Delegasi Keperawatan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH “Pelaksanaan Pendelegasian dan Supervisi dan Ronde Keperawatan” Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan Dosen pengampu :



DISUSUN OLEH : Nur Rachmi S.



P07220117066



Rantau Gigih Dwi Arsa



P07220117067



Ratu Alkhar S. P.



P07220117068



POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN KALIMANTAN TIMUR PRODI D-III KEPERAWATAN KELAS BALIKPAPAN 2020



KATA PENGANTAR



Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang membahas tentang “Pelaksanaan Pendelegasian dan Supervisi dan Ronde Keperawatan” dapat selesai tepat pada waktunya sebagai salah satu tugas mata kuliah Manajemen Keperawatan. Terima kasih kami sampaikan kepada pihakpihak yang telah membantu dalam proses penyusunan makalah ini, baik yang terlibat secara langsung maupun yang tidak. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna karena keterbatasan yang kami miliki. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun dari para pembaca sangat kami harapkan agar terciptanya makalah yang lebih baik lagi.



Balikpapan, 09 Januari 2020



Kelompok 11



1



Daftar Isi



Table of Contents KATA PENGANTAR............................................................................................................................1 Daftar Isi................................................................................................................................................2 BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................................3 A.



Latar Belakang........................................................................................................................3



B.



Rumusan Masalah..................................................................................................................3



C.



Tujuan....................................................................................................................................4



BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................................5 1.



Pengertian Pendelegasian......................................................................................................5



2.



Alasan Pendelegasian............................................................................................................6



3.



Ketidakefektifan Dalam Pendelegasian..................................................................................7



4.



Konsep Pendelegasian...........................................................................................................7



5.



Kegiatan Delegasi Wewenang................................................................................................9



6.



Penerapan Pendelegasian......................................................................................................9



7.



Cara Pendelegasian..............................................................................................................10



8.



Penyebab Gagalnya Delegasi................................................................................................11



9.



Keberhasilan Pendelegasian................................................................................................12



10.



Jenis pendelegasian.........................................................................................................12



11.



Metode-metode pendelegasian.......................................................................................13



12.



Hambatan pendelegasian................................................................................................14



13.



Prinsip Delegasi................................................................................................................16



14.



Aspek penting dalam pendelegasian................................................................................17



BAB III PENUTUP.............................................................................................................................19 A.



Kesimpulan..........................................................................................................................19



B.



Saran....................................................................................................................................19



DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................20



2



3



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Pendelegasian merupakan elemen yang esensial pada fase pengarahan dalam proses manajemen karena sebagian besar tugas yang diselesaikan oleh manajer (tingkat bawah, menengah dan atas) bukan hanya hasil usaha mereka sendiri, tetapi juga hasil usaha pegawai. Bagi manajer, pendelegasian bukan merupakan pilihan tetapi suatu keharusan. Ada banyak tugas yang sering kali harus diselesaikan oleh satu orang. Dalam situasi ini, pendelegasian sering terkait erat dengan produktivitas. Ada banyak alasan yang tepat untuk melakukan pendelegasian. Kadang kala manajer harus mendelegasikan tugas rutin sehingga mereka dapat menangani masalah yang lebih kompleks atau yang membutuhkan keahlian dengan tingkat yang lebih tinggi. Manajer dapat mendelegasikan tugas jika seseorang telah dipersiapkan dengan lebih baik atau memiliki keahlian yang tinggi atau lebih cakap tentang cara menyelesaikan masalah. Pendelegasian juga dapat digunakan sebagai sarana pembelajaran atau “pemberian” kesempatan kepada pegawai. Pegawai yang tidak didelegasikan tanggung jawab yang sesuai dapat menjadi bosan, tidak produktif, dan tidak efektif. (Marquis, Bessie L, dkk.2010 .) B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian dari delegasi ? 2. Apa alasan dalam pendelegasian ? 3. Apa saja ketidakefektifan dalam pendelegasian ? 4. Apa konsep pendelegasian ? 5. Bagaimana kegiatan delegasi wewenang ? 6. Bagaimana penerapan delegasi ? 7. Bagaimana cara untuk melakukan delegasi ? 8. Apa saja penyebab gagalnya delegasi ? 9. Apa keberhasilan dalam delegasi ? 10. Apa saja jenis pendelegasian ? 11. Apa saja metode-metode pendelegasian ? 12. Apa saja hambatan-hambatan dalam melakukan pendelegasian ? 13. Bagaimana prinsip pendelegasian ? 14. Apa saja aspek penting dalam pendelegasian ?



C. Tujuan 1. Untuk mengetahui pengertian dari delegasi 2. Untuk mengetahui alasan dalam pendelegasian 3. Untuk mengetahui ketidakefektifan dalam pendelegasian 4



4. Untuk mengetahui konsep pendelegasian 5. Untuk mengetahui kegiatan delegasi wewenang 6. Untuk mengetahui penerapan delegasi 7. Untuk mengetahui cara untuk melakukan delegasi 8. Untuk mengetahui penyebab gagalnya delegasi 9. Untuk mengetahui keberhasilan dalam delegasi 10. Untuk mengetahui jenis pendelegasian 11. Untuk mengetahui metode pendelegasian 12. Untuk mengetahui hambatan pendelegasian 13. Untuk mengetahui prinsip pendelegasian 14. Untuk mengetahui aspek penting dalam pendelegasian



BAB II PEMBAHASAN



1. Pengertian Pendelegasian Menurut Marquis dan Huston (1998) dalam Nursalam (2002) bahwa pendelegasian adalah penyelesaian suatu pekerjaan melalui orang lain. Dapat juga diartikan sebagai suatu pemberian suatu tugas kepada seseorang atau kelompok dalam menyelesaikan tujuan organisasi.



5



Pendelegasian adalah bagian dari manajemen yang memerlukan latihan manajemen profesional yang dikembangkan untuk dapat menerima pendelegasian tanggung jawab secara struktural(Swanburg, RC., 2000). Pendelegasian/pelimpahan asuhan keperawatan kepada pasien oleh perawat tidak mudah dilakukan karena menyangkut pemberian suatu perintah kepada orang lain untuk menyelesaikan tugas yang diemban. Para perawat meyakini bahwa mereka dapat memberikan pendelegasian dengan baik kepada staf dalam asuhan keperawatan, tetapi sering tidak dilaksanakan dengan baik. Hal ini menyebabkan kurangnya rasa percaya kepada orang yang menerima pendelegasian. Delegasi adalah suatu pelimpahan wewenang dan tanggung jawab formal kepada orang lain untuk melaksanakan kegiatan tertentu. Pendelegasian adalah pelimpahan kekuasaan, wewenang dan tanggung jawab kepada orang lain. Pekerjaanpekerjaan yang sifatnya rutinitas sebaiknya didelegasikan ke orang lain agar seorang manajer dapat menggunakan waktunya itu untuk melakukan tugasnya sebagai seorang manajer. Pendelegasian adalah kegiatan seseorang untuk menugaskan stafnya / bawahannya



untuk



bersangkutan



dan



melaksanakan pada



waktu



bagian



bersamaan



dari



tugas



memberikan



manajer kekuasaan



yang kepeda



staf/bawahan tersebut, sehingga bawahan itu dapat melaksanakan tugas tugas itu sebaik baiknya serta dapat mempertanggung jawabkan hal hal yang didelegasikan kepadanya, ( Manulang,1988) Pendelegasian merupakan proses penugasan, wewenang dan tanggung jawab kepada bawahan. ( Sujak, 1990) Delegasai wewenang adalah proses yang paling fundamental dalam organisasi, sebab pimpinan tak kan sanggup melakukan segala sesuatu dan membuat setiap keputusan. Pendelegasian (pelimpahan wewenang) merupakan salah satu elemen penting dalam fungsi pembinaan. Sebagai manajer perawat dan bidan menerima prinsip-prinsip delegasi agar menjadi lebih produktif dalam melakukan fungsi-fungsi manajemen lainnya. Delegasi wewenang adalah proses dimana manajer mengalokasikan wewenang kepada bawahannya.



6



2. Alasan Pendelegasian Adapun beberapa alasan mengapa pendelegasian diperlukan, beberapa diantaranya adalah : a. Pendelegasian memungkinkan manajer perawat/bidan mencapai hasil yang lebih



baik dari pada semua kegiatan ditangani sendiri. b. Agar organisasi berjalan lebih efisien. c. Pendelegasian



memungkinkan



manajer



perawat/bidan



dapat



memusatkan



perhatian terhadap tugas-tugas prioritas yang lebih penting. d. Dengan pendelegasian, memungkinkan bawahan untuk tumbuh dan berkembang,



bahkan dapat dipergunakan sebagai bahan informasi untuk belajar dari kesalahan atau keberhasilan. Manajer perawat/bidan seharusnya lebih cermat dalam mendelegasikan tugas dan wewenangnya, mengingat kegiatan perawat dan bidan berhubungan dengan keselamatan orang lain (pasien). Oleh karena itu sebelum mendelegasikan tugas/wewenang hendaknya dipahami benar tingkat kemampuan dari perawat/bidan yang akan diberikan delegasi.



3. Ketidakefektifan Dalam Pendelegasian Delegasi dalam praktek keperawatan professional sering mengalami masalah, dimana proses delegasi tidak dilaksanakan secara efektif. Hal ini dikarenakan tiga hal : a. Pendelegasian yang terlalu sedikit (under –delegasi) : Staf diberi wewenang yang



sangat sedikit, terbatas dan sering tidak terlalu jelas, sehingga tugas tersebut tidak dapat diselesaikan dengan baik. b. Pendelegasian yang berlebihan (over-delegasi) : Penggunaan waktu yang sia-sia,



yang



disebabkan keterbatasan menajer untuk memonitori dan menghabiskan 7



waktu dalam tugas organisasi. Staf akan merasa terbebani dan



dapat terjadi



penyalahgunaan wewenang yang diberikan. c. Pendelegasian yang tidak tepat (improper delegasi) : Kesalahan yang ditemukan



adalah, pendelegasian menjadi tidak efektif jika diberikan kepada orang yang tidak tepat, dan alasan delegasi hanya karena faktor senang/tidak senang. Pelimpahan ini tidak efektif karena kecendrungan pimpinan menilai pekerjaanya berdasarkan unsur Subyektif.



4. Konsep Pendelegasian Delegasi yang baik tergantung pada keseimbangan antara komponen tanggung jawab, kemampuan dan wewenang. Tanggung jawab (responsibility) adalah suatu rsa tanggung jawab terhadap penerimaan suatu tugas, kemampuan (accountability) adalah kemampuan seseorang dalam melaksanakan tugas limpah. Wewenang (authorirty) adalah pemberian hak dan kekuasaan penerima tugas limpah untuk mengambil suatu keputusan terhadap tugas yang di limpah. 



Konsep Dasar Pendelegasian yang Efektif



a) Lima konsep yang mendasari efektifitas dalam pendelegasian. Lima konsep



tersebut akan dijelaskan sebagai berikut : a. Pendelegasian bukan suatu system untuk mengurangi tanggung jawab, tetapi



suatu cara untuk membuat tanggung jawab menjadi bermakna. Manajer keperawatan sering mendelegasikan tanggung jawabnya kepada staf dalam melakssanakan asuhan terhadap pasien. b. Tanggung jawab dan otoritas harus didelegasikan secara seimbang. c. Proses pelimpahan membuat seseorang melaksanakan tanggung jawabnya,



mengembangkan



wewenang



yang



dilimpahkan



dan



mengembangkan



kemampuan dalam mencapai tujuan organisasi. Keberhasilan pelimpahan ditentukan oleh : 



Intervensi keperawatan yang diperlukan







Siapa yang siap dan sesuai melaksanakan tugas tersebut 8







Bantuan apa yang diperlukan







Hasil apa yang diharapkan



b) Konsep tentang dukungan perlu diberikan kepada anggota. Dukungan yang



penting adalah menciptakan suasana yang asertif. Empowering meliputi pemberian wewenang seseorang untuk melaksanakan tugas secara kritis otonomi, menciptakan kemudahan dalam melaksanakan tugas, serta membangun rasa kebersamaan dan hubungan yang serasi. c) Seorang delegasi harus terlibat aktif. Ia harus dapat menganalisa otonomi yang



dilimpahkan untuk dapat terlibat aktif. Keterbukaan akan mempermudah komunikasi antara PP dan PA. 



Pedoman Pelimpahan Wewenang yang Efektif Proses pendelegasian harus didahului dengan informasi yang jelas. Pendelegasian yang jelas harus mengandung informasi mengenai : a) Tujuan spesifik Tujuan yang spesifik dan jelas baik secara fisik maupun psikis harus jelas sebagai parameter kepada siapa pendelegasian itu dibuat. b) Target Waktu Seorang PP atau Ners harus memberikan target waktu dalam memberikan pendelegasian kepada PA. pada perencanaan keperawtan kepada pasien, PP harus menuliskan target waktu yang jelas sebagai indicator keberhasilan asuhan keperawatan. c) Pelaksanaan tindakan keperawatan PP harus mengidentifikasi dan memberikan petunjuk intervensi keperawatan yang sesuai terhadap kebutuhan pasien. Tahap pengkajian dan pengambilan keputusan harus didiskusikan sebelum tindakan dilaksanakan.



9



5. Kegiatan Delegasi Wewenang 1) Manager perawat / bidan menetapkan dan memberikan tugas dan tujuannya kepada orang yang diberi pelimpahan 2) Manajer melimpahkan wewenang yang diperlukan untuk mencapai tujuan 3) Perawat yang menerima delegasi baik ekspilisit maupun implisit menimbulkan kewajiban dan tanggung jawab 4) Manajer perawat menerima pertanggung jawaban atas hasil yang telah dicapai







Kegiatan yang tidak boleh Didelegasikan 1. Aktivitas yang memerlukan pengkajian dan keputusan selama pelaksanaan. 2. Pengkajian fisik, psikologis, social yang merlukan keputusan, rujukan, dan intervensi atau tindak lanjut. 3. Penyusunan dan evaluasi rencana keperawatan.



6. Penerapan Pendelegasian Delegasi dilaksanakan di MPKP dalam bentuk pendelegasian tugas oleh Kepala Ruangan kepada Ketua Tim, Ketua Tim kepada Perawat Pelaksana. Pendelegasian dilakukan melalui mekanisme pelimpahan tugas dan wewenang. Pendelegasian tugas ini dilakukan secara berjenjang. Penerapannya dibagi menjadi 2 jenis yaitu : 1) Pendelegasian terencana Merupakan pendelegasian yang secara otomatis terjadi sebagai konsekuensi sistem penugasan yang diterapkan di ruang MPKP. Bentuknya dapat berupa : 



Pendelegasian tugas Kepala Ruangan kepada Ketua Tim untuk menggantikan tugas sementara karena alasan tertentu







Pendelegasian tugas Kepala Ruangan kepada Penanggung Jawab Shift



10







Pendelegasian Ketua Tim kepada Perawat Pelaksana dalam pelaksanaan tindakan keperawatan yang telah direncanakan



2) Pendelegasian insidentil Terjadi apabila salah satu personil ruang MPKP berhalangan hadir maka pendelegasian tugas harus dilakukan. Dalam hal ini yang mengatur pendelegasian adalah Kepala Seksi Perawatan, Kepala Ruangan, Ketua Tim atau Penanggung Jawab Shift, tergantung pada personil yang berhalangan.



7. Cara Pendelegasian a. Seleksi dan susun tugas Sediakan waktu yang cukup untuk menyusun daftar tugas-tugas yang harus dilimpahkan secara rasional dan dapat dilaksanakan oleh staf. Tahap berikutnya yang harus dikerjakan secara otomatis adalah menyiapkan laporan yang kontinu, menjawab setiap pertanyaan, menyiapkan jadwal berurutan, memesan alat-alat, presentasi pada komisi yang bertanggung jawab, dan melaksanakan asuhan keperawatan dan tugas teknis lainnya. Hal yang terpenting dalam pendelegasian tugas adalah menentukan suatu tugas pendelegasian dan wewenag secara bertahap, hal ini akan menghindari terjadinya suatu penyalah gunaan wewenang. b. Seleksi orang yang tepat Pilih orang yang sesuai untuk melaksanakan tugas tersebut berdasarkan kemampuan dan persyaratan lainnya. Tepat tidaknya menajer memilih staf bergantung dari kemampuan menajer mengenal kinerja staf, kelebihan, kelemahan, dan perilakunya. c. Berikan arahan dan motivasi kepada staf Salah satu kesalahan dalam pendelegasian adalah ketiadaan arahan yang jelas. Lebih baik pendelegasian dilakukan secara tertulis, dan ajarkan pula bagaimana melaksanakan tugas tersebut.



11



d. Lakukan supervise yang tepat



Manejer harus bias menentukan apa yang perlu disupervisi, kapan dilakukan, dan bantuan apa yang dapat diberikan. Supervise merupakan hal yang penting dan pelaksanaannya bergantung bagaimana staf melihatnya.



Ada dua macam



supervise yaitu overcontrol (control yang berlebihan) dan undercontrol (control yang kurang).







Tempat dan Waktu Pendelegasian Dibawah ini merupakan tempat dan waktu pendelegasian : 1. Tugas rutin : Tugas yang dapat didelegasikan kepada staf 2. Tugas yang tidak mencukupi waktunya : Staf didelegasikan untuk menyelesaikan tugas manajer keperawatan. 3. Peningkatan kemampuan : Pendelegasian bertujuan meningkatkan kemampuan staf dan tim melalui proses pembelajaran 4. Delegasi sebaiknya tidak diberikan untuk tugas-tugas yang terlalu teknis (membutuhkan keahlian tertentu) dan tugas yang berhubungan dengan kepercayaan/kerahasiaan institusi.



8. Penyebab Gagalnya Delegasi Sebab kegagalan manejer dalam pendelegasian dan mengapa staf menjadi resistan (Rowland dan Rowland, 1997) Mengapa Manajer Gagal



Mengapa Staf Resistan



12







Mereka



pekerja



keras



atau 



perfeksionis. 



Mereka



berfikir



tidak



mempunyai



kemampuan untuk mengerjakan



Mereka tidak aman karena :







Upaya pertama telah gagal



a. Takut delegasi akan gagal







Aktivitasnya mungkin tidak disetujui manajer



b. Takut delegasi akan dikerjakan lebih baik dari pada dikerjakan 



Mereka



sendiri



cukup waktu



c. Takut akan terjadi penumpukan 



berpikir



tidak



Mereka tidak senang terhadap yang didelegasikan,



pekerjaan



mempunyai



tidak



adanya



penghargaan. 



Mereka



tidak



senang



terhadap 



pendelegasiannya



Mereka tidak mempunyai otonomi untuk melaksanakan.







Mereka tidak berfikir bahwa stafnya siap atau mengharapkan tugas tersebut.







Mereka kurang percaya diri/pesimis bahwa supervisor akan mendukungnya







Mereka memiliki pengalaman yang tidak



menyenagkan



terhadap 



berpikir



dimanipulasi



pendelegasian 



Mereka



Mereka tidak mengetahui bagaimana



atau



bahwa



akan



dikerjai



oleh



atasannya.



delegasi dapat dilaksanakan.



9. Keberhasilan Pendelegasian Dalam pendelegasian agar dapat berhasil perawat manajer harus memeperhatikan sebagai berikut : 1. Komunikasi yang jelas dan lengkap 2. Ketersediaan sumber dan sarana 3. Perlunya suatu monitoring atau control 4. Adanya pelaporan mengenai perkembangan tugas yang dilimpahkan



13



5. Disiplin dalam pemberian wewenang 6. Bertanggung jawab dalam pembinaan moral staf 7. Menghindari kesalahan penyampaian dalam pendelegasian



10. Jenis pendelegasian Dalam bukunya yang berjudul The 7 Habits of Highly Effective People, Stephen R. Covey menyatakan bahwa ada 2 jenis pendelegasian, yaitu : 



Pendelegasian Suruhan (Gofer Delegation) Pendelegasian



suruhan



berarti



:



"kejar



ini,



kejar



itu,



kerjakan



ini,



kerjakan itu, dan beritahu saya ketika sudah selesai." Pendelegasian suruhan berprinsip pada metode, yaitu semua didikte secara rinci dan spesifik step by step cara melakukannya. Pendelegasian dengan cara ini banyak digunakan oleh manager karena mereka berpikir metode yang dilakukan pasti tidak akan keluar dari jalur, minim kesalahan dan sesuai dengan apa yang diinginkan. Tapi kelemahannya adalah bahwa mereka tidak melatih creative thinking anak buah mereka dan bila terjadi kesalahan si anak buah akan merasa tidak bertanggung jawab kepada hasil yang didapat. 



Pendelegasian pengurusan (Stewardship Delegation) Pendelegasian pengurusan berfokus pada hasil dan bukan pada metode, memberikan secara rinci hasil yang diinginkan, bukan memberikan secara rinci apa yang harus dilakukan. Pendelegasian ini memberi pilihan metode kepada anak buah dan membuat mereka bertanggung jawab atas hasil. Pendelegasian metode pengurusan memberi kepercayaan penuh kepada anak buah dan kepercayaan ini adalah bentuk tertinggi dari motivasi manusia. Kepercayaan menghasilkan yang terbaik dari diri manusia. Tetapi dibutuhkan waktu dan kesabaran, dan tanpa mengesampingkan kebutuhan untuk melatih dan mengembangkan orang sehingga kecakapan mereka dapat meningkat ke tingkat kepercayaan itu. Bila pendelegasian pengurusan dilakukan dengan benar, kedua pihak akan mendapatkan keuntungan dan



14



akhirnya jauh lebih banyak pekerjaan yang dapat diselesaikan dalam waktu yang jauh lebih singkat. Prinsip yang terlibat dalam pendelegasian pengurusan selalu benar dan dapat berlaku pada orang atau situasi jenis apapun.



11. Metode-metode pendelegasian  Spesifikasi tanggung jawab secara jelas. Menjelaskan hasil yang di harapkan dari sebuah tugas yang di delegasikan atau dari suatu penugasan,jernihkan sasaran dan prioritas.dan beritahukan kepadanya mengenai batas waktu apa saja yang harus di penuhi  Berikan kekuasaan yang cukup dan princi batas-batas kebijaksanaanya. Bila memberi tanggung jawab yang baru tentukan jumlah kekuasaan yang sesuai yang di butuhkan oleh bawahan tersebut agar dapat melaksanakanya  Princi persyaratan pelaporan Penting seorang bawahan memahami jenis-jenis informasi yang harus di laporkan, beberapa sering laporan harus di harapkan, dan bagaimana kemajuan akan di pantau(misalnya : laporan tertulis, pertemuan-pertemuan tinjauan)  Mengenai kemajuan, presentasi dalam pertemuan-pertemuan departemen evaluasi kerja yang vormal  Pastikan penerimaan tanggung jawab dari bawahan Agar pendelegasian itu berhasil, maka bawahan tersebut harus menerima penugasan yang baru tersebut dan mengikat diri untuk melaksanakannya. Karena penugasan tersebut menarik dan penting bagi kemajuan karier bawahan tersebut.  Teruskan informasi kepada mereka yang harus mengetahui Orang yang diberikan wewenang (pendelegasian), ia harus melakukan tugas oleh yang didelegasikan harus diberitahukan tentang tanggung jawab kekuasaan baru dari bawahan kepada rekannya.  Pantaulah kemajuan dengan cara yang sesuai



15



 Usahakan agar supaya bawahan memperoleh informasi yang dibutuhkan  Berilah dukungan dan bantuan namun hindari pendelegasian yang terkait  Buatlah agar kesalahan itu menjadi suatu proses belajar (Yukl. Gary.1989).



12. Hambatan pendelegasian a. Hambatan hambatan pada delegator 



Kemampuan yang diragukan oleh dirinya sendiri







Meyakini bahwa seseorang “mengetahui semua rincian”







“Saya dapat melakukannya lebih baik oleh diri saya sendiri” buah pikiran yang keliru.







Kurangnya pengalaman dalam pekerjaan atau dalam mendelegasikan







Rasa tidak aman







Takut tidak disukai







Penolakan untuk mengakui kesalahan







Kurangnya kepercayaan pada bawahan







Kesempurnaan, menyebabkan kontrol yang berlebihan







Kurangnya ketrampilan organisasional dalam menyeimbangkan beban kerja







Kegagalan untuk mendelegasikan kewenangan yang sepadan dengan tanggung jawab.







Keseganan untuk mengembangkan bawahan







Kegagalan untuk menetapkan kontrol dan tindak lanjut yang efektif.



b. Hambatan- hambatan pada yang diberi delegasi 



Kurangnya pengalaman 16







Kurangnya kompetensi







Menghindari tanggung jawab







Sangat tergantung dengan boss







Kekacauan [disorganization]







Kelebihan beban kerja







Terlalu memperhatikan hal hal yang kurang bermanfaat



c. Hambatan- hambatan dalam situasi 



Kebijakan tertuju pada satu orang







Tidak ada toleransi kesalahan







Kekritisan keputusan







Urgensi, tidak ada waktu untuk menjelaskan [krisis manajemen]







Kebingungan dalam tanggung jawab dan kewenangan.







Kekurangan tenaga



13. Prinsip Delegasi Dibawah ini adalah prinsip – prinsip klasik yang dapat dijadikan dasar untuk delegasi yang efektif : d. Prinsip scalar Proses



skalar adalah



mengenai



perkembangan



rantai



perintah



yang



menghasilkan pertambahan tingkat-tingkat pada struktur organisasi. Proses skalar dicapai melalui pendelegasian wewenang dan tanggung jawab. e. Prinsip kesatuan perintah



17



Dalam melakasanakan pekerjaan, karyawan harus memperhatikan prinsip kesatuan perintah sehingga pelaksanaan kerja dapat dijalankan dengan baik. Karyawan harus tahu kepada siapa ia harus bertanggung jawab sesuai dengan wewenang yang diperolehnya. Perintah yang datang dari manajer lain kepada serorang karyawan akan merusak jalannya wewenang dan tanggung jawab serta pembagian kerja. f. Tanggung jawab, wewenang, dan akuntabilitas



14. Aspek penting dalam pendelegasian g. Fokus pendelegasian adalah hasil kerja yang diharapkan tercapai, dalam upaya menggapai sasaran/tujuan akhir dari organisasi. h. Pendelegasian dilaksanakan dengan sikap hormat yang didasarkan atas penghargaan dan kesadaran terhadap diri sendiri sebagai sesuatu yang "berharga", serta memerhatikan harga diri dan kehendak bebas orang lain, di mana setiap pekerja dipandang sebagai subjek, dan bukan objek kerja. i. Pendelegasian yang menghasilkan melibatkan harapan-harapan yang meliputi bidang berikut. 



Menekankan pada tercapainya hasil-hasil yang didambakan atau diinginkan pada waktu depan yang telah ditentukan ("desired results"). 



Pendelegasian menyatakan dengan tegas tentang apa yang harus dicapai, bukan bagaimana mencapainya, di mana fokus utama diarahkan kepada hasil produksi.



18







Pendelegasian memberikan tugas, wewenang, hak, tanggung jawab, kewajiban membuat/memberi laporan pada awal tugas, dalam tugas, dan akhir tugas untuk diketahui dan dievaluasi oleh pemimpin.



 Pelaksanaannya dilandasi pedoman/petunjuk ("guidelines") yang jelas, baik bagi tugas maupun pelaksana tugas. Artinya pendelegasian menyatakan pedoman-pedoman, larangan-larangan, dan batas-batas dimana seseorang harus bekerja/melakukan kewajibannya. Hal ini menolong setiap orang untuk bekerja dengan baik/patut.  Melibatkan sumber-sumber daya ("resources") yang pasti. Pendelegasian menyatakan (disertai dengan pernyataan) akan adanya sumber-sumber daya, antara lain sumber daya manusia, keuangan, teknis, atau organisasi yang dapat dipakai seseorang untuk menyelesaikan tugas yang didelegasikan kepadanya.  Dinyatakan dengan adanya tanggung jawab dan pertanggungjawaban ("responsibility" dan "accountability"). Pendelegasian menyatakan patokan yang akan digunakan untuk menilai hasil/prestasi akhir, yang diwujudkan dengan adanya tanggung jawab dan pertanggungjawaban kerja yang dapat dilakukan dengan membuat/memberi pelaporan pada awal tugas, dalam tugas, dan akhir tugas untuk diketahui dan dievaluasi oleh pemimpin.  Mempertimbangkan



risiko-risiko



yang



akan



terjadi



atau



ditindaki



("consequences"). Pendelegasian dapat menyatakan akibat-akibat yang akan terjadi, yang baik maupun yang tidak baik, sebagai hasil dari suatu pekerjaan atau tugas yang didelegasikan. Akibat-akibat ini dapat diukur melalui evaluasi/pengkajian yang dilakukan dengan meneliti deskripsi tugas dan hasil kerja atau produk yang telah dilakukan atau dihasilkan. Dengan menanyakan apakah semuanya ini telah dilakukan dengan baik dan sesuai dengan rencana, ketentuan dan prosedur, ataukah malah sebaliknya.



19



20



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Delegasi merupakan salah satu alat kepemimpinan, kita memerlukan kecakapan untuk dapat mempergunakanya mengetahui kegunaan dan cara kerjanya sehinga kita dapat mengambil keputusan dalam memberi delegasi seseorang yang tepat pada orang yang sesuai dengan bidang atau skilnya. Sementara kekuasaan di pandang sebagai kerangka interaksi antara manusia yakni diantaranya, identifikasi situasi posting. Mengusulkan tugas yang dipilih orang, mengidentifikasi apa tujuan yang ingin Anda capai, Monitoring, atau memberitahu karyawan untuk ketika pekerjaan akan diperiksa dan apa kriteria, Menilai, atau memberikan umpan balik, baik positif ketika pekerjaan itu dilakukan dengan sukses. Jika secara rasional dalam pendekatan persuasif bahwa Jika saya cukup bekerja, saya berarti saya yang penting dan diperlukan untuk organisasi. B. Saran Dalam pembahasan ini sangat penting dalam berorganisasi. Ketika kita sebagai seorang pemimpin mendelegasikan pekerjaan wewenang yang akan dapat memperlancar pekerjaan yang tertumpuk. Dan sebagai seorang pemimpin memegang kekuasaan kenapa tidak kita gunakan delegasi kekuasan itu. Karena delegasi



kekuasaan



adalah



pelimpahan



mengendalikan organisasa itu sendiri.



21



tanggung



jawab



yang



dapat



DAFTAR PUSTAKA Nursalam.



2002. Manajemen



Keperawatan



Aplikasi



Dalam



Praktik



Keperawatan



Aplikasi



Dalam



Praktik



Keperawatan



Profesional. Ed.1. Jakarta:Salemba Medika. Nursalam.



2014. Manajemen



Keperawatan



Profesional. Ed.4. Jakarta:Salemba Medika. Marquis, Bessie L, dkk.2010.Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan : Teori dan Aplikasi.Edisi 4.Jakarta:EGC



22