CJR Gelombang - Kel 3 (AutoRecovered) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

CRITICAL JOURNAL REPORT Gelombang Bunyi



DISUSUN OLEH : KELOMPOK 3 BESTEMAN LAHAGU



(4193121038)



MAYAWI ADRIANI LUMBAN GAOL



(4193121023)



HIDAYATUL UMMI SARAGIH



(4191121015)



RIKA ASTUTI



(4191121004)



TIODORA ANGGIE SIHALOHO



(4193121026)



KELAS



: FISIKA DIK D 2019



MATA KULIAH



: GELOMBANG DAN OPTIK FISIS



DOSEN PENGAMPU



: ABDUL RAIS S.Pd, ST, M.Si



PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2021



KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas Kasih,rahmat, dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas Critical Jurnal Report ini dengan baik. Critical Jurnal Report ini disusun dengan tujuan untuk melengkapi tugas untuk mata kuliah Gelombang & Optik Fisis. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami khususnya kepada dosen pengampu yaitu bapak Abdul Rais S.Pd, ST, M.Si yang bersedia membimbing dan mengarahkan kami dalam penyusunan CJR ini. Kami berharap agar CJR yang telah saya susun ini dapat memberikan inspirasi bagi pembaca dan penulis yang lain. Kami juga berharap agar CJR ini menjadi acuan yang baik dan berkualitas. Kami menyadari begitu banyak kekurangan dari makalah CJR ini, sehingga kami sangat berharap mendapatkan kritik dan saran terhadap pembaca agar kedepannya dapat kami melakukan makalah yang lebih baik lagi.



Medan, Mei 2021



Tim Penulis (Kelompok 3)



i



1



DAFTAR ISI



Contents KATA PENGANTAR..........................................................................................................................i DAFTAR ISI........................................................................................................................................1 BAB I....................................................................................................................................................2 PENDAHULUAN................................................................................................................................2 A. Rasionalisasi pentingnya CJR....................................................................................................2 B. Tujuan penulisan CJR................................................................................................................2 C. Manfaat CJR...............................................................................................................................2 D. Identitas Artikel dan Jurnal yang direview..............................................................................3 BAB II..................................................................................................................................................5 RINGKASAN ISI JURNAL...............................................................................................................5 BAB III...............................................................................................................................................11 PEMBAHASAN.................................................................................................................................11 BAB IV...............................................................................................................................................13 PENUTUP..........................................................................................................................................13 A.



Kesimpulan............................................................................................................................13



B.



Saran.......................................................................................................................................13



DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................14



1



BAB I PENDAHULUAN A. Rasionalisasi pentingnya CJR Mengkritik Jurnal (Critical Journal Riview) merupakan kegiatan mengulas suatu jurnal agar dapat mengetahui dan memahami apa yang disajikan dalam suatu jurnal. Kritik jurnal sangat penting karena dapat melatih kemampuan kita dalam menganalisis dan mengevaluasi pembahasan yang disajikan peneliti. Sehingga menjadi masukan berharga bagi proses kreatif kepenulisan lainnya. Critical Journal Review yang berbentuk makalah ini berisi tentang kesimpulan dari jurnal yang sudah ditentukan dengan judul “ Gelombang Bunyi” Semoga usaha ini dapat bermanfaat bagi pembaca umumnya dan bagi penulis khususnya.



B. Tujuan penulisan CJR 1. Menjadi bahan pertimbangan,dan juga menyelesaikan salah satu tugas individu mata kuliah Gelombang & Optik Fisis di Universitas Negeri Medan. 2. Menambah wawasan penulis sebagai mahasiswa dan calon guru dalam memahami materi Gelombang Bunyi. 3. Meningkatkan kemampuan dalam mengulas suatu jurnal 4. Menguatkan kemampuan melakukan Critikal Jurnal Review C. Manfaat CJR 1.Membantu pembaca mengetahui gambaran dan penilaian umum dari sebuah jumal atau hasil karya tulis ilmiah lainnya secara ringkas. 2.Mengetahui kelebihan dan kelemahan jurnal yang dikritik. 3.Mengetahui latar belakang dan alasan jurnal tersebut dibuat 4.Memberi masukan kepada penulis jurnal berupa kritik dan saran terhadap cara penulisan, isi, dan substansi jurnal.



2



D. Identitas Artikel dan Jurnal yang direview Jurnal 1 1. Judul Artikel



: Pengembangan Alat Eksperimen Cepat Rambat Bunyi Dalam Medium Udara Dengan Menggunakan Metode Time Of Flight (TOF) dan Berbantuan Software Audicity



2. Nama Journal



: Unnes Phisics Education Journal



3. Edisi terbit



: Vol 5, No 3. (2016)



4. Pengarang artikel : Irnin Agustina Dwi Astuti 5. Penerbit



: Universitas Indraprasta



6. Kota terbit



: Jakarta Selatan



7. Nomor ISSN



:-



8. Alamat Situs



: https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/upej/article/view/13725



Jurnal 2 1. Judul Artikel



: Bunyi dan Manusia



2. Nama Journal



: ProTVF



3. Edisi terbit



: Vol 1, No 2. (2017)



4. Pengarang artikel : Rusli Kustaman 5. Penerbit



: Institut Seni Budaya Indonesia



6. Kota terbit



: Jawa Barat



7. Nomor ISSN



:-



8. Alamat Situs



: http://jurnal.unpad.ac.id/protvf/article/view/19871



3



Jurnal 1. Judul Artikel



: PENGARUH FREKUENSI GELOMBANG BUNYI TERHADAP PERILAKU LALAT RUMAH (Musca domestica)



2. Nama Journal



: Pembelajaran Fisika



3. Edisi terbit



: Vol. 5 No. 2, September 2016, hal 190 - 196



4. Pengarang artikel : 1)Abdul Yasid, 2)Yushardi, 3) Rif’ati Dina Handayani 5. Penerbit



: FKIP Universitas Jember



6. Kota terbit



: Jember



7. Nomor ISSN



:-



8. Alamat Situs



:-



Jurnal 4 1. Judul Artikel



: Rancang Bangun Sistem Akuisisi Data Resonansi gelombang Bunyi Menggunakan Transduser Ultrasonik Berbasis Mikrokontroler ATmega85352.



2. Nama Journal



: JURNAL Teori dan Aplikasi Fisika



3. Edisi terbit



: Vol 02, No 02. (2018)



4. Pengarang artikel : Nurkholis, Junaidi, Arif Surtono 5. Penerbit



: Universitas Lampung



6. Kota terbit



: Bandar Lampung



7. Nomor ISSN



:-



8. Alamat Situs



:-



4



BAB II RINGKASAN ISI JURNAL



Jurnal 1 : Pengembangan Alat Eksperimen Cepat Rambat Bunyi Dalam Medium Udara Dengan Menggunakan Metode Time Of Flight (TOF) dan Berbantuan Software Audicity Fisika mempelajari segala benda mati maupun benda hidup yang berhubungan dengan alam. Fisika adalah ilmu paling mendasar dari semua cabang ilmu sains dan merupakan ilmu eksperimental (Young & Freedman, 2003). Itu berarti bahwa didalam pembelajarannya fisika memerlukan eksperimen untuk memperoleh pemahaman yang baik tentang konsep-konsep yang terkandung didalamnya. Materi gelombang dipelajari pada tingkat mahasiswa Pendidikan Fisika S1 di semester lima. Pada materi ini mahasiswa diharapkan lebih interaktif karena berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Salah satu topik yang menarik untuk diamati dan dilakukan eksperimen didalam pembelajarannya adalah bunyi. Gelombang bunyi merupakan gelombang longitudinal yang terjadi karena perapatan dan perenggangan dalam medium gas. Gelombang itu dihasilkan ketika sebuah benda, seperti garpu tala yang digetarkan dan menyebabkan gangguan kerapatan medium. Gangguan tersebut menyebabkan munculnya cepat rambat bunyi pada medium gas (Tipler, 1991). Bunyi dihubungkan dengan indera pendengaran manusia yaitu telinga. Istilah bunyi (sound) juga merujuk pada sensasi fisik yang merangsang telinga yaitu gelombang longitudinal (Giancoli, 2001). Syarat terjadinya bunyi ada tiga, yang pertama harus ada sumber bunyi dan seperti halnya dengan semua gelombang, sumber bunyi merupakan benda yang bergetar. Kedua, energi dipindahkan dari sumber dalam bentuk gelombang bunyi longitudinal melalui medium, dan ketiga bunyi dideteksi oleh telinga atau alat yang menerima. Jadi, bunyi merupakan gelombang longitudinal yang memerlukan medium dalam perambatannya Cepat rambat bunyi dalam medium gas dipengaruhi oleh suhu tetapi dalam medium padat dipengaruhi oleh sifat elastis dan dalam. Cepat rambat bunyi dalam medium udara dapat ditentukan dengan metode Time Of Flight. Time Of Flight (ToF) atau Time of Arrival (ToA) adalah waktu tempuh yang diperlukan sinyal radio dari sebuah pemancar (transmitter) sampai diterima oleh penerima (receiver). Dalam hubungannya antara kecepatan cahaya diruang hampa dengan frekuensi sinyal pembawa maka dapat diperoleh jarak antara transmitter dengan receiver (Sa'adi, 2011) Pada zat cair dan padat, laju bunyi dalam medium padat lebih cepat dibandingkan dengan medium cair. Laju bunyi pada berbagai materi diberikan di tabel 1. Nilai-nilai tersebut dalam beberapa hal tergantung pada temperatur dan tekanan (Giancoli, 2001).



5



Tabel 1. Laju Bunyi pada Berbagai Medium No 1 2 3 4 5



Materi Udara Helium Hidrogen Air Air Laut



Laju (m/s) 340 1005 1300 1440 1560



Jurnal 2 : Bunyi dan Manusia Manusia merupakan makhluk mutidimensi yang memiliki beberapa alat indera yang berfungsi sebagai sensorik interaktif, informatif, dan sebagai pendeteksi beragam kebendaan yang bersifat visual maupun auditif terhadap kehidupan sosial dalam lingkungan sekitarnya. Kebendaan tersebut ada yang berwujud maupun bersifat, salah satunya pada indera penglihatan yang bersifat multitafsir terhadap apa yang ditangkap oleh indera penglihatan dan diterjemaahkan oleh otak sebagai media informasi pada akhirnya. Selain indera penglihatan, dalam kehidupan manusia yang paling sering dijumpai adalah bunyi, dimana bunyi sering digunakan manusia untuk alat komunikasi ataupun media infomasi yang bersifat abstrak. Ada beberapa pengertian bunyi secara umum, begitupun menurut sudut pandang ilmu pengetahuan seperti fisika yakni bunyi adalah sebuah gelombang longitudinal yang merambat melalui medium tertentu, bunyi terjadi karena adanya getaran sehingga tercipta sebuah sistem suara yang pada akhirnya bunyi tersebut bisa terdengar oleh indera pendengaran manusia. Adapun pengertian bunyi menurut kamus besar bahasa Indonesia yaitu sesuatu yang terdengar (didengar) atau ditangkap oleh telinga. Pada dasarnya medium penghantar bunyi bisa bermacam-macam sifat dan bentuknya, bisa berupa zat padat, cair, dan gas, tergantung dari sejauh mana sifat kebendaan ersebut bisa menghantarkan bunyi melalui udara. Sifat-sifat bunyi bisa di ukur melalui hukum fisika, misalnya frekuensi adalah satuan kecepatan pada bunyi yang diukur dalam satuan getaran yang di sebut Hertz(Hz), sedangkan kenyaringan bunyi atau amplitude diukur oleh satuan desibel (dB). Jumlah getaran yang terjadi setiap detik tersebut sangat tergantung pada jenis objek yang bergetar (Christina, 2002). Adapun beberapa jenis gelombang suara yang pernah diteliti oleh beberapa peneliti yang terdiri dari tiga jenis gelombang yang diantaranya : 1. Infrasonik Pada dasarnya manusia mempunyai batas pendengaran dalam meanangkap gelombang bunyi anatara 20Hz-20kHz, misalnya frekuensi bunyi yang berkisar antara 20Hz (20 getaran per detik) kebawah yang disebut dengan gelombang infrasonik, tidak tertangkap oleh sistem pendengaran manusia.



6



2. Audiosonik Adapun gelombang yang berkisar antara 20Hz-20000Hz disebut gelombang audiosonik. Gelombang ini adalah gelombang umum yang bisa didengar langsung oleh telinga manusia, akan tetapi tingkat kepekaan pendengaran manusia akan menurun, semakin tua usia manusia semakin turun pula tingkat pendengarannya, gelombang audiosonik tidak akan terdengar normal setelah manusia berada pada usia lanjut.



3. Ultrasonik Gelombang ultrasonik adalah jenis gelombang yang frekuensinya paling tinggi dalam hitungan desibel, yakni gellombang yang berada diatas 20000Hz. Gelombang ini tidak dapat didengar oleh manusia karena tingkat tekanan desibel (dB) yang sangat tinggi, gelombang ini merambat melalui zat padat, gas dan cair, Amplitudo Setiap frekuensi mempunyai karakteristik yang berbeda, seperti dalam kehidupan sehari-, kita, sering menemukan suara-suara yang dihasilkan dalam kebisingan yang beragam seperti suara piring disebuah restoran, suara knalpot hingga suara asap sebuah pabrik merupakan ciri dari tingkatan medium penghantar getaran dalam setiap rambatan bunyinya.



Intensitas Bunyi Pada umunya telinga manusia mempunyai batas ambang pendengaran secara normal antara -20 hingga +/-1,melalui dari satuan tingkat kekuatan bunyi (dB) terkecil hingga terkeras sekalipun, akan tetapi tingkatan itu tidak akan terlihat dimana perbedaanya, hal terpenting untuk mengetahui perbedaan tersebut yakni dengan menggunakan Sound Level Meter (SLM). Alat ini berfungsi sebagai pengukur kekuatan bunyi, alat ini terdiri dari microfon, amplifier, weighting network dan layar display dalam satuan dB (Christina 2002). Jurnal 3 : PENGARUH FREKUENSI GELOMBANG BUNYI TERHADAP PERILAKU LALAT RUMAH (Musca domestica)



7



Bunyi merupakan gelombang mekanik jenis longitudinal yang merambat dan sumbernya berupa benda yang bergetar. Bunyi bisa didengar sebab getaran benda sebagai sumber bunyi menggetarkan udara di sekitar dan melalui medium udara bunyi merambat sampai ke gendang telinga, sebenarnya merupakan variasi tekanan udara secara periodik di sepanjang lintasan perambatannya. Tekanan udara periodik inilah yang mnggetarkan selaput gendangtelinga.Bunyi yang dapat didengar manusiaberada pada kawasan frekuensipendengaran, yaitu antara 20 Hz sampaidengan 20 kHz (Shoedojo, 2004). Bunyi bisa didengar sebab getaran benda sebagaisumber bunyi menggetarkan udara disekitar dan melalui medium udara bunyimerambat sampai ke gendang telinga,sebenarnya merupakan variasi tekanan udara secara periodik di sepanjang lintasanperambatannya. Tekanan udara periodikinilah



yang



merupakansalah



satu



gelombangultrasonik



mnggetarkan gelombang dan



selaput



gendangtelinga.



bunyi



gelombang



yang



mudahdibuat



infrasonik.Gelombang



Gelombang



audiosonik



dibandingkan audiosonik



dengan



digunakan



sebagaisalah satu alat pengusir lalat rumah (Muscadomestica) yang mengganggu kehidupanmanusia gelombangaudiosonik



dan



menyebabkan



tidak



berbahaya



beberapapenyakit. dibandingkandengan



Paparan obat



frekuensi



nyamuk



dan



penyemprotserangga. Lalat rumah (Musca domestica)termasuk dalam filum Arthropoda, kelasInsecta, ordo Diptera, famili Muscidae danGenus Musca. Lalat rumah dimasukkan kedalam kelompok Arthropoda atau binatangberuas, memiliki kerangka luar ataueksoskeleton yang mengandung khitinyang dapat mengelupas apabila tubuhberkembang. Musca domestica berukuransebesar biji kacang tanah, berwarna hitamkekuningan.Lalat rumah jantan berukuranpanjang tubuh 5,8 - 6,5 mm dan lalatrumahbetina berukuran panjang tubuh 6,5 -7,5 mm. Lalat ini secara umummempunyai ciri berwarna kelabu. Tubuhterbagi menjadi tiga bagian yaitu bagiankepala dengan sepasang antena, thoraksdan abdomen. Kepala Musca domesticarelatif besar dengan dua mata majemukyang bertemu di garis tengah untuk lalatjantan, sedangkan lalat betina memiliki



duamata



majemuk



dipisahkan



oleh



ruangmuka.Mulut



lalat



bertipe



sponging,disesuaikan dengan jenis makanannyayang berupa cairan. Bagian mulut lalatdigunakan sebagai alat penghisap makananyang disebut dengan labium. Pada ujunglabium terdapat labella yangmenghubungkan antara labium denganrongga tubuh (haemocoele). Muscadomestica atau lalat rumah atau seringdisebut housefly merupakan salah satuspesies serangga yang banyak terdapat diseluruh dunia.Sebagian besar (95%) dariberbagai jenis lalat yang dijumpai disekitar rumah dan kandang, adalah lalatjenis ini. Perilaku lalat rumah (MuscaDomestica) suka hidup berkelompok danhinggap tidak suka terbang terus-menerus,dari perilaku inilah yang menyebabkanlalat mudah terjebak perangkap yangsengaja dipasang manusia (Iskandar,2015).Lalat rumah juga hinggap pada 8



ikan asinpada proses penjemuran (Ariyani, 2008).Aktifitas maksimal Ialat tejadi pada suhu20 - 25o C, berkurang (hinggap) pada suhu35 - 40 o C atau 15 - 20 o C, dan menghilang(tidak terdeteksi) pada suhu di bawah l0 oCatau di atas 40o C (Suyono, 2010). Lalatjuga menyukai makanan yang sedangmengalami proses fermentasi/pembusukan.Bentuk makanannya cair atau makananyang basah, sedang makanan yang keringdibasahi oleh ludahnya terlebih dahulu,baru dihisap (Iskandar, 2015).Musca domestica dibidangkesehatan dianggap sebagai seranggapengganggu karena merupakan faktorpenyebab dari beberapa penyakit sepertimiasis pada manusia dan hewan. Lalat inijuga mengganggu dari segi kebersihan danketenangan. Musca domestica umumnyaberkembang biak dalam jumlah besar ditempat-tempat kotor dan sekitar kandang,pengendalian Musca domestica sangatpenting bagi kesehatan baik untuk manusiamaupun ternak. Pada saat populasimeningkat, Musca domestica dapatmenjadi pengganggu baik bagi orang yang sedang bekerja maupun istirahat (Hastutiek: 2013). Lalat rumah dapat menyebarkan penyakit seperti kholera, Diare, Desentry, Thypus dan TBC (Suheriyanto,2008).



JURNAL 4 : Rancang Bangun Sistem Akuisisi Data Resonansi gelombang Bunyi Menggunakan Transduser Ultrasonik Berbasis Mikrokontroler ATmega8535 Resonansi bunyi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu sistem fisis yang diakibatkan oleh sistem fisis lain yang bergetar dengan frekuensi tertentu (Tipler, 1998). Contoh dari peristiwa resonansi bunyi adalah sebuah garpu tala yang digetarkan pada tabung. Akibat adanya garpu tala yang bergetar maka tabung akan ikut bergetar dan merapat pada pipa organa tertutup. Pada pipa organa tertutup maka pantulan gelombang resonansi yang terjadi berupa simpul dan pada pipa organa terbuka berupa perut (Bueche dan Hecht, 2006). Jika posisi dengung (, dapat ditentukan maka akan memudahkan untuk mencari nilai panjang gelombang yang dihasilkan (Lubis dan lizalidiawati, 2005). Adapun Persamaan yang digunakan:



Dari Persamaan (1) diketahui bahwa merupakan jarak saat resonansi pertama terjadi. Hal ini dilihat pada ketinggian air di tabung resonasi saat tabung reservoir



9



diturunkan dan diperoleh nilai amplitudo maksimum dengan melihat perubahan tegangan yang terjadi. Resonansi kedua terjadi bila:



L2 merupakan jarak kolom udara saat terjadi resonansi kedua apabila amplitudo maksimum ke-2 terlihat saat ada perubahan tegangan kembali. Pendeteksi ketinggian air untuk menentukan ini adalah pada perubahan ketinggian air yang dideteksi oleh tranduser ultrasonik PING dan mengirimkan data ke mikrokontroler mengenai kondisi ketinggian air yang akan ditampilkan ke komputer. Dengan didapatkannya nilai



dari Persamaan (1) dan Persamaan (2), maka nilai cepat rambat



gelombang bunyi di udara () dapat dihitung dengan menggunakan Persamaan:



Cepat rambat bunyi di udara sangat dipengaruhi oleh suhu udara. Semakin tinggi suhu udara maka nilai cepat rambat bunyi akan semakin besar dan sebaliknya. Bunyi dapat merambat di udara bebas dengan kecepatan 340 m/s pada suhu 15⁰ C (Wulansari, 2013).



10



BAB III PEMBAHASAN 1. Jurnal 1 No.



Aspek yang di Tinjau



Pembahasan



1.



Judul Jurnal



Judul sudah tepat dan jelas.



2.



Abstrak Jurnal



Abstrak sudah mewakili isi jurnal mengenai tujuan, metodologi, dan subjek dari penelitian. Abstranya juga memiliki dua bahasa yaitu



3.



Tujuan Jurnal



bahasa Indonesia dan bahasa inggris. Tujuan dari jurnal sudah jelas.



4.



Penjelasan Isi Jurnal



Penulisan isi jurnal sudah jelas ditambah dengan penyajian data serta penjelasan materi



5.



yang bagus. Jurnal tidak memiliki ISSN.



Identitas Jurnal



2. Jurnal 2 No.



Aspek yang di Tinjau



Pembahasan



1.



Judul Jurnal



Judul sudah tepat dan jelas.



2.



Abstrak Jurnal



Abstrak sudah mewakili isi jurnal mengenai tujuan, metodologi, dan subjek dari penelitian. Abstranya juga memiliki dua bahasa yaitu



3.



Tujuan Jurnal



bahasa Indonesia dan bahasa inggris. Tujuan dari jurnal sudah jelas.



4.



Penjelasan Isi Jurnal



Penulisan isi jurnal sudah jelas ditambah dengan materi yang sangat berkaitan dengan



5.



judul serta didapat dari berbagai sumber. Jurnal tidak memiliki ISSN.



Identitas Jurnal



11



3. Jurnal 3 No.



Aspek yang di Tinjau



Pembahasan



1.



Judul Jurnal



Judul sudah tepat dan jelas.



2.



Abstrak Jurnal



Abstrak sudah mewakili isi jurnal mengenai tujuan, metodologi, dan subjek dari penelitian. Abstranya juga memiliki satu bahasa yaitu



3.



Tujuan Jurnal



bahasa Indonesia. Tujuan dari jurnal sudah jelas.



4.



Penjelasan Isi Jurnal



Penulisan isi jurnal sudah jelas ditambah dengan materi yang sangat berkaitan dengan



5.



judul serta didapat dari berbagai sumber. Jurnal tidak memiliki ISSN.



Identitas Jurnal



4. Jurnal 4 No.



Aspek yang di Tinjau



Pembahasan



1.



Judul Jurnal



Judul sudah tepat dan jelas.



2.



Abstrak Jurnal



Abstrak sudah mewakili isi jurnal mengenai tujuan, metodologi, dan subjek dari penelitian. Abstranya juga memiliki dua bahasa yaitu



3.



Tujuan Jurnal



bahasa Indonesia dan bahasa inggris. Tujuan dari jurnal sudah jelas.



4.



Penjelasan Isi Jurnal



Penulisan isi jurnal sudah jelas ditambah dengan materi yang sangat berkaitan dengan



5.



judul serta didapat dari berbagai sumber. Jurnal tidak memiliki ISSN.



Identitas Jurnal



12



BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran



13



DAFTAR PUSTAKA



Nurkholis, Junaidi, & Surtono, A. (2018). Rancang Bangun Sistem Akuisisi Data Resonansi gelombang Bunyi Menggunakan Transduser Ultrasonik Berbasis Mikrokontroler ATmega85352. . Bandar Lampung: Universitas Lampung. Yasid, A., Yushardi, & Handayani, R. D. (2016). PENGARUH FREKUENSI GELOMBANG BUNYI TERHADAP PERILAKU LALAT RUMAH (Musca domestica). Jember: FKIP Universitas Jember. Astuti Irnin Agustina Dwi.(2016).Pengembangan Alat Eksperimen Cepat Rambat Bunyi dalam Medium Udara dengan Menggunajan Metode Time Of Flight(TOF) dan Berbantuan Software Audicity. Unnes Phusic Education Journal. Vol.5, No.3 Kustaman Rusli.(2017). Bunyi dan Manusia. ProTVF. Vol.1,No.2



14