4 0 173 KB
ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA TN.W DENGAN PNEUMONIA+DM+HIPOXIA DI RUANG IGD RUMAH SAKIT TK.II UDAYANA TANGGAL 2 MARET 2021
OLEH : IDA AYU PUTU APSARI DEWI NIM. P07120320072 NERS B
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR JURUSAN KEPERAWATAN TAHUN 2021
KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR JURUSAN KEPERAWATAN Alamat : Jalan Pulau Moyo No. 33, Pedungan Denpasar Telp/Faksimile : (0361) 725273/724563 Laman (website) : www.poltekkes-denpasar.ac.id FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT Nama Mahasiswa
: Ida Ayu Putu Apsari Dewi
NIM
: P07120320072
A. PENGKAJIAN Identitas Pasien Nama
: Tn.W
Umur
: 54 tahun
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Pekerjaan
: PNS
Agama
: Hindu
Tanggal Masuk RS
: 2 Maret 2021
Alasan Masuk : Pasien mengeluh sesak napas sejak jumat 24/2/2021, demam dirasakan sejak sabtu 1/3/2021, makan minum menurun, dan lemas Diagnosa Medis
: Pneumonia+DM+Hipoxia
Initial survey: A (alertness) : √ V (verbal)
:
P (pain)
:
U (unrespons) : Warna triase :
P1
P2
P3
P4
P5
SURVEY PRIMER DAN RESUSITASI AIRWAY DAN KONTROL SERVIKAL 1. Keadaan jalan nafas Tingkat kesadaran
: compos mentis
Pernafasan
: dispnea
Upaya bernafas
: ada upaya napas
Benda asing di jalan nafas: tidak ada Bunyi nafas
: vesikuler
Hembusan nafas
: terasa
2. Diagnosa Keperawatan 3. Intervensi / Implementasi 4. Evaluasi -
BREATHING 1. Fungsi pernafasan Jenis Pernafasan
: spontan
Frekwensi Pernafasan
: 22x/menit
Retraksi Otot bantu nafas : Ada Kelainan dinding thoraks : simetris, tidak ada perlukaan ataupun jejas Bunyi nafas
: Vesikuler
Hembusan nafas
: terasa
2. Diagnosa Keperawatan Pola napas tidak efektif berhubungan dengan hambatan upaya napas 3. Intervensi / Implementasi a. Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha napas) b. Monitor bunyi napas tambahan c. Posisikan semi-fowler atau fowler d. Berikan oksigen, jika perlu e. Monitor saturasi oksigen f. Kolaborasi pemberian obat
4. Evaluasi S: Pasien mengatakan masih terasa sesak, dan lemas O: Pasien nampak sesak, terpasang NRM 10 lpm, tidak terdapat suara napas tambahan, pasien nampak dalam posisi semifowler, RR : 22x/menit, saturasi setelah diberikan O2 93x/menit A: Pola napas tidak efektif P : Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha napas) Monitor bunyi napas tambahan Berikan oksigen Monitor saturasi oksigen
CIRCULATION 1. Keadaan sirkulasi Tingkat kesadaran
: compos mentis
Perdarahan (internal/eksternal)
: tidak ada
Kapilari Refill
: < 2 detik
Tekanan darah
: 110/70 mmHg
Nadi radial/carotis
: teraba 90x/menit
Akral perifer
: teraba hangat : 36,70C
Suhu 2. DiagnosaKeperawatan
3. Intervensi / Implementasi 4. Evaluasi DISABILITY 1. Pemeriksaan Neurologis: GCS : E4V5M6
: 15
Reflex fisiologis
:+
+
+
+
Reflex patologis
: tidak ada
Kekuatan otot
: 555 555 555 555
2. Diagnosa Keperawatan 3. Intervensi / Implementasi 4. Evaluasi -
PENGKAJIAN SEKUNDER / SURVEY SEKUNDER (Dibuat bila pasien lebih dari 2 jam diobservasi di IGD) 1. RIWAYAT KESEHATAN a. RKD Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit apapun. b. RKS Pasien datang dengan keluhan sesak napas sejak jumat 19/2/2021 dirasakan terus menerus, lemas, demam sejak sabtu 20/2/2021, nafsu makan minum pasien berkurang. Pasien mengatakan tidak ada batuk, pilek. c. RKK Pasien mengatakan dikeluarganya tidak pernah ada yang mengalami seperti yang pasien alami sekarang. Keluarga pasien juga mengatakan di keluarganya tidak ada yang menderita penyakit keturunan maupun menular seperti TBC, DM, Hipertensi dan lain-lain
2. RIWAYAT DAN MEKANISME TRAUMA Tidak ada 3. PEMERIKSAAN FISIK (HEAD TO TOE) a. Kepala Kulit kepala
: Bentuk kepala normachepali dan simetris, penyebaran rambut merata, tidak terdapat lesi atau kelainan pada tulang kepala, ubun-ubun menutup , rambut berwarna uban
Mata
: Isokor, reflek pupil (+/+), konjungtiva tidak anemis, sclera berwarna putih
Telinga
: Bentuk telinga sama besar atau simetris kanan dan kiri, tidak ada kelainan bentuk, ukuran sedang atau normal, pada lubang telinga tidak terdapat perdarahan atau pengeluaran cairan, ketajaman pendengaran baik.
Hidung
: Pada hidung tidak ditemukan adanya kelainan, tulang hidung simetris kanan dan kiri, posisi septum nasi tegak di tengah, mukosa hidung lembab, tidak ditemukan adanya sumbatan, tidak terdapat epistaksis serta tidak terdapat pernafasan cuping hidung
Mulut dan gigi
: Pada pemeriksaan bibir, mukosa bibir lembab, tidak ada sariawan. Keadaan gusi dan gigi cukup bersih, lidah tidak kotor dan pada orofaring tidak terdapat peradangan dan pembesaran tonsil.
Wajah
: Struktur wajah simetris dan lengkap, warna kulit sawo matang tidak ikterik dan sianosis : Pada leher posisi trakhea berada di tengah, simetris dan tidak ada penyimpangan. Tiroid tidak ada pembesaran. Vena jugularis tidak mengalami pembesaran dan denyut nadi karotis teraba 90 x/menit.
b. Leher
c. Dada/ thoraks Paru-paru Inspeksi
Palpasi
: Simetris kanan dan kiri, tidak ada kelainan bentuk, tidak terdapat jejas, terdapat penggunaan otot bantu pernafasan. Irama pernafasan dengan frekuensi 22 x/menit. : vesikuler
Perkusi
: sonor
Auskultasi
: tidak ada suara napas tambahan
Jantung Inspeksi
: ictus cordis tidak nampak
Palpasi
: Ictus cordis teraba di ICS 5 linea media clavicularis sinistra
Auskultasi
: bunyi jantung S1/S2 tegak, murmur (-).
d. Abdomen Inspeksi
: Bentuk abdomen datar, tidak ada benjolan, tidak tampak adanya trauma, tidak terlihat adanya bendungan pembuluh darah vena pada abdomen
Palpasi ascites tidak ada
: Nyeri tekan tidak ada, benjolan atau massa tidak ada, tanda
Perkusi
: suara abdomen timpani
Auskultasi
: terdengar bising usus 10x/menit
e. Pelvis Inspeksi
: tidak ada benjolan
Palpasi
: tidak ada nyeri tekan
f. Perineum dan rektum : tidak terkaji g. Genitalia
: tidak terkaji
h. Ekstremitas
i.
Status sirkulasi
: Nadi brakialis teraba 90x/menit, CRT < 2 detik, akral hangat
Keadaan injury
: tidak ada
Neurologis Fungsi sensorik
: baik
Fungsi motorik
: baik
4. HASIL LABORATORIUM HB : 10.2 g/dL (L) WBC : 12.14 103/uL (H) Hematokrit : 33.8 % (L) PLT : 298 103/uL SGPT : 24 u/L SGOT : 57 u/L (H) Glukosa sewaktu: 265 mg/dL (H) Rapid antigen : Negatif 5. HASIL PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK 6. TERAPI DOKTER a. IVFD RL 20 tpm b. Levemir 3x6u c. Levofloxacin 750/24 jam d. Molekflu 1 tab/8 jam (oral) e. Syrup vestein 1C/8 jam (oral) f. Syrup Lasal expektorant 1C/8 jam
B. ANALISIS DATA Data focus DS: Pasien mengeluh sesak napas, lemas DO: - Pasien nampak sesak - Pasien nampak gelisah - Terdapat penggunaan otot bantu pernapasan - Hasil pemeriksaan TTV TD : 110/70 mmHg Nadi : 90x/menit RR : 22x/menit S : 36,80C SpO2 : 90-91%
Analisis
Masalah
Etiologi (virus, bakteri, mokoplasma, protozoa)
Pola Nafas Tidak Efektif
Droplet terhirup, masuk pada alveoli Reaksi peradangan PMN (leukosit & makrofag meningkat) Konsolidasi-penumpukkan eksudat di alveoli Gangguan difusi O2 BGA abnormal Konfusi, iritabilitas, dispneu, Pola Nafas Tidak Efektif
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN PRIORITAS MASALAH 1. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan hambatan upaya napas ditandai dengan pasien mengeluh sesak, pasien nampak gelisah, terdapat penggunaan otot bantu pernapasan, TD : 110/70 mmHg, Nadi : 90x/menit, RR : 22x/menit, S : 36,80C, SpO2 : 90-91%
D. RENCANA KEPERAWATAN DIAGNOSIS
NO.
TUJUAN
INTERVENSI
RASIONAL
KEPERAWATAN 1
Pola napas tidak
Setelah
efektif berhubungan intervensi dengan hambatan
dilakukan Manajemen
Jalan
Napas
keperawatan(I.01011)
selama 1 x 4 maka polaObservasi:
upaya napas ditandai napas membaik dengan Monitor
pola
dengan pasien
kriteria hasil:
(frekuensi,
mengeluh sesak,
Pola napas L.01004
usaha napas)
pasien nampak
Dispnea menurun (5) Monitor
gelisah, terdapat
Penggunaan
napas 1. Mengetahui pola
kedalaman, bunyi
napas pasien
napas 2. Mengetahui
otot
tambahan (mis. gurgling,
apakah ada
penggunaan otot
bantu napas menurun
mengi, wheezing, ronchi
bunyi napas
bantu pernapasan,
(5)
kering)
tambahan
TD : 110/70 mmHg, Frekuensi Nadi : 90x/menit, RR : 22x/menit, S : 36,80C, SpO2 : 9091%
membaik (5) Kedalaman membaik (5)
napas □ Monitor sputum (jumlah, warna, aroma) napasTerapeutik: □ Pertahankan
kepatenan
jalan napas dengan headtilt dan chin-lift (jaw-thrust jika curiga trauma servical) Posisikan semi-fowler atau fowler oksigen,
lebih nyaman 4. Untuk
Berikan minum hangat
Berikan perlu
3. Membuat pasien
jika
memberikan rasa nyaman kepada pasien
Edukasi:
□ Anjurkan asupan cairan 5. Membantu 2000 ml/hari, jika tidak
pasien supaya
kontraindikasi
sesaknya
□ Ajarkan
tehnik
batuk
efektif Kolaborasi: □ Kolaborasi
pemberian
bronkodilator, ekspektoran, jika perlu
mukolitik,
berkurang
Pemantauan
Respirasi
I.01014 Tindakan: Observasi: Monitor frekuensi, irama, 6. Mengetahui pola kedalam dan upaya napas
napas pasien
□ Monitor kemampuan batuk efektif □ Monitor adanya produksi sputum Monitor saturasi oksigen
7. Memantau
□ Monitor AGD
saturasi oksigen
□ Monitor x-ray thoraks
pasien
E. PELAKSANAAN No.
Tgl/ Jam
Implementasi
Respon
1
2 /3/2021 Mengkaji keadaan umum pasien Pukul 16.25 WITA
DS: Pasien mengatakan sesak dan lemas DO: - Pasien nampak sesak - Pasien nampak gelisah - Terdapat penggunaan otot bantu pernapasan - Hasil pemeriksaan TTV TD : 110/70 mmHg Nadi : 90x/menit RR : 22x/menit S : 36,80C SpO2 : 90-91%
2
2/3/2021 -Memposisikan pasien semi fowler Pukul -Memonitor bunyi napas tambahan 16.30 WITA
DS: Pasien mengatakan lebih nyaman dalam posisi semi fowler DO : Tidak terdapat bunyi napas tambahan
3
2/3/2021 Melakukan pemeriksaan laboratorium dan Pukul pemeriksaan diagnostik (thorax) 17.00 WITA
DS: Pasien mengatakan bersedia DO: Pasien nampak kooperatif
4
2/3/2021 Memberikan terapi oksigen NRM 10 lpm Pukul 17.30 WITA
DS: Pasien mengatakan bersedia DO: Pasien nampak lebih tenang
5
2/3/2021 Melakukan tindakan delegatif pemasangan DS: Pukul infus Pasien mengatakan bersedia 17.45 DO: WITA Terpasang infus RL di tangan kiri 20 tpm
6
2/3/2021 Memberikan minum hangat Pukul 18.30 WITA
DS: Pasien mengatakan bersedia DO : Pasien nampak menghabiskan ½ gelas
Paraf
7
2/3/2021 Mengkaji keadaan umum pasien Pukul 19.45 WIT A
DS: Pasien mengatakan sesaknya berkurang, masih lemas DO: - Pasien nampak masih sesak - Pasien nampak lebih tenang - Penggunaan otot bantu pernapasan berkurang - Hasil pemeriksaan TTV TD : 110/80 mmHg Nadi : 88x/menit RR : 22x/menit S : 36,70C SpO2 : 93%
F. EVALUASI No. 1
Tgl / Jam 2/3/2021 Pukul 19.45 WITA
Catatan Perkembangan (SOAP) S Pasien mengatakan sesaknya berkurang, masih lemas O: -
Pasien nampak masih sesak
-
Pasien nampak lebih tenang
-
Penggunaan otot bantu pernapasan berkurang
-
Hasil pemeriksaan TTV TD : 110/80 mmHg Nadi : 88x/menit RR : 22x/menit S : 36,70C SpO2 : 93%
A: Pola napas tidak efektif P: Lanjutkan intervensi -
Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha napas)
-
Monitor bunyi napas tambahan
-
Berikan oksigen
-
Monitor saturasi oksigen
-
Kolaboratif pemberian terapi obat
Paraf
RESUME DAN PERENCANAAN PASIEN PULANG INFORMASI PEMINDAHAN RUANGAN/PEMULANGAN PASIEN INFORMASI
√ √
MRS Dipulangkan Pulang paksa Meninggal Minggat
KETERANGAN Di Ruang : Ngurah rai [ √] Foto Rontgen : 1 lembar [√] Laboratorium: 3 lembar [ ] EKG : lembar [√ ] Obat-obatan : [ ] KIE [ ] Obat pulang [ ] Foto Rontgen [ ] Laboratorium [ ] Kontrol Poliklinik, tanggal / / [ ] KIE [ ] Tanda tangan pulang paksa Dinyatakan meninggal pukul . WITA Dinyatakan minggat pukul . WITA Nama dan tanda tangan perawat pengkaji
(Ida Ayu Putu Apsari Dewi)