CJR Telaah Kurikulum [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

CRITICAL JURNAL REPORT TELAAH KURIKULUM Dosen Pengampu: Uli Basa Sidabutar, S.Kom.M.Pd.



NAMA KELOMPOK: -MELDA ROSA PUTRI BUKIT -NOERDHAFA FADHILAH



(5173351025) (5173351033)



FAKULTAS TEKNIK PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMATIKA DAN KOMPUTER



UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2019



KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, dimana atas berkat dan rahmat-Nya Pertolongan-Nya penulis dapat menyelesaikan Critical Jurnal Report yang berjudul “Implementasi Kurikulum 2013”. Meskipun banyak rintangan dan hambatan yang kami alami dalam proses pengerjaannya, tetapi penulis berhasil menyelesaikannya dengan baik. Tak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu



Uli Basa



Sidabutar, S.Kom.M.Pd.yang telah memberikan tugas untuk memahami dan membuat



makalah ini. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman mahasiswa yang juga sudah memberi kontribusi baik langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan Critical Jurnal Report ini. Penulis sadar bahwa dalam penulisan makalah ini jauh dari kata sempurna dan penulis meminta maaf jika terdapat kesalahan dalam penulisan Critical Jurnal Report ini. Penulis selalu berdoa semoga kita semua selalu dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa dan Critical Jurnal report ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri serta pembacanya.



Medan, Maret 2019



Kelompok



ii



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR ...............................................................................................................ii DAFTAR ISI............................................................................................................................ iii BAB I ......................................................................................................................................... 1 PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 1 1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................ 1 1.3 Tujuan Penulisan .............................................................................................................. 1 1.4 Indentitas Jurnal ............................................................................................................... 2 BAB II........................................................................................................................................ 3 RINGKASAN JURNAL............................................................................................................ 3 2.1 Ringkasan Jurnal I ............................................................................................................ 3 2.1 Ringkasan Jurnal II........................................................................................................... 6 BAB III .................................................................................................................................... 11 PEMBAHASAN ...................................................................................................................... 11 3.1 Kelebihan Jurnal ............................................................................................................. 11 3.2 Kekurangan Jurnal.......................................................................................................... 11 DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 12



iii



BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pengembangan Kurikulum 2013 sangat erat berkaitan dengan kurikulum sebelumnya, yaitu kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kurikulum yang menggunakan pendekatan terpusat pada bidang studi (subject-centered curriculum) ini sejak 2006 telah diterapkan di sekolah-sekolah seluruh Indonesia. Karakteristik KTSP ialah memilah struktur kurikulum ke dalam berbagai mata pelajaran yang dipandang perlu untuk peserta didik. Namun saat ini, kurikulum tersebut oleh pemerintah dipandang kurang mampu memenuhi kompetensi yang dibutuhkan untuk abad 21 yang dikenal sebagai abad ilmu pengetahuan dan knowledge-based society. Pada tahun 2013, pemerintah menerbitkan Permendikbud Nomor 65 yang menyatakan perlunya dilakukan perubahan Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah, serta sistem pembelajaran dan sistem penilaian sebagai implikasi dari perubahan pada standar proses tersebut (Mendikbud RI, 2013b).



1.2 RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan rumusan masalah nya adalah, Bagaimana cara para pendidik dapat menjelaskan secara umum tentang implementasi kurikulum 2013.



1.3 TUJUAN PENULISAN Adapun tujuan akhir dari critical journal review ini adalah , setiap guru maupun instruktur yang berperan dalam hal belajar mengajar harus berperan aktif.



1



1.4 INDENTITAS JURNAL Jurnal I  Judul Jurnal



: Implementasi kurikulum 2013 dalam pelaksanaan



pembelajaran di SMP  Volume



: Vol.4.No.1 (2017)



 Penulis



: Mastur



 e-ISSN



: 2460-7177



 p-ISSN



: 2407-0963



Jurnal II  Judul Jurnal



: Implementasi kurikulum 2013 dalam membentuk karakter



anak bangsa.  Volume



: Vol.9.No.1 (2015)



 Penulis



: HM.Zainuddin



2



BAB II RINGKASAN JURNAL



2.1 RINGKASAN JURNAL I A. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (a) perencanaan pembelajaran, (b) pelaksanaan pembelajaran, (c) pelaksanaan penilaian, dan (d) faktor penghambat dan pendukung pelaksanaan pembelajaran dalam rangka mengimplementasikan Kurikulum 2013 di SMP N 8 Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah personel yang berkaitan dengan implementasi Kurikulum 2013 dalam pelaksanaan pembelajaran di SMP N 8 Yogyakarta yang terdiri dari kepala sekolah, wakil kepala sekolah bagian kurikulum, guru, dan siswa. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi partisipan, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Keabsahan data dilakukan dengan cara ketekunan pengamatan, triangulasi data dan pemeriksaan data. Data penelitian ini dianalisis secara terus-menerus sejak awal pengumpulan data dan melelaui tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian data, dan pengambilan kesimpulan.



B. PENDAHULUAN Tema pembaharuan dan perbaikan pada Kurikulum 2013 yaitu ingin menciptakan manusia Indonesia yang mampu berpikir kreatif, produktif, inovatif, proaktif, dan afektif, melalui pengembangan sikap (tahu mengapa), keterampilan (tahu bagaimana), dan pengetahuan (tahu tentang apa) secara integratif. Pengintegrasian ini merupakan salah satu upaya untuk memperbaiki peringkat Indonesia berdasarkan studi TIMSS (Trends in International Mathematics and Science Study) dan Program for International Student Assessment (PISA), dimana pada 2011 peserta didik hanya mampu sampai level 3 dari 6 (enam) level kemampuan kognitif yang berkaitan dengan kemampuan berpikir tingkat tinggi (berpikir kritis, berpikir kreatif, analitis, sistematis dan logis untuk menemukan alternatif pemecahan masalah melalui eksplorasi data secara empiris dalam rangka menumbuhkan sikap ilmiah). Begitu juga kemampuan siswa Indonesia dalam memahami informasi yang kompleks, pemecahan masalah, pemakaian alat, prosedur, pemecahan masalah dan melakukan investigasi yang masih berada rendah dan perlu ditingkatkan. 3



C. METODE PENELITIAN Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan fenomena yang ada, baik fenomena yang bersifat alamiah atau rekayasa manusia. Sedangkan kualitatif merupakan penelitian yang menghasilkan teori yang timbul dari data bukan hipotesis. Penelitian deskriptif kualitatif yang dimaksud adalah dengan menghimpun data atau informasi sebanyak-banyaknya, bersifat deskriptif, lebih mementingkan proses daripada hasil, membatasi studi dengan fokus, memiliki seperangkat kriteria untuk memeriksa keabsahan data, rancangan penelitiannya bersifat sementara dan hasil penelitiannya disepakati oleh kedua pihak, baik oleh peneliti dan subjek penelitian. Dalam suatu penelitian diperlukan adanya data sebagai hasil akhir dari penelitian. Pengumpulan data yang kongkrit penulis melaksanakan beberapa teknik dan instrument pengumpulan data sebagai berikut: 1. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik observasi partisipasi pasif di mana peneliti datang ke tempat kegiatan, namun tidak ikut terlibat di dalamnya. Observasi yang dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung meliputi kegiatan pra-instruksional sampai kegiatan penutup. Peneliti juga melakukan observasi terhadap teknik penilaian yang digunakan oleh guru, serta kemungkinan hambatan dan upaya yang dilakukan oleh guru untuk mengatasi hambatan yang ditemui saat proses pembelajaran berlangsung. 2. Selain menggunakan observasi, peneliti juga menggunakan wawancara. Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan wawancara semi terstruktur. Jenis wawancara ini tergolong dalam kategori in-dept interview, yaitu dalam pelaksanaannya lebih bebas bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur. 3. Studi dokumentasi. Studi dokumentasi digunakan untuk melengkapi penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian deskriptif. Studi dokumentasi dalam penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data mengenai perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian hasil belajar siswa.



4



D. HASIL PENELITIAN DAN PEBAHASAN Pelitian Proses penelitian di lapangan yang tidak terlalu berjalan dengan mulus dan tidak mudah karena berbagai faktor, telah sampai pada proses akhir yaitu penyajian data. Data-data di bawah ini merupakan sekumpulan data yang diperoleh dari hasil pengamatan, observasi, wawancara dan telaah dokumen. Data-data di bawah ini tentunya sudah melalui berbagai rangkain kaidah penelitian seperti, ketekunan, keajegan pengamatan, trianggulasi data, dan auditing. Langkah-langkah tersebut kemudian dilanjutkan dengan analisis data dengan menyeleksi, menentukan fokus, menyederhanakan dan mentransformasikan data yang muncul pada catatan lapangan. Beberapa poin penting yang dianalisis ialah pada perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, penilaian hasil belajar, dan hambatan serta kendala dalam pelaksanaan pembelajaran. Dalam hal perencanaan pembelajaran, data-data yang diperoleh adalah sebagai berikut: 1. Semua



guru



menyusun



RPP



untuk



mata



pelajaran



yang



diampunya.



Pengembangan RPP dikembangkan atau disusun di setiap awal semester atau awal tahun pelajaran. Hal ini ditujukan agar RPP telah tersedia terlebih dahulu dalam setiap awal pelaksanaan pembelajaran. 2. Pengembangan RPP oleh guru,dilakukan secara mandiri dan secara bersama-sama melalui musyawarah guru mata pelajaran (MGMP). 3. Dalam merumuskan indikator yang di dalamnya terdapat kegiatan merumuskan indikator pencapaian kompetensi KD pada KI-1, merumuskan indikator pencapaian kompetensi KD pada KI-2, merumuskan indicator pencapaian kompetensi KD pada KI-3, dan merumuskan indicator pencapaian kompetensi KD pada KI-4 dirumuskan bersama dalam musyawarah guru mata pelajaran (MGMP). 4. Berbagai persoalan keterlambatan pendistribusian buku pegangan guru dan buku pegangan siswa serta persoalan kesalahan konsep dan kedangkalan materi Kurikulum 2013 menjadikan buku K-13 bukan sebagai sumber rujukan utama dalam proses pembelajaran di dalam kelas. 5. RPP yang dibuat mengedepankan perencanaan pembelajaran yang nantinya dalam proses belajar mengajar akan mendorong partisipasi aktif siswa. RPP yang dibuat selalu berusaha agar tidak menyimpang dari tujuan Kurikulum 2013 yaitu dengan menggunakan pendekatan saintifik.



5



6. Di dalam menentukan alokasi waktu untuk setiap KD didasarkan pada jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran setiap minggu yang tersedia dengan tetap mempertimbangkan jumlah KD, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan KD. 7. Guru-guru SMP Negeri 8 Yogyakarta mengembangkan sendiri penilaian pembelajaran dengan menentukan lingkup, teknik, dan instrument penilaian. Selain itu juga, guru-guru dengan sendirinya mengembangkan pedoman penskoran yang akan digunakan menilai hasil belajar siswa. 8. Pengembangan RPP di SMP 8 Yogyakarta tidak pakem. Guru-guru diberikan kebebasan berkreasi sesuai dengan ide dan kreatifitasnya. Kepala sekolah menyarankan untuk mengambil semangat implemintas Kurikulum 2013 daripada guru-guru disibukkan menyiapkan perangkat pembelajaran dan penilaian yang dianggap terlalu administratif dan menyita banyak waktu guru.



2.1 RINGKASAN JURNAL II A. ABSTRAK Dalam dekade terakhir, hati nurani kita terganggu oleh kekerasan yang meluas yang terjadi di masyarakat. Berbagai bentuk vandalisme dan kekejaman menjadi fenomena tragis yang sangat mudah dilihat di negara kita. Kebijaksanaan dan kebesaran hati yang pernah ditinggikan dan dimuliakan sebagai karakter dan identitas bangsa kita hari ini telah membatu menjadi ceruk peradaban. Oleh karena itu, ada kebutuhan untuk perubahan mendasar dalam pendidikan di semua tingkatan, dari taman kanak-kanak ke sekolah menengah, di mana restrukturisasi kurikulum merupakan salah satu pilihan. Dalam hal ini, penerapan kurikulum 2013 harus disesuaikan dengan kebutuhan siswa dan masyarakat. Kurikulum 2013, yang merupakan pengembangan lebih lanjut dari kurikulum berbasis kompetensi yang diprakarsai dalam kurikulum 2004 dan 2006 (KTSP), mencakup juga kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara bersamaan. Artikel ini mencoba untuk memeriksa penerapan kurikulum 2013 (K13) dalam proses pembelajaran di sekolah.



6



B. PENDAHULUAN Sejatinya, maraknya perilaku anomali sosial di kalangan remaja-pelajar belakangan ini tidak lahir begitu saja. Perilaku itu lahir di tengah situasi peradaban yang dinilai jauh dari persoalan-persoalan moral dan budi pekerti. Dunia pendidikan yang seharusnya menjadi ben teng kokoh bagi para pelajar dari aksi kekerasan dan vandalisme dinilai mengalami kemandulan. Pendidikan tidak diarahkan untuk “memanusiakan manusia” secara utuh dan pari



purna, tetapi lebih diorientasikan untuk mem pertahankan jargon dan kepentingan



kekuasaan semata. Pendidikan karakter yang notabene bisa dioptimalkan sebagai media strategis untuk menanamkan, mengembangk an, dan menyuburkan nilai-nilai keluhuran budi dan kemanusiaan justru dikebiri dan disingkirkan melalui proses pendidikan yang serba dogmatis, indoktrinatif dan instruksional. Selama mengikuti proses pendidikan, anak-anak bangsa negeri ini hanya sekadar menjadi objek dan “tong sampah” ilmu pengetahuan sehingga men jadi pendiam dan penurut dan kehilangan daya kreatif dan sikap kritis mereka.



C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Pendidikan Karakter Sesuai dengan Taksonomi Bloom sebagaimana dikutip oleh Zainuddin, ada tiga aspek dominan yang harus dikembangkan dalam diri setiap individu: kognitif, afektif, dan psikomotorik.2 Pendidikan karakter akan mengenalkan nilai-nilai dan norma ke dalam wilayah kognitif individu. Kemudian, nilai-nilai dan norma tersebut secara bertahap akan diarahkan untuk dihayati dan diresapi ke dalam wilayah afektif siswa. Tujuan pendidikan adalah untuk pembentukan karakter yang terwujud dalam kesatuan esensial si subyek dengan perilaku dan sikap hidup yang dimilikinya. Menurut Foerster, sebagaimana yang dikutip oleh Zainuddin, karakter merupakan sesuatu yang mengualifi kasi seorang pribadi. Karakter menjadi identitas yang mengatasi pengalaman kontingen yang selalu berubah, dan dari kematangan karakter inilah, kualitas seorang pribadi diukur.



2. Faktor-faktor Pendukung Pendidikan Karakter 1. Karakter Guru Selain mempunyai kompetensi pedagogis sebagai pengajar, guru harus mempunyai beberapa kompetensi utama dalam melakukan proses pembelajaran pendidikan karakter. Kompetensi utama itu adalah; 1) Kompetensi kepribadian, artinya menjadi guru yang berkepribadian baik, santun, serta mengembangkan sifat terpuji sebagai seoarang guru. 7



2) Kompetensi berinteraksi dan berkomunikasi. Guru berhasil membangun hubungan yang baik dengan siswa tanpa menghilangkan sopan santun antara guru dan murid. Guru berkewajiban untuk menjalin hubungan yang harmonis dengan siswanya.



2. Tersedianya Alat Bantu Mengajar Berbasis Karakter Selain pelatihan (training) yang diberikan, ketersediaan alat bantu mengajar, seperti modul, kurikulum, lesson plan, permainan edukatif, dan buku-buku cerita, mutlak diperlukan. Tanpa alat bantu ini, guru sulit untuk bisa menerapkan ilmu yang telah dipelajarinya. Unt uk mengatasi persoalan ini, perlu langkah kongkrit, khususnya dalam pengembangan kurikulum 2013 sebagai langkah lanjutan pengembangan kurikulum berbasis kompetensi yang dirintis pada tahun 2004 dan KTSP 2006 yang mencakup sikap, pengetahuan, dan ketrampilan secara terpadu.



3. Kurikulum 2013 Kurikulum 2013 diatur dalam Permen 57 tahun 2014 dan dikembangkan berdasarkan fak tor-faktor berikut ini: 1) Tantangan Internal Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan dalam hubungannya dengan tuntutan pendidikan yang mengacu ke pada delapan Standar Nasional Pendidikan: standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kep endidikan, standar sarana dan prasarana, stan dar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Tantangan internal lainnya adalah perkembangan penduduk Indo nesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif. 2) Tantangan Eksternal Tantangan eksternal antara lain terkait de ngan arus globalisasi dan berbagai isu yang terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan informasi, kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan perkembangan pendidikan di tingkat internasional. 3) Penyempurnaan Pola Pikir Menurut Permendikbud Nomor 103 tahun 2014, Kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir berikut: 1.



Penguatan pola pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Peserta didik harus memiliki pilihan-pilihan terhadap materi yang dipelajari dan gaya belajarnya (learning style) untuk memiliki kompetensi yang sama.



8



2.



Penguatan pola pembelajaran interaktif (interaktif guru-peserta didik-masyarakatlingkun gan alam, sumber/media lainnya).



3.



Penguatan pola pembelajaran secara jejaring (peserta didik dapat menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja yang dapat dihubungi serta diperoleh melalui internet).



4.



Penguatan pembelajaran aktif-mencari (pembelajaran siswa aktif mencari semakin diperkuat dengan pen dekatan pembelajaran).



5.



Penguatan pola belajar sendiri dan kelompok (berbasis tim).



4) Penguatan Tata Kelola Kurikulum Penguatan Kurikulum 2013 dilakukan melalui tata kelola sebagai berikut; 1) Penguatan tata kerja guru lebih bersifat kolaboratif. 2) Penguatan manajeman sekolah melalui penguatan kemampuan manajemen kepala sekolah sebagai pimpinan kependidikan (educational leader). 3) Penguatan sarana dan prasarana un tuk kepentingan manajemen dan proses pem belajaran.



4. Aplikasi Kurikulum 2013 Aplikasi Kurikulum 2013 sudah diatur dalam Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 den gan Pendekatan Pembelajaran saintifi k Pem belajaran pada Kurikulum 2013 dengan meng gunakan pendekatan saintifi k atau pendekatan berbasis proses keilmuan. 1) Kriteria Pembelajaran Saintifik  Materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu; bukan sebatas kira-kira, khayalan, legenda, atau dongeng semata  Penjelasan guru, respon siswa, dan interaksi edukatif guru-siswa terbebas dari prasangka yang serta-merta, pemikiran subjektif, atau penalaran yang menyimpang dari alur berpikir logis  Mendorong dan menginspirasi siswa berpikir secara kritis, analistis, dan tepat dalam



mengidentifi



kasi,



memahami,



memecahkan



masalah,



dan



mengaplikasikan materi pembel ajaran. Mendorong dan menginspirasi siswa mampu berpikir hipotetik dalam melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan satu sama lain dari materi pembelajaran



9



2) Strategi Pembelajaran Saintifik Pendekatan saintifi k dapat menggunakan beberapa strategi seperti pembelajaran kontekstual. Model pembelajaran merupakan suatu bentuk pembelajaran yang memiliki nama, ciri, sintak, pengaturan, dan budaya misalnya discovery learning, project-based learning, problembased learning, inquiry learning. Kurikulum 2013 menggunakan modus pembelajaran langsung (direct instructional) dan tidak langsung (indirect instructional).



10



BAB III PEMBAHASAN



3.1 KELEBIHAN JURNAL Jurnal I 1. Juranal tersebut sudah memiliki ISSN serta Volume. 2. Penjelasan jurnal tersebut sangat rinci 3. Pada judul jurnal tersebut,judulnya jelas karena mampu memudahkan pembaca untuk untuk mengetahui inti jurnal tampa harus membaca keseluruhan dari jurnal tersebut. 4. Di bagian abstrak jurnal tersebut menyertakan bahasa indonesia dan bahasa ingris.



Jurnal II 1. Judul artikel sesuai dengan pemaparan yang disampaikan penulis pada pembahasan. 2. Tujuan di paparkan cukup jelas. 3. Penjelasan jurnal tersebut juga sangat rinci



3.2 KEKURANGAN JURNAL Jurnal I 1. Dalam penyajian uraian ada beberapa pembahasan yang digunakan istilah-istilah bahasa asing,sehingga mungkin pembaca sulit memahami uarian secara keseluruhan. Jurnal II 1. Jurnal tersebut tidak memiliki ISSN 2. Didalam jurnal tersebut di bagian abtraknya menggunakan bahasa asing sehingga pembaca harus menterjemahkannya kembali ke bahasa indonesia.



11



DAFTAR PUSTAKA http://journal.uny.ac.id/index.php/jitp zainnuddin.implementasi kurikulum.Malang:Universitas Negeri Malang



12