Cross Cultural Understanding [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Cross Cultural Understanding “PAPUA”



Nama Anggota Kelompok : Putu Wahyu Cahyani Putri (119211313) Ida Ayu Tirta Sugiantari (119211316) Ni Kadek Nia Apriliantini (119211371) Fiorentigol dhoy dhosa Tonga (119211380) Arya Indra Peringga Putra (119211322) Aulia Hakin Attar (119211391) Nia Kurniawati (119211404) Putu Regita Prasmita Ari (119211328) Ni Nyoman Ria Trisnayanti (119211386) Kdek Jaya Negara (119211348) Fakultas / Jurusan : Ekonomi dan Bisnis / Akuntansi D Universitas Pendidikan Nasional Denpasar (UNDIKNAS) 2019/2020 1



KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dam karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas dari mata kuliah kami yaitu Cross Cultural Understanding. Makalah ini memberikan arahan agar kita dapat mengetahui tentang budaya,ciri khas,bahasa,keunikan,dan sedikit sejarah dari daerah Papua. Dan kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat kepada pembaca. Kami menyadari masih banyak kekurangan yang pembaca temui dalam makalah ini,sebab kami masih dalam tahap belajar. Untuk itu demi perbaikan makalah ini,pembaca bisa memberikan saran maupun kritikan yang membangun.



Denpasar,18 September 2019



Penulis



ii



2



DAFTAR ISI COVER KATA PENGANTAR………………………………………………………………. DAFTAR ISI……………………………………………………………………… BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………… 1.1 Latar Belakang………………………………………………………… 1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………. 1.3 Tujuan……………………………………………………………………… BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………………….. 2.1 Makanan Khas Papua……………………………………………… 2.2 Spesies Burung Cendrawasih 2.3 Budaya Papua 2.4 Alat Musik Papua 2.5 Kekayaan Alam Papua BAB III PENUTUP ………………………………………………………………… 3.1 Kesimpulan………………………………………………………………. 3.2 Saran……………………………………………………………………… DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………



iii



3



BAB I PENDAHULUAN 1.3 Latar Belakang Papua adalah sebuah pulau yang terletak di ujung timur Indonesia. Dalam pulau tersebut terdapat provinsi Papua dan Papua Barat. Namun, di pulau ini tidak hanya diisi oleh bagian Negara Republik Indonesia saja, tetapi ada 4ahasa lain yang menjadi satu pulau dengan Papua yaitu Papua Nugini atau East New Guinea yang berada di sebelah timur Papua Indonesia. Provinsi Papua dulu mencakup seluruh wilayah Papua bagian barat, namun sejak tahun 2003 dibagi menjadi dua provinsi di mana bagian timur tetap memakai nama Papua sedangkan bagian baratnya memakai nama Papua Barat. Kata Papua sendiri berasal dari bahasa Melayu yang berarti rambut keriting, sebuah gambaran yang mengacu pada penampilan fisik suku-suku asli. Provinsi ini memiliki berbagai macam suku yang mendiami provinsi tersebut diantaranya adalah suku asmat, dani, biak, komoro, dan sebagainya. Masyarakatnya sangat menjunjung tinggi kesenian dan kebudayaan yang ada di daerah mereka. 1.2 Rumusan Masalah 1.2.1 Bagaimana dan apa saja keunikan budaya di daerah Papua?. 1.3 Tujuan 1.3.1 Untuk mengetahui keunikan budaya di daerah Papua.



1



4



BAB II PEMBAHASAN



2.1 Makanan Khas Papua 2.1.1. Papeda Khas Papua



Papeda khas papuaini adalah makanan yang berupa bubur sagu khas Papua, makanan ini biasanya disajikan dengan ikan tongkol atau mubara yang dibumbui dengan kunyit. Makanan khas papeda berwarna putih dan bertekstur lengket menyerupai lem dengan rasa yang tawar. Di dalammakanan ini terdapat serat yang banyak, rendah kolesterol dan bernutrisi. 2.1.2. Ikan Bungkus Khas Papua



Ikan bungkus khas papua ini dibuat dari dua bahan yaitu ikan laut dan daun talas sebagai bahan untuk membungkusnya. Bumbu khasnya rempah yang digunakan pun hanya garam untuk memberikan rasa asin dan untuk menghilangkan getah pada daun talas yang digunakan. 2



5



Bahan dan bumbunya sedikit dan cara membuatnya pun sangat sederhana dan mudah. Dalam pembuatanya pertama bersihkan ikan kemudian dimasukkan kedalam daun talas dan ditutup. terakhir dibakar diatas api kecil hingga masak. Kalau sudah masak ya diangkat dan langsung disajikan saat hangat. 2.1.3. Aunu senebre Khas Papua



Aunu senebre ini dibuat dari bahan dasar ikan teri nasi yang dicampur dengan irisan daun talas. Makanan ini memiliki tekstur yang tidak kering. Daun talas yang diiris juga menambah rasa gurih dari aunu senebre. Di Papua makanan khas ini biasanya disantap dengan sepiring papeda atau umbu-umbian. 2.1.4. Ikan Bakar Manokrawi Khas Papua



Ikan bakar manokwari ini merupakan makanan khas masyarakat manokwari, Papua. Ikan bakar ini biasanya menggunakan ikan tongkol. Kalau biasanya, Anda menemuki ikan bakar dengan bumbu kecap. Dalam penyajian makanan ini cukup berbeda dengan daerah lainya. Ikan bakarini mempunyai rasa yang gurih ditambah dengan siraman sambal 3



6



2.1.5 Sate Ulat Sagu Khas Papua



Yang terakhir Yaitu sate ulat khas papua, sate ini ber bahan dasar ulat sagu sebesar jempol orang dewasa ini biasanya diambil dari hutan. Ulat ini dihasilkan dari pohon sagu yang batangnya dibiarkan hingga membusuk. Ulat sagu dapat dimakan mentah ataupun dimasak. Agar terasa mantab, masyarakat Papua biasanya mnyantap ulat sagu bakar sebagai camilan. Rasanya kenyal, gurih dan juga tinggi protein.



2.2 Spesies Burung Cendrawasih Burung Cendrawasih adalah burung asal Papua. Burung cenderawasih, terutama yang jantan, memiliki bulu-bulu indah layaknya bidadari turun dari surga.Oleh karena itulah burung cenderawasih disebut sebagai burung surge atau bird of paradise. Selain dapat ditemui di Papua, burung cenderawasih juga dapat ditemui di negara tetangga kita yaitu Papua Nugini dan Australia. Berikut ini adalah beberapa spesies burung cenderawasih yang terkenal karena kecantikanny. 2.2.1 Burung Cendrawasih Kuning Kecil Burung cendrawasih jenis ini merupakan burung serukuran sedang dengan panjang sekitar 32 cm. Bulu-bulunya berwarna kombinasi merah-cokelat dengan mahkota berwarna kuning dan punggung atas berwarna kuning kecokelatan.



4



7



Burung jannya memiliki tenggorokan berwarna hijau tua, dan sepasang ekor panjang yang dihiasi bulu-bulu tebal berwarna kuning dan putih. Sedangkan burung betina memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil dibandingkan dengan burung jantan, kepalanya. berwarna cokelat tua, badannya berwarna putih dan tidak memiliki bulu-bulu hias. Daerah penyebaran burung cenderawasih jenis ini adalah meliputi seluruh hutan di bagian utara Papua Nugini dan pulau-pulau disekitarnya seperti Pulau Misool dan Yapen.



2.2.2 Astrapia Ribbon Tailed Burung Cendrawasih jenis ini memiliki bulu ekor yang sangat panjang yang melebihi panjang tubuhnya. Bahkan panjang ekornya bisa sampai 3 kali panjang tubuhnya. Panjang burung jantan sekitar 32 cm, dengan ekor berbentuk pita warna putih yang panjangnya mencapai 1 m. Sedangkan betinanya, memiliki ekor yang agak pendek dengan warna cokelat. Burung cenderawasih jenis ini dapat ditemui di hutan hujan tropis di bagian tengah Pulau Papua.



5



8



2.2.3 Burung Cendrawasi Biru Burung ini memiliki panjang sekitar 30 cm, berbadan hitam, mata cokelat gelap dan kaki berwarna abu-abu. Burung jantan dihiasi bulu-bulu sayap yang didominasi warna ungu-biru. Burung ini merupakan burung khas Papua Nugini. Daerah penyebarannya adalah di Hutan-hutan di Papua Nugini bagian Timur dan Tenggara. Umumnya mereka tinggal di ketinggian 1400- 1800 m di atas permukaan laut. Cenderawasih biru memiliki ritual tarian unik saat musim kawin. Untuk menarik pasangannya burung-burung jantan akan menari memaerkan bulu-bulunya yang indah sambil mengeluarkan suara-suara yang menyerupai nyanyian. 2.2.4 Paradise Riffle bird Ciri khas burung ini adalah, burung jantannya memiliki bulu berwarna hitam dengan mahkota berwarna biru kehijauan, kaki hitam, mata cokelat, dan paruh berwarna kuning. Burung cenderawasih jenis ini ditemukan di hutan New South Wales dan



Queendslans



di



Australia.



Keindahan burung ini terlihat pada saat burung jantan mengembangkan sayapnya menyerupai kipas dan bergerak kekana dan kekiri seperti menari untuk menarik si betina.



6



9



2.2.5 Cendrawasih Merah (Red Bird of Paradise) Panjang burung ini sekitar 33 cm. Burung ini memiliki bulu berwarna kuning dan cokelat serta memiliki paruh berwarna kuning. Burung jantan dewasa memiliki bulu-bulu berwarna merah darah dengan ujung berwarna putih. Di bagian ekornya terdapat dua buah bulu melingkar berwarna hitam. Sedangkan burung betinanya berukuran lebih kecil dari si jantan, serta tidak memiliki bulu-bulu hiasan.Burung cenderawasih merah hanya dapat ditemukan di hutan-hutan dataran rendah di Pulau Waigeo dan Batanta, kabupaten Raja Ampat, Papua.



2.2.6 Cenderawasih Panji (King Saxony bird of paradise) Burung ini merupakan jenis burung kicau berukuran kecil dengan panjang sekitar 22 cm. Burung jantan dewasa memiliki bulu hitam dan kuning tua, di kepalanya terdapat dua helai bulu kawat bersisik berwarna biru-muda mengkilat dengan panjang mencapai 40 cm. Bulu panjang ini dapat berdiri tegak ketika melihat burung betina. Sedangkan burung betinanya memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil serta tidak memiliki antena. 7



10



2.3 Budaya Papua Papua adalah sebuah provinsi yang terletak di paling timur Indonesia. Provinsi ini merupakan provinsi yang masih kental dan kaya akan kesenian dan kebudayaan yang ada di provinsi tersebut, provinsi ini memiliki berbagai suku seperti suku Asmat dan Dani yang mendiami provinsi tersebut, dengan masyarakat yang sangat menjunjung tinggi kesenian dan kebudayaan yang ada di daerah mereka. Kesenian dan kebudayaan yang ada di daerah ini sangat menarik, dan unik. Sebagai warga negara Indonesia kita patut bangga dengan kesenian dan kebudayaan yang beraneka ragam yang terdapat di Negara Indonesia, negara tercinta. Dan kali ini saya akan mencoba membuat arikel mengenai beberapa kesenian dan kebudayaan yang ada di Papua 2.3.1 Rumah Adat Honai adalah Rumah Adat yang berasal dari Papua. Honai merupakan rumah adat Papua yang dihuni oleh suku Dani. Rumah tersebut terdiri dari dua lantai yaitu lantai pertama sebagai tempat tidur dan lantai kedua untuk tempat bersantai, makan dan mengerjakan kerajinan tangan. Pintu Honai amat kecil, tanpa jendela dan atapnya terbuat dari rumput lalang. Honai terbentuk seperti jamur dengan ketinggian sekitar 4m. Rumah itu luasnya sekitar12-16m. Dahulu anak laki laki diwajibkan berjaga jaga di Honai dari malam hingga pagi hari, sedangkan anak perempuan/para gadis boleh tidur di Honai.



8



11



2.3.2 Pakaian Adat Pria Papua mengenakan pakaian adat berupa hiasan kepala, kalung yang terbuat dari gigi dan tulang hewan, kalung dari kerang, ikat pinggang dan sarung yang berumbai rumbai. Tombak beserta, tameng dengan hiasan yang khas ikut menyertai pakaian adatnya. Wanitanya memakai kalung dari kerang dan gigi binatang, hiasan ada lengan serta pakaian berumbai rumbai.



2.3.3 Tari tarian Daerah Papua Papua memiliki berbagai macam tarian yang unik dan menarik, seperti tari selamat datang yang merupakan tarian khas papua yang menggambarkan kegembiraan hati para penduduk dalam menyabut para tamu terhormat yang datang ke wilayah mereka. Tari ini memiliki gerakan yang menarik, dinamik dan dilakuakan dengan semangat



9 12



2.3.4 Senjata Tradisional Salah satu senjata tradisional di Papua adalah pisau belati. Senjata ini terbuat dari tulang burung Kasuari dan bulunya menghiasi hulu belati tersebut. Senjata utama penduduk asli Papua lainnya adalah busur dan panah. Busur terbuat dari bumbu dan kayu, sedangkan tali busur terbuat dari rotan. Anak panahnya terbuat dari bumbu, kayu atau tulang kanguru. Busur dan panah dipakai untuk berburu atau berperang.



2.4 Alat Musik Papua 2.4.1 Tifa Alat musik tradisional Tifa ini, banyak digunakan oleh penduduk Papua dan Maluku. Bila diperhatikan sekilas Tifa mirip dengan gendang. 10



13



Dan dimainkan dengan cara dipukul pula. Tifa dibuat dari batang kayu yang dihilangkan isinya. Salah satu ujungnya lalu ditutupi menggunakan kulit binatang seperti kulit rusa. Kulit rusa ini telah mengalami proses pengeringan terlebih dahulu, agar bisa menghasilkan bunyi yang indah. Besar kecilnya ukuran tifa ditentukan oleh bahan kayu itu sendiri. Untuk nada semakin besat ukuran tifa semakin besar nada yang dihasilkan.



2.4.2 Triton Berbeda dengan Tifa yang dipukul seperti gendang, Triton adalah alat musik tradisional Papua yang berupa alat tiup. Triton terdapat dihampir seluruh wilayah pantai seperti Kepulauan Raja Ampat, Biak, Teluk Wondama, Yapen Waropen, dan Nabire. Triton terbuat dari cangkang kerang dalam bahasa papua disebut "Bia". Triton merupakan alat komunikasi masyarakat papua.



2.5 Kekayaan Alam Papua 2.5.1 Kepulauan Raja Ampat



14



Kepulauan Raja Ampat merupakan empat rangkaian gugusan pulau yang berdekatan di Provinsi Papua Barat, Indonesia. Saat ini Kepulauan Raja Ampat menjadi tempat tujuan wisata terutama untuk penyelam yang tertarik akan keindahan bawah lautnya. Empat rangkaian kepulauan tersebut meliputi Pulau Waigeo, Pulau Misool, Pulau Salawati dan Pulau Bantata. Kepulauan Raja Ampat merupakan yang sangat indah bagaikan surga bagi para penyelam dunia. Menurut beberapa sumber Perairan Di Raja Ampat merupakan salah satu dari 10 perairan terbaik untuk diving site di seluruh dunia. Menurut tim ahli dari Coservation International, The Nature Conservancy dan Lembaga Oceanografi (LON), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) diperairan ini terdapat lebih dari 540 jenis karang keras, 1.000 jenis ikan karang, 700 jenis moluska, Ini menjadikan bahwa 75% karang dunia berada di perairan Raja Ampat. Sementara di kawasan gugusan Pulau Misool Anda dapat menemukan peninggalan prasejarah berupa cat tangan yang diterakan pada dinding batu karang. Uniknya cap-cap tangan ini berada sangat dekat dengan permukaan laut dan tidak berada di dalam gua. Menurut penelitian, cap-cap tangan ini telah berusia 50.000 tahun dan menjadi bagian petunjuk jalur penyebaran manusia dari kawasan barat Indonesia menuju Papua dan Melanisia. 2.5.2 Taman Nasional Teluk Cendrawasih



15



Taman Nasional Teluk Cendrawasih merupakan taman nasional perairan laut terluas di Indonesia. Taman nasional ini terdiri dari daratan dan pesisir pantai. daratan pulau-pulau, terumbu karang dan perairan lautan. Taman yang terletak di Teluk Cendrawasih, Provinsi Papua Barat merupakan perwakilan ekosistem terumbu karang, pantai, magrove dan hutan tropika daratan Pulau Papua. Di Taman Nasional Teluk Cendrawasih tercatat ada sekitar 150 jenis dari 15 famili terumbu karang. Taman ini juga kaya akan berbagai jenis ikan. Tercatat lebih dari 209 jenis ikan, 4 jenis penyu seperti Penyu Belimbing (Dermochelys coriacea), Penyu Sisik, (Eretmochelys imbricata), Penyu Hijau (Chelonia mydas) dan Penyu Lekang (Lepidochelys olivaceae) berada di taman ini.



2.5.3 Taman Nasional Lorenz



Taman Nasional Lorenz adalah sebuah taman nasional yang terletak di Provinsi Papua Barat, Indonesia. Dengan luas taman sekitar 2,4 juta ha, Lorenz merupakan taman nasional terluas di Asia Tenggara. Taman Nasional Lorenz merupakan perwakilan dari ekosistem terlengkap untuk keanekaragaman hayati di Asia Pasifik. Kawasn ini juga merupakan salah satu kawasan dari tiga kawasan yang memiliki gletser di daerah tropis. Taman yang membentang dari kawasan yang 16



diselimuti salju pada ketinggian 5.030 mdpl hingga membujur ke perairan pesisir pantai dengan hutan bakau dan batas tepi perairan Laut Arafura, Taman Nasional Lorenz memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi dan ditunjang oleh keanekaragaman budaya



yang mengagumkan. Diperkirakan



kebudayaan tersebut telah berusia 30.000 tahun dan merupakan tempat kediamana Suku Nduga, Suku Dani, Suku Amungme, Suku Sempan dan Suku Asmat atau mungkin masih ada lagi suku lainnya yang hidup terpencil di hutan belantara Pulau Papua yang belum tersentuh oleh manusia modern. 2.5.4 Salju Abadi Di Puncak Jayawijaya



Pegunungan Jayawijaya adalah rangkaian pegunungan tertinggi di Indonesia yang membujur di Provinsi Papua. Dengan puncak tertingginya yaitu Puncak Jaya setinggi 4.884 mdpl. Di puncak jaya ini juga terdapat Salju Abadi yang junlahnya kini semakin menipis akibat pemanasan global. Selain Puncak Jaya, Pegunungan Jayawijaya juga memiliki puncak lainnya yang lebih rendah yaitu Puncak Mandala setinggi 4.760 mdpl, Puncak Trikora setinggi 4.730 mdpl, Puncak Idenberg setinggi 4.673 mdpl, Puncak Yamin setinggi 4.535 mdpl dan Puncak Cartenzs Timur setinggi 4.400 mdpl. 2.5.5 Teluk Triton



17



Teluk Triton adalah sebuah teluk yang berada di Kabupaten Kaimana, Provinsi Papua Barat Indonesia. Teluk ini dikenal akan keindahan bawah laut yang dikenal juga sebagai surganya para penyelam dan Warisan Budaya Papua. Teluk Triton memiliki rentetan pulau-pulau kecil dengan pantai pasir putihnya yang indah, batu karang, air yang jernih dan pemandangan pantai serta bawah laut yang sangat menawan. Banyak para wisatawan yang telah mengunjungi Teluk Triton menjuluki teluk ini dengan sebutan The Fish Empire atau Kota Senja atau The Lost Paradise karena tempat yang tersebunyi ini memiliki pemandangan bawah laut yang menakjubkan serta lukisan sunset yang sangat menawan kala senja di langit Teluk Triton. Para ahli biologi laut juga telah mengindetifikasi 937 jenis ikan laut yang diantaranya spesies yang baru ditemukan. Mereka juga telah menemukan 492 jenis terumbu karang yang berbeda dan 16 jenis diantaranya adalah jenis baru yang tidak ditemukan di peairan lainnya di dunia yang semuanya masih dalam kondisi sehat. Salah satu keunikan Teluk Triton adalah Anda dapat berenang bersama Ikan Paus Hiu memegang kulitnya yang kasar seperti amplas, free dive dengan menggunakan peralatan selam dan menyelam bersama-sama ikan Hiu Paus. 2.5.6 Burung Cendrawasih



Burung Cendrawasih (paradisaeidae) banyak ditemukan di Indonesia bagian timur seperti di Selat Torres dan Pulau Misool di Provinsi Papua Barat. Burung Cendrawasih paling terkenal adalah jenis Burung Cendrawasih Merah (Paradisaea apoda) Jenis ini dideskripsikan dari spesimen yang dibawa ke Eropa dari ekpedisi dagang. Spesimen ini disiapkan oleh pedagang pribumi dengan membuang sayap dan kakinya agar dapat dijadikan hiasan. Hal ini tidak diketahui oleh para penjelajah dan 18



menimbulkan kepercayaan bahwa burung ini tidak pernah mendarat namun tetap berada di udara karena bulu-bulunya. Inilah asal mula nama bird of paradise ('burung surga' oleh orang Inggris) dan nama jenis apoda - yang berarti 'tak berkaki'.



Kabarnya Indonesia adalah negara dengan jumlah spesies Cendrawasih terbanyak. Yang kesemuanya berada di wilayah Papua Barat. Burung Cendrawasih Mati Kawat (Seleucidis melanoleuca) adalah jenis yang menjadi maskot atau identitas Provinsi Papua. Selain menjadi Maskot Papua, Masyarakat di Papua juga menggunakan Bulu Cendrawasih sebagai pelengkap atau



hiasan dalam pakaian adat



mereka. Namun keberadaan Burung Cendrawasih ini kian lama kian terancam. Perburuan dan penangkapan liar untuk tujuan perdagangan serta kerusakan habitat asli mereka di alam liar menjadi penyebab utama kian langkanya burung ini. 2.5.7 Buah Merah



Buah Merah (Pandanus conoideus) atau yang dikenal luas di Wamena, Papua Barat dengan nama Tawi atau Sauk Ekendi adalah tanaman asli Papua yang tumbuh di dataran rendah 40 mdpl hingga dataran tinggi 2000 mdpl .



19



Buah Merah tumbuh bergerombol dalam satu area dan jarang tumbu menyendiri. Buah Merah termasuk tanaman pandan-pandanan dengan pohon menyerupai pandan. Tanaman ini dapat tumbuh sekitar 16 meter dengan tinggi batang bebas cabang sendiri setinggi 5 sampai 8 m yang diperkokoh akar-akar tunjang pada batang sebelah bawah. Kultivar buah berbentuk lonjong dgn kuncup tertutup daun buah. Buah Merah sendiri panjang buahnya mencapai 55 cm, diameter 10-15 cm, dan bobot 2-3 kg. Warnanya saat matang berwarna merah maroon terang. Walau sebenarnya ada jenis tanaman ini yg berbuah berwarna coklat dan coklat-kekuningan. Budidaya tanaman dipelopori oleh seorang warga lokal Nicolaas Maniagasi sejak tahun 1983, dan atas jerih payahnya tersebut mendapatkan penghargaan lingkungan hidup Kehati Award 2002. Buah merah sudah secara turun-temurun dikonsumsi oleh masyarakat Papua sebagai penambah energi dan daya tahan tubuh. Kehebatan buah merah mulai terkuak setelah seorang peneliti dari Universitas Cendrawasih, Drs. I Made Budi MSi, pada akhir tahun 2004 lalu mengungkapkan secara ilmiah tentang khasiat pengobatan dan kandungan gizi yang luar biasa yang dikandung dalam buah ini. Sebagai ahli gizi dan dosen Universitas Cendrawasih beliau sempat mengamati secara seksama kebiasaan masyarakat tradisional di Wamena, Timika dan desa-desa kawasan pegunungan Jayawijaya yang mengonsumsi buah merah sebagai obat cacing, penyakit kebutaan, dan penyakit kulit.Menurutnya, buah ini mengandung zat-zat alami yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan proses metabolisme. Diantaranya adalah karotenoid, betakaroten, alfa tokoferol, asam oleat, asam linoleat, asam linolenat dan dekanoat, omega 3 dan omega 9 yang berperan sebagai senyawa anti radikal bebas pengendali beragam penyakit seperti kanker, hipertensi, paru - paru dan infeksi.



20



20 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Pula papua memiliki ragam budaya yang unik yang patut digali dan dilestarikan .budaya dan kesenian ini sangat berbeda sesuai dengan jenis tempat tingglanya .umumnya orang papua mendiami 3 daerah yaitu daerah pegunungan ,daerah pantai dan dataran rendahhal inilah yang menyebabkan terlahirnya ragam budaya yang berbeda . Salah satu kebudayaan yang sampai saat ini masih lestari di kabupaten merauke adalah budaya wajip yaitu upacara adat untuk memperingati orang yang sudah meninggal.upacara ini melibatkan beberapa komponen masyarakat yang cukup banyak dan upacara ini dilaksanakan satu hari penuh dan ditutup dengan penusukan daun telingga anak perempuan yang masih balita. 3.2 Saran Saran yang ingin penulis sampaikan adalah keterlibatan pihak pemerintah setempat dalam hal ikut andil dalam upaya pelestarian budaya yang ada di papua agar warisan budaya nenek moyang tidak punah karena kurangnya kepedulian dari berbagai pihak.



21



DAFTAR PUSTAKA https://budayapapua18.blogspot.com/2016/06/kekayaan-alam-papua-barat.html?m=0 http://kharis767.blogspot.com/2017/01/makalah-kebudayaan-papua.html



22