21.tinea Kapitis [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH TENTANG TINEA KAPITIS



Oleh: JODI BONARI NIM : 144011.01.18.133 KELAS : 4A



YAYASAN WAHANA BHAKTI KARYA HUSADA PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN AKADEMI KEPERAWATAN RS. MARTHEN INDEY J A Y A P U RA 2020



KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah swt, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis telah mampu menyelesaikan makalah berjudul “TINEA KAPITIS. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah II Penulis menyadari bahwa selama penulisan ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Sitti Patimah selaku dosen mata kuliah yang telah membantu penulis selama menyusun makalah ini. 2. Kedua orang tua penulis yang selalu memberikan motivasi dan selalu mendoakan Semoga Allah swt. Memberikan balasan yang berlipat ganda. Makalah ini bukanlah karya yang sempurna karena masih memiliki banyak kekurangan, baik dalam hal isi maupun sistematika dan teknik penulisannya. Oleh sebab itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah ini. Akhirnya semoga makalah ini bisa memberikan manfaat bagi penulis dan bagi pembaca. Amin.



Jayapura, 22 juni 2020



Penulis



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tinea kapitis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi jamur superfisial pada kulit kepala, bulu mata dengan kecenderungan menyerang tangkai rambut dan folikel – folikel rambut. Penyakit ini termasuk kepada mikosis superfisialis atau dermatofitosis. Beberapa sinonim yang digunakan termasuk ringworm of the scalp dan tinea tonsurans. Di Amerika Serikat dan wilayah lain di dunia insiden dari tinea kapitis meningkat Dermatofitosis mempunyai beberapa gejala klinik yang nyata, tergantung pada letak anatomi dan etiologi agents. Secara klinis dermatofitosis terdiri atas tinea kapitis, tinea favosa (hasil dari infeksi oleh Trichophyton schoenleinii), tinea corporis ( ringworm of glabrous skin ), tinea imbrikata ( ringworm hasil infeksi oleh T. concentrikum ), tinea unguium ( ringworm of the nail ), tinea pedis ( ringworm of the feet ), tinea barbae ( ringworm of the beard ) dan tinea manum ( ringworm of the hand). Di klinis tinea kapitis ditemukan berbeda – beda dari dermatofitosis non inflamasi dengan sisik mirip dermatitis seboroik sampai inflamasi dengan lesi bersisik yang eritematous dan kerontokan rambut atau alopesia dan dapat berkembang menjadi inflamasi yang berat berupa abses yang dalam disebut kerion, ysng mempunyai potensi menjadi jaringan parut dan menyebabkan alopesia yang menetap. Keadaan penyakit ini tergantung pada interaksi antara host dan agen penyebab. B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian tinea kapitis ? 2. Bagaimana epidemiologi tinea kapitis ?



3. Bagaimana etiologi tinea kapitis? 4. Bagaimana patogenesis tinea kapitis? 5. Bagaimana manifestasi klinis dari tinea kapitis? 6. Bagaimana cara diagnosis tinea kapitis ? 7. Bagaimana cara pencegahan tinea kapitis? 8. Bagaimana terapi medis dari tinea kapitis? 9. Bagaimana prognosis dari tinea kapitis ?



BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian Tinea Kapitis Tinea kapitis adalah kelainan pada kulit dan rambut kepala yang disebabkan oleh spesies dermatofita. Kelainan ini dapat ditandai dengan lesi bersisik, kemerah-merahan, alopesia dan kadang terjadi gambaran klinis yang lebih berat, yang disebut kerion. 2  Tinea kapitis lebih banyak terdapat pada anak-anak prapubertas (preadolescent). B. Epidemiologi Insiden tinea kapitis masih belum diketahui pasti, tersering di jumpai pada anak-anak 3-14 tahun jarang pada dewasa, kasus pada dewasa karena infeksi T. Tonsurans dapat dijumpai misalkan pada pada pasien AIDS dewasa. Transmisi meningkat dengan berkurangnya hiegiene sanitasi individu, padatnya penduduk, dan status ekonomi rendah. Insiden tinea kapitis dibandingkan dermatomikosis di medan 0,4% (1996-1998), RSCM besar Jakarta 0,61- 0,87% tahun 19989-1992, Manado 2,2 -6 % (1990-1991) dan Semarang 0,2%. Di Surabaya kasus baru Tinea kapitis antara tahun 2001 -2006 insiden nya dibandingkan kasus baru dermatonikosis dipolidermatomikosis URJ kulit dan kelamin RSU Dr. Soetomo antara 0,31 % -1,55 %. Pasien tinea kapitis terbanyak pada masa anak-anak