DD Tinea Kapitis [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Tinea Kapitis Epidemiologi Etiologi



Terjadi pada anak-anak usia 3-7 tahun atau < 12 tahun , jarang pada dewasa dan bayi Jamur dermatofita ( Microsporum, Trichophyton)



Predileksi



Kulit kepala



Gejala klinis



Grey patch - Antropofilik (M. ferrugineum) - Ditemukan pada anak-anak - Beberapa lesi di kepala - Berskuama, disertai radang ringan - Awalnya papul  melebar  bentuk patch/bercak yang pucat dan bersisik - Gatal ringan/sangat - Rambut keabuan, kusut, rapuh, mudah patah, terpotong beberapa mm diatas kepala - Alopesia (+) Kerion - Zoofilik (M. canis)  keradangan berat - Lesi tunggal, nyeri (+)



Tinea kapitis berskuama dan dengan peradangan minimal Dermatitis seboroik Bayi usia 2-10 minggu / dewasa usia 18-40 tahun Penyebab pasti belum diketahui. Beberapa pendapat: - Infeksi Pityrosum ovale - Infeksi candida/stafilokokus - Proliferasi epidermal berlebihan - Hipersensitifitas bakteri/antigen - Stress/Lelah - Imunokompromais - Hygiene buruk - Suhu & kelembapan udara Anak: - Daerah kepala (frontal dan parietal) Dewasa: - Daerah seboroik kepala (kulit kepala, telinga bagian luar, saluran telinga, kulit belakang telinga), wajah (alis mata, kelopak mata, dagu, glabella, lipatan nasolabial). Daerah lipatan, badn bag atas (presternum, interscapular, areola mamae) Kadang diawali dandruff  deskuamasi kulit kepala  bertahap jadi kemerahan, iritasi  peningkatan skuama  derm. Seboroik Bayi: - Daerah kepala (frontal & parietal) khas: cradle cap, dengan krusta tebal, pecahpecah, dan berminyak tanpa ada dasar kemerahan, kurang / tidak gatal - Lokasi lain : lesi kemerahan / kekuningan yang tertutup dengan skuama berminyak Dewasa: - Gatal (+)



Tinea kapitis dengan alopesia jelas Alopesia areata Usia dewasa 30-40 tahun atua lebih, jarang pada anak-anak Alopesia areata penyakit autoimun yang bersifat kronis yang menyebabkan kebotakan tanpa disertai jaringan parut.



Dapat menyerang semua folikel di area berambut , 90% diKulit kepala



- Lesi tunggal/multiple - Bercak kebotakan bentuk bulat, oval, tanpa disertai gejala. Namunterkdangan bisa disertai gatal ringan, sensasi terbakar, nyeri. Tidak disertai skuama (-)



Pemeriksaan penunjang



Terapi



- Radang mulai dari folikulitis pustula  kerion - Kemerahan, boggy nodul dengan discharge purulent - Rambut mudah patah, limfadenopati - Alopesia (+) Black dot - Atropofilik - Lesi multiple, banyak, terpencar - Tidak semua rambut yang terkena menyebabkan alopesia - Alopesia (+/-) - Rambut putus tepat di orificium folikel rambut - Kronis Lampu wood Grey patch: (+) hijau terang Kerion: (-) Black dot: (-)



Oral: - Griseofulvin 6-12 mgg (15-20 mg/kgBB/day)  gold standart - Terbinafine (u/ anak) 3–6 mg/kgBB/day , 2-8 mgg - Ketoconazole tab 200 mg 3,3–6,6 mg/kgBB/day (anak diatas 2 th) Topical: - Selenium sulfide 1 %/ 2,5 % 2-3x seminggu - Ketkonazole cream 2% 2x (pagi malam)



- area seboroik  macula/plakat, folikular, perfolikular/papul, kemerahan/kekuningan dengan derajat ringan sampai berat, inflamasi, skuama, krusta tipis s/d tebal kering,basah, berminyak - kronis dan mudah kambuh (o.k stress, lelah, UV)



Lampu wood (-) warna violet KOH 10-20% Spora/blastokonidia, hifa (-) HistoPA Derm. Kronis & spongiosis yg lbh jelas Non-med: - Jaga kebersihan - Hindari dari sinar UV (pakai pelindung) - Hindari penggunaak tonik rambut Medikanmentosa: Wajah - Krim ketoconazole 2% -2x/day - Krim hydrocortisone 1% 1-2 kali/day Kepala - Skuama tebal bayi : minyak mineral hangat, biarkan 8-12 jam  lepas skuama dg sikat halus  gunakan shampoo baby - Sampo selenium sulfide 2,5%  tiap hari/selang2 DS parah: - Kortikosteroid (pred/MP)  2 tab sehari 2-3x , jika baik  tap off - Ketkonazole 200mg 1x1  3 mgg



Edukasi



- jangan pakai barang bergantian - rendah handuk, jilbab, pakaian di dalam air panas, dan jemur bawah sinar matahri  spora mati - hindari bermain / kontak dg kucing, anjing - menjaga kebersihan diri - pastikan pasien paham kepatuhan terapi (terapi butuh waktu yang lama)  mencegah rekuren



- sifat penyakit : dapat dicegah tapi tidak dapat sembuh total (mudah kambuh) - hindari faktor pencetus - jangan digaruk agak tidak borok - gunakan sabun yang ringan (Dettol, lifeboy  DON’T)