9 0 699 KB
Dewi Ayu Septiana Model kerja
Foto intra oral
Kasus 11 : palato versi
31 : mesiolinguo torsiversi
12 : mesiolabio torsiversi
32 : mesiolinguo torsiversi
13 : mesiolabio torsiversi
33 : mesiolinguo torsiversi
14 : mesio palato torsiversi
34 : mesiobuko torsiversi
15 : mesio palato torsiversi
35: mesiolinguo torsiversi
22 : mesio labio torsiversi
41: mesiolinguo torsiversi
21 : palato versi
42: mesiolabio torsiversi
23: mesio labio torsiversi
44: distolinguo torsiversi
24 : disto palato torsiversi
45 : mesiolinguo torsiversi
DETERMINASI LENGKUNG
Keterangan :
Hasil penapakan :
Overjet awal : 3,2 mm Protraksi RA
: 0 mm
Protraksi RB
: 0 mm
Overjet akhir
: 3,2 mm
RA (P2-P2)
KA
KI
Lengkung ideal : 67,5 mm Kanan : 33, 7 mm Kiri : 33,8 mm
RA: lengkung ideal lengkung mula-mula
Lebar mesiodistal: 68,6 mm Kanan : 34,2 mm Kiri: 34,4 mm Diskrepansi : -1,1 mm
RB:8. ANALISIS CAREY
Kanan : - 0,5 mm Kiri :-0,6 mm
8. Analisis careylengkung ideal
Diskrepansi Rahang atas, kanan Rahang atas, kiri Rahang bawah, kanan Rahang bawah, kiri
GAMBAR DESAIN : Rahang Atas
Kekurangan Ruang -0,5 mm -0,6 mm -0,6 mm - 0,6 mm
Kesimpulan Ekspan Ekspan Ekspan Ekspan
Keterangan Gambar : 1) 2) 3) 4) 5) 6)
Plat Akrilik. Klamer Adam Ø 0,7 mm. Labial Arch Ø 0,7 mm. Ekspansi Z spring Maxillary flat bite plane
Rahang Bawah
Keterangan Gambar : 1. 2. 3. 4. 5.
Plat Akrilik. Klamer Adam Ø 0,7 mm. Labial Arch Ø 0,7 mm. Ekspansi Simpel spring
Tahapan Perawatan: 1. Pencarian ruang rahang bawah dengan ekspansi sebanyak 9 kali ¼ putaran dan grinding 0,1 mm 2. Pencarian ruang rahang atas dengan ekspansi sebanyak 9 kali ¼ putaran 3. Mendorong gigi 11 dan 21 ke arah labial menggunakan continus spring 4. Meretraksi gigi kearah palatal pada gigi 22 dan 12 menggunakan labial arch
5. Perbaikan deep bite dengan maxylary bite plane 6. Perbaikan malposisi gigi 32, 31 dan 41 dengan continus spring 7. Bila malposisi gigi geigi sudah terkoreksi maka dapat dilakukan pemakaian retainer untuk menjaga gigi supaya tidak relaps.