru diarahkan pada peningkatan kualitas. Kriteria profesionalisme guru meliputi kemampuan: menguasai bahan, mengelola PBM, mengelola kelas, mengelola media atau sumber, menguasai landasan kependidikan, mengenal interaksi belajar mengajar, menilai prestasi siswa, mengenal fungsi dan program pelayanan BP, dan mengenal administrasi sekolah. Pada hakekatnya



pembinaan professionalisme guru ditekankan pada tiga kemampuan dasar, yaitu: kemampuan profesi, kemampuan pribadi dan kemampuan sosial. Kemampuan profesional setiap guru tidaklah sama. Hal ini merupakan dilema didalam mencapai tujuan pendidikan secara umum. Guru dituntut untuk tanggap terhadap perubahan yang terjadi pada masyarakat, sebagai akibat dari kemajuan arus informasi dan perkembangan Iptek. Pengembangan profesi dapat dilakukan oleh diri sendiri, melalui kegigihan dalam melaksanakan tugasnya. Dipihak lain guru sebagai personil di sekolah, merupakan bawahan kepala sekolah. Secara langsung kepala sekolah berkewajiban mengembangkan kemampuan professional guru. Fakry Gaffar (1987:126) konsep pengembangan professional mengandung dua arti, yaitu (1) dikaitkan dengan usaha peningkatan kemampuan professional yang dapat dilakukan secara independen pada tingkat sekolah oleh individe masing-masing dan (2) dikaitkan dengan jenjang karir kepegawaian dan ini harus dipolakan dari tingkat yang lebih tinggi. Pembinaan berkaitan dengan fungsi dan usaha untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna manusia dalam suatu proses kerjasama untuk mencapai tujuan bersama. Pembinaan professional adalah usaha memberi bantuan kepada guru untuk memperluas pengetahuan, meningkatkan keterampilan mengajar, dan menumbuhkan sikap professional sehingga para guru lebih ahli dalam mengelola KBM dalam membelajarkan anak didik.



BAB III PEMBAHASAN Pembahasan isi 



Jurnal Utama Pada



jurnal



utama,



yang



dibahas



adalah



penelitian



terhadap



profesionalisme guru SMA di Kota Malang secara keseluruhan . Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan: (1) Pengaruh profesionalisme guru terhadap kinerja guru ekonomi, (2) Pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja guru ekonomi, (3)Pengaruh profesionalisme guru dan motivasi kerja terhadap kinerja guru ekonomi. Penelitian ini dirancang sebagai penelitian eksplanasi. Subjek penelitian ini adalah seluruh guru ekonomi di SMA Se-kota Malang yang berjumlah 82 orang. Dari penelitian ini didapatkan hasil bahwa hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar guru ekonomi di SMA sekota Malang memiliki tingkat keprofesionalan yang sangat tinggi, terbukti dengan mayoritas 80,52% guru memiliki skor sangat tinggi. Sedangkan sebagian kecil responden yakni sekitar 19,48%, memiliki tingkat keprofesionalan yang tinggi. Sehingga, secara keseluruhan rata-rata tingkat keprofesionalan guru tergolong dalam klasifikasi tinggi. 



Jurnal Pembanding 1 Dalam jurnal pembanding 1 ini, yang menjadi topik pembahasan adalah



upaya profesionalisme guru dalam meningkatkan sumber daya manusia. Penelitian yang dilakukan oleh penulis artikel ini bersifat deskriptif, yaitu deskriptif yang memusatkan perhatiannya pada prinsip umum yang mendasari perwujudan satuansatuan gejala yang ada dalam kehidupan manusia, atau pola-pola (Rahmat, 2016). Hasil dari penelitian dalam jurnal ini menunjukkan bahwa berdasarkan dari papapran di atas dapat disimpulkan bahwa kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia dari pada kekayaan sumber daya alam.Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia diperlukan pendidikan yang berkualitas. Peningkatan kualitas pendidikan ditentukan 3 komponen yaitu in put, proses dan out put. Adapun in put terdiri dari pendidik, tenaga kependidikan, peserta didik(in put pola



rekruitmen pendidik dan tenagapendidik), pengalaman guru dalam mengajar dan pengembangankompetensi serta peserta didik. Adapun proses bisa dilihat bagaimana pendidik melakukan proses pembelajaran dan tenaga kependidikan mendukung proses pembelajaran tersebut serta peserta didik yang dapat memahami proses pembelajaran yang di sampaikan, barulah dapat diketahui akankualitas out put dari lembaga pendidikan tersebut. Rekomendasi yang bisa diberikan terhadap profesionalisme guru dalam pengembangan kualitas sumber daya manusia hendaknya dilaksanakan secara sungguhsungguh.



Selama



pemerintah



tidak



sungguhsungguh



mewujudkan



profesionalisme guru dalam pengembangan kualitas sumber daya manusia, bisa dipastikan



bahwa



mutu



pendidikan



stagnan



dan



bahkan



menurun



dalam



pengembangan kualitas sumber daya manusia. 



Jurnal Pembanding 2 Jurnal pembanding 2 ini membahas mengenai profesionalisme guru SD.



Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa pengembangan kemampuan guru disesuaikan dengan tingkat dan jenjang pendidikan. Pada hakekatnya pembinaan kemampuan professional guru ditekankan pada tiga kemampuan dasar, yaitu: kemampuan profesi, kemampuan pribadi dan kemampuan sosial. 1) Kemampuan Profesial (Profesial Comptency) Kemampuan yang harus dimilki guru sekolah dasar dalam proses belajar mengajar. Guru mempunyai tugas untuk mengarahkan kegiatan belajar siswa untuk mencapai tujuan pengajaran. Untuk itu guru dituntut untuk mampu menyampaikan bahan pengajaran. Guru harus selalu menguasai dan memperluas materi pelajaran dan memperluas materi pelajaran yang akan disajikan. Hal ini dapat dicapai dengan banyak membaca dan mengikuti perkembangan yang berhubungan dengan hal tersebut . sebenarnya guru sebagai nara sumber pelajaran yang harus selalu siap dalam proses belajar mengajar. Guru didituntut untuk dapat menciptakan situasi belajar yang dapat mendorong siswa untuk mau belajar. Kelebihan dan Kekurangan Jurnal 1) Jurnal Utama Kelebihan: 



Bahasa yang digunakan adalah bahasa baku namun mudah dimengerti.







Metode penelitian yang digunakan lengkap penjelasannya secara rinci.



Kekurangan: 



Artikel ini sederhana dan masih termasuk jurnal lokal.



2) Jurnal Pembanding 1 Kelebihan: 



Penulisaan baik, spasi yang digunakan tepat. Sehingga memudahkan pembaca untuk membacanya.







Sudah sesuai dengan EyD.







Mudah dipahami. Kelemahan:







Warna font terlalu datar.







ISSN nya tidak ada.



3) Jurnal Pembanding 2 Kelebihan: 



Materi yang disajikan lebih rinci dan penjelasan yang diberikan cukup mudah untuk dipahami.







Metode penelitiannya bagus mudah dimengerti. Kelemahan:







Materi yang disajikan hanya seputar profesionalisme guru SD saja, tidak membahas keguruan secara luas.







Banyak sekali kutipan dari para ahli.



BAB IV PENUTUP Kesimpulan Guru adalah profesi yang sangat terpuji karena untuk mendapatkan profesi tersebut dibutuhkan pendidikan serta pelatihan yang tepat. Dalam ruang lingkupnya guru harus memiliki empat kompetensi yang melakat guna untuk mendukung proses pembelajaran. Empat kompetensi itu yaitu; kompetensi kepribadian, kompetensi pendagogik, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Semuanya itu dalam satu cakupan yang harus diembannya. Menjadi guru yang profesional bukan hal yang mudah, guru tersebut harus terus melatih dirinya yaitu bisa dengan mengikuti seminar ataupun pelatihan untuk menambah kemampuan akan proses pembelajaran yang baik.



Rekomendasi Bagi pembaca sebaiknya saya merekomendasikan untuk mengkaji lebih lanjut ketiga jurnal tersebut, dan saya berpendapat bahwa tidak cukup bagi kita untuk menggunakan ketiga artikel tsb untuk memperdalam mengenai profesi kependidikan ini.



DAFTAR PUSTAKA Dewi, Anggia Tiara., 2015. Pengaruh Profesionalisme Guru Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru Ekonomi Sma Se-Kota Malang : Universitas Muhammadiyah Metro. Lampung. Yusutria,2017. Profesionalisme Guru Dalam Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia : STKIP PGRI Sumatera Barat. Sumatera Barat Supriadi, Oding., 2009. Pengembangan Profesionalisme Guru Sekolah Dasar : Universitas Negeri Medan. Medan.