8 0 145 KB
CRITICAL JOURNAL REVIEW 1. PERAN DAN APLIKASI ASSESMENT DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING 2. PERAN HASIL TES PENJURUSAN STUDI TERHADAP PEMILIHAN JURUSAN SISWA SMA
Mata Kuliah: Asesmen BK Teknik Tes Dosen Pengampu: Shofia Mawaddah, S.Psi., M.Sc
Disusun Oleh : Nama
: Lidya Munawarah Siregar
Nim
: 1193151026
Kelas
: BK Reguler C
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2021
KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji syukur alhamdulillah saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga Critical Jurnal Review ini bisa selesai pada waktunya. Terima kasih juga saya ucapkan kepada : 1. Orang Tua Saya yang selalu mendukung dan memberikan semangat dalam pendidikan saya 2. Ibu Shofia Mawaddah,S.Psi., M.Sc, Selaku Dosen Pengampu pada mata kuliah Assesment BK Teknik Tes 3. Teman-teman sekalian yang ikut berpartisipasi dalam pembuatan tugas ini Saya berharap semoga Critical Jurnal Review ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun terlepas dari itu, saya memahami bahwa Critical Jurnal Review ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya Critical Jurnal Review selanjutnya yang lebih baik lagi.
Medan, Maret 2021 Lidya Munawarah Siregar
REVIEW JURNAL 1
Judul 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Jurnal Download Volume dan Halaman Tahun ISSN/E-ISSN Penulis Reviewer Tanggal
10 Abstrak Penelitian Tujuan Penelitian
PERAN DAN APLIKASI ASSESSMENT DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING Jurnal Fokus https://journal.ikipsiliwangi.ac.id/index.php/fokus/article
Vol. 2, No.2 Maret 2019 p-ISSN 2614-4131 e-ISSN 2614-4123 Nurul Wahidah , Cucu Cuntini , Siti Fatimah Lidya Munawarah Siregar 15 Maret 2021
1. Mendapatkan informasi tentang permasalahan yang dipaparkan oleh konseli danpermasalahan lain yang terkait dengannya. 2. Mengenali
variabel
pengkontribusian
pengontrol yang
dan
berhubungan
denganpermasalahan tersebut. 3. Menentukan apa tujuan/harapan konseli sebagai hasil dari konseling. 4. Mengumpulkan
data
dasar
yang
akan
dibandingkan dengan data berikutnya guna menilai dan mengevaluasi kemajuan konseli dan efek dari strategi treatment yang digunakan. 5.
Mendidik dan memotivasi konseli dengan membagi sudut pandang konselor mengenai situasi
tersebut,
meningkatkan
penerimaan
konseli terhadap treatment dan berkontribusi pada perubahan yang merupakan hasil dari terapi.
6.
Menggunakan informasi yang didapat dari konseli untuk merencanakan cara dan strategi
Subjek Penelitian
perawatan yang efektif. 17 Guru BK
Assesment Data
Teknik purposive sampling sebanyak 8 guru dari guru BK yang mengefektifkan assessment di MGBK. Analisis data dalam rangka mencapai tujuan penelitian
Kata Kunci
ini adalah menggunakan persentase. Asesmen, bimbingan dan konseling
11
Pendahuluan Latar Belakang Pada dasarnya Konselor Sekolah/ Guru Bimbingan dan dan Teori
Konseling memiliki peranan yang utama dalam membantu peserta didik mencapai perkembangan yang optimal dalam empat bidang yakni Pribadi, Sosial, Akademik dan Karier. Ditegaskan menurut Prayitno dan Amti (2004), bahwa tujuan bimbingan dan konseling adalah untuk membantu individu mengembangkan diri secara optimal sesuai dengan tahap perkembangan dan predisposisi yang dimilikinya, berbagai latar belakang yang ada, serta sesuai dengan tuntutan positif lingkungannya. Need Assesment adalah pekerjaan konselor yang utama dan pertama dalam membuat Program BK. Sehingga Need Asessement menjadi kunci utama dalam pengembangan Program BK selanjutnya. Dalam pelaksanaan suatu strategi konseling, Need Assesment memegang peranan penting dalam pengimplementasian Nursalim
(2013)
strategi tahap-tahap
selanjutnya. umum
dalam
Menurut proses
konseling meliputi: Pembinaan Hubungan (Rapport), Asesmen Masalah, Perumusan Tujuan, Seleksi Tujuan, Seleksi Strategi, Implementasi Strategi, Evaluasi dan Tindak Lanjut dan yang terakhir adalah Terminasi. Jelas dipaparkan
di
atas
merupakan
tahap
bahwasannya yang
sangat
tahapan
asesmen
penting
sebelum
menentukan tujuan dalam proses konseling. um mengenal secara rinci tentang konseli tersebut serta persoalan yang sedang dihadapinya. Menilai atau melakukan assessment merupakan bagian yang sangat penting dan strategis dari konseling. Assessment mempunyai multifungsi dalam proses
konseling,
diantaranya
dapat
melaksanakan
pendekatan yang sistematik untuk memperoleh dan
mengorganisasikan
informasi
yang
relevan
tentang
konseli. Mengidentifikasikan peristiwa-peristiwa apa yang memberikan kontribusi pada timbulnya masalah konseli. Pelaksanaan assessment merupakan hal yang penting dan harus dilakukan dengan berhati-hati sesuai dengan kaidahnya. Kesalahan dalam mengidentifikasi masalah karena assessment yang tidak memadai akan menyebabkan treatment gagal; atau bahkan dapat memicu munculnya konsekuensi dari treatment yang merugikan diri konseli. Meskipun menjadi dasar dalam melakukan treatment pada konseli, tidak berarti konselor harus menilai (to assess) semua latar belakang dan situasi yang dihadapi konseli pada saat itu jika tidak perlu. Kadangkala konselor menemukan bahwa ternyata “hidup” konseli sangat menarik. Namun demikian tidaklah efisien dan tidak etis untuk menggali semuanya selama hal tersebut tidak relevan dengan treatment yang diberikan untuk mengatasi masalah konseli. Karena itu, konselor perlu berpegang pada pedoman pertanyaan sebelum melakukan assessment; yaitu “Apa saja yang perlu kuketahui mengenai konseli?”. Hal itu berkaitan dengan apa saja yang relevan untuk mengembangkan intervensi atau treatment yang efektif, 12
Metode Penelitian
efisien, dan berlangsung lama bagi konseli. Berdasarkan judul penelitian, sifat penelitian yang digunakan termasuk dalam katagori deskriptif analitis yang menggunakan jenis penelitian yuridis empiris, melalui
penelitian
deskriptif,
peneliti
berusaha
mendeskripsikan peristiwa dan kejadian yang menjadi pusat perhatian tanpa memberikan perlakuan khusus terhadap peristiwa tersebut. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini.
Langkah 1) Riset awal dan pengumpumpulan informasi, 2) Penelitian
Perencanaan, 3) Melakukan Observasi ( Penilaian )
Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil pengolahan data guru yang skornya tergolong ke dalam 10 terendah tiap kelasnya bahwa penerapan dan aplikasi asesment dalam bimbingan dan konseling setelah dilakukan observasi 0% berada pada kategorisangat tinggi, 0% berada pada kategori tinggi, 75% pada kategori sedang, 25% pada kategori rendah dan 0% pada kategori sangat rendah. Hal ini menunjukkan dalam hasil analisis data yang menunjukkan bahwa assesment dalam bimbingan dan konseling belum terlalu efektif dalam penerapannya. Padahal, menurut Anwar Sutoyo
mengutip
pendapatnya
Aiken
(1997:
454)
menjelaskan bahwa human assessment adalah suatu cara untuk memahami, menilai, atau menaksir karakteristik, potensi, atau masalah-masalah (gangguan) yang ada pada individu
atau
assessment
sekelompok
dapat
membantu
orang.
Artinya
memberikan
melalui informasi
bermanfaat kepada guru sehingga dapat membantu mereka dalam mengoptimalkan pemberian layanan bimbingan dan konseling disekolahnya. Hal ini terlihat dari hasil pengamatan peneliti terhadap guru bimbingan dan konseling selama melakukan penelitian dilapangan terlihat adanya keinginan pada diri guru tersebut untuk melakukan sebuah perubahan khususnya dalam keterampilan aplikasi assessment dalam bimbingan dan konseling. 13
Analisis Jurnal Kekuatan Penelitian
Memaparkan secara jelas dan lengkap mulai dari pendahuluan atau latar belakang dari asesmen Menggunakan dasar teori yang beragam dan relevan sesuai dengan permasalahan yang diteliti dalam penelitian ini.
Selain itu penulis menggunakan sumber-sumber dan literatur
yang
sistematis,
dan
banyak bahasa
dipahami.berdasarkan
sekali, yang
beberapa
tersusun
secara
digunakan
mudah
kelebihan
ini
dapat
disimpulkan jurnal ini layak dijadikan referensi dan sambutan yang baik dari pembaca, pembahasan berhubungan sekali dengan bagaimana peran guru dalam melakukan asesmen
Teknik asesmen dengan menggunakan tes merupakan prosedur sistematis untuk membandingkan tingkah laku dua orang atau lebih, dan pada tahun (1970-1997) beliau menyempurnakan pengertian tes sebagai prosedur sistematis yang digunakan untuk mengobservasi dan menggambarkan tingkah laku dengan menggunakan bantuan skala angka atau kategori tertentu
Kelemahan Penelitian
Bagi peneliti yang ingin melanjutkan penelitian ini diharapkan mampu melakukan penelitian lanjutan terhadap pengembangan ini sampai pada tahap desiminasi serta perlu dilakukannya eksperimen lebih lanjut guna mengetahui efektivitas pemberian teknik asesmen dalam meningkatkan resiliensi siswa. Pada Jurnal ini penulisan pada abstrak kurang lengkap tidak ditemukannya
assesment dan
langkah-langkah pada penelitian tersebut. jurnal ilmiah yang baik itu ialah pada abstrak sudah dijelaskan tujuan,subjek dan metode. assesment, langkah, dan hasil pada penelitian tersebut sehingga pembaca dapat lebih mudah memahami 14
Kesimpulan
isi dari karya ilmiah tersebut. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan dari penelitian ini yaitu : 1. Setelah dilakukan observasi, lebih dari separuh berada dalam kategori sedang, dan kurang dari separuh berada
pada kategori rendah. 2. Pada saat pelaksanaan observasi sebagian dari guru bimbingan dan konselng sudah menyadari kekurangan 15
Daftar Pustaka
mereka masing-masing. Abdulgani, Roeslan. (1986). Pancasila Sebagai Metode. Yogyakarta: Liberty. Anastasi, A. (1982). Psychological Testing. New York : MacMillan Anastasia, Anne dan Susana Urbina. (1998). Psychological Testing. USA: Prentice Hall International Azwar, Saifuddin (2007). Tes Prestasi: Fungsi dan Pengembangan Pengukuran Prestasi Belajar. Yogyakarta : Pustaka pelajar Brown, F.G. (1976). Principles of Education and Psychological Testing, 2nd edition. New York, NY: Holt, Rinehart & Winston. Cronbach, J Lee. (1984). Essentials of Psychological Testing. USA: Harper & Row Publisher. Friedenberg, L. (1995). Psychological Testing : Design, Analysis and Use. Boston : Allyn & Bacon. Gay, L.R., (1985). Educational Evaluation and Measurement : Competence for Analysis and Application. Columbus, Ohio: Bell and Howeln Company. Moore, Gary W. (1983). Developing and Evaluating Educational Research. Boston: Little Brown and Company. Nurkancana, Wayan. (1983). Tes dan Pengukuran. Yogyakarta: Andi Ofset Shertzer, Bruce. (1981). Career Planning: Fredom to Choose. Boston: Houghton Mifflin Co. Sumadi Suryabrata. (2000). Pengembangan alat ukur psikologi: Edisi 1. Yogyakarta: Penerbit Andi Yogyakarta. Sunardi dan Sunaryo. (2006). Intervensi Dini Anak Berkebutuhan Khusus. Jakarta: Depdiknas Dirjen Dikti Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan dan Tenga Perguruan Tinggi. Supriatna, Mamat (Eds). (2011). Bimbingan dan Konseling Berbasis
Kompetensi. Jakarta: Rajawali Pers. Yusuf, Syamsu & Juntika Nurihsan. (2010). Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung:Rosda.
REVIEW JURNAL 2 Judul
PERAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9
HASIL
TES
PENJURUSAN
STUDI
TERHADAP PEMILIHAN JURUSAN PADA SISWA Jurnal Download Volume dan Halaman Tahun ISSN/E-ISSN Penulis Reviewer Tanggal
10 Abstrak Penelitian Tujuan Penelitian
SMA Jurnal SPIRITS https://jurnal.ustjogja.ac.id/index.php/spirit/article
Vol 5, NO 1 November 2014 ISSN: 2087-7641 Esthi Wiji Sulystiyawati Indriyati Eko Purwaningsih Lidya Munawarah Siregar 15 Maret 2021
Tujuan Penelitian ini adalah untuk 1) Mengetahui saran jurusan dari hasil tes Intelligenz Structure Test (IST). 2). Mengetahui saran jurusan dari hasil tes SelfDirected Search (SDS). 3). Mengetahui peran atau pengaruh hasil tes penjurusan studi dalam menentukan pilihan jurusan
Subjek Penelitian
bagi peserta didik di tingkat SMA. 396 siswa SMA, terdiri dari 254 siswa kelas IPA dan
Assesment Data
142 siswa kelas IPS Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah random sampling. Uji hipotesis menggunakan teknik analisis non parametric Chi Square
Kata Kunci
(Chi Kuadrat) Tes Penjurusan Studi, Intelligenz Structure Test (IST), Self-Directed Search (SDS), Pemilihan Jurusan, SMA
11
Pendahuluan Latar Belakang Dalam pendidikan di sekolah, perbedaan masing-masing
dan Teori
siswa harus diperhatikan karena dapat menentukan baik buruknya prestasi belajar siswa (Snow, 1986). Karena adanya
perbedaan
individu
tersebut,
maka
fungsi
pendidikan tidak hanya dalam proses belajar mengajar, tetapi juga meliputi bimbingan/konseling, pemilihan dan penempatan siswa sesuai dengan kapasitas individual yang dimiliki. Sekolah memegang peranan penting untuk dapat mengembangkan
potensi diri yang dimiliki
siswa.
Kemungkinan yang akan terjadi jika terdapat kesalahan dalam penjurusan adalah rendahnya prestasi belajar siswa atau dapat menyebabkan terjadinya kegamangan dalam aktualisasi diri. Tak jarang siswa tidak mengerti alasan pemilihan jurusan tersebut, hendak kemana setelah tamat sekolah dan apa cita-citanya. Penjurusan di sekolah sudah dimulai di bangku SMA. Siswa sering mengalami kebingungan dalam menentukan jurusan yang akan diambil.
Aspek
emosional
ikut
berperan
dalam
mempertimbangkan jurusan yang akan dipilih, diantaranya karena mengikuti teman, tuntutan orang tua, keterbatasan pengetahuan
terhadap
jurusan
tersebut
dan
lain
sebagainya. Pemikiran lain yang sering muncul dalam menentukan pilihan jurusan adalah siswa atau orang tua sering menganggap bahwa jurusan IPA menjadi pilihan 12
Metode Penelitian
yang lebih baik. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi, yaitu dengan menggunakan data berupa hasil tes psikologi yang didokumentasikan
oleh
Lembaga
Psikologi
Gloria
Edukasindo di Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan dua jenis tes psikologi sebagai alat ukur, yaitu Intelligenz Structure Test (IST) dan Self Directed Search (SDS).
Langkah Penelitian
Hasil Penelitian
1. Menentukan Subjek 2. Melakukan
penelitian
menggunakan
metode
dokumentasi Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada perbedaan yang sangat signifikan antara saran jurusan dari hasil tes Intelligenz Structure Test (IST) maupun Self-Directed Search
(SDS)
dengan
saran
jurusan
berdasarkan
rekomendasi sekolah. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil nilai Chi-kuadrat sebesar 222,173 dengan taraf signifikansi 0,000 (0%) dan 42,747 dengan taraf signifikansi 0,000 (0%) untuk perbedaan frekuensi antara saran jurusan berdasarkan tes IST dengan rekomendasi sekolah; 32,536 dengan taraf signifikansi 0,000 (0%) dan 5,172 dengan taraf signifikansi 0,023 (2,3%) untuk perbedaan frekuensi saran jurusan berdasarkan tes SDS dengan rekomendasi sekolah; 95,713 dengan taraf signifikansi 0,000 (0%) dan 149,414 dengan taraf signifikansi 0,000 (0%) untuk perbedaan frekuensi saran jurusan berdasarkan tes IST dengan tes SDS; serta 221,90 dan 45,306 dengan taraf signifikansi 0,000 (0%) untuk perbedaan frekuensi saran jurusan berdasarkan tes penjurusan studi (IST dan SDS) dengan rekomendasi sekolah. Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan adanya kenyataan bahwa jurusan yang disarankan melalui tes penjurusan dengan saran jurusan berdasarkan rekomendasi sekolah berbeda, dan perbedaan itu tidak hanya bersifat kebetulan saja atau kesalahan sampling. 13
Analisis Jurnal Kekuatan
Memaparkan secara jelas dan lengkap mulai dari
Penelitian
pendahuluan atau latar belakang dari pemilihan jurusan kepada siswa melalui tes.
Pada Jurnal ini penulisan pada abstrak sudah lengkap ditemukannya assesment dan langkahlangkah pada penelitian tersebut. jurnal ilmiah yang baik itu ialah pada abstrak sudah dijelaskan tujuan,subjek dan metode. assesment, langkah, dan hasil pada penelitian tersebut sehingga pembaca dapat lebih mudah memahami isi dari karya ilmiah tersebut Menggunakan dasar teori yang beragam dan relevan sesuai dengan permasalahan yang diteliti dalam penelitian ini. Selain itu penulis menggunakan sumber-sumber dan literatur
yang
sistematis,
dan
banyak
sekali,
bahasa
dipahami.berdasarkan
yang
beberapa
tersusun
secara
digunakan
mudah
kelebihan
ini
dapat
disimpulkan jurnal ini layak dijadikan referensi dan sambutan yang baik dari pembaca, pembahasan berhubungan sekali dengan bagaimana peran guru dalam melakukan asesmen menggunaka tes psikologi
Assesmen
dalam
bimbingan
dan
konseling
merupakan salah satu kegiatan penting yang harus
Kelemahan
dilaksanakan oleh Guru bimbingan dan konseling. Kelemahan pada jurnal ini yaitu masih ada sebagian
Penelitian
kata yang kurang dimengerti oleh para pembaca seperti penggunaan bahasa asing serta bagi para pembaca yang
14
Kesimpulan
tidak mengerti jurnal tersebut Berdasarkan hasil analisis menghasilkan nilai Chi sebesar 222,173 dengan taraf signifikansi 0,000 (0%), dan 42,747 dengan taraf signifikansi 0,000 (0%), untuk perbedaan frekuensi antara saran jurusan berdasarkan tes IST dengan rekomendasi sekolah; 32,536 dengan taraf signifikansi 0,000 (0%) dan 5,172 dengan taraf signifikansi 0,023 (2,3%)
untuk
perbedaan
frekuensi
saran
jurusan
berdasarkan tes SDS dengan rekomendasi sekolah; 95,713
dengan taraf signifikansi 0,000 (0%) dan 149,414 dengan taraf signifikansi 0,000 (0%) untuk perbedaan frekuensi saran jurusan berdasarkan tes IST dengan tes SDS; serta 221,90 dan 45,306 dengan taraf signifikansi 0,000 (0%); untuk perbedaan frekuensi antara jurusan yang disarankan melalui tes IST, tes SDS, maupun rekomendasi dari sekolah. Berdasarkan hasil analisis tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa jurusan yang disarankan melalui tes penjurusan yaitu tes IST dan tes SDS, dengan saran jurusan berdasarkan rekomendasi sekolah berbeda, dan perbedaan itu tidak hanya bersifat kebetulan saja atau kesalahan sampling. Faktor selain tes penjurusan memiliki peran dan pengaruh yang lebih besar dalam pemilihan 15
jurusan. Anastasi, A. & Urbina, S. 1997. Tes Psikologi. Edisi
Daftar Pustaka
Ketujuh (Terjemahan). Jakarta: PT Indeks. Azwar, S. 1996, Tes Prestasi, Fungsi dan Pengembangan Pengukuran Prestasi Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. ________. 2009. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. ________. 2011. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. PERBANDINGAN JURNAL Jurnal 1 PERAN DAN APLIKASI Jurnal 2 PERAN HASIL TES PENJURUSAN ASSESSMENT DALAM BIMBINGAN STUDI TERHADAP PEMILIHAN JURUSAN DAN KONSELING PADA SISWA SMA
Jurnal ini membahas tentang Need Assesment
Tujuan sekolah yang mendasar adalah
adalah pekerjaan konselor yang utama dan mengembangkan pertama
dalam
membuat
Program
semua
bakat
dan
BK. kemampuan siswa, selama proses pendidikan
Sehingga Need Asessement menjadi kunci hingga mencapai tingkat yang lebih tinggi utama dalam pengembangan Program BK (Santoso,1979).
Fungsi
pendidikan
tidak
selanjutnya. Dalam pelaksanaan suatu strategi hanya dalam proses belajar mengajar, tetapi konseling,
Need
Assesment
memegang juga meliputi bimbingan/konseling, pemilihan
peranan penting dalam pengimplementasian dan
penempatan
siswa
sesuai
dengan
strategi selanjutnya. Menurut Nursalim (2013) kapasitas individual yang dimiliki. Penjurusan tahap-tahap umum dalam proses konseling merupakan upaya untuk membantu siswa meliputi: Pembinaan Hubungan (Rapport), dalam memilih sekolah/program pengajaran Asesmen Masalah, Perumusan Tujuan, Seleksi khusus atau program studi yang akan diikuti. Tujuan,
Seleksi
Strategi,
Implementasi Kemungkinan yang akan terjadi jika siswa
Strategi, Evaluasi dan Tindak Lanjut dan yang mengalami
kesalahan
dalam
penjurusan
terakhir adalah Terminasi. Jelas dipaparkan di adalah rendahnya prestasi belajar siswa atau atas
bahwasannya
tahapan
asesmen dapat menyebabkan terjadinya kegamangan
merupakan tahap yang sangat penting sebelum dalam aktualisasi diri (Hidayati, 2009). Tes menentukan tujuan dalam proses konseling. penjurusan studi yang dimaksudkan dalam um mengenal secara rinci tentang konseli penelitian ini merupakan suatu pengukuran tersebut
serta
dihadapinya.
persoalan Menilai
yang
atau
sedang untuk mengungkap aspek psikologis dalam
melakukan diri siswa. Hasil tes tersebut digunakan untuk
assessment merupakan bagian yang sangat mengetahui kemampuan dan minat siswa. penting
dan
strategis
dari
konseling. yang digunakan sebagai landasan dalam
Assessment mempunyai multifungsi dalam memilih jurusan yang sesuai, yaitu dengan proses
konseling,
diantaranya
dapat menggunakan Intelligenz Structure Test (IST)
melaksanakan pendekatan yang sistematik dan Self Directed Search (SDS). untuk memperoleh dan mengorganisasikan informasi yang relevan tentang konseli. Mengidentifikasikan peristiwa-peristiwa apa yang memberikan kontribusi pada timbulnya masalah konseli. Pelaksanaan assessment merupakan hal yang penting dan harus dilakukan dengan berhati-hati sesuai dengan kaidahnya. Kesalahan dalam mengidentifikasi masalah
karena
assessment
yang
tidak
memadai akan menyebabkan treatment gagal; atau
bahkan
dapat
memicu
munculnya
konsekuensi dari treatment yang merugikan
diri konseli. Meskipun menjadi dasar dalam melakukan treatment pada konseli, tidak berarti konselor harus menilai (to assess) semua latar belakang dan situasi yang dihadapi konseli pada saat itu jika tidak perlu.